SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN
Adalah tenga yang sifatnya merusak/menghancurkan bentuk permukaan bumi.
Sumber tenaga eksogen yaitu : cuaca dan iklim,air dan organisme. Unsur cuaca dan iklim ( suhu,angin,dan curah hujan)
dimana akan mempengaruhi proses pelapukan batuan.
Tenaga yang berasal dari luar ,meliputi : Pelapukan, erosi, masswasting dan sedimentasi.
1. Pelapukan : Mekanik yaitu proses pelapukan batuan tanpa menjadi bagian-bagian kecil. Faktor yang menyebabkan
pelapukan mekanik yaitu:
a. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.: Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental
atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi
dingin, batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
B. Erosi : terjadi di pegunungan, dimana air masuk ke dalam tanah kemudian air tersebut akan membeku di sela-sela batuan
dan volumenya menjadi besar sehingga mengakibatkan kerusakan struktur batuan.
c. Adanya pembekuan air di dalam batuan: Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang. Jika air membeku maka
volumenya akan mengembang dan menyebabkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah.
D. Berubahnya air garam menjadi kristal : Pelapukan ini terjadi di daerah pantai. Jika air tanah mengandung garam,maka
pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal, kristal garam ini yang merusak batuan.
2. Pelapukan kimiawi : proses penghancuran batuan disertai dengan
mengubah susunan kimiawi batuan. Contohnya yaitu proses penghancuran
batu kapur di daerah karst. Air hujan mengandung (Co2) melarutkan batu
kapur (CACO3)
3. Pelapukan organic : pelapukan yang diakbitkan oleh aktivitas MH.
Tumbuhan,hewan dan manusia. Contoh kegiatan penambangan atau
pengelolaan lahan dapat merusak permukaan tanah.
2. erosi
• Erosi merupakan proses terkikisnya lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan
air, angin, es, dan gravitasi serta berlangsung secara alamiah atau karena tindakan manusia.
• Jenis-jenis Erosi
1.Erosi Percikan (Splash Erosion)
Proses terkelupasnya partikel tanah pada bagian atas akibat tenaga kinetik air hujan.
2.Erosi lembar (Sheet Erosion)
Ketika lapisan permukaan tanah di daerah belerang terkikis oleh air hujan dan air larian (runoff).
3.Erosi Alur (Rill Erosion)
Pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel tanah oleh aliran air yang telah
terkonsentrasi dengan saluran air.
4.Erosi Parit (Gully Erosion)
Erosi parit merupakan kelanjutan dari erosi alur yakni diakibatkan oleh pembentukan depresi pada
lereng karena lahan atau tanaman penutup di atasnya hilang/jarang akibat pembakaran.
5.Erosi Tebing Sungai
Pengikisan tanah pada tebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai.
Faktor yang menyebabkan erosi
1. Faktor Iklim
Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi. Hal ini karena buliran hujan yang jatuh ke
tanah menyebabkan agregat tanah pecah dan menghasilkan energi kinetik yang besar. Terlebih jika curah hujan
lebat dan terjadi dalam waktu singkat. Kemungkinan terjadinya erosi semakin meningkat.
2. Tanah
Kerusakan pada tanah atau tempat terjadinya erosi bisa dikarenakan oleh sifat kimia dan fisika tanah
seperti kehilangan unsur hara, bahan organik, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah, hingga
menurunnya kapasitas tanah saat menahan air.
3. Topografi
Unsur topografi juga ikut memengaruhi terjadinya erosi karena berkaitan dengan kemiringan lereng dan
panjang lereng. Semakin besar kemiringan lereng, maka intensitas erosi air akan semakin tinggi.
4. Vegetasi
Vegetasi adalah lapisan pelindung antara atmosfer dan tanah. Vegetasi yang baik berupa rumput tebal atau
hitam rimba akan mengurangi pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Sebaiknya, penebangan hutan akan
merusak lapisan permukaan dan menyebabkan erosi.
5. Penggunaan lahan
Kegiatan manusia yang menyebabkan erosi adalah penggundulan hutan, mengubah lahan pertanian untuk
pemukiman, terasering, hingga penggunaan pupuk yang berpengaruh pada struktur tanah.
3. Mass wasting : perpindahan massa batuan/tanah yang disebabkan oleh gaya gravitasi.
Terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kecepatannya :
a. Slow Flowage : perpindahan massa batuan atau tanah yang bergerak sangat lambat pada lereng yang
landai. Disebut rayapan atau tanah merayap. Gerakannya tidak terlihat, tetapi gejalanya tampak, seperti
batang pohon bengkok, pohon miring, tiang listrik melengkung, dan bangunan retak.
Jenisnya : earth flow : Gerakan tanah menuruni lereng dengan cepat (aliran tanah). Mud flow : Gerakan
lumpur menuruni lereng dengan cepat (aliran lumpur). Contoh: aliran lahar dingin.
b. Rapid Flowage : Rapid flowage adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang bergerak cepat.
c. Land Slide : Land slide adalah gerakan batuan atau tanah menuruni lereng terjal dengan cepat (longsor).
Jenisnya : Rock slide, peristiwa longsoran berupa blok2 batuan. Rock fall, peristiwa longsoran tanah yang
gerakannya terputus2.
d. Slump : peristiwa longsoran tanah yang gerakannya terputus-putus.
4. Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media
air, angin, es atau gletser di suatu tempat.
Bahan yang terendap tersebut dapat disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya material yang terbawa angin,
terbawa aliran air, atau terbawa gletser. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa
angin, aliran air, atau gletser. Kemudian, bahan atau material yang mengendap tersebut akan menyatu, lalu membentuk jenis
batuan baru yang disebut dengan batuan sedimen.
Bentukan hasil sedimentasi atau pengendapan oleh angin yaitu gumuk pasir atau sand Dunes. gumuk pasir dibedakan
menjadi dua berbentuk bulan sabit dan punggung paus. Contohnya di parangtritis jogja.
Aktivitas angin juga membentuk loss/loess : endapan pasir halus yang mengandung gamping berwarna kekuningan – coklat
dan tidak berlapis seperti endapatan di cina.
Pengikisan oleh gletser (kumpulan massa besar es berbutir/salju bergerak lambat akibat gravitasi. Disebut Lawina
(avalanches).
Pembentukan tanah
PERTANYAAN? Proses pembentukan tanah terjadi dalam beberapa tahap. Pertama, proses pelapukan pada batuan. Proses ini terjadi ketika
air dan udara, masuk ke dalam batuan. proses merembesnya batuan akibat air, akan menyebabkan terjadinya pelapukan. Selanjutnya, batuan
mulai ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil. akar dari tumbuhan kecil tersebut akan masuk ke dalam batuan, dan perlahan akan
menghancurkannya. Lalu batuan yang hancur akan menjadi unsur mineral yang membentuk tanah. Hancurnya batuan akibat akar tumbuhan,
akan membentuk tanah yang humus atau subur.
Tanah dibagi menjadi 3 berdasarkan perkembangannya:
a. Tanah Muda
b. Tanah dewasa
c. Tanah tua
2. Lapisan Tanah Tengah
Tepat di lapisan bawah setelah top soil dengan ketebalan 50 cm hingga 1 meter. Berwarna lebih yang cerah dibanding
lapisan di atasnya juga lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang berada di lapisan bawah dengan sisa dari material top
soil yang terbawa air, mengendap sehingga bisa bersifat lebih padat dan juga seringkali disebut sebagai tanah liat.
3. Lapisan Tanah Bawah
Lapisan yang berisi banyak batuan yang mulai melapuk dan telah tercampur dengan tanah endapan dengan lapisan
diatasnya. Pada lapisan ini masih terdapat banyak batuan yang belum melapuk dan juga sebagian sudah pada proses pelapukan dari
batuan itu sendiri dan memiliki warna sama dengan pada batuan penyusunnya.
4. Lapisan Batuan Induk
Lapisan ini merupakan lapisan terdalam yang terdiri dari batuan padat.
Batuan pada lapisan ini mudah sekali untuk pecah, akan tetapi sangat sulit untuk dilalui oleh akar tanaman serta air, teksturnya yang
berwarna terang putih kelabu hingga berwarna kemerahan. Lapisan batuan induk ini bisa dengan mudah terlihat pada dinding jurang
terjal daerah pegunungan.
Tanah organik
• Gambut topogen ialah lapisan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air yang terhambat drainasenya
pada tanah-tanah cekung di belakang pantai, di pedalaman atau di pegunungan. Gambut jenis ini umumnya
tidak begitu dalam, hingga sekitar 4 m saja, tidak begitu asam airnya dan relatif subur; dengan zat hara yang
berasal dari lapisan tanah mineral di dasar cekungan, air sungai, sisa-sisa tumbuhan, dan air hujan. Gambut
topogen relatif tidak banyak dijumpai.[1]
• Gambut ombrogen lebih sering dijumpai, meski semua gambut ombrogen bermula sebagai gambut topogen.
Gambut ombrogen lebih tua umurnya, pada umumnya lapisan gambutnya lebih tebal, hingga kedalaman 20
m, dan permukaan tanah gambutnya lebih tinggi daripada permukaan sungai di dekatnya. Kandungan unsur
hara tanah sangat terbatas, hanya bersumber dari lapisan gambut dan dari air hujan, sehingga tidak subur.
Sungai-sungai atau drainase yang keluar dari wilayah gambut ombrogen mengalirkan air yang keasamannya
tinggi (pH 3,0–4,5), mengandung banyak asam humus dan warnanya coklat kehitaman seperti warna
air teh yang pekat. Itulah sebabnya sungai-sungai semacam itu disebut juga sungai air hitam
Pengertian Topografi / relief
• Relief adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah termasuk di dalamnya perbedaan
kecuraman dan bentuk lereng. Relief mempengaruhi proses pembentuk tanah dengan cara:
• (1) mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau ditahan masa tanah,
• (2) mempengaruhi dalamnya air tanah,
• (3) mempengaruhi besarnya erosi, dan
• (4) mengarahkan gerakan air berikut bahan-bahan yang terlarut didalamnya.
Pengaruh Topografi terhadap Pembentukan Tanah
• Topografi (bentuk wilayah atau relief) suatu daerah dapat menghambat atau mempercepat pengaruh iklim.
Didaerah bergelombang, drinase tanah lebih baik sehingga pengaruh iklim (curah hujan, suhu) lebih jelas dan
pelapukan serta pencucian berjalan lebih cepat. Di daerah yang berlereng curam kadang-kadang terjadi terus
menerus erosi permukaan sehingga terbentuklah tanah-tanah dangkal. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air
lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring mempergiat berbagai proses erosi air, sehingga
membatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam waktu lama atau sepanjang tahun,
pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak dalam perkembangan tanah.

Contenu connexe

Similaire à PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx

Penanggulangan Bencana
Penanggulangan BencanaPenanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencanasendi24
 
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geonureaal
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiAshar Asham
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiAshar Asham
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Ashar Asham
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferPaarief Udin
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)likafebry
 
Makalah Bentuk Bumi
Makalah Bentuk BumiMakalah Bentuk Bumi
Makalah Bentuk BumiHermawan Dwi
 
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.pptAlvinF2
 
20151105081116 kuliah 10 luluhawa
20151105081116 kuliah 10 luluhawa20151105081116 kuliah 10 luluhawa
20151105081116 kuliah 10 luluhawasyahirahnajihah
 

Similaire à PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx (20)

Penanggulangan Bencana
Penanggulangan BencanaPenanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencana
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geo
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Tugas Geo 2
Tugas Geo 2Tugas Geo 2
Tugas Geo 2
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
 
Longsor
LongsorLongsor
Longsor
 
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Plh longsor
Plh longsorPlh longsor
Plh longsor
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)
 
Makalah Bentuk Bumi
Makalah Bentuk BumiMakalah Bentuk Bumi
Makalah Bentuk Bumi
 
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
6.-PSD-121-TM-6-Atmosfer-Litosfer-dan-Hidrosfer.ppt
 
20151105081116 kuliah 10 luluhawa
20151105081116 kuliah 10 luluhawa20151105081116 kuliah 10 luluhawa
20151105081116 kuliah 10 luluhawa
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 

Dernier

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 

Dernier (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 

PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx

  • 1. PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN Adalah tenga yang sifatnya merusak/menghancurkan bentuk permukaan bumi. Sumber tenaga eksogen yaitu : cuaca dan iklim,air dan organisme. Unsur cuaca dan iklim ( suhu,angin,dan curah hujan) dimana akan mempengaruhi proses pelapukan batuan. Tenaga yang berasal dari luar ,meliputi : Pelapukan, erosi, masswasting dan sedimentasi. 1. Pelapukan : Mekanik yaitu proses pelapukan batuan tanpa menjadi bagian-bagian kecil. Faktor yang menyebabkan pelapukan mekanik yaitu: a. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.: Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak. B. Erosi : terjadi di pegunungan, dimana air masuk ke dalam tanah kemudian air tersebut akan membeku di sela-sela batuan dan volumenya menjadi besar sehingga mengakibatkan kerusakan struktur batuan. c. Adanya pembekuan air di dalam batuan: Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang. Jika air membeku maka volumenya akan mengembang dan menyebabkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah. D. Berubahnya air garam menjadi kristal : Pelapukan ini terjadi di daerah pantai. Jika air tanah mengandung garam,maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal, kristal garam ini yang merusak batuan.
  • 2. 2. Pelapukan kimiawi : proses penghancuran batuan disertai dengan mengubah susunan kimiawi batuan. Contohnya yaitu proses penghancuran batu kapur di daerah karst. Air hujan mengandung (Co2) melarutkan batu kapur (CACO3) 3. Pelapukan organic : pelapukan yang diakbitkan oleh aktivitas MH. Tumbuhan,hewan dan manusia. Contoh kegiatan penambangan atau pengelolaan lahan dapat merusak permukaan tanah.
  • 3. 2. erosi • Erosi merupakan proses terkikisnya lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan air, angin, es, dan gravitasi serta berlangsung secara alamiah atau karena tindakan manusia. • Jenis-jenis Erosi 1.Erosi Percikan (Splash Erosion) Proses terkelupasnya partikel tanah pada bagian atas akibat tenaga kinetik air hujan. 2.Erosi lembar (Sheet Erosion) Ketika lapisan permukaan tanah di daerah belerang terkikis oleh air hujan dan air larian (runoff). 3.Erosi Alur (Rill Erosion) Pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel tanah oleh aliran air yang telah terkonsentrasi dengan saluran air. 4.Erosi Parit (Gully Erosion) Erosi parit merupakan kelanjutan dari erosi alur yakni diakibatkan oleh pembentukan depresi pada lereng karena lahan atau tanaman penutup di atasnya hilang/jarang akibat pembakaran. 5.Erosi Tebing Sungai Pengikisan tanah pada tebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai.
  • 4. Faktor yang menyebabkan erosi 1. Faktor Iklim Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi. Hal ini karena buliran hujan yang jatuh ke tanah menyebabkan agregat tanah pecah dan menghasilkan energi kinetik yang besar. Terlebih jika curah hujan lebat dan terjadi dalam waktu singkat. Kemungkinan terjadinya erosi semakin meningkat. 2. Tanah Kerusakan pada tanah atau tempat terjadinya erosi bisa dikarenakan oleh sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara, bahan organik, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah, hingga menurunnya kapasitas tanah saat menahan air. 3. Topografi Unsur topografi juga ikut memengaruhi terjadinya erosi karena berkaitan dengan kemiringan lereng dan panjang lereng. Semakin besar kemiringan lereng, maka intensitas erosi air akan semakin tinggi. 4. Vegetasi Vegetasi adalah lapisan pelindung antara atmosfer dan tanah. Vegetasi yang baik berupa rumput tebal atau hitam rimba akan mengurangi pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Sebaiknya, penebangan hutan akan merusak lapisan permukaan dan menyebabkan erosi. 5. Penggunaan lahan Kegiatan manusia yang menyebabkan erosi adalah penggundulan hutan, mengubah lahan pertanian untuk pemukiman, terasering, hingga penggunaan pupuk yang berpengaruh pada struktur tanah.
  • 5. 3. Mass wasting : perpindahan massa batuan/tanah yang disebabkan oleh gaya gravitasi. Terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kecepatannya : a. Slow Flowage : perpindahan massa batuan atau tanah yang bergerak sangat lambat pada lereng yang landai. Disebut rayapan atau tanah merayap. Gerakannya tidak terlihat, tetapi gejalanya tampak, seperti batang pohon bengkok, pohon miring, tiang listrik melengkung, dan bangunan retak. Jenisnya : earth flow : Gerakan tanah menuruni lereng dengan cepat (aliran tanah). Mud flow : Gerakan lumpur menuruni lereng dengan cepat (aliran lumpur). Contoh: aliran lahar dingin. b. Rapid Flowage : Rapid flowage adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang bergerak cepat. c. Land Slide : Land slide adalah gerakan batuan atau tanah menuruni lereng terjal dengan cepat (longsor). Jenisnya : Rock slide, peristiwa longsoran berupa blok2 batuan. Rock fall, peristiwa longsoran tanah yang gerakannya terputus2. d. Slump : peristiwa longsoran tanah yang gerakannya terputus-putus.
  • 6. 4. Sedimentasi Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di suatu tempat. Bahan yang terendap tersebut dapat disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya material yang terbawa angin, terbawa aliran air, atau terbawa gletser. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau gletser. Kemudian, bahan atau material yang mengendap tersebut akan menyatu, lalu membentuk jenis batuan baru yang disebut dengan batuan sedimen. Bentukan hasil sedimentasi atau pengendapan oleh angin yaitu gumuk pasir atau sand Dunes. gumuk pasir dibedakan menjadi dua berbentuk bulan sabit dan punggung paus. Contohnya di parangtritis jogja. Aktivitas angin juga membentuk loss/loess : endapan pasir halus yang mengandung gamping berwarna kekuningan – coklat dan tidak berlapis seperti endapatan di cina. Pengikisan oleh gletser (kumpulan massa besar es berbutir/salju bergerak lambat akibat gravitasi. Disebut Lawina (avalanches).
  • 7. Pembentukan tanah PERTANYAAN? Proses pembentukan tanah terjadi dalam beberapa tahap. Pertama, proses pelapukan pada batuan. Proses ini terjadi ketika air dan udara, masuk ke dalam batuan. proses merembesnya batuan akibat air, akan menyebabkan terjadinya pelapukan. Selanjutnya, batuan mulai ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil. akar dari tumbuhan kecil tersebut akan masuk ke dalam batuan, dan perlahan akan menghancurkannya. Lalu batuan yang hancur akan menjadi unsur mineral yang membentuk tanah. Hancurnya batuan akibat akar tumbuhan, akan membentuk tanah yang humus atau subur. Tanah dibagi menjadi 3 berdasarkan perkembangannya: a. Tanah Muda b. Tanah dewasa c. Tanah tua
  • 8. 2. Lapisan Tanah Tengah Tepat di lapisan bawah setelah top soil dengan ketebalan 50 cm hingga 1 meter. Berwarna lebih yang cerah dibanding lapisan di atasnya juga lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang berada di lapisan bawah dengan sisa dari material top soil yang terbawa air, mengendap sehingga bisa bersifat lebih padat dan juga seringkali disebut sebagai tanah liat. 3. Lapisan Tanah Bawah Lapisan yang berisi banyak batuan yang mulai melapuk dan telah tercampur dengan tanah endapan dengan lapisan diatasnya. Pada lapisan ini masih terdapat banyak batuan yang belum melapuk dan juga sebagian sudah pada proses pelapukan dari batuan itu sendiri dan memiliki warna sama dengan pada batuan penyusunnya. 4. Lapisan Batuan Induk Lapisan ini merupakan lapisan terdalam yang terdiri dari batuan padat. Batuan pada lapisan ini mudah sekali untuk pecah, akan tetapi sangat sulit untuk dilalui oleh akar tanaman serta air, teksturnya yang berwarna terang putih kelabu hingga berwarna kemerahan. Lapisan batuan induk ini bisa dengan mudah terlihat pada dinding jurang terjal daerah pegunungan.
  • 9. Tanah organik • Gambut topogen ialah lapisan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air yang terhambat drainasenya pada tanah-tanah cekung di belakang pantai, di pedalaman atau di pegunungan. Gambut jenis ini umumnya tidak begitu dalam, hingga sekitar 4 m saja, tidak begitu asam airnya dan relatif subur; dengan zat hara yang berasal dari lapisan tanah mineral di dasar cekungan, air sungai, sisa-sisa tumbuhan, dan air hujan. Gambut topogen relatif tidak banyak dijumpai.[1] • Gambut ombrogen lebih sering dijumpai, meski semua gambut ombrogen bermula sebagai gambut topogen. Gambut ombrogen lebih tua umurnya, pada umumnya lapisan gambutnya lebih tebal, hingga kedalaman 20 m, dan permukaan tanah gambutnya lebih tinggi daripada permukaan sungai di dekatnya. Kandungan unsur hara tanah sangat terbatas, hanya bersumber dari lapisan gambut dan dari air hujan, sehingga tidak subur. Sungai-sungai atau drainase yang keluar dari wilayah gambut ombrogen mengalirkan air yang keasamannya tinggi (pH 3,0–4,5), mengandung banyak asam humus dan warnanya coklat kehitaman seperti warna air teh yang pekat. Itulah sebabnya sungai-sungai semacam itu disebut juga sungai air hitam
  • 10. Pengertian Topografi / relief • Relief adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah termasuk di dalamnya perbedaan kecuraman dan bentuk lereng. Relief mempengaruhi proses pembentuk tanah dengan cara: • (1) mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau ditahan masa tanah, • (2) mempengaruhi dalamnya air tanah, • (3) mempengaruhi besarnya erosi, dan • (4) mengarahkan gerakan air berikut bahan-bahan yang terlarut didalamnya. Pengaruh Topografi terhadap Pembentukan Tanah • Topografi (bentuk wilayah atau relief) suatu daerah dapat menghambat atau mempercepat pengaruh iklim. Didaerah bergelombang, drinase tanah lebih baik sehingga pengaruh iklim (curah hujan, suhu) lebih jelas dan pelapukan serta pencucian berjalan lebih cepat. Di daerah yang berlereng curam kadang-kadang terjadi terus menerus erosi permukaan sehingga terbentuklah tanah-tanah dangkal. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring mempergiat berbagai proses erosi air, sehingga membatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam waktu lama atau sepanjang tahun, pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak dalam perkembangan tanah.