Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
1. PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN
Adalah tenga yang sifatnya merusak/menghancurkan bentuk permukaan bumi.
Sumber tenaga eksogen yaitu : cuaca dan iklim,air dan organisme. Unsur cuaca dan iklim ( suhu,angin,dan curah hujan)
dimana akan mempengaruhi proses pelapukan batuan.
Tenaga yang berasal dari luar ,meliputi : Pelapukan, erosi, masswasting dan sedimentasi.
1. Pelapukan : Mekanik yaitu proses pelapukan batuan tanpa menjadi bagian-bagian kecil. Faktor yang menyebabkan
pelapukan mekanik yaitu:
a. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.: Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental
atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi
dingin, batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
B. Erosi : terjadi di pegunungan, dimana air masuk ke dalam tanah kemudian air tersebut akan membeku di sela-sela batuan
dan volumenya menjadi besar sehingga mengakibatkan kerusakan struktur batuan.
c. Adanya pembekuan air di dalam batuan: Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang. Jika air membeku maka
volumenya akan mengembang dan menyebabkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah.
D. Berubahnya air garam menjadi kristal : Pelapukan ini terjadi di daerah pantai. Jika air tanah mengandung garam,maka
pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal, kristal garam ini yang merusak batuan.
2. 2. Pelapukan kimiawi : proses penghancuran batuan disertai dengan
mengubah susunan kimiawi batuan. Contohnya yaitu proses penghancuran
batu kapur di daerah karst. Air hujan mengandung (Co2) melarutkan batu
kapur (CACO3)
3. Pelapukan organic : pelapukan yang diakbitkan oleh aktivitas MH.
Tumbuhan,hewan dan manusia. Contoh kegiatan penambangan atau
pengelolaan lahan dapat merusak permukaan tanah.
3. 2. erosi
• Erosi merupakan proses terkikisnya lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan
air, angin, es, dan gravitasi serta berlangsung secara alamiah atau karena tindakan manusia.
• Jenis-jenis Erosi
1.Erosi Percikan (Splash Erosion)
Proses terkelupasnya partikel tanah pada bagian atas akibat tenaga kinetik air hujan.
2.Erosi lembar (Sheet Erosion)
Ketika lapisan permukaan tanah di daerah belerang terkikis oleh air hujan dan air larian (runoff).
3.Erosi Alur (Rill Erosion)
Pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel tanah oleh aliran air yang telah
terkonsentrasi dengan saluran air.
4.Erosi Parit (Gully Erosion)
Erosi parit merupakan kelanjutan dari erosi alur yakni diakibatkan oleh pembentukan depresi pada
lereng karena lahan atau tanaman penutup di atasnya hilang/jarang akibat pembakaran.
5.Erosi Tebing Sungai
Pengikisan tanah pada tebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai.
4. Faktor yang menyebabkan erosi
1. Faktor Iklim
Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi. Hal ini karena buliran hujan yang jatuh ke
tanah menyebabkan agregat tanah pecah dan menghasilkan energi kinetik yang besar. Terlebih jika curah hujan
lebat dan terjadi dalam waktu singkat. Kemungkinan terjadinya erosi semakin meningkat.
2. Tanah
Kerusakan pada tanah atau tempat terjadinya erosi bisa dikarenakan oleh sifat kimia dan fisika tanah
seperti kehilangan unsur hara, bahan organik, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah, hingga
menurunnya kapasitas tanah saat menahan air.
3. Topografi
Unsur topografi juga ikut memengaruhi terjadinya erosi karena berkaitan dengan kemiringan lereng dan
panjang lereng. Semakin besar kemiringan lereng, maka intensitas erosi air akan semakin tinggi.
4. Vegetasi
Vegetasi adalah lapisan pelindung antara atmosfer dan tanah. Vegetasi yang baik berupa rumput tebal atau
hitam rimba akan mengurangi pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Sebaiknya, penebangan hutan akan
merusak lapisan permukaan dan menyebabkan erosi.
5. Penggunaan lahan
Kegiatan manusia yang menyebabkan erosi adalah penggundulan hutan, mengubah lahan pertanian untuk
pemukiman, terasering, hingga penggunaan pupuk yang berpengaruh pada struktur tanah.
5. 3. Mass wasting : perpindahan massa batuan/tanah yang disebabkan oleh gaya gravitasi.
Terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kecepatannya :
a. Slow Flowage : perpindahan massa batuan atau tanah yang bergerak sangat lambat pada lereng yang
landai. Disebut rayapan atau tanah merayap. Gerakannya tidak terlihat, tetapi gejalanya tampak, seperti
batang pohon bengkok, pohon miring, tiang listrik melengkung, dan bangunan retak.
Jenisnya : earth flow : Gerakan tanah menuruni lereng dengan cepat (aliran tanah). Mud flow : Gerakan
lumpur menuruni lereng dengan cepat (aliran lumpur). Contoh: aliran lahar dingin.
b. Rapid Flowage : Rapid flowage adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang bergerak cepat.
c. Land Slide : Land slide adalah gerakan batuan atau tanah menuruni lereng terjal dengan cepat (longsor).
Jenisnya : Rock slide, peristiwa longsoran berupa blok2 batuan. Rock fall, peristiwa longsoran tanah yang
gerakannya terputus2.
d. Slump : peristiwa longsoran tanah yang gerakannya terputus-putus.
6. 4. Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media
air, angin, es atau gletser di suatu tempat.
Bahan yang terendap tersebut dapat disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya material yang terbawa angin,
terbawa aliran air, atau terbawa gletser. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa
angin, aliran air, atau gletser. Kemudian, bahan atau material yang mengendap tersebut akan menyatu, lalu membentuk jenis
batuan baru yang disebut dengan batuan sedimen.
Bentukan hasil sedimentasi atau pengendapan oleh angin yaitu gumuk pasir atau sand Dunes. gumuk pasir dibedakan
menjadi dua berbentuk bulan sabit dan punggung paus. Contohnya di parangtritis jogja.
Aktivitas angin juga membentuk loss/loess : endapan pasir halus yang mengandung gamping berwarna kekuningan – coklat
dan tidak berlapis seperti endapatan di cina.
Pengikisan oleh gletser (kumpulan massa besar es berbutir/salju bergerak lambat akibat gravitasi. Disebut Lawina
(avalanches).
7. Pembentukan tanah
PERTANYAAN? Proses pembentukan tanah terjadi dalam beberapa tahap. Pertama, proses pelapukan pada batuan. Proses ini terjadi ketika
air dan udara, masuk ke dalam batuan. proses merembesnya batuan akibat air, akan menyebabkan terjadinya pelapukan. Selanjutnya, batuan
mulai ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil. akar dari tumbuhan kecil tersebut akan masuk ke dalam batuan, dan perlahan akan
menghancurkannya. Lalu batuan yang hancur akan menjadi unsur mineral yang membentuk tanah. Hancurnya batuan akibat akar tumbuhan,
akan membentuk tanah yang humus atau subur.
Tanah dibagi menjadi 3 berdasarkan perkembangannya:
a. Tanah Muda
b. Tanah dewasa
c. Tanah tua
8. 2. Lapisan Tanah Tengah
Tepat di lapisan bawah setelah top soil dengan ketebalan 50 cm hingga 1 meter. Berwarna lebih yang cerah dibanding
lapisan di atasnya juga lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang berada di lapisan bawah dengan sisa dari material top
soil yang terbawa air, mengendap sehingga bisa bersifat lebih padat dan juga seringkali disebut sebagai tanah liat.
3. Lapisan Tanah Bawah
Lapisan yang berisi banyak batuan yang mulai melapuk dan telah tercampur dengan tanah endapan dengan lapisan
diatasnya. Pada lapisan ini masih terdapat banyak batuan yang belum melapuk dan juga sebagian sudah pada proses pelapukan dari
batuan itu sendiri dan memiliki warna sama dengan pada batuan penyusunnya.
4. Lapisan Batuan Induk
Lapisan ini merupakan lapisan terdalam yang terdiri dari batuan padat.
Batuan pada lapisan ini mudah sekali untuk pecah, akan tetapi sangat sulit untuk dilalui oleh akar tanaman serta air, teksturnya yang
berwarna terang putih kelabu hingga berwarna kemerahan. Lapisan batuan induk ini bisa dengan mudah terlihat pada dinding jurang
terjal daerah pegunungan.
9. Tanah organik
• Gambut topogen ialah lapisan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air yang terhambat drainasenya
pada tanah-tanah cekung di belakang pantai, di pedalaman atau di pegunungan. Gambut jenis ini umumnya
tidak begitu dalam, hingga sekitar 4 m saja, tidak begitu asam airnya dan relatif subur; dengan zat hara yang
berasal dari lapisan tanah mineral di dasar cekungan, air sungai, sisa-sisa tumbuhan, dan air hujan. Gambut
topogen relatif tidak banyak dijumpai.[1]
• Gambut ombrogen lebih sering dijumpai, meski semua gambut ombrogen bermula sebagai gambut topogen.
Gambut ombrogen lebih tua umurnya, pada umumnya lapisan gambutnya lebih tebal, hingga kedalaman 20
m, dan permukaan tanah gambutnya lebih tinggi daripada permukaan sungai di dekatnya. Kandungan unsur
hara tanah sangat terbatas, hanya bersumber dari lapisan gambut dan dari air hujan, sehingga tidak subur.
Sungai-sungai atau drainase yang keluar dari wilayah gambut ombrogen mengalirkan air yang keasamannya
tinggi (pH 3,0–4,5), mengandung banyak asam humus dan warnanya coklat kehitaman seperti warna
air teh yang pekat. Itulah sebabnya sungai-sungai semacam itu disebut juga sungai air hitam
10. Pengertian Topografi / relief
• Relief adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah termasuk di dalamnya perbedaan
kecuraman dan bentuk lereng. Relief mempengaruhi proses pembentuk tanah dengan cara:
• (1) mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau ditahan masa tanah,
• (2) mempengaruhi dalamnya air tanah,
• (3) mempengaruhi besarnya erosi, dan
• (4) mengarahkan gerakan air berikut bahan-bahan yang terlarut didalamnya.
Pengaruh Topografi terhadap Pembentukan Tanah
• Topografi (bentuk wilayah atau relief) suatu daerah dapat menghambat atau mempercepat pengaruh iklim.
Didaerah bergelombang, drinase tanah lebih baik sehingga pengaruh iklim (curah hujan, suhu) lebih jelas dan
pelapukan serta pencucian berjalan lebih cepat. Di daerah yang berlereng curam kadang-kadang terjadi terus
menerus erosi permukaan sehingga terbentuklah tanah-tanah dangkal. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air
lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring mempergiat berbagai proses erosi air, sehingga
membatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam waktu lama atau sepanjang tahun,
pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak dalam perkembangan tanah.