SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
TRANSPORT MEMBRAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3 :
1. RIZKI SEFRIYANTO
2. IQBAL AZIZ
3. ANAH NUR ALIYAH
4. SYARAH EKA PRASETYA
5. RULIETI
6. SAFITRI DEWI
7. NINA HERLINA
8. LUCIANA RAHMAWATI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2015
TRANSPORTMEMBRAN
1. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP,
melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan
mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula.
 Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
 Misal perpindahan air dari korteks ke stele melalui endodermis yang tekanan osmotiknya
rendah.
 Transpor aktif merupakan transpor yang mengkonsumsi atau menggunakan energi untuk
mengeluarkan dan/atau memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel, melawan
perbedaan konsentrasi . gradasi konsentrasi.
 Ini menunjukkan, bahwa sel pada suatu waktu tidak dapat hanya mengandalkan difusi
dan osmosis untuk memperoleh keperluan hidupnya , namun juga perlu memasukkan
materi secara transport altif yang mengabaikan osmosis dan difusi.
 Energi diperlukan karena ada zat yang harus dipindahkan melawan kecenderungan alami
berdifusi ke arah yang berlawanan.
 Berbeda dengan difusi yang dapat berjalan ke dua arah, transpor aktif merupakan gerakan
satu arah dan dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel.
 Muatan listrik ini terutama ditentukan oleh ion-ion Natrium (Na+), Kalium (K+), dan ion
klor (Cl-). Keluar masuknya ion Na+, dan K+ dilakukan oleh pompa natrium-kalium
(pompa Na+-K-) dengan menggunakan energi yang diperoleh dari ATP (adenosin
triphospate).
 Pompa Na+- K- bekerja memompa ion Na+ ke luar sel dan memasukkan ion K- ke dalam
sel.
 Konsentrasi ion K+ yang tinggi diperlukan untuk sintesis protein, glikosis, fotosintesis
dan proses vital lainnya.
 Keberadaan ion-ion Na+ dan K+ penting untuk mengendalikan pengaturan osmosis,
mempertahankan kegiatan listrik dalam sel saraf dan memacu transpor aktif bagi zat-zat
lain seperti glukosa dan asam amino.
 Dalam beberapa hal, kombinasi antara transpor aktif dan difusi dapat terjadi.
Transpor aktif terjadi melawan kemiringan konsentrasi sehingga melibatkan energi.
Transpor aktif melibatkan reseptor dan transportes.
Transpor aktif terdiri dari :
1. Uniport, jika macam zat dan arahnya satu.
2. Symport, jika macam zat dua dan arah sama.
3. Antiport, jika macam zat dua dan arah berbeda.
2. Transport Pasif
Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energi
untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi.
 Difusi dibedakan menjadi difusi dipermudah dengan saluran protein dan difusi
dipermudah dengan protein pembawa.
 Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati
membran yang bersifat selektif permeabel.
 Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi
terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan
isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama).
 Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati
membran sampai kedua larutan seimbang.
 Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat
(tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan
bisa melewati membran.
 Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak
terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati
membran.
 Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke
hipertonik.
 Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika
terdapat pada larutan yang berbeda.
 Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel
akan mendapat dan kehilangan air yang sama.
 Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting
(Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya.
 Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan
banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi
(pada sel tumbuhan).
 Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul
air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian.
 Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka
diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
DIFUSI
 Difusi (transpor pasif) Zat berdifusi menurut perbedaan konsentrasi, jadi tidak
memerlukan energi (ATP) terjadi alamiah.
 Difusi bebas (langsung) Yaitu tidak memerlukan protein carrier dengan menggunakan
prinsip kerja menyeimbangkan konsentrasi zat.
 Zat yang berdifusi langsung adalah zat yang larut dalam lemak, O2, CO2 dan N2, juga
zat lain yang bermolekul kecil seperti CO2, air, etanol, gliserol, dan urea.
 Difusi berfasilitas Difusi berfasilitas menggunakan protein dalam pengangkutan molekul
besar dan ion anorganik yang tidak dapat diangklut melalui difusi langsung.
 Protein tersebut terdiri atas reseptor dan trasporter Difusi berfasilitas juga bekerja
berdasarkan kemiringan konsentrasi antara sitosol dan cairan interseluler.
Perbedaan antara transpor aktif dengan transpor pasif
1. Transpor aktif memerlukan suatu energi, sedangkan transpor pasif terjadi tidak
memerlukan energi atau tanpa energi.
2. Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi sedangkan transpor pasif hanya
diam.
3. Transpor aktif terdiri melalui endositosis dan eksositosis, sedangkan transpor pasif terdiri
dari difusi, osmosis.
1. Osmosis
Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-
 Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel
(permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar lebih
tinggi hingga kadarnya sama.
 Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air, sehingga tekanan osmotik
cairan tubuh seluruh kompartemen sama.
 Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak
dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.
 Tekanan osmotik plasma darah ialah 285+ 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik
kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,9%, Dekstrosa 5%, Ringer laktat).
 Larutan dengan tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik (akuades), sedangkan
lebih tinggi disebut hipertonik.
 Jadi Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah.
 Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-
pori tersebut.
 Jadi difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
 Merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sehingga konsentrasinya menjadi sama yang berlangsung melalui membran atau tidak.
 Zat yang berkonsentrasi tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah disebut
Hipotonis, sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis. contoh zat gas (gas
baygon,parfum) , cair (sirup), dan padat (kopi,susu,teh).
Difusi terbagi menjadi 2, yaitu Difusi sederhana dan Difusi terfasilisasi
1. Difusi Sederhana : difusi tanpa melalui membran. contohnya larutan gula dalam air.
2. Difusi Terfasilisasi : difusi melalui membran dengan bantuan protein pembantu yaitu
protein integral. Contohnya pembuatan telur asin, respirasi sel, dan membuat asinan
buah.
3. Endositosis Dan Eksositosis
Air dan zat terlarut berukuran kecil dapat masuk dan keluar dari sel dengan menembus
sel melalui membran lipid bilayer, atau dipompa melalui protein transpor pada membran.
Molekul besar, seperti protein dan polisakarida, umumnya melewati membran melalui
mekanisme berbeda. Mekanisme tersebut adalah endositosis dan eksositosis.
Endositosis merupakan mekanisme sel berupa pembungkusan bahan dan cairan
ekstraseluler dengan membentuk pelekukan (vesikula) ke dalam pada sebagian bagian dari
membran sel. Endositosis termasuk gerak aktif karena gerak ini membutuhkan energi. Hal ini
terjadi pada organisme bersel tunggal dan sel darah putih.
Membran plasma ikut berperan dalam memakan benda asing. Endositosis terhadap benda
padat dinamakan fagositosis, sedangkan endositosis terhadap larutan dinamakan pinositosis.
Pada fagositosis, sel "menelan" sebuah partikel dengan membelitkan kaki semu (pseudopodia) ke
sekeliling partikel dan memasukannya ke dalam suatu kantung besar yang dibentuk oleh
membran. Partikel tersebut dihancurkan setelah kantung tersebut bergabung dengan lisosom
yang memiliki enzim hidrolitik. Pada pinositosis, sel "menelan" tetesan-tetesan cairan
ekstraseluler ke dalam kantung (vesikula) berukuran kecil.
Eksositosis adalah pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Sekret biasanya terbungkus
dalam kantung membran yang selanjutnya melebar pada membran plasma.
Endositosis dan eksositosis adalah cara molekul besar melintasi membran. Cara ini dibantu oleh
lipidbilayer, yaitu dengan cara menyelubungi partikel sehingga sel yang tadinya terdapat dilur
akan masuk kedalam. Endositosis terdiri atas dua macam, yaitu fagositosis (penelanan bulat”)dan
pinositosis (penelanan cair)
1. Dalam fagositosis (phagocytosis), sel menelan partikel dengan cara menyelubungi
partikel dengan pseudopia (tunggal pseudodium) dan mengemasnya dalam kantong
berselaput membran yang cukup besar untuk digolongkan sebagai vakuola. Partikel
dicerna setelah vakuola berfusi dengan lisosom yang mengadung enzim-enzim hidrolitik.
2. Dalam pinositosis (pinocytosis) sel ‘menekuk’ droplet-droplet pada cairan ekstraseluler
ke dalam vesikel kecil. Bukan cairan itu sendiri yang yang dibutuhkan oleh sel,
melainkan molekul-molekul yang terlarut dalam droplet tersebut. Karena semua zat yang
terlarut ditelan oleh sel, zat –zat yang ditranspor oleh pinositosis.
Eksositosis yaitu penyelubungan partikel yang akan dibuang dengan membran lipid
bilayer. Kemudian membran yang menyelubungi partikel akan bergabung dengan membran sel,
sehingga partikel di dalamnya akan dibebaskan keluar. Eksositosis digunakan untuk menyekresi
sekres. Seperti insulin atau neurotransmitter dari neuron
Penerapan Konsep Transport melalui Membran Teknik dan Teknologi Pengawetan pada
Makanan Pemanisan dan Pengasinan
Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan
teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan berbagai
tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju
pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut adalah tekniknya.
1. Pemanisan
Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang
mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar
mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan
makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli,
agar-agar, dan lain sebagainya.
2. Pengasinan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai
garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan
penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan
pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan
asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://2.bp.blogspot.com/ui
2. http://abuzamanregenerasi.wordprees.com/2012/04/transpor-melalui-membran/
3. www.artikelpria.com/2010/03/23/siklus-respon-seksual-dan-ejakulasi-prematur.html

More Related Content

What's hot

MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA
MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMAMATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA
MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMANita Sulistyawati
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahSoim Ahmad
 
Tugas terstruktur dan tidak terstruktur
Tugas terstruktur dan tidak terstrukturTugas terstruktur dan tidak terstruktur
Tugas terstruktur dan tidak terstrukturMTs MUTULINGGA
 
Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengArtikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengNastiti Rahajeng
 
Bab 2 xi jJaringan dan Organ tTumbuhan
Bab 2  xi jJaringan dan Organ tTumbuhanBab 2  xi jJaringan dan Organ tTumbuhan
Bab 2 xi jJaringan dan Organ tTumbuhangreycats_media
 
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.10 (Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah)
RPP BIOLOGI   KELAS X / KD 3.10   (Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah)RPP BIOLOGI   KELAS X / KD 3.10   (Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah)
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.10 (Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah)almansyahnis .
 
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikFluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikHIMTI
 
Jaringan meristem tumbuhan
Jaringan meristem tumbuhanJaringan meristem tumbuhan
Jaringan meristem tumbuhanPT.Ajor Makmur
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiBudi Triyanto
 
Teknik Kutipan APA Style.pptx
Teknik Kutipan APA Style.pptxTeknik Kutipan APA Style.pptx
Teknik Kutipan APA Style.pptxGemaRullyana1
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Rahmita Rmdhnty
 

What's hot (20)

Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
 
contoh laporan kegiatan PKKMB
contoh laporan kegiatan PKKMBcontoh laporan kegiatan PKKMB
contoh laporan kegiatan PKKMB
 
Jaringan Ikat
Jaringan IkatJaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA
MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMAMATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA
MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Sistem Gerak
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiah
 
Tugas terstruktur dan tidak terstruktur
Tugas terstruktur dan tidak terstrukturTugas terstruktur dan tidak terstruktur
Tugas terstruktur dan tidak terstruktur
 
Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengArtikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
 
Sel
SelSel
Sel
 
Bab 2 xi jJaringan dan Organ tTumbuhan
Bab 2  xi jJaringan dan Organ tTumbuhanBab 2  xi jJaringan dan Organ tTumbuhan
Bab 2 xi jJaringan dan Organ tTumbuhan
 
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.10 (Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah)
RPP BIOLOGI   KELAS X / KD 3.10   (Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah)RPP BIOLOGI   KELAS X / KD 3.10   (Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah)
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.10 (Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah)
 
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikFluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
 
Jaringan meristem tumbuhan
Jaringan meristem tumbuhanJaringan meristem tumbuhan
Jaringan meristem tumbuhan
 
4 Halaman Persembahan
4 Halaman Persembahan4 Halaman Persembahan
4 Halaman Persembahan
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Teknik Kutipan APA Style.pptx
Teknik Kutipan APA Style.pptxTeknik Kutipan APA Style.pptx
Teknik Kutipan APA Style.pptx
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

mitokondria
mitokondriamitokondria
mitokondria
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 
Tugas biosel 3
Tugas biosel 3Tugas biosel 3
Tugas biosel 3
 
Stuktur dan fungsi bagian sel
Stuktur dan fungsi bagian selStuktur dan fungsi bagian sel
Stuktur dan fungsi bagian sel
 
siklus sel (cell cycle)
siklus sel (cell cycle)siklus sel (cell cycle)
siklus sel (cell cycle)
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
PENGAWETAN MAKANAN
PENGAWETAN MAKANANPENGAWETAN MAKANAN
PENGAWETAN MAKANAN
 

Similar to Transport Membran

biology (Membran sel biology-campbell)
biology (Membran sel biology-campbell)biology (Membran sel biology-campbell)
biology (Membran sel biology-campbell)Rozak Sains'synister
 
Sistem transpor membran
Sistem transpor membranSistem transpor membran
Sistem transpor membranMuhammad Poapa
 
Sitem transpor membran
Sitem transpor membranSitem transpor membran
Sitem transpor membranGian Angelo
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranHarsidi Side
 
Mekanisme transport pada membran
Mekanisme transport pada membranMekanisme transport pada membran
Mekanisme transport pada membranlievict
 
Biologi topik 3 t4 pergerakan bahan merentasi membran plasma
Biologi topik 3 t4 pergerakan bahan merentasi membran plasmaBiologi topik 3 t4 pergerakan bahan merentasi membran plasma
Biologi topik 3 t4 pergerakan bahan merentasi membran plasmaJANGAN TENGOK
 
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITSulistia Rini
 
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSulistia Rini
 
4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran selSulistia Rini
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01MurniAmiruddin1
 
3. transport membran
3. transport membran3. transport membran
3. transport membranSulistia Rini
 

Similar to Transport Membran (20)

Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet
 
biology (Membran sel biology-campbell)
biology (Membran sel biology-campbell)biology (Membran sel biology-campbell)
biology (Membran sel biology-campbell)
 
Sistem transpor membran
Sistem transpor membranSistem transpor membran
Sistem transpor membran
 
Sistem endomembran
Sistem endomembranSistem endomembran
Sistem endomembran
 
Sitem transpor membran
Sitem transpor membranSitem transpor membran
Sitem transpor membran
 
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membranBacaan siswa mekanisme transpor pada membran
Bacaan siswa mekanisme transpor pada membran
 
Mekanisme transport pada membran
Mekanisme transport pada membranMekanisme transport pada membran
Mekanisme transport pada membran
 
Mekanisme transport pada membran
Mekanisme transport pada membranMekanisme transport pada membran
Mekanisme transport pada membran
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Membran Sel
Membran SelMembran Sel
Membran Sel
 
Biologi topik 3 t4 pergerakan bahan merentasi membran plasma
Biologi topik 3 t4 pergerakan bahan merentasi membran plasmaBiologi topik 3 t4 pergerakan bahan merentasi membran plasma
Biologi topik 3 t4 pergerakan bahan merentasi membran plasma
 
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran Sel
 
4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel
 
Diktat sel 1415
Diktat sel 1415Diktat sel 1415
Diktat sel 1415
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
 
3. transport membran
3. transport membran3. transport membran
3. transport membran
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 
Transpor membran
Transpor membranTranspor membran
Transpor membran
 
BIOFISIKA: Sistem Endomembran dan Transportasi Antar Membran
BIOFISIKA: Sistem Endomembran dan Transportasi Antar MembranBIOFISIKA: Sistem Endomembran dan Transportasi Antar Membran
BIOFISIKA: Sistem Endomembran dan Transportasi Antar Membran
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Transport Membran

  • 1. TRANSPORT MEMBRAN Disusun Oleh : KELOMPOK 3 : 1. RIZKI SEFRIYANTO 2. IQBAL AZIZ 3. ANAH NUR ALIYAH 4. SYARAH EKA PRASETYA 5. RULIETI 6. SAFITRI DEWI 7. NINA HERLINA 8. LUCIANA RAHMAWATI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN 2015
  • 3. Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula.  Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.  Misal perpindahan air dari korteks ke stele melalui endodermis yang tekanan osmotiknya rendah.  Transpor aktif merupakan transpor yang mengkonsumsi atau menggunakan energi untuk mengeluarkan dan/atau memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel, melawan perbedaan konsentrasi . gradasi konsentrasi.  Ini menunjukkan, bahwa sel pada suatu waktu tidak dapat hanya mengandalkan difusi dan osmosis untuk memperoleh keperluan hidupnya , namun juga perlu memasukkan materi secara transport altif yang mengabaikan osmosis dan difusi.  Energi diperlukan karena ada zat yang harus dipindahkan melawan kecenderungan alami berdifusi ke arah yang berlawanan.  Berbeda dengan difusi yang dapat berjalan ke dua arah, transpor aktif merupakan gerakan satu arah dan dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel.  Muatan listrik ini terutama ditentukan oleh ion-ion Natrium (Na+), Kalium (K+), dan ion klor (Cl-). Keluar masuknya ion Na+, dan K+ dilakukan oleh pompa natrium-kalium (pompa Na+-K-) dengan menggunakan energi yang diperoleh dari ATP (adenosin triphospate).
  • 4.  Pompa Na+- K- bekerja memompa ion Na+ ke luar sel dan memasukkan ion K- ke dalam sel.  Konsentrasi ion K+ yang tinggi diperlukan untuk sintesis protein, glikosis, fotosintesis dan proses vital lainnya.  Keberadaan ion-ion Na+ dan K+ penting untuk mengendalikan pengaturan osmosis, mempertahankan kegiatan listrik dalam sel saraf dan memacu transpor aktif bagi zat-zat lain seperti glukosa dan asam amino.  Dalam beberapa hal, kombinasi antara transpor aktif dan difusi dapat terjadi. Transpor aktif terjadi melawan kemiringan konsentrasi sehingga melibatkan energi. Transpor aktif melibatkan reseptor dan transportes. Transpor aktif terdiri dari : 1. Uniport, jika macam zat dan arahnya satu. 2. Symport, jika macam zat dua dan arah sama. 3. Antiport, jika macam zat dua dan arah berbeda.
  • 5. 2. Transport Pasif Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi.  Difusi dibedakan menjadi difusi dipermudah dengan saluran protein dan difusi dipermudah dengan protein pembawa.  Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel.  Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama).  Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.  Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran.  Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran.  Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.  Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda.  Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama.  Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya.  Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan).
  • 6.  Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian.  Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi. DIFUSI  Difusi (transpor pasif) Zat berdifusi menurut perbedaan konsentrasi, jadi tidak memerlukan energi (ATP) terjadi alamiah.  Difusi bebas (langsung) Yaitu tidak memerlukan protein carrier dengan menggunakan prinsip kerja menyeimbangkan konsentrasi zat.  Zat yang berdifusi langsung adalah zat yang larut dalam lemak, O2, CO2 dan N2, juga zat lain yang bermolekul kecil seperti CO2, air, etanol, gliserol, dan urea.  Difusi berfasilitas Difusi berfasilitas menggunakan protein dalam pengangkutan molekul besar dan ion anorganik yang tidak dapat diangklut melalui difusi langsung.  Protein tersebut terdiri atas reseptor dan trasporter Difusi berfasilitas juga bekerja berdasarkan kemiringan konsentrasi antara sitosol dan cairan interseluler. Perbedaan antara transpor aktif dengan transpor pasif 1. Transpor aktif memerlukan suatu energi, sedangkan transpor pasif terjadi tidak memerlukan energi atau tanpa energi. 2. Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi sedangkan transpor pasif hanya diam. 3. Transpor aktif terdiri melalui endositosis dan eksositosis, sedangkan transpor pasif terdiri dari difusi, osmosis. 1. Osmosis
  • 7. Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-  Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel (permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama.  Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air, sehingga tekanan osmotik cairan tubuh seluruh kompartemen sama.  Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.  Tekanan osmotik plasma darah ialah 285+ 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,9%, Dekstrosa 5%, Ringer laktat).  Larutan dengan tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik (akuades), sedangkan lebih tinggi disebut hipertonik.  Jadi Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah.
  • 8.  Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori- pori tersebut.  Jadi difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.  Merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasinya menjadi sama yang berlangsung melalui membran atau tidak.  Zat yang berkonsentrasi tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah disebut Hipotonis, sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis. contoh zat gas (gas baygon,parfum) , cair (sirup), dan padat (kopi,susu,teh). Difusi terbagi menjadi 2, yaitu Difusi sederhana dan Difusi terfasilisasi 1. Difusi Sederhana : difusi tanpa melalui membran. contohnya larutan gula dalam air. 2. Difusi Terfasilisasi : difusi melalui membran dengan bantuan protein pembantu yaitu protein integral. Contohnya pembuatan telur asin, respirasi sel, dan membuat asinan buah.
  • 9. 3. Endositosis Dan Eksositosis Air dan zat terlarut berukuran kecil dapat masuk dan keluar dari sel dengan menembus sel melalui membran lipid bilayer, atau dipompa melalui protein transpor pada membran. Molekul besar, seperti protein dan polisakarida, umumnya melewati membran melalui mekanisme berbeda. Mekanisme tersebut adalah endositosis dan eksositosis. Endositosis merupakan mekanisme sel berupa pembungkusan bahan dan cairan ekstraseluler dengan membentuk pelekukan (vesikula) ke dalam pada sebagian bagian dari membran sel. Endositosis termasuk gerak aktif karena gerak ini membutuhkan energi. Hal ini terjadi pada organisme bersel tunggal dan sel darah putih. Membran plasma ikut berperan dalam memakan benda asing. Endositosis terhadap benda padat dinamakan fagositosis, sedangkan endositosis terhadap larutan dinamakan pinositosis. Pada fagositosis, sel "menelan" sebuah partikel dengan membelitkan kaki semu (pseudopodia) ke sekeliling partikel dan memasukannya ke dalam suatu kantung besar yang dibentuk oleh membran. Partikel tersebut dihancurkan setelah kantung tersebut bergabung dengan lisosom yang memiliki enzim hidrolitik. Pada pinositosis, sel "menelan" tetesan-tetesan cairan ekstraseluler ke dalam kantung (vesikula) berukuran kecil.
  • 10. Eksositosis adalah pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Sekret biasanya terbungkus dalam kantung membran yang selanjutnya melebar pada membran plasma. Endositosis dan eksositosis adalah cara molekul besar melintasi membran. Cara ini dibantu oleh lipidbilayer, yaitu dengan cara menyelubungi partikel sehingga sel yang tadinya terdapat dilur akan masuk kedalam. Endositosis terdiri atas dua macam, yaitu fagositosis (penelanan bulat”)dan pinositosis (penelanan cair) 1. Dalam fagositosis (phagocytosis), sel menelan partikel dengan cara menyelubungi partikel dengan pseudopia (tunggal pseudodium) dan mengemasnya dalam kantong berselaput membran yang cukup besar untuk digolongkan sebagai vakuola. Partikel dicerna setelah vakuola berfusi dengan lisosom yang mengadung enzim-enzim hidrolitik. 2. Dalam pinositosis (pinocytosis) sel ‘menekuk’ droplet-droplet pada cairan ekstraseluler ke dalam vesikel kecil. Bukan cairan itu sendiri yang yang dibutuhkan oleh sel, melainkan molekul-molekul yang terlarut dalam droplet tersebut. Karena semua zat yang terlarut ditelan oleh sel, zat –zat yang ditranspor oleh pinositosis. Eksositosis yaitu penyelubungan partikel yang akan dibuang dengan membran lipid bilayer. Kemudian membran yang menyelubungi partikel akan bergabung dengan membran sel, sehingga partikel di dalamnya akan dibebaskan keluar. Eksositosis digunakan untuk menyekresi sekres. Seperti insulin atau neurotransmitter dari neuron
  • 11. Penerapan Konsep Transport melalui Membran Teknik dan Teknologi Pengawetan pada Makanan Pemanisan dan Pengasinan Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut adalah tekniknya. 1. Pemanisan Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain sebagainya. 2. Pengasinan Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. http://2.bp.blogspot.com/ui 2. http://abuzamanregenerasi.wordprees.com/2012/04/transpor-melalui-membran/ 3. www.artikelpria.com/2010/03/23/siklus-respon-seksual-dan-ejakulasi-prematur.html