SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
1
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
Nomor 01 /PAN/MUTU /20
Revisi Ke 00
Berlaku Tgl 02 Januari 2019
PEDOMANRUJUKAN
PASIEN PUSKESMAS
KARANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS KARANGAN
Jl.Raya Karangan Kecamatan Karangan KodePos 66361
Telp.(0355) 792494 Email : puskesmaskarangantrenggalek@gmail.com
i
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
LEMBAR PENGESAHAN
Pedoman Rujukan Pasien
Di UPT Puskesmas Karangan
Telah disetujui dan disahkan,
Tanggal…………………………………
Mengetahui, Trenggalek, November 2022
Kepala UPT Puskesmas Karangan
dr. TITA RISKANA FARIDA RETNANINGRUM, SST
NIP. 19770201 2006042023 NIP 197803062005012013
ii
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Alloh SWT, Puskesmas Karangan
telah menyusun Pedoman Rujukan Pasien sebagai pedoman dalam melaksanakan rujukan di
Puskesmas Karangan
Dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat pada umumnya perlu
diperhatikan, salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai peranan yang cukup penting
adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan, maka pelayanan harus memenuhi berbagai syarat diantaranya
tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau dan
bermutu.
Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak atas sumbangan
pikirannya sehingga tersusunlah Pedoman Rujukan pasien ini. Semoga pedoman ini akan
bermanfaat dan Alloh SWT akan selalu melimpahkan rahmad hidayah-Nya.
Penyusunan Pedoman ini dirasakan masih belum sempurna, mohon saran yang konstruktif
sangatlah diharapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang.
Karangan, November 2022
Ketua Tim Keselamatan Pasien
FARIDA RETNANINGRUM,SST
NIP 197803062005012013
iii
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 1-2
C. Sasaran............................................................................................................ 2
D. Ruang Lingkup……………………………………………………………… 2
E. Batasan Operasional ....................................................................................... 2-3
F. Dasar Hukum.................................................................................................. 3
BAB II STANDAR KETENAGAAN .............................................................................
A. Struktur Organisasi......................................................................................... 4
B. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab................................................................ 5
BAB III VISI MISI MOTTO TATA NILAI DAN TUJUAN FKTP .............................. 7-8
BAB IV STANDAR FASILITAS ...................................................................................
A. Denah Ruang………………………………………………………………… 9
B. Fasilitas........................................................................................................... 10
C. Peralatan ......................................................................................................... 11
BAB V TATA LAKSANA.............................................................................................. 12-21
BAB VI PERTEMUAN DAN EVALUASI..................................................................... 22
BAB VII PELAPORAN .................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 25
1
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepadaunit yang
lebih mampu atau secara horizontal dalam arti unit-unityang setingkat kemampuannya.
Sistem rujukan mengatur alur dari mana dan harus ke mana seseorang yang
mempunyai masalah kesehatan tertentu untuk memeriksakan masalah kesehatannya. Sistem ini
diharapkan semuamemperoleh keuntungan.Misalnya:
- Pemerintah sebagai penentu kebijakan kesehatan (policy maker),
manfaat yang akan diperoleh di antaranya, membantu penghematan dana
dan memperjelas sistem pelayanan kesehatan.
- Masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan akan meringankan biaya
pengobatan karena pelayanan yang diperoleh sangat mudah.
- Pelayanan kesehatan (health provider), mendorong jenjang karier tenaga
kesehatan, selain meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan,
serta meringankan beban tugas.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan
kebutuhan medis. Pada pelayanan kesehatan tingkat pertama, peserta dapat berobatke fasilitas
kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, atau dokterkeluarga/praktek mandiri yang tercantum
pada kartu peserta BPJS Kesehatan.Apabila peserta memerlukan pelayanan lanjutan oleh
dokter spesialis, maka peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua atau fasilitas
kesehatan sekunder, dalam hal ini FKTL
Pelayanan kesehatan di tingkat ini hanya bisa diberikan jika peserta mendapat
rujukan dari fasilitas primer/FKTP. Rujukan ini hanya diberikan jika pasien membutuhkan
pelayanan kesehatanspesialistik dan fasilitas kesehatan primer yang ditunjuk untuk melayani
peserta, tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan peserta
karena keterbatasan fasilitas, pelayanan, dan atau ketenagaan. Jika penyakit peserta masih
belum dapat tertangani di fasilitas kesehatan sekunder, maka peserta dapat dirujuk ke
fasilitas kesehatan tersier. Di sini, peserta akan mendapatkan penanganan dari dokter sub-
spesialisyang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub- spesialiastik.
2
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Panduan ini disusun sebagai bahan bagi UPT Puskesmas Karangan untuk
memiliki acuan dalam melakukan standarisasi Rujukan Pasien di seluruh area
Puskesmas
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu Sistem Rujukan pasien di Puskesmas Karangan
b. Tujuan Khusus
a. Terciptanya standar rujukan di puskesmas
b. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan
masyarakat
c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien
d. Menjembatani pemberian perawatan lanjutan baik secara vertical
maupun horizontal
e. Menurunkan angka kematian
C. SASARAN
1. Seluruh Karyawan Puskesmas Karangan
2. Pasien yang sedang menjalani rawat jalan maupun rawat inap
3. Masyarakat yang mengalami Kecelakaan lalu lintas dan bencana alam
ataupun yang membuthkan pertolongan medis segera.
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup rujukan adalah puskesmas rumah sakit dan pasien.
.
E. DASAR HUKUM
Permenkes RI no 11.2017.Keselamatan Pasien.Jakarta
Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Subdit Mutu dan
Akreditasi Pelayanan Kesehatan PrimeR.2018. Pedoman Keselamatan Pasien
dan Manajemen Resiko di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ( FKTP ).Jakarta
3
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Pimpinan Puskesmas/Kepala Puskesmas sebagai Penanggung Jawab umum
Dr. TITA RISKANA
2. Penanggung jawab bagian
a) Kepala rawat Inap : FARIDA RETNANINGRUM,S.ST
b) Kepala UGD : SASMITO ANDRI,A.Md.Kes
c) POLI KIA: DIDIK KRISTIANI, Amd. Keb
d) POLI GIGI : drg NARULY
e) POLI UMUM/ BP ; dr. YENNY PARWITASARI
f) POLI ANAK : SRINGATUN, Amd Keb
g) POLI KRR : MAMIK GANDARESMI Amd Kep
h) POLI PARU : SUTARNI Amd Kep
i) POLI CAFÉ DITA : A’YUN ZUHRIANI Amd Kep
j) POLI MATA : EVI ANIS Amd RO
k) POLI JIWA : ULIL QODRI Amd Kep
l) POLI AKUPRESURE : HENY PUSPITASARI Amd Kep
m)POLI BERSALIN : WINARSIH Amd Keb
Kepala Puskesmas
RAWAT INAP
perawat
/dokter/bidan
RAWAT JALAN /
POLI
Perawat/dokter/bidan
UGD
Perawat/dokter
4
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
BAB III
STANDAR RUJUKAN
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas, ada
dua macam rujukan yang dikenal yakni :
1) Rujukan upaya kesehatan perorangan Cakupan rujukan pelayanan kesehatan
perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu
menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib
merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik hotizontal
maupun vertical).Sebaliknya pasien pasca rawat inap yang hanya memerlukan rawat
jalan sederhana, bias dirujuk kembali ke puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :
a. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (missal
operasi) dan lain lain.
b. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang
lebih lengkap.
c. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten
atau melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan
pelayanan medik spesialis di puskesmas.
2) Rujukan upaya kesehatan masyarakat Cakupan rujukan pelayanan kesehatan
masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa,
pencemaran lingkungan dan bencana.Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga
dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut
telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib merujuknya
ke dinas kesehatan kabupaten atau kota. Rujukan upaya kesehatan masyarakat
dibedakan atas tiga macam :
a. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,
peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan
obat, vaksin, dan bahan bahan habis pakai dan bahan makanan.
b. Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenanga ahli untuk penyidikan kejadian
luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hokum kesehatan, penanggulangan
gangguan kesehatan karena bencana alam.
c. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat (antara lain usaha
kesehatan sekolah, usaha kesehatan kerja, usaha kesehatan jiwa, pemeriksaan
5
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
contoh air bersih) kepada dinas kesehatan kabupaten / kota. Rujukan operasional
diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.
Keuntungan sistem rujukan Keuntungan sistem rujukan adalah :
1. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien, berarti bahwa
pertolongan dapat diberikan lebih cepat, murah dan secara psikologis memberi rasa
aman pada pasien dan keluarga.
2. Penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan petugas daerah
makin meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat dikelola di daerahnya
masing – masing.
3. Memudahkan masyarakat di daerah terpencil atau desa dapat memperoleh dan
menikmati tenaga ahli dan fasilitas kesehatan dari jenjang yang lebih tinggi.
Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan Pasien yang akan dirujuk harus sudah
diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun Kriteria pasien yang dirujuk adalah
apabila memenuhi salah satu dari :
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan. 4. Apabila telah diobati dan
dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana
kesehatan yang lebih mampu
Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang
terlibat yaitu pihak yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan dengan rincian
beberapa prosedur sebagai berikut :
1. prosedur standar merujuk pasien
2. prosedur standar menerima rujukan pasien
3. prosedur standar memberi rujukan balik pasien
4. prosedur standar menerima rujukan balik pasien
6
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
1. Prosedur standar merujuk pasien
a. prosedur klinis
(1). Melakukan anamesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk
menentukan diagnosa utama dan diagnosa banding.
(2). Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus
(3). Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan
(4) Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas medis / paramedis yang
berkompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien
(5) Apabila pasien diantar dengan kendaraan puskesmas keliling atau ambulans, agar
petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian
pasien tersebut mendapat pelayanan dan kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan
b. Prosedur Administratif
(1) Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan
(2) Membuat catatan rekam medis pasien
(3) Memberi informed consent (persetujuan / penolakan rujukan)
(4) Membuat surat rujukan pasien rangkap 2 lembar pertama dikirim ke tempat rujukan
bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip.Mencatat
identitas pasien pada buku regist rujukan pasien.
(5) Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin komunikasi dengan
tempat rujukan.
(6) Pengiriman pasien sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan administrasi yang
bersangkutan
2. Prosedur standar menerima rujukan pasien
a. prosedur klinis
1. Segera menerima dan melakukan stabilisasi pasien rujukan.
2. Setelah stabil, meneruskan pasien keruang perawatan elektif untuk perawatan
selanjutnya atau meneruskan ke sarana kesehatan yang lebih mampu untuk dirujuk
lanjut.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan klinis pasien.
7
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
b. Prosedur Administrative
1. Menerima, meneliti dan menandatangani surat rujukan pasien yang telah diterima
untuk ditempelkan di kartu status pasien
2. apabila pasien tersebut dapat diterima kemudian membuat tanda terima pasien
sesuai aturan masing masing sarana.
3. Mengisi hasil pemeriksaan dan pengobatan serta perawatan pada kartu catatan
medis dan diteruskan ke tepat perawatan selanjutnya sesuai kondisi pasien.
4. Membuat inform consent
5. Segera membrikan informasi tentang keputusan tindakan / perawatanyang akan
dilakukan kepata petugas atau keluarga pasien yang mengantar
6. Apabila tidak sanggup menangani merujuk ke RSU yang lebih mampu dengan
mebuat surat rujukan rangkap 2.
7. Mencatat indentitas pasien 3.
3.Prosedur standar membalas rujukan pasien
a. Prosedur Klinis
1. Rumah Sakit atau Puskesmas yang menerima rujukan pasien wajib
mengembalikan pasien ke RS / Puskesmas / Polindes / Poskesdes pengirim setelah
dilakukan proses antaralain:
a. Sesudah pemeriksaan medis, diobati dan dirawat tetapi penyembuhan
selanjutnyaperlu di follow up oleh Rumah Sakit / Puskesmas / Polindes /
Poskesdes pengirim.
b. Sesudah pemeriksaan medis, diselesaikan tindakan kegawatan klinis,
tetapipengobatan dan perawatan selanjutnya dapat dilakukan di RumahSakit /
Puskesmas / Polindes / Poskesdes pengirim.
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan mendiagnosa bahwa kondisi pasien
sudahmemungkinkan untuk keluar dari perawatan Rumah Sakit / Puskesmas
tersebut dalamkeadaan:
a. Sehat atau Sembuh.
b. Sudah ada kemajuan klinis dan boleh rawat jalan.
c. Belum ada kemajuan klinis dan harus dirujuk ke tempat lain
d. Pasien sudah meninggal
3. Rumah Sakit / Puskesmas yang menerima rujukan pasien harus memberikan
laporan/informasi medis/balasan rujukan kepada
RumahSakit/Puskesmas/Polindes/Poskesdes pengirim pasien mengenai kondisi
klinis terahir pasien apabila pasien keluar dari Rumah Sakit / Puskesmas
8
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
b. Prosedur Administratif:
1. Puskesmas yang merawat pasien berkewajiban memberi surat balasan rujukan
untuk setiap pasien rujukan yang pernah diterimanya kepada
RumahSakit/Puskesmas/Polindes/Poskesdes yang mengirim pasien yang
bersangkutan.
2. Surat balasan rujukan boleh dititip melalui keluarga pasien yang bersangkutan dan
untuk memastikan informasi balik tersebut diterima petugas kesehatan yang
dituju, dianjurkanberkabar lagi melalui sarana komunikasi yang memungkinkan
seperti telepon,handphone, faksimili dan sebagainya
4.Prosedur standar menerima balasan rujukan pasien
a.Prosedur Klinis:
1. Melakukan kunjungan rumah pasien dan melakukan pemeriksaan fisik.
2. Memperhatikan anjuran tindakan yang disampaikan oleh Rumah Sakit / Puskesmas
yangterakhir merawat pasien tersebut
3. Melakukan tindak lanjut atau perawatan kesehatan masyarakat dan memantau (followup)
kondisi klinis pasien sampai sembuh.
b. Prosedur Administratif:
1. Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut di buku register pasien
rujukan, kemudian menyimpannya pada rekam medis pasien yang bersangkutandan memberi
tanda tanggal / jam telah ditindaklanjuti.
2. Segera memberi kabar kepada dokter pengirim bahwa surat balasan rujukan telahditerima.
Persiapan Rujukan Persiapan yang harus dilakukan sebelum merujuk adalah :
1. Persiapan tenaga kesehatan, pastikan pasien dan keluarga didampingi oleh minimal dua
tenaga kesehatan (dokter dan/atau perawat) yang kompeten.
2. Persiapan keluarga, beritahu keluarga pasien tentang kondisi terakhir pasien, serta alasan
mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga yang lain harus ikutmengantar pasien ke tempat
rujukan.
3. Persiapan surat, beri surat pengantar ke tempat rujukan, berisi identitas pasien,alasan
rujukan, tindakan dan obat–obatan yang telah diberikan pada pasien.
4. Persiapan Alat,bawa perlengkapan alat dan bahan yang diperlukan.
5. Persiapan Obat, membawa obat–obatan esensial yang diperlukan selama
perjalananmerujuk.
6. Persiapan Kendaraan, persiapkan kendaraan yang cukup baik, yang memungkinkan pasien
berada dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat
rujukansecepatnya.Kelengkapan ambulance, alat, dan bahan yang diperlukan.
9
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
7. Persiapan uang, ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah cukup untuk
membeli obat-obatan dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempatrujukan.
8. Persiapan transfuse darah yaitu dengan memasang set khusus transfuse
Dasar hukum
Permenkes N0 001 tahun 2012tentang system rujukan pelayanan kesehatan perorangan
Permenkes N0 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Permenkes N0 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan JKN
Permenkes no.28 tahun 2016 tentang perubahan ketiga atas pp republic Indonesia no.12
tahun 2013 tentang jaminan kesehatan
10
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
BAB IV
STANDAR RUJUKAN SAAT PANDEMI COVID
Triage
1. Proses pemilahan pasien berdasarkan tingkat kegawat daruratan
2. Gawat Darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan tindakan medis segera
untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan(Permenkes RI No. 47 tahun
2018).
3. Prinsip triase diberlakukan sistem prioritas yaitu penentuan/penyeleksian mana yang
harus di dahulukan mengenaipenanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa
yang timbulberdasarkan (Permenkes RI No. 47 tahun 2018):
KLASIFIKASI Triage
Merah (Emergency)
• Gawat dan Darurat: prioritas pertama, mengancam jiwa yang
kemungkinanbesar dapat hidup bila ditolong segera.
• Kuning (Urgency)
• Gawat tidak Darurat: prioritas kedua, pasien memerlukan
tindakan defenitiftidak ada ancaman jiwa segera.
• Hijau (False Emergency)
• Tidak Gawat dan Darurat: prioritas ketiga,
pasien dapat berjalan danmenolong diri sendiri
atau mencari pertolongan.
• Hitam
• Meninggal DuniA
1
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
1
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
ALUR PASIEN DEWASA IGD (PROBABLE COVID-19)
1
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
1
YA
ISOL
ASI
ANAMNESIS
USAHA NAPAS (WORK OF
BREATHING)SPO2
USAHA NAPAS (WOB)
MENINGKAT
• RR > 35
• MENGGUNAKAN OTOT
BANTUAN
NAPAS (INTERCOSTAL /
SCM )
SPO2 > 96 DAN
USAHA NAPAS
NORMAL
SPO2 <
96 ATAU
USAHA NAPAS
MENINGKAT
KASUS
RINGAN
KASUS SEDANG /
BERAT
NON
ISOLAS
I
TIDA
K
PASIEN DEWASA
• DEMAM?
• SESAK?
ANAMNESIS
A.M.P.L
(Allergy, Medication, Past
Illness,
Last Meal)
2
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
RUJUKAN PASIEN
Merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)/ RS Rujukan Covid sesuai
dengan kasus dan sistem rujukan yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai peraturan yang berlaku
Prosedur pelayanan rujukan:
a.Mendapat persetujuandari pasien dan/ataukeluarganya.
b.Melakukan pertolongan pertama atau stabilisasi pra rujukan, sesuai indikasi pasien.
c.Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan melalui aplikasi /WA
d.Membuat surat pengantar rujukan dan resume medis rangkap dua.
e.Transportasi untuk rujukan dengan ambulans. Rujukan dilaksanakan dengan menerapkan
PPI, termasuk desinfeksi ambulans.
f.Pasien yang memerlukan pengawasan medis terus menerus didampingi oleh tenaga
Kesehatan yang kompeten.
g.Pemantauan kondisi pasien, rujukan dan rujuk balik ke puskesmas di wilayah RS
lapangan/darurat covid-19, terkait surveilans pasien maupun kebutuhan observasi
selanjutnya setelah perawatan di FKRTL
3
Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
DAFTAR PUSTAKA
Buku Saku Covid-19
Kementrian Kesehatan, Panduan-teknis- pelayanan-rumah-sakit-pada-masa-adaptasi-
kebiasaan-baru-19-11-2020.
KementrianKesehatan,BukuSakuProtokolKesehatan ep. 2 rev final
Notoatmodjo Soekidjo http://sehatuntuksemua.wordpress.com/2008/07/14/sistem-rujukankesehatan-
di-indonesia. Konsultasi tanggal 24 Januari 2011
IDI,Jakarta,Penataan system pelayanan rujukan,2016.
Ditjen bina upaya kemenkes, Jakarta, Pedoman system rujukan nasional,2012.

Contenu connexe

Tendances

Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.pptManajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.pptDeviNamira
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangantitisdwina
 
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptxPENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptxAnonymousmBfwCA9
 
BAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxBAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxfadlykdg
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS Zakiah dr
 
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimpermenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimAchmad Wahid
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
 
Analisis-Kinerja-PDCA-Indera.docx
Analisis-Kinerja-PDCA-Indera.docxAnalisis-Kinerja-PDCA-Indera.docx
Analisis-Kinerja-PDCA-Indera.docxbetrianikadek
 
Sop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasienSop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasienasthuty
 
Instrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasInstrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasJaya Saragih
 
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docxPUJIRAHAYU182817
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmhusnulchotimah6
 

Tendances (20)

Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.pptManajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
Buku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medisBuku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medis
 
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptxPENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
PENDAMPINGAN KRITERIA 3.6. PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.pptx
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Pedoman mutu cakung 2022.doc
Pedoman mutu cakung 2022.docPedoman mutu cakung 2022.doc
Pedoman mutu cakung 2022.doc
 
Lokmin puskesmas
Lokmin puskesmasLokmin puskesmas
Lokmin puskesmas
 
Sk tim perencanaan
Sk tim perencanaanSk tim perencanaan
Sk tim perencanaan
 
BAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxBAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptx
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
 
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimpermenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
 
BAB II UKM.docx
BAB II UKM.docxBAB II UKM.docx
BAB II UKM.docx
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
 
Analisis-Kinerja-PDCA-Indera.docx
Analisis-Kinerja-PDCA-Indera.docxAnalisis-Kinerja-PDCA-Indera.docx
Analisis-Kinerja-PDCA-Indera.docx
 
Sop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasienSop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasien
 
Instrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasInstrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmas
 
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
7.1.1.3 SOP Pendaftaran pasien baru.docx
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
 
Akreditasi Puskesmas
Akreditasi PuskesmasAkreditasi Puskesmas
Akreditasi Puskesmas
 

Similaire à RUJUKAN PUSKESMAS

Projec Siti Hardiyanti.S_2343700070.pdf
Projec Siti Hardiyanti.S_2343700070.pdfProjec Siti Hardiyanti.S_2343700070.pdf
Projec Siti Hardiyanti.S_2343700070.pdfsitihardianti38
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Dickdick Maulana
 
dr. Supriyanto dharmoredjo, Sp.B, M. Kes_Materi Strategi mengatur jaspel.pdf
dr. Supriyanto dharmoredjo, Sp.B, M. Kes_Materi Strategi mengatur jaspel.pdfdr. Supriyanto dharmoredjo, Sp.B, M. Kes_Materi Strategi mengatur jaspel.pdf
dr. Supriyanto dharmoredjo, Sp.B, M. Kes_Materi Strategi mengatur jaspel.pdfRasyidMuliawan
 
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienPedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienRSIABudhiMulia
 
PANDUAN PAP 2022.pdf
PANDUAN PAP 2022.pdfPANDUAN PAP 2022.pdf
PANDUAN PAP 2022.pdfvania717081
 
sk Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.docx
sk  Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.docxsk  Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.docx
sk Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.docxAnisaWidianti2
 
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanUllank Stira
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medishalimah uminur
 
Mmik ii final-sc_26_10_2017 hury tetep
Mmik ii final-sc_26_10_2017 hury tetepMmik ii final-sc_26_10_2017 hury tetep
Mmik ii final-sc_26_10_2017 hury tetepHury Tinus
 
RENA rev3-drnico-instrumen-survei-kars-babpap-052022_1752 (1).pptx
RENA rev3-drnico-instrumen-survei-kars-babpap-052022_1752 (1).pptxRENA rev3-drnico-instrumen-survei-kars-babpap-052022_1752 (1).pptx
RENA rev3-drnico-instrumen-survei-kars-babpap-052022_1752 (1).pptxUGDRSGH
 
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmasPetunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmasLinaNadhilah2
 
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmasPetunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmasHelenWidaya
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di PuskesmasPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di PuskesmasAndrieFitriansyah1
 
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga KesehatanMateri 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatanppghybrid4
 
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Garurat Ners VII
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Garurat Ners VIIBuku pedoman kerja keperawatan Gawat Garurat Ners VII
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Garurat Ners VIIPipinYunus
 
LEMBAR
LEMBARLEMBAR
LEMBARDNPrf
 
2010 standar k3 di rumah sakit
2010 standar k3 di rumah sakit2010 standar k3 di rumah sakit
2010 standar k3 di rumah sakitBobJoctovianus
 
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.pptJAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.pptKasijaniSunarno
 
Fitri nurmalasari design training
Fitri nurmalasari design trainingFitri nurmalasari design training
Fitri nurmalasari design trainingAndreMuzwar
 

Similaire à RUJUKAN PUSKESMAS (20)

Projec Siti Hardiyanti.S_2343700070.pdf
Projec Siti Hardiyanti.S_2343700070.pdfProjec Siti Hardiyanti.S_2343700070.pdf
Projec Siti Hardiyanti.S_2343700070.pdf
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
 
dr. Supriyanto dharmoredjo, Sp.B, M. Kes_Materi Strategi mengatur jaspel.pdf
dr. Supriyanto dharmoredjo, Sp.B, M. Kes_Materi Strategi mengatur jaspel.pdfdr. Supriyanto dharmoredjo, Sp.B, M. Kes_Materi Strategi mengatur jaspel.pdf
dr. Supriyanto dharmoredjo, Sp.B, M. Kes_Materi Strategi mengatur jaspel.pdf
 
Pedoman pelaporan
Pedoman pelaporanPedoman pelaporan
Pedoman pelaporan
 
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienPedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
 
PANDUAN PAP 2022.pdf
PANDUAN PAP 2022.pdfPANDUAN PAP 2022.pdf
PANDUAN PAP 2022.pdf
 
sk Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.docx
sk  Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.docxsk  Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.docx
sk Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.docx
 
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatanStandar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
Standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
 
Mmik ii final-sc_26_10_2017 hury tetep
Mmik ii final-sc_26_10_2017 hury tetepMmik ii final-sc_26_10_2017 hury tetep
Mmik ii final-sc_26_10_2017 hury tetep
 
RENA rev3-drnico-instrumen-survei-kars-babpap-052022_1752 (1).pptx
RENA rev3-drnico-instrumen-survei-kars-babpap-052022_1752 (1).pptxRENA rev3-drnico-instrumen-survei-kars-babpap-052022_1752 (1).pptx
RENA rev3-drnico-instrumen-survei-kars-babpap-052022_1752 (1).pptx
 
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmasPetunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
 
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmasPetunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di PuskesmasPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
 
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga KesehatanMateri 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
 
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Garurat Ners VII
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Garurat Ners VIIBuku pedoman kerja keperawatan Gawat Garurat Ners VII
Buku pedoman kerja keperawatan Gawat Garurat Ners VII
 
LEMBAR
LEMBARLEMBAR
LEMBAR
 
2010 standar k3 di rumah sakit
2010 standar k3 di rumah sakit2010 standar k3 di rumah sakit
2010 standar k3 di rumah sakit
 
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.pptJAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.ppt
 
Fitri nurmalasari design training
Fitri nurmalasari design trainingFitri nurmalasari design training
Fitri nurmalasari design training
 

RUJUKAN PUSKESMAS

  • 1. 1 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan Nomor 01 /PAN/MUTU /20 Revisi Ke 00 Berlaku Tgl 02 Januari 2019 PEDOMANRUJUKAN PASIEN PUSKESMAS KARANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PUSKESMAS KARANGAN Jl.Raya Karangan Kecamatan Karangan KodePos 66361 Telp.(0355) 792494 Email : puskesmaskarangantrenggalek@gmail.com
  • 2. i Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan LEMBAR PENGESAHAN Pedoman Rujukan Pasien Di UPT Puskesmas Karangan Telah disetujui dan disahkan, Tanggal………………………………… Mengetahui, Trenggalek, November 2022 Kepala UPT Puskesmas Karangan dr. TITA RISKANA FARIDA RETNANINGRUM, SST NIP. 19770201 2006042023 NIP 197803062005012013
  • 3. ii Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Alloh SWT, Puskesmas Karangan telah menyusun Pedoman Rujukan Pasien sebagai pedoman dalam melaksanakan rujukan di Puskesmas Karangan Dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat pada umumnya perlu diperhatikan, salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka pelayanan harus memenuhi berbagai syarat diantaranya tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau dan bermutu. Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak atas sumbangan pikirannya sehingga tersusunlah Pedoman Rujukan pasien ini. Semoga pedoman ini akan bermanfaat dan Alloh SWT akan selalu melimpahkan rahmad hidayah-Nya. Penyusunan Pedoman ini dirasakan masih belum sempurna, mohon saran yang konstruktif sangatlah diharapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Karangan, November 2022 Ketua Tim Keselamatan Pasien FARIDA RETNANINGRUM,SST NIP 197803062005012013
  • 4. iii Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan DAFTAR ISI Hal LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ i KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ A. Latar Belakang................................................................................................ 1 B. Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 1-2 C. Sasaran............................................................................................................ 2 D. Ruang Lingkup……………………………………………………………… 2 E. Batasan Operasional ....................................................................................... 2-3 F. Dasar Hukum.................................................................................................. 3 BAB II STANDAR KETENAGAAN ............................................................................. A. Struktur Organisasi......................................................................................... 4 B. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab................................................................ 5 BAB III VISI MISI MOTTO TATA NILAI DAN TUJUAN FKTP .............................. 7-8 BAB IV STANDAR FASILITAS ................................................................................... A. Denah Ruang………………………………………………………………… 9 B. Fasilitas........................................................................................................... 10 C. Peralatan ......................................................................................................... 11 BAB V TATA LAKSANA.............................................................................................. 12-21 BAB VI PERTEMUAN DAN EVALUASI..................................................................... 22 BAB VII PELAPORAN .................................................................................................... 24 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 25
  • 5. 1 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepadaunit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti unit-unityang setingkat kemampuannya. Sistem rujukan mengatur alur dari mana dan harus ke mana seseorang yang mempunyai masalah kesehatan tertentu untuk memeriksakan masalah kesehatannya. Sistem ini diharapkan semuamemperoleh keuntungan.Misalnya: - Pemerintah sebagai penentu kebijakan kesehatan (policy maker), manfaat yang akan diperoleh di antaranya, membantu penghematan dana dan memperjelas sistem pelayanan kesehatan. - Masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan akan meringankan biaya pengobatan karena pelayanan yang diperoleh sangat mudah. - Pelayanan kesehatan (health provider), mendorong jenjang karier tenaga kesehatan, selain meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan, serta meringankan beban tugas. Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis. Pada pelayanan kesehatan tingkat pertama, peserta dapat berobatke fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, atau dokterkeluarga/praktek mandiri yang tercantum pada kartu peserta BPJS Kesehatan.Apabila peserta memerlukan pelayanan lanjutan oleh dokter spesialis, maka peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua atau fasilitas kesehatan sekunder, dalam hal ini FKTL Pelayanan kesehatan di tingkat ini hanya bisa diberikan jika peserta mendapat rujukan dari fasilitas primer/FKTP. Rujukan ini hanya diberikan jika pasien membutuhkan pelayanan kesehatanspesialistik dan fasilitas kesehatan primer yang ditunjuk untuk melayani peserta, tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan peserta karena keterbatasan fasilitas, pelayanan, dan atau ketenagaan. Jika penyakit peserta masih belum dapat tertangani di fasilitas kesehatan sekunder, maka peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tersier. Di sini, peserta akan mendapatkan penanganan dari dokter sub- spesialisyang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub- spesialiastik.
  • 6. 2 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Panduan ini disusun sebagai bahan bagi UPT Puskesmas Karangan untuk memiliki acuan dalam melakukan standarisasi Rujukan Pasien di seluruh area Puskesmas 2. Tujuan a. Tujuan Umum Meningkatkan mutu Sistem Rujukan pasien di Puskesmas Karangan b. Tujuan Khusus a. Terciptanya standar rujukan di puskesmas b. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien d. Menjembatani pemberian perawatan lanjutan baik secara vertical maupun horizontal e. Menurunkan angka kematian C. SASARAN 1. Seluruh Karyawan Puskesmas Karangan 2. Pasien yang sedang menjalani rawat jalan maupun rawat inap 3. Masyarakat yang mengalami Kecelakaan lalu lintas dan bencana alam ataupun yang membuthkan pertolongan medis segera. D. RUANG LINGKUP PELAYANAN Ruang lingkup rujukan adalah puskesmas rumah sakit dan pasien. . E. DASAR HUKUM Permenkes RI no 11.2017.Keselamatan Pasien.Jakarta Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Subdit Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan PrimeR.2018. Pedoman Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ( FKTP ).Jakarta
  • 7. 3 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan BAB II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia 1. Pimpinan Puskesmas/Kepala Puskesmas sebagai Penanggung Jawab umum Dr. TITA RISKANA 2. Penanggung jawab bagian a) Kepala rawat Inap : FARIDA RETNANINGRUM,S.ST b) Kepala UGD : SASMITO ANDRI,A.Md.Kes c) POLI KIA: DIDIK KRISTIANI, Amd. Keb d) POLI GIGI : drg NARULY e) POLI UMUM/ BP ; dr. YENNY PARWITASARI f) POLI ANAK : SRINGATUN, Amd Keb g) POLI KRR : MAMIK GANDARESMI Amd Kep h) POLI PARU : SUTARNI Amd Kep i) POLI CAFÉ DITA : A’YUN ZUHRIANI Amd Kep j) POLI MATA : EVI ANIS Amd RO k) POLI JIWA : ULIL QODRI Amd Kep l) POLI AKUPRESURE : HENY PUSPITASARI Amd Kep m)POLI BERSALIN : WINARSIH Amd Keb Kepala Puskesmas RAWAT INAP perawat /dokter/bidan RAWAT JALAN / POLI Perawat/dokter/bidan UGD Perawat/dokter
  • 8. 4 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan BAB III STANDAR RUJUKAN Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas, ada dua macam rujukan yang dikenal yakni : 1) Rujukan upaya kesehatan perorangan Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik hotizontal maupun vertical).Sebaliknya pasien pasca rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, bias dirujuk kembali ke puskesmas. Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam : a. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (missal operasi) dan lain lain. b. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap. c. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten atau melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan medik spesialis di puskesmas. 2) Rujukan upaya kesehatan masyarakat Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan bencana.Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib merujuknya ke dinas kesehatan kabupaten atau kota. Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam : a. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, dan bahan bahan habis pakai dan bahan makanan. b. Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenanga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hokum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam. c. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat (antara lain usaha kesehatan sekolah, usaha kesehatan kerja, usaha kesehatan jiwa, pemeriksaan
  • 9. 5 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan contoh air bersih) kepada dinas kesehatan kabupaten / kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu. Keuntungan sistem rujukan Keuntungan sistem rujukan adalah : 1. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien, berarti bahwa pertolongan dapat diberikan lebih cepat, murah dan secara psikologis memberi rasa aman pada pasien dan keluarga. 2. Penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan petugas daerah makin meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat dikelola di daerahnya masing – masing. 3. Memudahkan masyarakat di daerah terpencil atau desa dapat memperoleh dan menikmati tenaga ahli dan fasilitas kesehatan dari jenjang yang lebih tinggi. Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun Kriteria pasien yang dirujuk adalah apabila memenuhi salah satu dari : 1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi. 2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi. 3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan. 4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang terlibat yaitu pihak yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan dengan rincian beberapa prosedur sebagai berikut : 1. prosedur standar merujuk pasien 2. prosedur standar menerima rujukan pasien 3. prosedur standar memberi rujukan balik pasien 4. prosedur standar menerima rujukan balik pasien
  • 10. 6 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan 1. Prosedur standar merujuk pasien a. prosedur klinis (1). Melakukan anamesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnosa banding. (2). Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus (3). Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan (4) Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas medis / paramedis yang berkompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien (5) Apabila pasien diantar dengan kendaraan puskesmas keliling atau ambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan dan kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan b. Prosedur Administratif (1) Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan (2) Membuat catatan rekam medis pasien (3) Memberi informed consent (persetujuan / penolakan rujukan) (4) Membuat surat rujukan pasien rangkap 2 lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip.Mencatat identitas pasien pada buku regist rujukan pasien. (5) Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin komunikasi dengan tempat rujukan. (6) Pengiriman pasien sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan administrasi yang bersangkutan 2. Prosedur standar menerima rujukan pasien a. prosedur klinis 1. Segera menerima dan melakukan stabilisasi pasien rujukan. 2. Setelah stabil, meneruskan pasien keruang perawatan elektif untuk perawatan selanjutnya atau meneruskan ke sarana kesehatan yang lebih mampu untuk dirujuk lanjut. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan klinis pasien.
  • 11. 7 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan b. Prosedur Administrative 1. Menerima, meneliti dan menandatangani surat rujukan pasien yang telah diterima untuk ditempelkan di kartu status pasien 2. apabila pasien tersebut dapat diterima kemudian membuat tanda terima pasien sesuai aturan masing masing sarana. 3. Mengisi hasil pemeriksaan dan pengobatan serta perawatan pada kartu catatan medis dan diteruskan ke tepat perawatan selanjutnya sesuai kondisi pasien. 4. Membuat inform consent 5. Segera membrikan informasi tentang keputusan tindakan / perawatanyang akan dilakukan kepata petugas atau keluarga pasien yang mengantar 6. Apabila tidak sanggup menangani merujuk ke RSU yang lebih mampu dengan mebuat surat rujukan rangkap 2. 7. Mencatat indentitas pasien 3. 3.Prosedur standar membalas rujukan pasien a. Prosedur Klinis 1. Rumah Sakit atau Puskesmas yang menerima rujukan pasien wajib mengembalikan pasien ke RS / Puskesmas / Polindes / Poskesdes pengirim setelah dilakukan proses antaralain: a. Sesudah pemeriksaan medis, diobati dan dirawat tetapi penyembuhan selanjutnyaperlu di follow up oleh Rumah Sakit / Puskesmas / Polindes / Poskesdes pengirim. b. Sesudah pemeriksaan medis, diselesaikan tindakan kegawatan klinis, tetapipengobatan dan perawatan selanjutnya dapat dilakukan di RumahSakit / Puskesmas / Polindes / Poskesdes pengirim. 2. Melakukan pemeriksaan fisik dan mendiagnosa bahwa kondisi pasien sudahmemungkinkan untuk keluar dari perawatan Rumah Sakit / Puskesmas tersebut dalamkeadaan: a. Sehat atau Sembuh. b. Sudah ada kemajuan klinis dan boleh rawat jalan. c. Belum ada kemajuan klinis dan harus dirujuk ke tempat lain d. Pasien sudah meninggal 3. Rumah Sakit / Puskesmas yang menerima rujukan pasien harus memberikan laporan/informasi medis/balasan rujukan kepada RumahSakit/Puskesmas/Polindes/Poskesdes pengirim pasien mengenai kondisi klinis terahir pasien apabila pasien keluar dari Rumah Sakit / Puskesmas
  • 12. 8 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan b. Prosedur Administratif: 1. Puskesmas yang merawat pasien berkewajiban memberi surat balasan rujukan untuk setiap pasien rujukan yang pernah diterimanya kepada RumahSakit/Puskesmas/Polindes/Poskesdes yang mengirim pasien yang bersangkutan. 2. Surat balasan rujukan boleh dititip melalui keluarga pasien yang bersangkutan dan untuk memastikan informasi balik tersebut diterima petugas kesehatan yang dituju, dianjurkanberkabar lagi melalui sarana komunikasi yang memungkinkan seperti telepon,handphone, faksimili dan sebagainya 4.Prosedur standar menerima balasan rujukan pasien a.Prosedur Klinis: 1. Melakukan kunjungan rumah pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. 2. Memperhatikan anjuran tindakan yang disampaikan oleh Rumah Sakit / Puskesmas yangterakhir merawat pasien tersebut 3. Melakukan tindak lanjut atau perawatan kesehatan masyarakat dan memantau (followup) kondisi klinis pasien sampai sembuh. b. Prosedur Administratif: 1. Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut di buku register pasien rujukan, kemudian menyimpannya pada rekam medis pasien yang bersangkutandan memberi tanda tanggal / jam telah ditindaklanjuti. 2. Segera memberi kabar kepada dokter pengirim bahwa surat balasan rujukan telahditerima. Persiapan Rujukan Persiapan yang harus dilakukan sebelum merujuk adalah : 1. Persiapan tenaga kesehatan, pastikan pasien dan keluarga didampingi oleh minimal dua tenaga kesehatan (dokter dan/atau perawat) yang kompeten. 2. Persiapan keluarga, beritahu keluarga pasien tentang kondisi terakhir pasien, serta alasan mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga yang lain harus ikutmengantar pasien ke tempat rujukan. 3. Persiapan surat, beri surat pengantar ke tempat rujukan, berisi identitas pasien,alasan rujukan, tindakan dan obat–obatan yang telah diberikan pada pasien. 4. Persiapan Alat,bawa perlengkapan alat dan bahan yang diperlukan. 5. Persiapan Obat, membawa obat–obatan esensial yang diperlukan selama perjalananmerujuk. 6. Persiapan Kendaraan, persiapkan kendaraan yang cukup baik, yang memungkinkan pasien berada dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukansecepatnya.Kelengkapan ambulance, alat, dan bahan yang diperlukan.
  • 13. 9 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan 7. Persiapan uang, ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah cukup untuk membeli obat-obatan dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempatrujukan. 8. Persiapan transfuse darah yaitu dengan memasang set khusus transfuse Dasar hukum Permenkes N0 001 tahun 2012tentang system rujukan pelayanan kesehatan perorangan Permenkes N0 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN Permenkes N0 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan JKN Permenkes no.28 tahun 2016 tentang perubahan ketiga atas pp republic Indonesia no.12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan
  • 14. 10 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan BAB IV STANDAR RUJUKAN SAAT PANDEMI COVID Triage 1. Proses pemilahan pasien berdasarkan tingkat kegawat daruratan 2. Gawat Darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan(Permenkes RI No. 47 tahun 2018). 3. Prinsip triase diberlakukan sistem prioritas yaitu penentuan/penyeleksian mana yang harus di dahulukan mengenaipenanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbulberdasarkan (Permenkes RI No. 47 tahun 2018): KLASIFIKASI Triage Merah (Emergency) • Gawat dan Darurat: prioritas pertama, mengancam jiwa yang kemungkinanbesar dapat hidup bila ditolong segera. • Kuning (Urgency) • Gawat tidak Darurat: prioritas kedua, pasien memerlukan tindakan defenitiftidak ada ancaman jiwa segera. • Hijau (False Emergency) • Tidak Gawat dan Darurat: prioritas ketiga, pasien dapat berjalan danmenolong diri sendiri atau mencari pertolongan. • Hitam • Meninggal DuniA
  • 15. 1 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan
  • 16. 1 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan ALUR PASIEN DEWASA IGD (PROBABLE COVID-19)
  • 17. 1 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan 1 YA ISOL ASI ANAMNESIS USAHA NAPAS (WORK OF BREATHING)SPO2 USAHA NAPAS (WOB) MENINGKAT • RR > 35 • MENGGUNAKAN OTOT BANTUAN NAPAS (INTERCOSTAL / SCM ) SPO2 > 96 DAN USAHA NAPAS NORMAL SPO2 < 96 ATAU USAHA NAPAS MENINGKAT KASUS RINGAN KASUS SEDANG / BERAT NON ISOLAS I TIDA K PASIEN DEWASA • DEMAM? • SESAK? ANAMNESIS A.M.P.L (Allergy, Medication, Past Illness, Last Meal)
  • 18. 2 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan RUJUKAN PASIEN Merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)/ RS Rujukan Covid sesuai dengan kasus dan sistem rujukan yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai peraturan yang berlaku Prosedur pelayanan rujukan: a.Mendapat persetujuandari pasien dan/ataukeluarganya. b.Melakukan pertolongan pertama atau stabilisasi pra rujukan, sesuai indikasi pasien. c.Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan melalui aplikasi /WA d.Membuat surat pengantar rujukan dan resume medis rangkap dua. e.Transportasi untuk rujukan dengan ambulans. Rujukan dilaksanakan dengan menerapkan PPI, termasuk desinfeksi ambulans. f.Pasien yang memerlukan pengawasan medis terus menerus didampingi oleh tenaga Kesehatan yang kompeten. g.Pemantauan kondisi pasien, rujukan dan rujuk balik ke puskesmas di wilayah RS lapangan/darurat covid-19, terkait surveilans pasien maupun kebutuhan observasi selanjutnya setelah perawatan di FKRTL
  • 19. 3 Pedoman Internal Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di Puskesmas Karangan DAFTAR PUSTAKA Buku Saku Covid-19 Kementrian Kesehatan, Panduan-teknis- pelayanan-rumah-sakit-pada-masa-adaptasi- kebiasaan-baru-19-11-2020. KementrianKesehatan,BukuSakuProtokolKesehatan ep. 2 rev final Notoatmodjo Soekidjo http://sehatuntuksemua.wordpress.com/2008/07/14/sistem-rujukankesehatan- di-indonesia. Konsultasi tanggal 24 Januari 2011 IDI,Jakarta,Penataan system pelayanan rujukan,2016. Ditjen bina upaya kemenkes, Jakarta, Pedoman system rujukan nasional,2012.