3. Konflik berasal dari kata kerja Latin
configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai
suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
4. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan
tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan,
adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam
interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang
wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu
masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan kelompok
masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.
5. 1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan
warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan
akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan
pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan
kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal
ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki
kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu
sama lain.
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan
oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari
adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut
dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di
dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi
kenyataan.
4. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara
dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling
tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6. Ada 3 teori konflik yang menonjol dalam ilmu sosial :
1. Teori Konflik C. Greetz Tentang Primordialisme
a. Konflik politik di sebabkan oleh ikatan
primordialisme yang mengalami percampur adukan
antara ke setiaan politik dengan kesetiaan primordial.
b. Solidaritas kelompok sangat mempengaruhi
konflik politik dapat berkembang.
c. Sumber solidaritas kelompok adalah ikatan-ikatan
primordial yang menjadi perekat kelompok
primordial bersangkutan.
d. Ikatan primordial inilah yang melahirkan
sentimen primordial dan kesetiaan primordial.
7. 2. Teori Konflik Karl Marx Tentang Pertentangan
Kelas
a. Sejarah dari berbagai masyarakat hingga
saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang
pertentangan kelas”, sebagaimana yang tertulis
dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.
b. Kapitalisme akan berakhir karena aksi yang
terorganisasi dari kelas kerja Internasional.
c. Komunisme untuk kita bukanlah hubungan
yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan
cara ideal untuk bernegara.
d. Hasil dari pergerakan ini yang akan
mengatur dirinya sendiri secara otomatis.
8. 3. Teori Konflik James Scott Tentang Patron
Klien
a. Sekelompok informal figur yang
berkuasa dan memiliki posisi memberikan
rasa aman, pengaruh atau keduanya.
Sebagai imbalan, pengikutnya
memberikan loyalitas dan bantuan pribadi
kepada patronnya.
9. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan
perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang
memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan
lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau
lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik
sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak
selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung
pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap
warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena
berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk
pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola
pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian
yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan
individu yang dapat memicu konflik.
10. Perbedaan kepentingan antara individu
atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian
maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu
yang bersamaan, masing-masing orang
atau kelompok memiliki kepentingan yang
berbeda-beda. Kadang-kadang orang
dapat melakukan hal yang sama, tetapi
untuk tujuan yang berbeda-beda.
11. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak
dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi
jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak,
perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.
Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami
proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan
konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat
tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang
berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi
nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut
jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi
hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal
perusahaan.
12. Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6
macam :
Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi),
misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau
profesi (konflik peran (role))
Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar
keluarga, antar gank).
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir
(polisi melawan massa).
Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang
saudara)
Konflik antar atau tidak antar agama
Konflik antar politik.
konflik individu dengan kelompok
13. Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
meningkatkan solidaritas sesama anggota
kelompok (ingroup) yang mengalami konflik
dengan kelompok lain.
keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
perubahan kepribadian pada individu, misalnya
timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa
manusia.
dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak
yang terlibat dalam konflik.
14. Kompetisi : suatu bentuk interaksi sosial
yang berupa persaingan.
Kompetisi : Proses sosial di mana pribadi-pribadi
atau kelompok-kelompok bersaing
untuk mencapai tujuan tertentu tanpa
mempergunakan ancaman atau
kekerasan.
Contoh : Pertandingan bola, yang dipimpin
oleh wasit yang tidak adil akan
memunculkan konflik pada kedua club.
15. ketidakadilan adalah dimana
seseorang maupun kelompok merasa
dirugikan salah satu atau keduanya.
Contoh : Pada saat pemilihan ketua RT, data
yang berada dipanitia pemilihan tidak
valid, karena salah satu kelompok berlaku
curang, dan kelompok yang lain otomatis
merasa dirugikan.
16.
17. • Kontak diperlukan untuk mendekatkan pihak-pihak
yang sedang konflik.
• Kontak dapat menghasilkan 2 input yaitu :
Interaksi yang positif
Adanya kesetaraan status dari kedua belah pihak
Ditunjang oleh penguasa atau pengatur
Situasi tidak kompetitif
Interaksi yang negatif
Tidak adanya kesetaraan atau diskriminasi untuk salah satu
pihak
Tidak ditunjang dengan penguasa yang dapat mengatur
pihak yang terlibat dalam kontak tersebut
Situasi tidak kondusif
18. Pengertian Kerja sama adalah suatu
usaha bersama antara orang perorangan
atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Kerja sama merupakan interaksi
yang paling penting karena pada
hakikatnya manusia merupakan makhul
sosial
19. Bentuk-bentuk kerja sama yang ada dalam
masyarakat adalah sebagai berikut:
• Bargaining perjanjian mengenai pertukaran barang-barang
dan jasa antarindividu maupun antar kelompok
• Kooptasi proses penerimaan unsu-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari
terjadinya kegoncangan atupun kekacauan dalam stabilitas
organisasi yang bersngkutan.
20. • Koalisi gabungan atau kombinasi dua kelompok
atau lebih yang memiliki tujuan sama dan berusaha
untuk mencapai tujuan tersebut.
• Joint Venture bentuk kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang/ perusahaan dalam melaksanakan
suatu pekerjaan/ proyek.
• Kerukunan bentuk kerja sama yang paling
sederhana dan mudah diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat
21. • Perdamaian adalah usaha manusia untuk meredakan
pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan
(Akomodasi)
• Akomodasi dapat ditempuh dengan berbagai cara, yaitu :
Gencatan senjata Penangguhan permusuhan untuk jangka
waktu tertentu, guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang
tidak boleh diganggu
Abitrasi suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh
pihak ketiga yang memberikan keputusan dan diterima serta
ditaati oleh kedua belah pihak.
22. Konsiliasi usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak
yang berselisih sehingga tercapai persetujuan
bersama.
Stalemate keadaan ketika kedua belah pihak yang
bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, lalu
berhenti pada suatu titik tidak saling menyerang.
Adjudication penyelesaian perkara atau sengketa di
pengadilan.
Mediasi penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi
tidak diberikan keputusan yang mengikat.