1. Dokumen tersebut membahas tentang kanker dan pengobatan radioterapi.
2. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang dapat menyerang jaringan lain.
3. Radioterapi adalah salah satu pengobatan untuk kanker yang menggunakan sinar pengion untuk membunuh sel kanker.
2. Pendahuluan
• Pengetahuan ttg kanker berkembang
pesat krn sebagian besar penyakit infeksi
telah dapat dikendalikan
• Kanker timbul berkaitan dg faktor :
- Lingkungan
- Pajanan : virus, kimia, jenis makanan,
kebiasaan, jenis pekerjaan
2
3. Istilah
• Onkogenesis : proses2 pewmbentukan
tumor, baik tumor jinak maupun tumor
ganas
• Karsinogenesis : proses pembentukan
tumor ganas (kanker)
• Karsinogen :segala sesuatu yg
menyebabkan tjdnya kanker
3
4. Kanker
• Kanker mrp penyakit genetik yg bersifat
sistemik shg pengobatannya bukan hanya
lokal-regional tetapi juga sistemik
• Modalitas pengobatan kanker :
- Radiasi
- Kemoterapi
- Bedah
- Pengobatan lainnya
4
5. Kanker
• Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai
dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan
kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang
jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan
langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau
dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).
• Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang
mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi
mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal
menjadi sel kanker.
• Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia
maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat
terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan
(mutasi germline).
5
6. Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2), mereka
mengalami apoptosis (1); sel kanker (B)
menghindari apoptosis dan terus membelah diri.
6
8. Penyebab kanker
• Karsinogen menimbulkan perubahan DNA
yg satuan kecilnya ialah gen, shg
karsinogen dsb bersifat mutagenik
• Sgt sering lebih dari satu karsinogen
diperlukan untuk perubahan sel normal
mjd neoplastik
8
9. Berbagai karsinogen
• Bahan kimia
- Hidro karbon polisiklik aromatik
- Amin aromatic dan pewarna
- Nitro samin
- Unsur logam
• Karsinogen virus
- Human papiloma virus (HPV) : kulit, laring, vulva
- Epstein Barr Virus (EBV) : nasopharing
- Cyto Megalo Virus (CMV) : sarkoma kaposi pd
AIDS
9
10. Lanjutan karsinogen…..
• Karsinogen radiasi
- Radiasi UV dg panjang gelombang 290-370 mm
berkaitan dg tjdnya kanker kulit (karsinoma sel
basal, squamosa)
- Terutama pd kulit putih yg sering mendapat
sinar matahari
• Agen biologik
- Hormon : estrogen
- Mikotoksin : jamur – karsinoma sel mati
- Parasit : achitoma – Ca kandung kemih
10
12. RADIOTERAPI
• Adalah pengobatan dg menggunakan
sinar peng-ion, yg saat ini mrp salah satu
jenis terapi penting untuk penyakit
kanker, disamping pembedahan dan
kemoterapi
• Terapi radiasi adalah terapi sinar
menggunakan energi tinggi yang dapat
menembus jaringan dalam rangka
membunuh sel neoplasma.
12
13. • Onkologi radiasi adalah cabang ilmu yg
mempelajari penerapan terapi radiasi
terutama dlm pengobatan tunggal
maupun kombinasi dg pengobatan lain yg
berlandaskan pd berbagai penemuan
dasar biologi dan fisika radiasi
13
14. Tujuan Radioterapi
• Adalah mengeradikasi tumor invivo dg
memberikan sejumlah dosis radiasi yg
diperlukan scr tepat pd daerah target radiasi,
tanpa merusak jar sehat sekitarnya, dg harapan
dpt memperbaiki kualitas hidup dan
memperpanjang angka kelangsungan hidup
penderita
• Dasar peng-ion adalah gel elektromagnetik
(foton) atau partikel berenergi yg akan
menimbulkan proses ionisasi bila melewati
berbagai materi termasuk materi biologik
14
15. Sifat Terapi Radiasi
• Terapi radiasi sendiri sifatnya adalah :
- Merupakan terapi yang sifatnya lokal dan regional
- Mematikan sel dengan cara merusak DNA yang
akibatnya bisa mendestrukasi sel tumor
- Memiliki kemampuan untuk mempercepat proses
apoptosis dari sel tumor.
- Ionisasi yang ditimbulkan oleh radiasi dapat
mematikan sel tumor.
- Memiliki kemampuan mengurangi rasa sakit dengan
mengecilkan ukuran tumor sehingga mengurangi
pendesakan di area sekitarnya..
- Berguna sebagai terapi paliatif untuk pasien dengan
perdarahan dari tumornya.
- Walaupun pemberian radiasi bersifat lokal dan regional
namun dapat mengakibatkan defek imun secara
general.
15
16. Pengaruh Terapi Radiasi Terhadap
Sistem Imun
• Secara luas dilaporkan bahwa segera setelah pemberian
radiasi terjadi gangguan terhadap sel limfosit T, yang
akibatnya memudahkan timbulnya berbagai macam
infeksi. Pasien dengan tumor primer di leher dimana
drainase limfatiknya juga di leher , setelah diberikan
radiasi mengakibatkan berkurangnya limfosit darah tepi
secara signifikan. Jumlah limfosit T CD4+ menurun lebih
bermakna dibandingkan penurunan jumlah sel limfosit T
CD8+. Gangguan akibat radiasi tidak hanya
mempengaruhi jumlah sel limfosit T namun juga
mengakibatkan defek pada fungsi sel T. Adanya
gangguan fungsi dibuktikan dengan sulitnya sel T ini
distimulasi pada percobaan invitro. Apakah defek jumlah
dan fungsi limfosit T pada penderita yang diterapi
radiasi dapat reversibel? Penelitian menunjukkan bahwa
ada kecenderungan normalisasi sel limfosit T CD4+
setelah 3-4 minggu pasca radiasi.
16
16
17. Golongan Sinar Peng-ion
• Gel elektromagnetik
terdiri dari : sinar X dan sinar gamma
• Kelompok partikel
- bermuatan positif : proton dan helium
- bermuatan negatif : elektron
- tanpa muatan (netral) : neutron
17
18. Sumber sinar peng-ion
• Generator listrik :
a. jenis orthovolt, energi 50 – 300 kv
b. jenis megavolt, berenergi min 1 megavolt
Sinar ini dpt berupa : foton, elektron, partikel
berat (lineac)
• Sumber alamiah :
- Cobalt 60
- Cosium 137
- Iridium 192 Radon 255
- Iodium 131, 125
18
19. Jenis ini dpt dibagi dlm :
• Sumber terbuka : yg mengikuti
metabolisme tubuh
misal : iodium 131, iodium 125, fosfor dan
aurium 198
• Sumber tertutup : tg dlm penggunaannya
akan dikontakkan dg bag tubuh penderita
misal : cobalt 60, cosium 137, iridium 192
19
20. Dasar2 Biologi Radio Terapi
• Sbg dasar digunakannya terapi radiasi
adalah terdptnya perbedaan efek radiasi
pd tumor dan jaringan normal disekitarnya
20
21. Efek Radiasi
• Tingkat molekuler
- single/double strand breaks rantai DNA
- perubahan atau kehilangan basa2 pembentuk
DNA
- Tjd cross links antara DNA dan protein
cromosom
• Tingkat seluler
- aberasi kromosom
- hambatan melakukan proses reproduksi
- hambatan melakukan siklus proliferasi sel
21
22. Faktor2 biologis yg mempengaruhi
respon sel thd radiasi
• Oksigenasi
• Fase2 proliferasi
• Panas
• Radio sensitizer kimia
22
24. Kombinasi
• Kombinasi dengan pembedahan
a. radiasi pra bedah
tujuan : menurunkan metastasis akibat
iatrogenik
b. Radiasi pasca bedah
tujuan : menurunkan angka kekambuhan
lokal
24
25. Lanjutan …..
• Kombinasi dg sitostatika
Tujuan :
- mematikan sel yg mungkin telah
tersebar sistemik scr mikroskopis
- meningkatkan efek radiasi
• Kombinasi dg imunoterapi (masih diteliti)
25
26. Tujuan Terapi Radiasi
• Kuratif
yaitu menghilangkan tumor 9eradikasi) pd
daerah lokal dan kelenjar getah bening regional,
dg tujuan meningkatkan kontrol lokal dan angka
kelangsungan hidup penderita
• Paliatif
yaitu diberikan pd kanker stadium lanjut, baik
lokal maupun metastasis. Tujuan terutama
untuk menghilangkan gejala yg ada, dg harapan
meningkatkan kualitas hidup penderita
Misal : nyeri yg sangat, metastasis tulang dg
ancaman fraktur
26
28. Radiasi Eksterna/teleterapi
• Radiasi dilakukan dg menggunakan
sumber radiasi dg jarak ttt
• TELE artinya jauh
misal : Cobalt berjarak 80 cm dan lineac
berjarak 100 cm
28
29. Radiasi eksterna dapat digunakan
sebagai :
- pengobatan efektif pada tumor primer
tanpa pembesaran kelenjar getah bening
- pembesaran tumor primer dengan
pembesaran kelenjar getah bening
- Terapi yang dikombinasi dengan
kemoterapi
- Terapi adjuvan diberikan pre operatif
atau post operatif pada neck dissection
29
30. Brachy Terapi
• Bra = dekat
• Dilakukan dg mendekatkan sumber radiasi pada/dalam
target radiasi/tumor
• Teknik yg dilakukan :
d. Implantasi
yaitu menanamkan sumber radiasi dlm tumor
misal : cesium, iridium pd Ca mammae, Ca lidah dll
b. Intra kaviter
yaitu menempatkan sumber radioaktif dlm kaviter
lumen tubuh
misal : Ca cervik, Ca esophagus, Ca nasopharing dg
menggunakan Cobalt 60, iridium 192
j. Kontak dg menempelkan sumber radiasi pd daerah yg
akan diradiasi
Misal : pada palpebra, konjungtiva, tumor kulit
30
31. Radiasi Interna/ brachyterapi bisa
digunakan untuk :
- Menambah kekurangan dosis pada tumor
primer dan untuk menghindari terlalu
banyak jaringan sehat yang terkena
radiasi.
- Sebagai booster bila masih ditemukan
residu tumor
- Pengobatan kasus kambuh.
31
32. Radio Farmaka
• Radiasi dipancarkan dari bahan radio aktif
tertentu yg terikat pd radio farmaka ttt, yg
dimasukkan ke dalam tubuh secara per
oral
• Injeksi atau intra kaviter yg selanjutnya
melalui proses metabolisme dalam tubuh
Contoh : I 131
32
34. Stasioner
• Teknik radiasi 1 lapangan
digunakan untuk tumor2 superfisial
• Teknik radiasi 2 lapangan – plan paralel
untuk meningkatkan dosis, untuk tumor lebih
dalam, sumber radiasi arahnya berimpit
• Teknik 2 lapangan tangensial
sumbu 2 sinar saling berpotongan membentuk
sudut
untuk lapangan radiasi luas, contoh dinding
thorak
34
35. Teknik lapangan multiple
• Sumbu saling berpotongan
• Makin banyak lapangan radiasi, makin
sedikit jaringan sehat yg terkena radiasi
Teknik Rotasi
• Rotasi penuh
• Rorasi Sebagian (Pendulans)
35
36. Satuan Unit Radiasi
• Satuan Radiasi
R = Rontgen (satuan radiasi di udara)
• Dosis : jumlah radiasi yg diserap jaringan
Rad = 100 c rad
Gray (Gy) = 100 rad
1 cGy/centi gray = 1 rad
• Satuan aktivitas zat radio aktif
Curie = Co = 3,7 x 10 desintegrasi /detik
36
37. Efek samping Radiasi
• Akut Efek
Berhubungan dg inflamasi / radang
waktu tjd sebelum 3 bulan setelah selesai
radiasi
• Efek kronis – fibrosis – nekrosis
terjadi setelah 2 bulan selesai radiasi
37
41. Kepekaan sel thd radiasi tgt dari :
• Asal jaringan
• Oksigen : hyperbarik
• Temperatur : hypertermi, suhu ± 430 C
• Bahan kimia
Radio sensitizer = 5 FU
Radio Protector – gugus sulandril - cysplatin
• Hormon
41
42. Asal Jaringan
• Tumor yg sangat sensitif
• Tumor yg cukup radio sensitif
• Tumor yg kurang radio sensitif
42
44. Tumor yg cukup radio sensitif
• Ca cervix uteri
• Ca nasopharing
• Ca Laring
• Ca kulit
• Ca payudara, dll
44
45. Tumor yg kurang radio sensitif
• Fibro sarkoma
• Osteosarcoma
• Chendro sarcoma
• Cistosarcomaphyloides
45
46. Perbedaan sensitivitas antara
jaringan tumor dg jaringan sehat
• Kemampuan repair tumor lebih lambat
dari jaringan sehat
• Kemampuan reproduksi tumor lebih tinggi
dari jaringan sehat
• Kemampuan mitosis tumor lebih tinggi
dari jar sehat
• Kemampuan repopulasi jar tumor lebih
tinggi dari jar sehat
46
48. Respon radiasi juga tgt dari :
• Dosis radiasi per kali/per fraksi
• Lama radiasi diberikan/ total dose
• Jumlah fraksi per minggu
48
49. Sistem fraksinasi yg diberikan
• Dosis perfraksi 200 cGy (umumnya)
• 5 x per minggu
• Dosis total tgt jenis tumor
49
50. Persiapan radiasi
• KU baik
• Lab hasil normal :
- Hb > 10 gr %
- Leucocyte 2000 – 10.000
- Trombocyte : > 80.000 (rawat inap)
> 100.000 (rawat jalan)
50
51. Yang perlu diperhatikan
selama radiasi
• Tensi, nadi
• Temperatur
• Lab : Hb, Leuco, trombo
• Pasien disarankan untk sesedikit mungkin kena
air terutama daerah radiasi
• Hygiene mulut
• Diare, mual, muntah
• Jgn makan pedas, berlemak
51
52. Cyto Radiasi
• Adalah pemberian radiasi tanpa memperhatikan
hasil lab maupun PA, dg tujuan penyelamatan
pasien dan secara sambil jalan hasil lab dan hasil
PA dipenuhi
• Contoh :
- Vena cava superior syndrom
- perdarahan masif
- serum creatinin tinggi
52
56. Kemoterapi
• Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan
menggunakan obat-obatan yang bertujuan
untuk membunuh atau memperlambat
pertumbuhan sel kanker.
• Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia
untuk perawatan penyakit. Dalam penggunaan
modernnya, istilah ini hampir merujuk secara
eksklusif kepada obat sitostatik yang digunakan
untuk merawat kanker.
56
57. • Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker
dengan jalan memberikan zat/obat yang
mempunyai khasiat membunuh sel kanker dan
diberikan secara sistematik. Obat anti kanker
yang artinya penghambat kerja sel. Untuk
kemoterapi bisa digunakan satu jenis sitostika.
Pada sejarah awal penggunaan kemoterapi
digunakan satu jenis sitostika, namun dalam
perkembangannya kini umumnya dipergunakan
kombinasi sitostika atau disebut regimen
kemoterapi, dalam usaha untuk mendapatkan
khasiat lebih besar.
57
58. Manfaat kemoterapi
1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas
dengan satu jenis kemoterapi atau beberapa jenis
kemoterapi.
2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat
perkembangan kanker agar tidak bertambah besar atau
menyebar ke jaringan lain.
3. Mengurangi gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan kanker,
maka kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi gejala yang timbul pada pasien, seperti
meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih
baik serta memperkecil ukuran kenker pada daerah yang
diserang.
58
59. Jenis kemoterapi
• Kemoterapi adjuvant, kemoterapi yang diberikan
sesudah operasi. Manfaatnya mengurangi
kekambuhan local dan mengurangi penyebaran
yang akan timbul.
• Kemoterapi neo adjuvant kemoterapi yang
diberikan sebelum operasi manfaatnya adalah
mengurangi ukuran tumor sehingga mudah
dioperasi.
• Kemoterapi paliatif diberikan hanya untuk
mengurangi besarnya tumor yang dalam hal ini
karena atau lokasinya menggangu pasien karena
nyeri ataupun sulit bernafas.
59
60. Pemberian Kemoterapi
• Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik, sebagian
besar diberikan dengan cara injeksi kedalam pembuluh
baik vena, sebagian kecil dapat berupa tablet/capsul dan
kadang-kadang ada yang diberikan subcutan atau suntik
dibawah kulit, serta intratekal (diinjeksikan kedalam
system syaraf) jarang sekali yang disuntikan ke otot.
• Apabila pasien diberikan suntikan intravena, seringkali
digunakan kateter atau selang plastik kedalam vena
untuk mencegah kerusakan vena serta mempermudah
injeksi.
• Kemoterapi diberikan diberikan secara siklit, dapat
secara mingguan, dua mingguan 3-4 mingguan.
• Pasien mendapatkan kemoterapi dosis tinggi diberikan
dalam unit rawat inap. Kondisi pasien juga menentukan
apakah dapat diberikan dirawat jalan atau rawat inap.
60
61. Apa yang terjadi ?
• Kemoterapi anti kanker akan menyebabkan sel
kanker serta beberapa jenis sel sehat yang juga
sedang membelah atau tumbuh mengalami
kerusakan. Namun sel kanker akan mengalami
kerusakan lebih parah dibanding kerusakan pada
sel sehat.
• Setelah beberapa periode 1-3 minggu sel sehat
pulih dan sel kanker juga akan pulih kembali
namun mengalami kerusakan berarti, sehingga
atas dasar inilah obat anti kanker dipergunakan.
61
62. • Untuk mencegah kerusakan permanent dari sel
sehat, obat kanker tidak bisa diberikan sekaligus 4-8
siklus. Hal ini dimaksud untuk memulihkan sel sehat.
• Dilain pihak berangsur mengecilkan kanker sehingga
akhirnya sel kanker menjadi sangat kecil tidak terlihat
lagi dan bisa dihancurkan dengan sinar atau
dihilangkan dengan operasi. Secara umum obat anti
kanker mempunyai akibat terhadap sel kanker yang
sedang cepat membelah itu, namun sel sehat yang
cepat membelah pun termasuk kena akibat anti
kanker tersebut
62
63. Efek Samping Kemoterapi
• Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan
pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan. Efek
samping yang bisa timbul adalah:
1. Lemas
• Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat
mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang
dengan istirahat, kadang berlangsung hingga akhir
pengobatan.
2. Mual dan Muntah
• Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual
dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat
rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah
dengan obat anti mual yang diberikan
sebelum/selama/sesudah pengobatan kemoterapi.
• Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.
63
64. 3. Sariawan
• Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut
seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang
sehat sangat penting dalam kemoterapi
4. Gangguan pencernaan
• Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan
ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang
harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi.
• Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, buah dan
sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang
hilang.
• Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga
ringan bila memungkinkan
64
65. Lanjutan…
5. Rambut Rontok
• Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya
terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi
dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah
di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah
beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh
lagi setelah kemoterapi selesai.
6. Otot dan Saraf
• Beberapa obat kemoterapi menyebabkan
kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau
kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian
bisa terjadi sakit pada otot.
65
66. 7. Efek Pada Darah
• Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi
kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat
sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang
paling sering adalah penurunan sel darah putih
(leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap
kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum
kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel
darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah
dapat mengakibatkan:
A. Mudah terkena infeksi
• Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun,
karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk
perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang
bisa meningkatkan jumlah leokosit.
66
67. • B. Perdarahan
• Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan
darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan
perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.
• C. Anemia
• Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang
ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb
letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah
seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak
pucat.
8. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
• Lebih sensitive terhadap matahari.
• Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih
melintang.
67
68. • Setiap obat memiliki efek samping yang
berbeda!
• Reaksi tiap orang pada tiap siklus juga
berbeda!
• Setiap efek samping bersifat SEMENTARA
dan berkurang bila terapi dihentikan.
PERTIMBANGKAN dan DISKUSIKAN
dengan dokter anda: Untung vs Rugi.
68
69. Syarat seseorang mendapat
kemoterapi:
• Fungsi organ baik.
• Jenis sel darah merah dan darah putih
cukup.
• Tidak demam.
• Tidak perdarahan.
• Dapat melakukan kegiatan sehari-hari
sendiri (sehat)
69
70. Apa manfaatnya?
• Berikut ini rincian beberapa manfaat
kemoterapi pada berbagai jenis kanker.
1. Kemoterapi sangat bermanfaat
(karena dapat sembuh atau hidup lama).
•· Penyakit Hodgkin
•· Non Hodgkin limfoma jenis large sel
•· Kanker testis jenis germ sel
•· Leukemia dan Limfoma pada anak
70
71. 2. Kemotarapi bermanfaat (karena dapat
dikendalikan cukup lama, kadang-kadang
sembuh)
• · Kanker Payudara
• · Kanker Ovarium
• · Kanker Paru jenis small sel
• · Limfoma non Hodgkin
•· Multiple Mieloma
71
72. 3. Kemoterapi bermanfaat untuk paliatif (dapat
mengulang gejala)
• · Kanker Nasofaring
• · Kanker Prostat
• · Kanker Endometrium
• · Kanker Leher dan Kepala
• · Kanker Paru jenis non small sel
4. Kemoterapi kadangkala bermanfaat
• · Kanker Nasofaring
• · Melanoma
• · Kanker usus besar
72
74. • Sensitizer (Photofrin /
Photosan) dengan dosis 2 mg / kg BB diberikan secara
intra venous sekitar 3 s/d 5 menit
• Photofrin / Photosan Diberikan dan secara selective akan
terkumpul didalam sel tumor
74
75. Sitostatika
• Obat untuk kanker (kemoterapi) biasa disebut
dg sitostatika
• Pembagian obat sitostatika :
berasal dari tanaman : vincristine, vinblatine
antibiotika : bleomycin, doxorubicin, epirubicin,
mytomicin
anti metabolit : metotrexate, 5- fluorouracil
alkilating agent : cyclophosphamide,
chlorambucil, cisplatin, carboplatin
Miscellaneous : Procarbazine
75
76. • Biasanya neoplasma yang respon terhadap
kemoterapi adalah yang pertumbuhannya cepat
( pembelahan sel cepat ), sehingga terhadap sel
normal yang pembelahannya cepat seperti sum-
sum tulang, folikel rambut dan epitel mukosa
akan mudah terkena dampak sitostatika juga.
• Sehingga sitostatika juga terkait dengan siklus
sel.
Mitosis terjadi pada fase :
G1 : presintesis
S : sintesis
G2 : post duplikasi
G0 : istirahat
76
77. Cyclophosphamide
• golongan alkilating agent
bekerja dengan cara mengganggu pertumbuhan sel
dengan efek langsungnya terhadap DNA
• Efek samping terhadap :
- hematopoesis, tjd imunosupresi, limfosit paling
terpengaruh, tjd amenore pada wanita, kerusakan
spermatogenesis pada laki-laki
- Cystitis
- kerusakan hati mudah terjadi hematuri
• Absorbsi peroral baik sehingga ada bentuk tabletnya 200
mg/ tablet . Untuk dosis injeksi 600 mg/lpt sedangkan
oral 50-200 mg/lpt
77
78. Metotrexate
• merupakan anti folat sehingga
membutuhkan lekoforin ( asam folat)
sebagai antidotum
• Efek samping : depresi sumsum tulang,
trobositopenia, granulositopenia,
gangguan ginjal
78
79. Vincristine
• alkaloid vinka yang banyak dipakai,
bekerja menghentikan mitosis, efek ke
sum-sum tulang rendah, toksisitas pada
sistem saraf, konstipsi.
• Bila bilirubin meningkat > 3 mg/dl dosis
bisa diturunkan sampai 50 %
79
80. Doxorubicin ( Adriamycin )
• merupakan derivat antibiotika , dihasilkan
dari streptomyces, memiliki struktur cincin
tertacyclin, bila bereaksi menhasilkan
radikal anion superoksida yang bisa
merusak sel.
• Efek samping : myelosupresi dan
kardiomyopati. Obat ini tidak dapat
menembus sawar otak.
80
81. Bleomycin
• Dibandingkan dengan obat lain efek
myelosupresi paling rendah sehingga obat
ini sering dikombinasi. Kerja bleomycin :
memecah DNA.
• Efek samping : fibrosis paru, sakit kepala,
nausea dan vomitus.
81
82. Kortikosteroid
• Banyak dipakai menyertai sitostatika
karena mempunyai efek limfoliti
(kemampuan menekan mitosis limfosit)
sehingga banyak digunakan untuk kasus
lekemia dan LNH.
• Steroid ini memiliki efek simpotomastis
menekan panas, keringat dingin,rasa sakit
dan dapat memperbaiki nafsu makan.
82
83. Resiko yg didapat staf
(Perawat)
• Petugas dpt terkontaminasi melalui :
- Instalasi
- Injeksi
- Absorbsi
• Hal tsb disebabkan :
- Terhirupnya aerosol
- Kontaminasi obat pd saat persiapan melalui
tumpahan/percikan atau IV line
83
84. Penanganan obat sitostatika
• Staf yg diijinkan (terlatih)
- Cara menangani dan memberikan obat
secara benar
- Cara menangani bahan terkontaminasi
- Cara menangani ekskresi pasien
- Cara pencegahan terhadap staf yg resti
84
85. • Staf yg tdk boleh memberikan obat :
- Sedang hamil/menyusui
- Staf yg dianggap belum dewasa
- Staf yg tdk terlindung
• Pelatihan
- Secara berkala min setahun sekali
85
86. Tindakan pencegahan
• Untuk mencegah resiko :
- Dilarang makan/minum di tempat / ruang
pencampuran obat
- Dilarang memakai kosmetik di ruang
pencampuran
- Dilarang menyimpan makanan/minuman
bersama obat dalam kulkas
- Cuci tangan secara aseptik
86
87. Pencegahan thd alat
• Karu : bertanggung jawab terhadap
perlengkapan
- Baju pelindung tangan panjang, celana
panjang berkaret
- Sarung tangan
- Masker
- Topi
- Kacamata
87
89. Perhatian !
• Cuci seluruh tangan secara aseptik
• Cegah kebocoran sarung tangan
• Alasi meja trolly dg kain/kertas penyerap
• Hindari tumpah dan meninggalkan aerosol
• Jangan terlalu dekat dg wajah
• Sblm membuka ampul, pastikan tdk ada
cairan di puncak ampul
89
90. • Bekerja dg sistem tertutup
• Cegah tekanan yg berlebihan pd ampul
• Pastikan cairan yg diambil sdh cukup
• Buat label pd spuit
• Selalu pakai pelindung
• Pembuangan sampah sitostatika :
- Bahan dibungkus dg aman
- Beri label
- Pembuangan pd incenerator akhir
90
91. Hal yg harus dilakukan
• Bila tjd kontaminasi kulit
- Segera bilas dg air mengalir
- Cuci dg sabun
• Bila tjd kontaminasi mata
- Segera bilas dg air mengalir
- Bawa ke dokter mata
• Pakailah sarung tangan jika berkaitan dg bahan
ekskresi pasien
91
92. Jika obat terjatuh/tumpah
• Tdk boleh dibersihkan oleh CS
• Beri tanda di area
• Pakai alat pelindung, bila banyak bisa
pakai sepatu plastik
• Bersihkan dg kertas/kain penyerap, cuci
dg air sabun dan bilas dg air
92
93. Lanjutan…..
• Alat tenun yg terkontaminasi :
- Direndam air sabun
- Dibersihkan dg air bersih
• Alat kesehatan lain :
- Dibersihkan dg air sabun
- Bilas dg air mengalir
93
94. Gejala yg timbul akibat tdk
memperhatikan cara yg aman
• Iritasi mata dan kulit
• Nyeri kepala
• Mual
• Peningkatan mutagenesis
94
95. Kontaminasi pd petugas tjd pd :
• Ampul yg terbuka
• Pengeluaran udara dari spuit
• Mengganti botol (infus/selang)
• Kontak melalui makanan/minuman
• Pada waktu membuang alat yg
terkontaminasi
95
96. Kebijakan
• Semua staf hrs terlatih
• Dibatasi oleh staf yg terlatih dan berwewenang
• Diawasi terus menerus
• Gejala yg dirasakan segera lapor
• Ketdkhadiran staf karena sakit hrs dicatat dan
dievaluasi
• Nama staf dan lama bekerja dicatat dlm buku
sendiri
96
97. Contoh Protokol
No Jam Nama Obat Jumlah kecepatan
1 O9.00 Infus NaCl 0,9% 500cc 20 tts/mnt
2 09.15 Inj meto, dexa 1 amp Iv
bolus(premed)
3 09.30 Spooling NaCl 10cc Infus life
4 09.45 Vincristin 1gr →10 10 cc IV bolus (1-2
cc mnt)
5 09.47 Spooling NaCl 10 cc IV bolus
6 10.00 Drip doxorubycin 70gr+250cc 40tts/m (2-3j)
7 12.00 Spooling NaCl 100 cc 15-30 mnt
8 13.00 Infus habis aff,
KU&TTVbaik, px
blh plg
97