SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  46
TERMOKIMIA
TERMOKIMIA
PENGERTIAN
Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang
mempelajari hubungan antara reaksi dengan
panas.
HAL-HAL YANG DIPELAJARI
• Perubahan energi yang menyertai reaksi kimia
• Reaksi kimia yang berlangsung secara spontan
• Reaksi kimia dalam kedudukan kesetimbangan.
REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM
1. REAKSI EKSOTERM
Adalah reaksi yang melepaskan kalor atau
menghasilkan energi. Entalpi sistem berkurang (hasil
reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat
semula).
Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) - 26,78 Kkal
2. REAKSI ENDOTERM
Adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan
energi. Entalpi sistem bertambah (hasil reaksi memiliki
entalpi yang lebih tinggi dari zat semula).
Contoh :
2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal
REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM
Hakhir < Hawal
Hakhir – Hawal < 0
H berharga negatif
Hakhir > Hawal
Hakhir – Hawal > 0
H berharga positif
DIAGRAM TINGKAT ENERGI
REAKSI EKSOTERM
• Persamaan reaksi eksoterm
• A + B  C + 10 kj
• A + B  C , ΔH = -10 kj
• Diagram tingkat energi : ( r >p )
A + B
C
0
- 10
ΔH = -10 kj
DIAGRAM TINGKAT ENERGI
REAKSI ENDOTERM
• Persamaan reaksi endoterm
• A + B  C - 25 kj atau
• A + B  C , ΔH = + 25 KJ
• Diagram tingkat energi : ( r < p )
A + B
C
0
25
ΔH = 25 kj
PERUBAHAN ENTALPI (ΔH)
1. PADA REAKSI EKSOTERM
P + Q R + x Kkal
P dan Q = zat awal
R = zat hasil reaksi
x = besarnya panas reaksi
Menurut hukum kekekalan energi :
Isi panas (P + Q) = Isi panas R + x Kkal
H (P + Q) = H ( R) + x Kkal
H (R) - H (P + Q) = - x Kkal
ΔH = - x Kkal
PERUBAHAN ENTALPI (ΔH)
2. PADA REAKSI ENDOTERM
R P + Q – x Kkal
Berlaku :
H (P + Q) - H (R) = x Kkal
ΔH = x Kkal
Kesimpulan :
Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya
panas reaksi, tetapi dengan tanda berlawanan.
HUKUM HESS
Bunyi HUKUM HESS :
“Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah
reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa
tahap”
KEPENTINGAN :
Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor
reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen.
Contoh reaksi :
1. Reaksi langsung
A B ΔH1 = x Kkal
2. Secara tidak langsung
a) lewat C A C
C B
ΔH2 = b Kkal
ΔH3 = c Kkal
HUKUM HESS
b) Lewat D dan E
A D ΔH4 = a Kkal
D E ΔH5 = d Kkal
E B ΔH6 = e Kkal
Maka berlaku hubungan :
x = b + c = a + d + e
ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 = ΔH4 + ΔH5 + ΔH6
A B
C
D E
a
d
e
b c
x
H2O (s) H2O (l) ∆H = 6,01 kJ
• Koefisien stoikiometri selalu menunjukkan jumlah mol zat
Persamaan Termokimia
• Ketika kita membalik suatu persamaan, kita mengubah peran reaktan dan
produk, ∆H sama tetapi berubah tanda
H2O (l) H2O (s) ∆H = -6,01 kJ
• Jika kita mengalikan kedua ruas persamaan termokimia dg suatu faktor n,
maka ∆H jg harus berubah dg faktor yg sama n.
2H2O (s) 2H2O (l) ∆H = 2 x 6,01 = 12,0 kJ
H2O (s) H2O (l) ∆H = 6.01 kJ
• Kita harus selalu menuliskan wujud fisis semua reaktan dan produk, karena
akan membantu penentuan perubahan entalpi yg sesungguhnya.
Persamaan Termokimia
H2O (l) H2O (g) ∆H = 44.0 kJ
Berapa kalor dihasilkan jika 266 g fosfor putih (P4) dibakar di udara?
P4 (s) + 5O2 (g) P4O10 (s) ∆H = -3.013 kJ
266 g P4
1 mol P4
123,9 g P4
x 3.013 kJ
1 mol P4
x = 6.470 kJ
HUKUM HESS
Contoh soal :
1. Diketahui : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(cair) ΔH = -136 Kkal
H2(g) + O2(g) H2O2(cair) ΔH = -44,8 Kkal
Hitung ΔH untuk reaksi :
2H2O2(cair) 2H2O + O2
2. Diketahui :
I. C + O2 CO2 ΔH = - 94 Kkal
II. H2 + ½ O2 H2O ΔH = - 68 Kkal
III. 2C + 3H2 C2H6 ΔH = - 20 Kkal
Ditanyakan : berapa x pada reaksi :
C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3H2O ΔH = x Kkal
PERUBAHAN ENTALPI (ΔH)
PENGERTIAN
Perubahan entalpi adalah perubahan
panas dari reaksi pada suhu dan tekanan
yang tetap, yaitu selisih antara entalpi zat-
zat produk dikurangi entalpi zat-zat
reaktan.
Rumus : ΔH = Hh - Hr
ΔH: perubahan entalpi
Hh : entalpi hasil reaksi
Hr : entalpi zat reaktan.
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Untuk sistem yang melakukan usaha (kerja) → w : positif
Jika usaha dilakukan terhadap sistim → w : negatif
Energi sistim akan naik apabila : q (+) dan w (-)
Energi sistim akan berkurang apabila : q (-) dan w (+)
Berlaku :
ΔU = q – w
ΔU = perubahan energi
q = energi panas yang diserap
w = usaha yang dilakukan oleh sistim
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
- Suatu usaha dilakukan oleh sistim apabila terjadi perubahan
volume pada tekanan tetap.
w = P. ΔV
Jadi ΔU = q - P.ΔV → P = tekanan
ΔV = perubahan volume
- Jika sistim berlangsung pada V dan P tetap, maka
ΔV = 0 dan w = 0, maka ΔU = qv (pada P dan V tetap)
2. Hubungannya dengan entalpi (H)
Definisi entalpi :
H = U + P.V
 Apabila reaksi berlangsung pada kondisi tekanan tetap yaitu sebesar
tekanan atmosfer. Sehingga bila suatu senyawa dibakar pada wadah
terbuka,panas reaksi pada tekanan tetap = qp
 Dengan menggunakan hukum termodinamika I =
∆ U = q – w
∆ U = qp – p ∆ V  Pada tekanan tetap
(U2 – U1) = qp – p (V2 – V1)
qp = (U2 + pV2) – (U1 + pV1)
Menurut hukum termodinamika I H = U + pV
Maka qp = H2 – H1 = ∆H atau qp = ∆H
Jadi perubahan entalpi = perubahan panas yang terjadi Pada (P,T tetap)
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Jika V tetap (ΔV = 0), maka ΔH :
ΔH = H2 - H1
=(U2 + P2. V2) – ( U1 + P1.V1)
= (U2 - U1) – (P2.V2 - P1.V1)
= (U2 - U1) + P (V2 – V1)
ΔH = ΔU + P.ΔV
Karena : ΔU = qv dan ΔV = 0, maka ΔH = qv
Jadi perubahan entalpi sama dengan perubahan panas
Yang terjadi pada (V,T tetap).
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
3. PENGUKURAN ΔH DAN ΔU
a. Untuk reaksi-reaksi yang tidak ada perubahan volume
berlaku ΔH = ΔU
Reaksi-reaksi yang berlangsung tanpa perubahan
volume, adalah :
- Reaksi-reaksi gas yang tidak mengalami perubahan
koefisien reaksi ( koefisien sebelum = sesudah reaksi)
Contoh : H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)
C(g) + O2(g) → CO2(g))
- Reaksi –reaksi dalam larutan (zat cair) atau zat padat
(sebenar-nya terjadi perubahan volume, tetapi sangat
kecil dan diabaikan.
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
b. Reaksi-reaksi gas yang mengalami perubahan jumlah
molekul
Dari persamaan gas ideal : PV = nRT
P.ΔV = Δn.RT
Dari ΔH = ΔU + P. ΔV
maka : ΔH = ΔU + Δn.RT
Keterangan :
ΔH = perubahan entalpi
ΔU = perubahan energi
Δn = perubahan jumlah molekul
R = tetapan gas umum : 1,987 kalori/mol o
K
Contoh Soal
1. Hitung ∆H untuk reaksi berikut (T = 298 K)
CH3H7OH(l) + 9/2O2(g)  3CO2(g) + 4H2O(l)
Jika diketahui energi dalam (∆U) -2000 kJ / mol dan pada kondisi
gas ideal?
2. Hitung entalpi pembakaran gas CH4(g) menjadi CO2(g) dan
H2O(g) Pada temperatur 298 K, bila diketahui pada temperatur
tersebut : ΔH CH4 = -74,873 KJ mol-1
; ΔH O2 = 0,00 KJ mol-1
;
ΔH CO2 = - 393,522 KJ mol-1
dan ΔH H2O = -241,827 KJ mol-1
PERUBAHAN ENTALPI (ΔH)
PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI
Penentuan perubahan entalpi selalu dilakukan pada tekanan dan
temperatur yang tetap. Untuk reaksi tertentu dapat ditentukan
dengan kalorimeter.
Reaksi tertentu tersebut, antara lain :
1. Reaksi dalam larutan
2. Reaksi gas yang tidak mengalami perubahan koefisien antara
sebelum dan sesudah reaksi.
Gambar Kalorimeter
PERUBAHAN ENTALPI (ΔH)
Pada perubahan dari 12,425 gram karbon menjadi CO2
pada suhu reaksi yang semula 30o
C, terjadi kenaikan
suhu sebesar 0,484o
C. Apabila panas jenis kalorimeter
200 Kkal / derajat. Berapa ΔH tiap
mol karbon yang dibakar ?
Jawab :
C + O2 CO2
PERUBAHAN ENTALPI (ΔH)
mol C
Kalor reaksi pada reaksi di atas =
Panas jenis kalorimeter x Δt
=
200 x 0,484
12,435/12
=
93,414 Kkal
Pada pembakaran 1 mol C dibebaskan panas 93,414 Kkal.
Jadi ΔH = - 93,414 Kkal
JENIS PERUBAHAN ENTALPIJENIS PERUBAHAN ENTALPI
1. Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf)
2. Perubahan entalpi penguraian (∆Hd)
3. Perubahan entanpi pembakaran (∆Hc)
4. Perubahan entalpi netralisasi (∆Hnet)
5. Perubahan entalphi pelarutan (∆Hdis)
6. Perubahan entalphi pengenceran (∆Hdil)
Karena tidak terdapat cara untuk mengukur nilai absolut
dari entalpi suatu zat, haruskah dilakukan pengukuran
pada perubahan entalpi dari setiap reaksi yg terjadi?
Titik rujukan “permukaan air laut” untuk semua ungkapan
entalpi disebut entalpi pembentukan standar (∆H0
).f
Entalpi Pembentukan Standar (∆H0
) adalah perubahan
kalor yang dihasilkan ketika 1 mol suatu senyawa dibentuk
dari unsur-unsurnya pada tekanan 1 atm.
f
Entalpi pembentukan standar setiap unsur dalam
bentuknya yang paling stabil adalah nol.
∆H0
(O2) = 0f
∆H0
(O3) = 142 kJ/molf
∆H0
(C, grafit) = 0f
∆H0
(C, intann) = 1,90 kJ/molf
6.6
6.6
1. Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf)1. Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf)
adalah perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa
dari unsurnya.
Unsur + Unsur  Senyawa
Misal : ΔHf CH3OH (l) = - 200,6 kj /mol
∆Hf H2O (l) = - 285,85 kj/mol
Penulisan persamaannya sebagai berikut :
 C(s) + 2H2(g) + 1/2O2(g) CH3OH(l) ΔH= -200 kj
 H2(g) + 1/2O2(g)  H2O(l) ΔH= -285,85 kj
Hitung entalpi pembentukan standar dari CS2 (l) dimana:
C(grafit) + O2 (g) CO2 (g) ∆H0
= -393,5 kJreaksi
S(rombik) + O2 (g) SO2 (g) ∆H0
= -296.1 kJreaksi
CS2(l) + 3O2 (g) CO2 (g) + 2SO2 (g) ∆H0
= -1.072 kJrea
Tuliskan entalpi pembentukan standar untuk CS2
2. Perubahan entalpi penguraian [2. Perubahan entalpi penguraian [ ∆H∆Hdd ]]
• Adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur unsurnya.
Senyawa  unsur + unsur
[merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan ]
Misal : ∆Hf CO2 = - 393,5 kj/mol
∆Hd CO2 = +393,5 kj/mol
Persamaan termonya :
CO2(g)  C(s) +O2(g) ∆H=393,5 kj
3. Perubahan entalpi pembakaran[3. Perubahan entalpi pembakaran[ ∆H∆Hcc]]
• Adalah banyaknya panas yang dilepaskan ketika 1
mol unsur atau senyawa terbakar sempurna dalam
oksigen
CxHy + (x+(y/4))O2  xCO2 + (y/2)H2O
Misal :
* ∆H pembakaran CH4 = 112 kkal/mol
Persamaan termonya ................................
* Perhatikan persamaan termokimia berikut :
C(grafit) + O2(g)  CO2(g) ∆H = - 393 kj/mol
C(intan) + O2(g)  CO2(g) ∆H = - 395 kj/mol
Kesimpulan dari kedua reaksi= ........................
Benzena (C6H6) terbakar diudara dan menghasilkan
karbon dioksida dan air cair. Berapakah panas yang
dilepaskan per mol oleh pembakaran benzena? Entalpi
pembentukan standar benzena adalah 49,04 kJ/mol.
44. Perubahan entalpi pe. Perubahan entalpi penetralannetralan [[ ∆H∆Hnetnet]]
• Adalah jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk
akibat reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya.
• Persamaan reaksinya
Asam + Basa  Garam + H2O
• Untuk netralisasi asam kuat oleh basa kuat, nilai ∆H selalu
tetap yaitu -57 kJ/mol. Hal ini karena
H+
(aq) + OH-
(aq)  H2O(l) ∆H = - 57 kj/mol
• Tetapi jika basa lemah atau asam lemah dinetralisasi, panas
netralisasinya selalu akan lebih besar dari -57 kj/mol.
HCN(aq) + KOH (aq)  KCN + H2O(l) ∆H = - 12 kj/mol
55. Perubahan entalpi pe. Perubahan entalpi pelarutanlarutan [[ ∆H∆Hdisdis]]
• Adalah jumlah panas yang dilepas atau diserap ketika 1 mol
senyawa dilarutkan dalam pelarut berlebih yaitu sampai
keadaan pada penambahan pelarut selanjutnya tidak ada
panas yang diserap atau dilepaskan.
• Reaksi dapat dituliskan
X(s) + (aq)  X(aq)
Karena air yang biasa digunakan sebagai pelarut. Maka pada
X(aq) simbol aq menunjukkan terdapat air dalam jumlah
banyak.
Contoh Pelarutan garam dapur
NaCl(s) + aq  NaCl(aq) ∆H = + 4 kj/mol
66. Perubahan entalpi pe. Perubahan entalpi pengenceranngenceran [[ ∆H∆Hdildil]]
• Adalah banyaknya panas yang dilepaskan atau diserap ketika
suatu zat atau larutan diencerkan dalam batas konsentrasi
tertentu.
• Persamaan reaksinya
X(g) (aq) (l) + H2O  X(aq)
• Sebagai contoh apabila gas HCl pekat diencerkan dalam
sejumlah air, akan didapatkan persamaan sbg berikut :
HCl (g) + H2O  HCl (aq) ∆H = - 72,4 kj/mol
ENERGI IKATAN
PENGERTIAN
Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan atau
yang timbul untuk memutuskan atau menggabungkan
suatu ikatan kimia tertentu.
Pada reaksi eksoterm, besarnya energi yang timbul dari
Penggabungan ikatan lebih besar daripada energi yang
diperlukan untuk memutuskan ikatan.
Besarnya energi ikatan ditentukan secara eksperimen :
ENERGI IKATAN
ENERGI IKATAN (dalam kJ/mol)
ENERGI IKATAN
CONTOH SOAL
1. Diketahui : H2 H + H ΔH = +104 Kkal
Cl2 Cl + Cl ΔH = + 58 Kkal
2HCl H2 + Cl2 ΔH = +206 Kkal
Ditanyakan : ΔH pada reaksi berikut :
H2 + Cl2 2 HCl
Jawab :
H2 H + H ΔH = + 104 Kkal
Cl2 Cl + Cl ΔH = + 58 Kkal
2H + 2 Cl 2HCl ΔH = - 206 Kkal
+
H2 + Cl2 2HCl ΔH = - 44 Kkal
Jadi ΔH = - 44 Kkal
Contoh Soal
1. Diketahui energi ikatan C-C = 348 kJ/mol ; C=C = 614 kJ/mol ;
C-H = 413 kJ/mol ; C-Cl = 328 kJ/mol ; H-Cl = 431 kJ/mol.
Tentukan ∆H reaksi C2H4 + HCl  C2H5Cl?
2. Kalor pembentukkan NF3(g) = -128 kJ/mol, N=N = +914 kJ/mol,
dan F-F = +155 kJ/mol. Tentukan energi ikatan N-F?
ENERGI IKATAN
HUBUNGAN ANTARA ELEKTRONEGATIVITAS DENGAN
ENERGI IKATAN
Linus Pauling (1912) : Jika gas P2 bereaksi dengan gas Q2,
maka seharusnya energi ikatan P-Q = rata-rata energi ika-
tan P-P dan Q-Q . Ternyata hasil eksperimen menunjukkan
Adanya kelebihan energi (Δ) → untuk stabilitas ikatan P-Q
ENERGI IKATAN
ENERGI DISSOSIASI IKATAN :
Perubahan entalpi dalam proses pemutusan ikatan,
dengan pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan gas.
Pada reaksi : P2 + Q2 → 2PQ, berlaku :
DP-Q = ½ (DP-P + DQ-Q ) + Δ
Keterangan :
DP-Q = energi dissosiasi dari ikatan P-Q
DP-P = energi dissosiasi dari ikatan P-P
DQ-Q = energi dissosiasi dari ikatan Q-Q
Δ = kelebihan energi untuk kestabilan ikatan
P-Q
ENERGI IKATAN
Kelebihan energi stabilisasi sebanding dengan :
Kuadrat dari selisih elektronegatifitas P dengan Q.
Dirumuskan sebagai berikut :
I Xp –Xq I = 0,208 x Δ1/2
Keterangan :
Xp = elektronegatifitas P
Xq = elektronegatifitas Q
Pauling : harga I Xp –Xq I = 1,7 → merupakan batas
antara ikatan ion dengan ikatan kovalen. Di bawah 1,7
merupakan ikatan kovalen dan di atas 1,7 merupakan
Ikatan ionik.
ENERGI IKATAN
Contoh Soal :
Diketahui : H2 → H + H ΔH = + 104 Kkal
Br2 → Br + Br ΔH = + 46 Kkal
HBr → H + Br ΔH = + 88 Kkal
Ditanyakan : a) Selisih elektronegatifitas H dengan Br
b) Jika elektronegatifitas H = 2,1, berapakah
elektronegatifitas Br?
Jawab :
Δ = DH-Br – ½ ( DH-H + DBr-Br)
= 88 - ½ ( 104 + 106)
= 88 – 75
= 13 Kkal
ENERGI IKATAN
IXH - XBr I = 0,208 x Δ1/2
= 0,208 x 131/2
= 0,208 x 3,605
= 0,760
Karena elektronegatifitas H = 2,1, maka elektronegatifitas
Br = 2,1 +0,76 = 2,86

Contenu connexe

Tendances

Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealMakalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealTorang Aritonang
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
Alkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaAlkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaEdi Haryanta
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaImo Priyanto
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiNadiya Rahmawati
 

Tendances (20)

Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealMakalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Alkilhalida
AlkilhalidaAlkilhalida
Alkilhalida
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
Alkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkunaAlkana alkena-alkuna
Alkana alkena-alkuna
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 

En vedette

Pembahasan Soal2 termokimia
Pembahasan Soal2 termokimiaPembahasan Soal2 termokimia
Pembahasan Soal2 termokimiaNafiah RR
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaFadhly M S
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanArsyi Nurani
 
Cellulose acetate research
Cellulose acetate researchCellulose acetate research
Cellulose acetate researchMahammad Khadafi
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 

En vedette (9)

Pembahasan Soal2 termokimia
Pembahasan Soal2 termokimiaPembahasan Soal2 termokimia
Pembahasan Soal2 termokimia
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- Thermodinamika
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
 
Perubahan entalphi
Perubahan entalphiPerubahan entalphi
Perubahan entalphi
 
BSE SMA Kelas XI IPA
BSE SMA Kelas XI IPABSE SMA Kelas XI IPA
BSE SMA Kelas XI IPA
 
Cellulose acetate research
Cellulose acetate researchCellulose acetate research
Cellulose acetate research
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Lks termokimia
Lks termokimiaLks termokimia
Lks termokimia
 
Soal2 p h larutan
Soal2 p h larutanSoal2 p h larutan
Soal2 p h larutan
 

Similaire à Langkah-langkahnya adalah:1) Tuliskan persamaan reaksi pembentukan CS2(l):C(grafit) + 2S(rombik) + 3/2O2(g) → CS2(l)2) Hitung ΔHf untuk C(grafit) dan S(rombik) yang adalah 0 kJ/mol3) Hitung ΔHf untuk produk CO2 dan 2SO2 dari data yang diberikan4) Persamaan entalpi total:ΔH°f(CS2) = -393,5 - 2×(-296

Similaire à Langkah-langkahnya adalah:1) Tuliskan persamaan reaksi pembentukan CS2(l):C(grafit) + 2S(rombik) + 3/2O2(g) → CS2(l)2) Hitung ΔHf untuk C(grafit) dan S(rombik) yang adalah 0 kJ/mol3) Hitung ΔHf untuk produk CO2 dan 2SO2 dari data yang diberikan4) Persamaan entalpi total:ΔH°f(CS2) = -393,5 - 2×(-296 (20)

[2019]_01_Termokimia.ppt
[2019]_01_Termokimia.ppt[2019]_01_Termokimia.ppt
[2019]_01_Termokimia.ppt
 
termokimia.ppt
termokimia.ppttermokimia.ppt
termokimia.ppt
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Pembelajaran Elektronik Termokimia
Pembelajaran Elektronik TermokimiaPembelajaran Elektronik Termokimia
Pembelajaran Elektronik Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
 
Termokimia wika
Termokimia wikaTermokimia wika
Termokimia wika
 
Termokimia wika
Termokimia wikaTermokimia wika
Termokimia wika
 
Termokimia wika
Termokimia wikaTermokimia wika
Termokimia wika
 
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptxTermokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
 
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
 
Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia 3
Termokimia 3Termokimia 3
Termokimia 3
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
3. termokimia
3. termokimia3. termokimia
3. termokimia
 
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi StandarKimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

Plus de Mahammad Khadafi

Performance management study
Performance management studyPerformance management study
Performance management studyMahammad Khadafi
 
Its a PHD not a nobel prize
Its a PHD not a nobel prizeIts a PHD not a nobel prize
Its a PHD not a nobel prizeMahammad Khadafi
 
Managing reform in indonesia
Managing reform in indonesiaManaging reform in indonesia
Managing reform in indonesiaMahammad Khadafi
 
Innovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryInnovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryMahammad Khadafi
 
Program 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriProgram 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriMahammad Khadafi
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalMahammad Khadafi
 
bluesky thinking case study
bluesky thinking case studybluesky thinking case study
bluesky thinking case studyMahammad Khadafi
 
2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata editedMahammad Khadafi
 
Syndicate presentation Human Resources
Syndicate presentation Human ResourcesSyndicate presentation Human Resources
Syndicate presentation Human ResourcesMahammad Khadafi
 
CEO GE Jeff Immelt Case Study
CEO GE Jeff Immelt Case StudyCEO GE Jeff Immelt Case Study
CEO GE Jeff Immelt Case StudyMahammad Khadafi
 
Alice in wonderland Syndicate case study
Alice in wonderland Syndicate case studyAlice in wonderland Syndicate case study
Alice in wonderland Syndicate case studyMahammad Khadafi
 
CEO HP Carly Fiorina Case Study
CEO HP Carly Fiorina Case StudyCEO HP Carly Fiorina Case Study
CEO HP Carly Fiorina Case StudyMahammad Khadafi
 

Plus de Mahammad Khadafi (20)

Rosin Research
Rosin ResearchRosin Research
Rosin Research
 
Performance management study
Performance management studyPerformance management study
Performance management study
 
Jurnal proceeding
Jurnal proceedingJurnal proceeding
Jurnal proceeding
 
Forex dasar
Forex dasarForex dasar
Forex dasar
 
Hak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan IntelektualHak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan Intelektual
 
Its a PHD not a nobel prize
Its a PHD not a nobel prizeIts a PHD not a nobel prize
Its a PHD not a nobel prize
 
Managing reform in indonesia
Managing reform in indonesiaManaging reform in indonesia
Managing reform in indonesia
 
Innovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryInnovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industry
 
Program 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriProgram 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industri
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
 
bluesky thinking case study
bluesky thinking case studybluesky thinking case study
bluesky thinking case study
 
10 koligatif larutan
10 koligatif larutan10 koligatif larutan
10 koligatif larutan
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
 
2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
 
Syndicate presentation Human Resources
Syndicate presentation Human ResourcesSyndicate presentation Human Resources
Syndicate presentation Human Resources
 
CEO GE Jeff Immelt Case Study
CEO GE Jeff Immelt Case StudyCEO GE Jeff Immelt Case Study
CEO GE Jeff Immelt Case Study
 
Alice in wonderland Syndicate case study
Alice in wonderland Syndicate case studyAlice in wonderland Syndicate case study
Alice in wonderland Syndicate case study
 
CEO HP Carly Fiorina Case Study
CEO HP Carly Fiorina Case StudyCEO HP Carly Fiorina Case Study
CEO HP Carly Fiorina Case Study
 

Langkah-langkahnya adalah:1) Tuliskan persamaan reaksi pembentukan CS2(l):C(grafit) + 2S(rombik) + 3/2O2(g) → CS2(l)2) Hitung ΔHf untuk C(grafit) dan S(rombik) yang adalah 0 kJ/mol3) Hitung ΔHf untuk produk CO2 dan 2SO2 dari data yang diberikan4) Persamaan entalpi total:ΔH°f(CS2) = -393,5 - 2×(-296

  • 2. TERMOKIMIA PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI • Perubahan energi yang menyertai reaksi kimia • Reaksi kimia yang berlangsung secara spontan • Reaksi kimia dalam kedudukan kesetimbangan.
  • 3. REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM 1. REAKSI EKSOTERM Adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi. Entalpi sistem berkurang (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat semula). Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) - 26,78 Kkal 2. REAKSI ENDOTERM Adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi. Entalpi sistem bertambah (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat semula). Contoh : 2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal
  • 4. REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM Hakhir < Hawal Hakhir – Hawal < 0 H berharga negatif Hakhir > Hawal Hakhir – Hawal > 0 H berharga positif
  • 5. DIAGRAM TINGKAT ENERGI REAKSI EKSOTERM • Persamaan reaksi eksoterm • A + B  C + 10 kj • A + B  C , ΔH = -10 kj • Diagram tingkat energi : ( r >p ) A + B C 0 - 10 ΔH = -10 kj
  • 6. DIAGRAM TINGKAT ENERGI REAKSI ENDOTERM • Persamaan reaksi endoterm • A + B  C - 25 kj atau • A + B  C , ΔH = + 25 KJ • Diagram tingkat energi : ( r < p ) A + B C 0 25 ΔH = 25 kj
  • 7. PERUBAHAN ENTALPI (ΔH) 1. PADA REAKSI EKSOTERM P + Q R + x Kkal P dan Q = zat awal R = zat hasil reaksi x = besarnya panas reaksi Menurut hukum kekekalan energi : Isi panas (P + Q) = Isi panas R + x Kkal H (P + Q) = H ( R) + x Kkal H (R) - H (P + Q) = - x Kkal ΔH = - x Kkal
  • 8. PERUBAHAN ENTALPI (ΔH) 2. PADA REAKSI ENDOTERM R P + Q – x Kkal Berlaku : H (P + Q) - H (R) = x Kkal ΔH = x Kkal Kesimpulan : Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tetapi dengan tanda berlawanan.
  • 9.
  • 10. HUKUM HESS Bunyi HUKUM HESS : “Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa tahap” KEPENTINGAN : Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen. Contoh reaksi : 1. Reaksi langsung A B ΔH1 = x Kkal 2. Secara tidak langsung a) lewat C A C C B ΔH2 = b Kkal ΔH3 = c Kkal
  • 11. HUKUM HESS b) Lewat D dan E A D ΔH4 = a Kkal D E ΔH5 = d Kkal E B ΔH6 = e Kkal Maka berlaku hubungan : x = b + c = a + d + e ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 = ΔH4 + ΔH5 + ΔH6 A B C D E a d e b c x
  • 12. H2O (s) H2O (l) ∆H = 6,01 kJ • Koefisien stoikiometri selalu menunjukkan jumlah mol zat Persamaan Termokimia • Ketika kita membalik suatu persamaan, kita mengubah peran reaktan dan produk, ∆H sama tetapi berubah tanda H2O (l) H2O (s) ∆H = -6,01 kJ • Jika kita mengalikan kedua ruas persamaan termokimia dg suatu faktor n, maka ∆H jg harus berubah dg faktor yg sama n. 2H2O (s) 2H2O (l) ∆H = 2 x 6,01 = 12,0 kJ
  • 13. H2O (s) H2O (l) ∆H = 6.01 kJ • Kita harus selalu menuliskan wujud fisis semua reaktan dan produk, karena akan membantu penentuan perubahan entalpi yg sesungguhnya. Persamaan Termokimia H2O (l) H2O (g) ∆H = 44.0 kJ Berapa kalor dihasilkan jika 266 g fosfor putih (P4) dibakar di udara? P4 (s) + 5O2 (g) P4O10 (s) ∆H = -3.013 kJ 266 g P4 1 mol P4 123,9 g P4 x 3.013 kJ 1 mol P4 x = 6.470 kJ
  • 14. HUKUM HESS Contoh soal : 1. Diketahui : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(cair) ΔH = -136 Kkal H2(g) + O2(g) H2O2(cair) ΔH = -44,8 Kkal Hitung ΔH untuk reaksi : 2H2O2(cair) 2H2O + O2 2. Diketahui : I. C + O2 CO2 ΔH = - 94 Kkal II. H2 + ½ O2 H2O ΔH = - 68 Kkal III. 2C + 3H2 C2H6 ΔH = - 20 Kkal Ditanyakan : berapa x pada reaksi : C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3H2O ΔH = x Kkal
  • 15. PERUBAHAN ENTALPI (ΔH) PENGERTIAN Perubahan entalpi adalah perubahan panas dari reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap, yaitu selisih antara entalpi zat- zat produk dikurangi entalpi zat-zat reaktan. Rumus : ΔH = Hh - Hr ΔH: perubahan entalpi Hh : entalpi hasil reaksi Hr : entalpi zat reaktan.
  • 16. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Untuk sistem yang melakukan usaha (kerja) → w : positif Jika usaha dilakukan terhadap sistim → w : negatif Energi sistim akan naik apabila : q (+) dan w (-) Energi sistim akan berkurang apabila : q (-) dan w (+) Berlaku : ΔU = q – w ΔU = perubahan energi q = energi panas yang diserap w = usaha yang dilakukan oleh sistim
  • 17. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA - Suatu usaha dilakukan oleh sistim apabila terjadi perubahan volume pada tekanan tetap. w = P. ΔV Jadi ΔU = q - P.ΔV → P = tekanan ΔV = perubahan volume - Jika sistim berlangsung pada V dan P tetap, maka ΔV = 0 dan w = 0, maka ΔU = qv (pada P dan V tetap) 2. Hubungannya dengan entalpi (H) Definisi entalpi : H = U + P.V
  • 18.  Apabila reaksi berlangsung pada kondisi tekanan tetap yaitu sebesar tekanan atmosfer. Sehingga bila suatu senyawa dibakar pada wadah terbuka,panas reaksi pada tekanan tetap = qp  Dengan menggunakan hukum termodinamika I = ∆ U = q – w ∆ U = qp – p ∆ V  Pada tekanan tetap (U2 – U1) = qp – p (V2 – V1) qp = (U2 + pV2) – (U1 + pV1) Menurut hukum termodinamika I H = U + pV Maka qp = H2 – H1 = ∆H atau qp = ∆H Jadi perubahan entalpi = perubahan panas yang terjadi Pada (P,T tetap) HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
  • 19. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Jika V tetap (ΔV = 0), maka ΔH : ΔH = H2 - H1 =(U2 + P2. V2) – ( U1 + P1.V1) = (U2 - U1) – (P2.V2 - P1.V1) = (U2 - U1) + P (V2 – V1) ΔH = ΔU + P.ΔV Karena : ΔU = qv dan ΔV = 0, maka ΔH = qv Jadi perubahan entalpi sama dengan perubahan panas Yang terjadi pada (V,T tetap).
  • 20. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA 3. PENGUKURAN ΔH DAN ΔU a. Untuk reaksi-reaksi yang tidak ada perubahan volume berlaku ΔH = ΔU Reaksi-reaksi yang berlangsung tanpa perubahan volume, adalah : - Reaksi-reaksi gas yang tidak mengalami perubahan koefisien reaksi ( koefisien sebelum = sesudah reaksi) Contoh : H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g) C(g) + O2(g) → CO2(g)) - Reaksi –reaksi dalam larutan (zat cair) atau zat padat (sebenar-nya terjadi perubahan volume, tetapi sangat kecil dan diabaikan.
  • 21. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA b. Reaksi-reaksi gas yang mengalami perubahan jumlah molekul Dari persamaan gas ideal : PV = nRT P.ΔV = Δn.RT Dari ΔH = ΔU + P. ΔV maka : ΔH = ΔU + Δn.RT Keterangan : ΔH = perubahan entalpi ΔU = perubahan energi Δn = perubahan jumlah molekul R = tetapan gas umum : 1,987 kalori/mol o K
  • 22. Contoh Soal 1. Hitung ∆H untuk reaksi berikut (T = 298 K) CH3H7OH(l) + 9/2O2(g)  3CO2(g) + 4H2O(l) Jika diketahui energi dalam (∆U) -2000 kJ / mol dan pada kondisi gas ideal? 2. Hitung entalpi pembakaran gas CH4(g) menjadi CO2(g) dan H2O(g) Pada temperatur 298 K, bila diketahui pada temperatur tersebut : ΔH CH4 = -74,873 KJ mol-1 ; ΔH O2 = 0,00 KJ mol-1 ; ΔH CO2 = - 393,522 KJ mol-1 dan ΔH H2O = -241,827 KJ mol-1
  • 23. PERUBAHAN ENTALPI (ΔH) PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI Penentuan perubahan entalpi selalu dilakukan pada tekanan dan temperatur yang tetap. Untuk reaksi tertentu dapat ditentukan dengan kalorimeter. Reaksi tertentu tersebut, antara lain : 1. Reaksi dalam larutan 2. Reaksi gas yang tidak mengalami perubahan koefisien antara sebelum dan sesudah reaksi.
  • 25. PERUBAHAN ENTALPI (ΔH) Pada perubahan dari 12,425 gram karbon menjadi CO2 pada suhu reaksi yang semula 30o C, terjadi kenaikan suhu sebesar 0,484o C. Apabila panas jenis kalorimeter 200 Kkal / derajat. Berapa ΔH tiap mol karbon yang dibakar ? Jawab : C + O2 CO2
  • 26. PERUBAHAN ENTALPI (ΔH) mol C Kalor reaksi pada reaksi di atas = Panas jenis kalorimeter x Δt = 200 x 0,484 12,435/12 = 93,414 Kkal Pada pembakaran 1 mol C dibebaskan panas 93,414 Kkal. Jadi ΔH = - 93,414 Kkal
  • 27. JENIS PERUBAHAN ENTALPIJENIS PERUBAHAN ENTALPI 1. Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf) 2. Perubahan entalpi penguraian (∆Hd) 3. Perubahan entanpi pembakaran (∆Hc) 4. Perubahan entalpi netralisasi (∆Hnet) 5. Perubahan entalphi pelarutan (∆Hdis) 6. Perubahan entalphi pengenceran (∆Hdil)
  • 28. Karena tidak terdapat cara untuk mengukur nilai absolut dari entalpi suatu zat, haruskah dilakukan pengukuran pada perubahan entalpi dari setiap reaksi yg terjadi? Titik rujukan “permukaan air laut” untuk semua ungkapan entalpi disebut entalpi pembentukan standar (∆H0 ).f Entalpi Pembentukan Standar (∆H0 ) adalah perubahan kalor yang dihasilkan ketika 1 mol suatu senyawa dibentuk dari unsur-unsurnya pada tekanan 1 atm. f Entalpi pembentukan standar setiap unsur dalam bentuknya yang paling stabil adalah nol. ∆H0 (O2) = 0f ∆H0 (O3) = 142 kJ/molf ∆H0 (C, grafit) = 0f ∆H0 (C, intann) = 1,90 kJ/molf 6.6
  • 29. 6.6
  • 30. 1. Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf)1. Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf) adalah perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsurnya. Unsur + Unsur  Senyawa Misal : ΔHf CH3OH (l) = - 200,6 kj /mol ∆Hf H2O (l) = - 285,85 kj/mol Penulisan persamaannya sebagai berikut :  C(s) + 2H2(g) + 1/2O2(g) CH3OH(l) ΔH= -200 kj  H2(g) + 1/2O2(g)  H2O(l) ΔH= -285,85 kj
  • 31. Hitung entalpi pembentukan standar dari CS2 (l) dimana: C(grafit) + O2 (g) CO2 (g) ∆H0 = -393,5 kJreaksi S(rombik) + O2 (g) SO2 (g) ∆H0 = -296.1 kJreaksi CS2(l) + 3O2 (g) CO2 (g) + 2SO2 (g) ∆H0 = -1.072 kJrea Tuliskan entalpi pembentukan standar untuk CS2
  • 32. 2. Perubahan entalpi penguraian [2. Perubahan entalpi penguraian [ ∆H∆Hdd ]] • Adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur unsurnya. Senyawa  unsur + unsur [merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan ] Misal : ∆Hf CO2 = - 393,5 kj/mol ∆Hd CO2 = +393,5 kj/mol Persamaan termonya : CO2(g)  C(s) +O2(g) ∆H=393,5 kj
  • 33. 3. Perubahan entalpi pembakaran[3. Perubahan entalpi pembakaran[ ∆H∆Hcc]] • Adalah banyaknya panas yang dilepaskan ketika 1 mol unsur atau senyawa terbakar sempurna dalam oksigen CxHy + (x+(y/4))O2  xCO2 + (y/2)H2O Misal : * ∆H pembakaran CH4 = 112 kkal/mol Persamaan termonya ................................ * Perhatikan persamaan termokimia berikut : C(grafit) + O2(g)  CO2(g) ∆H = - 393 kj/mol C(intan) + O2(g)  CO2(g) ∆H = - 395 kj/mol Kesimpulan dari kedua reaksi= ........................
  • 34. Benzena (C6H6) terbakar diudara dan menghasilkan karbon dioksida dan air cair. Berapakah panas yang dilepaskan per mol oleh pembakaran benzena? Entalpi pembentukan standar benzena adalah 49,04 kJ/mol.
  • 35. 44. Perubahan entalpi pe. Perubahan entalpi penetralannetralan [[ ∆H∆Hnetnet]] • Adalah jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. • Persamaan reaksinya Asam + Basa  Garam + H2O • Untuk netralisasi asam kuat oleh basa kuat, nilai ∆H selalu tetap yaitu -57 kJ/mol. Hal ini karena H+ (aq) + OH- (aq)  H2O(l) ∆H = - 57 kj/mol • Tetapi jika basa lemah atau asam lemah dinetralisasi, panas netralisasinya selalu akan lebih besar dari -57 kj/mol. HCN(aq) + KOH (aq)  KCN + H2O(l) ∆H = - 12 kj/mol
  • 36. 55. Perubahan entalpi pe. Perubahan entalpi pelarutanlarutan [[ ∆H∆Hdisdis]] • Adalah jumlah panas yang dilepas atau diserap ketika 1 mol senyawa dilarutkan dalam pelarut berlebih yaitu sampai keadaan pada penambahan pelarut selanjutnya tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan. • Reaksi dapat dituliskan X(s) + (aq)  X(aq) Karena air yang biasa digunakan sebagai pelarut. Maka pada X(aq) simbol aq menunjukkan terdapat air dalam jumlah banyak. Contoh Pelarutan garam dapur NaCl(s) + aq  NaCl(aq) ∆H = + 4 kj/mol
  • 37. 66. Perubahan entalpi pe. Perubahan entalpi pengenceranngenceran [[ ∆H∆Hdildil]] • Adalah banyaknya panas yang dilepaskan atau diserap ketika suatu zat atau larutan diencerkan dalam batas konsentrasi tertentu. • Persamaan reaksinya X(g) (aq) (l) + H2O  X(aq) • Sebagai contoh apabila gas HCl pekat diencerkan dalam sejumlah air, akan didapatkan persamaan sbg berikut : HCl (g) + H2O  HCl (aq) ∆H = - 72,4 kj/mol
  • 38. ENERGI IKATAN PENGERTIAN Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan atau yang timbul untuk memutuskan atau menggabungkan suatu ikatan kimia tertentu. Pada reaksi eksoterm, besarnya energi yang timbul dari Penggabungan ikatan lebih besar daripada energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan. Besarnya energi ikatan ditentukan secara eksperimen :
  • 39. ENERGI IKATAN ENERGI IKATAN (dalam kJ/mol)
  • 40. ENERGI IKATAN CONTOH SOAL 1. Diketahui : H2 H + H ΔH = +104 Kkal Cl2 Cl + Cl ΔH = + 58 Kkal 2HCl H2 + Cl2 ΔH = +206 Kkal Ditanyakan : ΔH pada reaksi berikut : H2 + Cl2 2 HCl Jawab : H2 H + H ΔH = + 104 Kkal Cl2 Cl + Cl ΔH = + 58 Kkal 2H + 2 Cl 2HCl ΔH = - 206 Kkal + H2 + Cl2 2HCl ΔH = - 44 Kkal Jadi ΔH = - 44 Kkal
  • 41. Contoh Soal 1. Diketahui energi ikatan C-C = 348 kJ/mol ; C=C = 614 kJ/mol ; C-H = 413 kJ/mol ; C-Cl = 328 kJ/mol ; H-Cl = 431 kJ/mol. Tentukan ∆H reaksi C2H4 + HCl  C2H5Cl? 2. Kalor pembentukkan NF3(g) = -128 kJ/mol, N=N = +914 kJ/mol, dan F-F = +155 kJ/mol. Tentukan energi ikatan N-F?
  • 42. ENERGI IKATAN HUBUNGAN ANTARA ELEKTRONEGATIVITAS DENGAN ENERGI IKATAN Linus Pauling (1912) : Jika gas P2 bereaksi dengan gas Q2, maka seharusnya energi ikatan P-Q = rata-rata energi ika- tan P-P dan Q-Q . Ternyata hasil eksperimen menunjukkan Adanya kelebihan energi (Δ) → untuk stabilitas ikatan P-Q
  • 43. ENERGI IKATAN ENERGI DISSOSIASI IKATAN : Perubahan entalpi dalam proses pemutusan ikatan, dengan pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan gas. Pada reaksi : P2 + Q2 → 2PQ, berlaku : DP-Q = ½ (DP-P + DQ-Q ) + Δ Keterangan : DP-Q = energi dissosiasi dari ikatan P-Q DP-P = energi dissosiasi dari ikatan P-P DQ-Q = energi dissosiasi dari ikatan Q-Q Δ = kelebihan energi untuk kestabilan ikatan P-Q
  • 44. ENERGI IKATAN Kelebihan energi stabilisasi sebanding dengan : Kuadrat dari selisih elektronegatifitas P dengan Q. Dirumuskan sebagai berikut : I Xp –Xq I = 0,208 x Δ1/2 Keterangan : Xp = elektronegatifitas P Xq = elektronegatifitas Q Pauling : harga I Xp –Xq I = 1,7 → merupakan batas antara ikatan ion dengan ikatan kovalen. Di bawah 1,7 merupakan ikatan kovalen dan di atas 1,7 merupakan Ikatan ionik.
  • 45. ENERGI IKATAN Contoh Soal : Diketahui : H2 → H + H ΔH = + 104 Kkal Br2 → Br + Br ΔH = + 46 Kkal HBr → H + Br ΔH = + 88 Kkal Ditanyakan : a) Selisih elektronegatifitas H dengan Br b) Jika elektronegatifitas H = 2,1, berapakah elektronegatifitas Br? Jawab : Δ = DH-Br – ½ ( DH-H + DBr-Br) = 88 - ½ ( 104 + 106) = 88 – 75 = 13 Kkal
  • 46. ENERGI IKATAN IXH - XBr I = 0,208 x Δ1/2 = 0,208 x 131/2 = 0,208 x 3,605 = 0,760 Karena elektronegatifitas H = 2,1, maka elektronegatifitas Br = 2,1 +0,76 = 2,86