Sistem informasi manajemen adalah sistem yang terintegrasi untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi dan pengambilan keputusan manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini dapat meningkatkan efisiensi, memperkenalkan inovasi, dan membangun sumber daya informasi strategis bagi perusahaan. Peran internet dalam sistem informasi manajemen antara lain mengatasi hambatan geografis, waktu, biaya, dan struktural demi mendukung keung
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
Kisi kisi uas sistem informasi manajemen (sim)
1. KISI-KISI UAS SISTEM INFORMASI MAN AJEMEN (SIM)
SELENGKAPNYA BISA DI DOWNLOAD DI
HTTP://WWW.DAGANGKU.COM
Sistem :
“Sekumpulan Unsur/ elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai suatu tujuan”
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi sipenerima dan bermanfaat bagi pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang
Ciri-ciri Informasi
Terbaru, Tepat Waktu, Relevan, Konsisten dan
Penyajian dalam bentuk yang sederhana
Penggunan Informasi
Low Level Managers
Middle Level Managers
Top Level Managers
Manajemen adalah penggunaan seumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja
tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi
Keuntungan dengan adanya SIM:
1. meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan
biaya (low-cost leadership)
2. memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik
dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
3. membangun sumber-sumber informasi strategis.
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
2. memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi,
menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Kerugian dengan adanya SIM:
SIM tersebut juga memberikan kelemahan walaupun sedikit. Seperti: dapat memberikan dampak bagi
lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran.
Selain itu dengan adanya SIM tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap SIM tersebut,,
sehimgga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.
Tujuan mempelajari SIM:
Memandang bahwa, nilai dari informasi amatlah berharga,
oleh karena itu harus dikelola dengan baik.
Sebagai seorang wirausaha, staff manajemen atau terlebih
sebagai manajer, harus dapat menghargai dan mampu
mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau
usahanya.
TUJUAN SIM
Menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan pada perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan
dan menyajikan sinergi organisasi pada proses
PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS :
Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
·
Mendukung pengambilan keputsan manajemen
·
Mendukung persaingan keuntungan strategis
Manfaat system informasi manajemen, dapat menolong perusahaan untuk :
Ø Meningkatkan Efisiensi Operasional
Ø Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi.
Ø Membangun Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh
perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa
spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Peran Internet dalam SIM:
Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service yang lebih baik dengan
mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash
3. flowsebab pembayaran sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama
dengan perusahaan perbankan. Mendapatkan revenue baru dari penjualan on line.
Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis jaringan, informasi
yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat
dilakukan pada saat itu juga dalam hitungan detik.
Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines
partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan
menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi yang terjalin baik dengan bussines
partner ataupun dengan para pekerja berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan
yang dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru, karena
pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara global.
Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk mecapai keunggulan yang
kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce website maka pelaksanaan transaksi
terhadap supplier dancustomer dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak
langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan supplier melalui
peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai contoh baik supplier,customer ataupun
pekerja sekalipun dapat dengan mudah menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan
kenyamanan pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya hambatan
struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan distribusi yang lebih luas.
KARAKTERISTIK SISTEM :
Komponen/elemen (Component)
Batas Sistem (Boundary)
Lingkungan Luar (Environment)
Penghubung (Interface)
Masukan (Input)
Pengolah (Process)
Keluaran (Output)
Sasaran (Objective) /Tujuan (Goal)
Karakteristik / Sifat Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu;
Komponen/Elemen (component)
Batas sistem (boundary)
Lingkunga luar sistem (environment)
4. Penghubung (interface)
Masukan (input)
Pengolah (proces)
Keluaran (output)
Sasaran (ovjective) atau tujuan (goal)
PERAN DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
Mendukung proses dan operasi bisnis
Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya
Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
KLASIFIKASI SISTEM
1. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
2. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
PERANGKAT SISTEM INFORMASI
1. HARDWARE : komputer, printer, dan teknologi jaringan
2. SOFTWARE
a. OPERATING SYSTEM : Windows, Linux, Novell Netware, dll
b. APLIKASI : Ms.Office, GL, Corel Draw, dll
c. UTILITY : anti virus, Norton Utility, Disk Doctor, dll.
d. BAHASA PEMROGRAMAN : V.Foxpro, C++, Pascal, dll.
3. BRAINWARE :
a. CLERICAL PERSONNEL
b. FIRST LEVEL MANAGER
c. STAFF SPECIALIST
d. MANAGEMENT
4. DATA : dokumen bukti transaksi, nota, kuitansi, dsb.
5. PROSEDUR : Manual book, prosedur sistem pengendalian intern
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
PLANNING
5. Perencanaan juga diartikan sebagai upaya memanfaatkan sumber-sumber yang
tersedia dengan memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara
efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen,
karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya
dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
Langkah-langkah dalam membuat perencanaan :
1. Analisis situasi & identifikasi masalah
Melakukan analisa dan identifikasi terhadap situasi organisasi dengan memperhatikan tujuan
organisasi. dalam melakukan analisa situasi dapat menggunakan teknik analisis SWOT
Menentukan skala prioritas
ORGANIZING
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang
terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih
orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orangorang itu dalam organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin
pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi
Langkah-langkah Pengorganisasian :
Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang tujuan
organisasi yang harus dicapai)
Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas. (Mendudukan orang-orang yang
berkompetensi pada posisi tepat. Dan jangan sampai ada posisi strategis yang kosong, karena
akan berpengaruh pada keseluruan pencapaian organisasi)
Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara kerja dan evaluasi para staff,
sertapunishment dan reward yang diterima. Selain itu juga menjelaskan tentang garis koordinasi
dan sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh posisi dipadukan untuk menuju tujuan
organisasi)
Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk mendelegasikan wewenang sesuai dengan
tugas dan fungsi tiap-tiap staff)
ACTUATING
Inti dari Actuatingadalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar
mencapai tujuan organisasi.
Dalam mengimplementasikan aktivitas organisasi, pelaku organisasi harus :
1.
Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
2.
Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
3.
Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau
mendesak,
4.
Tugas yang diberikan cukup relevan,
5.
Hubungan harmonis antar rekan kerja.
6. STAFFING
(penempatan staf) dan pemaduan segala sumber daya organisasi
Staffing sangat penting dalam pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang tepat
pada tempat yang tepat dalam organisasi, maka kelangsungan aktivitas organisasi tersebut
akan terjamin
CONTROLLING
Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas
organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan
demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud
pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling adalah proses memastikan
pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.
Proses controlling meliputi :
1.
Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian,
2.
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan
evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki,
3.
Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan
tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya,
4.
Melakukan tindakan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan,
5.
Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
Kembali membuat rencana baru jika terjadi penyimpangan. Namun jika hasilnya sesuai dengan
tujuan program, maka perlu dibuatkan rencana lanjutan untuk melanjutkan program yang
berhasil tersebut, sehingga tujuan organisasi semakin dekat untuk dicapai.
TAHAP PEMECAHAN MASALAH
Mengidentifikasi permasalahan
Menciptakan tindakan alternatif
Mengevaluasi hasil setiap alternatif
Memberi peringkat pada alternatif dan memilih satu
Menerapkan alternatif yang dipilih
Manajemen Kualitas dalam Jasa Sistem Informasi
1.
Mengidentifikasi pelanggan sistem informasi
2.
Mendefinisikan kebutuhan kualitas pelanggan
3.
Menetapkan metrik kualitas
4.
Mendefinisikan strategi kualitas sistem informasi
5.
Menerapkan program-program kualitas sistem informasi
6.
Memantau kinerja kualitas sistem informasi
7. Peran E-Busines dalam Bisnis
Merkayasa ulang proses bisnis internal
Mengimplementasikan sistem e-commerce dengan para pelanggan dan pemasok mereka
Meningkatkan kerja sama perusahaan antar anggota tim bisnis dan kelompok kerja
Komputerisasi => Segala Permasalahan Yang Diselesaikan atau dikerjakan dengan Komputer.
Mengapa Perlu Komputerisasi
Karena keinginan bisnis yang berkembang
Kebutuhan proses pengolahan data yang segera dan terus menerus
Mempercepat pekerjaan pengetikan dokumen
Membuat laporan sesegera mungkin
Penyimpanan data yang lebih efektif dan efisien
Data disimpan secara digital sehingga dapat digunakan untuk pembuatan laporan lain
Data dapat dikelompokkan, diurutkan, di-summarize dsb
Kentungan Menggunakan Komputerisasi
Cepat, tepat dan akurat
Mudah dipertanggungjawabkan
Proses Tidak lelah
Efektif dan efisien
Menyimpan data lebih besar
Data mudah disimpan dan diakses
Terprogram
Sistem Analis => informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-pamasalah, kesempatan-kesampatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikannya.
Definisi Sistem Analis : Satu orang atau lebih yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer
yang dimilikinya untuk memecahkan masalah-masalah bisnis, dibawah petunjuk manajer sistem
Fungsi dan Tugas Umum
Mengumpulkan dan menganalisis formulir, dokumen, file yang berkaitan dengan sistem yang
berjalan
Menyusun dan menyajikan laporan perbaikan (rekomendasi) dari sistem yang berjalan kepad user
Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasi-aplikasi untuk penerapan
pada komputer
Menganalisis dan menuyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru
Mengawasi semua kegiatan dalam penerapan sistem yang baru
Mengapa Sistem Perlu Berkembang
1. Adanya Permasalahan
- Ketidak beresan
- Pertumbuhan Organisasi
2. Untuk Meraih Kesempatan
3. Adanya Instruksi (Directive)
Prinsip-prinsip pengembangan sistem :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
8. Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses
pengembangan sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan
31. Metode Pengembangan Sistem :
a.
Systems Development Life Cycle (SDLC)
b.
The Phases of the SDLC
c.
The Waterfall Life Cycle
d.
Problems with the Waterfall Life Cycle
e.
Iterative Development
f.
Prototyping
kriteria sistem yang baik :
.-Kegunaan
-Ekonomis
-Keandalan
-Kapasitas
-Kesederhanaan
-Fleksibilitas
Tahap-tahap perancangan sistem :
1. Meninjau dan menyetujui hasil studi kelayakan, anggaran dan jadwal yang merupakan hasil analisa sistem
2.Merancang Output, dengan kriteria output yang dibutuhkan user
3.Merancangan File / Database dengan alat bantu Kamus Data, ERD dan Normalisasi
4.Merancang Input, disesuaikan dengan kebutuhan output dan file / database yang ada
5.Proses Perancangan sistem, berdasarkan layout layar monitor dengan bantuan struktur chart dan
Flowchart sistem yang menghasilkan spesifikasi sistem
6.Mendefinisi Program dengan alat bantu DFD yang menghasilkan program flowchart
7.Deskripsi program digunakan untuk merancang Modul-modul yang digunakan dalam sistem
8.Merancangan paket program secara keseluruhan dengan deskripsi modul yang telah ada sehingga
menghasilkan spesifikasi program
9.Meninjau kembali hasil rancangan, disesuaikan dengan rancangan yang disteujui oleh manajemen, dan
membuat memorandum secara berkala kepada manajemen
10.Mendokumentasikan semua hal yang berkaitan dengan rancangan
Perancangan sistem informasi secara umum :
1.Merancang formulir kertas dan dokumen sumber
2.Merancang formulir elektronik
3.Alat-alat perekaman data secara langsung
4.Pemanfataan Sandi
5.Merancang menu sehingga memudahkan user berintegrasi
Perancangan Sistem
1. Data Flow Diagram (DFD)
9. 2. Structured Chart (SC)
3. Hierachy Plus Input, Process, Output
(HIPO)
B. Perancangan Data Base
1. Entity Relationship Diagram( ERD)
2. Normalisasi
C. Perancangan Input atau Proses
Layout Charting,
dll.
RANCANGAN INPUT merupakan jembatan yang menghubungkan sistem informasi dengan dana yang
dimiliki oleh USER dan tergantung apakah sistem tersebut ONLINE / BATCH.
TUJUAN dari RANCANGAN INPUT (1)
1. MENGONTROL JUMLAH DATA INPUT
proses penyiapan & pemasukkan data sangat tergantung pada manusia, dengan mengurangi kuantitas
kebutuhan data, maka akan mengurangi BIAYA.
2. MENGHINARI KESALAHAN DATA
kesalahan data, dapat dikurangi dengan rancangan INPUT yang baik, dengan teknik VALIDASI (program
komputer)
3. MENGHINDARI KETERLAMBATAN PROSES
keterlambatan proses biasanya disebabkan oleh pemasukkan data yang bersifat menunggu (BOTTLE
NECK), kita harus menghindarinya.
4. MERANCANG PENGOLAHAN YANG SEDERHANA
rancangan sistem yang baik, harus sesuai dengan orang yang mengoperasikannya dan mudah dipahami
(USER FRIENDLY) tanpa melupakan aspek kontroling data.
5. MENENTUKAN KEBUTUHAN INPUT SISTEM BARU
bentuk input yang akan dirancang dapat ditentukan dari data flow diagram (DFD) sistem baru yang telah
dibuat dengan melihat dataflow yang terjadi dari satu proses ke proses lainnya.
6. MENENTUKAN PARAMETER DOKUMEN INPUT
setelah bentuk output dirancang, maka selanjutnya menentukkan PARAMETER dari dokumen INPUT
tersebut, (Fungsi, Sumber, Tujuan, Frekwensi, Kondisi, Media & Bentuk)
10. Decision Support Systems (DSS)
o Kemampuan analisis yang bagus (dibanding sistem-sistem lainnya)
o Menyediakan dukungan untuk pengambilan keputusan
o Menggunakan informasi TPS dan MIS
o Contoh: branch analysis, production schedulling
o
o
o
o
o
level siatem infoemasi
Strategic-level systems
Executive Information Systems (EIS)
Management-level systems
Management Information Systems (MIS)
Decision Support Systems (DSS)
Knowledge-level systems
Office Automation Systems(OAS)
Operational-level systems
Transaction Processing Systems (TPS)
Executive Information Systems (EIS)
o Meringkas, memfilter, memperoleh detail data
o Informasi dalam bentuk grafik, tabel, dan teks
o Memiliki kemampuan analisis data
o Contoh: planning, budgeting, forecasting
ISYU & TREND SISTEM INFORMASI
1. JUSTIFIKASI EKONOMI
2.
JUSTIFIKASI NON EKONOMI
3.
PENINGKATAN PENTINGNYA JUSTIFIKASI SUMBERDAYA INFORMASI
4.
STRATEGI MENURUNKAN BIAYA INFORMATION SERVICES
5.
REDESAIN PROSES BISNIS
6.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI REDESAIN PROSES BISNIS
7.
“SAFEGUARDING” SUMBERDAYA INFORMASI
8.
KEAMANAN SISTEM (SYSTEMS SECURITY)
9.
CONTINGENCY PLAN
10.
PENTINGNYA ETIKA
OUTSOURCING
Meng-kontrak-kan seluruh/sebagian operasi komputer ke outside service organization
Di-mulai akhir tahun 1960-an:
11. excess time ditawarkan ke organisasi lain dalam bentuk timesharing services
sharing computer utilities (electricity, water, & gas)
Antara 1970-1980 perhatian beralih ke distributed processing, tapi outsourcer tetap
provide computer services
OUTSOURCER = a computer service firm that performs part or all of a customer firm’s
computing for a long period of time, kontrak 5-10 tahun)
Outsourcing Services:
Data entry & simple processing
Contract programming
Facilities management:
is the complete operation of a computing center
System’s integration:
is the performance of all the tasks of the system development life cycle
Once the system is implemented, then outsourcer turns it over to the customer
Support operations for maintenance, service, or disaster recovery
“SAFEGUARDING” SUMBERDAYA INFORMASI/keamanan system
Perusahaan mengatasi kriminalitas komputer dengan menerapkan keamanan sistem (systems
security) dan meminimisasi kerusakan akibat segala macam ancaman melalui contingency
planning
Keamanan sistem ialah proteksi untuk segala sumberdaya informasi dr penggunaan
pihak-pihak yg tak berwenang.
Perusahaan menerapkan systems security yg efektif dgn cara mengidentifikasi
sumberdaya informasi yg rawan gangguan & menerapkan tolok ukur & cara
pengamanan.
Minat terhadap systems security makin meningkat karena beberapa alasan berikut ini:
a.
Operasi kritis/penting perusahaan sangat tergantung pada sistem informasi,
b.
Aplikasi electronic data interchange (EDI) memungkinkan organisasi untuk mengakses
sumberdaya informasi perusahaan yang berharga,
c.
Sistem saat ini umumnya memiliki akses online dari user yang berlokasi di seluruh
perusahaan,
d.
Kebanyakan end user umumnya lalai dalam mengamankan dan menjaga system
TUJUAN KEAMANAN
12. Systems security diarahkan untuk mencapai tiga tujuan utama, yaitu kerahasiaan,
ketersediaan, dan integritas (Gambar 21.3).
Kerahasiaan (confidentiality).
Perusahaan berupaya melindungi data & informasi dari penyusupan
orang yang tak berwenang.
Sistem Informasi Sumberdaya Manusia (HRIS) bertanggung jawab thd
informasi ttg kepegawaian.
Sistem-sistem lainnya seperti account receivable, purchasing, dan
account payable bertanggung jawab menjaga rahasia perorangan dari
elemen-elemen lingkungan perusahaan.
Ketersediaan (availability).
Tujuan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) ialah menyediakan data dan
informasi untuk orang-orang yang berwenang menggunakannya.
Tujuan ini sangat penting terutama untuk subsistem-subsistem pada CBIS yang
berorientasi informasi.
Integritas (Integrity).
Semua subsistem pada CBIS harus menyediakan refleksi akurat dari sistem fisik
yang diwakilinya.
MIS(Marketing Information System) adalah satu set prosedur dan metoda untuk secara reguler
mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi untuk keperluan membuat keputusan
pemasaran. Kata kuncinya adalah "reguler", karena penekanan pada MIS adalah sistem
pengumpulan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang berulang. Dalam
merancang MIS, yang diperlukan adalah analisis yang rinci bagaimana cara dan gaya seorang
manajer dalam mengambil keputusannya. Tidak saja jenis informasinya, tetapi juga bagaimana
informasi itu harus disajikan kepada manajer tersebut. Kemudian perancang MIS merumuskan
dan membuat berbagai bentuk penyajian informasi kepada para pengambil keputusan (McLeod
dan Rogers, 1985).
Tahap-tahap meningkatkan kualitas intelijen pemasaran
Melatih dan memotivasi wiraniaga untuk menemukan dan melaporkan
perkembangan baru.
Perusahaan memotivasi distributor, pengecer, dan para perantara lain untuk
memberikan informasi penting.
Perusahaan dapat memakai spesialis untuk mengumpulkan intelijen pemasaran
melalui pembelian produk pesaing, menghadiri promosi terbuka dan pameran
dagang, membaca laporan publikasi pesaing, menghadiri rapat pemegang
saham mereka, berbicara dengan karyawan, dealer, distributor, pemasok, dan
agen transportasi, mengumpulkan iklan-iklan pesaing, dan melihat berita tentang
pesaing di internet.
13. Perusahaan mendirikan “ customer advisory panel ” untuk menyusun wakil
pelanggan atau perusahan yang banyak pelanggan atau yang paling blak-blakan
atau pelanggan yang berpengalaman.
Perusahaan dapat membeli informasi dari pemasok luar, seperti AC Nielsen dan
survey research groups .
Beberapa perusahaan telah menyebarkan intelijen pemasaran. Stafnya
mengamati publikasi-publikasi utama, meringkas berita-berita yang relevan,
menyebarluaskan buletin berita kepada manajer pemasaran