SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
GIRL
GENT
Stetoskop
Pengertian dan Fungsi Stetoskop
Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh René-Théophile-Hyacinthe Laennec. Dia
terdiri dari tabung kayu kosong. Konon dia menciptakan stetoskop sehingga ia tidak perlu
menaruh telinganya di buah dada wanita Perancis. Tidak jelas apakah Laennec mencoba
menghindarinya, atau untuk menghindari rasa malu pasien. Namun begitu, orang mengatakan
bahwa “Kebutuhan adalah ibu dari penemuan”.
Stetoskop (bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah sebuah alat
medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak digunakan untuk mendengar
suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga digunakan untuk mendengar intestine dan
aliran darah dalam arteri dan “vein”.
Ada dua jenis stetoskop: akustik dan elektronik.
1. Stetoskop akustik yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan
suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar. Bagian
“chestpiece” biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat diletakaan di badan pasien untuk
memperjelas suara; sebuaah diaphgram (disk plastik) atau “bell” (mangkok kosong). Bila
diaphgram diletakkan di pasien, suara tubuh menggetarkan diaphgram, menciptakan
tekanan gelombang akustik yang berjalan sampai ke tube ke telinga pendengar. Bila
“bell” diletakkan di tubuh pasien getarakn kulit secara langsung memproduksi gelombang
tekanan akustik yang berjalan ke telinga pendengar. Bell menyalurkan suara frekuensi
rendah, sedangkan diaphgram menyalurkan frekuensi suara yang lebih tinggi. Stetoskop
dua sisi ini diciptakan oleh Rappaport dan Sprague pada awal abad ke-20. Permasalahan
dengan akustik stetoskop adalah tingkatan suara sangat rendah, membuat diagnosis sulit.
2. Stetoskop elektronik mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat
suara tubuh. Sekarang ini, telah ada beberapa perusahaan menawarkan stetoskop
elektronik, dan mungkin dalam beberapa tahun lagi, stetoskop elektronik akan menjadi
lebih umum dari stetoskop akustik.
Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Stetoskop dapat
menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara yang lain. Sebelum stetoskop ditemukan,
doktor meletakkan telinganya ke dekat badan pasien dengan harapan untuk mendengarkan
sesuatu. Stetoskop seringkali dianggap sebagai simbol pekerjaan dokter, karena dokter sering
dilihat atau digambarkan dengan sebuah stetoskop yang tergantung di sekitar lehernya. Stetoskop
juga digunakan oleh mekanik untuk mengisolasi suara tertentu dari mesin untuk diagnosa.
Fungsi Stetoskop
Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat yang sangat berguna
untuk
a. Memeriksa Tekanan Darah
b. Paru-paru
c. Jantung
d. Pemeriksaan prenatal
e. Gangguan Perut
Keuntungan dan Kerugian Stetoskop
1. Keuntungan stetoskopKeuntungan keseluruhan stetoskop adalah bahwa hal itu
memungkinkan para profesional medis untuk mendengarkan suara yang dihasilkan oleh
jantung, paru-paru dan usus. Setiap fungsi yang abnormal dalam sistem ini dalam tubuh
dapat segera terlihat dengan penggunaan yang tepat dari stetoskop. Beberapa stetoskop
sangat sensitif dan bahkan bisa bekerja melalui pakaian.
2. Kerugian stetoskopSejak stetoskop memperbesar suara, suara yang disengaja yang terlalu
keras berpotensi dapat merusak telinga pendengar. Stetoskop juga harus selalu
dibersihkan karena kemampuan mereka untuk menyebarkan kuman dan virus. Karena
mereka biasanya digunakan pada kulit yang telanjang dan kadang-kadang pada pasien
yang sangat sakit, pembersihan tepat sangat penting.
Cara menggunakan Stetoskop
1. Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin
2. Buka bagian baju yang menutupi dada klien
3. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa
4. Gunakan diafragma untuk dewasa dan bell untuk anak-anak
5. Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostal (otot antar tulang rusuk)
6. Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup
7. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
8. Catat hasil auskultasi (Auskultasi, adalah sebuah istilah kedokteran di mana seorang dokter
mendengarkan suara di dalam tubuh pasien untuk mendapatkan informasi fungsinya)
1. Posisi penggunaan
Setiap stetoskop telah dirancang untuk di kenakan pada sudut yang benar
dan sesuai secara anatomis dan pas digunakan di lubang telinga pengguna. Awalnya,
renggangkan dulu kedua eartip, arahkan ke telinga
Kemudian masukkan ke lubang telinga. Pastikan nyaman saat dipakai, biasanya dokter atau
perawat yang memakai kerudung agak kesulitan memasukkan eartip dari luar, karena mungkin
terhalang ciput kerudung sehingga eartip terlalu menekan telinga dan jadi tidak nyaman.
Kemudian rambut-rambut kecil juga kemungkinan bisa keluar dan terlihat. Agar
tidak mengurangi performa akustiknya, yang pasti eartip masuk sempurna ke lubang telinga.
Agar nyaman saat dipakai, bisa disiasati dengan memasukan eartip dari dalam kerudung. Dengan
posisi yang benar pula tentunya, seperti ini. Eartip mengarah ke depan.
Gambar yang ketiga ini contoh penggunaan stetoskop yang salah. Eartipnya
mengarah ke belakang. Jika begini, suara tidak akan terdengar jelas atau bahkan tidak terdengar
apa-apa. Hal ini pastinya akan menghambat pekerjaan.
2. Ukuran eartip
Sesuaikan eartip dengan lubang telinga kita. Apalagi bila jenisnya yang soft. Bila terlalu besar,
tekanan yang terjadi di lubang telinga akan menghasilkan suara yang buruk. Begitu juga bila
terlalu kecil. Maka, saat membeli, harus benar-benar dicoba agar ukurannya benar dan suara
yang terdengar pun jelas.
3. Periksa, apakah ada sesuatu yang menghambat
Bila stetoskop sering dibawa di dalam saku jas, atau tidak rutin di bersihkan, ada kemungkinan
kotoran dan serat kain bisa masuk lewat sela-sela pipa dan menghalangi jalur suara. Perawatan
dan pemeliharaan rutin dapat mencegah hal ini terjadi.
4. Periksa segel
Stetoskop mengandalkan segel kedap udara untuk mengirimkan sura tubuh pasien ke telinga
pemeriksa. Jika pipa longgar, retak, atau lepas, maka suara yang terdengar pun tidak akan
optimal.
5. Periksa bell/diafragma
Bell dan diafragma itu bagian paling depan, yang ditempelkan ke tubuh pasien. Nah, jika kita
mengguanakan stetoskop yang 2 sisi, lehernya kan bisa diputar-putar, tergantung kita mau
memakai bell atau diafragma. Jika mau menggunakan diafragma, maka bell harus ditutup, agar
kedap udara dan suara bisa terdengar, begitu sebaliknya.

More Related Content

Similar to Stetoscope revisi

Tindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettTindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettIrwan Sutoyo
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptAmaliaAdeDiamita
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyafitri fitriani
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Nola Hastuti
 
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasusEksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasusUruhaSama1
 
Ipa8 kd11-mekanisme mendengar pada manusia dan hewan
Ipa8 kd11-mekanisme mendengar pada manusia dan hewanIpa8 kd11-mekanisme mendengar pada manusia dan hewan
Ipa8 kd11-mekanisme mendengar pada manusia dan hewanSMPK Stella Maris
 
Benda asing trakeobronkial
Benda asing trakeobronkialBenda asing trakeobronkial
Benda asing trakeobronkialhannakhairat
 
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptxTEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptxMutia840738
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfAhmadAryadi4
 
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Vella Asbanu
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokanpjj_kemenkes
 
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxBreathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxNurulLaili35
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.pptdrfauzulna
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLpjj_kemenkes
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxDeniSuryadiPratama
 

Similar to Stetoscope revisi (20)

Alat-alat kebidanan
Alat-alat kebidananAlat-alat kebidanan
Alat-alat kebidanan
 
Tindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettTindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ett
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
 
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptxINDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
 
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasusEksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
 
Ipa8 kd11-mekanisme mendengar pada manusia dan hewan
Ipa8 kd11-mekanisme mendengar pada manusia dan hewanIpa8 kd11-mekanisme mendengar pada manusia dan hewan
Ipa8 kd11-mekanisme mendengar pada manusia dan hewan
 
Benda asing trakeobronkial
Benda asing trakeobronkialBenda asing trakeobronkial
Benda asing trakeobronkial
 
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptxTEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN (PPT XI MIPA 2).pptx
 
Indra Pendengaran
Indra PendengaranIndra Pendengaran
Indra Pendengaran
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdf
 
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
 
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxBreathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
 
Otoskopi Audiometri
Otoskopi AudiometriOtoskopi Audiometri
Otoskopi Audiometri
 
Alat kedokteran
Alat kedokteranAlat kedokteran
Alat kedokteran
 

More from Dalhar Aljafar

2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - Copy.pptx
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - Copy.pptx2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - Copy.pptx
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - Copy.pptxDalhar Aljafar
 
1.KONSEP DASAR ORGANISASI DANMANAJEMEN - Copy.pptx
1.KONSEP DASAR  ORGANISASI DANMANAJEMEN - Copy.pptx1.KONSEP DASAR  ORGANISASI DANMANAJEMEN - Copy.pptx
1.KONSEP DASAR ORGANISASI DANMANAJEMEN - Copy.pptxDalhar Aljafar
 
1.KONSEP DASAR ORGANISASI DANMANAJEMEN.pptx
1.KONSEP DASAR  ORGANISASI DANMANAJEMEN.pptx1.KONSEP DASAR  ORGANISASI DANMANAJEMEN.pptx
1.KONSEP DASAR ORGANISASI DANMANAJEMEN.pptxDalhar Aljafar
 
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - CONTOH DI RM.pptx
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - CONTOH DI RM.pptx2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - CONTOH DI RM.pptx
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - CONTOH DI RM.pptxDalhar Aljafar
 
iv-etika-dalam-promosi-kesehatan.pdf
iv-etika-dalam-promosi-kesehatan.pdfiv-etika-dalam-promosi-kesehatan.pdf
iv-etika-dalam-promosi-kesehatan.pdfDalhar Aljafar
 
24. GBPP MK Promosi Kesehatan.pdf
24. GBPP MK Promosi Kesehatan.pdf24. GBPP MK Promosi Kesehatan.pdf
24. GBPP MK Promosi Kesehatan.pdfDalhar Aljafar
 
Ho sistem integumen rev.1
Ho sistem integumen rev.1Ho sistem integumen rev.1
Ho sistem integumen rev.1Dalhar Aljafar
 
Konsep gugus-kendali-mutu
Konsep gugus-kendali-mutuKonsep gugus-kendali-mutu
Konsep gugus-kendali-mutuDalhar Aljafar
 
Responsi 10-11-gugus-kendali-mutu
Responsi 10-11-gugus-kendali-mutuResponsi 10-11-gugus-kendali-mutu
Responsi 10-11-gugus-kendali-mutuDalhar Aljafar
 

More from Dalhar Aljafar (20)

5.KEPEMIMPINAN.pptx
5.KEPEMIMPINAN.pptx5.KEPEMIMPINAN.pptx
5.KEPEMIMPINAN.pptx
 
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - Copy.pptx
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - Copy.pptx2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - Copy.pptx
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - Copy.pptx
 
1.KONSEP DASAR ORGANISASI DANMANAJEMEN - Copy.pptx
1.KONSEP DASAR  ORGANISASI DANMANAJEMEN - Copy.pptx1.KONSEP DASAR  ORGANISASI DANMANAJEMEN - Copy.pptx
1.KONSEP DASAR ORGANISASI DANMANAJEMEN - Copy.pptx
 
1.KONSEP DASAR ORGANISASI DANMANAJEMEN.pptx
1.KONSEP DASAR  ORGANISASI DANMANAJEMEN.pptx1.KONSEP DASAR  ORGANISASI DANMANAJEMEN.pptx
1.KONSEP DASAR ORGANISASI DANMANAJEMEN.pptx
 
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - CONTOH DI RM.pptx
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - CONTOH DI RM.pptx2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - CONTOH DI RM.pptx
2.3.4 FUNGSI MANAJEMEN - CONTOH DI RM.pptx
 
SILABUS MUK 1.docx
SILABUS MUK 1.docxSILABUS MUK 1.docx
SILABUS MUK 1.docx
 
iv-etika-dalam-promosi-kesehatan.pdf
iv-etika-dalam-promosi-kesehatan.pdfiv-etika-dalam-promosi-kesehatan.pdf
iv-etika-dalam-promosi-kesehatan.pdf
 
promkes.docx
promkes.docxpromkes.docx
promkes.docx
 
24. GBPP MK Promosi Kesehatan.pdf
24. GBPP MK Promosi Kesehatan.pdf24. GBPP MK Promosi Kesehatan.pdf
24. GBPP MK Promosi Kesehatan.pdf
 
F101 fisika dasar
F101 fisika dasarF101 fisika dasar
F101 fisika dasar
 
12hukum termo-2
12hukum termo-212hukum termo-2
12hukum termo-2
 
Endokri ncopy01
Endokri ncopy01Endokri ncopy01
Endokri ncopy01
 
Panca indera manusia
Panca indera manusiaPanca indera manusia
Panca indera manusia
 
Reproduksi laki laki
Reproduksi laki lakiReproduksi laki laki
Reproduksi laki laki
 
Reproduksi perempuan
Reproduksi perempuanReproduksi perempuan
Reproduksi perempuan
 
Sistem saraf faal
Sistem saraf faalSistem saraf faal
Sistem saraf faal
 
Ho sistem integumen rev.1
Ho sistem integumen rev.1Ho sistem integumen rev.1
Ho sistem integumen rev.1
 
1.diare
1.diare1.diare
1.diare
 
Konsep gugus-kendali-mutu
Konsep gugus-kendali-mutuKonsep gugus-kendali-mutu
Konsep gugus-kendali-mutu
 
Responsi 10-11-gugus-kendali-mutu
Responsi 10-11-gugus-kendali-mutuResponsi 10-11-gugus-kendali-mutu
Responsi 10-11-gugus-kendali-mutu
 

Recently uploaded

Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxnuri729086
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaAnnisFathia1
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 

Recently uploaded (17)

Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 

Stetoscope revisi

  • 3. Stetoskop Pengertian dan Fungsi Stetoskop Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh René-Théophile-Hyacinthe Laennec. Dia terdiri dari tabung kayu kosong. Konon dia menciptakan stetoskop sehingga ia tidak perlu menaruh telinganya di buah dada wanita Perancis. Tidak jelas apakah Laennec mencoba menghindarinya, atau untuk menghindari rasa malu pasien. Namun begitu, orang mengatakan bahwa “Kebutuhan adalah ibu dari penemuan”. Stetoskop (bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan “vein”. Ada dua jenis stetoskop: akustik dan elektronik. 1. Stetoskop akustik yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar. Bagian “chestpiece” biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat diletakaan di badan pasien untuk memperjelas suara; sebuaah diaphgram (disk plastik) atau “bell” (mangkok kosong). Bila diaphgram diletakkan di pasien, suara tubuh menggetarkan diaphgram, menciptakan tekanan gelombang akustik yang berjalan sampai ke tube ke telinga pendengar. Bila “bell” diletakkan di tubuh pasien getarakn kulit secara langsung memproduksi gelombang
  • 4. tekanan akustik yang berjalan ke telinga pendengar. Bell menyalurkan suara frekuensi rendah, sedangkan diaphgram menyalurkan frekuensi suara yang lebih tinggi. Stetoskop dua sisi ini diciptakan oleh Rappaport dan Sprague pada awal abad ke-20. Permasalahan dengan akustik stetoskop adalah tingkatan suara sangat rendah, membuat diagnosis sulit. 2. Stetoskop elektronik mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat suara tubuh. Sekarang ini, telah ada beberapa perusahaan menawarkan stetoskop elektronik, dan mungkin dalam beberapa tahun lagi, stetoskop elektronik akan menjadi lebih umum dari stetoskop akustik. Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Stetoskop dapat menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara yang lain. Sebelum stetoskop ditemukan, doktor meletakkan telinganya ke dekat badan pasien dengan harapan untuk mendengarkan sesuatu. Stetoskop seringkali dianggap sebagai simbol pekerjaan dokter, karena dokter sering dilihat atau digambarkan dengan sebuah stetoskop yang tergantung di sekitar lehernya. Stetoskop juga digunakan oleh mekanik untuk mengisolasi suara tertentu dari mesin untuk diagnosa. Fungsi Stetoskop Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat yang sangat berguna untuk a. Memeriksa Tekanan Darah b. Paru-paru c. Jantung d. Pemeriksaan prenatal e. Gangguan Perut Keuntungan dan Kerugian Stetoskop 1. Keuntungan stetoskopKeuntungan keseluruhan stetoskop adalah bahwa hal itu memungkinkan para profesional medis untuk mendengarkan suara yang dihasilkan oleh jantung, paru-paru dan usus. Setiap fungsi yang abnormal dalam sistem ini dalam tubuh
  • 5. dapat segera terlihat dengan penggunaan yang tepat dari stetoskop. Beberapa stetoskop sangat sensitif dan bahkan bisa bekerja melalui pakaian. 2. Kerugian stetoskopSejak stetoskop memperbesar suara, suara yang disengaja yang terlalu keras berpotensi dapat merusak telinga pendengar. Stetoskop juga harus selalu dibersihkan karena kemampuan mereka untuk menyebarkan kuman dan virus. Karena mereka biasanya digunakan pada kulit yang telanjang dan kadang-kadang pada pasien yang sangat sakit, pembersihan tepat sangat penting. Cara menggunakan Stetoskop 1. Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin 2. Buka bagian baju yang menutupi dada klien 3. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa 4. Gunakan diafragma untuk dewasa dan bell untuk anak-anak 5. Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostal (otot antar tulang rusuk) 6. Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup 7. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi
  • 6. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 8. Catat hasil auskultasi (Auskultasi, adalah sebuah istilah kedokteran di mana seorang dokter mendengarkan suara di dalam tubuh pasien untuk mendapatkan informasi fungsinya) 1. Posisi penggunaan Setiap stetoskop telah dirancang untuk di kenakan pada sudut yang benar dan sesuai secara anatomis dan pas digunakan di lubang telinga pengguna. Awalnya, renggangkan dulu kedua eartip, arahkan ke telinga Kemudian masukkan ke lubang telinga. Pastikan nyaman saat dipakai, biasanya dokter atau perawat yang memakai kerudung agak kesulitan memasukkan eartip dari luar, karena mungkin terhalang ciput kerudung sehingga eartip terlalu menekan telinga dan jadi tidak nyaman. Kemudian rambut-rambut kecil juga kemungkinan bisa keluar dan terlihat. Agar tidak mengurangi performa akustiknya, yang pasti eartip masuk sempurna ke lubang telinga. Agar nyaman saat dipakai, bisa disiasati dengan memasukan eartip dari dalam kerudung. Dengan posisi yang benar pula tentunya, seperti ini. Eartip mengarah ke depan.
  • 7. Gambar yang ketiga ini contoh penggunaan stetoskop yang salah. Eartipnya mengarah ke belakang. Jika begini, suara tidak akan terdengar jelas atau bahkan tidak terdengar apa-apa. Hal ini pastinya akan menghambat pekerjaan. 2. Ukuran eartip Sesuaikan eartip dengan lubang telinga kita. Apalagi bila jenisnya yang soft. Bila terlalu besar, tekanan yang terjadi di lubang telinga akan menghasilkan suara yang buruk. Begitu juga bila terlalu kecil. Maka, saat membeli, harus benar-benar dicoba agar ukurannya benar dan suara yang terdengar pun jelas. 3. Periksa, apakah ada sesuatu yang menghambat Bila stetoskop sering dibawa di dalam saku jas, atau tidak rutin di bersihkan, ada kemungkinan kotoran dan serat kain bisa masuk lewat sela-sela pipa dan menghalangi jalur suara. Perawatan dan pemeliharaan rutin dapat mencegah hal ini terjadi. 4. Periksa segel Stetoskop mengandalkan segel kedap udara untuk mengirimkan sura tubuh pasien ke telinga pemeriksa. Jika pipa longgar, retak, atau lepas, maka suara yang terdengar pun tidak akan optimal. 5. Periksa bell/diafragma Bell dan diafragma itu bagian paling depan, yang ditempelkan ke tubuh pasien. Nah, jika kita mengguanakan stetoskop yang 2 sisi, lehernya kan bisa diputar-putar, tergantung kita mau memakai bell atau diafragma. Jika mau menggunakan diafragma, maka bell harus ditutup, agar kedap udara dan suara bisa terdengar, begitu sebaliknya.