SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
Télécharger pour lire hors ligne
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
KINETIKA REAKSI
Disusun Oleh :
KELOMPOK V
Kelas A
Daniel Panggabean (1407118674)
Dhani Nur Miftahuddin (1407113410)
Ian Desi Situmeang (1407122284)
Lilis Suriani (1407113270)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
- Mempelajari pengaruh penambahan konsentrasi terhadap laju reaksi
- Mempelajari pengaruh temperature terhadap laju reaksi
1.2 Latar Belakang Teori
Kinetika reaksi adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari berlangsungnya suatu
reaksi. Kinetika reaksi menerangkan dua hal yaitu mekanisme reaksi dan laju reaksi. Dalam
kehidupan konsep laju reaksi sudah banyak diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, dan yang
menjadi prinsipnya adalah semakin luas bidang sentuh maka akan semakin cepat laju
reaksinya, seperti contoh penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa
bagian sebelum dimasukkan ke tungku perapian. Sedangkan dalam bidang industri konsep
pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi diterapkan pada beberapa industri
seperti industri alumunium, logam alumunium diperoleh dari mineral bauksit melalui proses
peleburan dan elektrolisis. Pada industri semenkonsep laju reaksikonsep laju reaksiditerapkan
saat batu kapur dihancurkan menggunakan mesin penghancur sampai halus. Penghancuran
ini bertujuan mempercepat reaksi pada proses selanjutnya.
Dalam ilmu kimia persamaan laju reaksihanya dapat dinyatakan berdasarkan data hasil
percobaan. Dari data tersebut akan didapat cara untuk menentukan orde reaksi dan konstata
laju reaksi. Persamaan laju reaksi ditentukan berdasarkan konsentrasi awal setiap zat
dipangkatkan orde reaksinya. Nilai orde reaksitakselalu sama dengan koefisien reaksizat yang
bersangkutan, karena orde reaksi merupakan penjumlahan dari orde reaksisetiap zat pereaksi.
Mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan bagian langkah suatu reaktan berubah menjadi
suatu produk.
Dalam ilmu kimia, laju reaksi menunjukan perubahan konsentrasi zat yang terlibat
dalam reaksisetiap satuanwaktu. Konsentrasipereaksidalam suatu reaksi kimia semakin lama
semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama semakin bertambah (Anderton,
1997).
Untuk mempercepat laju rekaksi ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu memperbesar
energi kinetik suatu molekul atau menurunkan harga Ea. Kedua cara itu bertujuan agar
molekul-molekul semakin banyak memiliki energi yang sama atau lebih dari energi aktivasi
sehingga tumbukan yang terjadi semakin banyak (Ryan, 2001).
Laju reaksi suatu reaksi kimia merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi ataupun
tekanan zat-zat yang terlibat dalam reaksi berubah seiring dengan berjalannya waktu. Analisis
laju reaksisangatlah penting dan memiliki banyak kegunaan, misalnya dalam teknik kimia dan
kajian kesetimbangan kimia. Lajureaksi secara mendasar tergantung pada (Hiskia
Achmad,1992) :
 Konsentrasi reaktan,yang biasanya membuat reaksi berjalan dengan lebih cepat apabila
konsentrasinya dinaikkan. Hal ini diakibatkan karena peningkatan pertumbukan atom
per satuan waktu,
 Luas permukaan yang tersedia bagi reaktan untuk saling berinteraksi, terutama reaktan
padat dalam sistem heterogen. Luas permukaan yang besar akan meningkatkan laju
reaksi.
 Tekanan, dengan meningkatkan tekanan, kita menurunkan volume antar molekul
sehingga akan meningkatkan frekuensi tumbukan molekul.
 Energi aktivasi, yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk
membuat reaksi bermulai dan berjalan secara spontan. Energi aktivasi yang lebih tinggi
mengimplikasikan bahwa reaktan memerlukan lebih banyak energi untuk memulai
reaksi daripada reaksi yang berenergi aktivasi lebih rendah.
 Keberadaan ataupun ketiadaan katalis. Katalis adalah zat yang mengubah lintasan
(mekanisme) suatu reaksidan akanmeningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi
aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat berjalan. Katalis tidak dikonsumsi ataupun
berubah selama reaksi, sehingga ia dapat digunakan kembali.
 Untuk beberapa reaksi, keberadaan radiasi elektromagnetik, utamanya ultraviolet,
diperlukan untuk memutuskan ikatan yang diperlukan agar reaksi dapat bermulai. Hal
ini utamanya terjadi pada reaksi yang melibatkan radikal.
 Temperatur, yang meningkatkan laju reaksi apabila dinaikkan, hal ini dikarenakan
temperatur yang tinggi meningkatkan energi molekul, sehingga meningkatkan
tumbukan antar molekul per satuan waktu.
Jika suatu zat dipanaskan, pertikel-partikel zat tersebut menyerap energi kalor. Pada
suhu yang ebih tinggi molekul bergerak lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah.
Peningkatan energi kinetik menyebabkan kompleks teraktivasi lebih cepat terbentuk, karena
energi aktivasi mudah terlampaui, dengan dewnikian reaksi berlangsung lebih cepat (Suroso,
2002).
Penyelidikan tentang reaksiyang bertujuan untuk menentukan hukum laju dan konstanta
laju, seringkali dilakukan pada beberapa temperature. Idealnya langkah pertama untuk
mengenali semua produknya, dan untuk menyelidiki ada tidaknya antar hasil sementara dan
reaksi samping (Atkins, 1999).
Daya (laju) suataureaksikimia sama dengan hasil kali massa aktif (konsentrasi) pereaksi
dan koefisien afinitas (tetapan kecepatan) dengan setiap massa aktif meningkat sampai daya
tertentu. Daya tertentu tersebut tidak harus angka-angka bulat dan tidak disimpulkan dari
persamaan reaksinya. Hukum Gulberd dan Waage tersebut dikenal sebagai hukum aksi massa
(Anonim, 2010).
Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Hubungan ini ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi. Perlu diperhatikan bahwa
beberapa reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi. Hal ini
disebut sebagai reaksi orde nol.
Kinetika reaksiadalah cabangilmu kimia yang membahas tentang laju reaksidan faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Laju atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi
pereaksiataupun produk dalam suatu satuanwaktu. Laju suatu reaksidapat dinyatakan sebagai
laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi, atau laju bertambahnya konsentrasi suatu
produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter. Laju reaksi suatu reaksi kimia
dapat dinyatakan dengan persamaan laju reaksi. Untuk reaksi berikut :
A + B → AB
Persamaan laju reaksi secara umum ditulis sebagai berikut :
r=k [A]m
[B]n
………………...........................(1.1)
k sebagai konstanta laju reaksi, m dan n adalah orde parsial masing–masing pereaksi.
Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai berikut :
1. Sifat dan ukuran pereaksi
2. Konsentrasi pereaksi
3. Suhu reaksi
4. Katalis
1. Sifat dan Ukuran Pereaksi
Sifat pereaksi dan ukuran pereaksi menentukan laju reaksi. Semakin relatif dari sifat
pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah atau reaksi berlangsung semakin cepat. Semakin
luas permukaan zat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah, hal ini dijelaskan dengan
semakin luas permukaan zat yang bereaksi maka daerah interaksi zat pereaksi semakin luas
juga. Permukaan zat pereaksidapat diperluas dengan memperkecil ukuran pereaksi. Jadi untuk
meningkatkan laju reaksi, pada zat pereaksi dalam bentuk serbuk lebih baik bila dibandingkan
dalam bentuk bongkahan.
Sifat dasar pereaksi. Zat-zat berbeda secara nyata dalam lajunya mereka mengalami
perubahan kimia. Molekul hidrogen dan flour bereaksi secara meledak, bahkan pada
temperatur kamar, dengan menghasilkan molekul hidrogen fluorida.
H2 + F2 → 2HF (sangat cepat pada temperatur kamar)
Pada kondisi serupa, molekul hidrogen dan oksigen bereaksi begitu lambat sehingga tak
Nampak perubahan kimia :
2H2 + O2 → H2O
2. Konsentrasi
Laju suatureaksidapat dinyatakan sebagailaju berkurangnya konsentrasi suatupereaksi,
atau sebagai laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Besarnya laju reaksi sebanding
dengan konsentrasi pereaksi. Jika natrium tiosulfat dicampur dengan asam kuat encer maka
akan timbul endapan putih
3. Temperatur atau Suhu Reaksi
Laju suatu reaksi kimia bertambah dengan naiknya temperatur. Biasanya kenaikan
sebesar10ºC akanmelipatkan dua atau tiga laju suatu reaksiantara molekul-molekul. Kenaikan
laju reaksi ini dapat diterangkan sebagian sebagai lebih cepatnya molekul-molekul bergerak
kian kemari pada temperatur yang lebih tinggi dan karenanya bertabrakan satu sama lain lebih
sering. Tetapi, ini belum menjelaskan seluruhnya, ke molekul-molekul lebih sering
bertabrakan, tetapi mereka juga bertabrakan dengan dampak (benturan) yang lebih besar,
karena mereka bergerak lebih cepat. Pada temperatur besar, karena makin banyak molekul
yang memiliki kecepatan lebih besar dan karenanya memiliki energi cukup untuk bereaksi.
Hampir semua reaksi menjadi lebih cepat bila suhu dinaikkan karena kalor yang
diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Akibatnya jumlah dan energi
tumbukan bertambah besar.
4. Katalis
Katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksiuntuk mempercepatjalannya
reaksi. Katalis biasanya ikut bereaksi sementara dan kemudian terbentuk kembali sebagai zat
bebas. Suatu reaksi menggunakan katalis disebut dengan reaksikatalis atau prosesnya disebut
katalisme (Keenan,1980).
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat-Alat
a. Water batch
b. Gelas ukur 100 ml
c. Gelas piala 250 ml
d. Tabung reaksi 250 ml
e. Batang pengaduk
f. Thermometer
g. Pipet tetes
h. Stopwatch
i. Gelas ukur 10 ml
2.2 Bahan-Bahan
a. Na2S2O3 0,25 M
b. HCl 1 M
c. Aquadest
2.3 Prosedur Percobaan
2.3.1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
1. 50 ml Na2S2O3 0,25 M dimasukan ke dalam gelas ukur 100 ml yang mempunyai
alas rata
2. Gelas ukur diletakkan diatas sehelai kertasputih yang tepatdiatas tanda silang hitam
3. 2 ml HCl ditambahkan kedalam gelas ukur, dan tepat ketika HCl ditambahkan
stopwatch langsung dinyalakan
4. Larutan diaduk agar campuran merata, dan diamati dari atas sampai tanda silang
tidak terlihat lagi, dan stopwatch dihentikan
5. Percobaan dilakukan lagi dengan volume Na2S2O3 dan aquadest yang bervariasi.
2.3.2 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
1. 10 ml larutan tiosulfat dimasukan ke dalam gelas ukur, lalu diencerkan hingga
mencapai volume 50 ml.
2. HCl 1 M 2 ml diamsukkan kedalam tabung reaksi
3. Gelas ukur dan tabung reaksidimasukkan ke dalam water batch dengan suhu 35˚C.
dibiarkan kedua larutan terendam lama hingga suhu mencapai kesetimbangan.
4. HCl dimasukkan kedalam larutan tiosulfat dan dihitung waktunya sampai tanda
sialng tidak namapak lagi.
5. diulangi langkah tersebut untuk suhu 45˚C, 55˚C, dan 65˚C.
2.3.3 Pengamatan
a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
1. 50 ml S2O3
2-
ditambah dengan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi relative
tiosulfat sebanyak 0.05 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda
silang tidak naapak lagi selama 27.80 s
2. 40 S2O3
2-
ditambah dengan 10 ml air dan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi
relative tiosulfat sebanyak 0.1 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan
tanda silang tidak nampak lagi selama 15.59 s
3. 30 S2O3
2-
ditambah dengan 20 ml air dan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi
relative tiosulfat sebanyak 0.15 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan
tanda silang tidak nampak lagi selama 10.37 s
4. 20 S2O3
2-
ditambah dengan 30 ml air dan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi
relative tiosulfat sebanyak 0.2 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan
tanda silang tidak nampak lagi selama 8.77 s
5. 10 S2O3
2-
ditambah dengan 40 ml air dan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi
relative tiosulfat sebanyak 0.25 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan
tanda silang tidak nampak lagi selama 5.69 s
b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
1. 10 ml larutan tiosulfat ditambah dengan 40 ml air kedalam gelas ukur dan 2 ml HCl
dimasukkan ke dalam tabung reaksi , lalu gelas ukur dan tabung reaksi dimasukkan
kedalam penangas air sampai suhunya 35˚C lalu HCl dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak
lagi selama 18.77 s
2. 10 ml larutan tiosulfat ditambah dengan 40 ml air kedalam gelas ukur dan 2 ml HCl
dimasukkan ke dalam tabung reaksi , lalu gelas ukur dan tabung reaksi dimasukkan
kedalam penangas air sampai suhunya 45˚C lalu HCl dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak
lagi selama 14,67 s
3. 10 ml larutan tiosulfat ditambah dengan 40 ml air kedalam gelas ukur dan 2 ml HCl
dimasukkan ke dalam tabung reaksi , lalu gelas ukur dan tabung reaksi dimasukkan
kedalam penangas air sampai suhunya 55˚C lalu HCl dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak
lagi selama 10.71s
4. 10 ml larutan tiosulfat ditambah dengan 40 ml air kedalam gelas ukur dan 2 ml HCl
dimasukkan ke dalam tabung reaksi , lalu gelas ukur dan tabung reaksi dimasukkan
kedalam penangas air sampai suhunya 65˚C lalu HCl dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak
lagi selama 5.25 s
BAB III
HASIL DAN DISKUSI
3.1 HASIL
3.1.1 PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI
TABEL 3.1 PERBANDINGAN VOLUME Na2S2O3 DAN VOLUME AIR UNTUK
MENGUJI PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI
SISTEM VOLUME S2O3
-2
(mL) VOLUME AIR (mL)
VOLUME HCl
(mL)
1 50 0 2
2 40 10 2
3 30 20 2
4 20 30 2
5 10 40 2
TABEL 3.2 PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI
SISTEM
KONSENTASI RELATIF
TIOSULFAT
WAKTU (s) 1/WAKTU (s-1
)
1 0.05 27.80 0.036
2 0.10 15.59 0.064
3 0.15 10.37 0.096
4 0.20 8.77 0.114
5 0.25 5.59 0.176
PADA SUHU 280
C
3.1.2 PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI
TABEL 3.3 PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI
SUHU (0
C) SUHU (0
K) 1/SUHU (K-1
) WAKTU (s) 1/WAKTU (s-1
) LOG (1/WAKTU)
35 308 3.246 X 10-3
18.77 0.0532 -1.274
45 318 3.144 X 10-3
14.67 0.0681 -1.166
55 328 3.095 X 10-3
10.71 0.0933 -1.030
65 338 2.958 X 10-3
5.25 0.1904 -0.702
3.2 DISKUSI
Laju reaksi dipengaruhi oleh jenis zat peraksi, konsentrasi zat pereaksi dan suhu
reaksi. Pada percobaan kali ini, factor yang menjadi pembanding dengan laju reaksi
ialah :
3.2.1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
Secara teori kita ketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi suatu zat pereaksi maka
semakin cepat pula laju reaksi. Hal ini disebabkan, larutan dengan konsentrasi besar
(pekat) mengandung partikel yang rapat, semakin tinggi konsentrasi semakin banyak
molekul-molekul dalam setiap satuan ruang, akibatnya tumbukan antar molekul makin
sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat, dari percobaan yang dilakukan,
hal ini membuktikan bahwa dengan semakin tingginya konsentrasi zat pereaksi
(konsentrasi Na2S2O3)tanda silang pada kertas semakn cepat hilang (tidak terlihat) atau
campuran Na2S2O3 dan HCl semakin cepat keruh. Dari hasil percobaan dapat kita
simpulkan bahwa konsentrasi berbanding lurus dengan laju reaksi seperti pada kurva
dibawah dan ketika menarik garis slope, laju reaksi yang dihasilkan berorde 1.
Gambar 3.1 perbandingan konsentrasi dengan laju reaksi
3.2.2 Pengaruh Suhu Terhadapa Laju Reaksi
Selain konsentrasi, suhu juga mempengaruhi laju reaksi. Secara teori semakin
tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. Hal ini dikarenakan dengan suhu naik maka
gerak energy partikel yang memiliki energy kenetik partikel ikut meningkat sehingga
makin banyak partikel yang memiliki energy kenetik diatas energy aktivasi (Ea). Dari
percobaan yang telah dilakukan, hal ini dapat dibuktikan bahwa pada suhu yang lebih
tinggi, tanda silang pada kertas semakin cepat tidak terlihat atau warna campuran
NaTiO dan HCl semakin cepat keruh dengan meningkatnya suhu. Untuk mengetahui
pengaruh suhu, dapat juga dilihat pada kurva dibawah. Dimana hubungan suhu dengan
laju reaksi berbanding lurus dengan laju reaksi.
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
LajuReaksi
Konsentrasi
Kurva perbandingan konsentrasiversus laju reaksi
Gambar 3.2 pengaruh suhu terhadap laju reaksi
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
0.18
0.2
35 45 55 65
LajuReaksi
Suhu
Kurva perbandingan suhu versus laju reaksi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Semakin tinggi konsentrasi maka laju reaki suatu larutan semakin tinggi yaitu pada
konsentrasi 0.25 M laju reaksinya menjadi 0.176 det-1
2 .Semakin tinggi temperatur maka laju reaksi semakin ceapt dan begitu pula
sebaliknya,seperti pada suhu 65o
C laju reaksinya 0.1904 det -1
4.2 Saran
1. Saat pembuatan larutan tiosulfat ukurlah lebih teliti Na2S2O3 dan aquades agar
percobaan akurat.
2. Saat perhitungan dengan stopwatch usahakan tepat penghidupan dan
pemberhentian stopwaatchnya.
3. Lebih teliti melihat waktu garis pada kertas ketika sudah tidak nampak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia.1992. Penuntun Belajar Kimia Dasar Elektrokimia dan Kinetika Kimia.
Bandung : PT. Citra Aditia Bakti
Anderton, J. D. 1997. Foundations of Chemistry Edisi kedua. Melbourne: Longman
Anonim, 2013. www.strompages.com/aboutchemistry. Di unduh tanggal 23 April 2013 pada
pukul 23.15 WIB
Atkins, P. W. 1999. Kimia Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Keenan, dkk.1980.Kimia untuk Universitas. Jakarta : Penerbit Erlangga
Suroso, A. Y. 2002. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan. Jakarta: Tarity Samudra Berlian
Ryan, Lawrie. 2001. Chemistry For You. London: Nelson Thornes
PERHITUNGAN
Menentukan konsentrasi tiosulfat :
T=28 o
C
a. V1 X M1 = V2 X M2
50 ml x 0.25 = 50 ml x M2
M2 = 0.25 M
t = 5.69 s
1/t = 0,176 /det
b. V1 X M1 = V2 X M2
40 ml x 0.25 = 50 ml x M2
M2 = 0,20 M
t = 8,77 s
1/t= 0,114/det
c. V1 X M1 = V2 X M2
30 ml x 0.25 = 50 ml x M2
M2 = 0,15 M
t = 10,37 s
1/t= 0.096/det
d. V1 X M1 = V2 X M2
20 ml x 0.25 = 50 ml x M2
M2 = 0,10 M
t = 15,59 s
1/t= 0,064/det
e. V1 X M1 = V2 X M2
10 ml x 0.25 = 50 ml x M2
M2 = 0,05 M
t = 27,8 s
1/t= 0.036/det
Pengaruh suhu :
T = 35 o
C  To
K = 35 + 273
= 308 K
1/K = 3.247 X 10 -3
t = 18,77 s
1/t = 0,0523 s-1
Log 1/t = -1.274
T = 45 o
C  To
K = 45 + 273
= 318 K
1/K = 3.144 X 10 -3
t = 14,67 s
1/t = 0,0681 s-1
Log 1/t = -1.1668
T = 55 o
C  To
K = 55 + 273
= 328 K
1/K = 3.049 X 10 -3
t = 10,71 s
1/t = 0,0933 s-1
Log 1/t = -1.0301
T = 65 o
C  To
K =65 + 273
= 338 K
1/K = 2,958 X 10 -3
t = 5,25 s
1/t = 0,1904 s-1
Log 1/t = -0,720
LAMPIRAN
TUGAS
A. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
1. Lengkapi tabel hasil pengamatan
T=28 o
C
No
Konsentrasi
relatif tiosulfat (
M )
Waktu (detik ) 1/waktu (det -1
)
1 0,25 5, 69 0,176
2 0,20 8,77 0,114
3 0,15 10,37 0,096
4 0,10 15,59 0,064
5 0,05 27,80 0,036
2. Kurva laju reaksi sebagaifungsi konsentrasi tiosulfat
0.036
0.064
0.096
0.114
0.176
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
0.18
0.2
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
konsentrasi
lajureaksi
3. Hitunglah ordo reaksi terhadap tiosulfat
𝑉3
𝑉4
=
𝐾 3
𝑘 4
x (
[ 𝑡𝑖𝑜𝑠𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡 ]3
[ 𝑡𝑖𝑜𝑠𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡 ]4
) x
0,096
0,064
= (
0,15
0,10
) x
3
2
= (
3
2
) x
𝑥 = 1 ( ordesatu )
B. PENGARUH SUHU TERHADAP LAJUREAKSI
1. lengkapi tabel hasil pengamatan saudara
TABEL 3.3 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
SUHU (0
C) SUHU (0
K) 1/SUHU (K-1
) WAKTU (s) 1/WAKTU (s-1
) LOG (1/WAKTU)
35 308 3.246 X 10-3
18.77 0.0532 -1.274
45 318 3.144 X 10-3
14.67 0.0681 -1.166
55 328 3.095 X 10-3
10.71 0.0933 -1.030
65 338 2.958 X 10-3
5.25 0.1904 -0.702
2. laju reaksi dinyatakan sebagai 1/waktu. Buat kurva laju reaksisebagai fungis suhu (0
C).
buat kurva log lajun reaksi sebagai fungsi 1/suhu (K-1
). Berikomentar saudara
Gambar 2.1 perbandingan laju reaksi dengan suhu
Gambar 2.2 perbandingan log laju reaksi [log(s-1
)] dengan 1/suhu (K-1
)
Dari kedua kurva diatas dapat kita lihat bahwa laju reaksi sebagai fungsi suhu
berbanding lurus, dimana semakin tinggi suhu reaksi maka laju reaksi yang terjadi semakin
cepat, sedangkan pada kurva 1/suhu (K-1
) sebagai fungsi log laju reaksi [log(s-1
)] berbanding
lurus terhadap nilai negative log laju reaksi.
0
0.05
0.1
0.15
0.2
35 45 55 65
Lajureaksi(s-1)
Suhu (oC)
Kurva perbandingan suhu versus laju reaksi
0.0028
0.00285
0.0029
0.00295
0.003
0.00305
0.0031
0.00315
0.0032
0.00325
0.0033
-1.274 1.166 -1.03 -0.72
1/Suhu(K-1)
loglaju reaksi [log(s-1)]
Kurva perbandingan suhu versus laju reaksi
PERTANYAAN
1. Bagaimana cara menentukan ordo reaksi secara keseluruhan?
2. Peningkatan suhu tidak selalu berarti peningkatan laju reaksi, beri komentar anda
mengenai hal ini.
Jawaban:
1. Orde reaksi dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Orde reaksi 0, diamana tidak terjadi perubahan reaksi berapapun perubahan kosentrasi
pereaksi.
b. Orde reaksi 1, dimana perubahan kosentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi
lebih cepat 2 kali
c. Orde reaksi2, dimana laju perubahan kosentrasipereaksi2 kali menyebabkan laju reaksi
menjadi 4 kali
Cara menentuakan orde reaksi secara keseluruhan yaitu:
Reaksi A + B C, sehingga rumusnya: 𝑉 = 𝑘[ 𝐴]ͫ[ 𝐵]ᵑ
Sehingga orde reaksi totalnya = m+n
2. Salah satu factor yang mempengaruhi laju reaksi adalah suhu, dimana semakin tinggi
suhunya maka semakin cepatlaju reaksinya, hal ini dikarenakan dengan bertambahnya suhu
maka energy kinetic partikel zat meningkat sehingga memungkinkan semakin banyaknya
tumbukan antara partikel. Energy kinetic meningkat dengan adanya kenaikan suhu, tetapi
disseat energy kinetic sudah mencapaititik maksimum dengan suhu tertingginya, maka saat
suhu dinaikan lagi energy kinetic akanteteap konstan sehingga tidak terjadi perubahan laju
reaksi lagi meskipun suhu tetap dianaikan.

Contenu connexe

Tendances

pemisahan, pemurnian, dan perubahan zat
pemisahan, pemurnian, dan perubahan zatpemisahan, pemurnian, dan perubahan zat
pemisahan, pemurnian, dan perubahan zatAvidia Sarasvati
 
Reaksi friedel-Crafts
Reaksi friedel-CraftsReaksi friedel-Crafts
Reaksi friedel-CraftsAlfiah Alif
 
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiPenentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiDian Mustikasari
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Elra Repi
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docxSaya Kamu
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)samira_fa34
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 

Tendances (20)

Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
pemisahan, pemurnian, dan perubahan zat
pemisahan, pemurnian, dan perubahan zatpemisahan, pemurnian, dan perubahan zat
pemisahan, pemurnian, dan perubahan zat
 
Reaksi friedel-Crafts
Reaksi friedel-CraftsReaksi friedel-Crafts
Reaksi friedel-Crafts
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiPenentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Sel volta
Sel voltaSel volta
Sel volta
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
 
ppt kesetimbangan kimia
 ppt kesetimbangan kimia ppt kesetimbangan kimia
ppt kesetimbangan kimia
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 

Similaire à OPTIMASI KINETIKA REAKSI

Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docxJurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docxAzkaKamilah
 
presentasi_laju_reaksi_pptx.pptx
presentasi_laju_reaksi_pptx.pptxpresentasi_laju_reaksi_pptx.pptx
presentasi_laju_reaksi_pptx.pptxfarihatulummah62
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksiMUNZAKI
 
thermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiathermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiasartikot
 
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.pptMATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.pptAnggaWijaya84
 
faktor-faktor laju reaksi.ppt
faktor-faktor laju reaksi.pptfaktor-faktor laju reaksi.ppt
faktor-faktor laju reaksi.pptRookyRooby
 
mengenal laju reaksi kimia.pptx
mengenal laju reaksi kimia.pptxmengenal laju reaksi kimia.pptx
mengenal laju reaksi kimia.pptxYashmin27
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2anita_82
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptxJulfiana Mardatillah
 
Laju reaksi ivan kimiakusuka
Laju reaksi  ivan kimiakusukaLaju reaksi  ivan kimiakusuka
Laju reaksi ivan kimiakusukaIpunk HLF
 
Kimia XI IPA Laju Reaksi
Kimia XI IPA Laju ReaksiKimia XI IPA Laju Reaksi
Kimia XI IPA Laju ReaksiVessa Ramadhani
 
Laju reaksi (Kimia XI IPA)
Laju reaksi (Kimia XI IPA)Laju reaksi (Kimia XI IPA)
Laju reaksi (Kimia XI IPA)Vessa Ramadhani
 
Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiSinta Sry
 
Bab3lajureaksi 141112045300-conversion-gate01
Bab3lajureaksi 141112045300-conversion-gate01Bab3lajureaksi 141112045300-conversion-gate01
Bab3lajureaksi 141112045300-conversion-gate01sanoptri
 

Similaire à OPTIMASI KINETIKA REAKSI (20)

Materi Laju Rx.docx
Materi Laju Rx.docxMateri Laju Rx.docx
Materi Laju Rx.docx
 
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docxJurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
 
Laporan kimia konsentrasi
Laporan kimia konsentrasiLaporan kimia konsentrasi
Laporan kimia konsentrasi
 
Teori Tumbukan
Teori TumbukanTeori Tumbukan
Teori Tumbukan
 
presentasi_laju_reaksi_pptx.pptx
presentasi_laju_reaksi_pptx.pptxpresentasi_laju_reaksi_pptx.pptx
presentasi_laju_reaksi_pptx.pptx
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Konsentrasi larutan
Konsentrasi larutanKonsentrasi larutan
Konsentrasi larutan
 
Laju Reaksi
Laju ReaksiLaju Reaksi
Laju Reaksi
 
thermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiathermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimia
 
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.pptMATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
 
faktor-faktor laju reaksi.ppt
faktor-faktor laju reaksi.pptfaktor-faktor laju reaksi.ppt
faktor-faktor laju reaksi.ppt
 
mengenal laju reaksi kimia.pptx
mengenal laju reaksi kimia.pptxmengenal laju reaksi kimia.pptx
mengenal laju reaksi kimia.pptx
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
 
Laju reaksi ivan kimiakusuka
Laju reaksi  ivan kimiakusukaLaju reaksi  ivan kimiakusuka
Laju reaksi ivan kimiakusuka
 
Kimia XI IPA Laju Reaksi
Kimia XI IPA Laju ReaksiKimia XI IPA Laju Reaksi
Kimia XI IPA Laju Reaksi
 
Laju reaksi (Kimia XI IPA)
Laju reaksi (Kimia XI IPA)Laju reaksi (Kimia XI IPA)
Laju reaksi (Kimia XI IPA)
 
Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksi
 
Bab3lajureaksi 141112045300-conversion-gate01
Bab3lajureaksi 141112045300-conversion-gate01Bab3lajureaksi 141112045300-conversion-gate01
Bab3lajureaksi 141112045300-conversion-gate01
 

OPTIMASI KINETIKA REAKSI

  • 1.
  • 2. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KINETIKA REAKSI Disusun Oleh : KELOMPOK V Kelas A Daniel Panggabean (1407118674) Dhani Nur Miftahuddin (1407113410) Ian Desi Situmeang (1407122284) Lilis Suriani (1407113270) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2015
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan - Mempelajari pengaruh penambahan konsentrasi terhadap laju reaksi - Mempelajari pengaruh temperature terhadap laju reaksi 1.2 Latar Belakang Teori Kinetika reaksi adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari berlangsungnya suatu reaksi. Kinetika reaksi menerangkan dua hal yaitu mekanisme reaksi dan laju reaksi. Dalam kehidupan konsep laju reaksi sudah banyak diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, dan yang menjadi prinsipnya adalah semakin luas bidang sentuh maka akan semakin cepat laju reaksinya, seperti contoh penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian sebelum dimasukkan ke tungku perapian. Sedangkan dalam bidang industri konsep pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi diterapkan pada beberapa industri seperti industri alumunium, logam alumunium diperoleh dari mineral bauksit melalui proses peleburan dan elektrolisis. Pada industri semenkonsep laju reaksikonsep laju reaksiditerapkan saat batu kapur dihancurkan menggunakan mesin penghancur sampai halus. Penghancuran ini bertujuan mempercepat reaksi pada proses selanjutnya. Dalam ilmu kimia persamaan laju reaksihanya dapat dinyatakan berdasarkan data hasil percobaan. Dari data tersebut akan didapat cara untuk menentukan orde reaksi dan konstata laju reaksi. Persamaan laju reaksi ditentukan berdasarkan konsentrasi awal setiap zat dipangkatkan orde reaksinya. Nilai orde reaksitakselalu sama dengan koefisien reaksizat yang bersangkutan, karena orde reaksi merupakan penjumlahan dari orde reaksisetiap zat pereaksi. Mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan bagian langkah suatu reaktan berubah menjadi suatu produk. Dalam ilmu kimia, laju reaksi menunjukan perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksisetiap satuanwaktu. Konsentrasipereaksidalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama semakin bertambah (Anderton, 1997).
  • 4. Untuk mempercepat laju rekaksi ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu memperbesar energi kinetik suatu molekul atau menurunkan harga Ea. Kedua cara itu bertujuan agar molekul-molekul semakin banyak memiliki energi yang sama atau lebih dari energi aktivasi sehingga tumbukan yang terjadi semakin banyak (Ryan, 2001). Laju reaksi suatu reaksi kimia merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi ataupun tekanan zat-zat yang terlibat dalam reaksi berubah seiring dengan berjalannya waktu. Analisis laju reaksisangatlah penting dan memiliki banyak kegunaan, misalnya dalam teknik kimia dan kajian kesetimbangan kimia. Lajureaksi secara mendasar tergantung pada (Hiskia Achmad,1992) :  Konsentrasi reaktan,yang biasanya membuat reaksi berjalan dengan lebih cepat apabila konsentrasinya dinaikkan. Hal ini diakibatkan karena peningkatan pertumbukan atom per satuan waktu,  Luas permukaan yang tersedia bagi reaktan untuk saling berinteraksi, terutama reaktan padat dalam sistem heterogen. Luas permukaan yang besar akan meningkatkan laju reaksi.  Tekanan, dengan meningkatkan tekanan, kita menurunkan volume antar molekul sehingga akan meningkatkan frekuensi tumbukan molekul.  Energi aktivasi, yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk membuat reaksi bermulai dan berjalan secara spontan. Energi aktivasi yang lebih tinggi mengimplikasikan bahwa reaktan memerlukan lebih banyak energi untuk memulai reaksi daripada reaksi yang berenergi aktivasi lebih rendah.  Keberadaan ataupun ketiadaan katalis. Katalis adalah zat yang mengubah lintasan (mekanisme) suatu reaksidan akanmeningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat berjalan. Katalis tidak dikonsumsi ataupun berubah selama reaksi, sehingga ia dapat digunakan kembali.  Untuk beberapa reaksi, keberadaan radiasi elektromagnetik, utamanya ultraviolet, diperlukan untuk memutuskan ikatan yang diperlukan agar reaksi dapat bermulai. Hal ini utamanya terjadi pada reaksi yang melibatkan radikal.  Temperatur, yang meningkatkan laju reaksi apabila dinaikkan, hal ini dikarenakan temperatur yang tinggi meningkatkan energi molekul, sehingga meningkatkan tumbukan antar molekul per satuan waktu.
  • 5. Jika suatu zat dipanaskan, pertikel-partikel zat tersebut menyerap energi kalor. Pada suhu yang ebih tinggi molekul bergerak lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetik menyebabkan kompleks teraktivasi lebih cepat terbentuk, karena energi aktivasi mudah terlampaui, dengan dewnikian reaksi berlangsung lebih cepat (Suroso, 2002). Penyelidikan tentang reaksiyang bertujuan untuk menentukan hukum laju dan konstanta laju, seringkali dilakukan pada beberapa temperature. Idealnya langkah pertama untuk mengenali semua produknya, dan untuk menyelidiki ada tidaknya antar hasil sementara dan reaksi samping (Atkins, 1999). Daya (laju) suataureaksikimia sama dengan hasil kali massa aktif (konsentrasi) pereaksi dan koefisien afinitas (tetapan kecepatan) dengan setiap massa aktif meningkat sampai daya tertentu. Daya tertentu tersebut tidak harus angka-angka bulat dan tidak disimpulkan dari persamaan reaksinya. Hukum Gulberd dan Waage tersebut dikenal sebagai hukum aksi massa (Anonim, 2010). Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Hubungan ini ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi. Perlu diperhatikan bahwa beberapa reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi. Hal ini disebut sebagai reaksi orde nol. Kinetika reaksiadalah cabangilmu kimia yang membahas tentang laju reaksidan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Laju atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksiataupun produk dalam suatu satuanwaktu. Laju suatu reaksidapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi, atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter. Laju reaksi suatu reaksi kimia dapat dinyatakan dengan persamaan laju reaksi. Untuk reaksi berikut : A + B → AB Persamaan laju reaksi secara umum ditulis sebagai berikut : r=k [A]m [B]n ………………...........................(1.1)
  • 6. k sebagai konstanta laju reaksi, m dan n adalah orde parsial masing–masing pereaksi. Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai berikut : 1. Sifat dan ukuran pereaksi 2. Konsentrasi pereaksi 3. Suhu reaksi 4. Katalis 1. Sifat dan Ukuran Pereaksi Sifat pereaksi dan ukuran pereaksi menentukan laju reaksi. Semakin relatif dari sifat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah atau reaksi berlangsung semakin cepat. Semakin luas permukaan zat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah, hal ini dijelaskan dengan semakin luas permukaan zat yang bereaksi maka daerah interaksi zat pereaksi semakin luas juga. Permukaan zat pereaksidapat diperluas dengan memperkecil ukuran pereaksi. Jadi untuk meningkatkan laju reaksi, pada zat pereaksi dalam bentuk serbuk lebih baik bila dibandingkan dalam bentuk bongkahan. Sifat dasar pereaksi. Zat-zat berbeda secara nyata dalam lajunya mereka mengalami perubahan kimia. Molekul hidrogen dan flour bereaksi secara meledak, bahkan pada temperatur kamar, dengan menghasilkan molekul hidrogen fluorida. H2 + F2 → 2HF (sangat cepat pada temperatur kamar) Pada kondisi serupa, molekul hidrogen dan oksigen bereaksi begitu lambat sehingga tak Nampak perubahan kimia : 2H2 + O2 → H2O 2. Konsentrasi Laju suatureaksidapat dinyatakan sebagailaju berkurangnya konsentrasi suatupereaksi, atau sebagai laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Besarnya laju reaksi sebanding dengan konsentrasi pereaksi. Jika natrium tiosulfat dicampur dengan asam kuat encer maka akan timbul endapan putih 3. Temperatur atau Suhu Reaksi Laju suatu reaksi kimia bertambah dengan naiknya temperatur. Biasanya kenaikan sebesar10ºC akanmelipatkan dua atau tiga laju suatu reaksiantara molekul-molekul. Kenaikan
  • 7. laju reaksi ini dapat diterangkan sebagian sebagai lebih cepatnya molekul-molekul bergerak kian kemari pada temperatur yang lebih tinggi dan karenanya bertabrakan satu sama lain lebih sering. Tetapi, ini belum menjelaskan seluruhnya, ke molekul-molekul lebih sering bertabrakan, tetapi mereka juga bertabrakan dengan dampak (benturan) yang lebih besar, karena mereka bergerak lebih cepat. Pada temperatur besar, karena makin banyak molekul yang memiliki kecepatan lebih besar dan karenanya memiliki energi cukup untuk bereaksi. Hampir semua reaksi menjadi lebih cepat bila suhu dinaikkan karena kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Akibatnya jumlah dan energi tumbukan bertambah besar. 4. Katalis Katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksiuntuk mempercepatjalannya reaksi. Katalis biasanya ikut bereaksi sementara dan kemudian terbentuk kembali sebagai zat bebas. Suatu reaksi menggunakan katalis disebut dengan reaksikatalis atau prosesnya disebut katalisme (Keenan,1980).
  • 8. BAB II METODOLOGI PERCOBAAN 2.1 Alat-Alat a. Water batch b. Gelas ukur 100 ml c. Gelas piala 250 ml d. Tabung reaksi 250 ml e. Batang pengaduk f. Thermometer g. Pipet tetes h. Stopwatch i. Gelas ukur 10 ml 2.2 Bahan-Bahan a. Na2S2O3 0,25 M b. HCl 1 M c. Aquadest 2.3 Prosedur Percobaan 2.3.1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi 1. 50 ml Na2S2O3 0,25 M dimasukan ke dalam gelas ukur 100 ml yang mempunyai alas rata 2. Gelas ukur diletakkan diatas sehelai kertasputih yang tepatdiatas tanda silang hitam 3. 2 ml HCl ditambahkan kedalam gelas ukur, dan tepat ketika HCl ditambahkan stopwatch langsung dinyalakan 4. Larutan diaduk agar campuran merata, dan diamati dari atas sampai tanda silang tidak terlihat lagi, dan stopwatch dihentikan
  • 9. 5. Percobaan dilakukan lagi dengan volume Na2S2O3 dan aquadest yang bervariasi. 2.3.2 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi 1. 10 ml larutan tiosulfat dimasukan ke dalam gelas ukur, lalu diencerkan hingga mencapai volume 50 ml. 2. HCl 1 M 2 ml diamsukkan kedalam tabung reaksi 3. Gelas ukur dan tabung reaksidimasukkan ke dalam water batch dengan suhu 35˚C. dibiarkan kedua larutan terendam lama hingga suhu mencapai kesetimbangan. 4. HCl dimasukkan kedalam larutan tiosulfat dan dihitung waktunya sampai tanda sialng tidak namapak lagi. 5. diulangi langkah tersebut untuk suhu 45˚C, 55˚C, dan 65˚C. 2.3.3 Pengamatan a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi 1. 50 ml S2O3 2- ditambah dengan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi relative tiosulfat sebanyak 0.05 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak naapak lagi selama 27.80 s 2. 40 S2O3 2- ditambah dengan 10 ml air dan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi relative tiosulfat sebanyak 0.1 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak lagi selama 15.59 s 3. 30 S2O3 2- ditambah dengan 20 ml air dan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi relative tiosulfat sebanyak 0.15 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak lagi selama 10.37 s 4. 20 S2O3 2- ditambah dengan 30 ml air dan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi relative tiosulfat sebanyak 0.2 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak lagi selama 8.77 s 5. 10 S2O3 2- ditambah dengan 40 ml air dan HCl sebanyak 2 ml didapatkan konsentrasi relative tiosulfat sebanyak 0.25 M dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak lagi selama 5.69 s b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi 1. 10 ml larutan tiosulfat ditambah dengan 40 ml air kedalam gelas ukur dan 2 ml HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi , lalu gelas ukur dan tabung reaksi dimasukkan kedalam penangas air sampai suhunya 35˚C lalu HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak lagi selama 18.77 s
  • 10. 2. 10 ml larutan tiosulfat ditambah dengan 40 ml air kedalam gelas ukur dan 2 ml HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi , lalu gelas ukur dan tabung reaksi dimasukkan kedalam penangas air sampai suhunya 45˚C lalu HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak lagi selama 14,67 s 3. 10 ml larutan tiosulfat ditambah dengan 40 ml air kedalam gelas ukur dan 2 ml HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi , lalu gelas ukur dan tabung reaksi dimasukkan kedalam penangas air sampai suhunya 55˚C lalu HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak lagi selama 10.71s 4. 10 ml larutan tiosulfat ditambah dengan 40 ml air kedalam gelas ukur dan 2 ml HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi , lalu gelas ukur dan tabung reaksi dimasukkan kedalam penangas air sampai suhunya 65˚C lalu HCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan waktu yang dibutuhkan sampai larutan keruh dan tanda silang tidak nampak lagi selama 5.25 s
  • 11. BAB III HASIL DAN DISKUSI 3.1 HASIL 3.1.1 PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI TABEL 3.1 PERBANDINGAN VOLUME Na2S2O3 DAN VOLUME AIR UNTUK MENGUJI PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI SISTEM VOLUME S2O3 -2 (mL) VOLUME AIR (mL) VOLUME HCl (mL) 1 50 0 2 2 40 10 2 3 30 20 2 4 20 30 2 5 10 40 2 TABEL 3.2 PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI SISTEM KONSENTASI RELATIF TIOSULFAT WAKTU (s) 1/WAKTU (s-1 ) 1 0.05 27.80 0.036 2 0.10 15.59 0.064 3 0.15 10.37 0.096 4 0.20 8.77 0.114 5 0.25 5.59 0.176 PADA SUHU 280 C
  • 12. 3.1.2 PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI TABEL 3.3 PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI SUHU (0 C) SUHU (0 K) 1/SUHU (K-1 ) WAKTU (s) 1/WAKTU (s-1 ) LOG (1/WAKTU) 35 308 3.246 X 10-3 18.77 0.0532 -1.274 45 318 3.144 X 10-3 14.67 0.0681 -1.166 55 328 3.095 X 10-3 10.71 0.0933 -1.030 65 338 2.958 X 10-3 5.25 0.1904 -0.702 3.2 DISKUSI Laju reaksi dipengaruhi oleh jenis zat peraksi, konsentrasi zat pereaksi dan suhu reaksi. Pada percobaan kali ini, factor yang menjadi pembanding dengan laju reaksi ialah : 3.2.1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi Secara teori kita ketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi suatu zat pereaksi maka semakin cepat pula laju reaksi. Hal ini disebabkan, larutan dengan konsentrasi besar (pekat) mengandung partikel yang rapat, semakin tinggi konsentrasi semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan ruang, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat, dari percobaan yang dilakukan, hal ini membuktikan bahwa dengan semakin tingginya konsentrasi zat pereaksi (konsentrasi Na2S2O3)tanda silang pada kertas semakn cepat hilang (tidak terlihat) atau campuran Na2S2O3 dan HCl semakin cepat keruh. Dari hasil percobaan dapat kita
  • 13. simpulkan bahwa konsentrasi berbanding lurus dengan laju reaksi seperti pada kurva dibawah dan ketika menarik garis slope, laju reaksi yang dihasilkan berorde 1. Gambar 3.1 perbandingan konsentrasi dengan laju reaksi 3.2.2 Pengaruh Suhu Terhadapa Laju Reaksi Selain konsentrasi, suhu juga mempengaruhi laju reaksi. Secara teori semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. Hal ini dikarenakan dengan suhu naik maka gerak energy partikel yang memiliki energy kenetik partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energy kenetik diatas energy aktivasi (Ea). Dari percobaan yang telah dilakukan, hal ini dapat dibuktikan bahwa pada suhu yang lebih tinggi, tanda silang pada kertas semakin cepat tidak terlihat atau warna campuran NaTiO dan HCl semakin cepat keruh dengan meningkatnya suhu. Untuk mengetahui pengaruh suhu, dapat juga dilihat pada kurva dibawah. Dimana hubungan suhu dengan laju reaksi berbanding lurus dengan laju reaksi. 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 LajuReaksi Konsentrasi Kurva perbandingan konsentrasiversus laju reaksi
  • 14. Gambar 3.2 pengaruh suhu terhadap laju reaksi 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 35 45 55 65 LajuReaksi Suhu Kurva perbandingan suhu versus laju reaksi
  • 15. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Semakin tinggi konsentrasi maka laju reaki suatu larutan semakin tinggi yaitu pada konsentrasi 0.25 M laju reaksinya menjadi 0.176 det-1 2 .Semakin tinggi temperatur maka laju reaksi semakin ceapt dan begitu pula sebaliknya,seperti pada suhu 65o C laju reaksinya 0.1904 det -1 4.2 Saran 1. Saat pembuatan larutan tiosulfat ukurlah lebih teliti Na2S2O3 dan aquades agar percobaan akurat. 2. Saat perhitungan dengan stopwatch usahakan tepat penghidupan dan pemberhentian stopwaatchnya. 3. Lebih teliti melihat waktu garis pada kertas ketika sudah tidak nampak lagi.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Achmad, Hiskia.1992. Penuntun Belajar Kimia Dasar Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Bandung : PT. Citra Aditia Bakti Anderton, J. D. 1997. Foundations of Chemistry Edisi kedua. Melbourne: Longman Anonim, 2013. www.strompages.com/aboutchemistry. Di unduh tanggal 23 April 2013 pada pukul 23.15 WIB Atkins, P. W. 1999. Kimia Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga Keenan, dkk.1980.Kimia untuk Universitas. Jakarta : Penerbit Erlangga Suroso, A. Y. 2002. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan. Jakarta: Tarity Samudra Berlian Ryan, Lawrie. 2001. Chemistry For You. London: Nelson Thornes
  • 17. PERHITUNGAN Menentukan konsentrasi tiosulfat : T=28 o C a. V1 X M1 = V2 X M2 50 ml x 0.25 = 50 ml x M2 M2 = 0.25 M t = 5.69 s 1/t = 0,176 /det b. V1 X M1 = V2 X M2 40 ml x 0.25 = 50 ml x M2 M2 = 0,20 M t = 8,77 s 1/t= 0,114/det c. V1 X M1 = V2 X M2 30 ml x 0.25 = 50 ml x M2 M2 = 0,15 M t = 10,37 s 1/t= 0.096/det d. V1 X M1 = V2 X M2 20 ml x 0.25 = 50 ml x M2 M2 = 0,10 M t = 15,59 s 1/t= 0,064/det e. V1 X M1 = V2 X M2 10 ml x 0.25 = 50 ml x M2 M2 = 0,05 M
  • 18. t = 27,8 s 1/t= 0.036/det Pengaruh suhu : T = 35 o C  To K = 35 + 273 = 308 K 1/K = 3.247 X 10 -3 t = 18,77 s 1/t = 0,0523 s-1 Log 1/t = -1.274 T = 45 o C  To K = 45 + 273 = 318 K 1/K = 3.144 X 10 -3 t = 14,67 s 1/t = 0,0681 s-1 Log 1/t = -1.1668 T = 55 o C  To K = 55 + 273 = 328 K 1/K = 3.049 X 10 -3 t = 10,71 s 1/t = 0,0933 s-1 Log 1/t = -1.0301 T = 65 o C  To K =65 + 273 = 338 K 1/K = 2,958 X 10 -3 t = 5,25 s
  • 19. 1/t = 0,1904 s-1 Log 1/t = -0,720
  • 20. LAMPIRAN TUGAS A. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi 1. Lengkapi tabel hasil pengamatan T=28 o C No Konsentrasi relatif tiosulfat ( M ) Waktu (detik ) 1/waktu (det -1 ) 1 0,25 5, 69 0,176 2 0,20 8,77 0,114 3 0,15 10,37 0,096 4 0,10 15,59 0,064 5 0,05 27,80 0,036 2. Kurva laju reaksi sebagaifungsi konsentrasi tiosulfat 0.036 0.064 0.096 0.114 0.176 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 konsentrasi lajureaksi
  • 21. 3. Hitunglah ordo reaksi terhadap tiosulfat 𝑉3 𝑉4 = 𝐾 3 𝑘 4 x ( [ 𝑡𝑖𝑜𝑠𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡 ]3 [ 𝑡𝑖𝑜𝑠𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡 ]4 ) x 0,096 0,064 = ( 0,15 0,10 ) x 3 2 = ( 3 2 ) x 𝑥 = 1 ( ordesatu ) B. PENGARUH SUHU TERHADAP LAJUREAKSI 1. lengkapi tabel hasil pengamatan saudara TABEL 3.3 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi SUHU (0 C) SUHU (0 K) 1/SUHU (K-1 ) WAKTU (s) 1/WAKTU (s-1 ) LOG (1/WAKTU) 35 308 3.246 X 10-3 18.77 0.0532 -1.274 45 318 3.144 X 10-3 14.67 0.0681 -1.166 55 328 3.095 X 10-3 10.71 0.0933 -1.030 65 338 2.958 X 10-3 5.25 0.1904 -0.702
  • 22. 2. laju reaksi dinyatakan sebagai 1/waktu. Buat kurva laju reaksisebagai fungis suhu (0 C). buat kurva log lajun reaksi sebagai fungsi 1/suhu (K-1 ). Berikomentar saudara Gambar 2.1 perbandingan laju reaksi dengan suhu Gambar 2.2 perbandingan log laju reaksi [log(s-1 )] dengan 1/suhu (K-1 ) Dari kedua kurva diatas dapat kita lihat bahwa laju reaksi sebagai fungsi suhu berbanding lurus, dimana semakin tinggi suhu reaksi maka laju reaksi yang terjadi semakin cepat, sedangkan pada kurva 1/suhu (K-1 ) sebagai fungsi log laju reaksi [log(s-1 )] berbanding lurus terhadap nilai negative log laju reaksi. 0 0.05 0.1 0.15 0.2 35 45 55 65 Lajureaksi(s-1) Suhu (oC) Kurva perbandingan suhu versus laju reaksi 0.0028 0.00285 0.0029 0.00295 0.003 0.00305 0.0031 0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 -1.274 1.166 -1.03 -0.72 1/Suhu(K-1) loglaju reaksi [log(s-1)] Kurva perbandingan suhu versus laju reaksi
  • 23. PERTANYAAN 1. Bagaimana cara menentukan ordo reaksi secara keseluruhan? 2. Peningkatan suhu tidak selalu berarti peningkatan laju reaksi, beri komentar anda mengenai hal ini. Jawaban: 1. Orde reaksi dibagi menjadi 3 yaitu: a. Orde reaksi 0, diamana tidak terjadi perubahan reaksi berapapun perubahan kosentrasi pereaksi. b. Orde reaksi 1, dimana perubahan kosentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali c. Orde reaksi2, dimana laju perubahan kosentrasipereaksi2 kali menyebabkan laju reaksi menjadi 4 kali Cara menentuakan orde reaksi secara keseluruhan yaitu: Reaksi A + B C, sehingga rumusnya: 𝑉 = 𝑘[ 𝐴]ͫ[ 𝐵]ᵑ Sehingga orde reaksi totalnya = m+n 2. Salah satu factor yang mempengaruhi laju reaksi adalah suhu, dimana semakin tinggi suhunya maka semakin cepatlaju reaksinya, hal ini dikarenakan dengan bertambahnya suhu maka energy kinetic partikel zat meningkat sehingga memungkinkan semakin banyaknya tumbukan antara partikel. Energy kinetic meningkat dengan adanya kenaikan suhu, tetapi disseat energy kinetic sudah mencapaititik maksimum dengan suhu tertingginya, maka saat suhu dinaikan lagi energy kinetic akanteteap konstan sehingga tidak terjadi perubahan laju reaksi lagi meskipun suhu tetap dianaikan.