2. JARINGANSKLERENKIM
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan yang
fungsi utamanya adalah juga sebagai jaringan
penguat tumbuhan (jaringan mekanik). Jaringan
sklerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan, jadi terdapat pada organ tumbuhan
yang telah tetap. Jaringan sklerenkim merupakan
jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal.
Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim
(fiber) dan sel-sel batu (sklereid).
3. Macam-macam Bentuk
Jaringan Sklerenkim
Bentuk
Dinding selnya tebal karena berlangsung penebalan sekunder
sebelumnya yang terdiri atas zat lignin. Jaringan sklerenkim
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Serat-serat Sklerenkim
(fiber).
2. Sel-sel Batu
(Sklereid).
4. 1. Serat-serat Sklerenkim(Fiber)
Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel
yang berukuran panjang ± 2 mm dan samping yang
ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim
merupakan sel-sel yang sudah mati. Dinding selnya
mengalami penebalan dari zat kayu dan
mengandung lamela-lamela selulosa sehingga
lumen selnya sempit.
Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan
terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya
pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan. Serat
terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan.
Serat paling sering ditemukan diantara jaringan
pembuluh. Menurut tempatnya dalam tubuh,
dibedakan menjadi serat xilem dan ekstraxilem.
5. 2. Sel-sel batu (Sklereid).
Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan,
antara lain di dalam korteks, floem, buah, dan biji.
Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang
mengandung zat lignin yang tebal dan keras.
Sklereid mungkin bisa dijumpai dalam
bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-
sel, misalnya butiran seperti pasir pada daging
buah jambu biji atau seperti pada tempurung kelapa
yang keras.
7. Serat Sklerenkim yang
Bernilai Ekonomi
Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk
untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam
berkas pengangkut, serat-serat sklerenkim biasanya
merupakan suatu seludang yang berhubungan
dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok
yang tersebar di dalam xilem dan floem.
Beberapa spesies tumbuhan mempunyai
serat-serat sklerenkim yang bernilai ekonomis
tinggi, misalnya serat manila yang digunakan
sebagai bahan dasar tali.
8. Lanjutan.....
Ada dua macam jenis serat sklerenkim yaitu :
a.)Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari) Serat ekstraxilari
ada yang berlignin dan ada pula yang tidak. Serat ini
dapat digunakan untuk membuat tali, karung goni, dan
bahan dasar tekstil untuk pakaian.
b.)Serat Xilem (Xilari) Jenis serat ini merupakan
komponen utama kayu karena dindingnya
mengandung lignin yang menyebabkan dindingnya
keras dan kaku. Bagian serat sklerenkim yang bernilai
ekonomi yaitu pada serat diluar xilem( Ekstraxilari).
9. Perkembangan Sklereid dan Serat
A. Perkembangan Sklereid
Sel batu atau sklereid berkembang dari sel parenkim dengan
penebalan dinding sel sekunder. Dinding sekunder sangat tebal dan di
dalamnya tampak sejumlah lapisan memusat dan noktah bercabang.
Selama penebalan dinding, permukaan dalam dinding menebal dan
noktah mulai berkembang di bagian luar dinding sekunder.
Sklereida terdapat ditempat yang berbeda dalam tubuh
tumbuhan. Biasanya, sklereida merupakan bentuk yang keras dan
terdapat di dalam jaringan parenkim yang lunak. Organ tertentu seperti
tempurung kelapa dan kulit biji keras lainnya, seluruhnya tersusun
atas sklereida. Di dalam banyak tumbuhan, sklereida merupakan
idioblas, yaitu sel yang mudah dibedakan dari sel sekelilingnya karena
ukuran, bentuk, dan ketebalan dindingnya
10. B.Perkembangan serat-serat sklerenkim(fiber).
Serat atau serabut bisa dibedakan dari sklereida
berdasarkan asal-usul unsur tersebut. Sklereida berkembang dari
sel parenkim, kemudian dindingnya menebal sekunder, sedangkan
serabut berkembang dari sel meristem. Serabut atau serat biasanya
ditemukan dalam jaringan pembuluh, tetapi juga berkembang baik
pada jaringan dasar
Secara ontogeni, serat atau serabut berkembang dari
berbagai meristem, ada yang dari prokambium, kambium, meristem
dasar, dan bahkan dari protoderm. Misalnya pada spesies tertentu
Gramineae dan Cyperaceae. Serat atau serabut dapat juga
berkembang dari sel parenkim, misalnya pada protofloem
kebanyakan dikotil. Serabut dibentuk oleh kambium yang
berkembang dari sel inisial yang menggelendong (fussiform), dan
hanya sedikit yang memanjang pada pemasakan.
11. JARINGAN EPIDERMIS
1. Pengertian
Jaringan epidermis merupakan lapisan terluar dari daun,
bunga, buah ,biji, batang, dan akar sebelum mengalami penebalan
sekunder. Secara fungsi dan morfologi, sel epidermis tidak
seragam, ada yang bermodifikasi menjadi semacam rambut, sel
penutup(stomata), dan sel lain yang khusus
2. SusunanJaringanEpidermis
Sel epidermis biasanya beragam bentuk, ukuran, dan
susunanya, tetapi biasanya tersusun rapat membentuk lapisan padat
dan tidak ada ruang antar sel. Jaringan epidermis memiliki struktur
atau susunan yang berbeda-beda namun pada umumya berbentuk
geometri yang tertata rapi, contohnya epidermis pada bawang merah
perhatikan gambar berikut,
13. 1. Stomata pada Epidermis
Kata stomata (tunggal:stoma) berasal dari Yunani yang berarti mulut.
Stomata adalah pori-pori kecil yang dimiliki semua tumbuhan darat.
Stomata dapat ditemukan pada bunga dan batang, tapi stomata terutama
terletak pada epidermis bagian bawah daun. Stomata dikelilingi dua sel
penjaga yang memiliki kloroplas, tidak seperti sel-sel epidermis lain.
14. Sel epidermis terdapat lubang kecil yang dibatasi oleh dua
sel khusus, yang di sebut sel penutup. Sel penutup dengan
lubangnya disebut stoma (stomata). Pada beberapa tumbuhan,
stoma ada yang mempunyai sel tetangga. Sel ini secara morfologi
berbeda dari sel epidermis lain, yaitu terdiri dari dua atau lebih sel
tetangga yang memgelilingi sel penutup yang tampaknya
berhubungan secara fungsinya.
Lanjutan...
15. MACAM-MACAMSTOMATA
•Stomata mesogen : sel tetangga yang mempunyai asal-usul
sama dengan sel penutup.
•Stomata perigen : sel tetangga yang berkembang dari sel
protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
•Stomatamesoperigen : sel di sekeliling stomata, yaitu satu
atau lebih sel tetangga yang mempunyai asal usul yang
sama dengan sel penutup, sedangkan sel yang lain
tidak.
16. Perkembangan Stomata
Stomata berkembang dari protoderm membelah menjadi sel
besar dan sel kecil. Sel kecil membelah menjadi dua dan
berdeferensiasi menjadi sel penutup. Mula-mula selnya kecil dan
tidak berbentuk khusus, tetapi kemudian berkembang, membesar
menjadi bentuk yang khusus. Selama perkembangannya, lamela
tengah diantara kedua sel penutup ini membengkak dan berbentuk
seperti lensa, kemudian terurai membentuk lubang stomata.
Menurut Stevens dan Martin (1978), pembentukan lubang
dimulai secara enzimatis. Pemindahan kedua sel penutup dilakukan
oleh kekuatan osmosis dan dari hidrolisis tepung. Proses
terbentuknya stomata yang tenggelam dan menonjol terjadi selama
pemasakan sel penutup. Perkembangan stomata daun relatif dalam
waktu yang lama.
17. 2.TRIKOMAPADAEPIDERMIS
Pada epidermis sering terdapat alat tambahan, baik yang
unisel maupun multisel yang disebut trikoma. Trikoma
mempunyai struktur yang lebih padat seperti pada tonjolan,
struktur kelenjar, dan duri yang terdiri atas sel epidermis dan
subepidermis yang disebut emergence, sedangkan apabila
terbentuk dari jaringan stele disebut spina.
Penggunaan trikoma atau rambut dalam taksonomi
sudah terkenal. Beberapa familia dapat dengan mudah
diidentifikasi dengan adanya tipe dari trikoma. Trikoma ini
penting dalam pengelompokan genus dan spesies. Trikoma
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu trikoma nonglandular
(rambut tak berkelenjar) dan trikoma glandular (rambut kelenjar).
18. PERANTRIKOMA
Peranan trikoma pada tumbuhan sebagai
berikut:
•Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi
untuk mengurang penguapan.
•Untuk menyerap air serta garam-garam mineral.
•Untuk alat sabotase mengurangi gangguan dari
binatang atau hewan.
19. MACAM-MACAMTRIKOMA
1.Trikoma nonglandular (rambut tak berkelenjar).
Trikoma ini tidak mengahsilkan sekret atau kelenjar, oleh karena itU
macam-macam trikoma nonglandular yaitu:
•Rambut sisik, misalnya pada daun durian,
•Rambut bercabang, misalnya pada daun waru,
•Rambut akar.
20. 2. Trikoma glandular (rambut berkelenjar).
Trikoma glandular merupakan trikoma yang dapat menghasilkan
sekret atau kelenjar.trikoa glandular dapat bersel satu atau banyak.
Tumbuhan yang memiliki trikoma glandular contohnya tembakau
(Nicotiana tabacum) yang terletak pada daunnya.
Adapun macam-macam trikoma glandular yaitu:
•Trikoma hidatoda, terdiri atas sel tangkai dan beberapa sel kepala
dan mengeluarkan larutan yang berisi asam organik,
•Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan
plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu kepermukaan
sel,
•Kelenjar garam, terdiri atas sebuah sel kelenjar besar dengan
tangkai yang pendek,
Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk
kantong dan ujung runcing. Namun, yang menyebabkan rasa gatal
terdapat pada isi selnya
21. KESIMPULAN
1. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong dengan dinding
sekunder yang tebal dan terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah
dewasa.
2. Ciri-ciri jaringan sklerenkim yaitu dindingnya keras, berlignin, dan
mengandung selulosa.
3. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang berada pada lapisan
paling luar yang memiliki fungsi sebagai pelindung jaringan dan organ di
dalamnya.
4. Stomata adalah pori-pori daun yang berfungsi untuk mengontrol
pertukaran gas dan penguapan.
5. Trikomata adalah salah satu modifikasi epidermis yang berupa rambut-
rambut halus. Fungsinya beragam salah satunya untuk mengurangi
penguapan.