1. Pelajaran 12 untuk 23 Maret 2019
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“‘Lalu aku mendengar suara lain dari sorga
berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah
dari padanya supaya kamu jangan mengambil
bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu
jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun
sampai ke langit, dan Allah telah mengingat
segala kejahatannya.’” (Wahyu 18:4,5)
2. Babel dan sekutu-sekutunya. Wahyu 17:1-2
Babel dan binatang merah ungu. Wahyu 17:3-7
Binatang merah ungu:
Telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul
lagi. Wahyu 17:8
Berkepala tujuh. Wahyu 17:9-11
Kesepuluh tanduk. Wahyu 17:12-18
Kemenangan KRISTUS. Wahyu 17:14
Akan ada 3 kelompok utama atau persekutuan pada akhir
sejarah dunia:
1. Persekutuan agama, yang dikenal sebagai Babel
pelacur besar.
2. Persekutuan kekuatan politik, yang dikenal sebagai
raja Bumi, bekepala tujuh dan bertanduk sepuluh.
3. Persekutuan umat TUHAN, yang dikenal sebagai umat
yang dimeteraikan, 144.000 orang atau yang umat
yang sisa. Mereka telah dipanggil, mereka adalah umat
pilihan dan mereka setia kepada TUHAN.
Wahyu 17 mengungkapkan identitas persekutuan tersebut dan menjamin bahwa
Kristus dan umat-Nya yang setia akan menang (Wahyu 17:14).
3. BABEL DAN SEKUTU-SEKUTUNYA
“Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi
telah mabuk oleh anggur percabulannya.” (Wahyu 17:2)
Apakah yang diwakili oleh wanita Babel tersebut?
Wanita dalam Wahyu 12 mewakili gereja Allah yang murni dan setia. Babel
mewakili gereja murtad dan tidak setia pada akhir zaman. Gereja tersebut
adalah persatuan banyak gereja.
Siapakah sekutu-sekutunya
Menurut ayat 1, 2 dan 15, mereka adalah kumpulan yang
terbagi dalam dua kelompok:
2. Penghuni-penghuni bumi. Mereka
yang mabuk dengan ajaran palsu
Babel. Mereka menyembah binatang
dan patungnya.
1. Raja-raja di bumi. Para pemimpin politik yang akan
mendukung Babel dengan undang-undang politik-agama.
5. BABEL DAN SEEKOR BINATANG MERAH UNGU
KUASAKEAGAMAAN
KUASAPOLITIK
Berlawanan dengan zaman kuno, kekuatan
agama dan politik akan dengan mudah dibedakan
pada akhir zaman.
Babel duduk di atas binatang, jadi agama akan
mengendalikan politik dan akan menggunakannya
lagi untuk mabuk dengan darah orang-orang
kudus.
Babel mencoba untuk menggantikan Imam Besar
dengan mengenakan kain ungu dan kain kirmizi,
perhiasan emas dan pada dahinya tertulis suatu
nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari
wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi."(Keluaran 28).
Babel mewakili kekuatan
agama, sedangkan
binatang mewakili
kekuatan politik.
“Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat
seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah
ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang
itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.” (Wahyu 17:3)
6. TELAH ADA, NAMUN TIDAK ADA, DAN AKAN MUNCUL LAGI
“Adapun binatang yang telah kaulihat itu,
telah ada, namun tidak ada, ia akan
muncul dari jurang maut, dan ia menuju
kepada kebinasaan. Dan mereka yang
diam di bumi, yaitu mereka yang tidak
tertulis di dalam kitab kehidupan sejak
dunia dijadikan, akan heran, apabila
mereka melihat, bahwa binatang itu telah
ada, namun tidak ada, dan akan muncul
lagi.” (Wahyu 17:8)
Binatang ini berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh seperti naga dan
binatang dari laut. Setan mengendalikan binatang ini. Ia mewakili semua
kekuatan yang telah menindas umat Allah sepanjang sejarah.
Ia menyatakan dirinya seperti ALLAH, “yang ada dan yang sudah ada dan
yang akan datang” (Wahyu. 1:8), namun sedikit berbeda:
1. “TELAH ADA”. Itu mencakup kepala-kepala yang telah ada
sepanjang sejarah, sejak zaman Yohanes hingga 1798.
2. “NAMUN TIDAK ADA”. Binatang itu terluka parah.
3. “AKAN MUNCUL LAGI”. Binatang itu akan mendapatkan
kuasanya kembali.
7. BERKEPALA TUJUH
“ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di
antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan
yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia
akan tinggal seketika saja.” (Wahyu 17:10)
Binatang ke-6 itu pertama-tama diidentifikasi sebagai Roma,
kota dengan tujuh bukit (ayat 9), tetapi interpretasi kedua
ditambahkan (ayat 10).
“Raja ke-6” = (Yang satu ada). Pada zaman Yohanes yaitu Roma
(Binatang ke-4 dalam Daniel 7 dan tanduk dalam Daniel 8).
Oleh karena itu ada 5
raja yang “sudah
jatuh” yaitu:
1. MESIR (kerajaan
pertama yang
menjajah umat
ALLAH),
2. ASYRIA,
3. BABEL,
4. MEDIA-PERSIA dan
5. YUNANI.
“YANG SATU ADA” adalah Kekaisaran Romawi pada zaman
Yohanes. Kerajaan ketujuh yang "BELUM DATANG" adalah
binatang yang keluar dari dalam laut dalam Wahyu 13,
yaitu: KEPAUSAN, yang menjajah dan menganiaya umat
ALLAH — yang akan datang setelah zaman Yohanes dan
setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi kekafiran.
Raja yang ke-8 adalah KEPAUSAN, YANG SEMBUH DARI LUKA
PARAHNYA PADA 1929 (Perjanjian Lateran)
Raja terakhir (Raja ke-8) itu menggabungkan semua
kekuatan politik untuk memenuhi tujuan Babel.
1
2
3
4
5
6
7
8
8. KESEPULUH
TANDUK
“Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang
itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia
menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan
dagingnya dan membakarnya dengan api.” (Wahyu 17:16)
Mereka awalnya mendukung Babel dalam
perjuangannya melawan umat Allah.
Namun, mereka akhirnya membencinya dan
meninggalkannya pada tulah ke-5 dan ke-6
(Wahyu 17:16).
Tanduk-tanduk itu terlihat dalam konteks kejatuhan Babel, dan
mereka memainkan peran penting pada saat itu (Wahyu 17:16-
17). Jadi ia ikut berperan selama masa 7 malapetaka, dan mereka
dengan jelas diidentifikasi sebagai raja di bumi (Wahyu 17:18).
Mereka menghukumnya. Hukuman itu diwakili oleh
bagaimana seorang putri imam dihukum jika dia
melacurkan diri (Imamat 21:9).
Tiga rangkap kekuatan setan (Kepausan, Protestan
Murtad, Spiritisme) meyakinkan mereka untuk
berperang melawan Kristus dan umat-Nya kembali
(Wahyu 17:17).
9. KEMENANGAN KRISTUS
“Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi
Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia
adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala
raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan
menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah
dipilih dan yang setia." (Wahyu 17:14)
Sesaat menjelang segala sesuatu akan berakhir,
akan ada panggilan terakhir untuk keluar dari
Babel dan menolak untuk mendapatkan tanda
binatang itu.
Mereka yang menerima pekabaran ini dan tetap
setia kepada Kristus adalah orang-orang yang
dipanggil, umat pilihan dan setia kepada TUHAN.
Kemenangan kita dijamin, karena Anak Domba berperang
untuk kita.
Mengapa begitu penting untuk menjadi umat yang murni
dan setia pada pekabaran yang TUHAN berikan kepada kita?