1. Pelajaran 13 untuk 24 September 2016
Adapted from www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
2. MENUGGU MENURUT YESUS
BAGAIMANAKAH KITA
MENUNGGU?
“Tetapi orang yang bertahan
sampai pada kesudahannya
akan selamat.” (Matius 24:13)
Dalam Matius 24, YESUS menggambarkan
tanda-tanda yang akan mengamarkan
kedatangan-nya kali ke-2:
KRISTUS-KRISTUS Palsu.
Perang dan deru perang.
Kelaparan, penyakit sampar dan
gempa bumi.
Bangsa bangkit melawan bangsa.
Penganiayaan agama.
Nabi-nabi palsu.
Kasih menjadi dingin.
Injil diberitakan dengan kata-kata.
Pembinasa keji.
Tanda-tanda dan mujizat palsu.
Matahari dan bulan menjadi gelap.
Bintang-bintang jatuh dari langit.
Kuasa-kuasa langit akan guncang.
3. Dalam Matius 25, YESUS mengajar kita bagaimana menantikan kedatangan-Nya:
Berjaga-jaga,
mengadakan
persiapan dan
memerhatikan
kondisi kerohanian
kita sendiri(25: 1-13)
Melipatgandakan
talenta yang telah
ALLAH percayakan
kepada kita demi
kemuliaan-Nya (25:
14-30)
Membantu dan
menolong orang yang
sudah dan menderita
yang membutuhkan
pertolongan kita (25:
31-46)
MENUNGGU MENURUT YESUSBAGAIMANAKAH KITA
MENUNGGU? “Tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya akan selamat.” (Matius 24:13)
4. MENUNGGU MENURUT PETRUS
“Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil
menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha,
supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak
bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan
Dia.” (2 Petrus 3:14)
Dalam 2 Petrus pasal 3, Petrus hendak “mengarahkan
pikiran kita” dan mengajak kita untuk memelajari
pekabaran dari para nabi (P. Lama) dan para rasul
(P.Baru)
Petrus mendorong kita untuk menghindari sikap
Skeptisisme (Keragu-raguan) dan patah semangat ketika
kita menantikan kedatangan YESUS, “Tetapi
bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam
pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita.”
(2Petrus 3:18).
1. Pertobatan dan persiapan pribadi.
2. Hidup “tak bercacat dan tak bernoda.”
3. Berfokus pada misi dan pelayanan Gereja.
Kebangkitan dan
reformasi yang Petrus
gambarkan mencakup:
6. MENUNGGU MENURUT YAKOBUS
MISI GEREJA SEMENTARA MENUNGGU
“Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati,
demikian jugalah iman tanpa perbuatan-
perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:26)
Yakobus menyatakan bahwa “Menantikan” melibatkan
“Tindakan”. Gereja dan setiap anggotanya memiliki
suatu misi yang harus dilaksanakan; mengkhotbahkan
injil kekal ke seantero dunia.
Tidaklah cukup hanya percaya.
Harus ada tindakan yang mendukung
iman kita. Membuat kenyang orang
yang lapar tidak cukup hanya
berkata: “Pergilah dengan damai,
dan jadilah kenyang”
Kita akan melaksanakan misi tersebut melalui
berkhotbah, mengajar dan menyembuhkan. Kita harus
membawakan suatu rencana pemulihan yang holistic
(Menyeluruh) kepada jiwa-jiwa yang akan diselamatkan;
secara fisik, mental dan khususnya rohani. Suatu
kehidupan yang lebih baik untuk masa sekarang
maupun untuk masa kekekalan.
7. MENUNGGU MENURUT
PAULUS
“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu
yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi
pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-
masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.” (1 Kor. 3:6-8)
Misi gereja menuju pada suatu akhir
yang pasti; PANEN AKHIR,
mengkhotbahkan injil ke seantero
dunia.
Menuai panen membutuhkan proses
yang panjang. Pertama, ladang harus
dipersiapkan. Lalu, benih ditaburkan
dan ladang diairi dan dirawat.
Akhirnya, panen pun dikumpulkan.
Masing-masing kita adalah bagian dari
proses tersebut. Kita dituntun oleh
ROH KUDUS.
Ada pertempuran dalam pikiran dan
hati setiap umat manusia, dan ALLAH
memanggil kita menolong orang untuk
mengikut dan menyembah-Nya.
BERSEDIA UNTUK PANEN AKHIR
8. MENUNGGU MENURUT YOHANESPENANTIAN BERAKHIR
“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah
Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan
mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia
akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi;
tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala
sesuatu yang lama itu telah berlalu.’” (Wahyu 21:3-4)
Kitab Wahyu memberitahukan kita kisah
tentang 2 kota. Orang yang tinggal di kota
Babel yang mencintai dosa, dan orang yang
tinggal di Yerusalem yang mengasihi ALLAH.
Ada suatu panggilan untuk keluar dari Babel, untuk
meninggalkan dosa dan diubahkan menjadi warga negara
kerajaan Surga. Itulah mujizat yang digenapi melalui darah
KRISTUS dan pekerjaan ROH KUDUS. ALLAH mengubahkan
kita dari seorang berdosa menjadi anak-anak-Nya.
Segera setelah Pertentangan Besar berakhir, suara sukacita
akan menggema di Yerusalem baru. Setiap air mata akan
dihapuskan. Kita akan dipulihkan kepada citra ALLAH dan
akan hidup dengan penuh sukacita bersama-Nya untuk
selama-lamanya.
Saya ingin
berada di sana
oleh kasih
karunia ALLAH,
bagaimana
dengan saudara?