1. Pelajaran ke-5 Triwulan II 2020
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua mana pun;
ia menusuk amat dalam sampai memisahkan
jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita.” (Ibrani 4:12).
2. SOLA SCRIPTURA:
Peraturan iman
Satu-satunya peraturan penafsiran
TOTA SCRIPTURA:
Kesatuan Alkitab
Pekabaran Alkitab yang jelas
TULISAN-TULISAN NY. E.G. WHITE
Setiap kebenaran harus
dibuktikan oleh Alkitab:
oleh keseluruhan Alkitab
(Tota Scriptura) dan hanya
Alkitab saja (Sola
Scriptura).
Hal tersebut tidak berarti
bahwa tidak ada inspirasi
selain dari Alkitab, atau
bahwa tidak ada sumber
lain di mana kita dapat
memahami beberapa
pelajaran dengan lebih
baik.
3. PERATURAN
IMAN
“Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku
sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari
teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan:
"Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan
ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan
jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.”
(1Korintus 4:6)
Rasul Paulus menjelaskan bahwa Alkitab harus menjadi satu-satunya dasar
doktrin (dalam konteks yaitu kitab-kitab Perjanjian Lama).
Ada sumber lain yang membantu kita lebih
memahami Alkitab dengan lebih baik, tetapi semua
itu tidak dapat menggantikan Alkitab. Misalnya:
arkeologi, kamus, konkordansi, buku-buku,
Komentar-komentar ALkitab ...
“Alkitab saja yang menjadi tuan dan penguasa
yang benar atas semua tulisan dan pengajaran di
bumi.” (Martin Luther)
Lalu, Petrus memasukkan tulisan-tulisan rasul Paulus
kepada dasar doktrin (2 Petrus 3:16). Kitab Wahyu
ditutup dengan sebuah peringatan untuk tidak
mengubah atau menghapus apa pun dari kitab-kitab
Perjanjian Lama dan Baru (Wahyu 22: 18-19).
4. “Sebab segala sesuatu yang ditulis
dahulu, telah ditulis untuk menjadi
pelajaran bagi kita, supaya kita teguh
berpegang pada pengharapan oleh
ketekunan dan penghiburan dari Kitab
Suci.” (Roma 15:4)
Aturan apa yang harus kita ikuti ketika menafsirkan ayat-
ayat Alkitab yang kita pelajari?
Jika Alkitab adalah satu-satunya peraturan iman, ia juga harus
menjadi satu-satunya peraturan penafsiran.
Daniel menggunakan Alkitab untuk mempertahankan
tulisannya sendiri (Daniel 9: 2). Perjanjian Baru penuh
dengan referensi langsung dan tidak langsung ke
Perjanjian Lama untuk mendukung doktrin dan
menafsirkan fakta (Lukas 24:27; Kisah 2:16-21; 1Yoh 2:2).
Kita harus menafsirkan Alkitab
dengan membandingkan ayat
demi ayat selalu dalam
konteksnya dan mempelajari
bagaimana seluruh Alkitab
saling berhubungan dengan
topik yang ada (Yesaya 28:10).
5. KESATUAN
ALKITAB
“dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang
sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup
menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup
meyakinkan penentang-penentangnya.” (Titus 1:9)
ALLAH Adalah Pengarang Alkitab yang
sesungguhnya, sehingga ada kesatuan
dan keselarasan yang sempurna di
antara kitab-kitabnya (2Timotius 3:16;
2Timotius 1:20-21).
• Muncul dengan suatu keselarasan doktrin
• Membedakan kebenaran dari kesalahan
• Menolak ajaran sesat
• Menerapkan tindakan disiplin
• Mengoreksi penyimpangan dari kebenaran
TUHAN
Kesatuan memberi Alkitab suatu kekuatan yang
meyakinkan dan membebaskan.
Perjanjian Lama adalah dasar dari Perjanjian
Baru, dan Perjanjian Baru menjelaskan dan
memperluas Perjanjian Lama. Tidak ada yang
bisa dipelajari secara terpisah.
P. LAMA P. BARU
Kesatuan itu memampukan kita untuk:
6. PEKABARAN ALKITAB YANG JELAS
“Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang
tidak sepatutnya -- para pembaca hendaklah memperhatikannya
-- maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke
pegunungan.” (Markus 13:14)
Meskipun ada beberapa bagian yang sulit untuk dipahami
(2 Petrus 3:16), Alkitab cukup jelas bagi siapa pun untuk
memahaminya.
Topik-topik keselamatan dan kehidupan kekal sangat
mudah dimengerti dalam Alkitab. Baik mereka yang
berhikmat maupun yang kurang berhikmatpun dapat
memahaminya.
Jika kita membaca Alkitab dengan
keinginan untuk belajar lebih banyak
tentang ALLAH, ROH KUDUS akan
membantu kita untuk memahaminya
dengan lebih baik dan untuk memperoleh
hikmat.
Tidak ada gunanya membatasi Alkitab
hanya untuk segelintir orang terpilih atau
para pendeta. Semua orang dapat
memahaminya.
7. TULISAN-TULISAN NY.ELLEN G. WHITE
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku
ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu
akan mendapat penglihatan-penglihatan.” (Yoel 2:28)
Dalam Alkitab kita dapat menemukan ada
nabi-nabi yang tidak menulis atau yang
tulisannya tidak dipelihara (Bilangan 21:14;
Yosua 10:13; 1Raja 11:41; 1Raja 29:29;
2Raja 35:25) .
Hal itu tidak berarti bahwa mereka kurang
diilhami. Faktanya, Yohanes Pembaptis
dianggap sebagai nabi terbesar dari semua
para nabi tetapi tidak memiliki tulisan (Lukas
7:28).
ALLAH telah berjanji bahwa akan ada nabi
yang diilhami pada Akhir Zaman, zaman kita.
Ellen G. White adalah salah satu dari para
nabi itu.
8. Bagaimana seharusnya tulisan Ellen G. White ditafsirkan?
Apakah tulisan-tullisannya memiliki otoritas?
Seperti yang dijelaskan Ny.E.G. White, tulisannya harus
ditafsirkan sesuai dengan Alkitab, bukan sebaliknya.
Dia tidak pernah menyatakan atau berpura-pura bahwa
tulisannya harus menggantikan Alkitab.
Tujuan dari penglihatan yang diberikan kepada
nyonya White adalah agar umat Allah
menerapkan kebenaran Alkitab di Akhir Zaman.
Kita tidak boleh menggunakan tulisannya
sebagai landasan untuk setiap doktrin. Alkitab
masih merupakan satu-satunya aturan iman dan
praktik bagi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu
laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua
akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan.” (Yoel 2:28)
TULISAN-TULISAN NY.ELLEN G. WHITE