1. Pelajaran 6 untuk 10 November 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
1 Korintus 12:12
“Karena sama seperti tubuh itu satu dan
anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota
itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh,
demikian pula Kristus.”
2. Alkitab mengandung beragam gambaran yang mewakili kebenaran
rohani dan teologis. Sebagai contoh, AIR : Yohanes 7:38, ANGIN :
Yohanes 3:8 dan sebuah TIANG PENOPANG : 1Timotius 3:15.
Ada beberapa gambaran alkitabiah tentang kesatuan dalam
Perjanjian Baru yang menunjukkan peran integral yang dimainkan
oleh persatuan dalam sifat dan misi gereja.
UMAT
ALLAH.
1 Petrus
2:9
KELUARGA
ALLAH
Efesus
2:19-22
BAIT ROH
ALLAH .
1Korintus
3:16-17
TUBUH
KRISTUS. 1
Korintus
12:12-26
DOMBA DAN
GEMBALA.
Yohanes
10:1-11
3. UMAT
ALLAH
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang
telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-
Nya yang ajaib” (1 Petrus 2:9)
Orang-orang dari setiap bangsa adalah bagian dari
Gereja, tetapi Tuhan menganggap Gereja sebagai satu
orang. Suatu umat yang kudus yang terdiri dari pria
dan wanita dengan satu tujuan: untuk menyatakan
KASIH dan KESELAMATAN ALLAH kepada dunia.
Tidak ada yang dapat kita lakukan
agar kita dapat layak menjadi
bagian dari umat ini. ALLAH
memilih kita hari ini sebagaimana
Dia memilih bangsa Israel dahulu
(Ulangan 7:6-8).
Kita dipanggil untuk menunjukkan
karakter ilahi-Nya dalam kehidupan
kita melalui kasih dan anugerah-
Nya.
4. KELUARGA
ALLAH
“… yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi,
dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.” (Efesus
2:20)
Dalam metafora ini, Paulus menggabungkan gagasan tentang
bangunan dan batu-batunya dengan rumah di dalamnya.
Kita adalah batu hidup yang merupakan bagian dari sebuah
bangunan. Landasan dan pondasinya adalah Kristus (1Petrus
2:4-5).
Tidak ada batu yang disingkirkan. Setiap orang
Kristen mendukung orang lain dan didukung oleh
mereka.
Kita juga bagian dari keluarga besar, tetapi tidak
dengan ikatan darah: TUHAN adalah Bapa kita
semua.
Kita adalah satu karena kita semua telah mengalami
kelahiran baru, dan kita membagikan satu ajaran
dan satu misi: untuk mengabarkan Injil.
5. BAIT ROH
ALLAH
“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait
Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu?” (1 Korintus 3:16)
Gambaran dari Bait suci sangat jelas bagi orang Kristen mula-mula
(baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi): Ia merupakan bangunan
yang megah untuk menyembah dan menghormati Allah.
Komunitas umat percaya yang
bersatu adalah sebuah Bait Suci. Dan
TUHAN tinggal di antara mereka. Bait
Suci ini berisiko untuk runtuh ketika
perpecahan menyerang Gereja
(1Korintus 3:17).
Paulus mendesak pentingnya
persatuan di antara kita, “supaya
kamu seia sekata dan jangan ada
perpecahan di antara kamu,”
(1Korintus 1:10).
6. TUBUH
KRISTUS
“karena sama seperti tubuh itu satu
dan anggota-anggotanya banyak, dan
segala anggota itu, sekalipun banyak,
merupakan satu tubuh, demikian pula
Kristus.” (1 Korintus 12:12)
Setiap anggota adalah bagian dari tubuh dan memiliki
tujuan tertentu. Semua anggota harus bekerja sama dalam
keberagaman mereka. Tubuh tidak dapat bekerja jika
anggotanya tidak berkoordinasi.
Gereja adalah tubuh Kristus. Dia adalah kepala dan kita
adalah anggotanya. Sebagai hasilnya:
Perbedaan etnis, ras, budaya, pendidikan,
dan usia kita tidak boleh dibiarkan
memecah belah kita di dalam Kristus.
Di kaki salib kita semua sama.
Injil memiliki kekuatan penyembuhan dan
pendamaian.
Karena setiap orang percaya secara rohani
terhubung dengan Kristus, oleh karena itu
seluruh tubuh dipelihara dengan makanan
yang sama.
7. DOMBA DAN GEMBALA
“Akulah gembala yang baik. Gembala
yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya.” (Yoh. 10:11)
Gambaran Yesus Sebagai Gembala yang
baik juga digunakan dalam Mazmur 23.
Gereja adalah kawanan domba. Kita
adalah domba yang rapuh yang
dibimbing-Nya.
Ketika domba tersebut tersesat (berdosa), Yesus mencari mereka dan membawa
mereka kembali ke kandang. Ia selalu memperhatikan kita (baik sebagai individu
maupun sebagai Gereja).
Poin utamanya adalah bahwa domba mengenal suara gembalanya. Mereka yang
mengenal suara Yesus tidak akan pernah mengembara sendirian. Mereka akan
berjalan bersama dengan anggota kawanan lainnya.
Kenyataannya, persatuan dan
keselamatan umat Allah bergantung pada
kedekatan mereka dengan-Nya dan secara
langsung berkaitan dengan penyerahan
mereka untuk mendengar suara-Nya.
8. “Di bawah gambaran pohon anggur dan cabang-
cabangnya, diilustrasikan hubungan Kristus
dengan para pengikut-Nya dan hubungan para
pengikut-Nya satu sama lain. Cabang-cabangnya
saling terkait satu sama lain, namun masing-
masing memiliki individualitas yang tidak
tergabung dengan yang lain. Semua memiliki
hubungan yang sama dengan pokok anggur dan
bergantung padanya untuk kehidupan mereka,
pertumbuhan mereka, dan buahnya... Dan
sementara ranting memiliki kesamaan, mereka
juga menghadirkan keragaman. Kesatuan
mereka terdiri dalam kesatuan bersama mereka
dengan pokok anggur, dan melalui masing-
masing mereka, meskipun tidak dengan cara
yang sama, memanifestasikan kehidupan dari
pohon anggur.”
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 7, cp. 32, p. 171)