3. PENYEBAB BATUK
INFEKSI di bagian saluran pernafasan atas
Alergi
Asma atau tuberculosis
Benda asing
Tersedak
Menghirup asap rokok
Masalah emosi dan psikologis (untuk batuk psikogenik)
4. Obat batuk
1. Antitusif (Bekerja menekan batuk)
Golongan antitusif :
O Dekstrometorfan
O Butamirat sitrat
O Noskapin
O Difenhidramin
5. O Dekstrometorfan
Obat ini tidak mempunyai efek analgesik
dan ketergantungan, sering digunakan
sebagai antitusif nonnarkotik.
Dosis : 30 mg setiap 4-8 jam. Dosis dewasa
10-20 mg, setiap 4 jam, anak-anak umur 6-
11 tahun 5-10 mg, sedangkan anak umur 2-
6 tahun dosisnya 2,5- 5 mg setiap 4 jam.
6. Ekspektoran
O merangsang pengeluaran dahak dari
saluran napas (ekspetorasi).
O Obat yang termasuk golongan ini :
Ammonium klorida, Gliseril guaiakolat.
7. O Ammonium klorida
Biasanya digunakan dalam bentuk campuran
dengan ekspektoran lain atau antitusif.
Efek samping : dosis besar dapat
menimbulkan asidosis metabolik, dan harus
digunakan dengan hati-hati pada pasien
dengan insufisiensi hati, ginjal, dan paru.
Dosis : pada orang dewasa ialah 300 mg (5
mL) tiap 2-4 jam.
8. Mukolitik
O mengencerkan sekret saluran napas
dengan jalan memecah benang-benang
mukoprotein dan mukopolisakarida dari
sputum.
O Golongan mukolitik : Bromheksin,
Ambroksol, Asetilsistein,
9. O Asetilsistein
Cara kerja : meningkatkan jumlah sekret
bronkus secara nyata.
Efek samping : stomatitis, mual, muntah,
pusing, demam dan menggigil jarang
ditemukan.
Dosis : 200 mg, 2-3 kali per oral; 1-10 ml
larutan 20% atau 2-20 ml larutan 10%
setiap 2-6 jam (inhalasi);
10. ASMA
O penyakit alergi yang bercirikan
peradangan steril kronis yang disertai
serangan napas akut secara berkala.
O CIRINYA : hipersekresi dahak, mudah
sengal-sengal dan batuk (dengan bunyi
khas), meningkatnya ambang rangsang
(hipereaktivitas) bronchi terhadap
rangsangan alergis.
O FAKTOR : lingkungan, genetis.
11. Obat Asma
O Aminophylline 200 Mg Inf :
Cara kerja : bronkodilator dengan jalan
melemaskan otot polos bronkus.
Efek samping : Gastrointestinal, misalnya :
mual, muntah, diare, Susunan saraf pusat,
misalnya sakit kepala, insomnia, Kardiovaskuler,
misalnya : palpitasi, takikardi, aritmia,
ventrikuler, Pernafasan, misalnya : tachypnea,
Rash, hiperglikemia.
Dosis : Dewasa : 1 tablet 3 kali sehari. Anak-
anak 6 – 12 tahun : ½ tablet 3 kali sehari, atau
menurut petunjuk dokter
12. O Ambroxol
Cara kerja : Sebagai sekretolitik pada
gangguan saluran napas akut dan kronis
khususnya pada eksaserbasi bronkitis kronis,
bronkitis asmatik, dan asma bronkial.
Efek samping : Sakit kepala, gangguan
pencernaan, memar, kelainan perdarahan,
reaksi hipersensitif.
Dosis : 2 kali sehari 20 mg.
13. O Fenoterol hidrobromida
Cara kerja : Terapi simtomatik (hanya bersifat
menghilangkan gejala, tidak
menghilangkan/menyembuhkan penyebab
utamanya) episode asma akut.
Efek samping : Gemetar halus otot rangka &
gugup, takhikardia (tidak terlalu sering),
pusing, berdebar atau sakit kepala.
Dosis : Episode asma akut : 1 hirupan.
14. O Salbutamol
Cara kerja : Efek utama setelah pemberian peroral
adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan
terjadinya relaksasi otot bronkus.
Efek samping : Pada pemakaian dosis besar
dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet
(biasanya pada tangan), palpitasi, kejang otot,
takikardia, sakit kepala dan ketegangan. efek ini
terjadi pada semua perangsangan adrenoreseptor
beta. Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, epitaksis
(mimisan), susah tidur.
Dosis : Tablet Dewasa (>12 tahun) : 2-4 mg, 3-4
kali sehari; Anak-anak: 2-6 tahun : 1-2 mg, 3-4 kali
sehari, 6-12 tahun: 2 mg, 3-4 kali sehari.
15. O Teofilin
Cara kerja : menghalangi kerja enzim
fosfodiesterase sehingga menghindari
perusakan cAMP dalam sel,stimulasi pelepasan
kotekolamin dari medula adrenal, menghalangi
pembentukan prostaglandin dan memperbaikan
kontraktilitas diafragma.
Efek samping : Denyut jantung meningkat,
berdebar-debar, mual-muntah, gangguan saluran
cerna lainnya, sakit kepala, gangguan tidur,
gangguan irama jantung, kejang.
Dosis : 200-400 mg tiap 12 jam.
16. FLU/INFLUENZA
O penyakit infeksi saluran pernafasan yang
disebabkan oleh virus influenza.
O Penularan virus dapat terjadi melalui
udara pada saat orang berbicara, batuk
dan bersin.
17. OBAT INFLUENZA
O Amoxicillin (golongan antibiotik)
Cara kerja : Amoksisilina merupakan senyawa
penisilina semi sintetik dengan aktivitas anti bakteri
spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip
dengan ampisilina, efektif terhadap sebagian bakteri
gram-positif dan beberapa gram-negatif yang patogen.
Efek samping : Pada pasien yang hipersensitif dapat
terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, ruam kulit, pruritus,
angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare,
mual, muntah, glositis dan stomatitis.
Dosis : Dewasa atau anak dengan berat badan lebih
dari 20 kg: 250 - 500 mg sehari, sebelum makan.
18. O Paracetamol (analgetik antipiretik)
Cara kerja : Meringankan rasa sakit pada
sakit kepala dan sakit gigi, serta
menurunkan demam, nyeri.
Efek samping : Kerusakan hati (dosis
besar, terapi jangka lama).
Dosis : Dewasa : 3-4 kali sehari 1 kaplet.
Anak 6-12 tahun : 3-4 kali sehari ½ - 1
kaplet.
20. O Klorfeniramin maleat
Cara kerja : pengobatan simptomatik berbagai
penyakit alergi seperti urticaria, pruritus, gigitan
serangga.
Efek samping : sedasi, gangguan saluran
cerna, efek anti muskarinik, hipotensi,
kelemahan otot, tinnitus, euphoria, sakit kepala,
gangguan hematologi.
Dosis : dewasa 4 mg tiap 4-8 jam sekali,
maksimum 24 mg/24 jam. Anak-anak 2-5 tahun
1 mg (1/4 kaplet) tiap 4-6 jam sekali, 6-12 tahun
2 mg (1/2 kaplet) tiap 4-6jam sekali.
21. FARINGITIS
O Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
streptococcus gruf A.
O GEJALA : demam, nyeri tenggorokan, dan
kelenjar yang membengkak di leher.
22. Obat Faringitis
O Dexametason
Cara kerja : sebagai glukokortikoid khususnya untuk anti
imflamasi.
Efek samping : Pengobatan yang berkepanjangan dapat
mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan
protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan
anak. Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium
jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa
glucocorticoid lainnya. Penambahan nafsu makan dan
berat badan lebih sering terjadi.
Dosis : Dewasa: Oral: 0.5 mg - 10 mg per hari (rata-rata
1.5 mg - 3 mg per hari); Parenteral: 5 mg - 40 mg per hari
; Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau
intra muskular.; Anak-anak: 0.08 mg - 0.3 mg/kg berat
badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
23. Obat faringitis lainnya
O Antibiotik. Ex : paracetamol, kotrimazol,
ciproploxacin.
O Analgetik antipiretik.
O Obat batuk.
O Anti radang
24. BRONKITIS
O Infeksi pada bronkus (percabangan
trakea).
O Peradangan ditunjukan oleh produksi
dahak yang berlebih.
O Gejala : batuk filek atau flu.
O Penyebab : asap rokok, bakteri dan virus.
25. Obat bronkitis
O Obat golongan antibiotik
O Analgetik antipiretik
O Anti radang
O Obat golongan mukolitik (pengencer
dahak)