SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
Luisa Diana Handoyo, M.Si.
   Cabang ilmu genetika yang mempelajari gen-gen
    dalam populasi dan menguraikan secara matematik
    akibat dari keturunan pada tingkat populasi.
   Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis
    yang hidup pada suatu daerah tertentu
   Populasi Mendelian ialah sekelompok individu
    suatu spesies yang bereproduksi secara seksual,
    hidup di tempat tertentu pada saat yang sama, dan di
    antara mereka terjadi perkawinan (interbreeding)
    sehingga masing-masing akan memberikan
    kontribusi genetik ke dalam lengkang gen (gene
    pool)
   Gene pool yaitu sekumpulan informasi genetik yang
    dibawa oleh semua individu di dalam populasi.
   Suatu populasi dikatakan seimbang apabila frekuensi
    gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan
    tetap dari setiap generasi
   Frekuensi adalah perbandingan banyaknya individu
    dalam suatu kelas terhadap jumlah seluruh individu.
   Frekuensi genotipe ialah proporsi atau persentase
    genotipe tertentu di dalam suatu populasi atau dapat
    juga dikatakan proporsi atau persentase individu di
    dalam suatu populasi yang tergolong ke dalam
    genotipe tertentu
   Frekuensi gen/alel adalah perbandingan suatu alel
    setiap individu dalam suatu kelas terhadap jumlah
    seluruh individu
   Frekuensi alel sangat penting dalam genetika
    populasi karena alel dapat mengakibatkan individu
    memiliki sifat yang bervariasi
 Gen berhubungan dengan faktor
 lingkungan, seperti seleksi alam yang
 memiliki kecenderungan merubah
 frekuensi gen → evolusi

 Evolusi
        → total perubahan frekuensi gen
 dalam suatu populasi

 Fungsimempelajari genetika populasi ialah
 untuk mengetahui terjadinya perubahan
 frekuensi gen dalam suatu populasi
   Populasi mendelian yang berukuran besar
    sangat memungkinkan terjadinya kawin acak di
    antara individu-individu anggotanya. Artinya,
    tiap individu memiliki peluang yang sama
    untuk bertemu dengan individu lain, baik
    dengan genotipe yang sama maupun berbeda
    dengannya.
   Dengan adanya sistem kawin acak ini, frekuensi
    alel akan senantiasa konstan dari generasi ke
    generasi.
   Prinsip ini dirumuskan oleh G.H. Hardy, ahli
    matematika dari Inggris, dan W.Weinberg,
    dokter dari Jerman, sehingga selanjutnya
    dikenal sebagai hukum keseimbangan Hardy-
    Weinberg.
“Dalam populasi yang ekuilibrium (dalam
 keseimbangan), frekuensi gen maupun frekuensi
 genotipe akan tetap dari satu generasi ke
 generasi selanjutnya”
              Prinsip ekuilibrium Hardy-Weinberg
Frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu
  populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam
  kesetimbangan dari satu generasi ke generasi
  lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-
  pengaruh tertentu yang mengganggu
  kesetimbangan tersebut.
 Tidak terjadi mutasi. Jika terjadi mutasi maka
  frekuensi gen atau genetik yang muncul akan terjadi
  perubahan.
 Tidak terjadi migrasi. Migrasi dapat menyebabkan
  terjadinya perpindahan gen antara suatu populasi
  dengan populasi yang lain.
 Jumlah populasi besar. Jumlah populasi yang besar
  dapat
  mempermudah untuk melihat perbandingan setiap
  frekuensi gen atau genetik yang muncul.
 Tidak terjadi seleksi alam.
 Adanya perkawinan secara acak. Perkawinan secara
  acak dapat memperbanyak variasi genetik
Perkawinan antara monohibrid (Aa)
 diharapkan memiliki keturunan :

 25% homozigot dominan (AA)
 50% heterozigot (Aa) dan
 25% homozigot resesif (aa)

Hukum keseimbangan Hardy-Weinberg
         p2 + 2pq + q2 = 1
Jika p = frekuensi alel A
    q = frekuensi alel a

(p + q)2 = p2 + 2pq + q2
 p+q = 1, q = 1-p


Maka :
Frekuensi genotipe AA = p2
                 Aa = 2pq
                 aa = q2
 Setiap genotip memiliki fenotip yang berbeda,
  misalnya KK: keriting, Kk: rambut ikal/ngombak,
  dan kk: rambut lurus
 Jumlah tiap alel (K dan k) pada homozigot
  maupun heterozigot dapat dihitung dari sampel
  populasi dan menggambarkan prosentase total
  alel dalam sampel
 Misal :
   D : jumlah individu dengan homozigot dominan
   H : jumlah individu dengan heterozigot
   R : jumlah individu dengan homozigot resesif
   N : jumlah total individi = D+H+R
o Tiap individu adalah diploid sehingga total
  jumlah alel dalam sampel adalah 2N
 Tiap   genotip AA memiliki 2 alel A
 Tiap genotip Aa memiliki 1 alel A dan 1
  alel a
 Tiap genotip aa memiliki 2 alel a
 Jika :    p → frekuensi alel A
            q → frekuensi alel a , MAKA
 Pada  pada mahasiswa PBio, diketahui
 jumlah mahasiswa berambut lurus ada
 108 orang, ikal 144 orang dan keriting 48
 orang. Berapa frekuensi gen pembawa
 sifat rambut tsb?
Jumlah          Fenotip    Genotip
          108          Lurus       kk
          144           Ikal       Kk
          48          Keriting     KK
          300



 Misal   p = frekuensi alel K
          q = frekuensi alel k



    P = 0,6 = 60%, q = 0,4 = 40%
   CATATAN : salah penghitungan p dan q
   P= 0,4 dan q = 0,6
 Jadi
     :
Frekuensi alel K adalah 40%
Frekuensi alel k adalah 60 %

 CATATAN   :
 Fenotip  dominan memiliki 2 macam
  genotip, misalnya AA dan Aa.
 Fenotip dengan genotip yang jelas
  adalah yang resesif, misalnya aa.
 Frekuensi gen dapat dicari dengan
  mencari terlebih dahulu frekuensi dari
  alel resesifnya (q)
 Jikadalam suatu populasi terdapat 75%
  yang memiliki fenotip dominan (A-),
  berapakah frekuensi alel A dan a ??
 Berapakah frekuensi genotip AA dan Aa ?
 75% dominan (AA dan Aa)
 Berarti 25% memiliki fenotip resesif
  dengan genotip aa
 Misal : p = frekuensi alel A
           q = frekuensi alel a
 Maka
                          q = 0,5
                          p = 1 – q = 1-0,5
                          p = 0,5

Jadi frekuensi genotip AA = P2 = 0,25
               genotip Aa = 2pq = 0,5
 Jika ada 3 alel, misalnya A, a1, dan a2
  dengan urutan dominansi A ˃ a1 ˃ a2
 p = frekuensi alel A
 q = frekuensi alel a1
 r = frekuensi alel a2


(p+q+r)2 = p2 + 2pq+ 2pr + q2+ 2qr + r2 = 1
Genotip: AA Aa1 Aa2 a1a1 a1a2 a2a2
Fenotip:         A           a1     a2
 Untukmempermudah penghitungan,
 dapat menggelompokkan menjadi 2
 kelompok fenotip terlebih dahulu

 Misalnya :
 p = frekuensi alel dominan (A)
 q = frekuensi alel ax
 q2 = frekuensi fenotip selain A
 Warna  rambut pada kelinci dipengaruhi
  oleh alel ganda, C = berwarna penuh,
  ch=himalaya, dan c=albino dengan
  urutan dominansi : C ˃ ch ˃ c.
 Suatu populasi kelinci terdiri dari 168
  ekor kelinci berwarna penuh, 30
  himalaya dan 2 albino. Berapakah
  frekuensi alel C, ch, dan c ?
   Misalkan :   p = frekuensi alel C
                 q = frekuensi alel ch
                 r = frekuensi alel c
 Kodominan    →

 Frekuensi   alel : p, q, dan r
  (p+q+r)2 = p2 + 2pr + 2pq + q2 + 2qr + r2 = 1
  Genotip: A1A1 A1a A1A2 A2A2 A2a aa
  Fenotip:     A1       A1A2      A2      a
Dari 1000 orang penduduk asli Irian Jaya
diperiksa golongan darahnya menurut
sistem ABO dan didapatkan hasil sbb:
 320 orang bergol darah A
 150 orang bergol darah B
 40 orang bergol darah AB
 490 orang bergol darah O
Berapakah frekuensi alel IA, IB, dan i pada
populasi tersebut ?
Menurut hukum Hardy-Weinberg :
Jadi :
 Frekuensi alel IA adalah 0,2 (p)
 Frekuensi alel IB adalah 0,1 (q)
 Frekuensi alel i adalah 0,7 (r)
 Pada  kucing, warna rambut dipengaruhi
  oleh gen terpaut kelamin X. Sepasang
  alelnya yaitu Cb yang memberikan warna
  hitam dan Cy yang memberi warna kuning
  pada rambut. Genotip heterozigot CbCy
  memberikan warna kuning-hitam
  (Tortoise).
 Pada suatu populasi dijumpai 311 kucing
  jantan hitam, 42 kucing jantan kuning, 277
  kucing betina hitam, 7 kucing betina kuning,
  dan 54 kucing betina tortoise.
 Berapakah frekuensi alel Cb dan Cy ?
 Warna  mata Drosophilla dipengaruhi oleh
  gen terangkai-X. Gen w+ dominan
  memberikan warna mata merah dan alelnya
  w memberi warna putih pada mata.
 Pada suatu populasi dijumpai 170 ekor
  jantan mata merah dan 30 ekor jantan mata
  putih
 Hitunglah berapa frekuensi alel w+ dan w
  dalam populasi tersebut
 Berapa persen betina dalam populasi yang
  diharapkan bermata putih ?
1. Dari 640 orang penduduk asli Sleman,
  diperoleh 640 orang bergolongan darah M,
  320 orang MN dan 40 orang N. Berapakah
  frekuensi alel LM dan LN masing2 dalam
  populasi?
2. Diketahui frekuensi alel LM pada warga
  keturunan batak di kabupaten Sleman
  adalah 0,5. Jika saudara mengumpulkan 500
  orang tersebut diatas, berapakah diantara
  mereka yang diharapkan bergolongan
  darah M, MN, dan N ?
   Diantara 798 mahasiswa Universitas Sanata
    Dharma yang dites untuk merasakan PTC,
    ternyata 70,2% adalah pengecap. Berapa % dari
    mahasiswa-mahasiswa tersebut memiliki genotip
    TT, Tt dan tt ?
   Butawarna ditentukan oleh gen resesif terangkai
    pada kromosom-X. Suatu survei pada 500 laki-
    laki di suatu daerah menunjukkan ada 20 orang
    butawarna
    (a) Berapa frekuensi dari alel normal dalam
        populasi tersebut ?
    (b) Berapa % dari orang perempuan dalam
        populasi tersebut diharapkan normal?
 Mata putih pada lalat Drosophilla ditentukan
 oleh gen resesif w, sedang alelnya dominan
 W menentukan warna mata merah. Pada
 suatu populasi drosophilla dijumpai :
 15 lalat betina mata putih
 52 lalat jantan mata putih
 208 lalat jantan mata merah
 365 lalat betina mata merah (yang 112 ekor
 membawa alel w)
Dengan menggunakan data tersebut,
tentukan frekuensi alel W dan w.
 Disuatu daerah, seorang dari tiap 20
 laki-laki menderita anodontia. Anodontia
 disebabkan oleh gen resesif a yang
 terdapat pada kromosom-X. Berapa %
 dari orang perempuan di daerah
 tersebut yang diduga anodontia?
 Suatupenyakit genetik pada manusia
 dikenal sebagai hemofilia yang
 disebabkan oleh gen resesif terangkai
 kromosom-X, yang meliputi 1% dari
 seluruh gamet dalam gen pool dari suatu
 populasi.
 (a) Berapakah frekuensi penderita
     hemofilia pada laki-laki ?
 (b) Berapakah frekuensi penderita
     hemofilia pada wanita ?
Suatu populasi dijumpai :
 23 golongan darah AB
 441 golongan darah O
 371 golongan darah B
 65 golongan darah A


(a)   Berapa frekuensi alel IA,IB, dan i
(b)   Jika diketahui frekuensi gen IA=0,36 ;
      IB=0,20 ; dan i=0,44 ; berapa persen dari
      populasi tersebut yang bergolongan darah
      A, B, dan O ?

More Related Content

What's hot

Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silang
f' yagami
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
Jun Mahardika
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Biology Education
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibrid
Jeneng Omega
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Lampung University
 

What's hot (20)

Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silang
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Stomata
StomataStomata
Stomata
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibrid
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
Hukum hardy weinberg
Hukum hardy weinbergHukum hardy weinberg
Hukum hardy weinberg
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
Alel ganda
Alel gandaAlel ganda
Alel ganda
 

Viewers also liked

Hardy weinberg powerpoint
Hardy weinberg powerpointHardy weinberg powerpoint
Hardy weinberg powerpoint
jhadachek
 
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
FadhiLah RaHayu
 
Hardy weinberg
Hardy weinbergHardy weinberg
Hardy weinberg
tas11244
 
Population Genetics
Population GeneticsPopulation Genetics
Population Genetics
Jolie Yu
 
Adaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Adaptasi, Seleksi alam, dan PerkembangbiakanAdaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Adaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Louise Zero
 
evolusi oleh ismail
 evolusi oleh ismail evolusi oleh ismail
evolusi oleh ismail
Ismail Fizh
 

Viewers also liked (20)

Hukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-WeinbergHukum Hardy-Weinberg
Hukum Hardy-Weinberg
 
Genetika populasi
Genetika populasiGenetika populasi
Genetika populasi
 
Hardy weinberg powerpoint
Hardy weinberg powerpointHardy weinberg powerpoint
Hardy weinberg powerpoint
 
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
 
Hardy weinberg
Hardy weinbergHardy weinberg
Hardy weinberg
 
Population Genetics
Population GeneticsPopulation Genetics
Population Genetics
 
Genetika populasi
Genetika populasiGenetika populasi
Genetika populasi
 
Faktor perubahan keseimbangan frekuensi gen
Faktor perubahan keseimbangan frekuensi genFaktor perubahan keseimbangan frekuensi gen
Faktor perubahan keseimbangan frekuensi gen
 
Adaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Adaptasi, Seleksi alam, dan PerkembangbiakanAdaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Adaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
 
evolusi oleh ismail
 evolusi oleh ismail evolusi oleh ismail
evolusi oleh ismail
 
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)
 
Teori abiogenesis
Teori abiogenesisTeori abiogenesis
Teori abiogenesis
 
konservasi keanekaragaman hayati
konservasi keanekaragaman hayatikonservasi keanekaragaman hayati
konservasi keanekaragaman hayati
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
ebook Mutasi - Biologi
ebook Mutasi - Biologiebook Mutasi - Biologi
ebook Mutasi - Biologi
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
Power poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendelPower poiint-hukum-mendel
Power poiint-hukum-mendel
 
Hardyweinberg law
Hardyweinberg lawHardyweinberg law
Hardyweinberg law
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power Point
 
Population Genetics 2015 03-20 (AGB 32012)
Population Genetics 2015 03-20 (AGB 32012)Population Genetics 2015 03-20 (AGB 32012)
Population Genetics 2015 03-20 (AGB 32012)
 

Similar to Genetika populasi

Similar to Genetika populasi (20)

Genetika Populasi
Genetika PopulasiGenetika Populasi
Genetika Populasi
 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
 
Mekanisme Evolusi.pptx
Mekanisme Evolusi.pptxMekanisme Evolusi.pptx
Mekanisme Evolusi.pptx
 
asal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.pptasal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.ppt
 
asal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.pptasal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.ppt
 
asal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.pptasal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.ppt
 
Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
 
Bab 7-evolusi
Bab 7-evolusiBab 7-evolusi
Bab 7-evolusi
 
bab-7-evolusi.ppt
bab-7-evolusi.pptbab-7-evolusi.ppt
bab-7-evolusi.ppt
 
bab-7-evolusi.ppt
bab-7-evolusi.pptbab-7-evolusi.ppt
bab-7-evolusi.ppt
 
Asal usul-kehidupan
Asal usul-kehidupanAsal usul-kehidupan
Asal usul-kehidupan
 
Mekanisme Evolusi
Mekanisme EvolusiMekanisme Evolusi
Mekanisme Evolusi
 
PPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptxPPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptx
 
mutasi sma
mutasi smamutasi sma
mutasi sma
 
Genetika Populasi 2019
Genetika Populasi 2019Genetika Populasi 2019
Genetika Populasi 2019
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
 
Hardyweinberg
HardyweinbergHardyweinberg
Hardyweinberg
 
Skl 40 mekanisme evolusi1
Skl 40 mekanisme evolusi1Skl 40 mekanisme evolusi1
Skl 40 mekanisme evolusi1
 
5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 

More from Jeneng Omega

Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Jeneng Omega
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Jeneng Omega
 
Perkawinan dihibrid
Perkawinan dihibridPerkawinan dihibrid
Perkawinan dihibrid
Jeneng Omega
 

More from Jeneng Omega (9)

Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
 
Kromosom
KromosomKromosom
Kromosom
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetik
 
Mendelisme1
Mendelisme1Mendelisme1
Mendelisme1
 
Perkawinan dihibrid
Perkawinan dihibridPerkawinan dihibrid
Perkawinan dihibrid
 
Kemungkinan
KemungkinanKemungkinan
Kemungkinan
 
Virus
VirusVirus
Virus
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Genetika populasi

  • 2. Cabang ilmu genetika yang mempelajari gen-gen dalam populasi dan menguraikan secara matematik akibat dari keturunan pada tingkat populasi.  Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu  Populasi Mendelian ialah sekelompok individu suatu spesies yang bereproduksi secara seksual, hidup di tempat tertentu pada saat yang sama, dan di antara mereka terjadi perkawinan (interbreeding) sehingga masing-masing akan memberikan kontribusi genetik ke dalam lengkang gen (gene pool)  Gene pool yaitu sekumpulan informasi genetik yang dibawa oleh semua individu di dalam populasi.
  • 3. Suatu populasi dikatakan seimbang apabila frekuensi gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap generasi  Frekuensi adalah perbandingan banyaknya individu dalam suatu kelas terhadap jumlah seluruh individu.  Frekuensi genotipe ialah proporsi atau persentase genotipe tertentu di dalam suatu populasi atau dapat juga dikatakan proporsi atau persentase individu di dalam suatu populasi yang tergolong ke dalam genotipe tertentu  Frekuensi gen/alel adalah perbandingan suatu alel setiap individu dalam suatu kelas terhadap jumlah seluruh individu  Frekuensi alel sangat penting dalam genetika populasi karena alel dapat mengakibatkan individu memiliki sifat yang bervariasi
  • 4.  Gen berhubungan dengan faktor lingkungan, seperti seleksi alam yang memiliki kecenderungan merubah frekuensi gen → evolusi  Evolusi → total perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi  Fungsimempelajari genetika populasi ialah untuk mengetahui terjadinya perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi
  • 5. Populasi mendelian yang berukuran besar sangat memungkinkan terjadinya kawin acak di antara individu-individu anggotanya. Artinya, tiap individu memiliki peluang yang sama untuk bertemu dengan individu lain, baik dengan genotipe yang sama maupun berbeda dengannya.  Dengan adanya sistem kawin acak ini, frekuensi alel akan senantiasa konstan dari generasi ke generasi.  Prinsip ini dirumuskan oleh G.H. Hardy, ahli matematika dari Inggris, dan W.Weinberg, dokter dari Jerman, sehingga selanjutnya dikenal sebagai hukum keseimbangan Hardy- Weinberg.
  • 6. “Dalam populasi yang ekuilibrium (dalam keseimbangan), frekuensi gen maupun frekuensi genotipe akan tetap dari satu generasi ke generasi selanjutnya” Prinsip ekuilibrium Hardy-Weinberg Frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh- pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut.
  • 7.  Tidak terjadi mutasi. Jika terjadi mutasi maka frekuensi gen atau genetik yang muncul akan terjadi perubahan.  Tidak terjadi migrasi. Migrasi dapat menyebabkan terjadinya perpindahan gen antara suatu populasi dengan populasi yang lain.  Jumlah populasi besar. Jumlah populasi yang besar dapat mempermudah untuk melihat perbandingan setiap frekuensi gen atau genetik yang muncul.  Tidak terjadi seleksi alam.  Adanya perkawinan secara acak. Perkawinan secara acak dapat memperbanyak variasi genetik
  • 8.
  • 9. Perkawinan antara monohibrid (Aa) diharapkan memiliki keturunan : 25% homozigot dominan (AA) 50% heterozigot (Aa) dan 25% homozigot resesif (aa) Hukum keseimbangan Hardy-Weinberg p2 + 2pq + q2 = 1
  • 10. Jika p = frekuensi alel A q = frekuensi alel a (p + q)2 = p2 + 2pq + q2 p+q = 1, q = 1-p Maka : Frekuensi genotipe AA = p2 Aa = 2pq aa = q2
  • 11.  Setiap genotip memiliki fenotip yang berbeda, misalnya KK: keriting, Kk: rambut ikal/ngombak, dan kk: rambut lurus  Jumlah tiap alel (K dan k) pada homozigot maupun heterozigot dapat dihitung dari sampel populasi dan menggambarkan prosentase total alel dalam sampel  Misal : D : jumlah individu dengan homozigot dominan H : jumlah individu dengan heterozigot R : jumlah individu dengan homozigot resesif N : jumlah total individi = D+H+R o Tiap individu adalah diploid sehingga total jumlah alel dalam sampel adalah 2N
  • 12.  Tiap genotip AA memiliki 2 alel A  Tiap genotip Aa memiliki 1 alel A dan 1 alel a  Tiap genotip aa memiliki 2 alel a  Jika : p → frekuensi alel A q → frekuensi alel a , MAKA
  • 13.  Pada pada mahasiswa PBio, diketahui jumlah mahasiswa berambut lurus ada 108 orang, ikal 144 orang dan keriting 48 orang. Berapa frekuensi gen pembawa sifat rambut tsb?
  • 14. Jumlah Fenotip Genotip 108 Lurus kk 144 Ikal Kk 48 Keriting KK 300  Misal p = frekuensi alel K q = frekuensi alel k P = 0,6 = 60%, q = 0,4 = 40% CATATAN : salah penghitungan p dan q P= 0,4 dan q = 0,6
  • 15.  Jadi : Frekuensi alel K adalah 40% Frekuensi alel k adalah 60 %  CATATAN :
  • 16.  Fenotip dominan memiliki 2 macam genotip, misalnya AA dan Aa.  Fenotip dengan genotip yang jelas adalah yang resesif, misalnya aa.  Frekuensi gen dapat dicari dengan mencari terlebih dahulu frekuensi dari alel resesifnya (q)
  • 17.  Jikadalam suatu populasi terdapat 75% yang memiliki fenotip dominan (A-), berapakah frekuensi alel A dan a ??  Berapakah frekuensi genotip AA dan Aa ?
  • 18.  75% dominan (AA dan Aa)  Berarti 25% memiliki fenotip resesif dengan genotip aa  Misal : p = frekuensi alel A q = frekuensi alel a  Maka q = 0,5 p = 1 – q = 1-0,5 p = 0,5 Jadi frekuensi genotip AA = P2 = 0,25 genotip Aa = 2pq = 0,5
  • 19.  Jika ada 3 alel, misalnya A, a1, dan a2 dengan urutan dominansi A ˃ a1 ˃ a2  p = frekuensi alel A  q = frekuensi alel a1  r = frekuensi alel a2 (p+q+r)2 = p2 + 2pq+ 2pr + q2+ 2qr + r2 = 1 Genotip: AA Aa1 Aa2 a1a1 a1a2 a2a2 Fenotip: A a1 a2
  • 20.  Untukmempermudah penghitungan, dapat menggelompokkan menjadi 2 kelompok fenotip terlebih dahulu  Misalnya : p = frekuensi alel dominan (A) q = frekuensi alel ax q2 = frekuensi fenotip selain A
  • 21.  Warna rambut pada kelinci dipengaruhi oleh alel ganda, C = berwarna penuh, ch=himalaya, dan c=albino dengan urutan dominansi : C ˃ ch ˃ c.  Suatu populasi kelinci terdiri dari 168 ekor kelinci berwarna penuh, 30 himalaya dan 2 albino. Berapakah frekuensi alel C, ch, dan c ?
  • 22. Misalkan : p = frekuensi alel C q = frekuensi alel ch r = frekuensi alel c
  • 23.  Kodominan →  Frekuensi alel : p, q, dan r (p+q+r)2 = p2 + 2pr + 2pq + q2 + 2qr + r2 = 1 Genotip: A1A1 A1a A1A2 A2A2 A2a aa Fenotip: A1 A1A2 A2 a
  • 24. Dari 1000 orang penduduk asli Irian Jaya diperiksa golongan darahnya menurut sistem ABO dan didapatkan hasil sbb:  320 orang bergol darah A  150 orang bergol darah B  40 orang bergol darah AB  490 orang bergol darah O Berapakah frekuensi alel IA, IB, dan i pada populasi tersebut ?
  • 26. Jadi :  Frekuensi alel IA adalah 0,2 (p)  Frekuensi alel IB adalah 0,1 (q)  Frekuensi alel i adalah 0,7 (r)
  • 27.  Pada kucing, warna rambut dipengaruhi oleh gen terpaut kelamin X. Sepasang alelnya yaitu Cb yang memberikan warna hitam dan Cy yang memberi warna kuning pada rambut. Genotip heterozigot CbCy memberikan warna kuning-hitam (Tortoise).  Pada suatu populasi dijumpai 311 kucing jantan hitam, 42 kucing jantan kuning, 277 kucing betina hitam, 7 kucing betina kuning, dan 54 kucing betina tortoise.  Berapakah frekuensi alel Cb dan Cy ?
  • 28.
  • 29.
  • 30.  Warna mata Drosophilla dipengaruhi oleh gen terangkai-X. Gen w+ dominan memberikan warna mata merah dan alelnya w memberi warna putih pada mata.  Pada suatu populasi dijumpai 170 ekor jantan mata merah dan 30 ekor jantan mata putih  Hitunglah berapa frekuensi alel w+ dan w dalam populasi tersebut  Berapa persen betina dalam populasi yang diharapkan bermata putih ?
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34. 1. Dari 640 orang penduduk asli Sleman, diperoleh 640 orang bergolongan darah M, 320 orang MN dan 40 orang N. Berapakah frekuensi alel LM dan LN masing2 dalam populasi? 2. Diketahui frekuensi alel LM pada warga keturunan batak di kabupaten Sleman adalah 0,5. Jika saudara mengumpulkan 500 orang tersebut diatas, berapakah diantara mereka yang diharapkan bergolongan darah M, MN, dan N ?
  • 35. Diantara 798 mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang dites untuk merasakan PTC, ternyata 70,2% adalah pengecap. Berapa % dari mahasiswa-mahasiswa tersebut memiliki genotip TT, Tt dan tt ?  Butawarna ditentukan oleh gen resesif terangkai pada kromosom-X. Suatu survei pada 500 laki- laki di suatu daerah menunjukkan ada 20 orang butawarna (a) Berapa frekuensi dari alel normal dalam populasi tersebut ? (b) Berapa % dari orang perempuan dalam populasi tersebut diharapkan normal?
  • 36.  Mata putih pada lalat Drosophilla ditentukan oleh gen resesif w, sedang alelnya dominan W menentukan warna mata merah. Pada suatu populasi drosophilla dijumpai : 15 lalat betina mata putih 52 lalat jantan mata putih 208 lalat jantan mata merah 365 lalat betina mata merah (yang 112 ekor membawa alel w) Dengan menggunakan data tersebut, tentukan frekuensi alel W dan w.
  • 37.  Disuatu daerah, seorang dari tiap 20 laki-laki menderita anodontia. Anodontia disebabkan oleh gen resesif a yang terdapat pada kromosom-X. Berapa % dari orang perempuan di daerah tersebut yang diduga anodontia?
  • 38.  Suatupenyakit genetik pada manusia dikenal sebagai hemofilia yang disebabkan oleh gen resesif terangkai kromosom-X, yang meliputi 1% dari seluruh gamet dalam gen pool dari suatu populasi. (a) Berapakah frekuensi penderita hemofilia pada laki-laki ? (b) Berapakah frekuensi penderita hemofilia pada wanita ?
  • 39. Suatu populasi dijumpai :  23 golongan darah AB  441 golongan darah O  371 golongan darah B  65 golongan darah A (a) Berapa frekuensi alel IA,IB, dan i (b) Jika diketahui frekuensi gen IA=0,36 ; IB=0,20 ; dan i=0,44 ; berapa persen dari populasi tersebut yang bergolongan darah A, B, dan O ?