4. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
Dasar hukum
:SR.02.06/II/226
8/2021 TGL 31
Agustus 2021
Pelaksanaan
Bulan Imunisasi
Campak dan
Rubela Tahun
2022 dan
Penguatan
Imunisasi Rutin
5. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
Dasar hukum
: SR.02
.06/II/1589/2022
tgl 10 Maret 2022
Hal : Pelaksanaan
Bulan Imunisasi
Anak Nasional
Tahun 2022
7. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL ATAU BIAN
DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN REKOMENDASI DAN/ATAU KAJIAN DARI
PARA AHLI
No. Komite Ahli Rekomendasi
1 Komite Penasihat Ahli
Imunisasi Nasional atau
ITAGI
• Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela
untuk mencapai Eliminasi tahun 2023
• Perlu dilaksanakan imunisasi kejar satu dosis polio suntik
(IPV) untuk mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan
mencapai Eradikasi polio global tahun 2026
2 Komite Verifikasi Nasional
Eliminasi Campak-
Rubela/CRS Indonesia
Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela
untuk mencapai Eliminasi tahun 2023
3 Komite Ahli Difteri Perlu dilaksanakan imunisasi kejar guna menutup
kesenjangan imunitas terutama pada anak usia kurang dari
5 tahun (balita)
8. Mengapa Imunisasi?
Setiap orang yang
mendapatkan
imunisasi akan
membentuk antibodi
spesifik terhadap
penyakit tertentu
Jumlah orang yang
diimunisasi dalam
masyarakat dalam
jumlah yang cukup (95%)
dapat melindungi
kelompok masyarakat
yang rentan
Pemberian imunisasi
pada kelompok usia
tertentu (anak) dapat
membatasi penularan
kepada kelompok
usia dewasa/orang tua
Proteksi spesifik individu yang
diimunisasi
Membantuk
Kekebalan Kelompok
- masyarakat (Herd
Immunity)
Proteksi lintas
kelompok /Cross
protection
9.
10. 1 SD 2 SD 5 SD
* Demonstration Program di wilayah terpilih ** Dilaksanakan di wilayah endemis
Imunisasi DPT-HB-Hib4
Campak/MR dan
DPT-HB-Hib
18 Bulan
Imunisasi Lanjutan
- DT
- Campak/MR
- Td
- HPV*
Jadwal Imunisasi
Rutin Nasional
Health Minister
Decree
No.12/2017
HPV*
Usia
(Bln)
Imunisasi Dasar
< 24 jam HB0
1 BCG, OPV1
2 DPT-HB-Hib1, OPV2 dan PCV*
3 DPT-HB-Hib2, OPV3 dan PCV*
4 DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV
9 Campak/MR
10 JE**
12 PCV*
6 SD
- Td
11. Kekebalan Populasi Rendah
Kebal/Imun Penderita
Rentan
- Penyakit menyebar dengan cepat. Transmisi terus terjadi.
- KLB sering terjadi
- Kemungkinan penderita kontak dengan yang rentan sangat tinggi
Sudah Divaksin tapi SAKIT
Herd Immunity ? Scenario 1
12. Penderita
Kekebalan Populasi Tinggi
Penyebaran penyakit terbatas. KLB jarang terjadi. Populasi disini mempunyai Herd immunity
Kekebalan Populasi yang Tinggi (95%) kemungkinan penderita kontak dengan yang rentan
adalah kecil.
Kebal/Imun Rentan
Herd Immunity ? Scenario 2
13. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
Tujuan Pelaksanaan Bulan Imunisasi
Anak Nasional
• Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat
(indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun
2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS
pada tahun 2026 dari SEARO.
• Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi
polio global pada tahun 2026
• Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi
15. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
BIAN
KEGIATAN BIAN MELIPUTI 2 KEGIATAN:
1. IMUNISASI TAMBAHAN (CAMPAK-RUBELA)
2. IMUNISASI KEJAR (OPV, IPV DAN DPT-HB-Hib)
IMUNISASI KEJAR BERUPA
PEMBERIAN SATU ATAU LEBIH JENIS
IMUNISASI UNTUK MELENGKAPI
STATUS IMUNISASI DASAR
MAUPUN LANJUTAN BAGI ANAK
YANG BELUM MENERIMA DOSIS
VAKSIN SESUAI USIA
IMUNISASI TAMBAHAN
BERUPA PEMBERIAN SATU
DOSIS IMUNISASI CAMPAK-
RUBELA TANPA
MEMANDANG STATUS
IMUNISASI SEBELUMNYA
16. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
BIAN DILAKSANAKAN DALAM 2 TAHAP
KEJAR IMUNISASI CRASS PROGRAM CAMPAK
MULAI BULAN MEI 2022
PELAKSANAAN 30 HARI KERJA
MULAI BULAN AGUSTUS 2022
PELAKSANAAN 30 HARI KERJA
WAKTU
PELAKSANAAN
LOKASI
PELAKSANAAN
POSYANDU, PUSKESMAS,
POLINDES,RS/KLINIK
POS PELAYANAN CRASS PROGRAM
CAMPAK (POSYANDU, PUSKESMAS,
POLINDES, RS/KLINIK/SEKOLAH,
DRIVE THRU, POS IMUNISASI)
17. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman 17
Sasaran Campak Rubela Sasaran Imunisasi Kejar
9-59 bulan Tanpa memandang
status imunisasi MR
Sebelumnya
Anak usia 12-59 bulan yang
tidak/belum lengkap OPV,
IPV, dan DPT-HB-Hib.
20. PERAN DALAM KIE imunisasi
• Membantu melaporkan ke Puskesmas terdekat apabila menemukan
sasaran yang belum diimunisasi.
• MEMBANTU MELAPORKAN KE PUSKESMAS TERDEKAT APABILA
MENEMUKAN SASARAN YANG MENDERITA SAKIT SETELAH IMUNISASI
• MEMBANTU MELAPORKAN KE PUSKESMAS TERDEKAT APABILA
MENEMUKAN MASYARAKAT YANG SAKIT PD3I
“GABAKEN, TAMPEK , LUMPUH LAYUH , PERTUSIS , TETANUS PADA BAYI
BARU LAHIR DLL”
26. Batuk Rejan (Pertusis) penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Bordetella Pertusis
Minggu pertama:
Bayi menderita batuk pilek, dengan
hidung berair, dan disertai panas
Minggu ke dua
Batuk tidak hilang walaupun minum
obat
Malam batuk bertambah hebat,
didahului
dengan nafas dalam, sampai terdengar
AWUUUUPP !!
Batuk tak dapat dihentikan, sampai
diakhiri
muntah dan sianosis, mjd lemas dan
kejang. Dpt berlanjut ant 1 sd 10 minggu
Timbul perdarahan pada selaput mata
Minggu ke tiga:
Batuk terus menerus, akibatnya terjadi
KOMPLIKASI
Radang paru-paru
Radang otak
27. Apa itu Hepatitis B ?
Penyakit Hepatitis B
Adalah :Penyakit infeksi yg disebabkan
oleh virus hepatitis B yang menyerang
hati, bersifat akut atau menahun,
dapat berlanjut menjadi kanker hati
G e j a l a :
Selaput putih pd mata berwarna
kuning
Kulit seluruh tubuh tampak kuning
Air seni coklat seperti teh
Muntah darah, berak darah, perut
buncit
Sebagian besar tanpa gejala
Datang ke dokter dg kondisi parah
31. Pneumonia
• Pneumonia merupakan pembunuh
no.2 balita di Indonesia berdasarkan
Riskesdas 2007 3
• 1/3 etiologi pneumonia disebabkan
oleh bakteri Hib 4,5
(3) Indonesia Health Profile.Ministry of Health. 2011:71
(4) Shann F. Etiology of severe pneumonia in children in
developing countries. Pediatr Infect Dis. 1986 Mar-
Apr;5(2):247-52. 27% Pneumonia caused by H.influenza type
b
(5) Sumber: Rudan Igor et.al. Epidemiology and etiology of
childhood pneumonia Volume 86, Number 5, May 2008, 321-
416. 10-30% pneumonia disebabkan bakteri Hib