SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
MENGANALISA LAPORAN
                                   KINERJA KEUANGAN


  Manfaat ukuran kinerja non-keuangan dalam proses pengendalian manajemen.
  Menghitung varian
  Bagian ini berfokus pada pembandingan selisih antara data actual dengan rencana.
  Suatu analisa yang lebih menyeluruh akan mengidentifikasi penyebab varian
  tersebut dan unit yang bertanggung jawab atasnya. Sistem yang efektif dapat
  mengidentifikasi varian hingga ke lapisan terendah dari manajemen, karena selisih-
  selisih tersebut bersifat hirarkis.
  Gambar berikut ini akan menjelaskan kepada kita bagaimana selisih dapat
  diidentifikasi ditiap lapisan manajemen.

                                                          Total
                                                         varian



             Biaya Non                               Biaya                        Penjualan
             manufaktur                            Manufaktur




Administ       Penjual        Sumber           Biaya              Biaya   Volume              Harga
rsi            an              daya           Variabel            Tetap                        Jual



                             Bahan           Tng Krj          V FOH       Nilai        Volume
                             Baku            Langs.                       Pasar        Industri

  Keterangan :
  Kinerja unit bisnis secara total dibagi dalam varian pendapatan dan varian biaya.
  Varian pendapatan kemudian dibagi lagi ke dalam volume dan varian harga untuk
  unit bisnis secara total dan untuk tiap-tiap pusat pertanggungjawaban pemasaran di
  dalam suatu unit. Yang selanjutnya dapat dibagi menurut area penjualan dan distrik
  penjualan. Biaya manufaktur dapat dibagi dengan pabrik dan departemen di dalam
  pabrik.
  Tipe analisa seperti ini merupakan alat pertanggungjawaban yang kuat, tanpa
  membatasi efektifitas dari rencana profit.
Hasil dari penghitungan varian dapat ditindaklanjuti apabila perubahan pada
hasil aktual dianalisa terhadap tiap ekspektasi tersebut. Struktur analisa yang kita
gunakan sebagai pedoman membuat analisa selisih (selanjutnya akan kita sebut
analisis varians) dapat terlihat dalam aktivitas berikut :
    Identifikasi faktor kunci penyebab yang mempengaruhi laba
    Pisahkan varian laba secara keseluruhan berdasarkan faktor kunci penyebab
    Fokuskan kepada varian yang berdampak pada laba dalam tiap faktor
       penyebab
    Coba untuk menghitung dampak tiap-tiap faktor penyebab secara terpisah
       dan spesifik, dengan hanya memperhitungkan satu faktor tersebut dalam
       satu waktu.
    Tambahkan tingkat kesulitan secara berurutan, satu waktu untuk satu
       lapisan, dimulai dari tingkat yang paling memungkinkan.
    Hentikan proses jika tingkat kesulitan yang bertambah pada suatu tingkat
       tidak didukung oleh tambahan pemikiran yang bermanfaat ke dalam factor
       penyebab selisih laba secara keseluruhan.


Varian Pendapatan
Pada bagian ini, dijelaskan cara menghitung harga jual, volume, dan varian
campuran. Perhitungan dibuat untuk tiap lini produk, dan hasilnya akan disatukan
untuk menghitung varian total. Varian positif berarti menguntungkan, karena ini
mengindikasikan laba aktual melebihi laba yang direncanakan. Hal sebaliknya
berlaku pada varian negatif.



Varian Harga Jual

Varian harga jual dihitung dengan mengalikan selisih antara harga actual dan harga
      standar dengan volume actual.


Varian Campuran dan Volume
Seringkali varian campuran dan varian volume tidak terpisah.
Persamaan untuk kombinasi keduanya adalah :
Varian campuran

dan volume         = ( vol. actual – vol. yg dianggarkan ) x ( Unit kontribusi yg
direncanakan)


Varian volume terjadi dari penjualan produk yang melebihi rencana. varian
campuran terjadi dari penjualan proporsi produk yang berbeda dari asumsi rencana.
Karena varian campuran dan volume merupakan suatu kesatuan, teknik untuk
memisahkan keduanya cukup rumit.


Varian Campuran
Varia Campuran untuk tiap produk diperoleh dari persamaan berikut :
Varian Campuran = [ ( Total volume penjualan actual x proporsi yang dianggarkan )
–

                    ( Volume penjualan actual ) ] x Unit kontribusi yang direncanakan


Varian Volume
Varian Volume dapat dihitung dengan mengurangkan Varian Campuran dari
kombinasi Varian campuran dan volume.
Atau dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :


[(Total vol. penj.aktual x persentasi anggaran) – persentasi penj.] x unit kontribusi
yang dianggarkan



Penetrasi pasar dan volume industri

       Salah satu metode perluasan atas analisa penghasilan adalah memisahkan
varian campuran dan volume menjadi dua bagian yaitu varian karena beda pasar
(market share variance) dan varian karena beda volume industri (industri volume
variance).

Market share variance

    [Actual sales – (actual industri volume x budgeted market share)] x budgeted unit
    contribution
Industri volume variance

    [(Actual industry volume – budgeted industry volume) x budgeted market share]
    x budgeted unit cotribution



Varians biaya

•   Biaya tetap
•   Biaya variabel
     Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada volume produksi
     Biaya variabel dihitung berdasarkan volume produksi, bukan volume
       penjualan
     Untuk menghitung biaya variabel yang dianggarkan, volume produksi aktual
       dikalikan dengan biaya standar yang telah ditentukan sebelumnya
     Selisih biaya variabel diperoleh melalui pengurangan biaya variabel yang
       dianggarkan (budgeted variable costs) terhadap biaya variabel aktual (actual
       variable costs)


Variasi dalam praktek

 Periode perbandingan
    Sebagai contoh, ada beberapa perusahaan yang menggunakan periode selama
    satu tahun yang berakhir pada tanggal tertentu, misalnya pada tanggal 30 Juni.
    Laporan satu tahun ini biasanya terdiri dari jumlah aktual untuk enam bulan
    pertama ditambah dengan perkiraan tentang pendapatan dan biaya untuk enam
    bulan berikutnya.

 Penekanan pada gross margin
    Gross margin adalah selisih antara harga jual dan biaya manufaktur standar.
    Perubahan dalam biaya atau hal lainnya dapat menyebabkan perubahan dalam
    harga jual yang semula direncanakan untuk stabil sepanjang tahun.



Standar Evaluasi
Ada 3 TIPE STANDAR FORMAL yang digunakan untuk mengevaluasi laporan
kondisi actual, yaitu
1.      Anggaran atau standar perkiraan
     Anggaran merupakan standar yang paling sempuran jika dibuat dengan hati-hati
     dan terkoordinasi.


2.      Standar Historis
     Kinerja suatu perusahaan diukur dengan membandingkan kondisi actual pada
     periode lalu dengan kondisi pada periode ini.
     Standar ini memiliki DUA KELEMAHAN yaitu :
     1. Adanya perubahan kondisi antara dua periode yang diperbandingkan
        sehingga hasil perbandingan tersebut menjadi tidak akurat.
     2. Kinerja pada periode yang lalu tidak dapat diterima.


     Meskipun standar ini mempunyai beberapa kelemahan namun standar tersebut
     digunakan oleh beberapa perusahaan karena tidak adanya standar perkiraan
     lain yang dianggap lebih baik.


3. Standar Eksternal
     Standar ini digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dengan cara
     membandingkannya dengan pusat pertanggunjawaban yang lain atau
     perusahaan lain yang bergerak di bidang industri sejenis.

     Beberapa perusahaan biasanya menjadikan perusahaan lain yang dianggap
     memiliki kualitas manajemen yang paling baik sebagai model mereka atau dasar
     perbandingannya. Proses ini disebut benchmarking.


Keterbatasan Standar
Nilai perbedaan antara hasil actual dan       standar hanya bisa dijadikan bahan
pertimbangan apabila standar yang telah ada merupakan standar yang valid atau
memiliki estimasi perkiraan yang tepat.
Bahkan Standar biaya pun tidak dapat dijadikan standar yang akurat dalam setiap
kejadian, hal ini disebabkan karena standar tersebut tidak diciptakan untuk
mengatasi masalah dalam setiap keadaan atau meskipun telah diusahakan dengan
baik namun bisa saja terjadi perubahan kondisi yang menyebabkan standar tersebut
menjadi tidak tepat lagi.




Sistem Full Costing
Perusahaan yang menggunakan system full costing akan memasukkan biaya
Variabel FOH dan Biaya Fixed FOH dalam memperhitungan nilai standar
persediaan per unit.


Jika perusahaan mengunakan system variable cost, maka biaya tetap produksi tidak
diperhitungkan dalam persediaan jadi tidak ada nilai varian volume produksi. Hal ini
terjadi karena nilai varian diperoleh dari selisih antara nilai produksi yang
dianggarkan dengan nilai actual.


Keterbatasan analisis varian
Analisis ini mempunyai keterbatasan yaitu :
1.      Hanya dapat mengidentifikasi dimana varian atau perbedaan itu terjadi
     namun tidak dapat mengetahui kenapa perbedaan tersebut terjadi.
     Contoh : Suatu laporan mungkin saja menunjukan adanya varian yang tidak
     menguntungkan dalam biaya pemasaran dan hal itu disebabkan tingginya biaya
     promosi. Namun analisis varian tidak dapat menjelaskan kenapa biaya promosi
     tersebut tinggi dan apa yang akan terjadi bila beberapa tindakan diambil untuk
     mengatasinya.
2.      Sulit memutuskan apakah nilai varian tersebut signifikan.
     Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang
     signifikan antara kinerja actual dan standar; teknik ini hanya bisa daplikasikan
     pada proses yang terjadi berulang-ulang. Sedangkan pada level unit bisnis,
     proses yang seperti ini tidak terjadi sehingga sulit untuk menentukan signifikasi
     analisis varian. Varian sebaiknya hanya ditelusuri jika manfaat yang diharapkan
     dari mengkoreksi kesalahan yang menyebabkan varian tersebut lebih besar
     daripada biaya yang diperlukan untuk menelusurinya.
3.      Dalam laporan yang agregat, off-set terhadap varian dapat membingungkan
     pembacanya.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Seorang manejer yang melihat laporan
     suatu unit manufaktur mungkin saja mengira bahwa kinerja unit tersebut sesuai
     dengan anggaran, namun sebenarnya hal itu terjadi karena bagian yang
     mempunyai kinerja baik menutup bagian lain yang memiliki kinerja buruk.
     Sehingga jika beberapa lini produk dari beberapa bagian dikombinasikan akan
     mengaburkan hasil laporan.
4.      Laporan analisis varian hanya menunjukan kejadian yang telah terjadi dan
     tidak menyajikan dampaknya dimasa depan jika manajer mengambil beberapa
     tindakan.
     Contoh : mengurangi pegawai mungkin akan meningkatkan keuntungan masa
     kini namun akan menyebabkan kerugian dimasa datang.


Tindakan Manajemen
Prinsip utama dalam menganalisa laporan keuangan formal adalah :
Tidak ada perbedaan yang sangat mengejutkan dalam laporan laba bulanan.


Pertimbangan perilaku dalam evaluasi kinerja.
        Setiap   manejer   memiliki   pendekatan   yang   berbeda      dalam   segi
pengendalian. Manejer yang sering melakukan pengontrolan terhadap unit-unit
dibawahnya disebut “pengendalian ketat” namun manejer yang hanya mengontrol
1x dalam setahun disebut “pengendalian longgar”. Ketat atau longgarnya suatu
pengendalian bukan ditentukan dari tingkat pendelegasian namun dari luas tidaknya
pendendalian tersebut.


Pengendalian Ketat
Pengendalian ketat didasari oleh prinsip manajemen bahwa manajer akan bekerja
lebih efektif dalam hal-hal yang spesifik, misalnya mencakup tujuan jangka pendek.
Disamping itu pengendalian ketat merupakan sarana bagi manajer untuk
mengevaluasi kemampuan dirinya untuk mencapai kondisi sesuai yang diharapkan.


Pengendalian longgar
Pengendalian longgar didasarkan pada filosopi manajemen yang diilustrasikan
sebagai berikut : saya sewa orang-orang yang berkualitas dan saya meninggalkan
mereka sendiri untuk melakukan pekerjaannya.
Meningkatnya wewenang pertanggungjawaban dan kekuasaan untuk tingkat bawah
dalam organisasi disebut : Empowerment.
Efek perilaku dari pengawasan ketat dan longgar.
Sistem pengendalian ketat memiliki 2 keuntungan dibanding system pengendalian
longgar, yaitu :
     1. Pengendalian ketat mencegah manejer dari pemborosan dan inefisiensi.
     2. Terus memotivasi manajer untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai
        target keuntungan


Kontrol ketat dapat menghasilkan beberapa disfungsional efek, yaitu :
     1. Manajer lebih terfokus pada tujuan-tujuan jangka pendek sehingga
        mengambil keputusan yang berbahaya bagi perusahaan di masa datang.
     2. Menekankan profit jangka pendek, sehingga tidak mengambil kesempatan
        yang dapat memberi keuntungan di masa datang.
     3. Timbulnya distorsi komunikasi antara manajer unit dan manajer senior, jika
        anggaran dijadikan satu-satunya tolak ukur.
     4. Pengawasan ketat dapat mendorong manejer memanipulasi data.


Menurut Hopwood, pengendalian ketat dapat menyebabkan :
     1. Tingkat hubungan kerja yang baik
     2. Melemahnya hubungan dengan superior
     3. Melemahnya hubungan dengan rekanan
     4. Manipulasi laporan akuntansi.


Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pengendalian ketat vs longgar
Kemampuan unit bisnis untuk mencapai tujuan yaitu menghasilkan laba tergantung
pada 4 FAKTOR :
1.                      Keleluasan bagi Manajer Unit melatih dirinya.
     Semakin besar keleluasan yang diberikan kepada manajer unit, semakin sulit
     mencapai keputusan yang tepat karena tiap manejer memiliki pertimbangan
     masing-masing. Tapi jika manajer unit dibatasi keleluasannya, hal itu akan
     menambah beban kerja manajer senior diatasnya.
2.                      Sejauh mana Manajer unit diberi kesempatan untuk
     mempengaruhi pengambilan keputusan.
3.                         Ketidakpastian dalam lingkungan perusahaan
     Lingkungan external (yaitu pelanggan, pemasok pesaing dan peraturan) dan
     lingkungan internal perusahaan (faktor-faktor di dalam perusahaan) tidak dapat
     diprediksi   secara    pasti.   Ketidakpastian   tersebut   semakin   mempersulit
     penggunaan anggaran sebagai tolak ukur kinerja perusahaan.
4.                         Kaitan    antara keputusan manajer dengan waktu yang
     diperlukan untuk merealisasikan keputusan tersebut.
     Keputusan manejer sehubungan dengan peristiwa di masa lampau mungkin
     tidak relevan lagi untuk diterapkan di masa datang.


                                      ==============

More Related Content

What's hot

Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptFuad Rahardi
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamNinnasi Muttaqiin
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 

What's hot (20)

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 

Viewers also liked

SPM kasus10 1
SPM kasus10 1SPM kasus10 1
SPM kasus10 1flrdikr
 
akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemenYola_Fitri
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenaziz zishel
 
Makalah biaya-standar
Makalah biaya-standarMakalah biaya-standar
Makalah biaya-standarardiatjo
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 

Viewers also liked (6)

SPM kasus10 1
SPM kasus10 1SPM kasus10 1
SPM kasus10 1
 
akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemen
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemen
 
Makalah biaya-standar
Makalah biaya-standarMakalah biaya-standar
Makalah biaya-standar
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 
Modul anggaran budgeting
Modul anggaran   budgetingModul anggaran   budgeting
Modul anggaran budgeting
 

Similar to MENGANALISA LAPORAN KINERJA KEUANGAN

32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021Yenny Fauzia
 
Analisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuanganaAnalisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuangana030194
 
Analisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganAnalisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganFarah Nurfauziah
 
Analisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganAnalisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganFarah Nurfauziah
 
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Fox Broadcasting
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikFirman Pratama
 
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docBAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docNellyAgustini
 
Biaya volume laba tahun 2013
Biaya volume laba tahun 2013Biaya volume laba tahun 2013
Biaya volume laba tahun 201321311058
 
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanKartika Lukitasari
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Labanazilah_ laila
 
MB_kasus_klmpk.pptx
MB_kasus_klmpk.pptxMB_kasus_klmpk.pptx
MB_kasus_klmpk.pptxMingEnKwee
 
Konsep analisa break event point
Konsep analisa break event pointKonsep analisa break event point
Konsep analisa break event pointaditya wicaksana
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxAnnizaRestrizia
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitAsdar Munandar
 
jbptunikompp-gdl-adehratnak-18649-1-slide-ak-n.ppt
jbptunikompp-gdl-adehratnak-18649-1-slide-ak-n.pptjbptunikompp-gdl-adehratnak-18649-1-slide-ak-n.ppt
jbptunikompp-gdl-adehratnak-18649-1-slide-ak-n.pptTulus26
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxMaharani236227
 
Analisa biaya volume laba
Analisa biaya volume labaAnalisa biaya volume laba
Analisa biaya volume labaBonyeq Sn
 

Similar to MENGANALISA LAPORAN KINERJA KEUANGAN (20)

32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021
 
Analisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuanganaAnalisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuangana
 
Analisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganAnalisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuangan
 
Analisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganAnalisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuangan
 
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategik
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docBAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
 
Biaya volume laba tahun 2013
Biaya volume laba tahun 2013Biaya volume laba tahun 2013
Biaya volume laba tahun 2013
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
MB_kasus_klmpk.pptx
MB_kasus_klmpk.pptxMB_kasus_klmpk.pptx
MB_kasus_klmpk.pptx
 
Konsep analisa break event point
Konsep analisa break event pointKonsep analisa break event point
Konsep analisa break event point
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unit
 
jbptunikompp-gdl-adehratnak-18649-1-slide-ak-n.ppt
jbptunikompp-gdl-adehratnak-18649-1-slide-ak-n.pptjbptunikompp-gdl-adehratnak-18649-1-slide-ak-n.ppt
jbptunikompp-gdl-adehratnak-18649-1-slide-ak-n.ppt
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 
Analisa biaya volume laba
Analisa biaya volume labaAnalisa biaya volume laba
Analisa biaya volume laba
 

MENGANALISA LAPORAN KINERJA KEUANGAN

  • 1. MENGANALISA LAPORAN KINERJA KEUANGAN Manfaat ukuran kinerja non-keuangan dalam proses pengendalian manajemen. Menghitung varian Bagian ini berfokus pada pembandingan selisih antara data actual dengan rencana. Suatu analisa yang lebih menyeluruh akan mengidentifikasi penyebab varian tersebut dan unit yang bertanggung jawab atasnya. Sistem yang efektif dapat mengidentifikasi varian hingga ke lapisan terendah dari manajemen, karena selisih- selisih tersebut bersifat hirarkis. Gambar berikut ini akan menjelaskan kepada kita bagaimana selisih dapat diidentifikasi ditiap lapisan manajemen. Total varian Biaya Non Biaya Penjualan manufaktur Manufaktur Administ Penjual Sumber Biaya Biaya Volume Harga rsi an daya Variabel Tetap Jual Bahan Tng Krj V FOH Nilai Volume Baku Langs. Pasar Industri Keterangan : Kinerja unit bisnis secara total dibagi dalam varian pendapatan dan varian biaya. Varian pendapatan kemudian dibagi lagi ke dalam volume dan varian harga untuk unit bisnis secara total dan untuk tiap-tiap pusat pertanggungjawaban pemasaran di dalam suatu unit. Yang selanjutnya dapat dibagi menurut area penjualan dan distrik penjualan. Biaya manufaktur dapat dibagi dengan pabrik dan departemen di dalam pabrik. Tipe analisa seperti ini merupakan alat pertanggungjawaban yang kuat, tanpa membatasi efektifitas dari rencana profit.
  • 2. Hasil dari penghitungan varian dapat ditindaklanjuti apabila perubahan pada hasil aktual dianalisa terhadap tiap ekspektasi tersebut. Struktur analisa yang kita gunakan sebagai pedoman membuat analisa selisih (selanjutnya akan kita sebut analisis varians) dapat terlihat dalam aktivitas berikut :  Identifikasi faktor kunci penyebab yang mempengaruhi laba  Pisahkan varian laba secara keseluruhan berdasarkan faktor kunci penyebab  Fokuskan kepada varian yang berdampak pada laba dalam tiap faktor penyebab  Coba untuk menghitung dampak tiap-tiap faktor penyebab secara terpisah dan spesifik, dengan hanya memperhitungkan satu faktor tersebut dalam satu waktu.  Tambahkan tingkat kesulitan secara berurutan, satu waktu untuk satu lapisan, dimulai dari tingkat yang paling memungkinkan.  Hentikan proses jika tingkat kesulitan yang bertambah pada suatu tingkat tidak didukung oleh tambahan pemikiran yang bermanfaat ke dalam factor penyebab selisih laba secara keseluruhan. Varian Pendapatan Pada bagian ini, dijelaskan cara menghitung harga jual, volume, dan varian campuran. Perhitungan dibuat untuk tiap lini produk, dan hasilnya akan disatukan untuk menghitung varian total. Varian positif berarti menguntungkan, karena ini mengindikasikan laba aktual melebihi laba yang direncanakan. Hal sebaliknya berlaku pada varian negatif. Varian Harga Jual Varian harga jual dihitung dengan mengalikan selisih antara harga actual dan harga standar dengan volume actual. Varian Campuran dan Volume Seringkali varian campuran dan varian volume tidak terpisah. Persamaan untuk kombinasi keduanya adalah :
  • 3. Varian campuran dan volume = ( vol. actual – vol. yg dianggarkan ) x ( Unit kontribusi yg direncanakan) Varian volume terjadi dari penjualan produk yang melebihi rencana. varian campuran terjadi dari penjualan proporsi produk yang berbeda dari asumsi rencana. Karena varian campuran dan volume merupakan suatu kesatuan, teknik untuk memisahkan keduanya cukup rumit. Varian Campuran Varia Campuran untuk tiap produk diperoleh dari persamaan berikut : Varian Campuran = [ ( Total volume penjualan actual x proporsi yang dianggarkan ) – ( Volume penjualan actual ) ] x Unit kontribusi yang direncanakan Varian Volume Varian Volume dapat dihitung dengan mengurangkan Varian Campuran dari kombinasi Varian campuran dan volume. Atau dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : [(Total vol. penj.aktual x persentasi anggaran) – persentasi penj.] x unit kontribusi yang dianggarkan Penetrasi pasar dan volume industri Salah satu metode perluasan atas analisa penghasilan adalah memisahkan varian campuran dan volume menjadi dua bagian yaitu varian karena beda pasar (market share variance) dan varian karena beda volume industri (industri volume variance). Market share variance [Actual sales – (actual industri volume x budgeted market share)] x budgeted unit contribution
  • 4. Industri volume variance [(Actual industry volume – budgeted industry volume) x budgeted market share] x budgeted unit cotribution Varians biaya • Biaya tetap • Biaya variabel  Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada volume produksi  Biaya variabel dihitung berdasarkan volume produksi, bukan volume penjualan  Untuk menghitung biaya variabel yang dianggarkan, volume produksi aktual dikalikan dengan biaya standar yang telah ditentukan sebelumnya  Selisih biaya variabel diperoleh melalui pengurangan biaya variabel yang dianggarkan (budgeted variable costs) terhadap biaya variabel aktual (actual variable costs) Variasi dalam praktek  Periode perbandingan Sebagai contoh, ada beberapa perusahaan yang menggunakan periode selama satu tahun yang berakhir pada tanggal tertentu, misalnya pada tanggal 30 Juni. Laporan satu tahun ini biasanya terdiri dari jumlah aktual untuk enam bulan pertama ditambah dengan perkiraan tentang pendapatan dan biaya untuk enam bulan berikutnya.  Penekanan pada gross margin Gross margin adalah selisih antara harga jual dan biaya manufaktur standar. Perubahan dalam biaya atau hal lainnya dapat menyebabkan perubahan dalam harga jual yang semula direncanakan untuk stabil sepanjang tahun. Standar Evaluasi
  • 5. Ada 3 TIPE STANDAR FORMAL yang digunakan untuk mengevaluasi laporan kondisi actual, yaitu 1. Anggaran atau standar perkiraan Anggaran merupakan standar yang paling sempuran jika dibuat dengan hati-hati dan terkoordinasi. 2. Standar Historis Kinerja suatu perusahaan diukur dengan membandingkan kondisi actual pada periode lalu dengan kondisi pada periode ini. Standar ini memiliki DUA KELEMAHAN yaitu : 1. Adanya perubahan kondisi antara dua periode yang diperbandingkan sehingga hasil perbandingan tersebut menjadi tidak akurat. 2. Kinerja pada periode yang lalu tidak dapat diterima. Meskipun standar ini mempunyai beberapa kelemahan namun standar tersebut digunakan oleh beberapa perusahaan karena tidak adanya standar perkiraan lain yang dianggap lebih baik. 3. Standar Eksternal Standar ini digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dengan cara membandingkannya dengan pusat pertanggunjawaban yang lain atau perusahaan lain yang bergerak di bidang industri sejenis. Beberapa perusahaan biasanya menjadikan perusahaan lain yang dianggap memiliki kualitas manajemen yang paling baik sebagai model mereka atau dasar perbandingannya. Proses ini disebut benchmarking. Keterbatasan Standar Nilai perbedaan antara hasil actual dan standar hanya bisa dijadikan bahan pertimbangan apabila standar yang telah ada merupakan standar yang valid atau memiliki estimasi perkiraan yang tepat. Bahkan Standar biaya pun tidak dapat dijadikan standar yang akurat dalam setiap kejadian, hal ini disebabkan karena standar tersebut tidak diciptakan untuk mengatasi masalah dalam setiap keadaan atau meskipun telah diusahakan dengan
  • 6. baik namun bisa saja terjadi perubahan kondisi yang menyebabkan standar tersebut menjadi tidak tepat lagi. Sistem Full Costing Perusahaan yang menggunakan system full costing akan memasukkan biaya Variabel FOH dan Biaya Fixed FOH dalam memperhitungan nilai standar persediaan per unit. Jika perusahaan mengunakan system variable cost, maka biaya tetap produksi tidak diperhitungkan dalam persediaan jadi tidak ada nilai varian volume produksi. Hal ini terjadi karena nilai varian diperoleh dari selisih antara nilai produksi yang dianggarkan dengan nilai actual. Keterbatasan analisis varian Analisis ini mempunyai keterbatasan yaitu : 1. Hanya dapat mengidentifikasi dimana varian atau perbedaan itu terjadi namun tidak dapat mengetahui kenapa perbedaan tersebut terjadi. Contoh : Suatu laporan mungkin saja menunjukan adanya varian yang tidak menguntungkan dalam biaya pemasaran dan hal itu disebabkan tingginya biaya promosi. Namun analisis varian tidak dapat menjelaskan kenapa biaya promosi tersebut tinggi dan apa yang akan terjadi bila beberapa tindakan diambil untuk mengatasinya. 2. Sulit memutuskan apakah nilai varian tersebut signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja actual dan standar; teknik ini hanya bisa daplikasikan pada proses yang terjadi berulang-ulang. Sedangkan pada level unit bisnis, proses yang seperti ini tidak terjadi sehingga sulit untuk menentukan signifikasi analisis varian. Varian sebaiknya hanya ditelusuri jika manfaat yang diharapkan dari mengkoreksi kesalahan yang menyebabkan varian tersebut lebih besar daripada biaya yang diperlukan untuk menelusurinya. 3. Dalam laporan yang agregat, off-set terhadap varian dapat membingungkan pembacanya.
  • 7. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Seorang manejer yang melihat laporan suatu unit manufaktur mungkin saja mengira bahwa kinerja unit tersebut sesuai dengan anggaran, namun sebenarnya hal itu terjadi karena bagian yang mempunyai kinerja baik menutup bagian lain yang memiliki kinerja buruk. Sehingga jika beberapa lini produk dari beberapa bagian dikombinasikan akan mengaburkan hasil laporan. 4. Laporan analisis varian hanya menunjukan kejadian yang telah terjadi dan tidak menyajikan dampaknya dimasa depan jika manajer mengambil beberapa tindakan. Contoh : mengurangi pegawai mungkin akan meningkatkan keuntungan masa kini namun akan menyebabkan kerugian dimasa datang. Tindakan Manajemen Prinsip utama dalam menganalisa laporan keuangan formal adalah : Tidak ada perbedaan yang sangat mengejutkan dalam laporan laba bulanan. Pertimbangan perilaku dalam evaluasi kinerja. Setiap manejer memiliki pendekatan yang berbeda dalam segi pengendalian. Manejer yang sering melakukan pengontrolan terhadap unit-unit dibawahnya disebut “pengendalian ketat” namun manejer yang hanya mengontrol 1x dalam setahun disebut “pengendalian longgar”. Ketat atau longgarnya suatu pengendalian bukan ditentukan dari tingkat pendelegasian namun dari luas tidaknya pendendalian tersebut. Pengendalian Ketat Pengendalian ketat didasari oleh prinsip manajemen bahwa manajer akan bekerja lebih efektif dalam hal-hal yang spesifik, misalnya mencakup tujuan jangka pendek. Disamping itu pengendalian ketat merupakan sarana bagi manajer untuk mengevaluasi kemampuan dirinya untuk mencapai kondisi sesuai yang diharapkan. Pengendalian longgar Pengendalian longgar didasarkan pada filosopi manajemen yang diilustrasikan sebagai berikut : saya sewa orang-orang yang berkualitas dan saya meninggalkan mereka sendiri untuk melakukan pekerjaannya.
  • 8. Meningkatnya wewenang pertanggungjawaban dan kekuasaan untuk tingkat bawah dalam organisasi disebut : Empowerment. Efek perilaku dari pengawasan ketat dan longgar. Sistem pengendalian ketat memiliki 2 keuntungan dibanding system pengendalian longgar, yaitu : 1. Pengendalian ketat mencegah manejer dari pemborosan dan inefisiensi. 2. Terus memotivasi manajer untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai target keuntungan Kontrol ketat dapat menghasilkan beberapa disfungsional efek, yaitu : 1. Manajer lebih terfokus pada tujuan-tujuan jangka pendek sehingga mengambil keputusan yang berbahaya bagi perusahaan di masa datang. 2. Menekankan profit jangka pendek, sehingga tidak mengambil kesempatan yang dapat memberi keuntungan di masa datang. 3. Timbulnya distorsi komunikasi antara manajer unit dan manajer senior, jika anggaran dijadikan satu-satunya tolak ukur. 4. Pengawasan ketat dapat mendorong manejer memanipulasi data. Menurut Hopwood, pengendalian ketat dapat menyebabkan : 1. Tingkat hubungan kerja yang baik 2. Melemahnya hubungan dengan superior 3. Melemahnya hubungan dengan rekanan 4. Manipulasi laporan akuntansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pengendalian ketat vs longgar Kemampuan unit bisnis untuk mencapai tujuan yaitu menghasilkan laba tergantung pada 4 FAKTOR : 1. Keleluasan bagi Manajer Unit melatih dirinya. Semakin besar keleluasan yang diberikan kepada manajer unit, semakin sulit mencapai keputusan yang tepat karena tiap manejer memiliki pertimbangan masing-masing. Tapi jika manajer unit dibatasi keleluasannya, hal itu akan menambah beban kerja manajer senior diatasnya. 2. Sejauh mana Manajer unit diberi kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
  • 9. 3. Ketidakpastian dalam lingkungan perusahaan Lingkungan external (yaitu pelanggan, pemasok pesaing dan peraturan) dan lingkungan internal perusahaan (faktor-faktor di dalam perusahaan) tidak dapat diprediksi secara pasti. Ketidakpastian tersebut semakin mempersulit penggunaan anggaran sebagai tolak ukur kinerja perusahaan. 4. Kaitan antara keputusan manajer dengan waktu yang diperlukan untuk merealisasikan keputusan tersebut. Keputusan manejer sehubungan dengan peristiwa di masa lampau mungkin tidak relevan lagi untuk diterapkan di masa datang. ==============