Ikan napoleon berstatus dilindungi namun demikian masyarakat khususnya di Kab. Kep. Anambas dan Kab. Kep. Natuna di Prov. Riau sudah terbiasa dengan membudidayakannya/pembesaran di keramba jarring apung. dan saat ini diperkirakan aada > 130 ribu ikan napoleon yang berada di KJA masyarakat. Ikan napoleon tsb tidak dapat diperdagangkan karena berstatus dilindungi tersebut.
yang perlu didiskusikan adalah bagaimana ikan ikan napoleon tersebut dapat diperdagangkan tanpa melanggar aturan yang ada
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Kebijakan pengelolaaan ikan napoleon dan regulasinya
1. KEBIJAKAN PENGELOLAN
IKAN NAPOLEON DAN REGULASINYA
(Khususnya di Kab. Kep. Anambas Prov. Kepri)
STATUS SAAT INI :
KEPMEN KP No. 37
TAHUN 2013
PENETAPAN STATUS
PERLINDUNGAN IKAN
NAPOLEON
Appendiks II CITES
Oleh:
Didi Sadili
Kasubdit Konservasi Jenis Ikan
Dit. Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut
Ditjen. Pengelolaan Ruang Laut
Disampaikan pada:
Workshop Penyusunan Dokumen Sea Ranching Ikan Napoleon.
Badan Litbang Kelautan dan Perikanan
Jakarta, 20 November 2015
2. • Menetapkan ikan Napoleon sebagai jenis ikan yang DILINDUNGI secara
TERBATAS
• Perlindungan terbatas ikan Napoleon berdasarkan UKURAN tertentu,
yaitu :
a. Larangan menangkap dan memperdagangkan ikan Napoleon
berukuran dari 100 (seratus) gram sampai dengan 1000 (seribu)
gram; dan b.
b. Larangan menangkap dan memperdagangkan ikan Napoleon
berukuran lebih dari 3000 (tiga ribu) gram;
KEPMEN KP No. 37 TAHUN 2013
PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN IKAN NAPOLEON
(Cheilinus undulatus)
3. KARAKTERISTIK BIOLOGI SUBSTANSI PENGATURAN
Ukuran ≤ 100 gr/ekor;
Angka kematian tinggi, disebabkan
predator alami
Ukuran ± 800 gr/ekor;
Pertama kali matang memijah
Ukuran ± 1000 gr/ekor;
Diperkirakan sudah beberapa kali
melakukan pemijahan
Ukuran ± 3000 gr/ekor;
Mengalami perubahan jenis
kelamin dari betina menjadi jantan
X
V
V
X
DIPERBOLEHKAN DITANGKAP
Untuk tujuan pembesaran,
dan meningkatkan survival rate
DILARANG DITANGKAP
Memberikan kesempatan yang
Lebih besar untuk setiap ikan
napoleon melakukan pemijahan
DIPERBOLEHKAN DITANGKAP
Diperkirakan setiap ikan yang
berukuran lebih dari 1000 gr/ekor
sudah beberapa kali melakukan
pemijahan
DILARANG DITANGKAP
Memberikan kesempatan yang
Lebih besar untuk membuahi
Ikan napoleon betina
4. 4
Appendiks II (Tahun
2006)
- Termasuk jenis yang saat ini
belum terancam punah
namun perdagangannya
harus dikontrol agar tidak
menjadi terancam punah
- Mekanisme Peredaran sesuai
tata aturan CITES
Convention International Trade on
Endanger Species Flora and Fauna
5. PERDAGANGAN IKAN NAPOLEON
• Kuota → Salah satu unsur pengendali/kontrol agar
pemanfatan ikan Napoleon yang berlebih
dan menjamin kelestariannya.
• LIPI → Scientific Authorithy mengeluarkan
rekomendasi kuota tahunan.
• Kuota → Tahun 2006 = 8.000 ekor/tahun
> Tahun 2014 = 2.000 ekor/tahun
Syarat Jalur Ekspor melalui Udara.
• Izin saat ini → Kementrian Kehutanan
(Managemen authority)
6. 6
No Nama Jenis
Jatah Lokasi
Tangkap
Keterangan
Tangkap Ekport
Chelinus undulatus 2000 2000 Total
500
600
400
200
150
150
Kep.Riau
Maluku
Papua
Barat
Papua
NTT
Sulsel
Untuk perbaikan manajemen
dengan memaksa ekspor
melalui udara, karena banyak
kebocoran melalui laut
Kuota Napoleon 2014
Convention International Trade on
Endanger Species Flora and Fauna
Kuota 2014
No Nama Jenis
Kuota
Tangkap/Ambil
Lokasi
Tangkap/Ambil
Keterangan
Chelinus undulatus 2000 Total
1000
600
200
200
Kep.Riau
Maluku
Kaltim
Sulsel
Untuk Napoleon Wrasse eksport yang diijinkan
diangkut melalui udara saja, khusus untuk
Anambas sedang dipertimbangkan untuk
diberikan kuota khusus untuk juvenil. Besarnya
kuota juvenile menunggu data dari KKP
Anambas
Rekomendasi LIPI untuk Kuota 2015
7.
8. Kondisi Pemanfaatan Ikan Napoleon di Kab. Anambas
Pemanfaatan Anakan dari Alam
– Aturan Pemda Anambas : Ukuran yg
diperbolehkan : 3 – 4 cm
– Lokasi : Perairan P. Matak dan P Jemaja
– Alat : Serok (kain kelambu)
– Prinsip alat tangkap yang diperbolehkan
ramah lingkungan
– Habitat : wilayah Seagrass, Sargassum &
Terumbu Karang
– Eksploitasi anakan sangat tinggi
– Harga Anakan
→ Tahun 2012 = 150.000/ekor
→ Tahun 2014 = 20.000/ekor
9. PETA LOKASI PEMANFAATAN IKAN NAPOLEON
DI ANAMBAS
Lokasi
Penangakapan
Anakan
Anpoleon
Lokasi
pembudidayaan
Napoleon
10. KONDISI PEMANFAATAN NAPOLEON DI ANAMBAS
Pembesaran Anakan
– Kegiatan pembesaran tersebar di 49
desa = 1.318 RTP.
– Sistem : Keramba (± 3.720 unit)
• KJT = ± 3.220 unit
• KJA = ± 500 unit (kombinasi
kerapu) →penampung
– Lokasi = Siantan Tengah; Siantan
Timur, Siantan Selatan, Palmatak,
Jemaja dan Jemaja Timur
11. KONDISI PEMANFAATAN NAPOLEON DI ANAMBAS
Pembesaran Anakan
– Ukuran bibit : 3 – 4 cm
– Pakan →
• Fase Larva : daging kepiting
• Fase Dewasa : Ikan Rucah
• Ketersediaan ikan rucah sebagai pakan
telah mengalami penurunan.
– Lama pembesaran :
• s/d ukuran 600 – 800 gram = 4 – 5 tahun
• s/d ukuran 1000 gram = 6 – 7 tahun
12. KONDISI PEMANFAATAN NAPOLEON DI ANAMBAS
Perdagangan/Ekspor
– Sistem Perdagangan melalui Transportasi
Laut/Kapal Laut (tidak sesuai CITES, tidak
terkontrol & ilegal)
– Mitra Dagang/pengimpor = China/
Hongkong
– Jalur Pengangkutan = Cina/Hongkong →
Tanjung Pinang→Anambas →Natuna
→China/ Hongkong
– Rata-rata Ekspor dari tahun 2001 – 2012 =
35 ton/tahun (frekuensi 3 kali/bulan)
– Tahun 2013 dan 2014 terjadi penurunan
menjadi 12 ton dan 6,5 Ton
13. KONDISI PEMANFAATAN NAPOLEON DI ANAMBAS
Perdagangan/Ekspor
Ukuran Napoleon sesuai permintaan
importer : 600 – 800 gram dengan harga = 1 -
1,2 juta/kg (diperoleh melalui pembesaran
anakan)
Selain napoleon juga diekspor Ikan Kerapu
• tahun 2012 sebesar 28,75 ton;
• 2013 sebesar 30 ton dan
• 2014 sebesar 31,9 ton (januari-september)
Ekspor ikan napoleon tahun 2014 terakhir
dilakukan pada bulan Agustus.
14. KONDISI PEMANFAATAN NAPOLEON DI ANAMBAS
Retribusi
• Saat ini retribusi yang diperoleh dari
perdagangan ikan hidup berasal dari ikan
Kerapu
• Ikan Napoleon tidak dipungut karena tidak
memiliki legalitas dalam perdagangan.
• Retribusi Kerapu sebesar 2,5% dari HPI
(harga patokan ikan)
15. KONDISI PEMANFAATAN NAPOLEON DI ANAMBAS
Stok Napoleon di Keramba
Tahun 2013 →penurunan ekspor Napoleon
(pembatasan konsumsi di China/Hongkong)
Jumlah Napoleon hasil pembesaran yang
tidak terjual sangat besar.
No. Kecamatan Jumlah Ikan (ekor) Jumlah
(Ekor
< 2 tahun 2 – 4 tahun > 4 tahun
1. Siantan Tengah 29.153 38.375 39.730 107.258
2. Siantan Timur 3.500 1.300 560 5.360
3. Siantan Selatan 30 6 15 51
4. Palmatak 12.083 7.264 71 19.418
5. Jemaja 50 65 40 155
6. Jemaja Timur 1.870 - - 1.870
Total 46.686 47.010 40.416 134.112
16. KEBIJAKAN PEMANFAATAN IKAN NAPOLEON
• Apabila menerapkan status perlindungan penuh maka
diperlukan kebijakan terkait kerugian nelayan/pengusaha
Napoleon yang telah membesarkan ikan Napoleon.
• Perlu penanganan stok Ikan Napoleon di Anambas saat ini
yang mencapai 134.112 ekor di keramba dengan ukuran
yang bervariasi.
• Diperlukan keterlibatan dan kerjasama antar Eselon I/II di
lingkup KKP diantaranya adalah :
17. Diskusi:
1. Terkait status ikan napoleon sebagai ika
1. Status ikan napoleon sebagai ikan yang dilindungi, perlu penerbitan
‘peraturan/regulasi’ yang melegalkan perdagangan ikan napoleon berbagai
ukuran yang berasal dari hasil pembesaran/budidaya,
2. Ketentuan pokok aturan CITES adalah: keterlacakan, keberlanjutan, dan legalitas.
Maka Dinas KP Kabupaten Anambas perlu diberikan kewenangan untuk
menerbitkan surat keterangan asal ikan napoleon (terkait dengan ‘keterlacakan’)
yang dipelihara di KJA/KJT agar aspek legalitas perdagangan ikan napoleon
ukuran berapapun dapat terpenuhi, dan
3. Code perdagangan ikan napoleon dari CITES adalah ‘W’ yang berarti semua ikan
napoleon yang diperdagangkan saat ini dianggap berasal dari hasil penangkapan
dari alam (wild). Seyognya status perdagangannya tersebut diusahakan menjadi
code ‘R’ atau rearing, bahkan kalau perlu menjadi ‘C’ atau captive. Kode kode
perdagangan ini akan terkait kepada perlakuan perdagangannya, terutama
kepada penetapan besaran kuota perdagangannya.