SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
DATA PENGAMATAN
Larutan H2SO4 1%
Percobaan
Tegangan
(volt)
Arus
listrik (A)
Laju alir gas H2
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
1 5 0,1 0,4 ml 0,6 ml 0,6 ml 0,8 ml 0,9 ml
2 10 13,5 0,6 ml 1 ml 1,4 ml 2 ml 2,6 ml
3 2,5 2,7 1 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,4 ml
PERHITUNGAN
P : 691 mmHg / 919mBar
1 Bar = 1 atm
maka, 919 mbar = 0,919 Bar = 0,919 atm
T : 26o
C = 299o
K
R : 0,0821 L atm/mol K
PERCOBAAN 1
H2SO4 1%
Tegangan 5 volt
t = 5 menit
v = 0,4 mL = 4 x 10-4
L
= 1,49 x 10-5
mol
m H2 = 1,49 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 1,49 x 10-5
mol x 2
m H2 = 2,98 x 10-5
gram
t = 10 menit
v = 0,6 mL = 6 x 10-4
L
= 2,24 x 10-5
mol
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 4,48 x 10-5
gram
t = 15 menit
v = 0,6 mL = 6 x 10-4
L
= 2,24 x 10-5
mol
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 4,48 x 10-5
gram
t = 20 menit
v = 0,8 mL = 8 x 10-4
L
= 2,99 x 10-5
mol
m H2 = 2,99 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 2,99 x 10-5
mol x 2
m H2 = 5,98 x 10-5
gram
t = 25 menit
v = 0,9 mL = 9 x 10-4
L m H2 = 3,36 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 3,36 x 10-5
mol x 2
m H2 = 6,72 x 10-5
gram
= 3,36 x 10-5
PERCOBAAN 2
H2SO4 1%
Tegangan 10 volt
t = 5 menit
v = 0,6 mL = 6 x 10-4
L
= 2,24 x 10-5
mol
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 4,48 x 10-5
gram
t = 10 menit
v = 1 mL = 10-3
L
= 3,74 x 10-5
mol
m H2 = 3,74 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 3,74 x 10-5
mol x 2
m H2 = 7,48 x 10-5
gram
t = 15 menit
v = 1,4 mL = 1,4 x 10-3
L
= 5,24 x 10-5
mol
m H2 = 5,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 5,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 10,48 x 10-5
gram
t = 20 menit
v = 2 mL = 2 x 10-3
L
= 7,48 x 10-5
mol
m H2 = 7,48 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 7,48 x 10-5
mol x 2
m H2 = 14,96 x 10-5
gram
t = 25 menit
v = 2,6 mL = 2,6 x 10-3
L
= 9,73 x 10-5
mol
m H2 = 9,73 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 9,73 x 10-5
mol x 2
m H2 = 19,46 x 10-5
gram
PERCOBAAN 3
H2SO4 1%
Tegangan 2,5 volt
t = 5 menit
v = 1 mL = 10-3
L
= 3,74 x 10-5
mol
m H2 = 3,74 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 3,74 x 10-5
mol x 2
m H2 = 7,48 x 10-5
gram
t = 10 menit
v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3
L
= 4,49 x 10-5
mol
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x 2
m H2 = 8,98 x 10-5
gram
t = 15 menit
v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3
L
= 4,49 x 10-5
mol
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x 2
m H2 = 8,98 x 10-5
gram
t = 20 menit
v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3
L
= 4,49 x 10-5
mol
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x 2
m H2 = 8,98 x 10-5
gram
t = 25 menit
v = 1,4 mL = 1,4 x 10-3
L
= 5,24 x 10-5
mol
m H2 = 5,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 5,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 10,48 x 10-5
gram
Oleh: Dila Adila
Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen atau
H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan bakar
manapun.
Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia, sehingga jarang sekali
ditemukan dalam bentuk bebas. Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur
lain, seperti dengan oksigen dalam air atau dengan karbon dalam metana. Sehingga untuk dapat
memanfaatkanya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya agar dapat
digunakan sebagai bahan bakar.
Ada beberapa metode pembuatan gas hidrogen yang telah kita kenal. Namun semua
metode pembuatan tersebut prinsipnya sama, yaitu memisahkan hidrogen dari unsur lain dalam
senyawanya.
Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tetapi secara
umum parameter yang dapat dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 adalah
biaya, emisi yang dihasilkan, kelaikan secara ekonomi, skala produksi dan bahan baku. Sekarang
mari kita bahas satu per satu metode-metodenya.
1. Steam Reforming
Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam (uap
air) pada suhu tinggi (700~1000o
C) dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan
hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga
terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon
dioksida. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:
CH4 + H2O CO + 3H2
CO + H2O CO2 + H2
Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon dioksida
dengan cara penyerapan.
Saat ini, steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara komersil di
berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan hidrogen peroksida(H2O2). Akan tetapi
metode produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan gas alam yang terbatas, serta
menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah kaca.
2. Gasifikasi Biomasa
Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti jerami, limbah padat
rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-bahan tadi dipanaskan pada suhu tinggi
dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan ini mengakibatkan ikatan molekul dalam senyawa yang
ada menjadi terpecah dan menghasilkan campuran gas yang terdiri dari hidrogen, karbon
monoksida dan metana.
Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana yang dihasilkan
diubah menjadi gas hidrogen.
Gasifikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain menghasilkan
lebih sedikit karbon dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, bisa
diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produksi yang lebih murah.
3. Gasifikasi Batu Bara
Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen tertua. Biaya produksinya
hampir dua kali lipat dibandingkan dengan metode steam reforming gas alam. Selain itu, cara ini
pula menghasilkan emisi gas buang yang lebih signifikan. Karena selain CO2 juga dihasilkan
senyawa sulfur dan karbon monoksida.
Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor
untuk mengubahnya menjadi fasa gas. Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan steam dan
oksigen, yang kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon monoksida dan karbon dioksida.
4. Elektrolisa Air (H2O)
Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi unsur-unsur
pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di kutub negatif atau katoda dan oksigen
berkumpul di kutub positif atau anoda.
Hidrogen yang dihasilkan dari proses electrolisa air berpotensi menghasilkan zero emission,
apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari generator listrik bebas polusi seperti energi angin
atau panas matahari.
Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan energi listrik yang cukup besar.
Pada percobaan kali ini kami menggunakan proses elektrolisa dengan elektrolitnya
H2SO4. Kami menggunakan alat yang bernama kolom elektrolisa, kolom elektrolisa dihubungkan
dengan Amperemeter dan sumber tegangan listrik. Dari percobaan, gas hidrogen yang terbentuk
diukur laju alir nya berdasarkan pengukuran penurunan volume pada buret pada rentang waktu
tertentu. Hasil yang diperoleh adalah :
Percobaan Tegangan
(volt)
Arus listrik
(A)
Laju alir gas H2
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
1 5 0,1 0,4 ml 0,6 ml 0,6 ml 0,8 ml 0,9 ml
2 10 13,5 0,6 ml 1 ml 1,4 ml 2 ml 2,6 ml
3 2,5 2,7 1 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,4 ml
Tabel pengamatan pembuatan gas hydrogen dari H2SO4 1%
Kemudian massa hydrogen yang terbentuk dihitung menggunakan persamaan gas ideal :
Larutan
H2SO4 1%
Tegangan
(volt)
Massa Gas Hidrogen
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
Percobaan 1 5 2,98 x 10-5
gr 4,48 x 10-5
gr 4,48 x 10-5
gr 5,98 x 10-5
gr 6,72 x 10-5
gr
Percobaan 2 10 4,48 x 10-5
gr 7,48 x 10-5
gr 10,48 x 10-5
gr 14,96 x 10-5
gr 19,46 x 10-5
gr
Percobaan 3 2,5 7,48 x 10-5
gr 8,98 x 10-5
gr 8,98 x 10-5
gr 8,98 x 10-5
gr 10,48 x 10-5
gr
Tabel massa hydrogen yang terbentuk
Dalam pengukuran amperemeter terjadi kekeliruan memasang alat amperemeter dan itu
menyebabkan hasil pengukuran pada saat tegangan 5 volt lebih kecil dari pada pengukuran pada
saat tegangan 2,5 volt

More Related Content

What's hot (20)

Analisis proksimat
Analisis proksimatAnalisis proksimat
Analisis proksimat
 
4 stoikiometri
4 stoikiometri4 stoikiometri
4 stoikiometri
 
KIMIA DASAR-stoikiometri
KIMIA DASAR-stoikiometriKIMIA DASAR-stoikiometri
KIMIA DASAR-stoikiometri
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
 
Konsep Mol
Konsep MolKonsep Mol
Konsep Mol
 
Solution_Kimia Dasar
Solution_Kimia DasarSolution_Kimia Dasar
Solution_Kimia Dasar
 
Bab 3 Stoikiometri
Bab 3 StoikiometriBab 3 Stoikiometri
Bab 3 Stoikiometri
 
Konsep mol
Konsep molKonsep mol
Konsep mol
 
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
Hukum Dasar dan Perhitungan KimiaHukum Dasar dan Perhitungan Kimia
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
 
chemis
chemischemis
chemis
 
Materi konsep mol
Materi konsep mol Materi konsep mol
Materi konsep mol
 
Stoikiometri 1
Stoikiometri 1Stoikiometri 1
Stoikiometri 1
 
Termodinamika (3) d diagram_proses_perubahan_fase_zat_murni
Termodinamika (3) d diagram_proses_perubahan_fase_zat_murniTermodinamika (3) d diagram_proses_perubahan_fase_zat_murni
Termodinamika (3) d diagram_proses_perubahan_fase_zat_murni
 
SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIR
 
Prediksi sbmptn 2014
Prediksi sbmptn 2014Prediksi sbmptn 2014
Prediksi sbmptn 2014
 
Latihan soal stoikiometri
Latihan soal stoikiometriLatihan soal stoikiometri
Latihan soal stoikiometri
 
Bab 1 konsep mol
Bab 1 konsep molBab 1 konsep mol
Bab 1 konsep mol
 
Bab3
Bab3Bab3
Bab3
 

Similar to ANALISIS PENGAMATAN

Pik 2 bab 5_hidrogenasi
Pik 2 bab 5_hidrogenasiPik 2 bab 5_hidrogenasi
Pik 2 bab 5_hidrogenasiwahyuddin S.T
 
bab5gas-160204025444.pdf
bab5gas-160204025444.pdfbab5gas-160204025444.pdf
bab5gas-160204025444.pdfsutarsi
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaedo_swimcts
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaImo Priyanto
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriDhanti Utari
 
3.HUKUM HUKUM DASAR KIMIA Powerpoint.pptx
3.HUKUM HUKUM DASAR KIMIA Powerpoint.pptx3.HUKUM HUKUM DASAR KIMIA Powerpoint.pptx
3.HUKUM HUKUM DASAR KIMIA Powerpoint.pptxViolaDwichaAsda
 
bab3 stoikiometri.ppt
bab3 stoikiometri.pptbab3 stoikiometri.ppt
bab3 stoikiometri.pptChuchitaChu
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 
konsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.pptkonsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.pptAbuBajing
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-suliesSaif Azhar
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptirwankurniawan45
 
318692765 perhitungan-neraca-massa-raw-mill
318692765 perhitungan-neraca-massa-raw-mill318692765 perhitungan-neraca-massa-raw-mill
318692765 perhitungan-neraca-massa-raw-millBetaHakim
 
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ridho Majid
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihSisKa ES
 

Similar to ANALISIS PENGAMATAN (20)

Pik 2 bab 5_hidrogenasi
Pik 2 bab 5_hidrogenasiPik 2 bab 5_hidrogenasi
Pik 2 bab 5_hidrogenasi
 
absorber2.pdf
absorber2.pdfabsorber2.pdf
absorber2.pdf
 
bab5gas-160204025444.pdf
bab5gas-160204025444.pdfbab5gas-160204025444.pdf
bab5gas-160204025444.pdf
 
Celup akrilat basa
Celup akrilat   basaCelup akrilat   basa
Celup akrilat basa
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
5. Gas Ideal.ppt
5. Gas Ideal.ppt5. Gas Ideal.ppt
5. Gas Ideal.ppt
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
Analisa gravimetri1
Analisa gravimetri1Analisa gravimetri1
Analisa gravimetri1
 
3.HUKUM HUKUM DASAR KIMIA Powerpoint.pptx
3.HUKUM HUKUM DASAR KIMIA Powerpoint.pptx3.HUKUM HUKUM DASAR KIMIA Powerpoint.pptx
3.HUKUM HUKUM DASAR KIMIA Powerpoint.pptx
 
dampak-air.ppt
dampak-air.pptdampak-air.ppt
dampak-air.ppt
 
bab3 stoikiometri.ppt
bab3 stoikiometri.pptbab3 stoikiometri.ppt
bab3 stoikiometri.ppt
 
Ppt semhas ilham
Ppt semhas ilhamPpt semhas ilham
Ppt semhas ilham
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
konsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.pptkonsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.ppt
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
 
318692765 perhitungan-neraca-massa-raw-mill
318692765 perhitungan-neraca-massa-raw-mill318692765 perhitungan-neraca-massa-raw-mill
318692765 perhitungan-neraca-massa-raw-mill
 
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
 

More from Dila Adila

Traditional Games In The Indonesian Independence Day
Traditional Games In The Indonesian Independence DayTraditional Games In The Indonesian Independence Day
Traditional Games In The Indonesian Independence DayDila Adila
 
Rumput Teki Sebagai Obat Menstruasi
Rumput Teki Sebagai Obat MenstruasiRumput Teki Sebagai Obat Menstruasi
Rumput Teki Sebagai Obat MenstruasiDila Adila
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriDila Adila
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrDila Adila
 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinDila Adila
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 

More from Dila Adila (8)

Traditional Games In The Indonesian Independence Day
Traditional Games In The Indonesian Independence DayTraditional Games In The Indonesian Independence Day
Traditional Games In The Indonesian Independence Day
 
France
FranceFrance
France
 
Rumput Teki Sebagai Obat Menstruasi
Rumput Teki Sebagai Obat MenstruasiRumput Teki Sebagai Obat Menstruasi
Rumput Teki Sebagai Obat Menstruasi
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (8)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

ANALISIS PENGAMATAN

  • 1. DATA PENGAMATAN Larutan H2SO4 1% Percobaan Tegangan (volt) Arus listrik (A) Laju alir gas H2 5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit 1 5 0,1 0,4 ml 0,6 ml 0,6 ml 0,8 ml 0,9 ml 2 10 13,5 0,6 ml 1 ml 1,4 ml 2 ml 2,6 ml 3 2,5 2,7 1 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,4 ml PERHITUNGAN P : 691 mmHg / 919mBar 1 Bar = 1 atm maka, 919 mbar = 0,919 Bar = 0,919 atm T : 26o C = 299o K R : 0,0821 L atm/mol K
  • 2. PERCOBAAN 1 H2SO4 1% Tegangan 5 volt t = 5 menit v = 0,4 mL = 4 x 10-4 L = 1,49 x 10-5 mol m H2 = 1,49 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 1,49 x 10-5 mol x 2 m H2 = 2,98 x 10-5 gram t = 10 menit v = 0,6 mL = 6 x 10-4 L = 2,24 x 10-5 mol m H2 = 2,24 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 2,24 x 10-5 mol x 2 m H2 = 4,48 x 10-5 gram t = 15 menit v = 0,6 mL = 6 x 10-4 L = 2,24 x 10-5 mol m H2 = 2,24 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 2,24 x 10-5 mol x 2 m H2 = 4,48 x 10-5 gram t = 20 menit v = 0,8 mL = 8 x 10-4 L = 2,99 x 10-5 mol m H2 = 2,99 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 2,99 x 10-5 mol x 2 m H2 = 5,98 x 10-5 gram
  • 3. t = 25 menit v = 0,9 mL = 9 x 10-4 L m H2 = 3,36 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 3,36 x 10-5 mol x 2 m H2 = 6,72 x 10-5 gram = 3,36 x 10-5
  • 4. PERCOBAAN 2 H2SO4 1% Tegangan 10 volt t = 5 menit v = 0,6 mL = 6 x 10-4 L = 2,24 x 10-5 mol m H2 = 2,24 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 2,24 x 10-5 mol x 2 m H2 = 4,48 x 10-5 gram t = 10 menit v = 1 mL = 10-3 L = 3,74 x 10-5 mol m H2 = 3,74 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 3,74 x 10-5 mol x 2 m H2 = 7,48 x 10-5 gram t = 15 menit v = 1,4 mL = 1,4 x 10-3 L = 5,24 x 10-5 mol m H2 = 5,24 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 5,24 x 10-5 mol x 2 m H2 = 10,48 x 10-5 gram t = 20 menit v = 2 mL = 2 x 10-3 L = 7,48 x 10-5 mol m H2 = 7,48 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 7,48 x 10-5 mol x 2 m H2 = 14,96 x 10-5 gram
  • 5. t = 25 menit v = 2,6 mL = 2,6 x 10-3 L = 9,73 x 10-5 mol m H2 = 9,73 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 9,73 x 10-5 mol x 2 m H2 = 19,46 x 10-5 gram
  • 6. PERCOBAAN 3 H2SO4 1% Tegangan 2,5 volt t = 5 menit v = 1 mL = 10-3 L = 3,74 x 10-5 mol m H2 = 3,74 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 3,74 x 10-5 mol x 2 m H2 = 7,48 x 10-5 gram t = 10 menit v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3 L = 4,49 x 10-5 mol m H2 = 4,49 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 4,49 x 10-5 mol x 2 m H2 = 8,98 x 10-5 gram t = 15 menit v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3 L = 4,49 x 10-5 mol m H2 = 4,49 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 4,49 x 10-5 mol x 2 m H2 = 8,98 x 10-5 gram t = 20 menit v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3 L = 4,49 x 10-5 mol m H2 = 4,49 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 4,49 x 10-5 mol x 2 m H2 = 8,98 x 10-5 gram
  • 7. t = 25 menit v = 1,4 mL = 1,4 x 10-3 L = 5,24 x 10-5 mol m H2 = 5,24 x 10-5 mol x Mr H2 m H2 = 5,24 x 10-5 mol x 2 m H2 = 10,48 x 10-5 gram
  • 8. Oleh: Dila Adila Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen atau H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan bakar manapun. Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia, sehingga jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebas. Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, seperti dengan oksigen dalam air atau dengan karbon dalam metana. Sehingga untuk dapat memanfaatkanya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya agar dapat digunakan sebagai bahan bakar. Ada beberapa metode pembuatan gas hidrogen yang telah kita kenal. Namun semua metode pembuatan tersebut prinsipnya sama, yaitu memisahkan hidrogen dari unsur lain dalam senyawanya. Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tetapi secara umum parameter yang dapat dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 adalah biaya, emisi yang dihasilkan, kelaikan secara ekonomi, skala produksi dan bahan baku. Sekarang mari kita bahas satu per satu metode-metodenya. 1. Steam Reforming Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam (uap air) pada suhu tinggi (700~1000o C) dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adalah: CH4 + H2O CO + 3H2 CO + H2O CO2 + H2 Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon dioksida dengan cara penyerapan.
  • 9. Saat ini, steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara komersil di berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan hidrogen peroksida(H2O2). Akan tetapi metode produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan gas alam yang terbatas, serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah kaca. 2. Gasifikasi Biomasa Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti jerami, limbah padat rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-bahan tadi dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan ini mengakibatkan ikatan molekul dalam senyawa yang ada menjadi terpecah dan menghasilkan campuran gas yang terdiri dari hidrogen, karbon monoksida dan metana. Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana yang dihasilkan diubah menjadi gas hidrogen. Gasifikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, bisa diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produksi yang lebih murah. 3. Gasifikasi Batu Bara Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen tertua. Biaya produksinya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan metode steam reforming gas alam. Selain itu, cara ini pula menghasilkan emisi gas buang yang lebih signifikan. Karena selain CO2 juga dihasilkan senyawa sulfur dan karbon monoksida. Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor untuk mengubahnya menjadi fasa gas. Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan steam dan oksigen, yang kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon monoksida dan karbon dioksida.
  • 10. 4. Elektrolisa Air (H2O) Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi unsur-unsur pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di kutub negatif atau katoda dan oksigen berkumpul di kutub positif atau anoda. Hidrogen yang dihasilkan dari proses electrolisa air berpotensi menghasilkan zero emission, apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari generator listrik bebas polusi seperti energi angin atau panas matahari. Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan energi listrik yang cukup besar. Pada percobaan kali ini kami menggunakan proses elektrolisa dengan elektrolitnya H2SO4. Kami menggunakan alat yang bernama kolom elektrolisa, kolom elektrolisa dihubungkan dengan Amperemeter dan sumber tegangan listrik. Dari percobaan, gas hidrogen yang terbentuk diukur laju alir nya berdasarkan pengukuran penurunan volume pada buret pada rentang waktu tertentu. Hasil yang diperoleh adalah : Percobaan Tegangan (volt) Arus listrik (A) Laju alir gas H2 5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit 1 5 0,1 0,4 ml 0,6 ml 0,6 ml 0,8 ml 0,9 ml 2 10 13,5 0,6 ml 1 ml 1,4 ml 2 ml 2,6 ml 3 2,5 2,7 1 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,4 ml Tabel pengamatan pembuatan gas hydrogen dari H2SO4 1%
  • 11. Kemudian massa hydrogen yang terbentuk dihitung menggunakan persamaan gas ideal : Larutan H2SO4 1% Tegangan (volt) Massa Gas Hidrogen 5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit Percobaan 1 5 2,98 x 10-5 gr 4,48 x 10-5 gr 4,48 x 10-5 gr 5,98 x 10-5 gr 6,72 x 10-5 gr Percobaan 2 10 4,48 x 10-5 gr 7,48 x 10-5 gr 10,48 x 10-5 gr 14,96 x 10-5 gr 19,46 x 10-5 gr Percobaan 3 2,5 7,48 x 10-5 gr 8,98 x 10-5 gr 8,98 x 10-5 gr 8,98 x 10-5 gr 10,48 x 10-5 gr Tabel massa hydrogen yang terbentuk Dalam pengukuran amperemeter terjadi kekeliruan memasang alat amperemeter dan itu menyebabkan hasil pengukuran pada saat tegangan 5 volt lebih kecil dari pada pengukuran pada saat tegangan 2,5 volt