3. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau
buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.
Peningkatan proses belajar siswa dapat diperoleh melalui
tugas belajar seperti pemecahan masalah, eksperimen, dan
pembelajaran kontekstual.
Dengan demikian, peningkatan profesionalisme guru
merupakan suatu keharusan yang sudah tidak bisa ditawar-
tawar lagi, karena itu merupakan satu-satunya jalan untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas.
Hasil observasi di lapangan yang penulis lakukan pada tanggal
19 Oktober 2009 melalui wawancara dengan beberapa orang
siswa SMA Negeri 6 Tasikmalaya, penulis menemukan
permasalahan yang dihadapi oleh para siswa, diantaranya
guru hanya menggunakan model ekspositori yang diakhiri
dengan tanya jawab.
Dengan keadaan seperti itu hanya sebagian siswa saja yang
aktif dan yang lain masih tetap pasif. Hal ini dapat dilihat dari
4. 1. apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
kancing gemerincing dapat menjadikan siswa lebih
aktif ?;
2. apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
talking stick dapat menjadikan siswa lebih aktif ?;
3. apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
kancing gemerincing dan tipe takling stick dapat
meningkatkan hasil belajar siswa ?;
4. apakah penggunaan model pembelajaran yang bervariasi
dapat memotivasi siswa ?; dan
5. kesulitan apa yang dihadapi guru dan siswa dalam
mempelajari sub konsep Tumbuhan Tidak Berpembuluh ?.
5. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa
yang proses pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
dan tipe talking stick di kalas X SMA Negeri 6
Tasikmalaya?”.
6. 1. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah perubahan
tingkah laku yang dimiliki siswa setelah mengalami
pengalaman belajar pada sub konsep tumbuhan tidak
berpembuluh dalam bentuk skor setelah mengerjakan tes
kognitif yang dibatasi pada tingkat pengetahuan (C1),
pemahaman (C2), aplikasi (C3).
2. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
merupakan suatu tipe pembelajaran yang dalam proses
pembelajarannya bertujuan untuk pemerataan tanggung
jawab dalam kelompok, yang menggunakan alat bantu
kancing, dimana kancing tersebut digunakan oleh siswa
sebagai tanda yang harus dimiliki siswa sebelum ia
mengemukakan pendapat bahkan untuk menjawab suatu
pertanyaan.
7. Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai
berikut :
a. guru membagi jumlah kelompok secara heterogen;
b. guru menjelaskan tentang kompetensi dasar dan materi
yang akan dibahas;
c. guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mendiskusikan materi yang sedang dipelajari;
d. guru menyiapkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing;
e. setiap siswa dalam kelompok mendapatkan satu buah
kancing;
f. setiap kali seorang siswa berbicara atau menjawab
pertanyaan, dia harus menyerahkan kancingnya;
g. jika kancingnya sudah habis, maka dia tidak boleh
berbicara atau menjawab pertanyaan lagi sampai kancing
semua rekannya habis;
h. jika semua kancing habis, dan tugas belum selesai,
kelompok dapat mengambil kesepakatan untuk membagi
kancing dan mengulangi prosedur kembali; dan
8. Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai
berikut :
a. guru menyiapkan sebuah tongkat;
b. guru menyampaikan kompetensi dasar dan materi pokok yang
akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempelajari materi serta mendiskusikannya
dengan rekan satu kelompoknya;
c. setelah selesai berdiskusi dan mempelajarinya guru
mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya;
d. guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa;
e. setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya;
f. demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru;
g. guru bersama siswa menarik kesimpulan;
h. penutup.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe talking stick adalah salah
satu tipe model pembelajaran kooperatif yang menggunakan alat
bantu tongkat. Fungsi dari tongkat itu adalah jika anak
mendapat tongkat, maka anak tersebut harus menjawab
pertanyaan sesuai dengan materi yang sedang di pelajari.
9. Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh
penulis adalah untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa yang proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
kancing gemerincing dan tipe talking stick pada
sub konsep tumbuhan tidak berpembuluh.
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
c. Bagi sekolah
E. KEGUNAAN PENELITIAN
10. Menurut Hilgard (Sanjaya, Wina, 2008:110)
“belajar itu adalah proses perubahan melalui
kegiatan atau prosedur latihan baik itu latihan
didalam laboratorium maupun dalam lingkungan
alamiah”.
2) Pengertian
Mengajar
Menurut Sudjana, Nana (2004:29) “Sama halnya
dengan belajar, mengajarpun pada hakikatnya
adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak
didik, sehingga dapat menumbuhkan dan
mendorong anak didik melakukan proses belajar”.
11. 3) Pengertian Hasil Belajar
b. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban
atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi.
c. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan
hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak, ada 6 aspek dalam ranah ini, yaitu (1)
gerak refleks, (2) keterampilan gerak dasar, (3)
kemampuan perseptual, (4) gerak keterampilan
kompleks, (5) gerak ekspresif, (6) interpretatif.
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil
Belajar1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa);
2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa);
3) faktor pendekatan belajar (approach to
learning).
a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi.
12. 1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suprijono, Agus (2009:54) ”Pembelajaran
kooperatif merupakan konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk
yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh
guru”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan proses
pembelajaran secara berkelompok yang mana kelompok
tersebut terdiri dari dua orang saja, atau juga dapat
terdiri dari banyak orang.
13. 2) Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing
Adapun keunggulan lain dari teknik ini adalah untuk
mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering
mewarnai kerja kelompok. Dalam banyak kelompok, sering ada
anggota yang mendominasi kelompoknya dan banyak bicara, dan
ada juga anggota yang pasif dan pasrah terhadap rekannya yang
lebih dominan.
14. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe kancing
gemerincing adalah sebagai berikut :
a) Guru membagi jumlah kelompok secara heterogen. Guru
menyiapkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing.
Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan satu buah
kancing. (5 menit)
b) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan materi yang akan
dibahas. (20 menit)
c) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mendiskusikan materi yang sedang dipelajari. (10 menit)
d) Setiap kali seorang siswa berbicara atau menjawab
pertanyaan, dia harus menyerahkan kancing yang
dimilikinya.(45 menit)
e) Jika kancingnya sudah habis, maka dia tidak boleh
berbicara atau menjawab pertanyaan lagi sampai kancing
semua rekannya habis.
f) Jika semua kancing habis, dan tugas belum selesai,
kelompok dapat mengambil kesepakatan untuk membagi
kancing dan mengulangi prosedur kembali.
15. Pada saat proses pembelajarannya siapa yang
memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari
guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya
terlebih dahulu. Proses pembelajaran dengan
menggunakan metode talking stick ini mendorong
peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat
maupun menjawab pertanyaan dari suatu pemecahan
masalah. Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah
menguji kesiapan siswa, serta melatih siswa untuk
membaca dan memahami materi secara cepat.
2) Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking stick
16. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe talking stick
adalah sebagai berikut :
a) Guru menyiapkan sebuah tongkat. Guru membagi
jumlah kelompok secara heterogen. (5 menit)
b) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan materi
pokok yang akan dipelajari (20 menit)
c) Kemudian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mempelajari materi serta mendiskusikannya
dengan rekan satu kelompoknya. (10 menit)
d) Setelah selesai berdiskusi dan mempelajarinya guru
mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya.
e) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada
siswa. Setelah itu guru memberikan pertanyaan dan
siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya. (45 menit)
f) Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa
mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru
17. 1. Pengertian tumbuhan tidak berpembuluh
2. Ciri dan struktur tubuh lumut
3. Jenis-jenis lumut
a. Lumut Hati (Hepaticae)
b. Lumut Tanduk
c. Lumut Sejati ( Musci )
1. Peranan lumut dalam kehidupan sehari-hari
18. Penelitian mengenai penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang
dilakukan oleh Fahlavi, Rizka (2008), dengan
kesimpulan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Sedangkan penelitian mengenai penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe kancing
gemerincing yang dilakukan olel Fitriah (2007),
dengan kesimpulan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
19. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing
gemerincing merupakan salah satu tipe dari model
pembelajaran kooperatif yang memiliki keunggulan
tersendiri, dimana pada model pembelajaran kooperatif
tipe kancing gemerincing ini dapat mengatasi hambatan
pemerataan kesempatan yang sering terjadi dan mewarnai
kegiatan belajar kelompok. Dan teknik kancing
gemerincing akan memastikan bahwa setiap siswa akan
mendapat kesempatan dan dapat berperan serta dalam
kelompoknya.
Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe talking
stick merupakan suatu tipe pembelajaran yang
menekankan pada pemecahan suatu masalah dan
penemuan konsep dalam membentuk kerja sama dengan
kelompoknya dengan cara menjawab pertanyaan pada saat
tongkat ada pada kelompoknya. Proses pembelajaran
kooperatif dengan tipe talking stick mendorong peserta
didik untuk berani mengemukakan pendapat.
Pembelajaran kooperatif tipe talking stick melatih peserta
20. Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe kancing gemerincing dan tipe talking
stick pada sub konsep Tumbuhan Tidak Berpembuluh di
kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya.
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe kancing gemerincing dan tipe talking
stick pada sub konsep Tumbuhan Tidak Berpembuluh di
kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya.
21. 1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu
(quasi eksperiment research). Alasan penulis menggunakan
eksperimen semu adalah penulis ingin mengetahui hubungan antara
sebab akibat antara dua variable yang digunakan atau lebih.
2. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas: Variable bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dan tipe talking
stick.
b. Variabel terikat: Variabel terikat dalam penelitian ini berupa hasil
belajar siswa.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini adalah teknik tes. Karena dalam penelitian ini penulis
melakukan observasi langsung dengan menggunakan instrumen
berupa tes formatif untuk membandingkan hasil belajar akibat
perlakuan yang diberikan yaitu model pembelajaran kooperatif dengan
tipe yang berbeda.
4. Instrumen Penelitian
a. Konsepsi
b. Uji coba instrumen penelitian
1) Uji validitas
22. Desain yang digunakan adalah one short case study, dimana penulis hanya
mengadakan treatman satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh
kemudian diadakan post test, dari hasil post test tersebut diambil kesimpulan.
Arikunto, Suharsimi (2006:85)
Setelah kegiatan belajar mengajar kedua kelompok tersebut diberi tes yang
sama, sehinnga diperoleh hasil tes dari kedua kelompok disajikan data yang di
analisis. Untuk lebih jelasnya disajikan sebagai berikut. (Arikunto, Suharsimi
2006:85)
R : X1 : O
R : X2 : O
Keterangan :
R : Randomisasi
X1 : Perlakuan I (proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing)
X2 : Perlakuan II (proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick)
O : Hasil observasi setelah diberikan perlakuan.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Seluruh kelas X pada semester 2 tahun ajaran 2009/2010 sebanyak 9 kelas
yaitu dari kelas
X1
sampai dengan X9
dengan jumlah siswa sebanyak 343 orang.
b. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua kelas yang diambil
secara cluster random sampling (teknik random atas himpunan).
6. Desain Penelitian
23. 1) Tahap persiapan
2) Tahap pelaksanaan
3) Tahap pengolahan data
8. Tekhnik pengolahan data dan analisis data
a)Uji persyaratan analisis
1) Uji normalitas dengan menggunakan uji Chi-kuadarat (X2
)
2) Uji homogenitas dengan menggunakan F maximum
b)Uji hipotesis
9. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Februari di
kelas X SMA Negeri 6 Tasikmalaya tahun pelajaran
2009/2010 yang beralamat di JL. Cibungkul Kelurahan
Sukamaju kaler Kecamatan Indihiang Tasikmalaya 46151.