1. MIKRO Fungsi Linier pada
Penerapan Ekonomi
Fungsi Penawaran dan Pemintaan, Pengaruh Pajak Spesifik
Terhadap Keseimbangan Pasar, Pengaruh Pajak Proporsional
Terhadap Keseimbangan Pasar, Pengaruh Subsidi Terhadap
Keseimbangan Pasar, Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam
Barang, Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan, Keuntungan-
Kerugian-Pulang Pokok, Fungsi Anggaran
Fungsi Konsumsi-Tabungan dan Angka Pengganda,
Pendapatan Disposibel, Fungsi Pajak, Fungsi Investasi, Fungsi
Impor, Pendapatan Nasional, Analisis IS-LM
MAKRO
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
2. Fungsi Permintaan & Penawaran
Fungsi Permintaan (Demand):
Yaitu menghubungkan variabel harga dan
variabel jumlah (barang/jasa) yang diminta.
Fungsi Penawaran (Supply):
Yaitu menghubungkan variabel harga dan
variabel jumlah (barang/jasa) yang
ditawarkan.
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
3. Bentuk Fungsi Umum
Permintaan & Penawaran
Hukum Permintaan: P
Apabila harga naik maka permintaan
barang akan menurun, dan
sebaliknya.
Q
Permintaan
P
Hukum Penawaran:
Apabila harga naik maka penawaran
barang akan naik dan sebaliknya.
Q
Penawaran
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
4. Keseimbangan Pasar
Equilibrium (EQ)
Apabila jumlah barang yang
P diminta di pasar tersebut sama
P=3+0,5Q dengan jumlah barang yang
diminta, dimana Qd=Qs
Sehingga:
Q =-6+2P
7 E Q =15-P, maka:
15-P = -6+2P
P=15-Q 21 = 3P
Pe = 7
8 Pe = 15-Q --- “Permintaan”
Q
Qe = 8
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
5. EQ Sesudah Yang dimaksud Pajak Spesifik adalah Pajak
yang dikenakan oleh pemerintah dalam ini
Pajak Spesifik ada sebesar “x” rupiah perunit.
Adanya pengenaan Pajak (t) misal
P=3+0,5Q+3 sebesar 3 per unit maka akan
P
memperngaruhi kurva
P=3+0,5Q
E’ penawaran.
Sehingga:
Q = 3+ 0,5P + 3
E Q = 6+ 0,5P
Q = -12 + 2P, maka
P=15-Q
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
Pe’ = 9
Q
Qe’ = 15 - P --- “Permintaan”
Qe’ = 15- 9 = 6
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
6. EQ Sesudah Pajak Proporsional adalah Pajak
yang dikenakan oleh pemerintah
dalam ini ada sebesar “%” dari
Pajak Proporsional harga perunit.
Adanya pengenaan Pajak (t) misal
sebesar 25%=0,25 maka akan
P
memperngaruhi kurva
P=3+0,5Q
penawaran.
E’ Sehingga:
P = 3+0,5PQ+0,25P
P-0,75P = 3+0,5Q
0,75P = 3+0,5Q
E P=15-Q Q = -6+1,5P, maka:
15-P =3+1,5P
21 =2,5P, Pe’= 8,4
Q
Qe’ = 15 - P --- “Permintaan”
Qe’ = 15- 8,4 = 6,6
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
7. Pengaruh Subsisidi P = 3+0,5PQ+-1,5
Kepada Equilibrium P
2P
= 1,5+0,5Q
= 3+ Q
P P=3+0,5Q Q = -3+2P, maka:
E 15-P =-3+2P
18 =3P, Pe’= 6
7 E’
6
Qe’ = 15 - P --- “Permintaan”
P=15-Q Qe’ = 15- 6 = 9
Q
Subsidi yang dinikmati konsumen:
89 sk = Pe-Pe’ = 7-6=1, maka 6/9=67%
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari Subsidi yang dinikmati produsen
pajak, Subsisdi dapat bersifat spesifik dan sp = s-sk = 1,5-1=0,5, maka 0.5/1.5-
proporsional. Dengan adanya subsidi, =33,3%
produsen merasa biaya produksi menjadi lebih Subsidi yang dibayar pemerintah:
murah (dan konsumen?), sehingga harga sp = Qs’x∑s = 9x1,5=13,5 (semua
keseimbangan yang tercipta juga akan barang terjual x total subsisidi)
bergeser.
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
8. Keseimbangan Pasar pada
Dua Macam Barang
Qd = a – bP , merupakan bentuk linier/
persamaan dari yang lazim terjadi, akan tetapi
didalam kelanjutannya akan terdapat banyak
sekali ditemukan anomali. Fungsi akan
termodifikasi, contoh: bilamana barang
tersebut memiliki barang pengganti
(subsitutif-subsitutive) dan pelengkap
(komplementer-complementer)
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
9. Kasus Keseimbangan Pasar
pada Dua Macam Barang
Qdx= Jumlah Permintaan Barang X
Qdy= Jumlah Permintaan Barang Y 1 dan 2:
Px = Harga x per unit 10Px-6Px=16 1x
Py = Harga y per unit 4Py-10Py=-12 2x
10Px-2Px = 16
Keseimbangan Pasar barang X:
4Py-25y =-24
Qdx=Qsx
25Py = 46
10-Px+2Py=-6+6Px
Py = 2
10Px-6Px=16 …………. (1)
Keseimbangan Pasar barang Y:
Qdy=Qsy
9-3Py+4Py=-3+7Py
4Py-10Py = -12 ……….…(2)
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
10. Keseimbangan Pasar pada Dua
Macam Barang
Kemudian Qx dan Qy dapat dihitung dengan
memasukkan nilai Px dan Py yang telah
dimasukkan ke dalam persamaan permintaan
atau penawaranya. (Py=Px=2)
Qsy = -6+6P = 6
Qsy = -3+7P = 11
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
11. Fungsi Biaya dan
Fungsi Penerimaan
Kebanyakan Perusahaan mengelompokkan
Total Biaya (TC) equal Biaya Tetap (Fixed Cost)
& Biaya Variabel (Variable Cost).
TC = FC+VC
Penentuan Laba:
π = R-TC
= (PxQ)-TC
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
12. Fungsi Biaya dan
Fungsi Penerimaan
C, R, π Dik : C=200+100Q
R R=200Q
Dit : BEP, bila Q=300
60.000 Jawab:
10,000 C
π = R-C
50.000
0 = R-C
40.000 200Q = 20.000+100Q
BEP VC Q = 200
20.000 FC Bila Q= 300, maka
R = 200(300)= 60.000
C = 20.000 + 100(300)
100 200 300 Q = 50.000
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
13. Fungsi Biaya Anggaran
Dalam Ekonomi Mikro, terdapat dua teori yang
membahas fungsi anggaran yaitu teori
produksi dan teori konsumsi. Teori Produksi
mencerminkan dua input atau lebih (gambar
anggaran seperti ini disebut isocost).
Teori Konsumsi mencerminkan dua output
atau lebih batas maksimum berkenaan dengan
jumlah pendapatannya (gambar anggaran
seperti ini disebut budgetline).
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
14. Fungsi Biaya Anggaran
M = x.Px + y.Py
Pada TEORI PRODUKSI Pada TEORI KONSUMSI
M : Jumlah dana produsen M : Jumlah dana Konsumsi
x : Jumlah masukan X x : Jumlah keluaran X
y : Jumlah masukan Y y : Jumlah keluaran Y
Px : Harga unit X per unit Px : Harga unit X per unit
Py : Harga unit Y per unit Py : Harga unit Y per unit
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
15. Kasus Fungsi Anggaran
Bentuklah persamaan anggaran seorang konsumen untuk barang X dan
barang Y, apabila pendapatan yang disediakannya sebesar Rp 100,000,-
sedangkan harga barang Y dan X masing-masing Rp 500,- dan Rp 1,000,- per
unit. Jika semua pendapatan diasumsikan semuanya dibelanjakan barang X ,
berapa berapa banyak jumlahnya? Berapa unit Y dapat dibeli bila ia hanya
membeli 100 unit X
M = xPx + yP Jika x =100, maka:
100,000 = x(500) + y(1,000) M = xPx +x yPy
100,000 = 500x + 1,000y 100,000 = 100(500) + y(1,000)
Jika y=0, maka jumlah barang X: 100,000 = 50,000 + 1,000y
500x =100,000 - + 1,000(0) 1,000y = 50,000
x =100,000 : 500 y = 50,000 ; 1,000
= 200 unit = 50 unit
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
16. Kasus Fungsi Anggaran
M/Py
y
100
M = xPx +yPy
100,000= 500x + 1,000y
50 (100,50)
M/Px
100 200 x
Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com