2. Komunikasi
¢ The transmission of meaning
through the use of symbols.
(Rainney, 1996)
¢ Simbol bisa berupa: gambar,
film, kata-kata, music,
gestures, dll
J L
3. Definisi komunikasi politik
McNair (2010) mengungkapkan bahwa komunikasi politik
adalah komunikasi yang bertujuan tentang politik, yang
meliputi tiga aspek:
1. Segala bentuk komunikasi yang dilakukan oleh politisi
dan aktor politik yang lain dengan tujuan mencapai
tujuan politik tertentu.
2. Komunikasi yang dilakukan terhadap aktor-aktor politik
oleh non- politisi seperti memilih ataupun tulisan di
media.
3. Komunikasi tentang aktor-aktor politik dan aktivitasnya
seperti dalam berita, editorial, dan format yang lain.
4. Definisi komunikasi politik (laswell)
u “Who says What, to whom, with what channel and what
effect”. (Laswell)
5. Komunikator = Partisipan
yang menyampaikan
informasi politik
Pesan Politik = Informasi,
fakta, opini, keyakinan politik
Media = Wadah (medium)
yang digunakan untuk
menyampaikan pesan
(misalnya surat kabar, orasi,
konperensi pers, televisi,
internet,
Demonstrasi, polling, radio)
Komunikan = Partisipan yang
diberikan informasi politik
oleh komunikator
FeedBack = Tanggapan dari
Komunikan atas informasi
politik yang diberikan oleh
komunikator
Elemen-elemen Komunikasi Politik
6. Aktor
¨ Dalam studi komunikasi politik, komunikator
biasanya dibagi kedalam tiga kategori.
1. 1. Politisi
2. Orang yang berkarir di dunia politik untuk
menduduki jabatan-jabatan politik
3. 2. Profesional
4. Orang yang mendapatkan uang dala
keterlibatannya dalam komunikasi politik
5. 3. Volunteer
6. Part timer communicator, terlibat dalam
satu isu tertentu saja
7. Media dan
Politik
Gatekeeping adalah proses menetapkan
informasi apa yang akan disampaikan
kepada khalayak dalam konteks pembuatan
kebijakan publik.
Agenda setting adalah proses untuk memilih
topik-topik apa yang akan dibaca, didengar
atau dilihat oleh khalayak untuk
membangun satu opini publik tertentu.
Framing adalah menempatkan perspektif
partikular pada sebuah peristiwa
8.
9.
10. Respon
terhadap
komunikasi
politik
Initiation. Penerima pesan yang
sebelumnya tidak tahu, menjadi tahu
Conversion. Mengubah pendapat awal
reciever
Reinforcement. memperkuat keyakinan si
penerima terhadap pilihan tertentu.
Activation. Mengubah keyakinan
menjadi partisipasi politik.
11. Fungsi Media di Negara Demokrasi (McNair, 2015:19):
Dalam sebuah negara
demokrasi, media memiliki
beberapa peran Media harus
memberikan informasi kepada
masyarakat tentang apa yang
terjadi di sekelilingnya. Ini disebut
sebagai fungsi “surveillance” atau
“monitoring” dari media.
Media harus mengedukasi
masyarakat tentang makna atau
signifikansi dari sebuah fakta.
Media harus menyediakan
platform untuk wacana politik
publik, memfasilitasi terbentuknya
opini publik, dan memastikan
bahwa opini tersebut kembali
kepada publik, tempatnya
berasal.
Memberikan publikasi terhadap
institusi pemerintahan dan politik.
Publikasi di sini diartikan sebagai
kontrol terhadap pemerintah.
Fungsi ini disebut sebagai fungsi
watchdog.
Fungsi terakhir adalah saluran
bagi advokasi terhadap
berbagai pandangan politik
masyarakat.
12. Opini Publik
u Opini adalah kepercayaan, nilai dan harapan yang disuarakan
melalui perilaku. Opini publik merupakan akumulasi dari opini-
opini individu yang terbangun melalui proses komunikasi.(Dan
Nimmo)
u The sum of all private opinions of which Government officials
aware and take into account making their decisions. (Austin
Rainney)
13.
14. Terbentuknya Opini (dan nimm0)
Sebuah rangsangan baru dapat menjadi opini publik jika
mampu melalui proses berikut
1. Adanya pertikaian yang berpotensi menjadi isu
2. Adanya sebuah persoalan di masyarakat. Jikapun tidak ada
kontroversi, ada benih kontroversi
3. Adanya ”pemimpin” yang melakukan publikasi
4. Adanya komunikator politik yang aktif melakukan fungsi
komunikasi politik melalui tiga saluran :
¤ Saluran (media) massa
¤ Interpersonal (langsung maupun tidak langsung)
¤ Organisasi (gabungan antara saluran massa dan interpersonal,
fungsi kedalam dan keluar organisasi)
5. Adanya interpretasi personal
6. Gambaran tentang opini yang ada, tahap menyesuaikan
opini pribadi setiap orang kepada persepsinya yang lebih luas
7. Kesediaan untuk menyampaikan opini di depan umum
¨ Tergantung :
¤ Iklim opini (distribusi sentimen mayoritas dan minoritas)
15. Dimensi opini publik, (Rainney, 1996)
Opini publik memiliki dua dimensi
1. Dimensi Preferensi
Yaitu pilihan warga negara terhadap satu fenomena
politik tertentu. Misal dalam pemilihan Presiden
dimensi ini bicara tentang calon siapa yang diminati
2. Dimensi Intensitas
Dimensi ini bicara tentang seberapa kuat preferensi
tersebut tertanam di benak pemilih sampai ke level
tindakan.
16. Dimensi preferensi dan intensitas saling berjalin dalam
dinamika terbentuknya opini publik. Sesorang yang
dalam pemilu mendapatkan kecenderungan dipilih
(preferensi) tinggi akan terancam gagal dalam
pemilihan jika intensitas rendah. Kedua hal ini memiliki
posisi penting dalam proses opini publik
17. Mengukur
Opini Publik
1. Survey opini publik, baik
berupa Polling atau Voting
behavior.
2. Experiment à Mengukur
opini publik dengan
memberikan “treatment”
tertentu.
19. Komunikasi Politik dari sudut pandang Budaya Politik (Edward T
Hall,1976):
1. High Context Culture à
Dominannya budaya non
verbal
2.Low Context Culture à
Dominannya Budaya
Verbal