SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
PPN Dibebaskan Atas BKP/JKP
Tertentu
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 370/PMK.03/2003
BKP Tertentu
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Senjata, amunisi, alat angkutan di air/bawah
air/udara/darat, kendaraan lapis baja, kendaraan patroli, dan
kendaraan angkutan khusus lainnya, serta suku cadangnya
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Komponen atau bahan yang belum dibuat di dalam negeri yang
digunakan dalam pembuatan senjata dan amunisi untuk keperluan
Dephan atau TNI/POLRI
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan Program (PIN)
• Impor dan Penyerahan
• Tidak Wajib SKB kecuali yang
memerlukan pengesahan
Buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran
agama
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal
angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal
penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadang serta alat
keselamatan pelayaran atau keselamatan manusia
BKP Tertentu
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan
penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan
untuk perbaikan atau pemeliharaan
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan
atau pemeliharaan serta prasarana
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Komponen atau bahan yang digunakan untuk pembuatan
kereta api, suku cadang, peralatan untuk perbaikan atau
pemeliharaan, serta prasarana yang akan digunakan oleh
PT (PERSERO) KAI
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Peralatan berikut suku cadangnya yang digunakan oleh
Dephan atau TNI untuk penyediaan data batas dan photo
udara wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan
untuk mendukung pertahanan Nasional
• Penyerahan
• Tidak Wajib SKB
Rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah susun
sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar
serta perumahan lainnya, yang batasannya ditetapkan oleh
Menteri Keuangan
Penyerahan JKP Tertentu
Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Laut Nasional, Perusahaan penangkapan ikan nasional, Perusahaan
Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional, atau Perusahaan Penyelenggara Jasa ASDP Nasional, yang meliputi:
• Jasa persewaan kapal
• Jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa tambat, dan jasa labuh, dan
• Jasa perawatan atau reparasi (docking) kapal
Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang meliputi:
• Jasa persewaan pesawat udara
• Jasa perawatan atau reparasi pesawat udara
Jasa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh PT (PERSERO) KAI
Jasa yang diserahkan oleh Kontraktor untuk pemborongan bangunan RS, RSS dll dan pembangunan tempat yang
semata-mata untuk keperluan ibadah
Jasa persewaan rumah susun sederhana, rumah RS dan RSS, dan
Jasa yang diterima oleh Dephan atau TNI yang dimanfaatkan dalam rangka penyediaan data batas photo udara
wilayah Negara RI ntuk mendukung pertahanan nasional
TIDAK WAJIB SKB
Surat Keterangan Bebas
 Permohonan untuk memperoleh SKB PPN diajukan
kepada Direktur Jenderal Pajak
 Atas permohonan SKB PPN, Direktur Jenderal Pajak
memberikan keputusan dalam jangka waktu 5 hari
kerja setelah surat permohonan diterima dengan
lengkap
Tatacara Pembebasan
 Dephan, TNI/POLRI atau orang atau badan yang
mengimpor melakukan sendiri perhitungan PPN yang
seharusnya terutang dan mencantumkan jumlah PPN
tersebut dalam PIB
 Atas impor BKP Tertentu tidak diperlukan SSP
 Dephan, TNI/POLRI atau orang atau badan yang
mengimpor harus menyerahkan SKB PPN beserta PIB
kepada Dirjen Bea dan Cukai
 Dirjen Bea dan Cukai setelah menerima dokumen SKB
dan PIB, membubuhkan cap "PPN DIBEBASKAN
SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000 SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN PP NOMOR 38 TAHUN 2003"
serta mencantumkan Nomor dan Tanggal SKB PPN pada
setiap lembar PIB pada saat penyelesaian dokumen
impor
Tatacara Pembebasan
 Pengusaha yang menyerahkan BKP/JKP Tertentu
yang dibebaskan dari pengenaan PPN, wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi
PKP
 PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP tertentu
yang dibebaskan dari pengenaan PPN, wajib
menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap
"PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146
TAHUN 2000 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH
DENGAN PP NOMOR 38 TAHUN 2003“
 Pembubuhan cap pada Faktur Pajak dilakukan
setelah menerima SKB PPN kecuali tidak wajib SKB
BKP Tertentu Digunakan Tidak Sesuai
Tujuan Atau Dialihkan
Impor dan Penyerahan
BKP Tertentu
Digunakan Tidak Sesuai
Tujuan atau
Dipindahtangankan
PPN Harus Disetor ke Kas
Negara
Jika tidak dipenuhi, DJP Dapat Menerbitkan SKPKB sebesar PPN terutang
ditambah sanksi bunga 2% per bulan maks. 24 bulan
Dalam Jk.
Waktu 5
Tahun Sejak
Impor atau
Perolehan
Dalam Jk.
Waktu 1 bulan
sejak
dijual, dipindaht
angankan atau
tidak digunakan
sesuai tujuan
semula
PPN Tidak Dapat
Dikreditkan
Pengkreditan
 Pajak Masukan atas impor dan atau atas perolehan
BKP/JKP yang digunakan untuk menghasilkan
BKP/JKP Tertentu yang dibebaskan dari pengenaan
PPN, tidak dapat dikreditkan
 Pajak Masukan yang tercantum dalam PIB atau
dalam Faktur Pajak yang PPNnya dibebaskan, tidak
dapat dikreditkan

Contenu connexe

Tendances

Permenkeu171 pmk-02-2013 dipa
Permenkeu171 pmk-02-2013 dipaPermenkeu171 pmk-02-2013 dipa
Permenkeu171 pmk-02-2013 dipayunussetyawan07
 
Sk nomor 80 ps (2012)tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan
Sk nomor 80 ps  (2012)tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatanSk nomor 80 ps  (2012)tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan
Sk nomor 80 ps (2012)tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatanNurman syah
 
Salinan Surat Edaran tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internsional pada ...
Salinan Surat Edaran tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internsional pada ...Salinan Surat Edaran tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internsional pada ...
Salinan Surat Edaran tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internsional pada ...CIkumparan
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanDudi Wahyudi
 
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidanaSurat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidanaYudhi Aldriand
 
76 pmk05 2017(1)
76 pmk05 2017(1)76 pmk05 2017(1)
76 pmk05 2017(1)hafid abdul
 
Dirjen Hubud Pengendalian Transportasi Udara
Dirjen Hubud Pengendalian Transportasi UdaraDirjen Hubud Pengendalian Transportasi Udara
Dirjen Hubud Pengendalian Transportasi UdaraPrabariniKartika
 
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNAhmad Abdul Haq
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonomKewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonomsumarni .
 
Perpres40 2014 pengadaantanahumum
Perpres40 2014 pengadaantanahumumPerpres40 2014 pengadaantanahumum
Perpres40 2014 pengadaantanahumumekacoy
 
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)Syukriy Abdullah
 

Tendances (20)

Sosialisasi p ph pasal 21
Sosialisasi p ph pasal 21Sosialisasi p ph pasal 21
Sosialisasi p ph pasal 21
 
Permenkeu171 pmk-02-2013 dipa
Permenkeu171 pmk-02-2013 dipaPermenkeu171 pmk-02-2013 dipa
Permenkeu171 pmk-02-2013 dipa
 
Sk nomor 80 ps (2012)tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan
Sk nomor 80 ps  (2012)tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatanSk nomor 80 ps  (2012)tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan
Sk nomor 80 ps (2012)tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan
 
Salinan Surat Edaran tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internsional pada ...
Salinan Surat Edaran tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internsional pada ...Salinan Surat Edaran tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internsional pada ...
Salinan Surat Edaran tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internsional pada ...
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak Penghasilan
 
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidanaSurat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
 
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pnsPp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
 
Pp 24 1976
Pp 24 1976Pp 24 1976
Pp 24 1976
 
76 pmk05 2017(1)
76 pmk05 2017(1)76 pmk05 2017(1)
76 pmk05 2017(1)
 
Pp nomor 36 tahun 2019
Pp nomor 36 tahun 2019Pp nomor 36 tahun 2019
Pp nomor 36 tahun 2019
 
Pmk 163-pmk.05-2013
Pmk 163-pmk.05-2013Pmk 163-pmk.05-2013
Pmk 163-pmk.05-2013
 
Dirjen Hubud Pengendalian Transportasi Udara
Dirjen Hubud Pengendalian Transportasi UdaraDirjen Hubud Pengendalian Transportasi Udara
Dirjen Hubud Pengendalian Transportasi Udara
 
P ph pasal 21 new
P ph pasal 21 newP ph pasal 21 new
P ph pasal 21 new
 
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
 
Potput 21
Potput 21Potput 21
Potput 21
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonomKewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
 
Tata cara pemotongan pph pasal 21
Tata cara pemotongan pph pasal 21Tata cara pemotongan pph pasal 21
Tata cara pemotongan pph pasal 21
 
Perpres40 2014 pengadaantanahumum
Perpres40 2014 pengadaantanahumumPerpres40 2014 pengadaantanahumum
Perpres40 2014 pengadaantanahumum
 
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
 

En vedette

Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007Adnan Fauzi Siregar
 
KB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNKB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNDudi Wahyudi
 
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakKB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakDudi Wahyudi
 
PPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSSPPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSSDudi Wahyudi
 
PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010Dudi Wahyudi
 
PP Nomor 94 tahun 2010
PP Nomor 94 tahun 2010PP Nomor 94 tahun 2010
PP Nomor 94 tahun 2010Dudi Wahyudi
 
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorPPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorDudi Wahyudi
 
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan AgamaPPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan AgamaDudi Wahyudi
 
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010Dudi Wahyudi
 
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang MewahPajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang MewahDudi Wahyudi
 
Interpersonal Skill sesi 3
Interpersonal Skill sesi 3Interpersonal Skill sesi 3
Interpersonal Skill sesi 3Judhie Setiawan
 
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 BaruCara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 BaruDudi Wahyudi
 
Hukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalHukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalLeite Bayukaka
 

En vedette (20)

Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
 
KB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNKB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPN
 
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakKB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
 
PPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSSPPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSS
 
PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
 
Pasal 22
Pasal 22Pasal 22
Pasal 22
 
PP Nomor 94 tahun 2010
PP Nomor 94 tahun 2010PP Nomor 94 tahun 2010
PP Nomor 94 tahun 2010
 
Pph pasal 22
Pph pasal 22Pph pasal 22
Pph pasal 22
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 
PPh Pasal 23
PPh Pasal 23PPh Pasal 23
PPh Pasal 23
 
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorPPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan Bermotor
 
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan AgamaPPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
 
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
 
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
 
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang MewahPajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
 
Al quran-pdf-terjemah
Al quran-pdf-terjemahAl quran-pdf-terjemah
Al quran-pdf-terjemah
 
Interpersonal Skill sesi 3
Interpersonal Skill sesi 3Interpersonal Skill sesi 3
Interpersonal Skill sesi 3
 
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 BaruCara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
 
Hukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalHukum pajak internasional
Hukum pajak internasional
 

Plus de Dudi Wahyudi

PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Dudi Wahyudi
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 

Plus de Dudi Wahyudi (8)

PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
 
Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26
 
Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23
 
Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22
 
Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21
 
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
 
Kup 2008
Kup 2008Kup 2008
Kup 2008
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
 

Dernier

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 

Dernier (13)

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 

PPN Dibebaskan Atas BKP/JKP Tertentu

  • 1. PPN Dibebaskan Atas BKP/JKP Tertentu Keputusan Menteri Keuangan Nomor 370/PMK.03/2003
  • 2. BKP Tertentu • Impor dan Penyerahan • Wajib SKB Senjata, amunisi, alat angkutan di air/bawah air/udara/darat, kendaraan lapis baja, kendaraan patroli, dan kendaraan angkutan khusus lainnya, serta suku cadangnya • Impor dan Penyerahan • Wajib SKB Komponen atau bahan yang belum dibuat di dalam negeri yang digunakan dalam pembuatan senjata dan amunisi untuk keperluan Dephan atau TNI/POLRI • Impor dan Penyerahan • Wajib SKB Vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan Program (PIN) • Impor dan Penyerahan • Tidak Wajib SKB kecuali yang memerlukan pengesahan Buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama • Impor dan Penyerahan • Wajib SKB Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau keselamatan manusia
  • 3. BKP Tertentu • Impor dan Penyerahan • Wajib SKB Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan • Impor dan Penyerahan • Wajib SKB Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana • Impor dan Penyerahan • Wajib SKB Komponen atau bahan yang digunakan untuk pembuatan kereta api, suku cadang, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan, serta prasarana yang akan digunakan oleh PT (PERSERO) KAI • Impor dan Penyerahan • Wajib SKB Peralatan berikut suku cadangnya yang digunakan oleh Dephan atau TNI untuk penyediaan data batas dan photo udara wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan untuk mendukung pertahanan Nasional • Penyerahan • Tidak Wajib SKB Rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah susun sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar serta perumahan lainnya, yang batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan
  • 4. Penyerahan JKP Tertentu Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Laut Nasional, Perusahaan penangkapan ikan nasional, Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional, atau Perusahaan Penyelenggara Jasa ASDP Nasional, yang meliputi: • Jasa persewaan kapal • Jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa tambat, dan jasa labuh, dan • Jasa perawatan atau reparasi (docking) kapal Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang meliputi: • Jasa persewaan pesawat udara • Jasa perawatan atau reparasi pesawat udara Jasa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh PT (PERSERO) KAI Jasa yang diserahkan oleh Kontraktor untuk pemborongan bangunan RS, RSS dll dan pembangunan tempat yang semata-mata untuk keperluan ibadah Jasa persewaan rumah susun sederhana, rumah RS dan RSS, dan Jasa yang diterima oleh Dephan atau TNI yang dimanfaatkan dalam rangka penyediaan data batas photo udara wilayah Negara RI ntuk mendukung pertahanan nasional TIDAK WAJIB SKB
  • 5. Surat Keterangan Bebas  Permohonan untuk memperoleh SKB PPN diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak  Atas permohonan SKB PPN, Direktur Jenderal Pajak memberikan keputusan dalam jangka waktu 5 hari kerja setelah surat permohonan diterima dengan lengkap
  • 6. Tatacara Pembebasan  Dephan, TNI/POLRI atau orang atau badan yang mengimpor melakukan sendiri perhitungan PPN yang seharusnya terutang dan mencantumkan jumlah PPN tersebut dalam PIB  Atas impor BKP Tertentu tidak diperlukan SSP  Dephan, TNI/POLRI atau orang atau badan yang mengimpor harus menyerahkan SKB PPN beserta PIB kepada Dirjen Bea dan Cukai  Dirjen Bea dan Cukai setelah menerima dokumen SKB dan PIB, membubuhkan cap "PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PP NOMOR 38 TAHUN 2003" serta mencantumkan Nomor dan Tanggal SKB PPN pada setiap lembar PIB pada saat penyelesaian dokumen impor
  • 7. Tatacara Pembebasan  Pengusaha yang menyerahkan BKP/JKP Tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi PKP  PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN, wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap "PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PP NOMOR 38 TAHUN 2003“  Pembubuhan cap pada Faktur Pajak dilakukan setelah menerima SKB PPN kecuali tidak wajib SKB
  • 8. BKP Tertentu Digunakan Tidak Sesuai Tujuan Atau Dialihkan Impor dan Penyerahan BKP Tertentu Digunakan Tidak Sesuai Tujuan atau Dipindahtangankan PPN Harus Disetor ke Kas Negara Jika tidak dipenuhi, DJP Dapat Menerbitkan SKPKB sebesar PPN terutang ditambah sanksi bunga 2% per bulan maks. 24 bulan Dalam Jk. Waktu 5 Tahun Sejak Impor atau Perolehan Dalam Jk. Waktu 1 bulan sejak dijual, dipindaht angankan atau tidak digunakan sesuai tujuan semula PPN Tidak Dapat Dikreditkan
  • 9. Pengkreditan  Pajak Masukan atas impor dan atau atas perolehan BKP/JKP yang digunakan untuk menghasilkan BKP/JKP Tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN, tidak dapat dikreditkan  Pajak Masukan yang tercantum dalam PIB atau dalam Faktur Pajak yang PPNnya dibebaskan, tidak dapat dikreditkan