Ce diaporama a bien été signalé.
Le téléchargement de votre SlideShare est en cours. ×

1 pentingnya gerakan literasi media

Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Prochain SlideShare
Literasi media
Literasi media
Chargement dans…3
×

Consultez-les par la suite

1 sur 17 Publicité

Plus De Contenu Connexe

Diaporamas pour vous (20)

Similaire à 1 pentingnya gerakan literasi media (20)

Publicité

1 pentingnya gerakan literasi media

  1. 1. Pentingnya Gerakan Literasi Media Liliek Budiastuti Wiratmo Pegiat Literasi Media Disampaikan pada “Workshop Menulis Dongeng Literasi Media” diselenggarakan LeSPI dan Yayasan Tifa Semarang, 7- 8 Oktober 2011
  2. 2. Apakah Literasi Media?  Literasi Media dimaknai sebagai gerakan atau upaya untuk meningkatkan kemampuan untuk mengakses, menelaah, menganalisa, memberikan kritik, saran, serta menciptakan beragam pesan dlm berbagai konteks.  Literasi media sering juga dikaitkan dengan kondisi ’media literate’ atau “melek media”.
  3. 3. Mengapa perlu gerakan literasi media?
  4. 4. Media Penyiaran sebagai Industri:  Padat modal  Berorientasi keuntungan (profit)  Rating dan share sebagai panduan  Sarat Persaingan  Cenderung abai pd kepentingan publik
  5. 5. LINGKUNGAN LEMBAGA PENYIARAN KHALAYAK PEMILIK PEMERINTAH PESAING LEMBAGA REGULATOR PENYIARAN PENGAWAS PENGIKLAN MEDIA TEKNOLOGI
  6. 6.  Sumber informasi
  7. 7. Bagi publik televisi sbg:  Sarana hiburan murah
  8. 8.  Baby sitter
  9. 9. Tujuan Gerakan Literasi media memperkuat kemampuan masyarakat dlm mentransformasi hubungan pasif dengan media menjadi hubungan yang lebih aktif, serta membangun sikap kritis atas sajian dan dampak media, hingga mampu mengambil jalan keluar yg bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. (Wally Bowen, 1996)
  10. 10. Orang yang „Melek media‟? orang yang dapat memanfaatkan media komunikasi untuk mengatasi dan atau memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya. Cerdas dan bijak memanfaatkan  mis: hati-hati mengunggah data pribadi dll
  11. 11. Media Literate: Bertanggung Berpikir kritis Berpikir kreatif jawab dlm bertindak Televisi
  12. 12. Masyarakat harus tahu:  Realitas TV adalah realitas semu (by design)  Khalayak sebagai pasar (program dan iklan)  TV “merayu” publik untuk membeli produk
  13. 13. Mestinya, publik:  Selektif memilih program  Dampingi dan/atau beri pemahaman kepada anak-anak tentang program TV  Pindah Saluran atau matikan TV  Sampaikan keluhan ke regulator  Letakkan pesawat TV/komputer-internet di uang keluarga/umum  Menjalin jejaring untuk bersama-sama melakukan kegiatan literasi media
  14. 14. Agar ........ Kita/khalayak yang mengendalikan TV, bukan TV mengendalikan kita/khalayak
  15. 15. Sehingga, menjadi penonton „aktif‟, yang dapat:  memilih acara yg ditonton – sesuai usia, minat, waktu;  membatasi jumlah jam menonton - maksimal 2 jam/ hari;  Memahami program yg ditonton;  memetik manfaat dari acara yg ditonton - inspirasi kehidupan yang lebih baik, mendukung pekerjaan/studi  tidak hanyut oleh sajian TV sehingga terhindar dari pengaruh negatif TV
  16. 16. Literasi media menjadi tugas bersama Karena:  Berat dan sulit melawan industri  Keterbatasan jangkauan regulator  Ketimpangan pengetahuan masyarakat
  17. 17. Peranserta Masyarakat Pasal 52 UU 32/2002 ayat (1) Setiap warga negara Indonesia memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam berperanserta mengembangkan penyelenggaraan penyiaran ayat (2) Organisasi nirlaba, LSM, perguruan tinggi, dan kalangan pendidikan, dapat mengembangkan kegiatan literasi dan/atau pemantauan lembaga penyiaran. ayat (3) Masy sgbmn dimaksud ayat (1) dpt mengajukan keberatan thd program dan/atau isi siaran yang merugikan.

×