SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Mengenal UU Penyiaran
          Serta P3 dan SPS
        (Landasan Legal dan Etis)

               Liliek Budiastuti Wiratmo
                 Email: liliekbewe@yahoo.com
               http://www.elbewe.blogspot.com/




Disampaikan pada “Workshop Menulis Dongeng Literasi Media”
            diselenggarakan LeSPI dan Yayasan Tifa
               Semarang, 7- 8 Oktober 2011
Peraturan yang berkait langsung dengan
penyiaran:
  1. UU 32/2002 ttg penyiaran)
  2. UU Pers  yg berkaitan dg jurnalisme
  3. Peraturan KPI tentang Konten: Pedoman Perilaku
     Penyiaran dan Standar Program Siaran – P3SPS
UU No. 32 /2002 ttg Penyiaran
Tujuan (psl 3):
Penyiaran untuk memperkukuh integrasi
nasional, terbina watak dan jati diri
bangsa yg beriman, bertakwa,
mencerdaskan kehidupan bangsa,
memajukan kesejahteraan umum, dalam
rangka membangun masyarakat yg mandiri,
demokratis, adil dan sejahtera, serta
menumbuhkan industri penyiaran.
Fungsi Penyiaran (Ps 4):
    media informasi
    media pendidikan
    hiburan
    Kontrol
    Perekat sosial
    Ekonomi
    Kebudayaan
UU No. 32 tahun 2002: Penyiaran
Psl 36:
(1)   Isi siaran: informasi, pendidikan, hiburan dan manfaat
      untuk bentuk intelektualitas, watak, moral, kemajuan,
      kekuatan bangsa, jaga persatuan dan kesatuan, serta
      amalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia
(2)   Isi siaran: lindungi anak-anak dan remaja, dengan siarkan
      mata acara pada waktu yang tepat, LP wajib
      cantumkan/sebutkan klasifikasi khalayak sesuai isi
      siaran;
(3)   Isi siaran wajib netral, tdk boleh utamakan kepentingan
      kelompok ttt.
(4)   Isi siaran dilarang: fitnah, hasut, menyesatkan, bohong;
      tonjolkan unsur kekerasan, cabul, judi, narkoba; SARA;
(5)   Isi siaran dilarang perolok, rendahkan, lecehkan, abaikan
      nilai agama, martabat manusia Ind, merusak hub
      internasional
ISI SIARAN
Pasal 36 ayat (2) UU 32/2002:
   “Isi siaran wajib memberikan
  perlindungan dan pemberdayaan kepada
  khalayak khusus, yaitu anak-anak dan
  remaja, dengan menyiarkan mata acara
  pada waktu yang tepat, dan lembaga
  penyiaran wajib mencantumkan dan/atau
  menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai
  isi siaran”.
Pedoman Perilaku Penyiaran (P3)
                dan
    Standar Program Siaran (SPS)

P3 dan SPS untuk mengatur perilaku
lembaga penyiaran Indonesia dan lembaga
lain yang terlibat dalam penyiaran di
Indonesia, karena menggunakan spektrum
frekuensi radio
PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA
        Nomor 02/P/KPI/12/2009
             tentang
   PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN

  Pedoman Perilaku Penyiaran:
  Merupakan Panduan batasan diperbolehkan
  dan/atau tidak diperbolehkan dalam proses
  pembuatan program siaran.
PENGGOLONGAN PROGRAM SIARAN
                      Pasal 17
(1) Lembaga penyiaran wajib memperhatikan
    penggolongan program siaran berdasarkan
    usia dan tingkat kedewasaan khalayak di
    setiap acara.
(2) Penggolongan program siaran diklasifikasikan
    dalam 4 (empat) kelompok usia, yaitu:
     a. Klasifikasi A: Tayangan untuk Anak, yakni
        khalayak berusia di bawah 12 tahun;
     b. Klasifikasi R: Tayangan untuk Remaja, yakni
        khalayak berusia 12 –18 tahun;
    c. Klasifikasi D: Tayangan untuk Dewasa, yakni
        khalayak di atas 18
    d. Klasifikasi SU: Tayangan untuk Semua Umur.
(3) Lembaga penyiaran wajib menayangkan
    klasifikasi program siaran
(4) Lembaga penyiaran dalam menyiarkan
    program siaran yang berklasifikasi A
    dan/atau R harus berikan peringatan dan
    himbauan tambahan tentang arahan dan
    bimbingan orangtua (BO) terhadap anak
    dan/atau remaja yang akan menonton
    program dan isi siaran tersebut.
PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA
        Nomor 03/P/KPI/12/2009
             tentang
     STANDAR PROGRAM SIARAN

Standar Program Siaran : Merupakan
panduan batasan diperbolehkan dan/atau
yang tidak diperbolehkan di tayangkan
dalam program siaran.
Apa yang diatur dlm SPS?

Antara lain:
          PENGGOLONGAN PROGRAM SIARAN
                           Pasal 36
(1) Program siaran digolongkan ke dalam 4 (empat)
    kelompok usia, yaitu:
     a. Klasifikasi A: Tayangan untuk Anak, khalayak
        berusia di bawah 12 th
     b. Klasifikasi R: Tayangan untuk Remaja, yakni
        khalayak berusia 12 – 18 th
     c. Klasifikasi D: Tayangan untuk Dewasa, yakni
        khalayak di atas 18 tahun    dan/atau sudah
        menikah;
     d. Klasifikasi SU: Tayangan untuk Semua Umur.
2) Klasifikasi program siaran sebagaimana yang dimaksud
   pada ayat (1) harus ditayangkan secara eksplisit
   sepanjang acara berlangsung untuk memudahkan
   khalayak penonton mengidentifikasi program siaran.
3) Klasifikasi program siaran sebagaimana yang dimaksud
   pada ayat (1) berlaku juga untuk penayangan ulang
   program siaran.
                         Pasal 37
1) Program siaran dengan klasifikasi A dan/atau R harus
   disertai dengan himbauan atau peringatan tambahan
   tentang arahan dan bimbingan orangtua.
2) Himbauan atau peringatan tambahan sebagaimana
   yang dimaksud pada ayat (1) di atas adalah kode
   huruf BO (Bimbingan Orangtua) dan harus ditayangkan
   secara eksplisit selama program siaran tersebut
   disiarkan.
Batasan jam siar

 Program dewasa, 22.00-03.00
 siaran iklan produk dan jasa untuk dewasa yang
  berkaitan dengan obat dan alat kontrasepsi, serta
  vitalitas seksual hanya dapat disiarkan pada 22.00 –
  03.00 waktu setempat.
 Program siaran iklan rokok hanya dapat disiarkan
  pada pukul 21.30 – 05.00 waktu setempat.
PROGRAM ANAK
Khusus utk anak, sehingga tdk merugikan
perkembangan anak serta tdk boleh:
• Menonjolkan & menyajikan kekerasan yg
   mudah ditiru
• Memuat yg anak belajar perilaku tdk pantas,
  pacaran, kasar pd orang tua/guru, memaki
• Mendorong anak percaya mistik, magis, klenik
• Adegan menakutkan/mengerikan
PROGRAM ‘R’
Khusus dibuat & ditujukan utk Remaja, shg
isi:
  Tidak merugikan perkembangan &
   kesehatan remaja
  kekerasan yg tdk berlebihan, seksualitas
   dan pergaulan pria-wanita dlm konteks
   pendidikan reproduksi
  Tdk mendorong konsumtivisme dan
   hedonisme
PROGRAM ‘D’
 Hanya dapat disiarkan pd 22.00-03.00 WIB
 Hny pantas ditonton org dewasa, isi dpt:
    Bahasan masalah dewasa: intrik kluarga,
     selingkuh, cerai dll.
    Kekerasan lebih dominan, eksplisit,
     tdk di luar perikemanusiaan
    bahasan seks nyimpang, PSK, homo/lesbi
    Faktual gaib, paranormal, klenik, magis,
     dan sejenisnya
Mengenal UU Penyiaran dan P3SPS

More Related Content

Similar to Mengenal UU Penyiaran dan P3SPS

Tantangan regulasi penyiaran tomohon
Tantangan regulasi penyiaran tomohonTantangan regulasi penyiaran tomohon
Tantangan regulasi penyiaran tomohonRainy Hutabarat
 
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptxKEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptxRiskaAndriani20
 
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanPendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanRajabul Gufron
 
Revitalisiasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tahun 2008
Revitalisiasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tahun 2008Revitalisiasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tahun 2008
Revitalisiasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tahun 2008Randy Wrihatnolo
 
Teks moderator 14.9.19
Teks moderator 14.9.19Teks moderator 14.9.19
Teks moderator 14.9.19Maimunah Sibli
 
13886366.ppt
13886366.ppt13886366.ppt
13886366.pptAnsariMH
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSstapa center
 
Rumusan nota kursus dua6022 2019
Rumusan nota kursus dua6022 2019Rumusan nota kursus dua6022 2019
Rumusan nota kursus dua6022 2019SharifahNurAbu
 
PROPOSAL DIKDAS PIK-R FIKS (1).pdf
PROPOSAL DIKDAS PIK-R FIKS (1).pdfPROPOSAL DIKDAS PIK-R FIKS (1).pdf
PROPOSAL DIKDAS PIK-R FIKS (1).pdfOpan91
 
Implikasi hukum pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokok
Implikasi hukum pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokokImplikasi hukum pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokok
Implikasi hukum pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokokJONI & TANAMAS LAW OFFICE
 
Profil pik sahajasa
Profil pik sahajasaProfil pik sahajasa
Profil pik sahajasaND Arisanti
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfHadiAbdillah5
 
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifPedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifHudori Drs
 
Tugas%20etika%20 kampanye%20politik%20dan%20kode%20etik%20penyiaran
Tugas%20etika%20 kampanye%20politik%20dan%20kode%20etik%20penyiaranTugas%20etika%20 kampanye%20politik%20dan%20kode%20etik%20penyiaran
Tugas%20etika%20 kampanye%20politik%20dan%20kode%20etik%20penyiaranAnnisaa Widyasari
 
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.pptSosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.pptmuliaar
 

Similar to Mengenal UU Penyiaran dan P3SPS (20)

Nia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remajaNia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remaja
 
Tantangan regulasi penyiaran tomohon
Tantangan regulasi penyiaran tomohonTantangan regulasi penyiaran tomohon
Tantangan regulasi penyiaran tomohon
 
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptxKEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
 
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanPendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia Perkawinan
 
Revitalisiasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tahun 2008
Revitalisiasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tahun 2008Revitalisiasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tahun 2008
Revitalisiasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tahun 2008
 
Nia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remajaNia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remaja
 
Teks moderator 14.9.19
Teks moderator 14.9.19Teks moderator 14.9.19
Teks moderator 14.9.19
 
13886366.ppt
13886366.ppt13886366.ppt
13886366.ppt
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDS
 
Rumusan nota kursus dua6022 2019
Rumusan nota kursus dua6022 2019Rumusan nota kursus dua6022 2019
Rumusan nota kursus dua6022 2019
 
Uu322002
Uu322002Uu322002
Uu322002
 
PROPOSAL DIKDAS PIK-R FIKS (1).pdf
PROPOSAL DIKDAS PIK-R FIKS (1).pdfPROPOSAL DIKDAS PIK-R FIKS (1).pdf
PROPOSAL DIKDAS PIK-R FIKS (1).pdf
 
Implikasi hukum pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokok
Implikasi hukum pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokokImplikasi hukum pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokok
Implikasi hukum pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokok
 
Profil pik sahajasa
Profil pik sahajasaProfil pik sahajasa
Profil pik sahajasa
 
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
 
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifPedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
 
Tugas%20etika%20 kampanye%20politik%20dan%20kode%20etik%20penyiaran
Tugas%20etika%20 kampanye%20politik%20dan%20kode%20etik%20penyiaranTugas%20etika%20 kampanye%20politik%20dan%20kode%20etik%20penyiaran
Tugas%20etika%20 kampanye%20politik%20dan%20kode%20etik%20penyiaran
 
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.pptSosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
 
KEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docxKEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docx
 

More from Doni Riadi Embunpagi

More from Doni Riadi Embunpagi (14)

Paparan Sertifikasi Tahun 2015 Dinas Pendidikan Kota Semarang
Paparan Sertifikasi Tahun 2015 Dinas Pendidikan Kota SemarangPaparan Sertifikasi Tahun 2015 Dinas Pendidikan Kota Semarang
Paparan Sertifikasi Tahun 2015 Dinas Pendidikan Kota Semarang
 
Penetapan peserta 5-12-2014 -02
Penetapan peserta 5-12-2014 -02Penetapan peserta 5-12-2014 -02
Penetapan peserta 5-12-2014 -02
 
Bahan paparan sosialisasi sergur ppg utk lpmp -01
Bahan paparan sosialisasi sergur ppg utk lpmp -01Bahan paparan sosialisasi sergur ppg utk lpmp -01
Bahan paparan sosialisasi sergur ppg utk lpmp -01
 
Bahan uji publik kurikulum 2013
Bahan uji publik kurikulum 2013Bahan uji publik kurikulum 2013
Bahan uji publik kurikulum 2013
 
Pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013Pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013
 
Lespi, media watch, dongeng
Lespi, media watch, dongengLespi, media watch, dongeng
Lespi, media watch, dongeng
 
3 memahami dampak televisi
3 memahami dampak televisi3 memahami dampak televisi
3 memahami dampak televisi
 
1 pentingnya gerakan literasi media
1 pentingnya gerakan literasi media1 pentingnya gerakan literasi media
1 pentingnya gerakan literasi media
 
Presentasi irene iriawati
Presentasi irene iriawatiPresentasi irene iriawati
Presentasi irene iriawati
 
Merayu editor nora umres
Merayu editor nora umresMerayu editor nora umres
Merayu editor nora umres
 
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
 
Guru & Indie Publishing
Guru & Indie PublishingGuru & Indie Publishing
Guru & Indie Publishing
 
Silabus PhotographX
Silabus PhotographXSilabus PhotographX
Silabus PhotographX
 
Silabus jurnalistik smp al azhar
Silabus jurnalistik smp al azharSilabus jurnalistik smp al azhar
Silabus jurnalistik smp al azhar
 

Mengenal UU Penyiaran dan P3SPS

  • 1. Mengenal UU Penyiaran Serta P3 dan SPS (Landasan Legal dan Etis) Liliek Budiastuti Wiratmo Email: liliekbewe@yahoo.com http://www.elbewe.blogspot.com/ Disampaikan pada “Workshop Menulis Dongeng Literasi Media” diselenggarakan LeSPI dan Yayasan Tifa Semarang, 7- 8 Oktober 2011
  • 2. Peraturan yang berkait langsung dengan penyiaran: 1. UU 32/2002 ttg penyiaran) 2. UU Pers  yg berkaitan dg jurnalisme 3. Peraturan KPI tentang Konten: Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran – P3SPS
  • 3. UU No. 32 /2002 ttg Penyiaran Tujuan (psl 3): Penyiaran untuk memperkukuh integrasi nasional, terbina watak dan jati diri bangsa yg beriman, bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yg mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran.
  • 4. Fungsi Penyiaran (Ps 4):  media informasi  media pendidikan  hiburan  Kontrol  Perekat sosial  Ekonomi  Kebudayaan
  • 5. UU No. 32 tahun 2002: Penyiaran Psl 36: (1) Isi siaran: informasi, pendidikan, hiburan dan manfaat untuk bentuk intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, jaga persatuan dan kesatuan, serta amalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia (2) Isi siaran: lindungi anak-anak dan remaja, dengan siarkan mata acara pada waktu yang tepat, LP wajib cantumkan/sebutkan klasifikasi khalayak sesuai isi siaran; (3) Isi siaran wajib netral, tdk boleh utamakan kepentingan kelompok ttt. (4) Isi siaran dilarang: fitnah, hasut, menyesatkan, bohong; tonjolkan unsur kekerasan, cabul, judi, narkoba; SARA; (5) Isi siaran dilarang perolok, rendahkan, lecehkan, abaikan nilai agama, martabat manusia Ind, merusak hub internasional
  • 6. ISI SIARAN Pasal 36 ayat (2) UU 32/2002: “Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai isi siaran”.
  • 7. Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) P3 dan SPS untuk mengatur perilaku lembaga penyiaran Indonesia dan lembaga lain yang terlibat dalam penyiaran di Indonesia, karena menggunakan spektrum frekuensi radio
  • 8. PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 02/P/KPI/12/2009 tentang PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN Pedoman Perilaku Penyiaran: Merupakan Panduan batasan diperbolehkan dan/atau tidak diperbolehkan dalam proses pembuatan program siaran.
  • 9. PENGGOLONGAN PROGRAM SIARAN Pasal 17 (1) Lembaga penyiaran wajib memperhatikan penggolongan program siaran berdasarkan usia dan tingkat kedewasaan khalayak di setiap acara. (2) Penggolongan program siaran diklasifikasikan dalam 4 (empat) kelompok usia, yaitu: a. Klasifikasi A: Tayangan untuk Anak, yakni khalayak berusia di bawah 12 tahun; b. Klasifikasi R: Tayangan untuk Remaja, yakni khalayak berusia 12 –18 tahun; c. Klasifikasi D: Tayangan untuk Dewasa, yakni khalayak di atas 18 d. Klasifikasi SU: Tayangan untuk Semua Umur.
  • 10. (3) Lembaga penyiaran wajib menayangkan klasifikasi program siaran (4) Lembaga penyiaran dalam menyiarkan program siaran yang berklasifikasi A dan/atau R harus berikan peringatan dan himbauan tambahan tentang arahan dan bimbingan orangtua (BO) terhadap anak dan/atau remaja yang akan menonton program dan isi siaran tersebut.
  • 11. PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Nomor 03/P/KPI/12/2009 tentang STANDAR PROGRAM SIARAN Standar Program Siaran : Merupakan panduan batasan diperbolehkan dan/atau yang tidak diperbolehkan di tayangkan dalam program siaran.
  • 12. Apa yang diatur dlm SPS? Antara lain: PENGGOLONGAN PROGRAM SIARAN Pasal 36 (1) Program siaran digolongkan ke dalam 4 (empat) kelompok usia, yaitu: a. Klasifikasi A: Tayangan untuk Anak, khalayak berusia di bawah 12 th b. Klasifikasi R: Tayangan untuk Remaja, yakni khalayak berusia 12 – 18 th c. Klasifikasi D: Tayangan untuk Dewasa, yakni khalayak di atas 18 tahun dan/atau sudah menikah; d. Klasifikasi SU: Tayangan untuk Semua Umur.
  • 13. 2) Klasifikasi program siaran sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus ditayangkan secara eksplisit sepanjang acara berlangsung untuk memudahkan khalayak penonton mengidentifikasi program siaran. 3) Klasifikasi program siaran sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berlaku juga untuk penayangan ulang program siaran. Pasal 37 1) Program siaran dengan klasifikasi A dan/atau R harus disertai dengan himbauan atau peringatan tambahan tentang arahan dan bimbingan orangtua. 2) Himbauan atau peringatan tambahan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) di atas adalah kode huruf BO (Bimbingan Orangtua) dan harus ditayangkan secara eksplisit selama program siaran tersebut disiarkan.
  • 14. Batasan jam siar  Program dewasa, 22.00-03.00  siaran iklan produk dan jasa untuk dewasa yang berkaitan dengan obat dan alat kontrasepsi, serta vitalitas seksual hanya dapat disiarkan pada 22.00 – 03.00 waktu setempat.  Program siaran iklan rokok hanya dapat disiarkan pada pukul 21.30 – 05.00 waktu setempat.
  • 15. PROGRAM ANAK Khusus utk anak, sehingga tdk merugikan perkembangan anak serta tdk boleh: • Menonjolkan & menyajikan kekerasan yg mudah ditiru • Memuat yg anak belajar perilaku tdk pantas, pacaran, kasar pd orang tua/guru, memaki • Mendorong anak percaya mistik, magis, klenik • Adegan menakutkan/mengerikan
  • 16. PROGRAM ‘R’ Khusus dibuat & ditujukan utk Remaja, shg isi:  Tidak merugikan perkembangan & kesehatan remaja  kekerasan yg tdk berlebihan, seksualitas dan pergaulan pria-wanita dlm konteks pendidikan reproduksi  Tdk mendorong konsumtivisme dan hedonisme
  • 17. PROGRAM ‘D’  Hanya dapat disiarkan pd 22.00-03.00 WIB  Hny pantas ditonton org dewasa, isi dpt:  Bahasan masalah dewasa: intrik kluarga, selingkuh, cerai dll.  Kekerasan lebih dominan, eksplisit, tdk di luar perikemanusiaan  bahasan seks nyimpang, PSK, homo/lesbi  Faktual gaib, paranormal, klenik, magis, dan sejenisnya