Makalah "Landasan legal- etik lembaga penyiaran" karya Liliek Budiastuti Wiratmo
diberikan saat saya mengikuti Pelatihan Menulis Dongeng/Cerita Anak Berbasis Literasi Media, by LesPI dan Lini Kreatif, 7-8 Oktober 2011 di Semarang.
1. Mengenal UU Penyiaran
Serta P3 dan SPS
(Landasan Legal dan Etis)
Liliek Budiastuti Wiratmo
Email: liliekbewe@yahoo.com
http://www.elbewe.blogspot.com/
Disampaikan pada “Workshop Menulis Dongeng Literasi Media”
diselenggarakan LeSPI dan Yayasan Tifa
Semarang, 7- 8 Oktober 2011
2. Peraturan yang berkait langsung dengan
penyiaran:
1. UU 32/2002 ttg penyiaran)
2. UU Pers yg berkaitan dg jurnalisme
3. Peraturan KPI tentang Konten: Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran – P3SPS
3. UU No. 32 /2002 ttg Penyiaran
Tujuan (psl 3):
Penyiaran untuk memperkukuh integrasi
nasional, terbina watak dan jati diri
bangsa yg beriman, bertakwa,
mencerdaskan kehidupan bangsa,
memajukan kesejahteraan umum, dalam
rangka membangun masyarakat yg mandiri,
demokratis, adil dan sejahtera, serta
menumbuhkan industri penyiaran.
4. Fungsi Penyiaran (Ps 4):
media informasi
media pendidikan
hiburan
Kontrol
Perekat sosial
Ekonomi
Kebudayaan
5. UU No. 32 tahun 2002: Penyiaran
Psl 36:
(1) Isi siaran: informasi, pendidikan, hiburan dan manfaat
untuk bentuk intelektualitas, watak, moral, kemajuan,
kekuatan bangsa, jaga persatuan dan kesatuan, serta
amalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia
(2) Isi siaran: lindungi anak-anak dan remaja, dengan siarkan
mata acara pada waktu yang tepat, LP wajib
cantumkan/sebutkan klasifikasi khalayak sesuai isi
siaran;
(3) Isi siaran wajib netral, tdk boleh utamakan kepentingan
kelompok ttt.
(4) Isi siaran dilarang: fitnah, hasut, menyesatkan, bohong;
tonjolkan unsur kekerasan, cabul, judi, narkoba; SARA;
(5) Isi siaran dilarang perolok, rendahkan, lecehkan, abaikan
nilai agama, martabat manusia Ind, merusak hub
internasional
6. ISI SIARAN
Pasal 36 ayat (2) UU 32/2002:
“Isi siaran wajib memberikan
perlindungan dan pemberdayaan kepada
khalayak khusus, yaitu anak-anak dan
remaja, dengan menyiarkan mata acara
pada waktu yang tepat, dan lembaga
penyiaran wajib mencantumkan dan/atau
menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai
isi siaran”.
7. Pedoman Perilaku Penyiaran (P3)
dan
Standar Program Siaran (SPS)
P3 dan SPS untuk mengatur perilaku
lembaga penyiaran Indonesia dan lembaga
lain yang terlibat dalam penyiaran di
Indonesia, karena menggunakan spektrum
frekuensi radio
8. PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA
Nomor 02/P/KPI/12/2009
tentang
PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN
Pedoman Perilaku Penyiaran:
Merupakan Panduan batasan diperbolehkan
dan/atau tidak diperbolehkan dalam proses
pembuatan program siaran.
9. PENGGOLONGAN PROGRAM SIARAN
Pasal 17
(1) Lembaga penyiaran wajib memperhatikan
penggolongan program siaran berdasarkan
usia dan tingkat kedewasaan khalayak di
setiap acara.
(2) Penggolongan program siaran diklasifikasikan
dalam 4 (empat) kelompok usia, yaitu:
a. Klasifikasi A: Tayangan untuk Anak, yakni
khalayak berusia di bawah 12 tahun;
b. Klasifikasi R: Tayangan untuk Remaja, yakni
khalayak berusia 12 –18 tahun;
c. Klasifikasi D: Tayangan untuk Dewasa, yakni
khalayak di atas 18
d. Klasifikasi SU: Tayangan untuk Semua Umur.
10. (3) Lembaga penyiaran wajib menayangkan
klasifikasi program siaran
(4) Lembaga penyiaran dalam menyiarkan
program siaran yang berklasifikasi A
dan/atau R harus berikan peringatan dan
himbauan tambahan tentang arahan dan
bimbingan orangtua (BO) terhadap anak
dan/atau remaja yang akan menonton
program dan isi siaran tersebut.
11. PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA
Nomor 03/P/KPI/12/2009
tentang
STANDAR PROGRAM SIARAN
Standar Program Siaran : Merupakan
panduan batasan diperbolehkan dan/atau
yang tidak diperbolehkan di tayangkan
dalam program siaran.
12. Apa yang diatur dlm SPS?
Antara lain:
PENGGOLONGAN PROGRAM SIARAN
Pasal 36
(1) Program siaran digolongkan ke dalam 4 (empat)
kelompok usia, yaitu:
a. Klasifikasi A: Tayangan untuk Anak, khalayak
berusia di bawah 12 th
b. Klasifikasi R: Tayangan untuk Remaja, yakni
khalayak berusia 12 – 18 th
c. Klasifikasi D: Tayangan untuk Dewasa, yakni
khalayak di atas 18 tahun dan/atau sudah
menikah;
d. Klasifikasi SU: Tayangan untuk Semua Umur.
13. 2) Klasifikasi program siaran sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) harus ditayangkan secara eksplisit
sepanjang acara berlangsung untuk memudahkan
khalayak penonton mengidentifikasi program siaran.
3) Klasifikasi program siaran sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) berlaku juga untuk penayangan ulang
program siaran.
Pasal 37
1) Program siaran dengan klasifikasi A dan/atau R harus
disertai dengan himbauan atau peringatan tambahan
tentang arahan dan bimbingan orangtua.
2) Himbauan atau peringatan tambahan sebagaimana
yang dimaksud pada ayat (1) di atas adalah kode
huruf BO (Bimbingan Orangtua) dan harus ditayangkan
secara eksplisit selama program siaran tersebut
disiarkan.
14. Batasan jam siar
Program dewasa, 22.00-03.00
siaran iklan produk dan jasa untuk dewasa yang
berkaitan dengan obat dan alat kontrasepsi, serta
vitalitas seksual hanya dapat disiarkan pada 22.00 –
03.00 waktu setempat.
Program siaran iklan rokok hanya dapat disiarkan
pada pukul 21.30 – 05.00 waktu setempat.
15. PROGRAM ANAK
Khusus utk anak, sehingga tdk merugikan
perkembangan anak serta tdk boleh:
• Menonjolkan & menyajikan kekerasan yg
mudah ditiru
• Memuat yg anak belajar perilaku tdk pantas,
pacaran, kasar pd orang tua/guru, memaki
• Mendorong anak percaya mistik, magis, klenik
• Adegan menakutkan/mengerikan
16. PROGRAM ‘R’
Khusus dibuat & ditujukan utk Remaja, shg
isi:
Tidak merugikan perkembangan &
kesehatan remaja
kekerasan yg tdk berlebihan, seksualitas
dan pergaulan pria-wanita dlm konteks
pendidikan reproduksi
Tdk mendorong konsumtivisme dan
hedonisme
17. PROGRAM ‘D’
Hanya dapat disiarkan pd 22.00-03.00 WIB
Hny pantas ditonton org dewasa, isi dpt:
Bahasan masalah dewasa: intrik kluarga,
selingkuh, cerai dll.
Kekerasan lebih dominan, eksplisit,
tdk di luar perikemanusiaan
bahasan seks nyimpang, PSK, homo/lesbi
Faktual gaib, paranormal, klenik, magis,
dan sejenisnya