SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
STUDI KASUS<br />PT INDONESIAN SATELLITE CORPORATION, TBK(INDOSAT)<br />MANAJEMEN<br />KELAS MJ100P<br />Dosen:<br />Anita B wardanaya<br />Disusun oleh :<br />NIM : 1021464601<br />NAMA : MAYLAN ASMARANI<br />Jurusan:<br />TEKNIK INFORMATIKA 2010<br />PERGURUAN TINGGI RAHARJA<br />AMIK / STMIK RAHARJA<br />Jl. Sudirman No.40 Modern Cikokol – Tangerang Telp. 5529586, 5529692 Fax. 5529742<br />KATA PENGANTAR<br />Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan Proyek Akhir ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.<br />Tugas Proyek Akhir ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pengantar Manajemen ,yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Proyek Akhir ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya tugas mandiri ini dapat terselesaikan.<br />Tugas Mandiri ini memuat tentang STUDI KASUS Pengantar Manajemen yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari / berbisnis . Walaupun Proyek Akhir ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.<br />Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengantar Manajemen yaitu Ibu Anita B. Wandanaya S.M yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara Saya menyusun Proyek Tugas Akhir ini.<br />Semoga Proyek Akhir ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Proyek Akhir ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih<br />Tangerang,      Desember 2010<br />  Maylan Asmarani<br />DAFTAR ISI<br />KATA PENGANTARi<br />DAFTAR ISIii<br />BAB I. PENDAHULUAN1<br />1.1 Latar Belakang Proyek1<br />1.2 Maksud danTujuan Proyek Akhir1<br />BAB II. ANALISA INTERNAL PERUSAHAAN2<br />2.1 Profil Perusahaan2<br />2.2. Misi, Visi, dan Filosofi Perusahaan5<br />2.3. Posisi Keuangan Perusahaan7<br />BAB 3. ANALISA EKSTERNAL PERUSAHAAN43<br />3.1.Lingkungan Umum / Remote Environment43<br />3.2. Lingkungan Industri43<br />3.3. Lingkungan Operasi<br />BAB 4. ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN44<br />4.1. Analisa SWOT<br />4.2. Grand Strategy<br />4.3. Growth Strategy<br />4.4. Analisa Strategi Bisnis Indosat Menghadapi Krisis Ekonomi<br />BAB 5. PENUTUP<br />5.1. Kesimpulan<br />5.2. Saran<br />DAFTAR PUSTAKA<br />  <br />BAB 1. PENDAHULUAN<br />  <br />Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.<br />Masyarakat dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka berupaya keras menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat, artinya mereka sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information superhighway.<br />Hal tersebut di atas telah menimbulkan suatu kondisi persaingan yang sangat ketat di antara perusahaan-perusahaan telekomunikasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat internasional. Sehingga untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, tentu diperlukan suatu strategi yang tepat dan penerapan yang baik.<br />Dalam hal ini, kami mencoba menganalisis Indosat sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang menyediakan jasa telekomunikasi internasional, sebagai bahan studi. Dengan pertimbangan, Indosat dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai kinerja yang cukup baik dan terbukti dengan penghargaan Asia Money Awards 1996 ( Best Managed Company : Best Investor Relations, Best Strategy, and Management), SWA Best CEO Awards 1997, ISO 9002 Certification 1997, dan beberapa penghargaan lainnya. <br />Dalam paparan ini akan dicoba dibahas mengenai profil, misi, visi, filosofi, posisi keuangan, kondisi lingkungan , dan strategi perusahaan, terutama yang menyangkut kondisi terkini yang sedang di alami perusahaan dalam krisis ekonomi yang melanda Indonesia.<br />  <br />BAB 2. ANALISA INTERNAL PERUSAHAAN<br />  <br />2.1. Profil Perusahaan<br />1. Sejarah Perusahaan<br />PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1967 sebagai anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International Telephone and Telegraph Corporation (ITT). Tahun 1969, Indosat memulai operasi komersialnya dan telah menjadi penyedia utama jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, menghubungkan Indonesia secara langsung ke hampir 252 negara dan tujuan di seluruh dunia. Bisnis utama Indosat adalah menyediakan jasa switched dan non-switched telekomunikasi internasional. Indosat ditugaskan pemerintah Indonesia untuk membangun, mentransfer, dan mengoperasikan selama 20 tahun sebuah stasiun bumi Intelsat di Indonesia untuk mengakses penggunaan kapasitas Intelsat di satelit Indian Ocean Region (IOR). Tahun 1980, ITT menjual Indosat kepada pemerintah Indonesia. Setelah transfer, Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dalam bentuk Perseroan Terbatas, dan menjadi satu-satunya penyedia jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Pada waktu itu, Pemerintah Indonesia mentransfer kepemilikan fasilitas Indosat kepada Indosat. Tahun 1982, dalam rangka memisahkan secara efektif jaringan telekomunikasi domestik dan internasional, seluruh kepemilikan Perumtel pada kabel bawah laut internasional dan gerbang serta operator internasionalnya di Jakarta ditransfer ke Indosat dan Indosat mentransfer aset tertentu yang berhubungan dengan telekomunikasi domestik ke Perumtel. Pada bulan Oktober 1994, Indosat menyelesaikan initial global public offering saham-sahamnya. Saham-saham tersebut diperdagangkan baik di Bursa Efek Jakarta maupun New York Stock Exchange.<br />2. Produk dan Jasa Indosat<br />SWITCHED PRODUCT: International Direct Dialing (IDD), Indosat Calling Card (ICC), Indosat Prepaid Card, Visa Phone, International Toll-Free, International Video Confrence, Home Country Direct, Indonesia Direct, International Telegram and Telex Service, FaxPlus, Data Packet Communication Connection, ISDN-Pasopati, Inmarsat.<br />NON-SWITCHED PRODUCT: International Leased Circuit Service, Indosat Business Service, International Private Circuit, Virtual Private Network, Frame Relay, Television Channel Service .<br />3. Perusahaan Anak dan Afiliasi<br />Indosat mempunyai investasi di: Acasia Communicationd Sdn.Bhd. (ACASIA), PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta), ASEAN Cableship Pty.Ltd (ACPL), Astel Tokyo Corporation (Astel), PT Bangtelindo (Bangtelindo), Cambodian Indosat Telecommunications S.A. (Camintel), PT EDI Indonesia, PT Duta Sukses Utama, PT Graha Informatika Nusantara, PT Graha Lintas Properti, I-CO Global Communication (Holdings) Ltd, PT Indokomsat Lintas Dunia (Indokomsat), PT Mitra Global Telekomunikasi (MGTI), PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakomindo), PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo), PT Sisindosat Lintasbuana, PT Sistelindo Mitra Lintas, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), USA Global Link, PT Kalimaya Perkasa Finance, PT Asitelindo Data Buana, PT Intikom Telepersada, PT Indoprima Mikroselindo (Primasel), Suginami Cable Television Co. Ltd., PT Yasawirya Tama Cipta (YTC), Indosat Kazakstan Telecommunications Ltd. (Inkasel), International Satellite Organisations, PT Multi Media Asia Indonesia (MMAI), PT Pramindo Ikat Nusantara, AlphaNet Telecom Inc, PT Indosat Mega Media (IMM), PT Menara Jakarta, PT Yasawirya Indah Mega Media, PT Multimedia Nusantara, PT Datakom Asia, ASEAN Telecom Holding Sdn.Bhd. (ATH), PT Indokomsat Lintas Dunia, PT Indosel.<br />2.2. Misi, Visi, dan Filosofi Perusahaan<br />1. Misi Perusahaan<br />Setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih kepemilikan seratus persen saham PT. Indosat dari the American Cable and Television Corporation (ITT/ACR) pada tanggal 31 Desember 1980, kemudian dirumuskanlah misi baru Indosat pada tahun 1981, yang didasarkan pada suatu pandangan untuk mentransformasikan Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang bersih dan sukses.<br />Indosat mendefinisikan misi perusahaan tersebut sebagai berikut: <br />Menyediakan jasa terbaik pada konsumen <br />Memberikan hasil terbaik kepada pemegang saham <br />Mempertahankan dan meningkatkan citra terbaik perusahaan <br />2. Visi Perusahaan<br />Saat Indosat akan go public ke bursa saham dunia pada tahun 1994, dilakukan redefinisi visi perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan trend global dalam sektor telekomunikasi dan memperhitungkan strategi dari perusahaan telekomunikasi kelas dunia.<br />Indosat mendefinisikan tujuan yang hendak diraih yang tertuang dalam visi perusahaan sebagai berikut: <br />Mempertahankan kepemimpinan pasar dalam jasa telekomunikasi internasional di Indonesia Dengan masuknya pemain baru seiring berakhirnya monopoli sebagai penyedia jasa telekomunikasi internasional, Indosat harus berjuang untuk memimpin pasar dengan: 1) mempertahankan pangsa pasar dominan, dan 2) menyediakan jasa yang terbaik, baik dalam kualitas dan jangkauan produk dan jasa. <br />Memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas duniaAdanya kecendrungan di sektor telekomunikasi menuju swastanisasi perusahaan negara dan dibukanya pasar dunia, yang mengakibatkan masuknya pemain asing dalam industri domestik, menuntut Indosat untuk dapat bersaing dengan perusahaan multinasional. Dengan strategi untuk memasuki pasar global diharapkan dapat: 1) meningkatkan nilai perusahaan melalui ekspansi bisnis , dan 2) meningkatkan citra perusahaan yang memperkuat posisinya di Indonesia. <br />Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi duniaDalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan menjadi pemain global, Indosat menaikkan standard sesuai dengan standard yang digunakan oleh perusahaan telekomunikasi multinasional, sebagai operator telekomunikasi global. <br />3. Filosofi Perusahaan<br />Perkembangan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia yang cepat, seiring pertumbuhan permintaan pada jasa dan jangkauan jasa telekomunikasi, menuntut dipenuhinya kepuasan pelanggan sebagai kunci sukses dalam era kompetisi. Untuk memenuhi hal tersebut, Indosat menerapkan suatu filosofi yang dikenal dengan quot;
Kami Lebih Peduliquot;
 atau lebih populer dengan quot;
We Care Morequot;
. <br /> <br />2.3. Posisi Keuangan Perusahaan<br />Rasio dan Modal Kerja19961997TrendInterpretasiLikuiditas:Current0,410,35UnfavorableRasio yang ideal: 2-3Quick0,410,35UnfavorableSemakin besar semakin baikLeverageDebt-Assets0,100,15FavorableSemakin besar semakin amanDebt-Equity0,110,17FavorableSemakin besar semakin amanAktivitasAsset Turnover0,430,41UnfavorableSemakin besar semakin efisienFixed Asset Ratio0,730,63UnfavorableSemakin besar semakin efisienInventory Turnover---Tidak terdapat persediaanAcc. Rec. Turnover 2,752,21UnfavorableSemakin besar semakin efisienAv.Collection Per.131163UnfavorableSemakin kecil semakin baikProfitabilitasROS0,430,44FavorableSemakin besar semakin baikROI0,180,18NeutralSemakin besar semakin baikROE0,200,21FavourableSemakin besar semakin baik<br />Berdasarkan posisi keuangan di atas terlihat trend dari keuangan Indosat yang favorable maupun yang unfavorable. Pada rasio likuiditas, terlihat trend yang unfavorable, artinya semakin riskan bagi Indosat untuk dapat membayar kewajibannya jangka pendeknya. Untuk rasio leverage, terlihat trend yang favorable, artinya akan semakin aman pendapatan bagi pemegang saham dari biaya kewajiban. Mengenai rasio aktivitas terlihat trend yang unfavorable, artinya semakin menurun efektifitas penggunaan sumber daya. Terakhir, rasio profitabilitas menunjukkan trend yang favorable, artinya semakin baik perusahaan dikelola yang menghasilkan keuntungan yang meningkat. Secara umum terlihat bahwa perusahaan mampu dengan baik menghasilkan keuntungan, namun kurang baik memanfaatkan sumber daya yang ada, dan mempunyai posisi likuiditas yang cukup riskan.<br />BAB 3. ANALISA EKSTERNAL PERUSAHAAN<br />  <br />3.1.Lingkungan Umum / Remote Environment<br />Lingkungan ini adalah suatu tingkatan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan.<br />Faktor EkonomiKrisis moneter yang kemudian disusul dengan tejadinya krisis ekonomi telah membuat terpuruknya perekonomian Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif, banyak menyulitkan perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang terutama diakibatkan pinjaman luar negeri yang besar. Hancurnya sektor keuangan khususnya perbankan dan tingkat suku bunga yang sangat tinggi mencapai 70% telah membuat dunia usaha kesulitan untuk mendapatkan kredit yang memadai untuk mengembangkan usahanya. Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis kepercayaan, yang mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit oleh pihak luar negeri. Kontraksi ekonomi yang diperkirakan mencapai 13% ditahun 1998 ini, inflasi yang tinggi (menurut data BPS dalam periode Januari-September 1998 inflasi telah mencapai 75%), banyaknya PHK, dan pada gilirannya memperbesar jumlah penduduk miskin. Dengan turunnya pendapatan riel masyarakat maka daya beli masyarakat melemah. Semua masalah diatas sangat menyulitkan bagi dunia usaha di Indonesia saat ini. <br />Faktor SosialKemajuan ekonomi yang pernah terjadi selama periode 1969-1996, telah banyak merubah keadaan sosial di Indonesia. Jasa telekomunikasi pada saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk dunia usaha maupun di luar dunia usaha. Keberhasilan program Keluarga Berencana juga telah merubah keadaan demografi Indonesia. Jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat, yang tentunya akan semakin banyak memerlukan jasa telekomunikasi dalam kegiatannya . Hal-hal diatas merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. <br />Faktor PolitikKeadaan politik dalam negeri yang masih belum stabil pada saat ini, sedikit-banyak cukup mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional. Disusunnya beberapa Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan, yang berpengaruh pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan; dan UU Persaingan Sehat, untuk bisnis yang bersih, yang ditujukan untuk menghapus praktek monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa telekomunikasi internasional, pemerintah tetap memberikan komitmen untuk mempertahankan duopoli Indosat-Satelindo hingga tahun 2003. Dengan akan berakhirnya duopoli tersebut, maka diperlukan kesiapan dalam menghadapi munculnya pendatang baru. <br />Faktor TeknologiTeknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang, seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi digital, semakin besar kapasitas, semakin sederhana perangkatnya, perluasan daya jangkau, keamanan dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas yang lain. Evolusi teknologi telekomunikasi saat ini mempunyai kecenderungan untuk beralih via radio, optik atau satelit. <br />Faktor EkologiPada saat ini dunia bisnis semakin dituntut tanggung-jawabnya terhadap lingkungan. Industri telekomunikasi telah mencoba membuat produk yang ramah lingkungan, dan bagi sektor jasa telekomunikasi relatif tidak menghasilkan limbah sama sekali. <br />  <br />3.2. Lingkungan Industri<br />Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.<br />Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok, yaitu: <br />Ancaman Masuknya Pendatang BaruBisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain pelbagai bukti empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multi nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini terjadi baik dalam rangka swastanisasi maupun dalam konteks aliansi strategis antar pelaku di negara maju maupun dalam ekspansi ke negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan.Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan.Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini, karena banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada. <br />Kekuatan tawar-menawar pembeliJumlah pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yang pada akhir Pelita VIII (2009) diproyeksikan mencapai 21 juta saluran telepon dengan rasio 9 per seratus orang. Kalau dibandingkan misalnya padatahun 1996 Swedia (tertinggi dunia) sudah mencapai 68 per seratus orang, dan hongkong 54 per seratus orang.Pelanggan di Indonesia pada umumnya tidak mempunyai daya tawar yang cukup kuat terhadap jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa sambungan langsung internasional, karena tidak punya pilihan sarana telekomunikasi. Dan untuk jasa sambungan bergerak, pelanggan memang cukup banyak pilihan , tetapi hanya terbatas pada pilihan tertentu dan kurang bisa memuaskan pelayanan atas jasanya.Jadi melihat hal di atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan meningkat dari tahun ke tahun , apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan yang belum digarap. <br />Kekuatan tawar-menawar pemasokIndustri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Dengan kemajuan teknologi yang sudah sedemikian pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak memadai lagi baik untuk mengakomodasi data maupun informasi. Sebenarnya produsen kabel serat optik dalam negeri telah mampu memasok kebutuhan nasional. Namun demikian, hampir sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam negeri masih diimpor dari luar negeri, sehingga bergantung pada produsen luar negeri. Kondisi daya tawar perusahaan telekomunikasi Indonesia tidak terlalu lemah, karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan. Akan tetapi jika terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai tukar mata uang dalam negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan. <br />Ancaman dari barang atau jasa penggantiTelekomunikasi merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu dengan manusia lainnya melalui berbagai media telekomunikasi. Sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa pos, jasa pers, dan internet. Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa telekomunikasi dalam hal kecepatan dan kemudahan berkomunikasi. <br />Persaingan di antara perusahaan yang adaKondisi persaingan industri telekomunikasi Indonesia dipengaruhi oleh aturan mengenai struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan swasta dan BUMN, sesuai dengan UU No 3/1989, adalah sebagai berikut: Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar melalui kerjasama patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen dengan PT Telkom dan PT Indosat.Gambaran mengenai kondisi persaingan dan struktur industri telekomunikasi di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut: <br />Segmen IndustriKerangka HukumOperatorPublic Switced Telephone NetworkGerbang InternasionalDuopoliIndosat, SatelindoDomestikLokal TetapKabelMonopoliTelkom (KSO)Tanpa KabelDuopoliTelkom, RatelindoBergerakNMT 450Monopoli RegionalMobiselGSMCakupan NasionalSatelindo,Excelkomindo,TelkomselAMPSMonopoli RegionalKomselindo, Metrosel, TeleseraJarak-JauhMonopoliTelkomInfrastrukturTeresstrialMonopoliTelkomSatelitKompetisi InternasionalSatelindo, PSNJasa Bernilai TambahPaging, Voice mailbox, Komunikasi Data, Wartel, Payphone, dllKompetisiOperator BerlisensiJaringan KhususVSAT, TrunkingKompetisiOperator BerlisensiJaringan Swasta Tidak DijualPerusahaan swasta mana sajaManufakturTelephone SwitchKompetisi TerbatasAT&T,NEC,SIEMENS,SENATransmisiKompetisiPerusahaan mana sajaBroadband Switch  CPEKompetisiPerusahaan mana sajaKabelKompetisiPerusahaan mana saja<br />  <br />3.3. Lingkungan Operasi<br />Lingkungan ini meliputi faktor-faktor pada situasi kompetitif yang mempengaruhi sukses perusahaan dalam mendapatkan sumber daya atau dalam keuntungan pemasaran barang dan jasa perusahaan.<br />Posisi KompetitifPosisi kompetitif Indosat cukup kuat, sebagai pemimpin pasar, dan hanya menghadapi satu pesaing pada bisnis telekomunikasi internasional yaitu Satelindo. Selain itu juga didukung rangkaian produk dan jasa yang luas, kapasitas dan produktivitas yang memadai, periklanan, dan yang cukup penting citra perusahaan. <br />Profil PelangganPelanggan dari Indosat meliputi rumah tangga dan kalangan bisnis. Dalam hal ini pemakai utama dari telekomunikasi internasional adalah kalangan bisnis, yang banyak digunakan untuk keperluan usaha. Terpuruknya perekonomian Indonesia yang banyak memacetkan sejumlah besar bisnis, mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan volume pemakaian telekomunikasi internasional. <br />PemasokPeralatan-peralatan yang digunakan untuk pengadaan telekomunikasi internasional, merupakan peralatan yang bermuatan teknologi tinggi. Sehingga, sebagian besar peralatan tersebut didatangkan melalui pemasok luar negeri. Walaupun posisi daya tawar Indosat cukup kuat, mengingat culup banyaknya jumlah pemasok, namun penurunan nilai tukar Rupiah sangat mempengaruhi besarnya dana yang diperlukan untuk mendatangkan peralatan tersebut. Namun, pendapatan Indosat yang sebagian besar dalam bentuk Dollar, seperti pendapatan incoming call, cukup membantu. <br />KreditorDilihat dari struktur kredit-modal, terlihat bahwa Indosat mempunyai struktur yang berimbang, atau antara modal dan kredit jumlahnya sama. Dalam hal ini, mengingat kemampuan Indosat dalam menghasilkan keuntungan maupun asset yang dimilikinya, tidaklah terlampau sulit bagi indosat untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor pada jumlah yang memadai. <br />Sumber Daya ManusiaIndosat mempunyai SDM yang cukup baik, 40% komposisinya berpendidikan S-1 ke atas. Selain itu didukung dengan program pelatihan berjenjang sesuai posisinya untuk meningkatkan keahlian. <br />  <br />BAB 4. ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN<br />  <br />4.1. Analisa SWOT<br />Strength:Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya, pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik. <br />Weakness:Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya, rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak dan afiliasi yang kurang menguntungkan. <br />Oppurtunities:Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan. <br />Threat:Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia. <br />4.2. Grand Strategy<br />Adaptasi pada perubahan lingkungan yang cepat dalam telekomunikasi telah menjadi critical factor bagi Indosat. Peningkatan kompetisi, perubahan teknologi, dan aliansi strategi global , di antara kesemuanya, sedang membentuk pasar telekomunikasi yang akan datang.<br />Dalam menanggapi tantangan-tantangan baru tersebut Indosat telah membangun cetak biru pertumbuhan, dikenal sebagai Grand Strategy Indosat 2000:<br />Jasa Telekomunikasi Internasional Dasar akan tetap menjadi core business Indosat <br />Peranan regional dan internasional yang telah meningkat sejak 1994 <br />Jasa selular dan sistem satelit bergerak saat ini sedang diperluas melalui perusahaan selular lokal dan konsorsium internasional <br />Jasa bernilai-tambah yang meliputi telekomunikasi pada saat ini, integrasi sistem dan informasi multimedia dan hiburan yang melengkapi dan menambah nilai dari jasa core Indosat <br />  <br />4.3. Growth Strategy<br />Indosat berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai pemimpin pasar untuk jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, memposisikan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas-dunia, dan menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia. Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis quot;
1-plus-3quot;
 yang mencoba: <br />quot;
1quot;
 Membangun jasa telekomunikasi internasional melingkupi central core businessLalu-lintas telekomunikasi internasional Indosat di transmisikan melalui satelit internasional, sistem kabel bawah laut, dan sambungan gelombang mikro, yang kesemuanya menggunakan teknologi digital mutakhir termasuk protokol multimedia canggih. Indosat mengoperasikan empat gerbang internasional di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam dimana lalu-lintas melewati dari Indonesia ke seluruh dunia, dan sebaliknya. Setelah membangun akses ke satelit yang cukup melalui sembilan stasiun bumi di empat lokasi gerbang melintang Indonesia, Indosat pada saat ini memperluas aksesnya ke kabel serat optik digital bawah laut dengan bergabung ke konsorsium kabel regional dan dunia. Ini semua adalah bagian dari program perluasan yang didesain untuk meningkatkan kapasitas, memperbaiki kualitas, dan menyediakan jasa baru untuk memenuhi perubahan permintaan konsumen. <br />Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi domestikIndosat memandang investasinya pada infrastruktur telekomunikasi domestik selain sebagai alat untuk memperluas pasar jasa telekomunikasi internasional, juga sebagai sumber pendapatan baru untuk perusahaan. Dua ventura utama Indosat pada lapangan ini adalah PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia sebagai pemegang lisensi operator telekomunikasi di daerah Jawa Tengah, PT Pramindo Ikat Nisantara di Sumatra, dan PT Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), perusahaan join-ventura jasa GSM selular bergerak. <br />Meningkatkan peranannya dalam telekomunikasi regional dan internasionalIndosat memulai proyek internasional, melibatkan join-ventura dengan mendasarkan sebagaimana membangun carriers telekomunikasi internasional. Tujuan utamanya adalah meningkatkan lalu-lintas internasional melalui gerbang perusahaan, memperoleh pendapatan langsung dari proyek dan mendapatkan tambahan keahlian dari pembukaan internasional. Sampai sekarang, Indosat terikat dengan berbagai proyek telekomunikasi termasuk join-ventura dengan entitas telekomunikasi yang bersangkutan dari Kamboja dan Kazakstan dan investasi ekuitas pada jasa selular berbasis PHS di Jepang sebagaimana di USA Global Link dan Alphanet Telecom Inc. Keduanya adalah pemain utama carrier telekomunkasi. Sebagai tambahan, Indosat telah bergabung dengan aliansi internasional seperti Concert and World Partners dan telah ditunjuk sebagai gerbang bagi Sistem Bergerak Global Inmarsat, SAN ICO melayani kawasan Asia Tenggara. <br />Mengambil diversifikasi terbatas pada bisnis komplementerIndosat juga mencoba untuk mendiversifikasi pada daerah di mana keahlian perusahaan dalam telekomunikasi dapat dipergunakan untuk mengoptimumkan efek seperti pada jasa bernilai tambah yang melengkapi bisnis core perusahaan. Jasa –jasa ini tersedia melalui perusahaan anak dan pada saat ini meliputi beberapa jasa pertukaran data elektronik, bank elektronik, multimedia , dan internet <br />Dengan strategi perusahaan quot;
1+3quot;
, Indosat akan menjadi perusahaan yang merupakan quot;
penyedia jasa penuhquot;
 dan quot;
pemimpin bisnis multimediaquot;
.<br />  <br />4.4. Analisa Strategi Bisnis Indosat Menghadapi Krisis Ekonomi<br />Sehubungan dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Indosat mengalami masa yang sulit sejak awal 1998 ketika Rupiah terdepresiasi secara drastis. Banyak bisnis di Indonesia yang mengalami kemacetan karena kondisi makro ekonomi, instabilitas politik, dan gejolak sosial. Dilengkapi dengan krisis moneter, situasi ini mempengaruhi pertumbuhan permintaan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan volume lalu-lintas lebih lambat, yang memaksa Indosat untuk : lebih berhati-hati dalam kegiatan operasi dan manajemen arus kas terutama mata uang asing, sehubungan komitmen investasi yang jatuh waktu.<br />Namun demikian tampaknya krisis ekonomi tersebut tidak menurunkan keuntungan Indosat, melainkan menurunkan pertumbuhannya saja. Selama Januari hingga September 1998, incoming dan outgoing calls menigkat masing-masing 4,1% dan 10,3% dari periode sebelumnya. Pertumbuhan yang lamban dari incoming traffic disebabkan turunnya kegiatan bisnis internasional sebagai bagian dari situasi nilai tukar rupiah dan instabilitas politik, menyusul kerusuhan Mei di Jakarta. Indosat masih memproyeksikan pertumbuhan positif lalu-lintas telepon. Pendapatan operasi meningkat 45,6% sedangkan beban operasi meningkat 33%.<br />Sebagai strategi bisnis dalam menghadapi krisis ekonomi ini, Indosat menerapkan kebijakan, antara lain: <br />Selalu mencari cara yang paling ekonomis menurunkan beban pembelanjaan pada mata uang asingIndosat mengurangi biaya sirkuit dengan menggunakan lebih banyak sirkuit kabel bawah laut ketimbang satelit, yang pada saat ini mencapai 74% dari total bandwith. <br />Melakukan kebijakan konservatif menyangkut situasi krisis ekonomi IndonesiaPengalokasian hutang tak tertagih yang cukup besar, meningkat 88,4% dari tahun sebelumnya. <br />Menerapkan kebijakan likuiditas yang berhati-hatiBiaya telekomunikasi dan beban perawatan meningkat sebagai dampak melemahnya Rupiah. Namun dalam hal ini pertumbuhan beban operasi diupayakan lebih rendah dari pendapatan operasi, serta meningkatkan profit margin. <br />Melindungi fundamental dasar Indosat dari pengaruh kinerja negatif anak perusahaanUntuk menghindari dampak dari kinerja negatif anak perusahaan, maka dilakukan program restrukturisasi diversifikasi bisnis, yang akan memperbaiki posisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan sesuai dengan strategi jangka panjang. <br />Dilihat dari hasil-hasil yang dicapai pada kuartal ketiga seperti yang disebutkan di atas, sejauh ini Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis maupun penerapannya guna menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang tentunya harus sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan quot;
penyedia jasa penuhquot;
 dan quot;
pemimpin bisnis multimediaquot;
.<br />  <br />BAB 5. PENUTUP<br />  <br />5.1. Kesimpulan<br />Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya, maka bisa ditarik beberapa kesimpulan mengenai manajemen strategi Indosat, yaitu:<br />Strategi yang tepat diperlukan dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam industri telekomunikasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat internasional. <br />Indosat mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan keuntungan, namun mempunyai posisi yang rentan menyangkut likuiditasnya. <br />Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mempunyai dampak yang cukup dirasakan oleh Indosat, walaupun tidak mempengaruhi kenaikan pendapatan namun mengalami penurunan. <br />Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan quot;
penyedia jasa penuhquot;
 dan quot;
pemimpin bisnis multimediaquot;
. <br />  <br />5.2. Saran<br />Berdasarkan analisa competitive strategy dan SWOT, terdapat beberapa hal yang dapat diterapkan Indosat, antara lain:<br />Dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil peluang-peluang yang bersifat strategis , serta memperbaiki kelemahannya terutama menyangkut budaya bersaing dalam menghadapi ancaman masuknya pendatang baru dari luar negeri. <br />Lebih memperkuat posisi keuangannya, mengingat rentannya likuiditas perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. <br />Membatasi diversifikasi bisnis secara selektif, sehingga tidak mempengaruhi fundamental dasar perusahaan. <br />Melakukan langkah-langkah yang tepat dan berhati-hati dalam menghadapi krisis ekonomi, sehingga dapat menjaga apa yang telah dicapai perusahaan selama ini. <br />  <br />DAFTAR PUSTAKA<br />  <br />Ardiansya, Samantha. quot;
Persaingan Gaet Pelanggan Makin Ketat,quot;
 Bisnis Indonesia, 1997 Certo, Samuel C dan Paul J.Peter. Strategic Management,Concept and Applications. Richard D.Irwin, New Jersey, 1995 Nurkholis. quot;
Posisi Industri Telekomunikasi Menjelang Perdagangan bebas,quot;
 Republika, 1997 Purnomo, Hari Setiawan dan Zulkiflimansyah. Manajemen Strategi : Sebuah Konsep Pengantar. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta, 1996 Pearce, John A II dan Richard B.Robinson Jr. Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control. Richard D.Irwin, New Jersey, 1997 Situs Web Indoexchange. http://www.indoexchange.com, 1998 Situs Web PT Indosat. http://www.indosat.co.id, 1998 Situs Web PT Telkom. http://www.telkom.co.id, 1998 Winarno, Bondan. Creating Value in a State Owned Company: a Case Study of PT Indosat. Inspirasi Indonesia, Jakarta, 1997 <br />oleh Muhamad Shiroth, dibantu Poltak Bonifasius & Stephanus AriantoFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, 1998<br />
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT
INDOSAT

Contenu connexe

Tendances

Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomMuhamad Yusup
 
makalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSmakalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSHendra Kurniawan
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaMaxMedia
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)Ruhilatul Ilma
 
Green Entrepreneurship.pptx
Green Entrepreneurship.pptxGreen Entrepreneurship.pptx
Green Entrepreneurship.pptxlelyAini1
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.Immawan Awaluddin
 
Strategic Unilever
Strategic UnileverStrategic Unilever
Strategic UnileverSonya Emily
 
01 pengantar pemasaran
01 pengantar pemasaran01 pengantar pemasaran
01 pengantar pemasaranArif Rahman
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkAnalisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkElsia Rahyuani
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiUni Azza Aunillah
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3Judianto Nugroho
 
Bab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganBab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganJudianto Nugroho
 
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan  Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dadang Solihin
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 
Desain Organisasi Global (Kuliah 4 OMPI)
Desain Organisasi Global (Kuliah 4 OMPI)Desain Organisasi Global (Kuliah 4 OMPI)
Desain Organisasi Global (Kuliah 4 OMPI)Wisnu Dewobroto
 

Tendances (20)

Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkom
 
makalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSmakalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGS
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
Green Entrepreneurship.pptx
Green Entrepreneurship.pptxGreen Entrepreneurship.pptx
Green Entrepreneurship.pptx
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Strategic Unilever
Strategic UnileverStrategic Unilever
Strategic Unilever
 
2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen 2. sejarah teori manajemen
2. sejarah teori manajemen
 
IKEA Presentation
IKEA PresentationIKEA Presentation
IKEA Presentation
 
01 pengantar pemasaran
01 pengantar pemasaran01 pengantar pemasaran
01 pengantar pemasaran
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo TbkAnalisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Bab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganBab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persaingan
 
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan  Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Desain Organisasi Global (Kuliah 4 OMPI)
Desain Organisasi Global (Kuliah 4 OMPI)Desain Organisasi Global (Kuliah 4 OMPI)
Desain Organisasi Global (Kuliah 4 OMPI)
 

Similaire à INDOSAT

SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada PT Indosat Ooredoo, Universitas ...
SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada PT  Indosat Ooredoo, Universitas ...SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada PT  Indosat Ooredoo, Universitas ...
SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada PT Indosat Ooredoo, Universitas ...SukrasnoSukrasno
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
 
Telkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategyTelkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategySanjaya Sanjaya
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENolaamonica
 
TB 1 DDKP (PPT).pdf
TB 1 DDKP (PPT).pdfTB 1 DDKP (PPT).pdf
TB 1 DDKP (PPT).pdfKayyisaAufa
 
Laporan Geladi Telkom University 2018
Laporan Geladi Telkom University 2018Laporan Geladi Telkom University 2018
Laporan Geladi Telkom University 2018Zufar Dhiyaulhaq
 
Sim, anindia putri, hapzi ali,tugas uas analisis dan perencanaan sistem infor...
Sim, anindia putri, hapzi ali,tugas uas analisis dan perencanaan sistem infor...Sim, anindia putri, hapzi ali,tugas uas analisis dan perencanaan sistem infor...
Sim, anindia putri, hapzi ali,tugas uas analisis dan perencanaan sistem infor...anindia putri
 
Dasar komunikasi negara
Dasar komunikasi negaraDasar komunikasi negara
Dasar komunikasi negaraMunirah Najmah
 
Proposal usaha warnet 1
Proposal usaha warnet 1Proposal usaha warnet 1
Proposal usaha warnet 1Andry Ansah
 
PT. INTI (General business environment)
PT. INTI (General business environment)PT. INTI (General business environment)
PT. INTI (General business environment)arif budiman
 
Corporate Life Cycle of PT. Telkom Indonesia
Corporate Life Cycle of PT. Telkom IndonesiaCorporate Life Cycle of PT. Telkom Indonesia
Corporate Life Cycle of PT. Telkom IndonesiaMade Kevin Bratawisnu
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...Rudy Harland
 

Similaire à INDOSAT (20)

SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada PT Indosat Ooredoo, Universitas ...
SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada PT  Indosat Ooredoo, Universitas ...SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada PT  Indosat Ooredoo, Universitas ...
SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada PT Indosat Ooredoo, Universitas ...
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
 
Swot indosat
Swot indosatSwot indosat
Swot indosat
 
Analisis lingkungan
Analisis lingkunganAnalisis lingkungan
Analisis lingkungan
 
Telkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategyTelkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business Strategy
 
Bandung ICT Expo 2015
Bandung ICT Expo 2015Bandung ICT Expo 2015
Bandung ICT Expo 2015
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMENSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 
TB 1 DDKP (PPT).pdf
TB 1 DDKP (PPT).pdfTB 1 DDKP (PPT).pdf
TB 1 DDKP (PPT).pdf
 
Laporan Geladi Telkom University 2018
Laporan Geladi Telkom University 2018Laporan Geladi Telkom University 2018
Laporan Geladi Telkom University 2018
 
Sim, anindia putri, hapzi ali,tugas uas analisis dan perencanaan sistem infor...
Sim, anindia putri, hapzi ali,tugas uas analisis dan perencanaan sistem infor...Sim, anindia putri, hapzi ali,tugas uas analisis dan perencanaan sistem infor...
Sim, anindia putri, hapzi ali,tugas uas analisis dan perencanaan sistem infor...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i bab iv (repaired)
Bab i   bab iv (repaired)Bab i   bab iv (repaired)
Bab i bab iv (repaired)
 
Bab 1 4
Bab 1 4Bab 1 4
Bab 1 4
 
7. bab ii
7. bab ii7. bab ii
7. bab ii
 
Dasar komunikasi negara
Dasar komunikasi negaraDasar komunikasi negara
Dasar komunikasi negara
 
Proposal usaha warnet 1
Proposal usaha warnet 1Proposal usaha warnet 1
Proposal usaha warnet 1
 
Laporan geladi
Laporan geladiLaporan geladi
Laporan geladi
 
PT. INTI (General business environment)
PT. INTI (General business environment)PT. INTI (General business environment)
PT. INTI (General business environment)
 
Corporate Life Cycle of PT. Telkom Indonesia
Corporate Life Cycle of PT. Telkom IndonesiaCorporate Life Cycle of PT. Telkom Indonesia
Corporate Life Cycle of PT. Telkom Indonesia
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
 

Dernier

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 

Dernier (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 

INDOSAT

  • 1. STUDI KASUS<br />PT INDONESIAN SATELLITE CORPORATION, TBK(INDOSAT)<br />MANAJEMEN<br />KELAS MJ100P<br />Dosen:<br />Anita B wardanaya<br />Disusun oleh :<br />NIM : 1021464601<br />NAMA : MAYLAN ASMARANI<br />Jurusan:<br />TEKNIK INFORMATIKA 2010<br />PERGURUAN TINGGI RAHARJA<br />AMIK / STMIK RAHARJA<br />Jl. Sudirman No.40 Modern Cikokol – Tangerang Telp. 5529586, 5529692 Fax. 5529742<br />KATA PENGANTAR<br />Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan Proyek Akhir ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.<br />Tugas Proyek Akhir ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pengantar Manajemen ,yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Proyek Akhir ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya tugas mandiri ini dapat terselesaikan.<br />Tugas Mandiri ini memuat tentang STUDI KASUS Pengantar Manajemen yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari / berbisnis . Walaupun Proyek Akhir ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.<br />Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengantar Manajemen yaitu Ibu Anita B. Wandanaya S.M yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara Saya menyusun Proyek Tugas Akhir ini.<br />Semoga Proyek Akhir ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Proyek Akhir ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih<br />Tangerang, Desember 2010<br /> Maylan Asmarani<br />DAFTAR ISI<br />KATA PENGANTARi<br />DAFTAR ISIii<br />BAB I. PENDAHULUAN1<br />1.1 Latar Belakang Proyek1<br />1.2 Maksud danTujuan Proyek Akhir1<br />BAB II. ANALISA INTERNAL PERUSAHAAN2<br />2.1 Profil Perusahaan2<br />2.2. Misi, Visi, dan Filosofi Perusahaan5<br />2.3. Posisi Keuangan Perusahaan7<br />BAB 3. ANALISA EKSTERNAL PERUSAHAAN43<br />3.1.Lingkungan Umum / Remote Environment43<br />3.2. Lingkungan Industri43<br />3.3. Lingkungan Operasi<br />BAB 4. ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN44<br />4.1. Analisa SWOT<br />4.2. Grand Strategy<br />4.3. Growth Strategy<br />4.4. Analisa Strategi Bisnis Indosat Menghadapi Krisis Ekonomi<br />BAB 5. PENUTUP<br />5.1. Kesimpulan<br />5.2. Saran<br />DAFTAR PUSTAKA<br />  <br />BAB 1. PENDAHULUAN<br />  <br />Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.<br />Masyarakat dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka berupaya keras menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat, artinya mereka sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information superhighway.<br />Hal tersebut di atas telah menimbulkan suatu kondisi persaingan yang sangat ketat di antara perusahaan-perusahaan telekomunikasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat internasional. Sehingga untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, tentu diperlukan suatu strategi yang tepat dan penerapan yang baik.<br />Dalam hal ini, kami mencoba menganalisis Indosat sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang menyediakan jasa telekomunikasi internasional, sebagai bahan studi. Dengan pertimbangan, Indosat dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai kinerja yang cukup baik dan terbukti dengan penghargaan Asia Money Awards 1996 ( Best Managed Company : Best Investor Relations, Best Strategy, and Management), SWA Best CEO Awards 1997, ISO 9002 Certification 1997, dan beberapa penghargaan lainnya. <br />Dalam paparan ini akan dicoba dibahas mengenai profil, misi, visi, filosofi, posisi keuangan, kondisi lingkungan , dan strategi perusahaan, terutama yang menyangkut kondisi terkini yang sedang di alami perusahaan dalam krisis ekonomi yang melanda Indonesia.<br />  <br />BAB 2. ANALISA INTERNAL PERUSAHAAN<br />  <br />2.1. Profil Perusahaan<br />1. Sejarah Perusahaan<br />PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1967 sebagai anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International Telephone and Telegraph Corporation (ITT). Tahun 1969, Indosat memulai operasi komersialnya dan telah menjadi penyedia utama jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, menghubungkan Indonesia secara langsung ke hampir 252 negara dan tujuan di seluruh dunia. Bisnis utama Indosat adalah menyediakan jasa switched dan non-switched telekomunikasi internasional. Indosat ditugaskan pemerintah Indonesia untuk membangun, mentransfer, dan mengoperasikan selama 20 tahun sebuah stasiun bumi Intelsat di Indonesia untuk mengakses penggunaan kapasitas Intelsat di satelit Indian Ocean Region (IOR). Tahun 1980, ITT menjual Indosat kepada pemerintah Indonesia. Setelah transfer, Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dalam bentuk Perseroan Terbatas, dan menjadi satu-satunya penyedia jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Pada waktu itu, Pemerintah Indonesia mentransfer kepemilikan fasilitas Indosat kepada Indosat. Tahun 1982, dalam rangka memisahkan secara efektif jaringan telekomunikasi domestik dan internasional, seluruh kepemilikan Perumtel pada kabel bawah laut internasional dan gerbang serta operator internasionalnya di Jakarta ditransfer ke Indosat dan Indosat mentransfer aset tertentu yang berhubungan dengan telekomunikasi domestik ke Perumtel. Pada bulan Oktober 1994, Indosat menyelesaikan initial global public offering saham-sahamnya. Saham-saham tersebut diperdagangkan baik di Bursa Efek Jakarta maupun New York Stock Exchange.<br />2. Produk dan Jasa Indosat<br />SWITCHED PRODUCT: International Direct Dialing (IDD), Indosat Calling Card (ICC), Indosat Prepaid Card, Visa Phone, International Toll-Free, International Video Confrence, Home Country Direct, Indonesia Direct, International Telegram and Telex Service, FaxPlus, Data Packet Communication Connection, ISDN-Pasopati, Inmarsat.<br />NON-SWITCHED PRODUCT: International Leased Circuit Service, Indosat Business Service, International Private Circuit, Virtual Private Network, Frame Relay, Television Channel Service .<br />3. Perusahaan Anak dan Afiliasi<br />Indosat mempunyai investasi di: Acasia Communicationd Sdn.Bhd. (ACASIA), PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta), ASEAN Cableship Pty.Ltd (ACPL), Astel Tokyo Corporation (Astel), PT Bangtelindo (Bangtelindo), Cambodian Indosat Telecommunications S.A. (Camintel), PT EDI Indonesia, PT Duta Sukses Utama, PT Graha Informatika Nusantara, PT Graha Lintas Properti, I-CO Global Communication (Holdings) Ltd, PT Indokomsat Lintas Dunia (Indokomsat), PT Mitra Global Telekomunikasi (MGTI), PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakomindo), PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo), PT Sisindosat Lintasbuana, PT Sistelindo Mitra Lintas, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), USA Global Link, PT Kalimaya Perkasa Finance, PT Asitelindo Data Buana, PT Intikom Telepersada, PT Indoprima Mikroselindo (Primasel), Suginami Cable Television Co. Ltd., PT Yasawirya Tama Cipta (YTC), Indosat Kazakstan Telecommunications Ltd. (Inkasel), International Satellite Organisations, PT Multi Media Asia Indonesia (MMAI), PT Pramindo Ikat Nusantara, AlphaNet Telecom Inc, PT Indosat Mega Media (IMM), PT Menara Jakarta, PT Yasawirya Indah Mega Media, PT Multimedia Nusantara, PT Datakom Asia, ASEAN Telecom Holding Sdn.Bhd. (ATH), PT Indokomsat Lintas Dunia, PT Indosel.<br />2.2. Misi, Visi, dan Filosofi Perusahaan<br />1. Misi Perusahaan<br />Setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih kepemilikan seratus persen saham PT. Indosat dari the American Cable and Television Corporation (ITT/ACR) pada tanggal 31 Desember 1980, kemudian dirumuskanlah misi baru Indosat pada tahun 1981, yang didasarkan pada suatu pandangan untuk mentransformasikan Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang bersih dan sukses.<br />Indosat mendefinisikan misi perusahaan tersebut sebagai berikut: <br />Menyediakan jasa terbaik pada konsumen <br />Memberikan hasil terbaik kepada pemegang saham <br />Mempertahankan dan meningkatkan citra terbaik perusahaan <br />2. Visi Perusahaan<br />Saat Indosat akan go public ke bursa saham dunia pada tahun 1994, dilakukan redefinisi visi perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan trend global dalam sektor telekomunikasi dan memperhitungkan strategi dari perusahaan telekomunikasi kelas dunia.<br />Indosat mendefinisikan tujuan yang hendak diraih yang tertuang dalam visi perusahaan sebagai berikut: <br />Mempertahankan kepemimpinan pasar dalam jasa telekomunikasi internasional di Indonesia Dengan masuknya pemain baru seiring berakhirnya monopoli sebagai penyedia jasa telekomunikasi internasional, Indosat harus berjuang untuk memimpin pasar dengan: 1) mempertahankan pangsa pasar dominan, dan 2) menyediakan jasa yang terbaik, baik dalam kualitas dan jangkauan produk dan jasa. <br />Memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas duniaAdanya kecendrungan di sektor telekomunikasi menuju swastanisasi perusahaan negara dan dibukanya pasar dunia, yang mengakibatkan masuknya pemain asing dalam industri domestik, menuntut Indosat untuk dapat bersaing dengan perusahaan multinasional. Dengan strategi untuk memasuki pasar global diharapkan dapat: 1) meningkatkan nilai perusahaan melalui ekspansi bisnis , dan 2) meningkatkan citra perusahaan yang memperkuat posisinya di Indonesia. <br />Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi duniaDalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan menjadi pemain global, Indosat menaikkan standard sesuai dengan standard yang digunakan oleh perusahaan telekomunikasi multinasional, sebagai operator telekomunikasi global. <br />3. Filosofi Perusahaan<br />Perkembangan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia yang cepat, seiring pertumbuhan permintaan pada jasa dan jangkauan jasa telekomunikasi, menuntut dipenuhinya kepuasan pelanggan sebagai kunci sukses dalam era kompetisi. Untuk memenuhi hal tersebut, Indosat menerapkan suatu filosofi yang dikenal dengan quot; Kami Lebih Peduliquot; atau lebih populer dengan quot; We Care Morequot; . <br /> <br />2.3. Posisi Keuangan Perusahaan<br />Rasio dan Modal Kerja19961997TrendInterpretasiLikuiditas:Current0,410,35UnfavorableRasio yang ideal: 2-3Quick0,410,35UnfavorableSemakin besar semakin baikLeverageDebt-Assets0,100,15FavorableSemakin besar semakin amanDebt-Equity0,110,17FavorableSemakin besar semakin amanAktivitasAsset Turnover0,430,41UnfavorableSemakin besar semakin efisienFixed Asset Ratio0,730,63UnfavorableSemakin besar semakin efisienInventory Turnover---Tidak terdapat persediaanAcc. Rec. Turnover 2,752,21UnfavorableSemakin besar semakin efisienAv.Collection Per.131163UnfavorableSemakin kecil semakin baikProfitabilitasROS0,430,44FavorableSemakin besar semakin baikROI0,180,18NeutralSemakin besar semakin baikROE0,200,21FavourableSemakin besar semakin baik<br />Berdasarkan posisi keuangan di atas terlihat trend dari keuangan Indosat yang favorable maupun yang unfavorable. Pada rasio likuiditas, terlihat trend yang unfavorable, artinya semakin riskan bagi Indosat untuk dapat membayar kewajibannya jangka pendeknya. Untuk rasio leverage, terlihat trend yang favorable, artinya akan semakin aman pendapatan bagi pemegang saham dari biaya kewajiban. Mengenai rasio aktivitas terlihat trend yang unfavorable, artinya semakin menurun efektifitas penggunaan sumber daya. Terakhir, rasio profitabilitas menunjukkan trend yang favorable, artinya semakin baik perusahaan dikelola yang menghasilkan keuntungan yang meningkat. Secara umum terlihat bahwa perusahaan mampu dengan baik menghasilkan keuntungan, namun kurang baik memanfaatkan sumber daya yang ada, dan mempunyai posisi likuiditas yang cukup riskan.<br />BAB 3. ANALISA EKSTERNAL PERUSAHAAN<br />  <br />3.1.Lingkungan Umum / Remote Environment<br />Lingkungan ini adalah suatu tingkatan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan.<br />Faktor EkonomiKrisis moneter yang kemudian disusul dengan tejadinya krisis ekonomi telah membuat terpuruknya perekonomian Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif, banyak menyulitkan perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang terutama diakibatkan pinjaman luar negeri yang besar. Hancurnya sektor keuangan khususnya perbankan dan tingkat suku bunga yang sangat tinggi mencapai 70% telah membuat dunia usaha kesulitan untuk mendapatkan kredit yang memadai untuk mengembangkan usahanya. Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis kepercayaan, yang mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit oleh pihak luar negeri. Kontraksi ekonomi yang diperkirakan mencapai 13% ditahun 1998 ini, inflasi yang tinggi (menurut data BPS dalam periode Januari-September 1998 inflasi telah mencapai 75%), banyaknya PHK, dan pada gilirannya memperbesar jumlah penduduk miskin. Dengan turunnya pendapatan riel masyarakat maka daya beli masyarakat melemah. Semua masalah diatas sangat menyulitkan bagi dunia usaha di Indonesia saat ini. <br />Faktor SosialKemajuan ekonomi yang pernah terjadi selama periode 1969-1996, telah banyak merubah keadaan sosial di Indonesia. Jasa telekomunikasi pada saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk dunia usaha maupun di luar dunia usaha. Keberhasilan program Keluarga Berencana juga telah merubah keadaan demografi Indonesia. Jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat, yang tentunya akan semakin banyak memerlukan jasa telekomunikasi dalam kegiatannya . Hal-hal diatas merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. <br />Faktor PolitikKeadaan politik dalam negeri yang masih belum stabil pada saat ini, sedikit-banyak cukup mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional. Disusunnya beberapa Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan, yang berpengaruh pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan; dan UU Persaingan Sehat, untuk bisnis yang bersih, yang ditujukan untuk menghapus praktek monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa telekomunikasi internasional, pemerintah tetap memberikan komitmen untuk mempertahankan duopoli Indosat-Satelindo hingga tahun 2003. Dengan akan berakhirnya duopoli tersebut, maka diperlukan kesiapan dalam menghadapi munculnya pendatang baru. <br />Faktor TeknologiTeknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang, seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi digital, semakin besar kapasitas, semakin sederhana perangkatnya, perluasan daya jangkau, keamanan dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas yang lain. Evolusi teknologi telekomunikasi saat ini mempunyai kecenderungan untuk beralih via radio, optik atau satelit. <br />Faktor EkologiPada saat ini dunia bisnis semakin dituntut tanggung-jawabnya terhadap lingkungan. Industri telekomunikasi telah mencoba membuat produk yang ramah lingkungan, dan bagi sektor jasa telekomunikasi relatif tidak menghasilkan limbah sama sekali. <br />  <br />3.2. Lingkungan Industri<br />Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.<br />Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok, yaitu: <br />Ancaman Masuknya Pendatang BaruBisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain pelbagai bukti empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multi nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini terjadi baik dalam rangka swastanisasi maupun dalam konteks aliansi strategis antar pelaku di negara maju maupun dalam ekspansi ke negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan.Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan.Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini, karena banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada. <br />Kekuatan tawar-menawar pembeliJumlah pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yang pada akhir Pelita VIII (2009) diproyeksikan mencapai 21 juta saluran telepon dengan rasio 9 per seratus orang. Kalau dibandingkan misalnya padatahun 1996 Swedia (tertinggi dunia) sudah mencapai 68 per seratus orang, dan hongkong 54 per seratus orang.Pelanggan di Indonesia pada umumnya tidak mempunyai daya tawar yang cukup kuat terhadap jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa sambungan langsung internasional, karena tidak punya pilihan sarana telekomunikasi. Dan untuk jasa sambungan bergerak, pelanggan memang cukup banyak pilihan , tetapi hanya terbatas pada pilihan tertentu dan kurang bisa memuaskan pelayanan atas jasanya.Jadi melihat hal di atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan meningkat dari tahun ke tahun , apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan yang belum digarap. <br />Kekuatan tawar-menawar pemasokIndustri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Dengan kemajuan teknologi yang sudah sedemikian pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak memadai lagi baik untuk mengakomodasi data maupun informasi. Sebenarnya produsen kabel serat optik dalam negeri telah mampu memasok kebutuhan nasional. Namun demikian, hampir sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam negeri masih diimpor dari luar negeri, sehingga bergantung pada produsen luar negeri. Kondisi daya tawar perusahaan telekomunikasi Indonesia tidak terlalu lemah, karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan. Akan tetapi jika terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai tukar mata uang dalam negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan. <br />Ancaman dari barang atau jasa penggantiTelekomunikasi merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu dengan manusia lainnya melalui berbagai media telekomunikasi. Sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa pos, jasa pers, dan internet. Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa telekomunikasi dalam hal kecepatan dan kemudahan berkomunikasi. <br />Persaingan di antara perusahaan yang adaKondisi persaingan industri telekomunikasi Indonesia dipengaruhi oleh aturan mengenai struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan swasta dan BUMN, sesuai dengan UU No 3/1989, adalah sebagai berikut: Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar melalui kerjasama patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen dengan PT Telkom dan PT Indosat.Gambaran mengenai kondisi persaingan dan struktur industri telekomunikasi di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut: <br />Segmen IndustriKerangka HukumOperatorPublic Switced Telephone NetworkGerbang InternasionalDuopoliIndosat, SatelindoDomestikLokal TetapKabelMonopoliTelkom (KSO)Tanpa KabelDuopoliTelkom, RatelindoBergerakNMT 450Monopoli RegionalMobiselGSMCakupan NasionalSatelindo,Excelkomindo,TelkomselAMPSMonopoli RegionalKomselindo, Metrosel, TeleseraJarak-JauhMonopoliTelkomInfrastrukturTeresstrialMonopoliTelkomSatelitKompetisi InternasionalSatelindo, PSNJasa Bernilai TambahPaging, Voice mailbox, Komunikasi Data, Wartel, Payphone, dllKompetisiOperator BerlisensiJaringan KhususVSAT, TrunkingKompetisiOperator BerlisensiJaringan Swasta Tidak DijualPerusahaan swasta mana sajaManufakturTelephone SwitchKompetisi TerbatasAT&T,NEC,SIEMENS,SENATransmisiKompetisiPerusahaan mana sajaBroadband Switch  CPEKompetisiPerusahaan mana sajaKabelKompetisiPerusahaan mana saja<br />  <br />3.3. Lingkungan Operasi<br />Lingkungan ini meliputi faktor-faktor pada situasi kompetitif yang mempengaruhi sukses perusahaan dalam mendapatkan sumber daya atau dalam keuntungan pemasaran barang dan jasa perusahaan.<br />Posisi KompetitifPosisi kompetitif Indosat cukup kuat, sebagai pemimpin pasar, dan hanya menghadapi satu pesaing pada bisnis telekomunikasi internasional yaitu Satelindo. Selain itu juga didukung rangkaian produk dan jasa yang luas, kapasitas dan produktivitas yang memadai, periklanan, dan yang cukup penting citra perusahaan. <br />Profil PelangganPelanggan dari Indosat meliputi rumah tangga dan kalangan bisnis. Dalam hal ini pemakai utama dari telekomunikasi internasional adalah kalangan bisnis, yang banyak digunakan untuk keperluan usaha. Terpuruknya perekonomian Indonesia yang banyak memacetkan sejumlah besar bisnis, mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan volume pemakaian telekomunikasi internasional. <br />PemasokPeralatan-peralatan yang digunakan untuk pengadaan telekomunikasi internasional, merupakan peralatan yang bermuatan teknologi tinggi. Sehingga, sebagian besar peralatan tersebut didatangkan melalui pemasok luar negeri. Walaupun posisi daya tawar Indosat cukup kuat, mengingat culup banyaknya jumlah pemasok, namun penurunan nilai tukar Rupiah sangat mempengaruhi besarnya dana yang diperlukan untuk mendatangkan peralatan tersebut. Namun, pendapatan Indosat yang sebagian besar dalam bentuk Dollar, seperti pendapatan incoming call, cukup membantu. <br />KreditorDilihat dari struktur kredit-modal, terlihat bahwa Indosat mempunyai struktur yang berimbang, atau antara modal dan kredit jumlahnya sama. Dalam hal ini, mengingat kemampuan Indosat dalam menghasilkan keuntungan maupun asset yang dimilikinya, tidaklah terlampau sulit bagi indosat untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor pada jumlah yang memadai. <br />Sumber Daya ManusiaIndosat mempunyai SDM yang cukup baik, 40% komposisinya berpendidikan S-1 ke atas. Selain itu didukung dengan program pelatihan berjenjang sesuai posisinya untuk meningkatkan keahlian. <br />  <br />BAB 4. ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN<br />  <br />4.1. Analisa SWOT<br />Strength:Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya, pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik. <br />Weakness:Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya, rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak dan afiliasi yang kurang menguntungkan. <br />Oppurtunities:Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan. <br />Threat:Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia. <br />4.2. Grand Strategy<br />Adaptasi pada perubahan lingkungan yang cepat dalam telekomunikasi telah menjadi critical factor bagi Indosat. Peningkatan kompetisi, perubahan teknologi, dan aliansi strategi global , di antara kesemuanya, sedang membentuk pasar telekomunikasi yang akan datang.<br />Dalam menanggapi tantangan-tantangan baru tersebut Indosat telah membangun cetak biru pertumbuhan, dikenal sebagai Grand Strategy Indosat 2000:<br />Jasa Telekomunikasi Internasional Dasar akan tetap menjadi core business Indosat <br />Peranan regional dan internasional yang telah meningkat sejak 1994 <br />Jasa selular dan sistem satelit bergerak saat ini sedang diperluas melalui perusahaan selular lokal dan konsorsium internasional <br />Jasa bernilai-tambah yang meliputi telekomunikasi pada saat ini, integrasi sistem dan informasi multimedia dan hiburan yang melengkapi dan menambah nilai dari jasa core Indosat <br />  <br />4.3. Growth Strategy<br />Indosat berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai pemimpin pasar untuk jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, memposisikan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas-dunia, dan menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia. Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis quot; 1-plus-3quot; yang mencoba: <br />quot; 1quot; Membangun jasa telekomunikasi internasional melingkupi central core businessLalu-lintas telekomunikasi internasional Indosat di transmisikan melalui satelit internasional, sistem kabel bawah laut, dan sambungan gelombang mikro, yang kesemuanya menggunakan teknologi digital mutakhir termasuk protokol multimedia canggih. Indosat mengoperasikan empat gerbang internasional di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam dimana lalu-lintas melewati dari Indonesia ke seluruh dunia, dan sebaliknya. Setelah membangun akses ke satelit yang cukup melalui sembilan stasiun bumi di empat lokasi gerbang melintang Indonesia, Indosat pada saat ini memperluas aksesnya ke kabel serat optik digital bawah laut dengan bergabung ke konsorsium kabel regional dan dunia. Ini semua adalah bagian dari program perluasan yang didesain untuk meningkatkan kapasitas, memperbaiki kualitas, dan menyediakan jasa baru untuk memenuhi perubahan permintaan konsumen. <br />Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi domestikIndosat memandang investasinya pada infrastruktur telekomunikasi domestik selain sebagai alat untuk memperluas pasar jasa telekomunikasi internasional, juga sebagai sumber pendapatan baru untuk perusahaan. Dua ventura utama Indosat pada lapangan ini adalah PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia sebagai pemegang lisensi operator telekomunikasi di daerah Jawa Tengah, PT Pramindo Ikat Nisantara di Sumatra, dan PT Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), perusahaan join-ventura jasa GSM selular bergerak. <br />Meningkatkan peranannya dalam telekomunikasi regional dan internasionalIndosat memulai proyek internasional, melibatkan join-ventura dengan mendasarkan sebagaimana membangun carriers telekomunikasi internasional. Tujuan utamanya adalah meningkatkan lalu-lintas internasional melalui gerbang perusahaan, memperoleh pendapatan langsung dari proyek dan mendapatkan tambahan keahlian dari pembukaan internasional. Sampai sekarang, Indosat terikat dengan berbagai proyek telekomunikasi termasuk join-ventura dengan entitas telekomunikasi yang bersangkutan dari Kamboja dan Kazakstan dan investasi ekuitas pada jasa selular berbasis PHS di Jepang sebagaimana di USA Global Link dan Alphanet Telecom Inc. Keduanya adalah pemain utama carrier telekomunkasi. Sebagai tambahan, Indosat telah bergabung dengan aliansi internasional seperti Concert and World Partners dan telah ditunjuk sebagai gerbang bagi Sistem Bergerak Global Inmarsat, SAN ICO melayani kawasan Asia Tenggara. <br />Mengambil diversifikasi terbatas pada bisnis komplementerIndosat juga mencoba untuk mendiversifikasi pada daerah di mana keahlian perusahaan dalam telekomunikasi dapat dipergunakan untuk mengoptimumkan efek seperti pada jasa bernilai tambah yang melengkapi bisnis core perusahaan. Jasa –jasa ini tersedia melalui perusahaan anak dan pada saat ini meliputi beberapa jasa pertukaran data elektronik, bank elektronik, multimedia , dan internet <br />Dengan strategi perusahaan quot; 1+3quot; , Indosat akan menjadi perusahaan yang merupakan quot; penyedia jasa penuhquot; dan quot; pemimpin bisnis multimediaquot; .<br />  <br />4.4. Analisa Strategi Bisnis Indosat Menghadapi Krisis Ekonomi<br />Sehubungan dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Indosat mengalami masa yang sulit sejak awal 1998 ketika Rupiah terdepresiasi secara drastis. Banyak bisnis di Indonesia yang mengalami kemacetan karena kondisi makro ekonomi, instabilitas politik, dan gejolak sosial. Dilengkapi dengan krisis moneter, situasi ini mempengaruhi pertumbuhan permintaan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan volume lalu-lintas lebih lambat, yang memaksa Indosat untuk : lebih berhati-hati dalam kegiatan operasi dan manajemen arus kas terutama mata uang asing, sehubungan komitmen investasi yang jatuh waktu.<br />Namun demikian tampaknya krisis ekonomi tersebut tidak menurunkan keuntungan Indosat, melainkan menurunkan pertumbuhannya saja. Selama Januari hingga September 1998, incoming dan outgoing calls menigkat masing-masing 4,1% dan 10,3% dari periode sebelumnya. Pertumbuhan yang lamban dari incoming traffic disebabkan turunnya kegiatan bisnis internasional sebagai bagian dari situasi nilai tukar rupiah dan instabilitas politik, menyusul kerusuhan Mei di Jakarta. Indosat masih memproyeksikan pertumbuhan positif lalu-lintas telepon. Pendapatan operasi meningkat 45,6% sedangkan beban operasi meningkat 33%.<br />Sebagai strategi bisnis dalam menghadapi krisis ekonomi ini, Indosat menerapkan kebijakan, antara lain: <br />Selalu mencari cara yang paling ekonomis menurunkan beban pembelanjaan pada mata uang asingIndosat mengurangi biaya sirkuit dengan menggunakan lebih banyak sirkuit kabel bawah laut ketimbang satelit, yang pada saat ini mencapai 74% dari total bandwith. <br />Melakukan kebijakan konservatif menyangkut situasi krisis ekonomi IndonesiaPengalokasian hutang tak tertagih yang cukup besar, meningkat 88,4% dari tahun sebelumnya. <br />Menerapkan kebijakan likuiditas yang berhati-hatiBiaya telekomunikasi dan beban perawatan meningkat sebagai dampak melemahnya Rupiah. Namun dalam hal ini pertumbuhan beban operasi diupayakan lebih rendah dari pendapatan operasi, serta meningkatkan profit margin. <br />Melindungi fundamental dasar Indosat dari pengaruh kinerja negatif anak perusahaanUntuk menghindari dampak dari kinerja negatif anak perusahaan, maka dilakukan program restrukturisasi diversifikasi bisnis, yang akan memperbaiki posisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan sesuai dengan strategi jangka panjang. <br />Dilihat dari hasil-hasil yang dicapai pada kuartal ketiga seperti yang disebutkan di atas, sejauh ini Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis maupun penerapannya guna menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang tentunya harus sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan quot; penyedia jasa penuhquot; dan quot; pemimpin bisnis multimediaquot; .<br />  <br />BAB 5. PENUTUP<br />  <br />5.1. Kesimpulan<br />Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya, maka bisa ditarik beberapa kesimpulan mengenai manajemen strategi Indosat, yaitu:<br />Strategi yang tepat diperlukan dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam industri telekomunikasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat internasional. <br />Indosat mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan keuntungan, namun mempunyai posisi yang rentan menyangkut likuiditasnya. <br />Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mempunyai dampak yang cukup dirasakan oleh Indosat, walaupun tidak mempengaruhi kenaikan pendapatan namun mengalami penurunan. <br />Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan quot; penyedia jasa penuhquot; dan quot; pemimpin bisnis multimediaquot; . <br />  <br />5.2. Saran<br />Berdasarkan analisa competitive strategy dan SWOT, terdapat beberapa hal yang dapat diterapkan Indosat, antara lain:<br />Dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil peluang-peluang yang bersifat strategis , serta memperbaiki kelemahannya terutama menyangkut budaya bersaing dalam menghadapi ancaman masuknya pendatang baru dari luar negeri. <br />Lebih memperkuat posisi keuangannya, mengingat rentannya likuiditas perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. <br />Membatasi diversifikasi bisnis secara selektif, sehingga tidak mempengaruhi fundamental dasar perusahaan. <br />Melakukan langkah-langkah yang tepat dan berhati-hati dalam menghadapi krisis ekonomi, sehingga dapat menjaga apa yang telah dicapai perusahaan selama ini. <br />  <br />DAFTAR PUSTAKA<br />  <br />Ardiansya, Samantha. quot; Persaingan Gaet Pelanggan Makin Ketat,quot; Bisnis Indonesia, 1997 Certo, Samuel C dan Paul J.Peter. Strategic Management,Concept and Applications. Richard D.Irwin, New Jersey, 1995 Nurkholis. quot; Posisi Industri Telekomunikasi Menjelang Perdagangan bebas,quot; Republika, 1997 Purnomo, Hari Setiawan dan Zulkiflimansyah. Manajemen Strategi : Sebuah Konsep Pengantar. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta, 1996 Pearce, John A II dan Richard B.Robinson Jr. Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control. Richard D.Irwin, New Jersey, 1997 Situs Web Indoexchange. http://www.indoexchange.com, 1998 Situs Web PT Indosat. http://www.indosat.co.id, 1998 Situs Web PT Telkom. http://www.telkom.co.id, 1998 Winarno, Bondan. Creating Value in a State Owned Company: a Case Study of PT Indosat. Inspirasi Indonesia, Jakarta, 1997 <br />oleh Muhamad Shiroth, dibantu Poltak Bonifasius & Stephanus AriantoFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, 1998<br />