Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Seminar kemacetan kota malang
1. RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAH (REPIDA)
ProvinsiJawa Timur
Strategi Mengatasi
Kemacetan Lalu Lintas
kota Malang
Dr. Ir. Agus Dwi Wicaksono, lic.rer.reg
agus2wicaksono@yahoo.co.id & agusdwi@ub.ac.id
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
FakultasTeknik Universitas Brawijaya
Malang, 4 April 2018
6. 66Angkutan Massal
BikewayBus Sekolah
Busway Pedestrian Zone
Skenario
#1
Moda Angkutan Umum
masih sama seperti
Saat ini
Skenario
#2
KinerjaAngkutan Umum
Semakinmenurun
Skenario
#3
Moda Angkutan Umum
Berkelanjutan
Skenario
Sistem Angk Umum
7. 77
Skenario
#1
Kondisi Kemacetan
sama seperti
saat ini
Skenario
#2
Kemacetan semakin
Parah dan
Menyebar
Skenario
#3
Arus Lalu Lintas
Lancar& Tidak
Ada Kemacetan
01 KEBIJAKAN REAKTIF
Kebijakan terbatas pada sektor
Transportasi dan berbentuk
Rekayasa Lalin
02 BUSINESS as USUAL
Kebijakan terbatas pada sektor
Transportasi dan tidakadakebijakan yang
menonjol
03 KEBIJAKAN MENYELURUH
Strategi ‘Turn Aroun’ dan menyeluruh (Tata Ruang,
Kelembagaan, Transportasidan Ekonomi)
Tipologi KebijAkan
dan Skenario yang terjadi
12. 1212
1212
Kinerja ANGKUTAN UMUM
MODA & RUTE
Moda Minibus sudah
menjangkausebagian besar
wilayahkota Malang
LOAD FACTOR
Secaraumummengalami
penurunan dan dibawah 70 %
TRAVEL TIME
Relatiflamadan beberapa
rute sering “ngetem” atau
“mengoper”
16. 1616
TUBUH MANUSIA STRUKTUR KOTA
ILUSTRASIELEMEN
STRUKTUR
`
Arteri Primer
Kolektor Primer
Arteri Sekunder
Kolektor Sekunder
• SISTEM ORGAN
• PEMBULUH DARAH
• DAGING
• SISTEM PUSAT
• JARINGAN JALAN
• PEMANFAATAN LAHAN
ELEMEN
PERGE-
RAKAN
• PEREDARAN DARAH • PERGERAKAN MANUSIA
INDIKATOR
KESEHAT-
AN
• Tekanan Darah, Kadar Darah • Aksesibilitas dan Mobilitas
Analogi Kota dan Tubuh Manusia
KONDISI DARAH
Sbg Indikator
SEHAT/ SAKITNYA
TUBUH
KONDISI LALU
LINTAS Sbg Indikator
SEHAT/ SAKITNYA
KOTA
20. 2020
2020
Ruas Jalan
Lawang-
Singosari
Ruas Jalan
Arjosari -
Gadang
Ruas Jalan
MT.Haryono -
Batu
Ruas Jalan Sukun –
Kepanjen`
PENYEBABKEMACETAN :
1. Tingginyaarus lalu lintas yang
menujuMalang
2. Dimensijalanyg tidak memadai
3. Hambatan samping tinggi
4. Minimnya jalan alternatif atau
jalan lingkar untuk memecah arus
lalu lintas
5. Baikjalan Nasional maupun jalan
Provinsi,masihterdapat banyak
bukaan.
6. Pengaturan aruslalu lintas yang
tidak efektif
TITIK RAWAN Kemacetan
24. 2424
2424
RUAS Awal Penambahan
Lajur
Pelebaran Bahu
Jalan
Penambahan
Median Jalan
Pemecahan Arus
Pergerakan
Pengaturan
Guna Lahan
Kebon Agung VCR 1,04532
LOS F
VCR 0,505244
LOS A
VCR 0,935297
LOS E
VCR 0,965227
LOS E
VCR 0,888532
LOS D
0,87628866
LOS D
Karangploso VCR 0,69706
LOS B
VCR 0,366481
LOS A
VCR 0,71833
LOS C
VCR 0,831401
LOS D
VCR 0,644502
LOS B
0,927835052
LOS E
Panji Suroso VCR 1,02015
LOS F
VCR 0,493072
LOS A
VCR 0,966458
LOS E
VCR 1,059691
LOS F
VCR 0,867127
LOS D
0,927835052
LOS E
Lawang VCR 1,11602
LOS F
VCR 0,736264
LOS C
VCR 1,081857
LOS F
VCR 1,146873
LOS F
VCR 0,948618
LOS E
1,060220258
LOS F
MT Haryono
VCR 1,13754
LOS F
VCR 0,54981
LOS B
VCR 1,086981
LOS F
VCR 1,296793
LOS F
VCR 0,966907
LOS E
0,914893617
LOS E
1. Darimatriks simulasidiatas, dapat dilihatbahwa dengan rencana
PENAMBAHAN LAJUR akan dapat memperbaiki kinerja jalan sehingga
mengurangi kemacetan.
2. Namun jika melihat dari geometrik jalan yang ada di Malang Raya, mayoritas
berdimensi kecil dengan penggunaan lahan yang padat. Sehingga upaya
untukpelebaran jalan atau penambahan lajur akanmemakan biaya yang
sangat besar.
SIMULASI FAKTOR PENYEBAB
dan Peningkatan Kinerja Lalu Lintas
25. 2525
2525
RUAS Awal
Karangploso -
Batu
VCR 0,69706
LOS B
Penambahan Lajur
VCR 0,366481
LOS A
Pelebaran Bahu
Jalan
VCR 0,71833
LOS C
Penambahan
Median Jalan
VCR 0,831401
LOS D
Pemecahan Arus
Pergerakan
VCR 0,644502
LOS B
RUAS Awal
Malang– Batu
(Via MT.Haryono)
VCR 1,13754
LOS F
Penambahan Lajur
VCR 0,54981
LOS B
Pelebaran Bahu
Jalan
VCR 1,086981
LOS F
Penambahan
Median Jalan
VCR 1,296793
LOS F
Pemecahan
Arus
Pergerakan
VCR 0,966907
LOS E Penambahan Lajur
VCR 0,505244
LOS A
Pelebaran Bahu Jalan
VCR 0,935297
LOS E
Penambahan Median Jalan
VCR 0,965227
LOS E
Pemecahan Arus
Pergerakan
VCR 0,888532
LOS D
RUAS Awal
Sukun - Kepanjen VCR 1,04532
LOS F
RUAS Awal
Lawang - Singosari VCR 1,11602
LOS F
Penambahan Lajur
VCR 0,736264
LOS C
Pelebaran Bahu Jalan
VCR 1,081857
LOS F
Penambahan Median
Jalan
VCR 1,146873
LOS F
Pemecahan Arus
Pergerakan
VCR 0,948618
LOS E
RUAS Awal
Arjosari - Gadang VCR 1,02015
LOS F
Penambahan Lajur
VCR 0,493072
LOS A
Pelebaran Bahu Jalan
VCR 0,966458
LOS E
Penambahan Median
Jalan
VCR 1,059691
LOS F
Pemecahan Arus
Pergerakan
VCR 0,867127
LOS D
SIMULASI FAKTOR PENYEBAB
dan Peningkatan Kinerja Lalu Lintas
26. 2626
2626
Isu Strategis
Transportasi Kota Malang
1. Perkembangan wilayah ygsangat cepat menyebabkan Kemacetan Lalu
Lintas;
2. Pergerakan eksternalke kota Malang dansekitarnya sangat besarkarena
potensi pariwisatanya dan pendidikan;
3. Integrasi antarmoda di wilayah Malang Raya belumberjalan efektif;
4. Beberapa ruas jalan telah menunjukkan titikjenuh;
30. 3030
3030
SISTEM KELEMBAGAAN
(BAPPEDA, DISHUB, BINA MARGA, JASA MARGA, PT.KAI dll)
SISTEM SARANA
& JARINGAN
SISTEM
TATA RUANG
SISTEM
PERGERAKAN
INSTRUMEN PENGEMBANGAN
Transportasi
Integrasi Sistem
Tata Ruang
Berkelanjuan
IntegrasiModa
Transportasi
Berkelanjutan Integrasi
Kelembagaan
dan Sistem
Pembiayaan
31. 3131
Strategi Integrasi
Sistem Tata Ruang yang Berkelanjutan
DESENTRALISASI
PUSAT KOTA
Menstrukturkan kembali
ruang kota untuk
mendistrubusikan Pusat
pelayanan yang lebih
merata
PENINGKATAN
KONEKTIVITAS
Menstruktur kembali ruang kota
untuk meningkatkan
konektivitasjaringan jalan jalan
PENGENDALIAN
AKTIVITAS SISI
JALAN
Mengendalikan aktivitas
sisi kanan kiri jalan untuk
mengurangihambatan
samping dan
mengendalikan arus lokal
32. 3232
Menciptakan jalan agar lebih atraktif, walkable
& transit-oriented
Jalan & TapakStreetscaping
Koordinasi antaradesain jalandan Land use utk
meningkatkan kualitas transportasi
Lokal,Jalan &
tapak
AccessManagement
Pengembangan Perumahan & Perdag diletakan
dan didesain utk mengurangi kepemilikan dan
pemakaian kend bermotor
Lokal &TapakLocation Efficient
Development
Lebih Kompak, Mixed Use, Pengemb didesain
utk melayani Simpul transit, seringkali didesain
sekitar kaw transit
Lokal,Lingkungan
& Tapak
TransitOriented
Development
Lebih Kompak, Mixed Use, Multi- Modal
Development, walkable development
Lokal,Tapak &
Jalan
New Urbanism
Lebih Kompak, Mixed Use, Multi- Modal
Development
Regional& LokalSmart Growth
DESKRIPSISKALASTRATEGI
Manajemen
Sistem Tata Ruang yang Berkelanjutan
33. 3333
3.000 m
Wilayah dan kawasan memiliki
kepadatan penduduk dan
bangunan yang tinggi, yaitu
minimal 200 jiwa/ha atau 40
bangunan/ha
Pusat Pelayanan yang memiliki
fungsi beragam (pelayanan
pendidikan, sosial budaya,
ekonomi, pemerintahan, dapat
dicapai dari rumah maksimal
1500 m
Kota memiliki radius maksimal
3.000 meter. Pada kota besar
atau metropolitan, dengan radius
lebih dari 3000 meter, kawasan
kota dibagi menjadi sub bagian
kota dengan radius maksimal sub
kawasan 3.000 meter.
Antar sub bagian kota
dihubungkan dengan angkutan
umum masal (Mass Rapid
Transit)
Perumahan dan area terbangun
menyebar secara berkelompok
Pola jalan berbentuk grid atau
kurvalinier dengan dominasi
pertemuan jalan berbentuk
simpang empat. Kepadatan jalan
dan perismpangan mendominasi
kawasan.
KOTA BESAR atau
KOTA METROPOLITAN
KOTA SEDANG atau
KOTA KECIL
Strategi
Restrukturisasi Ruang Kota
STRUKTUR RUANG KOTA
BERKELANJUTAN
(Wicaksono and Sulistio, 2013)
34. 3434
PERDAGANGAN & JASA
INDUSTRI
PENDIDIKAn & FAS UMUM
PERUMAHAN
REKREASI
Strategi
Restrukturisasi Ruang Kota
MASA LALU
Pemisahan Pusat Pelayanan dan
Guna Lahan
SAAT INI
Pusat Pelayanan saling
komnplementardan lebih
terdistribusi
MASA DEPAN
Desentralisasi Pusat Pelayanan
dan radius Pleayananlebihpendek
DISTRIBUSI PUSAT
PELAYANAN KOTA
38. 3838
3838
KAW STRATEGIS
PERTUMBUHAN EKONOMI
1. KawasanSendang Biru sebagai
kawasan pelabuhan umum;
2. Kawasan Agropolitan
Poncokusumodan Pujon
3. KawasanPerkotaan Malang;
4. KawasanMinapolitan Wajak
A
1
2
2
3
4
KAWASAN STRATEGIS
PERTAHANAN KEAMANAN
1. Kostrad di Singosari dan Jabung;
2. Bandaran Abdurahmen Saleh di
Kec,Pakis;
3. Gudang Amunisidi Kec.Turen
4. Latihan Militer di Bantur, Pagak,
dan Lawang.
B
1
2
3
4
4
4
4
KAWASAN STRATEGIS
LINGKUNGAN HIDUP
1. TN Bromo Tengger Semeru;
2. Taman Hutan Rakyat R.Suryo
3. DAS Brantas.
C
1
2
KAWASAN STRATEGIS
SOSIAL BUDAYA
1. Candi Singosari;
2. Candi Kidal;
3. Candi Jago
D
1
2 3
Skenario Str.Ruang
Malang Raya
39. 3939
3939
Rencana Pengembangan
Sistem Jaringan Transportasi
Pengembangan
SISTEM
JARINGAN
TRANSPORTASI
JARINGAN
JALAN
PENINGKATAN
KAPASITAS
JALAN
PENINGKATAN
STATUS
JALAN
JalanLingkarTimur
JalanLingkarBarat
JalanSirip JLS
Jalanlingkarselatan
Kepanjen
Pengembangan jalan
alternatif
Jalan penghubung Kota
Batu denganKota
Malang dan Kabupaten
Malang
Jalan Artei Primer
Ruas Jalan Singosari – Lawang, Karangploso
– Batu,sertaSukun– Kepanjen telah
menunjukkan volumelalulintasyang tinggi.
Sebaiknya ditingkatkan menjadi jalan nasional,
sehingga pembangunan geometrik jalan lebih
memadai sesuai ketentuan yang berlaku.
40. 4040
Strategi Integrasi
ModaTransportasi yang Berkelanjutan
MODA TRANSPORTASI
yang EFISIEN &
BERKELANJUTAN
Pengembangan Alternatif Moda
Angkutan (terutama Angkutan
Umum)yangefisien dan
berkelanjutan
PENINGKATAN
INTEGRASI MODA
Pengembangan integrasi moda transportasi
untuk meningkatkanAksesibilitasdan
Kenyamanan PRIORITAS MODA
ANGKUTAN
BERKELANJUTAN
Pemberian Prioritas
Angkutan umum
Berkelanjutan
(AsksesibilitasTinggi dan
Efisien)
MANAGEMENT
PARKIR
41. 4141
Rendah Medium Medium Tinggi Sangat
Tinggi MediumKECEPATAN
BIAYA
PRASYARAT
PEMAKAI
TATA GUNA
LAHAN
FASILITAS
AGUSDWIWICAKSONO
BERJALAN
SEPEDA
PUBLIC
TRANSIT
Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang
MASSRAPIT
TRANSIT
PESAWAT
UDARA
SEPEDA
MOTOR
TAXI
MOBIL
PRIBADI
CAR
SHARING
RIDE
SHARING
ANGKBERBASIS
ONLINE
Rendah Rendah Medium Medium Tinggi Medium Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sedang
Kemam-
puan
Fisik
Kemam-
puan
Fisik
Minimal Minimal Minimal SIM Minimal SIM SIM Minimal Keter
sediaan
Ber-
Kelom-
pok
Kepadat-
an
Sedang
Ber-
Kelom-
pok
Semua Semua
Kepa-
datan
Sedang
Semua Semua Smua Semua
Kepa-
datan
Sedang
Pedes-
trian
Jalur/
Jalan
Jalan-
Rel
Jalan/
Rel Bandara Jalur
Jalan
Jalur
Jalan
Jalur
Jalan
Jakur
Jalan
Jalur
Jalan
Jalur
Jalan
Moda Transportasi
yang Efisien dan Berkelanjutan
45. 4545
Pusat Kota/
Zona Pedestrian
Parking area
Jalur Utama Angk Umum
Jalan Lingkar Sekunder
Jalan Lingkar Utama
Jalan Arteri
Koridor
Pengemb
Sub Urban
Terminal Penumpang
Pengembangan Intergrasi
Moda Transportasi
46. 4646
Pengendara mobildpt
menemukan areaparkir
secara: Mudah, Nyaman
Dan Gratis
Perencanaan AreaParkir didasarkan
kebutuhan minimum dengan
pembiayaan langsung dari
restribusi
FasilitasParkir dibuat
secaraefektif, untuk
menghindari ruang parkir
yang boros
Pilihan AlternatifLokasi Parkir:
1. Parkir di sekirapusat kegiatan, dg retribusi
yg mahal
2. Parkir LebihJauh, dg restribusi rendah dan
fasilitaspedestrian tyang nyaman
Penyediaan Rambu(Sign)yg dapat
memberikan informasi Area Parkir
yg kosong atauPenuh
PergeseraNPARADIGMA
Management Parkir
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
47. 4747
Strategi Integrasi
Kelembagaan & Pembiayaan
Pembentukan
BPTMR
Badan Pengelola
Transportasi Malang Raya
(BPTMR) merupkan badan
otoritasyang mengelola
transportasi (terutama
transportasi publik) di
Malang Raya, yang meliputi
Kota Malang, kota Batu dan
Kabupaten Malang
Penerapan Konsep
“Buy the Service”
Sistemdimana perjalanan-perjalanan bus
melayani trayek-trayek dibeli oleh
pemerintah untuk kemudian pemerintah
menjualnya kepada masyarakat dengan
ongkos yang ditetapkan. Sistem ini
memindahkan resikosurplusatau defisit
operasi dari tangan operator ke
pemerintah. Sistem ini menjamin kualitas
dan kuantitas pelayanan serta kendali
yang baikdan fleksibilitas tingi atas
pelayanan kepada masyarakat.
Ogden (1995)
48. 4848
4848
DISHUB DISHUB
DISHUB
KEMEN
PERHUB
KOTAMALANG
KOTA BATU
KABUPATEN MALANG
BPTMR
BAPPEDA BAPPEDA
BAPPEDA
PU
BINA
MARGA
PU
BINA
MARGA
PU
BINA
MARGA
PU
BINA
MARGA
BAPPEDA
PROV
PROV. JAWA TIMUR
KEMENT.
ATR
PU
PR
PT. KAI
DISPARTA
DIS
PERINDAG
Konsep Kelembagaan
Badan Pengelola Transportasi Malang Raya
50. 5050
Konsep Pembiayaan
Buy the Service
Non SETORAN
Tidakmenggunakan
SistemSetoran
Orientasi
PELAYANAN
Operator termasuk supir
hanya berkonsentrasi
pada pelayanan
Imbalan Berbasis
PELAYANAN
Sopir, pemilik bus dan
petugas lainnya dibayar
sesuai dengan kmlayanan
Standar PELAYANAN
Ada standar pelayanan yang
harus dipenuhi,antara lain bis
hanya berhenti di tempat
henti yang ditentukan
Standar PELAYANAN
Pelayanan transportasi bus
dengan sistem Buy the Service
lebih mengedepankan pelayanan
masyarakat. Jadi pertimbangan
PAD perlu dikesampingkan
Sistem BARU
Untuk mendukung sistembaru
tersebut diperlukan tempat henti
khusus dan sistem tiket otomatis
untuk menghindari kebocoran
dan memudahkan evaluasi
51. 5151
5151
BPTMR
Konsep Pembiayaan
Buy the Service
BPTMR
RUTE 1
RUTE 2 RUTE 3
Pendapatan
Operasi dan
Non Operasi
Pengeluaran
Operasi
MANAJEMEN
Defisit
SUBSIDI
Surplus
PENGEMB
SISTEM
PEMBAYARANPENERIMAAN
OPERASI
PENDAPATAN
OPERASI
Produksi:
Kend-km
Biaya Operasi:
Kend-kmx
Rp/km
MENAGIH
PENERIMAAN
NON OPERASI
53. 5353
KINERJA TRANSPORTASI BURUK
Kinerja Transportasi (Lalu lintas dan
Angkutan Umum) Kota Malang sudah pada
tahap buruk
TREND SEMAKIN MEMBURUK
Dengan pola kebijakan seperti saat ini, maka
pada masa depan kinerjatransportasi kota
Malang akan semakinmemburuk
PENYEBAB yang KOMPLEKS
Kinerja transpotasi yang semakin buruk
disebabkan oleh Sistem Tata Ruang, Sistem
Angkutan Umum, Sistem Kelembagaandan
Pembiayaan yang kurang Tepat
ANGKUTAN UMUM yg BERKELANJUTAN
Kota Malang harus segera menerapakan sistem
angkutan umum yang Efisien, Berkelanjutan dan
Terintegrasi
BPTMR dan
‘Buy the Service‘
Pembentukan Badan Pengelola
Transportasi Malang Raya dan
penerapan ‘buy the service’
Re-STRUKTUR-isasi
RUANG KOTA
Restrukturisasi Ruang Kota Malang
untuk lebih mendistribusikan pusat
kegiatan dan meningkatkan
konektivitas
Kesimpulan
54. 5454
5454
Pengembangan Sistem
Transportasi Massal
Rencana Pengembangan Kereta
Api Komuter
Rencana Pengembangan Bus
Metro
Rencana Pembangunan Jalan Tol
Rencana Pembangunan Jalan
Tembus Lawang - Batu
Rencana Pembangunan Jalan
Tembus Kepanjen - Batu
Rencana Pengembangan Jalan
KotaMalang – Bululawang –
Turen – Sumbermanjingwetan -
Sendangbiru
Rencana Pembangunan Jalan
Lintas Selatan
Rencana Pengembangan Jalur
Lingkar Timur (Singosari – Pakis
– Tumpang – Poncokusumo –
Wajak– Turen.
Pengembangan Jaringan
Jalan
Peningkatan Akses menuju
kawasan industri Jabung
Rencana
Pembangunan
Bandar UdaraBaru
bertaraf
Internasional di
Desa Srigonco
Kecamatan Bantur
Pembangunan Akses jalan
menuju Bandara baru
Ide re-Struktur-isasiRuang
Malang Raya
55. 5555
5555
• rekayasa lalu lintas, perbaikan geometrik jalan, peningkatan
kapasitas jalan, fungsi jalan dan berbagai langkah yang
mengintervensi penyediaan supply prasarana transportasi
JANGKA
PENDEK
JANGKA
MENENGAH
JANGKA
PANJANG
STRATEGI Umum
• mengantisipasi pertumbuhan demand pergerakan yang
tumbuh seiring dengan perkembangan wilayah Kota Malang
dan sekitarnya(Malang Raya). Penyediaan jaringan jalan
baru baik berupa jalan biasamaupun jalan tol.
• Menyediakan Moda transportasi massal antar wilayah yang
terintegrasi dan berkelanjutan, sepertijaringan kereta Api.
Rencana sistem prasarana transportasiuntuk Kota Malang dan Wilayah Malang Raya akan diarahkan untukmenunjang
struktur ruang yang akan dibentuk. Dalam konteks transportasi sebagaialatpemenuh kebutuhan wilayah, maka demand
pergerakan eksisting yang mengarah ke KotaMalang dan Kota Batu, perlu ditanggulangi dengan segera.Konsep
transportasi yang sesuai untuk menanggulangi permasalahan tersebutdalamjangkapanjang adalahdenganmenyediakan
sarana transportasi massalantarwilayah.
56. 5656
Sekian &
Terima Kasih
Sekian &
Terima Kasih
Semua gambarataufototanpasumber,yangdimuatdalampowerpointini,diunduhdandigunakantanpaseiijinpenulis
danpembuatnya.Gambardanfoto tersebuttidakdigunakanuntukkepntingan komersial,namunhanyauntukkepentingan
dunia pendidikan