SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Télécharger pour lire hors ligne
Kerangka Kerja dan
Strategi
dan
Advokasi Anak
Orang Muda
Sekretariat:
Jl. Kemuning Raya No. 28, Pejaten Timur, Psr Minggu,
Jaksel 12510-Indonesia
Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ECPAT affiliate
group Indonesia) adalah jaringan nasional organisasi dan individu yang bekerja
bersama untuk menghapuskan pelacuran anak, pornografi anak, dan
perdagangan anak untuk tujuan seksual. Koalisi ini berupaya untuk menjamin
setiap anak Indonesia bebas dan terlindungi dari segala bentuk eksploitasi seksual
komersial dan terpenuhinya hak mendasar anak yang dijamin oleh segenap
masyarakat dan pemerintah.
Kerangka Kerja dan
Strategi Advokasi Anak
dan Orang Muda
Disusun oleh : Prof.IrwantoPh.D
Diedit oleh : Sumadi Wijaya
Desain oleh : Restu Printing Indonesia
Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak
ECPAT affiliate group Indonesia
Jl. Kemuning Raya No.28 Pejaten Timur
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510
Indonesia
Publikasi ini adalah bagian dari program Penguatan Advokasi dan Partisipasi Orang
Muda: Aksi Dukungan Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Penghapusan Tindak
Pidana Perdagangan Orang dan Eksploitasi Seksual Anak atas dukungan
pendanaan UNI EROPA
PENGANTAR
Advokasi untuk menentang eksploitasi seksual terhadap anak adalah tugas
yang cukup berat, terutama jika harus melibatkan anak-anak dan orang
muda. Dalam kultur kita, anak bukan pihak yang akan didengarkan dengan
serius. Pengalaman dan pendapat anak sering diragukan karena anak-anak
dan orang muda belum dianggap mampu untuk memahami kompleksitas
pengalaman hidup – termasuk pengalamannya sendiri. Meskipun demikian,
makin banyak bukti-bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak merupakan
1
narasumber yang dapat dipercaya, terutama jika dilatih atau dipersiapkan .
Dalam rangka membantu anak dan orang muda melakukan advokasi,
Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ECPAT
affiliate group Indonesia) di Indonesia dalam buku kecil ini memberikan
Kerangka Kerja sekaligus berbagai alternatif strategi advokasi yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan dan kondisi lokal. Sebagaimana dijelaskan
dalam buku Panduan Advokasi, pembinaan atau bimbingan bagi anak dan
orang muda untuk mengemukakan pandangan atau pendapat mereka
mengenai berbagai persoalan pembangunan atau masalah di masyarakat
yang mempengaruhi kesejahteraan mereka – harus dilakukan dengan cara-
cara yang menjunjung tinggi nilai-nilai etik dan moral.
1
Save the Children, Supporting children's meaningfuland ethical participation: A toolkit produced for
the UN Study on Violence against Children: Foreword and introduction to the toolkit.
1
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KERANGKA KERJA?
APA YANG DIMAKSUD
DENGAN STRATEGI?
MENGAPA BUTUH KERANGKA KERJA DAN STRATEGI?
Dalam buku kecil ini yang dimaksud dengan Kerangka Kerja adalah sebuah
bangunan konseptual yang berisikan teori, asumsi, dan prinsip-prinsip
tertentu yang dijadikan panduan untuk merencanakan suatu tindakan atau
aksi tertentu.
Strategi adalah cara-cara tertentu
yang dianggap paling efektif dan
efisien untuk melakukan aksi
atau tindakan yang diharapkan
menghasilkan akibat, produk,
atau output tertentu dibanding
2
dengan cara-cara lainnya .
Dalam dunia yang makin kompleks dan kompetitif, kita harus mampu
mencari pengetahuan yang terkini dan yang secara empirik sudah telah
dibuktikan memberikan hasil yang diinginkan. Berbagai riset mengenai
Partisipasi anak dan orang muda bukan ajang untuk memuaskan keinginan
dan kebutuhan orang dewasa melalui suara anak. Partisipasi anak adalah
upaya-upaya untuk memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk
mendengarkan, memahami, dan dengan sungguh-sunggh dapat
mempertimbangkan pendapat anak dan orang muda.
Dunia yang ramah bagi anak adalah dunia yang ideal untuk membangun
masyarakat yang inklusif, tanpa sekat. Dalam dunia seperti inilah manusia
diharapkan dapat saling menghargai berbagai perbedaan dan kesamaan
yang mereka miliki. Sebagai Negara yang kaya dengan ragam budaya dan
suku bangsa, Indonesia perlu membangun bersama-sama dalam semangat
Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun demikian, membangun dunia yang
memberikan kesempatan optimal bagi tumbuh kembang anak tanpa
mendengarkan pendapat anak, tampaknya mustahil.
Membantu anak-anak melakukan kegiatan advokasi yang bertanggung
jawab merupakan investasi yang serius terhadap masa depan. Mari kita
lakukan bersama-sama secara bertanggung jawab.
Jakarta, April 2011
Prof. Irwanto Ph.D
2
Porter, M.A., What is Strategy? Harvard Business Review, November-December 1996.
KEYAKINAN AKAN
MANFAAT DARI
HASIL TINDAKANNYA
PERTIMBANGANNYA
TERHADAP
PANDANGAN
ORANG LAIN
MENGENAI PERLU
TIDAKNYA
TINDAKAN ITU
PERTIMBANGAN
UNTUNG RUGI
SIKAP TERHADAP
TINDAKAN
TINDAKAN
NORMA
SUBYEKTIF
INTENSI
32
tingkah laku
(marketing) baik sosial maupun komersial, pendidikan, maupun rekayasa
perilaku (behavioral engineering). Oleh karena itu, memahami apa yang
telah menjadi bagian dari khasanah pengetahuan di bidang perilaku
diperlukan sehingga kerangka kerja dan strategi advokasi yang dirancang
mempunyai dasar pemikiran dan riset yang memadai.
Dalam psikologi sosial dikenal sebuah kerangka konseptual yang
menjelaskan mengapa seseorang melakukan tindakan tertentu yang
dikenal dengan Teori Tindakan Terencana
Gambar 1: Teori Tindakan Terencana
(Theory of Planned Action) yang digagas oleh Fishbein dan Ajzen
3
(1975) .Teori ini mempunyai pengaruh besar dalam dunia pemasaran atau
perilaku konsumen dan pemasaran sosial untuk promosi kesehatan. Mari
kita uraikan satu persatu dari Gambar di atas.
1. TINDAKAN adalah hasil langsung dari adanya KECENDERUNGAN
UNTUK BERTINDAK atau disebut sebagai INTENSI UNTUK BERTINDAK
2. INTENSI UNTUK BERTINDAK inilah pemicu tindakan – oleh karena itu,
perlu diketahui apa saja yang mempengaruhinya. Misalnya: Ingin
melihat pornografi anak.
manusia telah banyak dilakukan untuk keperluan pemasaran
KERANGKA KERJA: TEORI TINDAKAN TERENCANA
3. Apakah intensi ini benar-benar menjadi tindakan untuk berbuat sesuatu
sehingga dia dapat melihat pornografi anak dipengaruhi oleh SIKAPNYA
TERHADAP TINDAKAN ITU. Jika ia merasa bahwa hanya melihat
gambar saja tidak apa-apa. Maka sikap ini akan memperkuat INTENSI.
Selain itu bagaimana dengan NORMA SUBYEKTIFNYA? Mungkin dia
diajar untuk tidak melihat gambar porno. Oleh karena itu, INTENSI-nya
diperlemah. Terjadilah semacam konflik batin.
4. Hal lain yang mempengaruhi INTENSI adalah PERTIMBANGAN
UNTUNG RUGI. Jika dia berpendapat bahwa tidak ada orang lain yang
tahu dan dia mempunyai tempat khusus untuk menikmati sajian porno
tersebut, maka kerugiannya akan kecil. Hal ini akan memperkuat
INTENSI.
5. PERTIMBANGAN UNTUNG RUGI ini sangat dipengaruhi oleh dua faktor
penting. Pertama, adalah KEYAKINAN AKAN MANFAAT DARI HASIL
TINDAKAN ITU. Jika ia merasa bahwa hasil dari tindakan itu adalah
memuaskan keinginannya yang sudah ia pendam sejak lama, maka
INTENSI akan diperkuat. Kedua, adalah PERTIMBANGANNYA
TERHADAP PANDANGAN ORANG LAIN. Ini dapat memperlemah
INTENSI jika ia ketakutan akan dilihat dan dicemooh oleh orang lain.
Tetapi jika dia berpendapat bahwa banyak orang lain juga melakukan,
sebagai laki-laki normal kalau melakukan itu, dan dia yakin bahwa dia
mempunyai “tempat aman” untuk menikmati TINDAKANNYA – maka
INTENSI diperkuat dan TINDAKAN akan terjadi.
Teori ini masih sangat popular sampai saat ini. Dalam ilmu pemasaran atau
marketing, INTENSI ini disebut PURCHASING atau BUYING INTENTION
atau KEINGINAN MEMBELI. Banyak sekali teknik atau strategi untuk
3
and research. Reading, MA: Addison-Wesley
Fishbein, M. & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention, and behavior: An introduction to theory
54
mempengaruhi keinginan membeli ini sehingga produsen suatu produk,
seperti rokok dan minuman keras mengeluarkan milyaran rupiah untuk
membuat berbagai acara dan iklan pencitraan sehingga hambatan untuk
membeli tidak terjadi.
Dalam memasarkan suatu ide hingga dikenal oleh banyak orang,
dibicarakan, dan dijadikan bagian dari hidup mereka – diperlukan pemikiran
serius untuk mengemas dan menyampaikan ide itu. Menurut Sdr. Fidelis
Indriarto yang menjadi narasumber KONAS PESKA, ada pakem atau formula
yang dapat digunakan di dunia pemasaran komersial sebagai landasan
tindakan strategis untuk memasarkan ide dan mempengaruhi
kecenderungan membeli.
Dalam strategi pemasaran misalnya, tingkat perilaku konsumen diidentifikasi
sebagai rangkaian AIDA, sebagai berikut:
Dengan konsep ini, maka disusun strategi untuk membuat produk yang
baru dikenal oleh masyarakat. Kepada publik diperkenalkan bukan produk
terlebih dahulu, tetapi nuansa elegan di mana selebriti berpartisipasi.
Kemudian diperkenalkan berbagai acara kreatif sampai mode dan hobi
dengan tema yang sama. Setelah memperoleh perhatian publik dan masuk
dalam hidup sehari-hari, baik dalam pilihan busana maupun gaya hidup
lainnya, barulah diperkenalkan produknya.
STRATEGI PEMASARAN IDE
Gambar 2: AIDA
Hal lain yang sering digunakan oleh ahli-ahli pemasaran, menurut Sdr. Fidel
Indriarto, adalah mengeksploitasi rasa malu atau takut (Worry management)
untuk mempengaruhi DESIRE dan ACTION. Berbagai iklan yang
menyatakan bahwa jika dia tidak membawa atau memakai produk tertentu
maka dia akan ketinggalan jaman atau jadi bahan olokan.
MENYADARI ADANYA
PRODUK ITU (AWARE)
SUKA PRODUK ITU
(DESIRE)
BELI
(ACTION)
PRODUK
MEMPELAJARI PRODUK
TERSEBUT (INTEREST)
Kita juga dapat belajar dari salah satu iklan sabun cuci misalnya, mulai dari
meretas mitos bahwa kotor itu buruk. Dalam mendorong orang memakai
produknya, justru memperlihatkan bahwa anak atau orang yang aktif itu
mau bersusah payah dan rela kotor.Tetapi mereka tidak khawatir kehilangan
pakaian kotornya karena ada formula khusus dalam produk sabun cuci
tersebut.
Walau kita dapat belajar banyak dari dunia
pemasaran komersial, advokasi anti trafficiking
dan eksploitasi seksual terhadap anak tentu
MENGGAGAS STRATEGI ADVOKASI
76
mempunyai masalah-masalah-nya sendiri. Pertama, advokasi ditujukan
untuk MEMPERLEMAH kecenderungan berperilaku, bukan memperkuat.
Dalam hal seks dan eksploitasi terhadap anak, TINDAKAN para pelaku
DIDUKUNG oleh nilai-nilai tradisi dan DIBIARKAN oleh penerapan hukum
yang lemah. Oleh karena itu, dari sisi urutan perilaku AIDA, maka yang
diinginkan justru adalah sebagai berikut:
Gambar 3: Strategi Advokasi
PILIHAN TINDAKAN STRATEGIS
Karena strategi adalah cara-cara atau tindakan yang dipilih untuk
mempengaruhi TINDAKAN BERMASALAH (Eksploitasi seksual anak dan
berbagai tindakan terkait dengan masalah ini), maka perlu pemikiran hati-
hati mengenai:
Pesan apa yang hendak dilontarkan pada sasaran advokasi sehingga
mereka membantu kita untuk mencegah tindakan yang bermasalah?
Jika kita anggap bahwa persoalan eksploitasi anak dan trafficking
perempuan dan anak adalah masalah serius, maka pertanyaannya (Sdr.
Fidel) adalah: Apakah semua orang tahu mengenai masalah itu? Jika
belum maka, mereka perlu diberitahu.
Pertanyaan kedua (Sdr. Iput atau Bambang Putranto): Jika mereka tahu,
apakah mereka peduli? Jika tidak serta merta peduli, maka harus ada
upaya ekstra untuk membuat informasi itu “memiliki nilai berita”
sehingga mengudang perhatian banyak orang. Jika perlu disampaikan
oleh orang terkenal atau selebriti. Strateginya “isu kecil, dibawa orang
besar” atau “isu besar, terjadi pada orang kecil”
Media apa yang paling sering bersentuhan dengan sasaran pesan kita?
Orangtua memang dekat dengan media TV, Koran, dan majalah tabloid
(terutama Ibu-ibu RT). Tetapi anak-anak muda lebih dekat dengan HP-
nya (Smart phone), Komputer, dan berbagai media sosial seperti Twitter,
Facebook, dll.
1. Isi pesan
2. Pemilihan media untuk menyampaikan pesan
MENYADARI ADA
MASALAH
KEINGINAN
MENCEGAH
TERJADINYA
MASALAH
MEMPELAJARI
MASALAH
GAGALKAN
TINDAKAN
YANG
BERMASALAH
MASALAH
98
3. Kemasan pesan
Mendekatkan pesan kita pada penerima pesan, sama dengan
memastikan bahwa pesan yang kita kemas sampai. Menurut Sdr. Fidel
dan Iput semua ini tergantung dari:
• Memiliki Daya pukau
- Harus menarik perhatian
- Harus mampu melibatkan
- Harus memiliki nilai-nilai hiburan
• Efektifitas pesan
- Penggunaan bahasa sesuai target
- Cara penyampaian sesuai dengan tingkat pengetahuan target
Pesan yang menyebabkan orang terperangah atau terkejut dan berpikir
akan memilki daya pukau tersendiri. Secara otomatis, pesan seperti itu
akan menarik perhatian. Jika disajikan secara menghibur, ada unsur lucu
atau nakal (bahasa Jawa: Slengekan) dapat membantu pesan itu untuk
diingat dan ditiru.
Agar pesan efektif, maka bahasa yang digunakan juga harus
dipertimbangkan. Bahasa anak-anak muda tentu berbeda dengan
Bahasa orang dewasa. Demikian juga Bahasa kaum politisi atau elit
politik, berbeda dengan Bahasa kebanyakan orang. Gunakan slogan
atau tutur kata yang sesuai dan dikemas semenarik mungkin akan
membantu pesan itu diperhatikan.
Unsur media penting dalam mengemas pesan. Semakin banyak jenis
media yang digunakan sesuai dengan sasaran pesan, diharapkan
semakin efektif hasilnya.
Menurut para narasumber, karena persoalan eksploitasi seksual dan
perdagangan orang sarat dengan isu budaya, hukum, HAM, dan lain-
lain – maka kemasan pesan perlu dikonsultasikan dengan berbagai ahli
yang relevan. Khususnya untuk persoalan budaya, pendamping dewasa
harus memastikan bahwa cara penyampaian ide tidak memposisikan
anak berisiko terisolasi dari budayanya sendiri.
Pesan semudah apapun tidak akan serta merta diingat oleh orang. Oleh
karena itu, pengulangan merupakan faktor penting agar besar
diperhatikan dan diingat. Semakin sering diulang pesan advokasinya,
semakin akan memperoleh perhatian dan diingat oleh sasaran advokasi.
Tidak berbeda dengan pemasaran komersial, siaran iklan sering disodori
contoh-contoh tingkah laku yang diinginkan. Oleh karena itu, tidak ada
salahnya bahwa dalam kemasan advokasi itu ada contoh perilaku yang
diharapkan dan ada sumber informasi yang dapat digunakan untuk
menindak-lanjuti pesan yang dipelajari atau dipahami.
Untuk menggalang partisipasi anak muda dalam advokasi menentang dan
menghapuskan perdagangan orang, khususnya anak dan perempuan,
serta eksploitasi seksual, maka anak-anak perlu diberikan pembekalan
beberapa hal sebagai berikut:
– anak harus dibantu bagaimana merumuskan
persoalan eksploitasi seksual dan perdagangan orang menjadi persoalan
4. Frekuensi paparan
5. Perlu Contoh
1. Perumusan masalah
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1110
sosial-kemanusiaan, hukum dan HAM, dan persoalan ekonomi
pembangunan. Kemasan masalah ini memberikan dampak yang
berbeda terhadap jenis pesan yang akan dikemas dan diadvokasikan.
– persoalan eksploitasi seksual anak dan perdagangan orang
mempunyai dimensi kemiskinan, kultural, gaya hidup dengan mitos-
mitosnya, dan keserakahan manusia dalam mengambil keuntungan
(ekonomi).
– perlu ada penjelasan mengenai instrumen hukum
nasional dan konvensi internasional yang terkait, khususnya KHA dan
Protokol Opsionalnya, UU Perlindungan Anak, UUPKDRT, dan UUPTPO.
– dalam pembangunan nasional
dikenal berbagai mekanisme agar suatu masalah menjadi kebijakan
publik yang didukung oleh anggaran Negara dan kekuatan politik yang
ada. Pemahaman sederhana atas mekanisme dan prosesnya, akan
membantu anak-anak muda membayangkan dan menentukan proses
serta sasaran advokasi.
– advokasi yang baik harus didasarkan pengetahuan
yang sah dan sahih (dipercaya). Oleh karena itu, melatih anak muda
melakukan riset dengan data primer atau sekunder yang sederhana
perlu diupayakan. Hasil riset itulah yang dapat digunakan untuk berlatih
advokasi.
–
anak perlu dibantu memahami apa yang barusan terjadi dalam kegiatan
advokasi mereka, terutama jika terjadi peristiwa yang emosional.
2. Dimensi
3. Hukum dan HAM
4. Mekanisme perumusan kebijakan
5. Riset sederhana
6. Setiap habis melakukan kegiatan advokasi lakukan debriefing
JANGAN LUPAKAN
ETIKA DAN MORAL DALAM ADVOKASI.
SELALU LINDUNGI ANAK-ANAK.
12

Contenu connexe

Tendances

Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020DeenAssalam
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
 
Pendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanPendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanRita Pranawati
 
Proposal sponsor
Proposal sponsorProposal sponsor
Proposal sponsorLis Lis
 
Copy of proposal kegiatan buka bersama
Copy of proposal kegiatan buka bersamaCopy of proposal kegiatan buka bersama
Copy of proposal kegiatan buka bersamaImran Iim
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalRita Pranawati
 
Proposal Acara Family Gathering Perusahaan
Proposal Acara Family Gathering PerusahaanProposal Acara Family Gathering Perusahaan
Proposal Acara Family Gathering PerusahaanWisata Kepulauan Seribu
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era DigitalPengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era DigitalDadang Solihin
 
Rundown pentas seni 17 agustus 2017
Rundown pentas seni 17 agustus 2017Rundown pentas seni 17 agustus 2017
Rundown pentas seni 17 agustus 2017Rosma wati
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanTogar Simatupang
 
Doc contos surat undangan kegiatan karang taruna
Doc contos surat undangan kegiatan karang tarunaDoc contos surat undangan kegiatan karang taruna
Doc contos surat undangan kegiatan karang tarunaKhoirul Habib
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Esdras Idialfero
 
CV Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (Pembicara / Narasumber / Fasilitator / Pemateri )
CV Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (Pembicara / Narasumber / Fasilitator / Pemateri  )CV Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (Pembicara / Narasumber / Fasilitator / Pemateri  )
CV Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (Pembicara / Narasumber / Fasilitator / Pemateri )Kanaidi ken
 

Tendances (20)

Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Pendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanPendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinan
 
Surat peminjaman LCD Proyektor
Surat peminjaman LCD ProyektorSurat peminjaman LCD Proyektor
Surat peminjaman LCD Proyektor
 
Proposal sponsor
Proposal sponsorProposal sponsor
Proposal sponsor
 
Copy of proposal kegiatan buka bersama
Copy of proposal kegiatan buka bersamaCopy of proposal kegiatan buka bersama
Copy of proposal kegiatan buka bersama
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digital
 
Proposal Acara Family Gathering Perusahaan
Proposal Acara Family Gathering PerusahaanProposal Acara Family Gathering Perusahaan
Proposal Acara Family Gathering Perusahaan
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era DigitalPengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
 
Surat kuasa-ambil-ijazah-doc
Surat kuasa-ambil-ijazah-docSurat kuasa-ambil-ijazah-doc
Surat kuasa-ambil-ijazah-doc
 
Rundown pentas seni 17 agustus 2017
Rundown pentas seni 17 agustus 2017Rundown pentas seni 17 agustus 2017
Rundown pentas seni 17 agustus 2017
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Doc contos surat undangan kegiatan karang taruna
Doc contos surat undangan kegiatan karang tarunaDoc contos surat undangan kegiatan karang taruna
Doc contos surat undangan kegiatan karang taruna
 
Pelayanan terpadu
Pelayanan terpaduPelayanan terpadu
Pelayanan terpadu
 
Job desk seminar
Job desk seminarJob desk seminar
Job desk seminar
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
 
CV Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (Pembicara / Narasumber / Fasilitator / Pemateri )
CV Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (Pembicara / Narasumber / Fasilitator / Pemateri  )CV Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (Pembicara / Narasumber / Fasilitator / Pemateri  )
CV Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (Pembicara / Narasumber / Fasilitator / Pemateri )
 

En vedette

Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaPanduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaECPAT Indonesia
 
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatAdvokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatrsd kol abundjani
 
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...Yayasan Rumah Peneleh
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikMustika Aji
 
Media Sosial Untuk Advokasi Publik
Media Sosial Untuk Advokasi Publik Media Sosial Untuk Advokasi Publik
Media Sosial Untuk Advokasi Publik Bung Toms
 
Pelatihan advokasi
Pelatihan advokasi Pelatihan advokasi
Pelatihan advokasi Bagus Utomo
 
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...Veranica Widi
 
Bisnis seks anak di indonesia
Bisnis seks anak di indonesiaBisnis seks anak di indonesia
Bisnis seks anak di indonesiaECPAT Indonesia
 
Melindungi anak dari internet pedoman ecpat
Melindungi anak dari internet pedoman ecpatMelindungi anak dari internet pedoman ecpat
Melindungi anak dari internet pedoman ecpatECPAT Indonesia
 
Permen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingPermen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingahmad jaeni
 
Kajian Awal tentang Insiden Anak Laki-laki yang Dilacurkan di Indonesia
Kajian Awal tentang Insiden Anak Laki-laki yang Dilacurkan di IndonesiaKajian Awal tentang Insiden Anak Laki-laki yang Dilacurkan di Indonesia
Kajian Awal tentang Insiden Anak Laki-laki yang Dilacurkan di IndonesiaECPAT Indonesia
 
Pedophilia & The Internet
Pedophilia & The InternetPedophilia & The Internet
Pedophilia & The Internetmerlyna
 
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Buku laporan pptppo 2015 trafficking report indonesia
Buku laporan pptppo 2015 trafficking report indonesiaBuku laporan pptppo 2015 trafficking report indonesia
Buku laporan pptppo 2015 trafficking report indonesiaECPAT Indonesia
 

En vedette (20)

Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaPanduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
 
Tujuan Pemantauan dan Penilaian
Tujuan Pemantauan dan PenilaianTujuan Pemantauan dan Penilaian
Tujuan Pemantauan dan Penilaian
 
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatAdvokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
 
Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publik
 
Media Sosial Untuk Advokasi Publik
Media Sosial Untuk Advokasi Publik Media Sosial Untuk Advokasi Publik
Media Sosial Untuk Advokasi Publik
 
Ppt 7
Ppt 7Ppt 7
Ppt 7
 
Pelatihan advokasi
Pelatihan advokasi Pelatihan advokasi
Pelatihan advokasi
 
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
 
Bisnis seks anak di indonesia
Bisnis seks anak di indonesiaBisnis seks anak di indonesia
Bisnis seks anak di indonesia
 
Melindungi anak dari internet pedoman ecpat
Melindungi anak dari internet pedoman ecpatMelindungi anak dari internet pedoman ecpat
Melindungi anak dari internet pedoman ecpat
 
Kebiri Bukan Solusi
Kebiri Bukan SolusiKebiri Bukan Solusi
Kebiri Bukan Solusi
 
Permen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingPermen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asing
 
Kajian Awal tentang Insiden Anak Laki-laki yang Dilacurkan di Indonesia
Kajian Awal tentang Insiden Anak Laki-laki yang Dilacurkan di IndonesiaKajian Awal tentang Insiden Anak Laki-laki yang Dilacurkan di Indonesia
Kajian Awal tentang Insiden Anak Laki-laki yang Dilacurkan di Indonesia
 
Pedophilia & The Internet
Pedophilia & The InternetPedophilia & The Internet
Pedophilia & The Internet
 
Advokasi
AdvokasiAdvokasi
Advokasi
 
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
 
Advokasi
AdvokasiAdvokasi
Advokasi
 
Buku laporan pptppo 2015 trafficking report indonesia
Buku laporan pptppo 2015 trafficking report indonesiaBuku laporan pptppo 2015 trafficking report indonesia
Buku laporan pptppo 2015 trafficking report indonesia
 

Similaire à Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda

Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidBidangTFBBPKCiloto
 
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiPPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiHaikalZhafran1
 
Lamp4 strategi social-marketing
Lamp4 strategi social-marketingLamp4 strategi social-marketing
Lamp4 strategi social-marketingAndi Cungkring
 
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community DevelopmentAri Raharjo
 
4 NILAI NILAI antikorupsi edy.ppt
4 NILAI NILAI  antikorupsi   edy.ppt4 NILAI NILAI  antikorupsi   edy.ppt
4 NILAI NILAI antikorupsi edy.pptEdison Thomas
 
Deaf finger talk Cafe sebagai salah satu jawaban Tuna Rungu
Deaf finger talk Cafe sebagai salah satu jawaban Tuna RunguDeaf finger talk Cafe sebagai salah satu jawaban Tuna Rungu
Deaf finger talk Cafe sebagai salah satu jawaban Tuna Runguhendra samsuri
 
Advokasi Kreatif dan Resource Mobilization
Advokasi Kreatif dan Resource MobilizationAdvokasi Kreatif dan Resource Mobilization
Advokasi Kreatif dan Resource MobilizationLembaga Kesehatan NU
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi , unive...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi , unive...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi , unive...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi , unive...masda araffi
 
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...Achmad Baharudin Ashar
 
Advokasi Kesehatan dalam Promosi Kesehatan
Advokasi Kesehatan dalam Promosi KesehatanAdvokasi Kesehatan dalam Promosi Kesehatan
Advokasi Kesehatan dalam Promosi KesehatanSayu76
 
Upaya Pengembangan Usaha dengan Kreatifitas dan Inovasi Era Digital saat ini.pdf
Upaya Pengembangan Usaha dengan Kreatifitas dan Inovasi Era Digital saat ini.pdfUpaya Pengembangan Usaha dengan Kreatifitas dan Inovasi Era Digital saat ini.pdf
Upaya Pengembangan Usaha dengan Kreatifitas dan Inovasi Era Digital saat ini.pdfCrusscitaFuwanmahara
 
Public Relation Chap 7, 8, 9: Corporate Identity, Public Affair, Issue Manage...
Public Relation Chap 7, 8, 9: Corporate Identity, Public Affair, Issue Manage...Public Relation Chap 7, 8, 9: Corporate Identity, Public Affair, Issue Manage...
Public Relation Chap 7, 8, 9: Corporate Identity, Public Affair, Issue Manage...Shandy Aditya
 
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptxSaniaNadianisa
 
Bahan bacaan mengenal design thinking
Bahan bacaan mengenal design thinkingBahan bacaan mengenal design thinking
Bahan bacaan mengenal design thinkingrickygunawan84
 

Similaire à Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda (20)

Buku panduan pendahuluan
Buku panduan pendahuluanBuku panduan pendahuluan
Buku panduan pendahuluan
 
Design Thinking
Design ThinkingDesign Thinking
Design Thinking
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epid
 
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan KomunikasiPPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
PPT Aplikasi Psikologi Sosial dalam Organisasi, Konsumen, dan Komunikasi
 
Lamp4 strategi social-marketing
Lamp4 strategi social-marketingLamp4 strategi social-marketing
Lamp4 strategi social-marketing
 
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community Development
 
4 NILAI NILAI antikorupsi edy.ppt
4 NILAI NILAI  antikorupsi   edy.ppt4 NILAI NILAI  antikorupsi   edy.ppt
4 NILAI NILAI antikorupsi edy.ppt
 
Deaf finger talk Cafe sebagai salah satu jawaban Tuna Rungu
Deaf finger talk Cafe sebagai salah satu jawaban Tuna RunguDeaf finger talk Cafe sebagai salah satu jawaban Tuna Rungu
Deaf finger talk Cafe sebagai salah satu jawaban Tuna Rungu
 
Proaktif
ProaktifProaktif
Proaktif
 
Advokasi Kreatif dan Resource Mobilization
Advokasi Kreatif dan Resource MobilizationAdvokasi Kreatif dan Resource Mobilization
Advokasi Kreatif dan Resource Mobilization
 
Insight & brand
Insight & brandInsight & brand
Insight & brand
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi , unive...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi , unive...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi , unive...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi , unive...
 
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
 
Advokasi Kesehatan dalam Promosi Kesehatan
Advokasi Kesehatan dalam Promosi KesehatanAdvokasi Kesehatan dalam Promosi Kesehatan
Advokasi Kesehatan dalam Promosi Kesehatan
 
Upaya Pengembangan Usaha dengan Kreatifitas dan Inovasi Era Digital saat ini.pdf
Upaya Pengembangan Usaha dengan Kreatifitas dan Inovasi Era Digital saat ini.pdfUpaya Pengembangan Usaha dengan Kreatifitas dan Inovasi Era Digital saat ini.pdf
Upaya Pengembangan Usaha dengan Kreatifitas dan Inovasi Era Digital saat ini.pdf
 
Public Relation Chap 7, 8, 9: Corporate Identity, Public Affair, Issue Manage...
Public Relation Chap 7, 8, 9: Corporate Identity, Public Affair, Issue Manage...Public Relation Chap 7, 8, 9: Corporate Identity, Public Affair, Issue Manage...
Public Relation Chap 7, 8, 9: Corporate Identity, Public Affair, Issue Manage...
 
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
4._ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_KESEHATAN_.pptx
 
Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4
 
Bahan bacaan mengenal design thinking
Bahan bacaan mengenal design thinkingBahan bacaan mengenal design thinking
Bahan bacaan mengenal design thinking
 

Plus de ECPAT Indonesia

Fact Sheet - ESA dalam PJK
Fact Sheet - ESA dalam PJKFact Sheet - ESA dalam PJK
Fact Sheet - ESA dalam PJKECPAT Indonesia
 
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfECPAT Indonesia
 
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual AnakLaporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual AnakECPAT Indonesia
 
CATATAN TAHUNAN 2022.pdf
CATATAN TAHUNAN 2022.pdfCATATAN TAHUNAN 2022.pdf
CATATAN TAHUNAN 2022.pdfECPAT Indonesia
 
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdfSESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdfECPAT Indonesia
 
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdfSESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdfECPAT Indonesia
 
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdfSESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdfECPAT Indonesia
 
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdfSESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdfECPAT Indonesia
 
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdfSESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdfECPAT Indonesia
 
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdfModul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdfECPAT Indonesia
 
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdfProsiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdfECPAT Indonesia
 
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdfAdvokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdfECPAT Indonesia
 
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdfHasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdfECPAT Indonesia
 
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial ECPAT Indonesia
 
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual AnakWaspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual AnakECPAT Indonesia
 
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?ECPAT Indonesia
 
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdfTemuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdfECPAT Indonesia
 
C20 - CHILD PROTECTION ONLINE
C20 - CHILD PROTECTION ONLINEC20 - CHILD PROTECTION ONLINE
C20 - CHILD PROTECTION ONLINEECPAT Indonesia
 

Plus de ECPAT Indonesia (20)

Fact Sheet - ESA dalam PJK
Fact Sheet - ESA dalam PJKFact Sheet - ESA dalam PJK
Fact Sheet - ESA dalam PJK
 
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
 
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual AnakLaporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
 
CATATAN TAHUNAN 2022.pdf
CATATAN TAHUNAN 2022.pdfCATATAN TAHUNAN 2022.pdf
CATATAN TAHUNAN 2022.pdf
 
Foto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptxFoto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptx
 
Foto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptxFoto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptx
 
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdfSESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
 
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdfSESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
 
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdfSESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
 
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdfSESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
 
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdfSESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
 
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdfModul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
 
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdfProsiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
 
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdfAdvokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
 
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdfHasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
 
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
 
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual AnakWaspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
 
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
 
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdfTemuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
 
C20 - CHILD PROTECTION ONLINE
C20 - CHILD PROTECTION ONLINEC20 - CHILD PROTECTION ONLINE
C20 - CHILD PROTECTION ONLINE
 

Dernier

bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxvincentptk17
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxafkarzidan98
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 

Dernier (20)

bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 

Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda

  • 1. Kerangka Kerja dan Strategi dan Advokasi Anak Orang Muda Sekretariat: Jl. Kemuning Raya No. 28, Pejaten Timur, Psr Minggu, Jaksel 12510-Indonesia
  • 2. Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ECPAT affiliate group Indonesia) adalah jaringan nasional organisasi dan individu yang bekerja bersama untuk menghapuskan pelacuran anak, pornografi anak, dan perdagangan anak untuk tujuan seksual. Koalisi ini berupaya untuk menjamin setiap anak Indonesia bebas dan terlindungi dari segala bentuk eksploitasi seksual komersial dan terpenuhinya hak mendasar anak yang dijamin oleh segenap masyarakat dan pemerintah. Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda Disusun oleh : Prof.IrwantoPh.D Diedit oleh : Sumadi Wijaya Desain oleh : Restu Printing Indonesia Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak ECPAT affiliate group Indonesia Jl. Kemuning Raya No.28 Pejaten Timur Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510 Indonesia Publikasi ini adalah bagian dari program Penguatan Advokasi dan Partisipasi Orang Muda: Aksi Dukungan Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Eksploitasi Seksual Anak atas dukungan pendanaan UNI EROPA
  • 3. PENGANTAR Advokasi untuk menentang eksploitasi seksual terhadap anak adalah tugas yang cukup berat, terutama jika harus melibatkan anak-anak dan orang muda. Dalam kultur kita, anak bukan pihak yang akan didengarkan dengan serius. Pengalaman dan pendapat anak sering diragukan karena anak-anak dan orang muda belum dianggap mampu untuk memahami kompleksitas pengalaman hidup – termasuk pengalamannya sendiri. Meskipun demikian, makin banyak bukti-bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak merupakan 1 narasumber yang dapat dipercaya, terutama jika dilatih atau dipersiapkan . Dalam rangka membantu anak dan orang muda melakukan advokasi, Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ECPAT affiliate group Indonesia) di Indonesia dalam buku kecil ini memberikan Kerangka Kerja sekaligus berbagai alternatif strategi advokasi yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kondisi lokal. Sebagaimana dijelaskan dalam buku Panduan Advokasi, pembinaan atau bimbingan bagi anak dan orang muda untuk mengemukakan pandangan atau pendapat mereka mengenai berbagai persoalan pembangunan atau masalah di masyarakat yang mempengaruhi kesejahteraan mereka – harus dilakukan dengan cara- cara yang menjunjung tinggi nilai-nilai etik dan moral. 1 Save the Children, Supporting children's meaningfuland ethical participation: A toolkit produced for the UN Study on Violence against Children: Foreword and introduction to the toolkit. 1
  • 4. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KERANGKA KERJA? APA YANG DIMAKSUD DENGAN STRATEGI? MENGAPA BUTUH KERANGKA KERJA DAN STRATEGI? Dalam buku kecil ini yang dimaksud dengan Kerangka Kerja adalah sebuah bangunan konseptual yang berisikan teori, asumsi, dan prinsip-prinsip tertentu yang dijadikan panduan untuk merencanakan suatu tindakan atau aksi tertentu. Strategi adalah cara-cara tertentu yang dianggap paling efektif dan efisien untuk melakukan aksi atau tindakan yang diharapkan menghasilkan akibat, produk, atau output tertentu dibanding 2 dengan cara-cara lainnya . Dalam dunia yang makin kompleks dan kompetitif, kita harus mampu mencari pengetahuan yang terkini dan yang secara empirik sudah telah dibuktikan memberikan hasil yang diinginkan. Berbagai riset mengenai Partisipasi anak dan orang muda bukan ajang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan orang dewasa melalui suara anak. Partisipasi anak adalah upaya-upaya untuk memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk mendengarkan, memahami, dan dengan sungguh-sunggh dapat mempertimbangkan pendapat anak dan orang muda. Dunia yang ramah bagi anak adalah dunia yang ideal untuk membangun masyarakat yang inklusif, tanpa sekat. Dalam dunia seperti inilah manusia diharapkan dapat saling menghargai berbagai perbedaan dan kesamaan yang mereka miliki. Sebagai Negara yang kaya dengan ragam budaya dan suku bangsa, Indonesia perlu membangun bersama-sama dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun demikian, membangun dunia yang memberikan kesempatan optimal bagi tumbuh kembang anak tanpa mendengarkan pendapat anak, tampaknya mustahil. Membantu anak-anak melakukan kegiatan advokasi yang bertanggung jawab merupakan investasi yang serius terhadap masa depan. Mari kita lakukan bersama-sama secara bertanggung jawab. Jakarta, April 2011 Prof. Irwanto Ph.D 2 Porter, M.A., What is Strategy? Harvard Business Review, November-December 1996. KEYAKINAN AKAN MANFAAT DARI HASIL TINDAKANNYA PERTIMBANGANNYA TERHADAP PANDANGAN ORANG LAIN MENGENAI PERLU TIDAKNYA TINDAKAN ITU PERTIMBANGAN UNTUNG RUGI SIKAP TERHADAP TINDAKAN TINDAKAN NORMA SUBYEKTIF INTENSI 32
  • 5. tingkah laku (marketing) baik sosial maupun komersial, pendidikan, maupun rekayasa perilaku (behavioral engineering). Oleh karena itu, memahami apa yang telah menjadi bagian dari khasanah pengetahuan di bidang perilaku diperlukan sehingga kerangka kerja dan strategi advokasi yang dirancang mempunyai dasar pemikiran dan riset yang memadai. Dalam psikologi sosial dikenal sebuah kerangka konseptual yang menjelaskan mengapa seseorang melakukan tindakan tertentu yang dikenal dengan Teori Tindakan Terencana Gambar 1: Teori Tindakan Terencana (Theory of Planned Action) yang digagas oleh Fishbein dan Ajzen 3 (1975) .Teori ini mempunyai pengaruh besar dalam dunia pemasaran atau perilaku konsumen dan pemasaran sosial untuk promosi kesehatan. Mari kita uraikan satu persatu dari Gambar di atas. 1. TINDAKAN adalah hasil langsung dari adanya KECENDERUNGAN UNTUK BERTINDAK atau disebut sebagai INTENSI UNTUK BERTINDAK 2. INTENSI UNTUK BERTINDAK inilah pemicu tindakan – oleh karena itu, perlu diketahui apa saja yang mempengaruhinya. Misalnya: Ingin melihat pornografi anak. manusia telah banyak dilakukan untuk keperluan pemasaran KERANGKA KERJA: TEORI TINDAKAN TERENCANA 3. Apakah intensi ini benar-benar menjadi tindakan untuk berbuat sesuatu sehingga dia dapat melihat pornografi anak dipengaruhi oleh SIKAPNYA TERHADAP TINDAKAN ITU. Jika ia merasa bahwa hanya melihat gambar saja tidak apa-apa. Maka sikap ini akan memperkuat INTENSI. Selain itu bagaimana dengan NORMA SUBYEKTIFNYA? Mungkin dia diajar untuk tidak melihat gambar porno. Oleh karena itu, INTENSI-nya diperlemah. Terjadilah semacam konflik batin. 4. Hal lain yang mempengaruhi INTENSI adalah PERTIMBANGAN UNTUNG RUGI. Jika dia berpendapat bahwa tidak ada orang lain yang tahu dan dia mempunyai tempat khusus untuk menikmati sajian porno tersebut, maka kerugiannya akan kecil. Hal ini akan memperkuat INTENSI. 5. PERTIMBANGAN UNTUNG RUGI ini sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting. Pertama, adalah KEYAKINAN AKAN MANFAAT DARI HASIL TINDAKAN ITU. Jika ia merasa bahwa hasil dari tindakan itu adalah memuaskan keinginannya yang sudah ia pendam sejak lama, maka INTENSI akan diperkuat. Kedua, adalah PERTIMBANGANNYA TERHADAP PANDANGAN ORANG LAIN. Ini dapat memperlemah INTENSI jika ia ketakutan akan dilihat dan dicemooh oleh orang lain. Tetapi jika dia berpendapat bahwa banyak orang lain juga melakukan, sebagai laki-laki normal kalau melakukan itu, dan dia yakin bahwa dia mempunyai “tempat aman” untuk menikmati TINDAKANNYA – maka INTENSI diperkuat dan TINDAKAN akan terjadi. Teori ini masih sangat popular sampai saat ini. Dalam ilmu pemasaran atau marketing, INTENSI ini disebut PURCHASING atau BUYING INTENTION atau KEINGINAN MEMBELI. Banyak sekali teknik atau strategi untuk 3 and research. Reading, MA: Addison-Wesley Fishbein, M. & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention, and behavior: An introduction to theory 54
  • 6. mempengaruhi keinginan membeli ini sehingga produsen suatu produk, seperti rokok dan minuman keras mengeluarkan milyaran rupiah untuk membuat berbagai acara dan iklan pencitraan sehingga hambatan untuk membeli tidak terjadi. Dalam memasarkan suatu ide hingga dikenal oleh banyak orang, dibicarakan, dan dijadikan bagian dari hidup mereka – diperlukan pemikiran serius untuk mengemas dan menyampaikan ide itu. Menurut Sdr. Fidelis Indriarto yang menjadi narasumber KONAS PESKA, ada pakem atau formula yang dapat digunakan di dunia pemasaran komersial sebagai landasan tindakan strategis untuk memasarkan ide dan mempengaruhi kecenderungan membeli. Dalam strategi pemasaran misalnya, tingkat perilaku konsumen diidentifikasi sebagai rangkaian AIDA, sebagai berikut: Dengan konsep ini, maka disusun strategi untuk membuat produk yang baru dikenal oleh masyarakat. Kepada publik diperkenalkan bukan produk terlebih dahulu, tetapi nuansa elegan di mana selebriti berpartisipasi. Kemudian diperkenalkan berbagai acara kreatif sampai mode dan hobi dengan tema yang sama. Setelah memperoleh perhatian publik dan masuk dalam hidup sehari-hari, baik dalam pilihan busana maupun gaya hidup lainnya, barulah diperkenalkan produknya. STRATEGI PEMASARAN IDE Gambar 2: AIDA Hal lain yang sering digunakan oleh ahli-ahli pemasaran, menurut Sdr. Fidel Indriarto, adalah mengeksploitasi rasa malu atau takut (Worry management) untuk mempengaruhi DESIRE dan ACTION. Berbagai iklan yang menyatakan bahwa jika dia tidak membawa atau memakai produk tertentu maka dia akan ketinggalan jaman atau jadi bahan olokan. MENYADARI ADANYA PRODUK ITU (AWARE) SUKA PRODUK ITU (DESIRE) BELI (ACTION) PRODUK MEMPELAJARI PRODUK TERSEBUT (INTEREST) Kita juga dapat belajar dari salah satu iklan sabun cuci misalnya, mulai dari meretas mitos bahwa kotor itu buruk. Dalam mendorong orang memakai produknya, justru memperlihatkan bahwa anak atau orang yang aktif itu mau bersusah payah dan rela kotor.Tetapi mereka tidak khawatir kehilangan pakaian kotornya karena ada formula khusus dalam produk sabun cuci tersebut. Walau kita dapat belajar banyak dari dunia pemasaran komersial, advokasi anti trafficiking dan eksploitasi seksual terhadap anak tentu MENGGAGAS STRATEGI ADVOKASI 76
  • 7. mempunyai masalah-masalah-nya sendiri. Pertama, advokasi ditujukan untuk MEMPERLEMAH kecenderungan berperilaku, bukan memperkuat. Dalam hal seks dan eksploitasi terhadap anak, TINDAKAN para pelaku DIDUKUNG oleh nilai-nilai tradisi dan DIBIARKAN oleh penerapan hukum yang lemah. Oleh karena itu, dari sisi urutan perilaku AIDA, maka yang diinginkan justru adalah sebagai berikut: Gambar 3: Strategi Advokasi PILIHAN TINDAKAN STRATEGIS Karena strategi adalah cara-cara atau tindakan yang dipilih untuk mempengaruhi TINDAKAN BERMASALAH (Eksploitasi seksual anak dan berbagai tindakan terkait dengan masalah ini), maka perlu pemikiran hati- hati mengenai: Pesan apa yang hendak dilontarkan pada sasaran advokasi sehingga mereka membantu kita untuk mencegah tindakan yang bermasalah? Jika kita anggap bahwa persoalan eksploitasi anak dan trafficking perempuan dan anak adalah masalah serius, maka pertanyaannya (Sdr. Fidel) adalah: Apakah semua orang tahu mengenai masalah itu? Jika belum maka, mereka perlu diberitahu. Pertanyaan kedua (Sdr. Iput atau Bambang Putranto): Jika mereka tahu, apakah mereka peduli? Jika tidak serta merta peduli, maka harus ada upaya ekstra untuk membuat informasi itu “memiliki nilai berita” sehingga mengudang perhatian banyak orang. Jika perlu disampaikan oleh orang terkenal atau selebriti. Strateginya “isu kecil, dibawa orang besar” atau “isu besar, terjadi pada orang kecil” Media apa yang paling sering bersentuhan dengan sasaran pesan kita? Orangtua memang dekat dengan media TV, Koran, dan majalah tabloid (terutama Ibu-ibu RT). Tetapi anak-anak muda lebih dekat dengan HP- nya (Smart phone), Komputer, dan berbagai media sosial seperti Twitter, Facebook, dll. 1. Isi pesan 2. Pemilihan media untuk menyampaikan pesan MENYADARI ADA MASALAH KEINGINAN MENCEGAH TERJADINYA MASALAH MEMPELAJARI MASALAH GAGALKAN TINDAKAN YANG BERMASALAH MASALAH 98
  • 8. 3. Kemasan pesan Mendekatkan pesan kita pada penerima pesan, sama dengan memastikan bahwa pesan yang kita kemas sampai. Menurut Sdr. Fidel dan Iput semua ini tergantung dari: • Memiliki Daya pukau - Harus menarik perhatian - Harus mampu melibatkan - Harus memiliki nilai-nilai hiburan • Efektifitas pesan - Penggunaan bahasa sesuai target - Cara penyampaian sesuai dengan tingkat pengetahuan target Pesan yang menyebabkan orang terperangah atau terkejut dan berpikir akan memilki daya pukau tersendiri. Secara otomatis, pesan seperti itu akan menarik perhatian. Jika disajikan secara menghibur, ada unsur lucu atau nakal (bahasa Jawa: Slengekan) dapat membantu pesan itu untuk diingat dan ditiru. Agar pesan efektif, maka bahasa yang digunakan juga harus dipertimbangkan. Bahasa anak-anak muda tentu berbeda dengan Bahasa orang dewasa. Demikian juga Bahasa kaum politisi atau elit politik, berbeda dengan Bahasa kebanyakan orang. Gunakan slogan atau tutur kata yang sesuai dan dikemas semenarik mungkin akan membantu pesan itu diperhatikan. Unsur media penting dalam mengemas pesan. Semakin banyak jenis media yang digunakan sesuai dengan sasaran pesan, diharapkan semakin efektif hasilnya. Menurut para narasumber, karena persoalan eksploitasi seksual dan perdagangan orang sarat dengan isu budaya, hukum, HAM, dan lain- lain – maka kemasan pesan perlu dikonsultasikan dengan berbagai ahli yang relevan. Khususnya untuk persoalan budaya, pendamping dewasa harus memastikan bahwa cara penyampaian ide tidak memposisikan anak berisiko terisolasi dari budayanya sendiri. Pesan semudah apapun tidak akan serta merta diingat oleh orang. Oleh karena itu, pengulangan merupakan faktor penting agar besar diperhatikan dan diingat. Semakin sering diulang pesan advokasinya, semakin akan memperoleh perhatian dan diingat oleh sasaran advokasi. Tidak berbeda dengan pemasaran komersial, siaran iklan sering disodori contoh-contoh tingkah laku yang diinginkan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bahwa dalam kemasan advokasi itu ada contoh perilaku yang diharapkan dan ada sumber informasi yang dapat digunakan untuk menindak-lanjuti pesan yang dipelajari atau dipahami. Untuk menggalang partisipasi anak muda dalam advokasi menentang dan menghapuskan perdagangan orang, khususnya anak dan perempuan, serta eksploitasi seksual, maka anak-anak perlu diberikan pembekalan beberapa hal sebagai berikut: – anak harus dibantu bagaimana merumuskan persoalan eksploitasi seksual dan perdagangan orang menjadi persoalan 4. Frekuensi paparan 5. Perlu Contoh 1. Perumusan masalah BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1110
  • 9. sosial-kemanusiaan, hukum dan HAM, dan persoalan ekonomi pembangunan. Kemasan masalah ini memberikan dampak yang berbeda terhadap jenis pesan yang akan dikemas dan diadvokasikan. – persoalan eksploitasi seksual anak dan perdagangan orang mempunyai dimensi kemiskinan, kultural, gaya hidup dengan mitos- mitosnya, dan keserakahan manusia dalam mengambil keuntungan (ekonomi). – perlu ada penjelasan mengenai instrumen hukum nasional dan konvensi internasional yang terkait, khususnya KHA dan Protokol Opsionalnya, UU Perlindungan Anak, UUPKDRT, dan UUPTPO. – dalam pembangunan nasional dikenal berbagai mekanisme agar suatu masalah menjadi kebijakan publik yang didukung oleh anggaran Negara dan kekuatan politik yang ada. Pemahaman sederhana atas mekanisme dan prosesnya, akan membantu anak-anak muda membayangkan dan menentukan proses serta sasaran advokasi. – advokasi yang baik harus didasarkan pengetahuan yang sah dan sahih (dipercaya). Oleh karena itu, melatih anak muda melakukan riset dengan data primer atau sekunder yang sederhana perlu diupayakan. Hasil riset itulah yang dapat digunakan untuk berlatih advokasi. – anak perlu dibantu memahami apa yang barusan terjadi dalam kegiatan advokasi mereka, terutama jika terjadi peristiwa yang emosional. 2. Dimensi 3. Hukum dan HAM 4. Mekanisme perumusan kebijakan 5. Riset sederhana 6. Setiap habis melakukan kegiatan advokasi lakukan debriefing JANGAN LUPAKAN ETIKA DAN MORAL DALAM ADVOKASI. SELALU LINDUNGI ANAK-ANAK. 12