1. PSAK NO 48 (REVISI 2009):
PENURUNAN NILAI ASET
PENAFSIRAN DAN PENERAPAN
RAKHMAWAN TN,CPA
2. I. GAMBARAN UMUM PEMAHAMAN PSAK 48 R2009
Penurunan Nilai Aset
Jumlah Pembalikan Penyajian dan Penurunan
Konsep Dasar
Terpulihkan Rugi Penurunan Pengungkapan Nilai-SAK
Nilai ETAP
Aset yang perlu Nilai Wajar Aset Individual Suatu
diuji penurunan Ilustrasi
nilainya Singkat
Nilai Pakai Unit Penghasil Kas
Prosedur uji
penurunan nilai
Mengapa aset harus diuji penurunan nilai nya? Sesuai dengan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
(KDPPLK)—framework, salah satu karakteristik laporan keuangan
adalah penyajian wajar, hal ini berarti saldo aset disajikan pada nilai
wajar nya pada tanggal pelaporan. Sehingga berapapun biaya
perolehan awal aset maka pada akhir periode pelaporan harus
dilakukan uji penurunan nilai apabila terdapat indikasi penurunan
nilai, dimana hal ini dilakukan sedemikian rupa sehingga saldo aset
entitas menunjukkan suatu saldo wajar sesuai dengan kondisi yang
terjadi pada entitas tersebut dalam suatu periode pelaporan
keuangan.
II. KONSEP DASAR
Aset yang perlu untuk diuji penurunan nilai seluruh aset yang
dimiliki entitas pada akhir periode pelaporan harus diuji penurunan
nilainya, seperti :
1) Persediaan, penurunan nilainya diatur dalam PSAK No 14 R2008
mengenai persediaan, sebagai berikut
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 1
3. Jurnal :
D Beban penurunan nilai persediaan-LR xxx
K Persediaan xxx
2) Aset yang timbul dari kontrak konstruksi, penurunan nilainya
diatur pada PSAK No 34 R2010 mengenai Akuntansi Kontrak
Konstruksi, seperti piutang tagihan kepada pemberi kerja---
termasuk aset keuangan, dimana piutang tagihan merupakan hak
kontraktor atas pendapatan sesuai kontrak, sebagaimana yang
disajikan pada PSAK No 34 tersebut :
Bandingkan dengan PSAK No 23 R2010 : Pendapatan :
Dengan demikian, saldo piutang atas tagihan yang belum tertagih
pada akhir periode pelaporan keuangan diuji penurunan nilainya
sesuai PSAK No 55 R2006 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan
Pengukuran yakni :
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 2
4. 3) Aset pajak tangguhan, penurunan nilai diatur pada PSAK No 46
R2010 : Akuntansi Pajak Penghasilan, dimana menurut PSAK No
46 tersebut aset pajak tangguhan adalah :
a) Beda temporer yang telah diakui;
b) Akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi;
c) Akumulasi kredit pajak yang belum dimanfaatkan (kadaluarsa)
selama peraturan perpajakan mengijinkan.
Perubahan dari saldo aset pajak tangguhan (naik atau turun)
tergantung dari penambahan atau pengurangan beda temporer,
atau pemanfaatan akumulasi rugi pajak, atau penghapusan kredit
pajak yang kadaluarsa, dalam hal ini sangat tergantung dari
peraturan perpajakan yang melingkupinya dan tidak tergantung
atas penilaian manajemen.
4) Aset yang timbul dari imbalan kerja, penurunan nilai diatur dalam
PSAK No 24 R2010 mengenai Imbalan Kerja, dimana :
5) Aset keuangan yang termasuk dalam lingkup PSAK No 55 R2006
Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, dimana aset
keuangan terdiri atas :
a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam LR, terdiri
dari :
Diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan
Pada saat awal memang sudah ditetapkan pada nilai
wajarnya
Penurunan nilai diukur sesuai dengan nilai wajar nya dalam
LR
b) Investasi dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo,
dimana penurunan nilainya tergantung dari nilai wajar pada
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 3
5. akhir periode pelaporan dan perubahannya diakui dalam
pendapatan komprehensif lain.
c) Pinjaman yang diberikan dan piutang
d) Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam tersedia untuk
dijual
Penurunan nilai atas seluruh aset keuangan tersebut diukur
dengan :
Sekarang kita melihat par 64 :
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 4
6. Selanjutnya par 68 :
6) Properti investasi yang diukur pada nilai wajar diatur dalam PSAK
No 13 R2007, penurunan nilainya sebagai berikut :
a) Entitas memilih model nilai wajar dalam mengukur saldo akhir
properti investasi maka selisih antara nilai tercatat dengan nilai
wajar diakui dalam LR, termasuk penurunan nilainya, lihat par
38 :
b) Entitas memilih model biaya dalam mengukur saldo akhir
properti investasi maka penurunan nilainya sesuai PSAK No 16
R2007 par 30 :
7) Biaya akuisisi tangguhan, dan aset tak berwujud yang timbul dari
hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang
termasuk dalam ruang lingkup PSAK No 28 : Akuntansi Asuransi
Kerugian dan PSAK No 36 : Akuntansi Asuransi Jiwa, sebagai
berikut :
a) PSAK No 28 R2010 : Akuntansi Asuransi Kerugian, tidak
menguraikan mengenai biaya akuisisi tangguhan dan aset tak
berwujud namun mengacu ke PSAK No 62 2011 : Kontrak
Asuransi;
b) PSAK No 36 : Akuntansi Asuransi Jiwa, tidak menguraikan
mengenai biaya akuisisi tangguhan dan aset tak berwujud
namun mengacu ke PSAK No 62 2011 : Kontrak Asuransi;
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 5
7. c) PSAK No 62 2011 menyatakan bahwa :
Berikutnya :
Sehingga penurunan nilainya terkait dengan liabilitas
asuransi yang terkait.
8) Aset tidak lancar (kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK No 58 R2009 : Aset
Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan,
dimana penurunan nilainya, sebagai berikut :
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 6
8. Selanjutnya :
Sehingga, pengecualian penerapan PSAK No 48 R2009
sebagaimana yang disebutkan dalam par 02 mengenai ruang
lingkup tidak berlaku bagi :
Entitas yang memiliki saldo properti investasi dimana entitas
memilih model biaya; dan
Entitas yang memiliki saldo aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dimana pengalokasian rugi penurunan nilai wajib
patuh terhadap PSAK No 48 R2009
9) Aset tetap, diatur dalam PSAK No 16 R2007 baik yang memilih
model biaya atau model revaluasian, penurunan nilainya :
10) Aset tak berwujud selain goodwill, diatur dalam PSAK No 19
R2010, dimana penurunan nilainya :
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 7
9. 11) Goodwill, diatur dalam PSAK No 22 R2010 mengenai kombinasi
bisnis, dimana penurunan nilainya :
Simpulan
Penerapan PSAK No 48 R2009 ini wajib diterapkan untuk :
1) Entitas yang memiliki saldo properti investasi dimana dalam
mengukur saldo akhirnya memilih model biaya (NP-AP-
Akumulasi Rugi Penurunan Nilai);
2) Entitas yang memiliki saldo aset tidak lancar dimiliki untuk dijual;
3) Entitas yang memiliki saldo aset tetap;
4) Entitas yang memiliki saldo aset tak berwujud; dan
5) Entitas yang memiliki saldo goodwill sebagai akibat dari kombinasi
bisnis.
Prosedur Uji Penurunan Nilai
1) Entitas yg memiliki saldo properti investasi dengan model biaya
Ada Indikasi Penurunan Nilai baik yang bersumber dari Ekstern
maupun Intern, misalkan terdapat data pasar aktif atau bukti
kerusakan;
Identifikasi aset yang mengalami penurunan nilai : Properti
investasi sebagai aset individual, misalkan hotel secara
keseluruhan merupakan aset individual;
Tentukan jumlah terpulihkan (mana yang lebih besar antara
nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai
pakai), penentuan nilai pakai lihat sub bab Aset Tetap;
Bandingkan antara nilai buku dengan jumlah terpulihkan, bila
nilai buku > dari jumlah terpulihkan, maka diakui rugi
penurunan nilai;
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 8
10. Setelah periode berikutnya, ternyata indikasi ekstern atau
intern membaik, lakukan pembalikan atas rugi penurunan nilai
dimana maksimal pembalikan rugi penurunan nilai tersebut
adalah jumlah tercatat sebelum pembalikan atau maksimal nilai
buku setelah pembalikan menjadi nil;
Penyajian dan pengungkapan seperlunya dalam LK sesuai PSAK
No 48.
2) Entitas yang memiliki saldo aset tidak lancar dimiliki untuk dijual;
Ada Indikasi Penurunan Nilai baik yang bersumber dari Ekstern
maupun Intern, misalkan terdapat data pasar aktif atau bukti
kerusakan;
Identifikasi aset yang mengalami penurunan nilai dimana aset
tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dapat diidentifikasi
hingga unit terkecil sebagai unit penghasil kas;
Tentukan jumlah terpulihkan yakni nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjual;
Bandingkan antara nilai buku dengan jumlah terpulihkan, bila
nilai buku > dari jumlah terpulihkan, maka diakui rugi
penurunan nilai;
Bila terjadi peningkatan nilai wajar maka seperti yang
disyaratkan dalam PSAK No 58 R 2009 par 27 :
Penyajian dan pengungkapan seperlunya dalam LK sesuai PSAK
No 48.
3) Entitas yang memiliki saldo aset tetap;
Ada Indikasi Penurunan Nilai baik yang bersumber dari Ekstern
maupun Intern, misalkan terdapat data pasar aktif atau bukti
kerusakan;
Identifikasi aset yang mengalami penurunan nilai : Aset Tetap
bisa sebagai aset individual atau unit penghasil kas, contoh :
aset indvidual dari Entitas Moda Transportasi adalah kendaraan
yang digunakan untuk pelayanan, contoh : unit penghasil kas
dari Entitas Pertambangan adalah seluruh aset
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 9
11. pertambangannya karena terkait antara aset pengeboran dan
aset pengangkutan;
Tentukan jumlah terpulihkan (mana yang lebih besar antara
nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai
pakai), penentuan nilai pakai aset individual atau unit penghasil
kas lihat sub bab Aset Tetap;
Bandingkan antara nilai buku dengan jumlah terpulihkan, bila
nilai buku > dari jumlah terpulihkan, maka diakui rugi
penurunan nilai, untuk entitas yang memilih model biaya : rugi
penurunan nilai diakui pada LR, sedangkan entitas yang
memilih model revaluasian : rugi penurunan nilai diakui pada
OCI;
Setelah periode berikutnya, ternyata indikasi ekstern atau
intern membaik, lakukan pembalikan atas rugi penurunan nilai
dimana maksimal pembalikan rugi penurunan nilai tersebut,
dimana untuk aset invidual maksimal pembalikan rugi
penurunan nilai tersebut adalah jumlah tercatat sebelum
pembalikan atau maksimal nilai buku setelah pembalikan
menjadi nil dimana bila entitas memilih model biaya diakui
pada LR sedangkan entitas memilih model revaluasian akan
mempengaruhi OCI, untuk unit penghasil kas diakui secara
prorata (maksudnya jumlah pembalikan dibagi dengan total
aset secara keseluruhan) atas unit penghasil kas dimana bila
entitas memilih model biaya diakui pada LR sedangkan entitas
memilih model revaluasian akan mempengaruhi OCI;
Penyajian dan pengungkapan seperlunya dalam LK sesuai PSAK
No 48.
4) Entitas yang memiliki saldo aset tak berwujud;
Untuk aset tak berwujud dengan umur yang terbatas, Ada
Indikasi Penurunan Nilai baik yang bersumber dari Ekstern
maupun Intern, misalkan terdapat data pasar aktif atau bukti
kerusakan;
Untuk aset tak berwujud dengan umur tak terbatas dan aset
tak berwujud yang baru diperoleh, tidak perlu menunggu ada
indikasi diatas;
Tentukan jumlah terpulihkan (mana yang lebih besar antara
nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai
pakai), penentuan nilai pakai aset individual atau unit penghasil
kas sama seperti aset tetap;
Bandingkan antara nilai buku dengan jumlah terpulihkan, bila
nilai buku > dari jumlah terpulihkan, maka diakui rugi
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 10
12. penurunan nilai, untuk entitas yang memilih model biaya : rugi
penurunan nilai diakui pada LR, sedangkan entitas yang
memilih model revaluasian : rugi penurunan nilai diakui pada
OCI;
Setelah periode berikutnya, ternyata indikasi ekstern atau
intern membaik, lakukan pembalikan atas rugi penurunan nilai
dimana maksimal pembalikan rugi penurunan nilai tersebut,
dimana untuk aset invidual maksimal pembalikan rugi
penurunan nilai tersebut adalah jumlah tercatat sebelum
pembalikan atau maksimal nilai buku setelah pembalikan
menjadi nil dimana bila entitas memilih model biaya diakui
pada LR sedangkan entitas memilih model revaluasian akan
mempengaruhi OCI, untuk unit penghasil kas diakui secara
prorata (maksudnya jumlah pembalikan dibagi dengan total
aset secara keseluruhan) atas unit penghasil kas dimana bila
entitas memilih model biaya diakui pada LR sedangkan entitas
memilih model revaluasian akan mempengaruhi OCI;
Penyajian dan pengungkapan seperlunya dalam LK sesuai PSAK
No 48.
5) Entitas yang memiliki saldo goodwill sebagai akibat dari kombinasi
bisnis
Untuk goodwill, tidak perlu menunggu ada indikasi ekstern atau
intern, sehingga setiap akhir periode pelaporan harus diuji
penurunan nilainya;
Identifikasi apakah goodwill telah dialokasikan ke unit
penghasil kas; karena apabila telah dialokasikan dan unit
penghasil kas mengalami penurunan nilai secara langsung
goodwill juga mengalami penurunan nilai, apabila belum
dialokasikan (atau saldo goodwill sebagai aset indvidual) maka
goodwill secara indvidual (yang belum dialokasikan) hanya
perlu diungkapkan---lihat par 133, selanjutnya harus
dialokasikan pada unit penghasil kas;
Selanjutnya, unit penghasil kas yang telah mendapat alokasi
goodwill akan diuji sebagai berikut :
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 11
13. Indikasi Ekstern dan Intern
PSAK No 48 (R2009) :
Informasi dari luar :
a) Nilai pasar turun signifikan lebih shg BV>MV;
b) Perubahan teknologi, pasar, kondisi ekonomi atau hukum yg berakibat pada penurunan nilai aset
yg dimilik karena penurunan pasar produk/jasa dr aset yg dimiliki;
c) Suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar > shg berpengaruh pd tingkat diskonto nilai pakai
aset;
d) Nilai tercatat aset netto>Nilai kapitalisasi pasar.
Informasi dari intern :
e) Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset
f) Perubahan cara penggunaan aset yg merugikan
g) Bukti mengenai : kemungkinan biaya perolehan/pengoperasian/pemeliharaan > dr anggaran, laba
rugi aktual aset < dr anggaran, penurunan arus kas bersih atau penurunan laba operasi dari aset.
h) Bukti bahwa jumlah tercatat investasi > jumlah tercatat aset neto, dividen saat diumumkan > total
laba komprehensif entitas anak/PBE/entitas asoisasi.
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 12
14. Aset Korporat
Sehingga, aset korporat diidentifikasi sebagai unit penghasil kas.
III. PENENTUAN JUMLAH TERPULIHKAN
Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 13
16. Berikut ilustrasi penentuan jumlah terpulihkan untuk aset tetap dan
aset tak berwujud :
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 15
17. IV. Pembalikan Rugi Penurunan Nilai-selain Goodwill (karena
goodwill tidak dapat dipulihkan)
PSAK No 48 (R2009) :
Informasi dari luar :
a) Nilai pasar aset meningkat
b) Perubahan teknologi, pasar ekonomi/legal, pasar produk atau jasa membaik;
c) Suku bunga pasar atau yield on investment menurun.
Informasi dari intern :
d) Perubahan yg menguntungkan dr cara penggunaan aset;
e) Kinerja ekonomi aset membaik
Aset Individual
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 16
20. V. Pengungkapan
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 19
21. VI. Penurunan Nilai Menurut SAK ETAP Bab 22-Tinjauan Singkat
Menurut SAK ETAP, antara lain :
1. Ruang lingkup SAK ETAP Bab
2. Tidak perlu menentukan nilai pakai untuk mengukur jumlah
terpulihkan, sehingga nilai buku hanya diperbandingkan dengan
nilai wajar setelah dikurangi untuk menjual;
3. Tidak dikenal aset dengan model revaluasian;
4. Seluruh rugi penurunan nilai diakui dalam LR tidak dikenal OCI;
VII. Pembahasan Contoh Ilustrasi dalam PSAK No 48 R2009
Pembahasan di worksheet excell
Disajikan oleh Rakhmawan TN,CPA Page 20