SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Sistem Rangka Manusia dan Hewan 
KD : Mendeskripsikan kegunaan pesawat sederhana dalam 
kehidupan sehari-hari serta pada system rangka manusia dan 
hewan 
A. Tulang 
Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot. 
Berdasarkan jenisnya ada dua tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras 
(osteon). 
1. Tulang Rawan (Kartilago) 
 Rangka penyangga tahapan embrio manusia. Setelah dewasa sebagian tulang rawan 
berkembang menjadi tulang keras, 
 Terdiri atas anyaman serat dimana terdapat sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang 
membuat matriks kondrin. 
 Matriks tulang rawan terdiri atas serat kolagen dan kompleks protein-karbohidrat 
yang disebut kondroitin. 
 Ada 2 jenis tulang rawan yaitu hialin, elastis dan fibrosa 
a. Tulang rawan Hialin 
- Mempunyai matriks yang homogeny dan besifat halus serta transparan. 
- Terdapat pada cincin trakea, cuping hidung, persendian, serta antara tulang 
rusuk dan tulang dada. 
b. Tulang Rawan Elastis 
- Bersifat lentur, matriks mengandung serat elastis yang bercabang-cabang. 
- Terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
c. Tulang rawan Fibrosa 
- Bersifat kurang lentur, matriks mengandung serat kolagen yang tidak teratur. 
- Terdapat pada ruas tulang belakang. 
2. Tulang Keras 
 Menyokong sebagian besar tubuh manusia dewasa. 
 Bagian tulang keras dipalisi oleh periosteum yang merupakan tempat melekatnya 
otot. 
 Sel tulang keras disebut osteosit. 
 Sel tulang keras membentuk lingkaran konsentris berlapis-lapis. 
 Disekeliling sel tulang terdapat matriks tulang keras yang tersusun atas matriks 
kolagen dan mineral yaitu ion kalsium, magnesium dan fosfat.  
 Lingkaran konsentris disebut lamella. 
 Lingkaran sel dan matriks tulang keras mengelilingi saluran Havers. 
 Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh darah yang menyuplain zat makanan 
bagi sel tulang keras. 
 Tiap sel tulang keras dan saluran havers dihubungkan oleh kanalikuli. 
 Kanalikuli berperan sebagai penyalur oksigen, zat makanan dan pembuangan zat 
sisa. 
 Saluran havers, lingkaran sel dan lingkaran matriks membentuk system Havers.
 Di dalam tulang keras terdapat sumsum tulang yang berisi sumsum kuning berfungsi 
untuk penimbunan lemak dan sumsum merah berfungsi sebagai tempat pebuatan 
sel darah . 
 Pembentukan dan perusakan tulang keras diatur oleh adanya kalsium, fosfat, vitamin 
D, hormone, kalsitonin dan hormone paratiroid. 
Gambar irisan melintang tulang keras 
 Berdasarkan sifat matriksnya, tulang keras dibedakan mejadi dua yaitu tulang kompak 
merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan rapat misalnya pada lapisan 
luang tulang pipa dan tulang spons yaitu tulang yang memiliki matrisk berongga, misalnya 
tulang pipih dan tulang pendek. 
Gambar tulang kompak dan tulang spons 
 Berdasarkan bentuknya tulang keras dibedakan menjadi empat yaitu tulang pipam 
tulang pipih, tulang pendek dan tulang tak beraturan. 
a. Tulang Pipa
- Terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian tengah (diafise), kedua ujung 
(epifise) dan antara epifise dan diafise (cakra epifise) 
- Terdapat pada tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang kering, tulang 
hasta dan tulang pengumpil. 
b. Tulang Pipih 
- Berbentuk pipih dan berongga. 
- Terdapat pada tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak. 
c. Tulang Pendek 
- Berbentuk silindris 
- Terdapat pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan 
d. Tulang Tak Beraturan 
- Bentuknya tidak beraturan. 
- Terdapat pada wajah dan tulang belakang. 
 Proses pembentukan tulang disebut osifikasi dimulai setelah terbetuk tulang 
rawan, terdapat rongga yang berisi osteoblast. Osteoblast akan membentuk 
osteosit dari arah dalam keluar (konsentris). Osteosit kemudian mensekresi 
protein yang akan menjadi matriks tulang keras. Kemudian matriks tulang 
keras terisi kalsium dan fosfat sehingga matrik tulang mengeras. Terbentuknya 
tulang keras.
B. Susunan Rangka Tubuh Manusia 
 Rangka tubuh berfungsi untuk memberi bentuk tubuhm melindungi organ dalam 
tubuhm menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot, tempat menyimpan mineral dan 
tempat penyimpanan energy. 
 Rangka manusia dibagi menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular 
(anggota tubuh) 
1. Rangka Aksial 
Rangka aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan 
tulang rusuk.
a. Tulang Tengkorak 
o Terdiri atas tulang tempurung kepalam tulang wajah dan telingan. 
b. Tulang Belakang (Vertebrae) 
o Terdiri atas 7 ruang tulang leher (serviks), 12 ruang tulang punggung 
(toraks), 5 ruang ruas tulang pinggang (lumbar), 5 ruas tulang 
kelangkang (sacrum) yang menyatu dan 4 ruas tulang ekor (koksigea) 
yang menyatu. 
c. Tulang Dada (Sternum) dan Rusuk (Costae) 
o Tulang dada dan tulang rusuk sama-sama membentuk pelindung bagi 
organ-organ yang terdapat di rongga dada yaitu paru-paru dan 
jantung. 
o Tulang dada terdiri atas bagian hulu (manubrium) merupakan tempat 
melekatnya tulang selangka, badan (gladiolus) merupakan tempat 
melekatnya rusuk sejati , dan taju pedang (xifoid) .
o Tulang rusuk terdiri atas 7 pasang rusuk sejati (costae vera), 3 pasang 
rusuk palsu (costae spuria), dan 2 pasang rusuk melayang (costae 
fluktuantes). 
2. Rangka Apendikular 
Rangka apendikular terdiri atas rangka bagian atas dan bagian bawah. 
a. Rangka Apendikular Atas 
Terdiri atas : 
o Gelang bahu (pectoral girdle) → terdiri atas 2 buah tulang selangka 
(clavicular) dan 2 buah tulang belikat (scapula) dan tulang tangan. 
Tulang selangka terletak di sebelah depan dan menghubungkan gelang 
bahu dengan tulang dada. 
Tulang terletak di sebelah belakang dan berhubungan dengan tulang 
rusuk. 
Tulang tangan → 2 buah tulang lengan atas (humerus), 2 buah 
tulang hasta (ulna), 2 buah tulang pengumpil (radius), 16 buah 
tulang pergelangan tangan (carpal), 10 buah tulang telapak 
tangan (metacarpal) dan 28 buah tulang jari tangan (falanges).
Gambar rangka apendikular atas dan bawah 
b. Rangka Apendikular Bawah 
Terdiri atas : 
o Gelang panggul (pelvic girdle) dan tulang kaki. 
Gelang panggul terdiri atas 2 buah tulang usus (ilium), 1 buah 
tulang kemaluan (pubis) dan 2 buah tulang duduk (ischium). 
Tulang kaki terdiri atas 2 buah tulang paha (femur), 2 buah tulang 
lutut (patella), 2 buah tulang betis (fibula), 2 buah tulang kering 
(tibia0, 14 buah tulang pergelangan kaki (tarsal), 10 buah tulang 
telapak kaki (metatarsal), dan 28 buah tulang jari kaki (falanges). 
(lihat gambar rangka apendikular bawah). 
C. Hubungan Antar Tulang 
o Hubungan antartulang disebut artikulasi. Hubungan antar tulang yang 
memungkinkan pergerakan disebut persendian. 
o Pembentukan sendi dimulai dari kartilago di daerah sendi. Kartilago 
membesar dan kemudian kedua ujungnya dibungkus oleh jaringan ikat yang 
disebut kartilago artikulasi. Setelah itu kedua ujung kartilago membentuk 
sel-sel tulang kea rah dalam. Kedua ujung tulang dan kartilago artikulasi 
dilapisi oleh selaput sendi (membrane synovial) yang liat dan menghasilkan 
minyak synovial yang berfungsi sebagai pelumas tulang.
Gambar struktur sendi 
o Berdasarkan ada tidaknya gerakan, artikulasi dapat dibedakan menjadi 
sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis) dan sendi gerak ( 
diartrosis). 
1. Sendi Mati (Sinartrosis) 
 Merupakan hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh 
serabut jaringan ikat sehingga tidak dapat digerakkan. 
 Terdapat pada hubungan antartulang tengkorak (sutura). 
 
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis) 
 Merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan oleh 
kartilago sehingga memungkinkan gerakan secara terbatas. 
 Terdapat pada sendi antartulang belakang, sendi antartulang 
rusuk dan dada, serta sendi antartulang betis dan tulang kering. 
3. Sendi Gerak (Diartrosis) 
 Sendi gerak merupakan sendi yang tidak dihubungan oleh 
jaringan ikat sehingga tulang dapat digerakkan secara bebas. 
 Struktur sendi gerak tersusun atas mangkok sendi, bonggol 
sendi (ligamen), dan cairan sendi (cairan synovial).
 Sendi gerak empat macam, yaitu : sendi engsel, sendi peluru, 
sendi pelana dan sendi putar. 
a. Sendi Engsel 
 Sendi engsel merupakan sendi yang salah satu tulagnya 
hanya dapat digerakkan ke satu arah. 
 Mirip dengan engsel pintu. 
 Terdapat pada lutut, siku dan ruas antarjari. 
b. Sendi Peluru 
 Sendi peluru merupakan sendi yang memungkinkan 
terjadinya gerakkan ke segala arah. 
 Pada sendi ini kedua ujung tulang berbentuk mangkok 
dan bonggol. 
 Terdapat sendi antar gelang bahu dan tulang lengan atas 
dan antara tulang paha dan gelang panggul. 
c. Sendi Putar 
 Ujung tulang yang bersatu mengitari ujung tulang yang 
lain sehingga memungkinkan gerakan memutar. 
 Terdapat pada sendi antar tulang atlas dengan tulang 
leher yang memungkinkan kepala kita dapat berputar ke 
kiri dan ke kanan. 
d. Sendi Pelana 
 Kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana 
dan berporos dua sehingga mirip gerakan ornag 
menunggang kuda. 
 Terdapat pad sendi ibu jari, dan sendi antar tulang 
telapak tangan dan ruas jari tangan.
D. Otot 
- Otot disebut juga alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi. 
- Otot memiliki tiga ciri, yaitu kontraktibilitas yang marupakan kemampuan 
otot memendek dari ukuran semula, ekstensibilitas, yang merupakan 
kemampuan otot untuk memanjang dari ukuran semula, dan elastisitas yang 
merupakan kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula. 
1. Jenis-jenis Otot 
Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya otot dapat dibedakan menjadi tiga 
macam, yaitu otot lurik, otot polosm dan otot jantung. 
a. Otot Lurik 
 Memiliki garis gelap dan terang sehingga disebut juga otot 
serat lintang. 
 Garis gelap dan terang teresbut adalah aktin dan myosin yang 
merupakan komponen penggerak otot. 
 Sel-sel otot lurik berbentuk silindris dan mempunyai banyak 
inti di tepi. 
 Cara kerja otot lurik dikendalikan oleh otak sehingga disebut 
otot sadar. 
 Otot rangka yang memiliki dua ujung yang liat disebut tendon 
dan bagian tengah yang membesar yang disebut empal. 
Tendon yang melekat pada tulang yang diam disebut origo. 
Tendon yang melekat pada tulngan yang bergerak disebut 
insersio. Jika otot berkontraksi maka empal akan memendek, 
membesar dan mengeras membuat tulang terangkat. 
b. Otot Polos 
 Otot polos berinti satu, berbentuk gelendong dengan kedua 
ujung meruncing, bekerja secara tidak sadar (otonom), lambat 
dan tidak cepat lelah. 
 Otot ini terletak di organ-organ dalam tubuh, misalnya pada 
organ pencernaan, kelaminm dan pembuluh darah. 
c. Otot Jantung 
 Otot jantung berinti banyak di tengah. 
 Letak di jantung, berbentuk serabut lurik bercabang. 
 Bekerja secara otonom.
2. Sifat Kerja Otot 
o Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis dengan prinsip 
keseimbangan dan gaya static. 
a. Antagonis 
 Antagonis merupakan kerja otot yang berlawanan, yaiyu 
apabila satu oto berkontraksi, otot lain berelaksasi. Contohnya : 
 Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan 
pada sendi siku dan lutut). 
 Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati 
badan), misalnya pada sendi lengan atas dan sendi paha. 
 Pronasi (menelungkup) dan supinasi (menengadah), 
misalnya ketika membalikkan telapak tangan. 
 Depresi dan elevasi ( ke bawah dank e atas), misalnya 
gerakan kepala menunduk dan menengadah.
Gambar contoh gerak otot antagonis 
b. Sinergis 
 Merupakan kerja dua otot yang bersifat saling bekerja sama. 
 Contohnya otot pronator teres dan pronator kuadradus yang 
menimbulkan gerakan menelungkup dan menengadah pada 
telapak tangan. 
Gambar kerja otot sinergis 
E. Gangguang dan Keliana Rangka dan Otot 
1. Gangguan dan kelainan Tulang. 
a. Skoliosis 
b. Lordosis 
c. Kifosis 
d. Fraktura
e. Osteoporosis 
f. Rakitis 
2. Gangguan dan Kelainan Persendian 
a. Artritis ekdudatif, yaitu terjadinya radang atau iritasi pada sendi yang 
menyebabkan sendi terikfeksi dan bernanah. 
b. Artritis sika, yaitu radang sendi yang menyebabkan cairan sendi menjadi 
kering karena kehilangan cairan synovial. 
c. Dislokasi, yaitu bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan 
ligament sobek. 
d. Terkilir, yaitu tertariknya ligament ke posisi yang tidak sesuai , tetapi sendi 
tidak bergeser.
e. Ankilosis, merupakan persendian seolah-olah menyatu sehingga tidak dapat 
digerakkan. 
3. Gangguan dan Kelainan Otot 
a. Atropi 
b. Hipertropi. 
c. Kram 
d. Tetanus 
e. Miestenia gravis

More Related Content

What's hot

BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANBIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANdikiiiey
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupUNESA
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAZona Bebas
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANalmansyahnis .
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikRisa Firsta
 
Laporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutLaporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutMonika Sari
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesNurIndahS3
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAZona Bebas
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANBetacarotene
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Peredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanPeredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanayu larissa
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahVina Widya Putri
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 

What's hot (20)

Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANBIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada ManusiaSoal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
 
Laporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutLaporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmut
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
 
PPT ANIMALIA
PPT ANIMALIAPPT ANIMALIA
PPT ANIMALIA
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Peredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewanPeredaran darah pada hewan
Peredaran darah pada hewan
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 

Viewers also liked

Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaRia Astariyan
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIAFhyka Clalu
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataDwy D'fg-cweety
 
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k132. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k13lore_rel_ka
 
Folio sains sukan by leha
Folio sains sukan by lehaFolio sains sukan by leha
Folio sains sukan by lehaMiz Naleya
 
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolahPerlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolahHudaya Sumeri
 
Mari belajar rangka manusia
Mari belajar rangka manusiaMari belajar rangka manusia
Mari belajar rangka manusiaDesta Tami
 
Simbiosis ( presentasi )
Simbiosis ( presentasi )Simbiosis ( presentasi )
Simbiosis ( presentasi )vinda_rahmah
 
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaAnatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Kisi kisi ujian praktik
Kisi   kisi ujian praktikKisi   kisi ujian praktik
Kisi kisi ujian praktikaldoElite
 
Kisi kisi ujian praktik ipa biologi 2013
Kisi   kisi ujian praktik ipa biologi 2013Kisi   kisi ujian praktik ipa biologi 2013
Kisi kisi ujian praktik ipa biologi 2013Ema Rachmawati
 
Sains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
Sains Sukan STPM: Anatomi & FisiologiSains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
Sains Sukan STPM: Anatomi & FisiologiPresley Marcel
 

Viewers also liked (20)

Rangka Dan Sendi
Rangka Dan SendiRangka Dan Sendi
Rangka Dan Sendi
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Rangka manusia
Rangka manusiaRangka manusia
Rangka manusia
 
P bs bm
P bs bmP bs bm
P bs bm
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
 
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k132. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
 
Folio sains sukan by leha
Folio sains sukan by lehaFolio sains sukan by leha
Folio sains sukan by leha
 
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolahPerlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
 
Rangka edit3 coba
Rangka edit3 cobaRangka edit3 coba
Rangka edit3 coba
 
Mari belajar rangka manusia
Mari belajar rangka manusiaMari belajar rangka manusia
Mari belajar rangka manusia
 
Simbiosis ( presentasi )
Simbiosis ( presentasi )Simbiosis ( presentasi )
Simbiosis ( presentasi )
 
Rangka Manusia
Rangka ManusiaRangka Manusia
Rangka Manusia
 
Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 
Sistem Rangka
Sistem RangkaSistem Rangka
Sistem Rangka
 
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaAnatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
 
Kisi kisi ujian praktik
Kisi   kisi ujian praktikKisi   kisi ujian praktik
Kisi kisi ujian praktik
 
Kisi kisi ujian praktik ipa biologi 2013
Kisi   kisi ujian praktik ipa biologi 2013Kisi   kisi ujian praktik ipa biologi 2013
Kisi kisi ujian praktik ipa biologi 2013
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Sains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
Sains Sukan STPM: Anatomi & FisiologiSains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
Sains Sukan STPM: Anatomi & Fisiologi
 

Similar to Sistem Rangka Manusia dan Hewan

tugas kelompok materi Sistem gerak
tugas kelompok materi Sistem geraktugas kelompok materi Sistem gerak
tugas kelompok materi Sistem gerakNur An'nisa
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxMarioTomy1
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptsoalujian84
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptmayadarius1
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPoetra Chebhungsu
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPoetra Chebhungsu
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi alainbagus
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia fgermany
 
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansanindyaaypra
 
Bimbel IPA Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Bimbel IPA Sistem Gerak Pada Manusia.pptBimbel IPA Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Bimbel IPA Sistem Gerak Pada Manusia.pptriniariska2
 

Similar to Sistem Rangka Manusia dan Hewan (20)

tugas kelompok materi Sistem gerak
tugas kelompok materi Sistem geraktugas kelompok materi Sistem gerak
tugas kelompok materi Sistem gerak
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
1. jenis tulang
1. jenis tulang1. jenis tulang
1. jenis tulang
 
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.pptBAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
BAB _4_SISTEM_GERAK _PADA _MANUSIA_4.ppt
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismon
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismon
 
Sistem gerak eko puek
Sistem gerak eko puekSistem gerak eko puek
Sistem gerak eko puek
 
Sistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulangSistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulang
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi
 
ppt BAB 4 Sistem gerak.pptx
ppt BAB 4  Sistem gerak.pptxppt BAB 4  Sistem gerak.pptx
ppt BAB 4 Sistem gerak.pptx
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
 
Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2
 
Bimbel IPA Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Bimbel IPA Sistem Gerak Pada Manusia.pptBimbel IPA Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Bimbel IPA Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 

Recently uploaded

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Recently uploaded (10)

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Sistem Rangka Manusia dan Hewan

  • 1. Sistem Rangka Manusia dan Hewan KD : Mendeskripsikan kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari serta pada system rangka manusia dan hewan A. Tulang Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot. Berdasarkan jenisnya ada dua tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon). 1. Tulang Rawan (Kartilago)  Rangka penyangga tahapan embrio manusia. Setelah dewasa sebagian tulang rawan berkembang menjadi tulang keras,  Terdiri atas anyaman serat dimana terdapat sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang membuat matriks kondrin.  Matriks tulang rawan terdiri atas serat kolagen dan kompleks protein-karbohidrat yang disebut kondroitin.  Ada 2 jenis tulang rawan yaitu hialin, elastis dan fibrosa a. Tulang rawan Hialin - Mempunyai matriks yang homogeny dan besifat halus serta transparan. - Terdapat pada cincin trakea, cuping hidung, persendian, serta antara tulang rusuk dan tulang dada. b. Tulang Rawan Elastis - Bersifat lentur, matriks mengandung serat elastis yang bercabang-cabang. - Terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
  • 2. c. Tulang rawan Fibrosa - Bersifat kurang lentur, matriks mengandung serat kolagen yang tidak teratur. - Terdapat pada ruas tulang belakang. 2. Tulang Keras  Menyokong sebagian besar tubuh manusia dewasa.  Bagian tulang keras dipalisi oleh periosteum yang merupakan tempat melekatnya otot.  Sel tulang keras disebut osteosit.  Sel tulang keras membentuk lingkaran konsentris berlapis-lapis.  Disekeliling sel tulang terdapat matriks tulang keras yang tersusun atas matriks kolagen dan mineral yaitu ion kalsium, magnesium dan fosfat.  Lingkaran konsentris disebut lamella.  Lingkaran sel dan matriks tulang keras mengelilingi saluran Havers.  Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh darah yang menyuplain zat makanan bagi sel tulang keras.  Tiap sel tulang keras dan saluran havers dihubungkan oleh kanalikuli.  Kanalikuli berperan sebagai penyalur oksigen, zat makanan dan pembuangan zat sisa.  Saluran havers, lingkaran sel dan lingkaran matriks membentuk system Havers.
  • 3.  Di dalam tulang keras terdapat sumsum tulang yang berisi sumsum kuning berfungsi untuk penimbunan lemak dan sumsum merah berfungsi sebagai tempat pebuatan sel darah .  Pembentukan dan perusakan tulang keras diatur oleh adanya kalsium, fosfat, vitamin D, hormone, kalsitonin dan hormone paratiroid. Gambar irisan melintang tulang keras  Berdasarkan sifat matriksnya, tulang keras dibedakan mejadi dua yaitu tulang kompak merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan rapat misalnya pada lapisan luang tulang pipa dan tulang spons yaitu tulang yang memiliki matrisk berongga, misalnya tulang pipih dan tulang pendek. Gambar tulang kompak dan tulang spons  Berdasarkan bentuknya tulang keras dibedakan menjadi empat yaitu tulang pipam tulang pipih, tulang pendek dan tulang tak beraturan. a. Tulang Pipa
  • 4. - Terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian tengah (diafise), kedua ujung (epifise) dan antara epifise dan diafise (cakra epifise) - Terdapat pada tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang kering, tulang hasta dan tulang pengumpil. b. Tulang Pipih - Berbentuk pipih dan berongga. - Terdapat pada tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak. c. Tulang Pendek - Berbentuk silindris - Terdapat pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan d. Tulang Tak Beraturan - Bentuknya tidak beraturan. - Terdapat pada wajah dan tulang belakang.  Proses pembentukan tulang disebut osifikasi dimulai setelah terbetuk tulang rawan, terdapat rongga yang berisi osteoblast. Osteoblast akan membentuk osteosit dari arah dalam keluar (konsentris). Osteosit kemudian mensekresi protein yang akan menjadi matriks tulang keras. Kemudian matriks tulang keras terisi kalsium dan fosfat sehingga matrik tulang mengeras. Terbentuknya tulang keras.
  • 5. B. Susunan Rangka Tubuh Manusia  Rangka tubuh berfungsi untuk memberi bentuk tubuhm melindungi organ dalam tubuhm menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot, tempat menyimpan mineral dan tempat penyimpanan energy.  Rangka manusia dibagi menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikular (anggota tubuh) 1. Rangka Aksial Rangka aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk.
  • 6. a. Tulang Tengkorak o Terdiri atas tulang tempurung kepalam tulang wajah dan telingan. b. Tulang Belakang (Vertebrae) o Terdiri atas 7 ruang tulang leher (serviks), 12 ruang tulang punggung (toraks), 5 ruang ruas tulang pinggang (lumbar), 5 ruas tulang kelangkang (sacrum) yang menyatu dan 4 ruas tulang ekor (koksigea) yang menyatu. c. Tulang Dada (Sternum) dan Rusuk (Costae) o Tulang dada dan tulang rusuk sama-sama membentuk pelindung bagi organ-organ yang terdapat di rongga dada yaitu paru-paru dan jantung. o Tulang dada terdiri atas bagian hulu (manubrium) merupakan tempat melekatnya tulang selangka, badan (gladiolus) merupakan tempat melekatnya rusuk sejati , dan taju pedang (xifoid) .
  • 7. o Tulang rusuk terdiri atas 7 pasang rusuk sejati (costae vera), 3 pasang rusuk palsu (costae spuria), dan 2 pasang rusuk melayang (costae fluktuantes). 2. Rangka Apendikular Rangka apendikular terdiri atas rangka bagian atas dan bagian bawah. a. Rangka Apendikular Atas Terdiri atas : o Gelang bahu (pectoral girdle) → terdiri atas 2 buah tulang selangka (clavicular) dan 2 buah tulang belikat (scapula) dan tulang tangan. Tulang selangka terletak di sebelah depan dan menghubungkan gelang bahu dengan tulang dada. Tulang terletak di sebelah belakang dan berhubungan dengan tulang rusuk. Tulang tangan → 2 buah tulang lengan atas (humerus), 2 buah tulang hasta (ulna), 2 buah tulang pengumpil (radius), 16 buah tulang pergelangan tangan (carpal), 10 buah tulang telapak tangan (metacarpal) dan 28 buah tulang jari tangan (falanges).
  • 8. Gambar rangka apendikular atas dan bawah b. Rangka Apendikular Bawah Terdiri atas : o Gelang panggul (pelvic girdle) dan tulang kaki. Gelang panggul terdiri atas 2 buah tulang usus (ilium), 1 buah tulang kemaluan (pubis) dan 2 buah tulang duduk (ischium). Tulang kaki terdiri atas 2 buah tulang paha (femur), 2 buah tulang lutut (patella), 2 buah tulang betis (fibula), 2 buah tulang kering (tibia0, 14 buah tulang pergelangan kaki (tarsal), 10 buah tulang telapak kaki (metatarsal), dan 28 buah tulang jari kaki (falanges). (lihat gambar rangka apendikular bawah). C. Hubungan Antar Tulang o Hubungan antartulang disebut artikulasi. Hubungan antar tulang yang memungkinkan pergerakan disebut persendian. o Pembentukan sendi dimulai dari kartilago di daerah sendi. Kartilago membesar dan kemudian kedua ujungnya dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut kartilago artikulasi. Setelah itu kedua ujung kartilago membentuk sel-sel tulang kea rah dalam. Kedua ujung tulang dan kartilago artikulasi dilapisi oleh selaput sendi (membrane synovial) yang liat dan menghasilkan minyak synovial yang berfungsi sebagai pelumas tulang.
  • 9. Gambar struktur sendi o Berdasarkan ada tidaknya gerakan, artikulasi dapat dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis) dan sendi gerak ( diartrosis). 1. Sendi Mati (Sinartrosis)  Merupakan hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh serabut jaringan ikat sehingga tidak dapat digerakkan.  Terdapat pada hubungan antartulang tengkorak (sutura).  2. Sendi Kaku (Amfiartrosis)  Merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan gerakan secara terbatas.  Terdapat pada sendi antartulang belakang, sendi antartulang rusuk dan dada, serta sendi antartulang betis dan tulang kering. 3. Sendi Gerak (Diartrosis)  Sendi gerak merupakan sendi yang tidak dihubungan oleh jaringan ikat sehingga tulang dapat digerakkan secara bebas.  Struktur sendi gerak tersusun atas mangkok sendi, bonggol sendi (ligamen), dan cairan sendi (cairan synovial).
  • 10.  Sendi gerak empat macam, yaitu : sendi engsel, sendi peluru, sendi pelana dan sendi putar. a. Sendi Engsel  Sendi engsel merupakan sendi yang salah satu tulagnya hanya dapat digerakkan ke satu arah.  Mirip dengan engsel pintu.  Terdapat pada lutut, siku dan ruas antarjari. b. Sendi Peluru  Sendi peluru merupakan sendi yang memungkinkan terjadinya gerakkan ke segala arah.  Pada sendi ini kedua ujung tulang berbentuk mangkok dan bonggol.  Terdapat sendi antar gelang bahu dan tulang lengan atas dan antara tulang paha dan gelang panggul. c. Sendi Putar  Ujung tulang yang bersatu mengitari ujung tulang yang lain sehingga memungkinkan gerakan memutar.  Terdapat pada sendi antar tulang atlas dengan tulang leher yang memungkinkan kepala kita dapat berputar ke kiri dan ke kanan. d. Sendi Pelana  Kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua sehingga mirip gerakan ornag menunggang kuda.  Terdapat pad sendi ibu jari, dan sendi antar tulang telapak tangan dan ruas jari tangan.
  • 11. D. Otot - Otot disebut juga alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi. - Otot memiliki tiga ciri, yaitu kontraktibilitas yang marupakan kemampuan otot memendek dari ukuran semula, ekstensibilitas, yang merupakan kemampuan otot untuk memanjang dari ukuran semula, dan elastisitas yang merupakan kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula. 1. Jenis-jenis Otot Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya otot dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polosm dan otot jantung. a. Otot Lurik  Memiliki garis gelap dan terang sehingga disebut juga otot serat lintang.  Garis gelap dan terang teresbut adalah aktin dan myosin yang merupakan komponen penggerak otot.  Sel-sel otot lurik berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti di tepi.  Cara kerja otot lurik dikendalikan oleh otak sehingga disebut otot sadar.  Otot rangka yang memiliki dua ujung yang liat disebut tendon dan bagian tengah yang membesar yang disebut empal. Tendon yang melekat pada tulang yang diam disebut origo. Tendon yang melekat pada tulngan yang bergerak disebut insersio. Jika otot berkontraksi maka empal akan memendek, membesar dan mengeras membuat tulang terangkat. b. Otot Polos  Otot polos berinti satu, berbentuk gelendong dengan kedua ujung meruncing, bekerja secara tidak sadar (otonom), lambat dan tidak cepat lelah.  Otot ini terletak di organ-organ dalam tubuh, misalnya pada organ pencernaan, kelaminm dan pembuluh darah. c. Otot Jantung  Otot jantung berinti banyak di tengah.  Letak di jantung, berbentuk serabut lurik bercabang.  Bekerja secara otonom.
  • 12. 2. Sifat Kerja Otot o Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis dengan prinsip keseimbangan dan gaya static. a. Antagonis  Antagonis merupakan kerja otot yang berlawanan, yaiyu apabila satu oto berkontraksi, otot lain berelaksasi. Contohnya :  Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan pada sendi siku dan lutut).  Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati badan), misalnya pada sendi lengan atas dan sendi paha.  Pronasi (menelungkup) dan supinasi (menengadah), misalnya ketika membalikkan telapak tangan.  Depresi dan elevasi ( ke bawah dank e atas), misalnya gerakan kepala menunduk dan menengadah.
  • 13. Gambar contoh gerak otot antagonis b. Sinergis  Merupakan kerja dua otot yang bersifat saling bekerja sama.  Contohnya otot pronator teres dan pronator kuadradus yang menimbulkan gerakan menelungkup dan menengadah pada telapak tangan. Gambar kerja otot sinergis E. Gangguang dan Keliana Rangka dan Otot 1. Gangguan dan kelainan Tulang. a. Skoliosis b. Lordosis c. Kifosis d. Fraktura
  • 14. e. Osteoporosis f. Rakitis 2. Gangguan dan Kelainan Persendian a. Artritis ekdudatif, yaitu terjadinya radang atau iritasi pada sendi yang menyebabkan sendi terikfeksi dan bernanah. b. Artritis sika, yaitu radang sendi yang menyebabkan cairan sendi menjadi kering karena kehilangan cairan synovial. c. Dislokasi, yaitu bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan ligament sobek. d. Terkilir, yaitu tertariknya ligament ke posisi yang tidak sesuai , tetapi sendi tidak bergeser.
  • 15. e. Ankilosis, merupakan persendian seolah-olah menyatu sehingga tidak dapat digerakkan. 3. Gangguan dan Kelainan Otot a. Atropi b. Hipertropi. c. Kram d. Tetanus e. Miestenia gravis