SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Hukum OhmHukum Ohm
Fisika Dasar 2
Materi 4
Arus ListrikArus Listrik
• Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang
diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak
pada suatu bahan yang disebut konduktor
• Muatan-muatan yang bergerak dalam konduktor disebut
elektron bebas (kecuali pada beberapa bahan di mana
muatan bebas merupakan muatan positif)
• Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada inti
atom, atau elektron yang letaknya jauh dari inti sehingga
hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja
• Elektron bebas ini kemudian, yang akan “mengalir” dalam
bahan (kawat) apabila ada perbedaan potensial diantara
dua titik pada kawat.
Cont.
• Arus listrik, menyerupai arus air di sungai, yang hanya akan
mengalir jika terdapat beda potensial gravitasi (beda
ketinggian) pada dua titik dalam sungai.
• Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya
muatan yang mengalir dalam satu detik, sehingga secara
matematis bisa dirumuskan sebagai :
• Satuan dari kuat arus dalam sistem Internasional (SI)
adalah Ampere.
dt
dQ
(detik)waktu
(Coulomb)muatan
I)(ArusKuat ==
Cont.
• Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan
ada hewan yang mampu menghasilkan arus listrik. Dalam
elektronika arus bisa ”dihasilkan” dari sumber tegangan
(power supply).
• Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya
elektron, ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan
sebuah kesepakatan yang dilakukan sebelum diketahui
bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik adalah
partikel bermuatan negatif (elektron bebas).
E
R
Arah
elektro
n
Arah
arus
Berapa cepat arus mengalir?
• Dalam sebuah bahan misalnya tembaga, pada 300 K
memiliki jumlah elektron bebas n = 1029
buah setiap meter
kubiknya.
• Elektron bebas bergerak sangat acak dan bertumbukan
satu sama lain dengan kecepatan rata-rata v = 106
m/s
(satu juta meter tiap detiknya).
• Waktu antar tumbukan satu dengan yang lainnya yang
dialami sebuah elektron τ berkisar atara 3x10-14
detik.
Sebuah waktu yang sangat pendek.
• Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga
misalnya, maka elektron-elektron sesuai dengan hukum
elektrostatik yang pernah kita bahas, akan mengalami gaya
Coulomb sebesar :
EqF e=
Cont.
• Akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti
hukum Newton :
• Jika waktu antar tumbukan adalah τ, maka kecepatan
tumbukan (atau kecepatan drift) adalah :
• Jika kita substitusikan a dari persamaan (4) dan F dari
persamaan (5), maka dihasilkan :
em
F
a =
τ⋅= avd
τ⋅=
e
e
d
m
Eq
v
Cont.
• Vd merupakan kecepatan arus listrik (drift velocity).
• Kita akan menghitung seberapa besar kecepatan
elektron pada arus listrik ini. Misalkan kita memiliki
kawat tembaga sepanjang l = 10 meter, dan pada
ujung-ujungnya kita berikan beda potensial V sebesar
10 Volt. Dengan demikian medan listriknya dapat kita
hitung melalui :
τ⋅=
e
e
d
m
Eq
v
m/Volt1
l
V
E ==
Cont.
• Karena massa elektron sekitar 10-30
kg dan muatannya 1,6
x10-19
C, maka jika hitung vd pada kawat tembaga :
• Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga
sebelumnya bukan ? mengingat kecepatan elektron sendiri
adalah 106
m/s. Sehingga untuk menelusuri kawat 10
meter, elektron memerlukan waktu 10/(5x10-3
) = 2000 detik
atau sekitar setegah jam !! jauh lebih lambat dari seekor
kura-kura
)
d
( , x ( )
v ( x )
x m / s
−
−
−
−
= ×
=
19
14
30
3
1 6 10 1
3 10
10
5 10
Hambatan (R)Hambatan (R)
• Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron
berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul
dan ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga mengalami
aliran arus listrik mengalami semacam hambatan.
• Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi
(hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari
hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya resistansi suatu
bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan
panjang l serta hambat-jenis (resistivitas) ρ adalah :
A
l
ρR = A
l
Cont.
• Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat
konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat
kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya.
Konduktor Baik 108
10-8
10-2
Cu, Ag, Au
Isolator Baik 10-12
-10-16
1012
-1016
1020
Kaca, Plastik
Sifat Konduktivitas Konduktivitas σ Resistivitas ρ R
Data beberapa sifat konduktivitas dan resistivitas Bahan
Cont.
• Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur
(dipengaruhi temperatur) dengan rumusan sebagai berikut :
dengan :
– R = resistansi pada temperatur T
– Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar)
α =koefisien temperatur resistansi
• Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur
dapat dilihat pada kurva berikut :
)T(TRαRR ooo −⋅⋅+=
kurva perubahan resistansi terhadap temperatur
untuk bahan tembaga
Cont.
• Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur
kamar (berkisar 20o
C) :
Bahan ρ (Ωm) α(1/K)
Alumunium 2,8 x 10-8
3,9 x 10-3
Besi 10 x 10-8
5,0 x 10-3
Belerang 1 x 1015
Kaca 1010
-1014
Kayu 108
-1014
Karet 1013
-1016
Karbon 3,5 x103
-0,5 x 10-3
Perak 1,6 x 10-8
3,8 x 10-3
Tembaga 1,7 x 10-7
3,9 x 10-3
Timah 22 x 10-8
4,3 x 10-3
Cont.
• Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai
hambatan adalah resistor yang biasa dilambangkan dengan
garis zigzag
• Besarnya nilai resistansi dalam sebuah resistor biasanya
ditunjukan oleh cincin-cincin warna yang terdapat pada
badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah resistor
memiliki 4 cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin atau
bahkan 6 cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna.
Warna-warna tersebut adalah kode-kode yang manunjukan
besaran-besaran tertentu seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut :
Cont.
Warna Cincin ke-1
(digit pertama)
Cincin ke-2
(digit kedua)
Cincin ke-3
(pengali)
Cincin ke -4
(toleransi)
Hitam 0 0 1
Coklat 1 1 10 1 %
Merah 2 2 100 2 %
Jingga 3 3 1000
Kuning 4 4 10000
Hijau 5 5 100000
Biru 6 6 1000000
Ungu 7 7 -
Abu-abu 8 8 -
Putih 9 9 -
Emas - - 0,1 5 %
Perak - - 0,01 10 %
kosong - - - 20 %
Cont.
merah
biru
kuning emas
Hukum OhmHukum Ohm
• Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik,
yakni kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V,
dan R.
• Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut?
• George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan
antara kuat arus listrik (I), hambatan (R) dan beda
potensial (V) yang kemudian dikenal dengan hukum Ohm
yang penurunannya sebagai berikut :
Cont.
• pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan
luas penampang A
• Karena berbentuk silinder volume dari dV adalah :
• karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan
kecepatan Vd dengan waktu 1 detik maka :
A
l
dl
dV
dlAdV ⋅=
dd v1vdl =⋅=
Cont.
• Dengan demikian volume perdetik:
• Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap
detik adalah
• jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd,
maka diperoleh
• yang berada dalam kurung pada persamaan di atas
merupakan sifat bahan dan sering disebut konduktivitas σ,
sehingga :
dvAdV ⋅=
ed qnvAI ⋅⋅⋅=
AE
m
nq
I
e
2
e





 ⋅
=
τ
Cont.
• karena E=V/l, maka
• karena konduktivitas σ merupakan kebalikan dari
resistivitas ρ (σ=1/ρ), maka persamaan di atas menjadi
• bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui
sebagai R (resistansi), sehingga :
AEI σ=
l
AV
I
σ
=





 ⋅
=
A
l
V
I
ρ
R
V
I =
Cont.
• Persamaan ini tidak lain
merupakan hukum Ohm.
• Jika digambar dalam grafik,
maka dihasilkan:
R
V
I =
RIV =
I
V
R= tanθ
θ
ohmik
Non-ohmik
Ilustrasi Hukum Ohm
Rangkaian HambatanRangkaian Hambatan
• Rangkaian hambatan diperlukan untuk berbagai tujuan,
diantaranya:
– Memperkecil arus
– Memperkecil tegangan
– Memperoleh nilai R yang diinginkan
• Secara umum, rangkaian hambatan (dan rangkaian
pada umumnya) dapat dibagi dua kategori, yakni:
– Rangkaian Seri
– Rangkaian Paralel
• Seringkali resistor dikombinasikan antara seri dengan
paralel
Rangkaian Seri
• Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki
percabangan
• Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri:
R2 R4R3 R5R1
RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
Rangkaian Paralel
• Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki
percabangan sebagai berikut
• Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri
R1
R2
R3
321TOTAL R
1
R
1
R
1
R
1
++=
.........RRRRRR
.......RRRR
R
213132
4321
TOTAL
+++⋅
⋅⋅⋅
=
Pembagi Arus & Tegangan
• Rangkaian paralel disebut juga rangkaian pembagi arus
• Sedangkan rangkaian seri disebut dengan rangkaian
pembagi tegangan
VA
VB
VC
I
IA IB
IC
Contoh:
Perhatikan sebuah rangkaian berikut :
E
I R1
R2
R3
R4
I1
I2
Jika diketahui R1
=R2
=2 ohm, R3
=R4
= 4 ohm,
hitunglah arus yang mengalir dalam R2
(I1
) dan R3
(I3
),
serta E = 22 Volt.
Hukum KirchoffHukum Kirchoff
• Tidak semua rangkaian bisa dianalisis hanya
menggunakan hukum Ohm, misalnya rangkaian berikut:
• Metoda lain untuk menganalisis rangkaian adalah
menggunakan hukum Kirchoff
Hukum I Kirchoff
• Hukum pertama Kirchoff
didasari oleh hukum
konservasi energi yang
menyatakan bahwa dalam
suatu rangkaian tertutup,
tegangan yang diperoleh
dan tegangan yang
berkurang haruslah sama
besar.
Cont.
• Pada rangkaian di atas, karena loop (kurva melingkar)
searah dengan arus, ketika loop melewati E maka terjadi
pertambahan potensial, namun saat melewati R yang
terjadi penurunan potensial karena adanya hambatan
sehingga berlaku :
• Misalnya jika terdapat dua loop pada rangkaian seperti di
bawah :
0RIE =⋅−
Cont.
Maka pada loop 1 :
E - I1R1 - I2R2 - I1R3 = 0
pada loop 2 :
- I3R4 – I3R5 - I3R6 + I2R2 = 0
dengan : I1 = I2 + I3
Hukum Kirchoff 2
• Kuat arus I yang masuk dalam suatu titik
percabangan A sama dengan arus yang keluar dari
titik percabangan B :
• Berlaku:
321BA IIIII ++==
Contoh:
• Hitunglah arus yang mengalir
pada tiap hambatan R1, R2,
R3, R4 dan R5 yang masing-
masing nilainya 2 ohm, 2 ohm,
4 ohm, 2 ohm, 4 ohm pada
rangkaian berikut jika E1 = 8 V
dan E2 = 10 V

More Related Content

What's hot (19)

Teori dasar listrik
Teori dasar listrikTeori dasar listrik
Teori dasar listrik
 
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, dayaarus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
arus listrik, hukum ohm, rangkaian hambatan, energi listrik, daya
 
listrik dinamis sma
listrik dinamis smalistrik dinamis sma
listrik dinamis sma
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Presentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis lauraPresentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis laura
 
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
 
Iistrik dinamis
Iistrik dinamisIistrik dinamis
Iistrik dinamis
 
Hukum ohm & hambatan
Hukum ohm & hambatanHukum ohm & hambatan
Hukum ohm & hambatan
 
Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1
 
G hukum-ohm
G hukum-ohmG hukum-ohm
G hukum-ohm
 
Tegangan kelompok 2
Tegangan kelompok 2Tegangan kelompok 2
Tegangan kelompok 2
 
Lu 14 rangkaian seri RL
Lu 14 rangkaian seri RLLu 14 rangkaian seri RL
Lu 14 rangkaian seri RL
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamik
 
Hambatan jenis
Hambatan jenisHambatan jenis
Hambatan jenis
 
listrik dinamis
listrik dinamis listrik dinamis
listrik dinamis
 
Hukum ohm-dan-hambatan
Hukum ohm-dan-hambatanHukum ohm-dan-hambatan
Hukum ohm-dan-hambatan
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 

Similar to Baiklah, mari kita kerjakan soal ini dengan menggunakan hukum Kirchoff:1. Hukum Kirchoff I (loop equation):Loop 1: E1 - I1R1 - I2R2 = 0 8 - 2I1 - 2I2 = 0Loop 2: I2R2 - I3R3 - I4R4 = 0 2I2 - 4I3 - 2I4 = 0 2. Hukum Kirchoff II (junction rule): I1 = I2 + I3 I2 = I4 + I5 3. Solve the equations simultaneously to

Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptDhonjiTV
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docxIjhanShabrIe
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisauliarika
 
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxModul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxYamiYugi15
 
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
Modul kelas x unit 8   listrik dinamisModul kelas x unit 8   listrik dinamis
Modul kelas x unit 8 listrik dinamisEko Supriyadi
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1bedmundtanjaya
 
Arus dan Resistansi
Arus dan ResistansiArus dan Resistansi
Arus dan ResistansiLa Ode Asmin
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Anisa Putri Rinjani
 
Teori listrik dasar
Teori listrik dasar Teori listrik dasar
Teori listrik dasar Dorado Sb
 
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)andeifan
 

Similar to Baiklah, mari kita kerjakan soal ini dengan menggunakan hukum Kirchoff:1. Hukum Kirchoff I (loop equation):Loop 1: E1 - I1R1 - I2R2 = 0 8 - 2I1 - 2I2 = 0Loop 2: I2R2 - I3R3 - I4R4 = 0 2I2 - 4I3 - 2I4 = 0 2. Hukum Kirchoff II (junction rule): I1 = I2 + I3 I2 = I4 + I5 3. Solve the equations simultaneously to (20)

Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.ppt
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxModul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
 
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
Modul kelas x unit 8   listrik dinamisModul kelas x unit 8   listrik dinamis
Modul kelas x unit 8 listrik dinamis
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
 
dasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrikdasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrik
 
Arus dan Resistansi
Arus dan ResistansiArus dan Resistansi
Arus dan Resistansi
 
Materi fisika ix listrik
Materi fisika ix listrikMateri fisika ix listrik
Materi fisika ix listrik
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
 
Teori listrik dasar
Teori listrik dasar Teori listrik dasar
Teori listrik dasar
 
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
 

More from Eko Supriyadi

4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektif4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektifEko Supriyadi
 
2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandai2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandaiEko Supriyadi
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandalaEko Supriyadi
 
2020 program semester 1 kelas 6
2020 program semester 1  kelas 62020 program semester 1  kelas 6
2020 program semester 1 kelas 6Eko Supriyadi
 
6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_full6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_fullEko Supriyadi
 
06 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots106 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots1Eko Supriyadi
 
5 6332201083426832664
5 63322010834268326645 6332201083426832664
5 6332201083426832664Eko Supriyadi
 
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1Eko Supriyadi
 
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1Eko Supriyadi
 
Project based learning ok
Project based learning okProject based learning ok
Project based learning okEko Supriyadi
 
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 okEko Supriyadi
 
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 okEko Supriyadi
 
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar   marsaria primadonnaAsesmen merdeka belajar   marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonnaEko Supriyadi
 
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita editEko Supriyadi
 
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahitaEko Supriyadi
 
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjContoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjEko Supriyadi
 
Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720Eko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektif4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektif
 
2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandai2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandai
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
10072020122807
1007202012280710072020122807
10072020122807
 
2020 program semester 1 kelas 6
2020 program semester 1  kelas 62020 program semester 1  kelas 6
2020 program semester 1 kelas 6
 
6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_full6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_full
 
06 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots106 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots1
 
5 6332201083426832664
5 63322010834268326645 6332201083426832664
5 6332201083426832664
 
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
 
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
 
Project based learning ok
Project based learning okProject based learning ok
Project based learning ok
 
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
 
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok
 
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar   marsaria primadonnaAsesmen merdeka belajar   marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
 
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
 
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
 
Manual webinar gtk
Manual webinar gtkManual webinar gtk
Manual webinar gtk
 
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjContoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
 
Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720
 
Asesmen program pjj
Asesmen program pjjAsesmen program pjj
Asesmen program pjj
 

Baiklah, mari kita kerjakan soal ini dengan menggunakan hukum Kirchoff:1. Hukum Kirchoff I (loop equation):Loop 1: E1 - I1R1 - I2R2 = 0 8 - 2I1 - 2I2 = 0Loop 2: I2R2 - I3R3 - I4R4 = 0 2I2 - 4I3 - 2I4 = 0 2. Hukum Kirchoff II (junction rule): I1 = I2 + I3 I2 = I4 + I5 3. Solve the equations simultaneously to

  • 1. Hukum OhmHukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4
  • 2. Arus ListrikArus Listrik • Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor • Muatan-muatan yang bergerak dalam konduktor disebut elektron bebas (kecuali pada beberapa bahan di mana muatan bebas merupakan muatan positif) • Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada inti atom, atau elektron yang letaknya jauh dari inti sehingga hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja • Elektron bebas ini kemudian, yang akan “mengalir” dalam bahan (kawat) apabila ada perbedaan potensial diantara dua titik pada kawat.
  • 3. Cont. • Arus listrik, menyerupai arus air di sungai, yang hanya akan mengalir jika terdapat beda potensial gravitasi (beda ketinggian) pada dua titik dalam sungai. • Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya muatan yang mengalir dalam satu detik, sehingga secara matematis bisa dirumuskan sebagai : • Satuan dari kuat arus dalam sistem Internasional (SI) adalah Ampere. dt dQ (detik)waktu (Coulomb)muatan I)(ArusKuat ==
  • 4. Cont. • Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan ada hewan yang mampu menghasilkan arus listrik. Dalam elektronika arus bisa ”dihasilkan” dari sumber tegangan (power supply). • Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron, ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan yang dilakukan sebelum diketahui bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik adalah partikel bermuatan negatif (elektron bebas). E R Arah elektro n Arah arus
  • 5. Berapa cepat arus mengalir? • Dalam sebuah bahan misalnya tembaga, pada 300 K memiliki jumlah elektron bebas n = 1029 buah setiap meter kubiknya. • Elektron bebas bergerak sangat acak dan bertumbukan satu sama lain dengan kecepatan rata-rata v = 106 m/s (satu juta meter tiap detiknya). • Waktu antar tumbukan satu dengan yang lainnya yang dialami sebuah elektron τ berkisar atara 3x10-14 detik. Sebuah waktu yang sangat pendek. • Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga misalnya, maka elektron-elektron sesuai dengan hukum elektrostatik yang pernah kita bahas, akan mengalami gaya Coulomb sebesar : EqF e=
  • 6. Cont. • Akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti hukum Newton : • Jika waktu antar tumbukan adalah τ, maka kecepatan tumbukan (atau kecepatan drift) adalah : • Jika kita substitusikan a dari persamaan (4) dan F dari persamaan (5), maka dihasilkan : em F a = τ⋅= avd τ⋅= e e d m Eq v
  • 7. Cont. • Vd merupakan kecepatan arus listrik (drift velocity). • Kita akan menghitung seberapa besar kecepatan elektron pada arus listrik ini. Misalkan kita memiliki kawat tembaga sepanjang l = 10 meter, dan pada ujung-ujungnya kita berikan beda potensial V sebesar 10 Volt. Dengan demikian medan listriknya dapat kita hitung melalui : τ⋅= e e d m Eq v m/Volt1 l V E ==
  • 8. Cont. • Karena massa elektron sekitar 10-30 kg dan muatannya 1,6 x10-19 C, maka jika hitung vd pada kawat tembaga : • Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga sebelumnya bukan ? mengingat kecepatan elektron sendiri adalah 106 m/s. Sehingga untuk menelusuri kawat 10 meter, elektron memerlukan waktu 10/(5x10-3 ) = 2000 detik atau sekitar setegah jam !! jauh lebih lambat dari seekor kura-kura ) d ( , x ( ) v ( x ) x m / s − − − − = × = 19 14 30 3 1 6 10 1 3 10 10 5 10
  • 9. Hambatan (R)Hambatan (R) • Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga mengalami aliran arus listrik mengalami semacam hambatan. • Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi (hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan panjang l serta hambat-jenis (resistivitas) ρ adalah : A l ρR = A l
  • 10. Cont. • Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya. Konduktor Baik 108 10-8 10-2 Cu, Ag, Au Isolator Baik 10-12 -10-16 1012 -1016 1020 Kaca, Plastik Sifat Konduktivitas Konduktivitas σ Resistivitas ρ R Data beberapa sifat konduktivitas dan resistivitas Bahan
  • 11. Cont. • Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur (dipengaruhi temperatur) dengan rumusan sebagai berikut : dengan : – R = resistansi pada temperatur T – Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar) α =koefisien temperatur resistansi • Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur dapat dilihat pada kurva berikut : )T(TRαRR ooo −⋅⋅+=
  • 12. kurva perubahan resistansi terhadap temperatur untuk bahan tembaga
  • 13. Cont. • Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur kamar (berkisar 20o C) : Bahan ρ (Ωm) α(1/K) Alumunium 2,8 x 10-8 3,9 x 10-3 Besi 10 x 10-8 5,0 x 10-3 Belerang 1 x 1015 Kaca 1010 -1014 Kayu 108 -1014 Karet 1013 -1016 Karbon 3,5 x103 -0,5 x 10-3 Perak 1,6 x 10-8 3,8 x 10-3 Tembaga 1,7 x 10-7 3,9 x 10-3 Timah 22 x 10-8 4,3 x 10-3
  • 14. Cont. • Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai hambatan adalah resistor yang biasa dilambangkan dengan garis zigzag • Besarnya nilai resistansi dalam sebuah resistor biasanya ditunjukan oleh cincin-cincin warna yang terdapat pada badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah resistor memiliki 4 cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin atau bahkan 6 cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna. Warna-warna tersebut adalah kode-kode yang manunjukan besaran-besaran tertentu seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :
  • 15. Cont. Warna Cincin ke-1 (digit pertama) Cincin ke-2 (digit kedua) Cincin ke-3 (pengali) Cincin ke -4 (toleransi) Hitam 0 0 1 Coklat 1 1 10 1 % Merah 2 2 100 2 % Jingga 3 3 1000 Kuning 4 4 10000 Hijau 5 5 100000 Biru 6 6 1000000 Ungu 7 7 - Abu-abu 8 8 - Putih 9 9 - Emas - - 0,1 5 % Perak - - 0,01 10 % kosong - - - 20 %
  • 17. Hukum OhmHukum Ohm • Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik, yakni kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V, dan R. • Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut? • George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan antara kuat arus listrik (I), hambatan (R) dan beda potensial (V) yang kemudian dikenal dengan hukum Ohm yang penurunannya sebagai berikut :
  • 18. Cont. • pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan luas penampang A • Karena berbentuk silinder volume dari dV adalah : • karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan Vd dengan waktu 1 detik maka : A l dl dV dlAdV ⋅= dd v1vdl =⋅=
  • 19. Cont. • Dengan demikian volume perdetik: • Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap detik adalah • jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd, maka diperoleh • yang berada dalam kurung pada persamaan di atas merupakan sifat bahan dan sering disebut konduktivitas σ, sehingga : dvAdV ⋅= ed qnvAI ⋅⋅⋅= AE m nq I e 2 e       ⋅ = τ
  • 20. Cont. • karena E=V/l, maka • karena konduktivitas σ merupakan kebalikan dari resistivitas ρ (σ=1/ρ), maka persamaan di atas menjadi • bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui sebagai R (resistansi), sehingga : AEI σ= l AV I σ =       ⋅ = A l V I ρ R V I =
  • 21. Cont. • Persamaan ini tidak lain merupakan hukum Ohm. • Jika digambar dalam grafik, maka dihasilkan: R V I = RIV = I V R= tanθ θ ohmik Non-ohmik
  • 23. Rangkaian HambatanRangkaian Hambatan • Rangkaian hambatan diperlukan untuk berbagai tujuan, diantaranya: – Memperkecil arus – Memperkecil tegangan – Memperoleh nilai R yang diinginkan • Secara umum, rangkaian hambatan (dan rangkaian pada umumnya) dapat dibagi dua kategori, yakni: – Rangkaian Seri – Rangkaian Paralel • Seringkali resistor dikombinasikan antara seri dengan paralel
  • 24. Rangkaian Seri • Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan • Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri: R2 R4R3 R5R1 RTOTAL = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
  • 25. Rangkaian Paralel • Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki percabangan sebagai berikut • Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri R1 R2 R3 321TOTAL R 1 R 1 R 1 R 1 ++= .........RRRRRR .......RRRR R 213132 4321 TOTAL +++⋅ ⋅⋅⋅ =
  • 26. Pembagi Arus & Tegangan • Rangkaian paralel disebut juga rangkaian pembagi arus • Sedangkan rangkaian seri disebut dengan rangkaian pembagi tegangan VA VB VC I IA IB IC
  • 27. Contoh: Perhatikan sebuah rangkaian berikut : E I R1 R2 R3 R4 I1 I2 Jika diketahui R1 =R2 =2 ohm, R3 =R4 = 4 ohm, hitunglah arus yang mengalir dalam R2 (I1 ) dan R3 (I3 ), serta E = 22 Volt.
  • 28. Hukum KirchoffHukum Kirchoff • Tidak semua rangkaian bisa dianalisis hanya menggunakan hukum Ohm, misalnya rangkaian berikut: • Metoda lain untuk menganalisis rangkaian adalah menggunakan hukum Kirchoff
  • 29. Hukum I Kirchoff • Hukum pertama Kirchoff didasari oleh hukum konservasi energi yang menyatakan bahwa dalam suatu rangkaian tertutup, tegangan yang diperoleh dan tegangan yang berkurang haruslah sama besar.
  • 30. Cont. • Pada rangkaian di atas, karena loop (kurva melingkar) searah dengan arus, ketika loop melewati E maka terjadi pertambahan potensial, namun saat melewati R yang terjadi penurunan potensial karena adanya hambatan sehingga berlaku : • Misalnya jika terdapat dua loop pada rangkaian seperti di bawah : 0RIE =⋅−
  • 31. Cont. Maka pada loop 1 : E - I1R1 - I2R2 - I1R3 = 0 pada loop 2 : - I3R4 – I3R5 - I3R6 + I2R2 = 0 dengan : I1 = I2 + I3
  • 32. Hukum Kirchoff 2 • Kuat arus I yang masuk dalam suatu titik percabangan A sama dengan arus yang keluar dari titik percabangan B : • Berlaku: 321BA IIIII ++==
  • 33. Contoh: • Hitunglah arus yang mengalir pada tiap hambatan R1, R2, R3, R4 dan R5 yang masing- masing nilainya 2 ohm, 2 ohm, 4 ohm, 2 ohm, 4 ohm pada rangkaian berikut jika E1 = 8 V dan E2 = 10 V