SOP ANESTESI BLOK MANDIBULAR.docx

AA

ANASTESI LOKAL BLOK MANDIBULA
(METODE FISCHER)
SOP
No. Dokumen /SOP/ /2022
No. Revisi 03
Tanggal
Terbit
Halaman 1/2
UPTD Puskesmas
Pangkalbalam
Jonnimar, S.ST., M.Kes
NIP. 197610092005011007
1. Pengertian Anastesi lokal Blok Mandibula (Metode Fischer) adalah salah satu teknik
anastesi yang digunakan dalam proses bedah pencabutan gigi yang
memerlukan daerah teranestesi luas dengan saraf yang dituju yaitu
Nervus Alveolaris inferior dan Nervus Lingualis mandibula
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk anastesi lokal blok
mandibula (Metode Fischer)
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pangkalbalam Nomor : 440/
Tentang layanan klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015
5. Prosedur/
langkah-
langkah
1. Dokter gigi memeriksa identitas pasien
2. Dokter gigi mempersilahkan pasien duduk di dental unit.
3. Dokter gigi melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnosa.
4. Dokter gigi memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan dan meminta persetujuan pasien.
5. Dokter gigi menyiapkan posisi pasien sesuai dengan regio gigi yang
akan di injeksi.
6. Dokter gigi mengintruksikan pasien untuk membuka mulut selebar
mungkin agar mendapatkan akses yang jelas ke mulut pasien.
7. Dokter gigi berada pada posisi arah jam 8 dan menghadap pasien
untuk rahang kanan mandibula, sedangkan untuk rahang kiri
mandibular posisi petugas berada pada arah jam 8 dan menghadap
pasien untuk rahang kanan mandibula, sedangkan untuk rahang kiri
mandibula posisi petugas berada pada arah jam 10 dan menghadap
ke pasien.
8. Dokter gigi mengaplikasikan antiseptik di daerah trigonom
retromolar.
9. Dokter gigi meletakkan jari telunjuk di belakang gigi terakhir
mandibula, geser ke lateral dan palpasi linea oblique eksterna pada
ramus mandibula, kemudian telunjuk digeser ke median untuk
mencari linea oblique interna. Ujung lengkung kuku berada di linea
oblique interna dan permukaan samping jari berada di bidang oklusal
gigi rahang bawah.
10.Dokter gigi menginsersikan jarum dipertengahan lengkung kuku dari
sisi rahang yang tidak dianestesi tepatnya dari regio premolar dan
jarum dengan bevel mengarah ke tulang sampai jarum kontak
dengan tulang (Posisi I). Arah jarum hampir tegak lurus dengan
tulang.
11.Dokter gigi menggeser spuit kesisi yang akan dianestesi, sejajar
dengan bidang oklusal dan jarum ditusukkan sedalam 5 mm, lakukan
aspirasi bila negatif keluarkan anestetikum sebanyak 0,5 ml untuk
menganestesi N. Lingualis (Posisi II).
12.Dokter gigi menggeser spuit ke arah posisi I tapi tidak penuh sampai
sekitar region kaninus lalu jarum ditusukkan sambil menyelusuri
tulang sedalam kira-kira 10-15 mm. Aspirasi dan bila negatif
keluarkan anestetikum sebanyak 1 ml untuk menganestesi N.
Alveolaris inferior (Posisi III). Setelah selesai spuit ditarik kembali.
13.Dokter gigi membuang spuit pada safety box dengan cara ujung
jarum masuk lebih dulu.
6. Unit terkait 1. Ruang kesehatan Gigi dan Mulut ;
7. Rekaman Historis
No. Isi Dokumen Isi Perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
1. Kebijakan
Perubahan sesuai keputusan kepala UPT
Puskesmas Pangkalbalam Nomor
002/SK/ADMEN/U[TD.PUS.PB/2018
Tentang pedoman tata naskah
02 Januari 2018
2. Nama Puskesmas
Perubahan Nama Puskesmas dari UPT
menjadi UPTD
02 Januari 2019
3. Prosedur
Perubahan prosedur selama masa pandemi
covid-19
01 April 2022

Recommandé

Pulpitis irreversibel par
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelEKAPUSPITA23
649 vues5 diapositives
Journal reading par
Journal readingJournal reading
Journal readingHaluanry Santoso
2K vues24 diapositives
scalling par
scallingscalling
scallingwahyuni majid
2.2K vues10 diapositives
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis par
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisAcute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisCaninus Unlam
21.5K vues14 diapositives
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra par
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
15.9K vues28 diapositives
Pulp capping fix par
Pulp capping fixPulp capping fix
Pulp capping fixSurya Siawang
19.4K vues22 diapositives

Contenu connexe

Tendances

gigi-tiruan-lengkap par
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
67.8K vues47 diapositives
2. dental anatomi gigi permanen .. par
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
32.8K vues55 diapositives
endodontic 1 par
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1RSIGM
4.9K vues17 diapositives
3.pertumbuhan gigi2 par
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
16.9K vues24 diapositives
perawatan penyakit gingiva akut par
perawatan penyakit gingiva akutperawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akutAuliaDamayanti6
1.4K vues28 diapositives
Ohi s par
Ohi sOhi s
Ohi smutia fauziah
39.4K vues28 diapositives

Tendances(20)

gigi-tiruan-lengkap par ikaa388
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
ikaa38867.8K vues
2. dental anatomi gigi permanen .. par asih gahayu
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
asih gahayu32.8K vues
endodontic 1 par RSIGM
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
RSIGM4.9K vues
3.pertumbuhan gigi2 par asih gahayu
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
asih gahayu16.9K vues
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility par Vina Widya Putri
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Vina Widya Putri3.6K vues
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal par Dellery Usman
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Dellery Usman44.6K vues
Mata Kuliah Blok Forensik par dacilganteng
Mata Kuliah Blok ForensikMata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok Forensik
dacilganteng42.4K vues
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi par Vina Widya Putri
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Vina Widya Putri5.7K vues
Standar perawatan gigi par Joni Iswanto
Standar perawatan gigiStandar perawatan gigi
Standar perawatan gigi
Joni Iswanto26.2K vues
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi par wahyuni majid
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
wahyuni majid14.7K vues
Pulpa capping egaaaaaaa par 07051994
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
0705199424K vues
Resorpsi akar par Ayik Black
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar
Ayik Black4.9K vues
Pulpitis par sartoni88
PulpitisPulpitis
Pulpitis
sartoni8810.3K vues
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma par Nabilah Kusuma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Nabilah Kusuma628 vues
57369433 dentin-hipersensitifiti par ADE IRAWAN
57369433 dentin-hipersensitifiti57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti
ADE IRAWAN2.9K vues
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela... par Tenri Ashari Wanahari
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Alat Diagnostik dan Pre Klinik par wahyuni majid
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
wahyuni majid36.7K vues

Similaire à SOP ANESTESI BLOK MANDIBULAR.docx

9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt par
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.pptYeremiaGultom2
46 vues32 diapositives
Dental asistant ii par
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant iiwahyuni majid
51.3K vues29 diapositives
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf par
BUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdfBUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdfssusere15b7a
129 vues61 diapositives
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx par
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxVignarossaP
145 vues26 diapositives
Bedah kuret anggi par
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggianggi123456
6.1K vues13 diapositives
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous par
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulousMira Khairunnisa
36.3K vues24 diapositives

Similaire à SOP ANESTESI BLOK MANDIBULAR.docx(20)

BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf par ssusere15b7a
BUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdfBUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
ssusere15b7a129 vues
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx par VignarossaP
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
VignarossaP145 vues
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous par Mira Khairunnisa
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
Mira Khairunnisa36.3K vues
SOP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT.docx par elina183093
SOP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT.docxSOP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT.docx
SOP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT.docx
elina18309330 vues
SOP SIKAT GIGI MASSAL.doc par ItaBidan1
SOP SIKAT GIGI MASSAL.docSOP SIKAT GIGI MASSAL.doc
SOP SIKAT GIGI MASSAL.doc
ItaBidan159 vues
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report) par dentalid
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
dentalid751 vues
Sop poli-gigi-puskesmas par ahmadrandi2
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmas
ahmadrandi2357 vues
Blok 17 lbm 3 par RSIGM
Blok 17 lbm 3Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3
RSIGM1.7K vues

Dernier

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt par
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.pptfatahilman
22 vues40 diapositives
RAGAM BAHASA INDONESIA par
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIAAzmiMustafa4
13 vues6 diapositives
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx par
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxPengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxKhoirul Ngibad
12 vues23 diapositives
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx par
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxdiahprameswari1986
19 vues4 diapositives
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx par
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxLATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxwinda25112022
9 vues9 diapositives
Motivasi Meningkatkan Diri par
Motivasi Meningkatkan DiriMotivasi Meningkatkan Diri
Motivasi Meningkatkan DiriKemindoGroup
13 vues8 diapositives

Dernier(20)

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt par fatahilman
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt
fatahilman22 vues
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx par Khoirul Ngibad
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxPengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Khoirul Ngibad12 vues
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx par winda25112022
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxLATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
winda251120229 vues
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx par schulzt1
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
schulzt118 vues
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx par gracemarsela01
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptxLATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
gracemarsela0119 vues
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf par Tias Mutiara
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdfPembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Tias Mutiara 18 vues
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". par Kanaidi ken
Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken9 vues
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD... par Kanaidi ken
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD...
Kanaidi ken10 vues
Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdf par Alya Dwi Arianty
Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdfAnalisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdf
Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdf
LATIHAN7_RENATA ROSERIA SARAGIH_E1G022041.pptx par RenataRoseria
LATIHAN7_RENATA ROSERIA SARAGIH_E1G022041.pptxLATIHAN7_RENATA ROSERIA SARAGIH_E1G022041.pptx
LATIHAN7_RENATA ROSERIA SARAGIH_E1G022041.pptx
RenataRoseria18 vues

SOP ANESTESI BLOK MANDIBULAR.docx

  • 1. ANASTESI LOKAL BLOK MANDIBULA (METODE FISCHER) SOP No. Dokumen /SOP/ /2022 No. Revisi 03 Tanggal Terbit Halaman 1/2 UPTD Puskesmas Pangkalbalam Jonnimar, S.ST., M.Kes NIP. 197610092005011007 1. Pengertian Anastesi lokal Blok Mandibula (Metode Fischer) adalah salah satu teknik anastesi yang digunakan dalam proses bedah pencabutan gigi yang memerlukan daerah teranestesi luas dengan saraf yang dituju yaitu Nervus Alveolaris inferior dan Nervus Lingualis mandibula 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk anastesi lokal blok mandibula (Metode Fischer) 3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pangkalbalam Nomor : 440/ Tentang layanan klinis 4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 5. Prosedur/ langkah- langkah 1. Dokter gigi memeriksa identitas pasien 2. Dokter gigi mempersilahkan pasien duduk di dental unit. 3. Dokter gigi melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnosa. 4. Dokter gigi memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan meminta persetujuan pasien. 5. Dokter gigi menyiapkan posisi pasien sesuai dengan regio gigi yang akan di injeksi. 6. Dokter gigi mengintruksikan pasien untuk membuka mulut selebar mungkin agar mendapatkan akses yang jelas ke mulut pasien. 7. Dokter gigi berada pada posisi arah jam 8 dan menghadap pasien untuk rahang kanan mandibula, sedangkan untuk rahang kiri mandibular posisi petugas berada pada arah jam 8 dan menghadap pasien untuk rahang kanan mandibula, sedangkan untuk rahang kiri mandibula posisi petugas berada pada arah jam 10 dan menghadap ke pasien. 8. Dokter gigi mengaplikasikan antiseptik di daerah trigonom retromolar. 9. Dokter gigi meletakkan jari telunjuk di belakang gigi terakhir mandibula, geser ke lateral dan palpasi linea oblique eksterna pada ramus mandibula, kemudian telunjuk digeser ke median untuk mencari linea oblique interna. Ujung lengkung kuku berada di linea oblique interna dan permukaan samping jari berada di bidang oklusal gigi rahang bawah.
  • 2. 10.Dokter gigi menginsersikan jarum dipertengahan lengkung kuku dari sisi rahang yang tidak dianestesi tepatnya dari regio premolar dan jarum dengan bevel mengarah ke tulang sampai jarum kontak dengan tulang (Posisi I). Arah jarum hampir tegak lurus dengan tulang. 11.Dokter gigi menggeser spuit kesisi yang akan dianestesi, sejajar dengan bidang oklusal dan jarum ditusukkan sedalam 5 mm, lakukan aspirasi bila negatif keluarkan anestetikum sebanyak 0,5 ml untuk menganestesi N. Lingualis (Posisi II). 12.Dokter gigi menggeser spuit ke arah posisi I tapi tidak penuh sampai sekitar region kaninus lalu jarum ditusukkan sambil menyelusuri tulang sedalam kira-kira 10-15 mm. Aspirasi dan bila negatif keluarkan anestetikum sebanyak 1 ml untuk menganestesi N. Alveolaris inferior (Posisi III). Setelah selesai spuit ditarik kembali. 13.Dokter gigi membuang spuit pada safety box dengan cara ujung jarum masuk lebih dulu. 6. Unit terkait 1. Ruang kesehatan Gigi dan Mulut ; 7. Rekaman Historis No. Isi Dokumen Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan 1. Kebijakan Perubahan sesuai keputusan kepala UPT Puskesmas Pangkalbalam Nomor 002/SK/ADMEN/U[TD.PUS.PB/2018 Tentang pedoman tata naskah 02 Januari 2018 2. Nama Puskesmas Perubahan Nama Puskesmas dari UPT menjadi UPTD 02 Januari 2019 3. Prosedur Perubahan prosedur selama masa pandemi covid-19 01 April 2022