Pidato informatif adalah pidato yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada publik
agar publik menjadi tahu akan sesuatu. Dalam pembicaran informatif, isi pembicaraan kita
adalah: mendefinisikan , menjelaskan, dan menguraikan sesuatu. Dimana suatu informasi dapat
diyakini dengan fakta sebagai alat konkritisasi dalam penyajiannya. Mendefenisikan berarti
memberikan pernyataan tentang makna suatu konsep atau istilah, misalnya: mendefenisikan
istilah dari arti komunikasi, media dan sebagainya. Manjelaskan berati menguraikan sebuah
konsep atau teori, contoh: menjelaskan teori agenda setting, menjelaskan teori uses and
gratification, menjelaskan perbedaan antara media lokal dan nasional, dan sebagainya.
Tujuan Pidato Informatif: adalah memberikan atau menyampaikan informasi kepada
pendengar akan sesuatu. Dalam pidato informatif, seorang pembicara menerangkan atau
menjelaskan pendapatnya tentang suatu pokok persoalan agar public mengetahuinya. Di sini,
pembicara menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada public tentang informasi yang
disampaikan itu.
Isi Pidato Informatif: Pidato Informatif ialah pidato yang bersifat memberi tahu informasi.
Pembicara berusaha menjelaskaan suatu masalah sejelas-jelasnya agar pendengar menjadi
tahu dan paham. Untuk itu, pembicara menyampaikan contoh, perbandingan, keterangan
( grafik, gambar, bagan skema, denahdan lain-lain) yang semuanya itu sangat mendukung
penjelasan agar tujuan pidato tercapai, yaitu pendengar menjadi tahu dan memahami apa yang
disampaikan. Dalam pidato informatif, seorang pembicara harus menyajikan fakta-fakta yang
berkaitan dengan informasi yang disampaikan agar pendengar sungguh-sungguh memahami
maksud dan tujuan pembicara.
Dalam sebuah pidato yang berisi tentang suatu informasi dapat dihidupkan dengan humor yang
mendukung, asal saja tidak melupakan tujuan utamanya yaitu memberikan informasi. Porsi
humor dalam pidato jangan melampaui batas atau dengan kata lain, humor lebih banyak
daripada informasi yang disampaikan. Jangan sampai diberi kesan bahwa pembicara tidak
sungguh-sungguh dalam menyampaikan informasi.
1|Wahya, Mellysa, Seruni
Metode penulisan pidato informatif dapat dibagi menjadi: Metode definitif: Pada metode ini
pembicara memberikan keterangan singkat yang sudah pasti tentang informasi yang
disampaikan kepada public dengan sejelas-jelasnya. Dengan demikian pendengar dapat
menangkap maksud dan tujuan informasi yang disampaikan itu. Metode uraian: Pada metode
ini pembicara memberikan penjelasan tentang informasi yang ingin disampaikan kepada public
untuk dipahami. Penjelasan yang diberikan hendaknya dijelaskan sedetail mungkin. Metode
perbandingan: Pada metode ini pembicara memberikan atau menyajikan perbandingan antara
fakta sebagai alat konkritisasi dengan informasi yang hendak disampaikan kepada public
sebagai tujuan utamanya. Keduanya diperbandingkan dengan menggunakan metode definisi
dan uraian. Metode ilustrasi: Pada metode ini pembicara menambahkan ilustrasi sebagai
pengat suasana agar public tidak mudah bosan untuk mendengarkan informasi yang hendak
disampaikan. Namun, ilustrasi itu harus ada kaitannya dengan tema informasi sebagai bentuk
perbandingannya. Metode analisis: Metode analisis dapat dibagi lagi menjadi: -bagian; Pada
metode ini pembicara menjelaskan dan mengelompokkan bagian-bagian suatu informasi yang
disampaikan kepada public. - Analisis fungsi; Setelah mengelompokan bagian-bagiannya,
pembicara menjelaskan fungsi-fungsi dari setiap bagian itu. - Analisis proses; Setelah
mengelompokkan bagian dan menjelaskan fungsinya masing-masing, pembicara menjelaskan
proses-prosesnya sehingga ada sebab akibatnya seperti yang akan dilakukan pada metode
analisis selanjutnya. - Analisis kausal; Pada metode ini pembicara menjelaskan kemungkinan-
kemungkinan tentang sebab-akibat yang mungkin terjadi dari prose situ.
Ada 3 macam pidato Informatif, anatar lain sebagai berikut : Oral Reports (Laporan Lisan):
Contoh : LAPORAN PANITIA, LAPORAN ILMIAH, LAPORAN KEUANGAN, dsb. Oral Instruction
( Pengajaran): Contoh : GURU MENJELASKAN PELAJARAN, ATASAN YANG MENERANGKAN
PEKERJAAN, dsb. Informative Lectures (Presentase): Contoh : presentase di sebuah seminar,
ceramah, dsb.
2|Wahya, Mellysa, Seruni
Prinsip melakukan Pembicaraan Informatif : 1. batasi jumlah informasi. jangan terlalu banyak
memberikan informasi yang pada akhirnya dapat membuat khalayak bingung. 2. pilih hal-hal
yang spesifik dan yang terpenting. usahakan menjelaskan sesuatu dengan memberikan sebuah
conytoh agar dat mudah dimengerti. 3. timbulkan kebutuhan dan keinginan. sesuaikan
informasi dengan yang dibutuhkan khlayak. 4. tekankan manfaat 5. kaitkan informasi baru
dengan yang lama khalayak akan mudah mencerna 6. gunakan data konkret. pidato
informatif harus kaya dengan data, angka, dan contoh.
Jenis-jenis Pidato Informatif: a. Kuliah. Kuliah adalah penyampaian ilmu pengetahuan yang
dilakukan oleh dosen sebagai pembicara dan mahasiswa sebagai audiens. Di dalam kuliah, salah
satu bahan atau tema dari bidang ilmu tertentu ditawarkan lewat sejumlah mata kuliah yang
diberikan. Cara menyajikan biasanya dengan membaca teks yang telah dipersiapkan dengan
menambahkan penjelasan secukupnya. b. Ceramah. Pada dasarnya tujuan ceramah adalah
memberikan informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu bahan yang diceramahkan harus
dipersiapkan dengan teliti. Ceramah harus menampilkan disposisi yang jelas, bahasa yang padat
dan berisi: pikiran yang tersusun logis dan memiliki sekema yang jelas, serta hubungan yang
serasi antara bagian-bagiannya. c. Referat atau makalah. Sebuah referat atau makalah
sebenarnya adalah suatu ceramah singkat mengenai suatu bidang, yang berlansung antara
10-20 menit. Seringkali referat juga merupakan pengantar kedalam salah satu bidang; atau
dipakai sebagai salah satu acara dalam perundingan, sehingga orang menyebutnya pengantar
singkat atau referat singkat. Pada dasarnya referat dibatasi uraiannya pada hal-hal yang
esensial, sehingga lebih mengenai budih dan bukan perasaan manusia. d. Pengajaran.
Pengajaran adalah uraian yang disusun secara pedagogi, umumnya dibawakan untuk kelompok
orang setingkat SLTP dan SMA. Bentuk penyajiannya bermacam-macam, sehingga tidak begitu
membosankan. e. Wejangan informatif. Ini adalah ceramah yang santai di depan sekelompok
pendengar dalam jumlah yang kecil. Bentuk ini sering dipakai apabila menunjukan slides atau
film.Gambar atau film menjadi pokok pembicaraan, sehingga ttidak menuntut suatu persiapan
yang teliti. f. Pidato informatif dalam kesempatan khusus. Dalam pidato ini pembicara ditunjuk
sebagai sumber informasi untuk menyampaikan dan menjelaskan tentang sesuatu untuk
3|Wahya, Mellysa, Seruni
diketahui pendengar. Di sini suasananya lebih formal dan bahasa yang digunakan sesuai dengan
pengetahuan pendengar.
Perbedaan dengan Pidato Jenis Lain: a.Tujuan; - Argumentatif: membuktikan kebenaran
- Informatif: menerangkan atau menjelaskan - Persuasif: membujuk b. fakta -Argumentatif:
sebagai bahan pembuktian kebenaran, kelengkapan,dan penyusunan. - Informatif: sebagai alat
konkritisasi. - Persuasif: sajikan bujukan yang mendukung c. Gaya bahasa - Argumentatif :
rasional dan objektif - Informatif: tanpa rasa subjektif dan emosional - Persuasif: bersifat
sugestif, jelas, dapat juga emosional, memanfaatkan majas. d. Gaya penyampaian
- Argumentatif: pembicara harus yakin dengan argumennya - Informatif: pembicara sekedar
menerangkan pendapatnya - Persuasif: pembicara berusaha membangun kepercayaan e.
Metode - Argumentatif: penalara logis=> induksi dan deduksi. - Informatif: definisi, uraian,
perbandingan, ilustrasi, analisis (bagian, fungsi, proses, dan kausal). - Persuasif: rasionalisasi,
identifikasi, sugesti, konformitasi, kompensasi, penggantian, dan proyeksi.
f. Keputusan - Argumentatif: pembicara mendesakkan pendapatnya agar keputusan public
berubah dengan mengikuti keputusannya. - Informatif: Pembicara menyerahkan keputusan
kepada public. - Persuasif: pembicara ingin agar keputusan public berubah sesuai dengan
keinginankeinginanya.
4|Wahya, Mellysa, Seruni