SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Dinamika Pemilu: Bahasa Kalbu Para Pemilih Tergerus oleh
Politik Uang
“Fakta di Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua”
Oleh: Elkana Goro Leba, S. Sos
Mahasiswa Program Pascasarjana
Program Studi Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL)
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta
Amanat Undang-undang Pemilihan Umum (UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilihan
Umum) yang luhur dengan mengidamkan sistem demokrasi yang Transparan, Jujur, Adil
(Jurdil), Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia (Luber), (berdasarkan hati nurani atau bahsa
kalbu) telah tergerus oleh praktik-praktik busuk para politikus yang berwawasan “sempit”
sekaligus merusak tatanan demokrasi bangsa ini. Salah satunya adalah “politik uang atau
Money Politic”.
Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap
seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia
menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Politik uang adalah
sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader
atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang
dilakukan dengan pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula
dan lain-lain kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar
mereka memberikan suaranya untuk partai atau calon yang bersangkutan. (Wikipedia
ensiklopedia bebas: Pasal 73 ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun 1999). Politik uang tidak
hanya sebatas memberi uang atau barang kepada masyarakat pemilih untuk mendukung calon
tertentu, namun politik uang juga bisa terjadi pada penyelenggara pemilu, yakni KPU dan
Panwaslu, sebagai imbalan untuk memanipulasi hasil pemilu, yang sering disebut jual beli
suara atau juga bisa terjadi dalam proses verifikasi partai politik dan calon legislatif saat di
Komisi Pemilihan Umum (KPU), rekrutmen petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS),
penghitungan suara dan lain lain.
Tak dapat ditepis bahwa Fakta itu sedang terjadi di sekitar kita sekaligus mengancam
makna yang sesungguhnya dari demokrasi kita yang dengan susah payah bahkan telah
mengorbankan banyak nyawa untuk membangunnya sekaligus menumbangkan rezim otoriter
Soeharto ketika itu. Di Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua misalnya. Masyarakat
Kecamatan Raijua yang pada umumnya hidup dalam keterbatasan baik dari segi ekonomi
maupun dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi informasi sedang dilanda “badai
demokrasi” yaitu “program uang kaget” dari para Calon Legislatif (Caleg) DPRD tertentu
dari daerah pemilihan tersebut. Dimana masyarakat seakan dipaksa secara sopan dan
diperdayai secara santun oleh para calon legislatif dengan cara mengumpulkan mereka di
suatu tempat dalam suatu kelompok dari setiap kepala keluarga dan memberikan uang kepada
masing-masing anggota kelompok dengan jumlah bervariasi karena tergantung dari berapa
orang anggota keluarga dari anggota kelompok itu yang mempunyai hak untuk memilih pada
Pemilu 9 April mendatang (Rp. 25-50.000/orang). Dimana akan ditetapkan satu orang dari
anggota kelompok itu untuk mengawasi anggota kelompok yang lainnya apakah mereka
memilih caleg yang bersangkutan atau tidak. Dengan “kelihaian” dan kecerdikan yang tak
bermoral dalam memanfaatkan keterbatasan pengetahuan masyarakat pemilih disana, para
caleg mengatakan bahwa mereka akan mengetahui siapa yang memilih dan siapa yang tidak
memilih caleg yang bersangkutan, hingga pada bilik suarapun mereka tahu apa yang
dilakukan pemilih. Yang katanya mereka akan mengawasi lewat komputer. Selain itu,
kelompok-kelompok ini juga diperdayai agar mencari anggota keluarga atau pemilih lain
yang lanjut usia (lansia) sehingga para lansia hanya memilih lewat anggota kelompok yang
telah ditugaskan dan yang pasti dipaksakan untuk memilih caleg yang bersangkutan. Bahkan
mereka mendapat tekanan-tekanan tertentu bila mereka tidak memilih calon yang
bersangkutan. Secara ekonomi, masyarakat memang diuntungkan oleh proses ini. Tetapi
cecara hukum itu haram.
Dengan demikian, tentu masyarakat kita yang hidup keterisolasian dari perkembangan
terknologi informasi, sangat terpengaruh oleh pemberian uang dan janji bahkan ancaman oleh
para caleg. Sehingga mereka tidak lagi memilih sesuai hati nurani atau bahasa kalbu tetapi
berdasarkan pemberian. Selain itu, suara pemilih tidak lagi suaru hati nurani, tetapi suara
uang. Dengan kata lain, suara hati rakyat dapat dibeli dengan uang oleh para caleg. Karena
itu, kita gagal menciptakan demokrasi yang Jurdil dan Luber itu. Sudah barang tentu
pempimpin yang dihasilkan dengan cara busuk seperti ini juga tidak akan menghasilkan
perubahan untuk kabupaten Sabu Raijua, mereka duduk atas nama rakyat tetapi bekerja untuk
diri sendiri dan partai politik pengusung mereka.
Oleh sebab itu, hampir sempurna bahwa, fakta hari ini, di sini dan di negeri/daerah
tercinta ini, seolah menuliskan kisahnya kepada kita, bahwa semakin cerdas dan semakin
paham seseorang terhadap sistem yang berlaku, maka semakin canggih pula model
pengingkaran terhadap norma-norma dan nilai-nilai tersebut. Dinamika demokrasi di negeri
ini yang idealnya kedaulatan ada di tangan rakyat masih terlampau jauh dari kata “dewasa”.
Kita masih terjebak dalam kubangan lumpur politik kotor yang dibintangi oleh politikus-
politikus yang berwawasan sempit yang perilakunya mencederai nilai-nilai demokrasi seperti
politik uang atau money politic yang dikemukakan di atas dan korupsi yang senantiasa
menggerus ke-Indonesia-an kita bagai benang kusut yang tak dapat diurai. Fakta ini juga,
seolah mencerminkan bangsa ini bangsa lalim. Teman makan teman. Sahabat tega berkhianat
dengan sahabatnya sendiri. Sesuatu yang seharusnya menjadi hak orang lain pun diembat atas
nama demokrasi. Maka itu, yang kuat semakin kaya, yang lemah semakin miskin. Idealisme
Demokrasi masih kerdil ditataran ide tanpa aplikasi yang konkret, sehingga fakta di lapangan
berbicara, banyak orang yang memilih mengingkari nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku demi meraih jabatan atau keuntungan ekonomi. Negara kesejahteraan (walfare state)
yang didamba-dambakan oleh rakyatpun hanyalah slogan semata yang diperankan oleh
politikus demi meraih kursi ke-empuk-kan di DPR/DPRD. Tak berlebihan jika bila dikatakan
banyak diantara mereka adalah pengumbar janji belaka. Secara umum, dambaan akan
kesejahteraan itu rasanya masih jauh panggang dari api bahkan tak bisa dikhayalkan. Jalan
menuju tujuan tersebut tidak hanya berliku tetapi juga terjal.
Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa, politik uang atau money politic adalah metode
busuk para politikus untuk memperoleh dukungan dan mendulang suara pemilih demi
merebut “tahta kerajaan uang” (kursi DPR/DPRD) untuk berkuasa selama 5 tahun dan
duduk atas nama rakyat tetapi bekerja untuk partai dan diupah untuk membangun kerajaan
harta dibumi yang fana ini. Entah apa yang mereka lakukan untuk kebaikan bangsa dan
daerah ini, tak semua orang percaya bahwa mereka benar-benar berbakti dengan ketulusan
hati dan dengan segenap jiwa untuk membela dan menyuarakan kepentingan rakyat. Ini
adalah tugas kita bersama untuk menumpas tuntas praktik-praktik yang seperti ini membantu
KPU sebagai penyelenggara Pemilu dan Bawaslu sebagai peangawas untuk menghasilkan
demokrasi yang dijiwai semangat Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

More Related Content

What's hot

Hak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilihHak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilihSyaifOer
 
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaMendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaSweet Angel Weismann
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...BADAR_HAMID
 
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Konsultan Pendidikan
 
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam PilegMenjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pilegsipri jemalur
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...musniumar
 
Kepada siapa kita berharap, 7 2-2014
Kepada siapa kita berharap, 7 2-2014Kepada siapa kita berharap, 7 2-2014
Kepada siapa kita berharap, 7 2-2014forsilam
 
HAM tugas Pkn
HAM tugas PknHAM tugas Pkn
HAM tugas Pknpierse
 
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaRiyanto Kasnuri
 
Siapa Butuh Negara Demokrasi (Who Needs Democratic State)
Siapa Butuh Negara Demokrasi   (Who Needs Democratic State)Siapa Butuh Negara Demokrasi   (Who Needs Democratic State)
Siapa Butuh Negara Demokrasi (Who Needs Democratic State)Alat_Survey_Pemetaan
 
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014ginanurulazhar
 

What's hot (19)

Hak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilihHak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilih
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaMendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
 
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
 
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam PilegMenjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
 
ARTIKEL KPU
ARTIKEL KPUARTIKEL KPU
ARTIKEL KPU
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
 
Kepada siapa kita berharap, 7 2-2014
Kepada siapa kita berharap, 7 2-2014Kepada siapa kita berharap, 7 2-2014
Kepada siapa kita berharap, 7 2-2014
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
HAM tugas Pkn
HAM tugas PknHAM tugas Pkn
HAM tugas Pkn
 
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
 
Makalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU PilkadaMakalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU Pilkada
 
Siapa Butuh Negara Demokrasi (Who Needs Democratic State)
Siapa Butuh Negara Demokrasi   (Who Needs Democratic State)Siapa Butuh Negara Demokrasi   (Who Needs Democratic State)
Siapa Butuh Negara Demokrasi (Who Needs Democratic State)
 
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
 

Similar to Dinamika pemilu

Sistem membuat “gila” !
Sistem membuat “gila” !Sistem membuat “gila” !
Sistem membuat “gila” !Rizky Faisal
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Tri Widodo W. UTOMO
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Pokja 30
 
Otda, Pilkada dan Pembangunan Demokrasi
Otda, Pilkada dan Pembangunan DemokrasiOtda, Pilkada dan Pembangunan Demokrasi
Otda, Pilkada dan Pembangunan DemokrasiTri Widodo W. UTOMO
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 musniumar
 
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Konsultan Pendidikan
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 
Kertas suara pilkada diberi kolom abstain
Kertas suara pilkada diberi kolom abstainKertas suara pilkada diberi kolom abstain
Kertas suara pilkada diberi kolom abstainNasrullah Idris
 
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala DaerahSistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala Daerahsangdamar
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014ekho109
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanPotllot Ibenk
 

Similar to Dinamika pemilu (20)

Sistem membuat “gila” !
Sistem membuat “gila” !Sistem membuat “gila” !
Sistem membuat “gila” !
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
 
Otda, Pilkada dan Pembangunan Demokrasi
Otda, Pilkada dan Pembangunan DemokrasiOtda, Pilkada dan Pembangunan Demokrasi
Otda, Pilkada dan Pembangunan Demokrasi
 
Sistem pemilihan umum
Sistem pemilihan umumSistem pemilihan umum
Sistem pemilihan umum
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
 
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
Lanjutan spi
Lanjutan spiLanjutan spi
Lanjutan spi
 
PPT_KEL.4.pdf
PPT_KEL.4.pdfPPT_KEL.4.pdf
PPT_KEL.4.pdf
 
Kertas suara pilkada diberi kolom abstain
Kertas suara pilkada diberi kolom abstainKertas suara pilkada diberi kolom abstain
Kertas suara pilkada diberi kolom abstain
 
Tinjauan kritis
Tinjauan kritisTinjauan kritis
Tinjauan kritis
 
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala DaerahSistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
 
Transfusi parpol
Transfusi parpolTransfusi parpol
Transfusi parpol
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
(Sindonews.com) Opini hukum-politik Koran Sindo 7 Juni 2014-5 Juli 2014
 
PEMILU 2014.pptx
PEMILU 2014.pptxPEMILU 2014.pptx
PEMILU 2014.pptx
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 

More from Ely Goro Leba

KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...Ely Goro Leba
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiEly Goro Leba
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTEly Goro Leba
 
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttHardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttEly Goro Leba
 
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiPola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiEly Goro Leba
 
Teori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikTeori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikEly Goro Leba
 
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaSistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaEly Goro Leba
 
Perkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanPerkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanEly Goro Leba
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalEly Goro Leba
 
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Ely Goro Leba
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATNegara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATEly Goro Leba
 
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesatGereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesatEly Goro Leba
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanEly Goro Leba
 
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Ely Goro Leba
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEly Goro Leba
 

More from Ely Goro Leba (20)

KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
 
Uud nri tahun 1945
Uud nri tahun 1945Uud nri tahun 1945
Uud nri tahun 1945
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasi
 
Agenda setting
Agenda settingAgenda setting
Agenda setting
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTT
 
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttHardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di ntt
 
Krisis nasionalisme
Krisis nasionalismeKrisis nasionalisme
Krisis nasionalisme
 
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiPola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
 
Teori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikTeori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasik
 
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaSistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
 
Perkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanPerkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestan
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regional
 
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATNegara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
 
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesatGereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahan
 
Desain organisasi
Desain organisasiDesain organisasi
Desain organisasi
 
Bakteri dan fungi
Bakteri dan fungiBakteri dan fungi
Bakteri dan fungi
 
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemen
 

Recently uploaded

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 

Recently uploaded (12)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 

Dinamika pemilu

  • 1. Dinamika Pemilu: Bahasa Kalbu Para Pemilih Tergerus oleh Politik Uang “Fakta di Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua” Oleh: Elkana Goro Leba, S. Sos Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Amanat Undang-undang Pemilihan Umum (UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilihan Umum) yang luhur dengan mengidamkan sistem demokrasi yang Transparan, Jujur, Adil (Jurdil), Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia (Luber), (berdasarkan hati nurani atau bahsa kalbu) telah tergerus oleh praktik-praktik busuk para politikus yang berwawasan “sempit” sekaligus merusak tatanan demokrasi bangsa ini. Salah satunya adalah “politik uang atau Money Politic”. Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula dan lain-lain kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai atau calon yang bersangkutan. (Wikipedia ensiklopedia bebas: Pasal 73 ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun 1999). Politik uang tidak hanya sebatas memberi uang atau barang kepada masyarakat pemilih untuk mendukung calon tertentu, namun politik uang juga bisa terjadi pada penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Panwaslu, sebagai imbalan untuk memanipulasi hasil pemilu, yang sering disebut jual beli suara atau juga bisa terjadi dalam proses verifikasi partai politik dan calon legislatif saat di Komisi Pemilihan Umum (KPU), rekrutmen petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS), penghitungan suara dan lain lain. Tak dapat ditepis bahwa Fakta itu sedang terjadi di sekitar kita sekaligus mengancam makna yang sesungguhnya dari demokrasi kita yang dengan susah payah bahkan telah mengorbankan banyak nyawa untuk membangunnya sekaligus menumbangkan rezim otoriter Soeharto ketika itu. Di Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua misalnya. Masyarakat
  • 2. Kecamatan Raijua yang pada umumnya hidup dalam keterbatasan baik dari segi ekonomi maupun dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi informasi sedang dilanda “badai demokrasi” yaitu “program uang kaget” dari para Calon Legislatif (Caleg) DPRD tertentu dari daerah pemilihan tersebut. Dimana masyarakat seakan dipaksa secara sopan dan diperdayai secara santun oleh para calon legislatif dengan cara mengumpulkan mereka di suatu tempat dalam suatu kelompok dari setiap kepala keluarga dan memberikan uang kepada masing-masing anggota kelompok dengan jumlah bervariasi karena tergantung dari berapa orang anggota keluarga dari anggota kelompok itu yang mempunyai hak untuk memilih pada Pemilu 9 April mendatang (Rp. 25-50.000/orang). Dimana akan ditetapkan satu orang dari anggota kelompok itu untuk mengawasi anggota kelompok yang lainnya apakah mereka memilih caleg yang bersangkutan atau tidak. Dengan “kelihaian” dan kecerdikan yang tak bermoral dalam memanfaatkan keterbatasan pengetahuan masyarakat pemilih disana, para caleg mengatakan bahwa mereka akan mengetahui siapa yang memilih dan siapa yang tidak memilih caleg yang bersangkutan, hingga pada bilik suarapun mereka tahu apa yang dilakukan pemilih. Yang katanya mereka akan mengawasi lewat komputer. Selain itu, kelompok-kelompok ini juga diperdayai agar mencari anggota keluarga atau pemilih lain yang lanjut usia (lansia) sehingga para lansia hanya memilih lewat anggota kelompok yang telah ditugaskan dan yang pasti dipaksakan untuk memilih caleg yang bersangkutan. Bahkan mereka mendapat tekanan-tekanan tertentu bila mereka tidak memilih calon yang bersangkutan. Secara ekonomi, masyarakat memang diuntungkan oleh proses ini. Tetapi cecara hukum itu haram. Dengan demikian, tentu masyarakat kita yang hidup keterisolasian dari perkembangan terknologi informasi, sangat terpengaruh oleh pemberian uang dan janji bahkan ancaman oleh para caleg. Sehingga mereka tidak lagi memilih sesuai hati nurani atau bahasa kalbu tetapi berdasarkan pemberian. Selain itu, suara pemilih tidak lagi suaru hati nurani, tetapi suara uang. Dengan kata lain, suara hati rakyat dapat dibeli dengan uang oleh para caleg. Karena itu, kita gagal menciptakan demokrasi yang Jurdil dan Luber itu. Sudah barang tentu pempimpin yang dihasilkan dengan cara busuk seperti ini juga tidak akan menghasilkan perubahan untuk kabupaten Sabu Raijua, mereka duduk atas nama rakyat tetapi bekerja untuk diri sendiri dan partai politik pengusung mereka. Oleh sebab itu, hampir sempurna bahwa, fakta hari ini, di sini dan di negeri/daerah tercinta ini, seolah menuliskan kisahnya kepada kita, bahwa semakin cerdas dan semakin paham seseorang terhadap sistem yang berlaku, maka semakin canggih pula model pengingkaran terhadap norma-norma dan nilai-nilai tersebut. Dinamika demokrasi di negeri ini yang idealnya kedaulatan ada di tangan rakyat masih terlampau jauh dari kata “dewasa”. Kita masih terjebak dalam kubangan lumpur politik kotor yang dibintangi oleh politikus- politikus yang berwawasan sempit yang perilakunya mencederai nilai-nilai demokrasi seperti politik uang atau money politic yang dikemukakan di atas dan korupsi yang senantiasa menggerus ke-Indonesia-an kita bagai benang kusut yang tak dapat diurai. Fakta ini juga, seolah mencerminkan bangsa ini bangsa lalim. Teman makan teman. Sahabat tega berkhianat dengan sahabatnya sendiri. Sesuatu yang seharusnya menjadi hak orang lain pun diembat atas nama demokrasi. Maka itu, yang kuat semakin kaya, yang lemah semakin miskin. Idealisme Demokrasi masih kerdil ditataran ide tanpa aplikasi yang konkret, sehingga fakta di lapangan berbicara, banyak orang yang memilih mengingkari nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku demi meraih jabatan atau keuntungan ekonomi. Negara kesejahteraan (walfare state) yang didamba-dambakan oleh rakyatpun hanyalah slogan semata yang diperankan oleh politikus demi meraih kursi ke-empuk-kan di DPR/DPRD. Tak berlebihan jika bila dikatakan banyak diantara mereka adalah pengumbar janji belaka. Secara umum, dambaan akan kesejahteraan itu rasanya masih jauh panggang dari api bahkan tak bisa dikhayalkan. Jalan menuju tujuan tersebut tidak hanya berliku tetapi juga terjal.
  • 3. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa, politik uang atau money politic adalah metode busuk para politikus untuk memperoleh dukungan dan mendulang suara pemilih demi merebut “tahta kerajaan uang” (kursi DPR/DPRD) untuk berkuasa selama 5 tahun dan duduk atas nama rakyat tetapi bekerja untuk partai dan diupah untuk membangun kerajaan harta dibumi yang fana ini. Entah apa yang mereka lakukan untuk kebaikan bangsa dan daerah ini, tak semua orang percaya bahwa mereka benar-benar berbakti dengan ketulusan hati dan dengan segenap jiwa untuk membela dan menyuarakan kepentingan rakyat. Ini adalah tugas kita bersama untuk menumpas tuntas praktik-praktik yang seperti ini membantu KPU sebagai penyelenggara Pemilu dan Bawaslu sebagai peangawas untuk menghasilkan demokrasi yang dijiwai semangat Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.