Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Ayu Selvia Oke.pdf
1. Fact (Peristiwa)
Saya bersyukur bisa sampai ditahap Diklat Calon Guru Penggerak
(CGP) Angkatan 8 ini.
Diklat dimulai dengan pembukaan pada tanggal 10 Mei 2023.
Kemudian ada beberapa hal yang harus dikerjakan oleh CGP terkait
program Diklat ini.
Tanggal 11 Mei 2023 seluruh CGP diwajibkan mengerjakan prestest
(tes awal) dan membaca Etika Akademik Pimpinan Pembelajaran di
LMS masing-masing.
Setelah itu kami mulai mempelajari modul 1.1 yaitu mulai dari diri,
eksplorasi konsep, eksplorasi konsep di forum diskusi dengan
Fasilitator, lalu kolaborasi di ruang kolaborasi bersama Fasilitator
dan setiap CGP berkolaborasi bersama anggota kelompoknya yang
sudah ditentukan oleh Fasilitator. Didalam proses eksplorasi dan
kolaborasi kami didampingi oleh Fasilitator yang terus memberikan
kami arahan dan motivasi. Fasilitator saya pada Diklat CGP ini
adalah Ibu Sumiati. Kegiatan kolaborasi bersama Fasilitator
dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2023. Pada kegiatan ini kami
melakukan kolaborasi dengan anggota kelompok masing-masing.
Setelah melakukan diskusi bersama kelompok kami pun
mempresentasikan hasil diskusi kami pada tanggal 19 Mei 2023.
Kemudian mengumpulkan tugas ruang kolaborasi modul 1.1.
Pada tanggal 20 Mei 2023 diadakan Lokakarya Orientasi di SMA
Negeri 1 Batamm dari pukul 08.00-16.00 WIB. Dalam kegiatan ini
juga terut serta mengundang pengawas dan kepala sekolah tempat
CGP mengajar. Pada kegiatan ini kami didampingi oleh Pengajar
Praktik. Kegiatan Lokakarya Orientasi ini kami lebih banyak
berinteraksi dengan Pengajar Praktik kami masing-masing.
Pertemuan Lokakarya Orientasi ini kami fokus menggali dan
memperluas wawasan kami terkait Program Guru Penggerak ini.
Kami juga mengerjakan LK yang diberikan Pengajar Praktik. Dengan
bimbingan Ibu Erniwati, Bapak Erlan Juarsa dan Bapak Dana selaku
Pengajar Praktik kegiatan Lokakarya tersebut dapat berjalan
lancar dan menyenangkan. Materi yang disajikan menarik sehingga
tidak terasa waktu cepat berlalu. Dalam kegiatan tersebut kami
juga membuat kesepakatan kelas, harapan dan kekhawatiran kami
selaku CGP.
Pada tanggal 25 Mei 2023, saya menggunggah tugas Demonstrasi
Kontekstual dan melakukan Vicon Elaborasi pemahaman bersama
Instruktur Ibu Sri Prihartini Yulia. Saya dapat memperkuat
pemahaman akan Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara melalui
penjelasan Ibu Sri.
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1
Ayu Selvia, S.Pd., Gr.
SMK Negeri 7 Batam
CGP Angkatan 8
Dalam mengerjakan tugas ini saya menggunakan model refleksi
yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, melalui
pertanyaan sebagai berikut: Fact (Peristiwa), Felling
(Perasaan), Finding (Pembelajaran) dan Future (Penerapan)
2. Feelings (Perasaan)
Selama 2 minggu menjalani diklat CGP ini, saya merasa senang karena
dengan mengikuti diklat ini banyak pengetahuan yang saya peroleh
terkait pendidikan berdasarkan filosofi Ki Hadjar Dewantara (KHD).
Setelah mempelajari filosofi KHD saya mulai menerapkan apa-apa yang
menjadi pemikiran KHD dalam proses pembelajaran di kelas. Proses
pembelajaran yang berpihak pada murid sudah diterapkan tetapi belum
maksimal. Berpihak pada murid dengan menjadikan murid sebagai subjek
pembelajaran dengan begitu pusat pembelajaran terletak pada murid
bukanlah guru. Proses ini sudah berlangsung namun mungkin belum
sempurna secara keseluruhan. Memberikan murid kemerdekaan dalam
pembelajaran dan memberikan kebebasan dalam berekspresi dan
berkreasi secara tidak langsung membuat saya semakin mencintai
profesi ini, bercanda dan berinteraksi lebih dekat dengan murid
membuat ikatan kasih sayang semakin erat. Dengan pendekatan yang
sesuai dengan kebutuhan murid saya berharap dapat menuntun mereka
mencapai keselamatan dan kebagiaan yang setinggi-tingginya.
Findings (Pembelajaran)
Banyak pembelajran yang saya dapatkan mengikuti diklat ini.
Pengetahuan yang sebelumnya belum saya ketahui atau memperkuat
pengetahuan saya terkait filosofi KHD bisa saya dapatkan dalam
proses mengikuti diklat ini. Saya mendapatkan ilmu yang saya perlukan
guna meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Sebagai
seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia maupun anggota
masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso
sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani.
Setelah mengikuti diklat ini, saya menemukan potensi diri saya yang
belum saya ketahui yaitu saya mampu memberikan pengajaran dan
pendidikan dengan lebih baik kepada murid saya dengan senantiasa
menghamba pada murid atau dengan kata lain berpihak pada murid
dengan menjadikan mereka subjek pembelajaran. Saya juga harus
memandang murid bukanlah kertas kosong yang bisa ditulis/digambar
oleh orang dewasa sesuai kemauan mereka. Murid terlahir dengan
kodratnya masing-masing dan laku mereka yang ada pada kertas
tersebut dengan samar-samar, maka disinilah peran kita untuk
menebalkan garis-garis samar mereka guna memperbaiki lakunya untuk
menjadi manusia seutuhnya. Menerapkan budi pekerti yang luhur
merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara
mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil
pelajar Pancasila. Kemudian dalam memberikan pendidikan dan
pengejaran hendaknya saya mengibaratkan diri saya seperti petani
guna dapat menuntun laku dan kodrat murid. Bahwa dalam prosesnya
saya tidak hanya berfokus pada pencapaian nilai/grade yang sudah
ditentukan saja melainkan juga fokus pada pengembangan nilai/value
pada murid.
3. Saya akan berupaya melakukan yang terbaik dalam proses
pembelajaran di kelas agar tujuan pendidikan dapat
tercapai dengan baik. Saya akan membenahi proses
pembelajaran yang sebelumnya saya lakukan, kedepan saya
akan berusaha merancang pembelajaran yang
menyenangkan, berpusat pada murid dengan
memperhatikan semua kebutuhan belajar murid,
memberikan kemerdekaan dengan kebebasan berkespresi
dan berkreasi dengan potensi yang mereka miliki. Berupaya
menuntun murid dengan segala kodrat yang dimilikinya
agar bisa bertumbuh dengan komptensi yang sesuai dengan
kondrat alam dan zaman guna menjadikan murid menjadi
manusia merdeka yang bergantung pada kekuatannya
sendiri sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya sebagai manusia maupun anggota
masyarakat.
Future (Penerapan)
Salam dan Bahagia