SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
ARTI SAHABAT
Bintang yang setia pada malam, begitu pula kesetiaan embun menemani pagi. Luna, Echy,
Olive, Meta dan Bondan duduk bergerombol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil
sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti keluarga yang
harmonis.

Karena merasa iri hati, Alexa, Syilfa dan Dela datang mengacaukan suasana.

Alexa     : “Idiih…!! Suara pas-pasan aja kok sok mau nyanyi! Diam aja deh mendingan,”
            (dengan wajah menghina)

Bondan    : “Eh.. suka-suka aku dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak didengar”

Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Alexa, Syilfa dan Dela. Mereka pun marah.

Dela      : “Heh!! Enak aja kalian ketawa-ketawa.” Emang lucu!!!

Echy      : “Ya, teman kamu tuh lucu, pandainya cuma mengejek orang, gak sadar ya suara
            dia sendiri udah kayak suara katak tuh!!”

Semuanya pun tertawa kembali.

Alexa     : “Hey…!! Jaga ya mulut kamu itu. Apa aku gak salah dengar tuh… Suara aku
            yang merdu ini kamu bilang kayak suara katak. Dasar kamu-kamu pada…!!!
            (mendorong mereka dan langsung terjatuh)

Kemudian Alexa, Syilfa dan Dela pun meninggalkan mereka dengan wajah begis. Dan Luna,
Echy, Olive, Meta dan Bondan melanjutkan ngobrol-ngobrol.

Bondan    : “Hmm.. sorry teman, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau
            ada konser amal kecil-kecilan gitu..”

Meta      : “Duh sibuknya! Ya udah buruan berangkat, hati-hati…!” (sambil melambai-
            lambaikan tangan)

Olive     : “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu ya… (buru-buru meninggalkan
            anak-anak yang lain)

Luna      : “Hmm, datang lagi deh langganannya! Dasar gak berubah.. haha..”
            (menggeleng-gelengkan kepala)

Meta      : “Hahaha, biasa lah, Na. Kalau gak gitu, bukan Olive namanya.”

Luna      : “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??”

Echy      : “Iya juga ya. Oke kalau gitu aku beli es dulu ya, tunggu disini aja sama Meta,”
            (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)



                                             1
Meta       : “Na.. sebenarnya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah gak bisa
             nyembunyiin semua ini. Menurutku Cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”

Luna       : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kitakan temanan udah lama. Aku siap kok jadi
             pendengar yang baik.”

Tanpa mereka sadari, Echy berdiri di kejauhan dengan beberapa minuman ditangannya. Echy
melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita dan mengurungkan niatnya untuk
menghampiri mereka. Ia melamun dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju Meta dan
Luna. Dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.

Meta       : “Na, Aku..... su- - ka Bondan!!” (dengan terbata-bata)

Echy       : “Hah...?! Meta suka Bondan???” (berkata lirih)

Kebetulan Olive juga datang.

Olive      : “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya kesal)

Di saat itu pula pertengkaran terjadi.

Luna       : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)

Olive      : “Ta.. serius kamu suka Bondan??”

Meta       : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)

Olive      : “Halah...!! gak usah bo‟ong deh... aku dengar kok!” (dengan nada agak tinggi)

Luna       : “Kamu salah dengar kali...” (berusaha menengahi)

Olive      : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka sama Bondan udah lama banget,
             kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-marah)

Echy       : “Heh udah diam semua!!”

Meta       : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang merebut gebetan teman sendiri, kamu aja
             yang naksir sama cowok lain, ngapain pake nyuruh aku??!”

Luna       : “Udah, udah... jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!”

Echy       : “Kita udah temanan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena masalah
             sepele kayak gini!”

Olive      : “Tidak. Aku tak akan terima semua ini!” (meninggalkan teman-temannya dan
             pergi menyendiri)

Dan tak lama kemudian mereka masuk kelas dan pada saat itu bel pulang pun telah berbunyi.
Ibu Guru pun segera mengakhiri pelajaran yang diberikan.



                                              2
Ibu Guru : “Baiklah anak-anak, karena bel pulang telah berbunyi kita akhiri pelajaran ini
           dengan hamdalah dan ucapan salam, silakan...

Semua siswa : “Alhamdulillahi rabbil „alamin... Assalamu‟alaikum wa rahmatullahi wa
              barakatuh.”

Ibu Guru : “Wa‟alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh”

Kemudian semua siswa keluar kelas dengan membawa tasnya masing-masing. Dan ketika itu
Olive tidak pulang dan merenung sendiri.

Sialnya, tiga orang yang sangat jahat ini sudah mengetahui penyebab Olive merenung dan
menyendiri dari teman-temannya. Alexa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan
persahabatan mereka berlima. Dengan dua orang temannya yang setia yaitu Dela dan Syilfa,
mereka mempengaruhi Olive supaya memusuhi dan membenci semua sahabatnya itu.

Olive      : (duduk termenung sendiri dan terdiam)

Alexa      : “Ehm.. kok cemberut sih??” (berusaha menarik simpati Olive)

Syilfa     : “Ada masalah ya, Liv?”

Olive      : “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget, kan??”

Alexa      : “Sabar aja deh, mending sementara nggak usah temanan deh sama mereka. Nanti
             kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu)

Syilfa     : “Iya, benar tuh,” (meyakinkan Olive)

Olive      : “Gitu, ya...?”

Alexa      : “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung sama kita berdua. Nanti kita
             akan bantu kamu ngalahin si Meta!”

Dela       : “Iya, benar Liv. Kita bela kamu kok.”

Olive      : “Emang boleh...??”

Alexa, Syilfa, Dela : “Ya boleh, lah!!”

Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak keputusannya ini, dia tidak begitu peduli saat
itu. Dan setelah itu mereka pun pulang kerumahnya masing-masing.

Disisi lain, keadaan rumah tangga orang tua Luna sedang dilanda pertengkaran hebat.
Papanya yang selalu marah-marah bersikap keras dan memukul Mama Luna. Sementara itu
Putri, adik Luna hanya bisa diam tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Papa Pratama : “Kamu ini bisanya bikin susah suami aja!!”

Mama Mey       : “Aku salah apa, Pa...??


                                              3
Papa Pratama : “Kerjaan kamu seharian cuma shopping, arisan, ngumpul sama teman-teman.
               Nggak pernah ada dirumah. Lihat ni anak kamu jadi nggak ke urus!”

Mama Mey       : “Tapi Papa juga sibuk sendiri sama klaen-klaen di kantor. Nggak peduli
                 sama istri dan anak-anak!!” (menangis dan memeluk Putri)

Papa Pratama : (Plaak...! tamparan keras singgah di wajah Mama Mey)

Putri          : “Ma, Papa kok mukul-mukul Mama?”

Mama Mey       : (menagis)

Disaat itu pula Luna datang dan terkejut melihat semua yang terjadi.

Luna       : “Mama...?!” (datang memeluk Mamanya)

Keesokan harinya pada istirahat pertama Echy menceritakan semua yang terjadi kemarin
antara Meta dan Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua itu.

Echy       : “Menurutku kamu harus cepat bikin keputusan. Kasih kepastian buat mereka
             berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”

Bondan     : “Oke, oke...! Aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak
             bertengkar sia-sia.”

Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta
yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya.

Bondan     : “Ta, Echy udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin. Benar kamu suka
             sama aku...?

Meta       : “Echy gak bohong kok soal yang kemarin itu!”

Bondan     : “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu jadi
             bertengkar sama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi
             nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius didunia musikku.”

Meta       : “Oke. Aku ngerti kok. Cuma kayaknya sekarang Olive udah terlanjur
             terpengaruhi sama Alexa dan teman-temannya. Kayaknya bakal sulit buat
             ngembaliin dia kayak dulu lagi.”

Olive, Alexa, Syilfa dan Dela pun datang dan berjalan melewati Bondan dan Meta. Namun
bersikap tak acuh dan sama sekali tak peduli.

Bondan     : “Olive...?!”

Olive berjalan terus tanpa berhenti.

Tak lama kemudian bel masuk kelas berbunyi. Setelah itu Ibu Guru pun masuk, anak-anak
duduk dengan rapi.

                                              4
Ibu Guru : “Assalamu‟alaikum, anak-anak...”

Siswa     : “Wa‟alaikumsalam Bu Guru...”

Ibu Guru : “Baiklah anak-anak kita lanjutkan pelajaran kemarin tentang drama. Buka
           bukunya halaman 65.”

Siswa     : (semua siswa membuka buku Bahasa Indonesia)

Ibu Guru : “Baiklah sebelum melanjutkan pelajaran Ibu mau bertanya dulu tentang yang
           telah kita bahas kemarin. Siapa yang masih ingat apa saja yang termasuk
           langkah-langkah dalam pementasan drama? Ayo siapa yang mau jawab...”

Meta      : (mengangkat tangan) “Buk...!? saya...”

Ibu Guru : “Kamu mau jawab Meta???”

Meta      : “Saya mau permisi ke toilet buk...”

Semua pun tertawa.

Ibu Guru : “Ohh... silakan...” (sambil mengangguk)

Sementara itu Alexa, Dela dan Syilfa merencanakan untuk mengerjai Meta.

Alexa     : “Dela, gimana kalau kita kerjain aja Meta?!”

Dela      : “Oke, tapi gimana caranya...?!”

Alexa     : (berpikir, lalu bertepuk sebelah tangan) “Ahaa... aku dapat ide..”

Alexa membisikkan rencananya kepada Dela.

Dela      : “Bagus juga idemu...! (lalu Dela memberitahu kepada Syilfa, mereka saling
            memberi kode oke)

Syilfa pun menghasut Olive untuk ikut melakukan rencananya itu.

Syilfa    : “Liv, kita kerjain aja yuk si Meta...”

Olive     : “Gimana caranya?”

Lalu Syilfa membisikkan kepada Olive.

Olive     : “Buk, permisi...” (langsung menuju ke toilet untuk melaksanakan rencananya
            itu)

Olive     : “Hmm... mampus kamu!!! (tidak lama kemudian Olive kembali ke kelasnya
            tetapi Meta belum juga kembali ke kelas)

Luna curiga, kenapa Meta belum kembali ke kelas, ia pun ingin menyusulnya.


                                               5
Luna      : “Buk, permisi...”

Ibu Guru : “Ya... silahkan.

Sesampai Luna di toilet, Luna mendengar ada orang yang minta tolong.

Meta      : “Toloong... tolong buka pintu, siapa saja yang diluar... tolong aku...”

Luna      : “Eh... siapa di dalam...??”

Meta      : “Eh... Luna tolong bukakan pintunya. Ini aku Meta...!!”

Luna      : (membukakan pintunya) “Siapa yang ngerjain kamu Met...??”

Meta      : “Aku tidak tahu!! Ah... lupain ajalah...” (lalu mereka kembali ke kelasnya)

Tidak lama kemudian bel pulang pun berbunyi.

Keesokan harinya, Alexa, Syilfa, Dela, Meta, Olive, Luna dan Bondan mereka disuruh oleh
Ibu Gurunya mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama. Mereka mengerjakan di
rumah Luna.

Meta      : (mengetuk pintu)

Meta, Echy : “Assalamu‟alaikum.”

Luna      : “Wa‟alaikumsalam... (dari belakang rumah)

Echy      : “Kenapa sih kalian tidak ngucapin salam?”

Dela      : “Iih ogah deh aku ngucapin salam.”

Luna membukakan pintu.

Luna      : “Masuk yuk?”

Mereka langsung mengerjakan tugasnya.

Meta      : “Apa tema yang kita angkat dalam drama kita ini?”

Syilfa    : “Terserah aja deh! Pokoknya aku pemeran pertama.”

Echy      : “Baiklah, kita ambil aja temanya tentang pendidikan. Bagaimana pendapat
            kalian, setuju apa gak!”

Dela      : “Itch, terserah kamu aja deh! Pokoknya kita terima bersih aja!”

Alexa     : “Eh... awas ya kalau, kamu, kamu dan kamu (sambil menunjuk Meta, Echy dan
            Luna) bilang sama Ibu Guru, aku gantung kalian.”

Luna      : “Ngapain kamu ngatur-ngatur kami...”



                                              6
Echy      : “Udahlah Luna, kita kerjain ajalah!”

Alexa, Syilfa dan Dela bergegas keluar rumah. Tiba-tiba Papa Luna pulang!

Alexa, Syilfa, Dela : “Eh... om!! Udah pulang ya om.”

Papa Pratama       : “Iya!! Om masuk dulu ya???” (lalu masuk ke dalam rumah)

Mama Mey           : “Eh... Papa (sambil membuka jas Papa, Mama pun berkata)

Mama Mey           : “Pa... Papa tahu gak, tetangga sebelah udah beli mobil baru. Kita kapan
                     Pa?? Masak pakai mobil itu terus!! Malu la Pa?”

Papa Pratama       : “Kamu ini ya? Ada-ada aja, suami baru pulang kerja, bukannya di
                     sediakan minum, ini malah mintak duit, duit, duit dan duit, capek
                     tahu??”

Mama Mey           : “Kok Papa marah-marah. Kan Mama cuma mintak mobil baru aja, gak
                     lebih kok!

Putri              : “Papa, Mama, kok berantem terus sih. Mama Papa gak malu! Tuh lihat
                     teman-teman kakak pada ngerjain tugas.”

Luna               : “Cuma malu Pa! Malu!!!”

Putri              : “Udahlah kak, gak ada gunanya kita marah kayak gini, gak ada
                     manfaatnya.”

Tiba-tiba teman Luna berpamitan untuk pulang!

Bondan    : “Luna! Kami pulang dulu ya...”

Luna      : “Ya!! Maaf ya teman-teman suasananya lagi gak enak!”

Echy      : “Kami pulang dulu ya Lun...” (mereka semua pun pulang)

Keesokan harinya.Echy bermaksud ingin mengunjungi rumah Luna dan di perjalanannya
ketika sudah sampai di depan rumah Luna ia melihat Putri berjalan sambil memegang
kepalanya (cepat-cepat Echy membawa Putri ke Rumah Sakit). Sesampainya di Rumah Sakit
ia langsung menelpon Luna.

Echy      : “Halo, Luna? Adik kamu di Rumah Sakit. Cepatan kamu ke Rumah Sakit
            Cempaka Husada.”

Luna      : “Hah, di Rumah Sakit?? Kenapa bisa?? Gimana keadaannya??”

Echy      : “ Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepatan kesini! Jangan lupa
            bilangin Mama dan Papa kamu!”

Dan tak lama kemudian Luna datang terengah-engah, sambil berlari tergesa-gesa.”


                                             7
Luna      : “Ya ampun... Putri!!”

Dan tak lama pula Echy datang setelah menghadap dokter.

Echy      : “Tenang aja Luna, barusan dokter bicara sama aku, katanya Putri nggak apa-apa!
            Cuma sakit kepala biasa aja.”

Luna      : “Syukur deh kalau gitu.”

Echy      : “Oh ya, aku ke toilet dulu ya. Kamu disini aja jagain Putri sambil nunggu orang
            tua kamu datang.”

Luna      : “Iya, tapi jangan lama-lama. Aku takut sendirian disini.”

Echy      : “Oke.”

Saat Echy berada di toilet, dia ingat akan teman-temannya yang pasti juga harus diberi tahu
tentang ini. Tanpa menunggu lagi, Echy menelepon Meta dan Bondan.

Setelah selesai memberitahu mereka, Echy keluar dari toilet dan hendak berjalan kembali ke
ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan bahu seseorang. Betapa
kagetnya Echy saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak adalah bahu Olive.

Olive     : “Aduuuuh...!”

Echy      : “Oh, maaf, maaf... nggak sengaja, lagi buru-buru.”

Olive     : “Iya, iya. Nggak apa-apa kok.”

Echy      : “Lho? Olive?? Ngapain kamu disini...?”

Olive     : “Eh, Echy.. Iya, aku habis ngantarin Mama check-up, tapi aku ada perlu, jadi
            Mama aku pulang duluan. Terus... kamu sendiri lagi ngapain disini?”

Echy      : “Ini, Putri adiknya Luna sedang sakit, sekarang lagi dirawat dikamar 555. Ini aku
            lagi nungguin Bondan sama Meta datang.”

Olive     : “Oooh..”

Echy      : “Kamu masih marah sama kita, Liv?

Olive     : “Awalnya aku memang marah! Tapi, stelah aku pikir-pikir ternyata kalian itu
            adalah sahabat yang berarti bagi aku.”

Echy      : “Liv, aku cuma mau beritahu, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia manfaatin
            keadaan kita yang lagi retak ini dengan menghasut kamu. Ingat Liv, kita udah
            lama sahabatan. Kita semua tahu siapa aja yang layak di ajak temanan. Dan
            Alexa nggak termasuk dalam kategori itu. Dia itu cuma mau ngehancurin kita
            aja.”

Olive     : “Tapi si Meta itu lho...”

                                             8
Echy       : “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti kok. Masak kamu nggak bisa
             ngerti?”

Olive      : “Mmmh... gimana ya?? Iyasih, aku lihat Alexa itu nggak baik, tapi...”

Echy       : (menunggu Olive sambil menatap matanya dengan tajam)

Olive      : “...mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya sama Meta..?”

Echy       : „Nah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya Putri. Nanti kita
             tunggu Meta dan Bondan datang...”

Olive      : “Ya udah deh, yuk. Eh, tapi aku ke toilet dulu ya. Kamu jalan aja duluan, ntar
             aku nyusul kok.”

Echy       : “Oke, cepatan ya!” (langsung pergi)

Sementara itu di kamar Putri....

Mama Mey       : “Putri!! Anakku sayang, kenapa kamu nak...?”

Papa Pratama : “Lihat ini! Ngurus anak aja nggak becus!!”

Mama Mey       : “Ini juga salah Papa! Selalu sibuk sampai nggak punya waktu buat nemanin
                 Putri!”

Luna           : “Udah berhenti...!! Mama sama Papa kelakuannya sama aja! Putri lagi sakit
                 masih aja bertengkar, Luna capek, Ma, Pa, dengarinnya!! Masalah itu gak
                 bakal selesai kalau nggak diselesaiin baik-baik.. yang ada kejadian malah
                 tambah berantakan. Coba deh Papa sama Mama ngertiin aku sama Putri.
                 Kita nggak pengen Papa, Mama bertengkar terus! Luna mohon Pa, Ma!!”
                 (sedikit menangis)

Putri          : “Mama... Papa... Putri pengen Mama sama Papa baikan seperti dulu lagi!”

Papa Pratama : “Mama... Putri... Luna... Papa minta maaf, ya? Papa janji buat bakal nyediain
               waktu buat ngumpul bareng-bareng kalian semua. Papa sadar selama ini
               Papa terlalu sibuk di kantor.” (berbicara setelah termenung sejenak)

Putri          : “Iya.. kita semua maafin Papa! Tapi Papa janji ya nggak boleh mukul Mama
                 lagi...?”

Papa Pratama : “Iya sayang...” (sambil tersenyum)

Kemudian Echy telah kembali dari toilet bersamaan dengan Meta dan Bondan. Tak lama
kemudian Olive mengetuk pintu.

Olive      : “Ehm... aku boleh masuk, kan?” (sedikit ragu)

Putri      : “Eh, kak Olive. Nggak apa-apa, masuk aja kak.”

                                              9
Olive     : “Sebenarnya... selain mau jenguk Putri, aku datang juga untuk minta maaf atas
            semua kesalahanku sama kalian selama ini. Echy udah jelasin semua ke aku.
            Kalian mau kan maafin aku...?”

Meta      : “Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku juga
            ya?”

Bondan    : “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, teman??”

Echy      : “Aku juga senang kalau kita semua akur lagi kayak dulu.”

Luna      : “Makanya, lain kali kalau mau naksir cowok nggak usah pake acara
            kompakan...!”

Semua     : (tertawa bersama-sama)

Syilfa    : “Eh, sorry kalau ganggu. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian. Selama
            ini aku salah memilih teman.” (tiba-tiba muncul bersama Dela)

Dela      : “Ya, kami berdua sadar kalau Alexa cuma manfaatin aku aja. Kalian mau kan,
            terima kami jadi teman kalian??”

Semua     : “Ya boleh, lah...!!”

Sesaat kemudian handphone Syilfa berdering nyaring, mengejutkan semua orang. Ternyata
dari orang tua Alexa yang mengatakan bahwa Alexa mengalami kecelakaan.

Meta      : “Lho kok...?!”

Syilfa    : “Alexa mengalami kecelakaan...”

Bondan    : “Terus keadaannya gimana sekarang...?”

Olive     : “Di Rumah Sakit mana?”

Luna      : “Parah apa nggak?”

Putri     : “Alexa itu siapa ?”

Syilfa    : (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu)

Echy      : “Gini aja. Sekarang biar Syilfa ceritain semua yang dia tahu tentang keadaan
            Alexa.”

Putri     : “Iya, ayo cerita. Putri juga ingin tahu!”

Syilfa hanya diam. Dia masih shock dengan banjir pertanyaan barusan.

Olive     : “Syilfa??”




                                              10
Syilfa    : “Hm, jadi gini. Sekitar satu jam yang lalu Alexa ceritanya mau kesini. Dan tadi
            berita dari orang tuanya bilang kalau Alexa ditemuin jatuh diperempatan dekat
            sini. Katanya keadaannya cukup kritis.”

Meta      : “Rumah sakit mana?”

Syilfa    : “Emm, Cempaka apaan gitu, lupa aku...”

Bondan    : “Cempaka Husada, Ta?”

Syilfa    : “Nah, itu! Benar!”

Bondan    : “Ya ampun Ta, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo, ayo kita tanya ruangan mana!”

Olive     : “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. Om, Tante, kita semua
            permisi dulu ya!!”

Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat Alexa dirawat.

Syilfa    : “Alexa... kamu nggak apa-apa kan?”

Alexa     : “Aku udah agak mendingan kok... makasih ya kalian semua udah mau jenguk
            aku.”

Meta      : “Ya.. walaupun kita masih agak kesal sama kamu.”

Bondan    : “Udahlah... yang kemarin nggak usah di ungkit-ungkit lagi...”

Alexa     : “Hmm, aku minta maaf ya, selama ini aku banyak banget salah sama kalian.
            Mau kan, maafin aku??”

Meta      : “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!”

Alexa     : “Apa syaratnya?”

Meta      : “Kalau kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!”

Luna      : “Eitz... satu lagi, adik aku juga di ajak ya?”

Semua     : (tertawa bersama-sama dengan bahagia)




                                               11
DRAMA

ARTI SAHABAT
               D
                I
               S
               U
               S
               U
               N
          OLEH:
        KELOMPOK I

1. Desi Lasmi sebagai Olive
2. Reska Zahera sebagai Meta
3. Yustania sebagai Echy
4. Henny Yoriza sebagai Luna
5. Fadhli Syar sebagai Bondan
6. Wahdi Saputra sebagai Papa Pratama
7. Ani Yuliza sebagai Mama Mey
8. Rida Helyani sebagai Putri
9. Ayu Atika sebagai Ibu Guru
10. Novita Safitri sebagai Alexa
11. Fitri. K sebagai Syilfa
12. Wiwik Slastari sebagai Dela




               12

Contenu connexe

Tendances

Naskah drama perpecahan 3 sahabat
Naskah drama perpecahan 3 sahabatNaskah drama perpecahan 3 sahabat
Naskah drama perpecahan 3 sahabatagung hanafi
 
Contoh naskah drama musikal sederhana
Contoh naskah drama musikal sederhanaContoh naskah drama musikal sederhana
Contoh naskah drama musikal sederhanaalthofaji
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanWarnet Raha
 
Naskah drama pertengkaran
Naskah drama pertengkaranNaskah drama pertengkaran
Naskah drama pertengkaranagung hanafi
 
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"ripto atmaja
 
Drama sekolah 10 orang (complit)
Drama sekolah 10 orang  (complit)Drama sekolah 10 orang  (complit)
Drama sekolah 10 orang (complit)Nafiun Naja
 
Naskah Drama Bahasa Indonesia Kelas VIII
Naskah Drama Bahasa Indonesia Kelas VIIINaskah Drama Bahasa Indonesia Kelas VIII
Naskah Drama Bahasa Indonesia Kelas VIIIGhani AL
 
Teks drama tentang hukum untuk 8 orang
Teks drama tentang hukum  untuk 8 orangTeks drama tentang hukum  untuk 8 orang
Teks drama tentang hukum untuk 8 orangagung hanafi
 
Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Azizahluthfi
 
Naskah drama 2 orang
Naskah drama 2 orangNaskah drama 2 orang
Naskah drama 2 orangYadhi Muqsith
 

Tendances (20)

Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Naskah drama perpecahan 3 sahabat
Naskah drama perpecahan 3 sahabatNaskah drama perpecahan 3 sahabat
Naskah drama perpecahan 3 sahabat
 
Contoh naskah drama musikal sederhana
Contoh naskah drama musikal sederhanaContoh naskah drama musikal sederhana
Contoh naskah drama musikal sederhana
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
 
Naskah drama pertengkaran
Naskah drama pertengkaranNaskah drama pertengkaran
Naskah drama pertengkaran
 
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
 
Drama sekolah 10 orang (complit)
Drama sekolah 10 orang  (complit)Drama sekolah 10 orang  (complit)
Drama sekolah 10 orang (complit)
 
Drama misteri kehilangan
Drama misteri kehilanganDrama misteri kehilangan
Drama misteri kehilangan
 
Drama Tentang Pendidikan
Drama Tentang PendidikanDrama Tentang Pendidikan
Drama Tentang Pendidikan
 
Naskah drama 4 orang persahabatan
Naskah drama 4 orang persahabatanNaskah drama 4 orang persahabatan
Naskah drama 4 orang persahabatan
 
Naskah drama
Naskah dramaNaskah drama
Naskah drama
 
Naskah drama munafik
Naskah drama munafikNaskah drama munafik
Naskah drama munafik
 
Naskah drama titah
Naskah drama titahNaskah drama titah
Naskah drama titah
 
Naskah Drama Bahasa Indonesia Kelas VIII
Naskah Drama Bahasa Indonesia Kelas VIIINaskah Drama Bahasa Indonesia Kelas VIII
Naskah Drama Bahasa Indonesia Kelas VIII
 
Teks drama tentang hukum untuk 8 orang
Teks drama tentang hukum  untuk 8 orangTeks drama tentang hukum  untuk 8 orang
Teks drama tentang hukum untuk 8 orang
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
 
Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)
 
Drama Bahasa Jawa
Drama Bahasa JawaDrama Bahasa Jawa
Drama Bahasa Jawa
 
Naskah drama 2 orang
Naskah drama 2 orangNaskah drama 2 orang
Naskah drama 2 orang
 
Naskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orangNaskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orang
 

Similaire à Naskah drama arti sahabat

Arti sahabat untuk 7 org.
Arti sahabat untuk 7 org.Arti sahabat untuk 7 org.
Arti sahabat untuk 7 org.agung hanafi
 
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarkuMatahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarkuvanijuniwati
 
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikAnalisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikttanitaaprilia
 
Serial Oliv Buku 3 Bab 5 : Black valentine
Serial Oliv Buku 3 Bab 5 : Black valentineSerial Oliv Buku 3 Bab 5 : Black valentine
Serial Oliv Buku 3 Bab 5 : Black valentineTenia Wahyuningrum
 
naskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunia
naskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunianaskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunia
naskah drama lentera hati di tengah gelapnya duniaSiti Jum'atun
 
Serial Oliv Buku 3 Bab 2 : Secercah harapan buat raka
Serial Oliv Buku 3 Bab 2 : Secercah harapan buat rakaSerial Oliv Buku 3 Bab 2 : Secercah harapan buat raka
Serial Oliv Buku 3 Bab 2 : Secercah harapan buat rakaTenia Wahyuningrum
 
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"Nur Widdya Kurniati
 

Similaire à Naskah drama arti sahabat (20)

Drama bahasa indonesia
Drama bahasa indonesiaDrama bahasa indonesia
Drama bahasa indonesia
 
Drama bahasa indonesia
Drama bahasa indonesiaDrama bahasa indonesia
Drama bahasa indonesia
 
Arti persahabatan
Arti persahabatanArti persahabatan
Arti persahabatan
 
Arti sahabat untuk 7 org.
Arti sahabat untuk 7 org.Arti sahabat untuk 7 org.
Arti sahabat untuk 7 org.
 
Sebuah persahabatan
Sebuah persahabatanSebuah persahabatan
Sebuah persahabatan
 
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarkuMatahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
 
Cerita versi ku
Cerita versi kuCerita versi ku
Cerita versi ku
 
Cinta jangan baru
Cinta jangan baruCinta jangan baru
Cinta jangan baru
 
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikAnalisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Serial Oliv Buku 3 Bab 5 : Black valentine
Serial Oliv Buku 3 Bab 5 : Black valentineSerial Oliv Buku 3 Bab 5 : Black valentine
Serial Oliv Buku 3 Bab 5 : Black valentine
 
7 org
7 org7 org
7 org
 
Ika r (po)
Ika r (po)Ika r (po)
Ika r (po)
 
naskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunia
naskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunianaskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunia
naskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunia
 
Merdeka di negeri impian
Merdeka di negeri impianMerdeka di negeri impian
Merdeka di negeri impian
 
Serial Oliv Buku 3 Bab 2 : Secercah harapan buat raka
Serial Oliv Buku 3 Bab 2 : Secercah harapan buat rakaSerial Oliv Buku 3 Bab 2 : Secercah harapan buat raka
Serial Oliv Buku 3 Bab 2 : Secercah harapan buat raka
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Asmanadia rembulandimataibu.
Asmanadia rembulandimataibu.Asmanadia rembulandimataibu.
Asmanadia rembulandimataibu.
 
Drama hayang kawin
Drama hayang kawinDrama hayang kawin
Drama hayang kawin
 
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
 
Yurita (po)
Yurita (po)Yurita (po)
Yurita (po)
 

Naskah drama arti sahabat

  • 1. ARTI SAHABAT Bintang yang setia pada malam, begitu pula kesetiaan embun menemani pagi. Luna, Echy, Olive, Meta dan Bondan duduk bergerombol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti keluarga yang harmonis. Karena merasa iri hati, Alexa, Syilfa dan Dela datang mengacaukan suasana. Alexa : “Idiih…!! Suara pas-pasan aja kok sok mau nyanyi! Diam aja deh mendingan,” (dengan wajah menghina) Bondan : “Eh.. suka-suka aku dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak didengar” Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Alexa, Syilfa dan Dela. Mereka pun marah. Dela : “Heh!! Enak aja kalian ketawa-ketawa.” Emang lucu!!! Echy : “Ya, teman kamu tuh lucu, pandainya cuma mengejek orang, gak sadar ya suara dia sendiri udah kayak suara katak tuh!!” Semuanya pun tertawa kembali. Alexa : “Hey…!! Jaga ya mulut kamu itu. Apa aku gak salah dengar tuh… Suara aku yang merdu ini kamu bilang kayak suara katak. Dasar kamu-kamu pada…!!! (mendorong mereka dan langsung terjatuh) Kemudian Alexa, Syilfa dan Dela pun meninggalkan mereka dengan wajah begis. Dan Luna, Echy, Olive, Meta dan Bondan melanjutkan ngobrol-ngobrol. Bondan : “Hmm.. sorry teman, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..” Meta : “Duh sibuknya! Ya udah buruan berangkat, hati-hati…!” (sambil melambai- lambaikan tangan) Olive : “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu ya… (buru-buru meninggalkan anak-anak yang lain) Luna : “Hmm, datang lagi deh langganannya! Dasar gak berubah.. haha..” (menggeleng-gelengkan kepala) Meta : “Hahaha, biasa lah, Na. Kalau gak gitu, bukan Olive namanya.” Luna : “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??” Echy : “Iya juga ya. Oke kalau gitu aku beli es dulu ya, tunggu disini aja sama Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta) 1
  • 2. Meta : “Na.. sebenarnya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah gak bisa nyembunyiin semua ini. Menurutku Cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.” Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kitakan temanan udah lama. Aku siap kok jadi pendengar yang baik.” Tanpa mereka sadari, Echy berdiri di kejauhan dengan beberapa minuman ditangannya. Echy melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Ia melamun dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju Meta dan Luna. Dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta. Meta : “Na, Aku..... su- - ka Bondan!!” (dengan terbata-bata) Echy : “Hah...?! Meta suka Bondan???” (berkata lirih) Kebetulan Olive juga datang. Olive : “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya kesal) Di saat itu pula pertengkaran terjadi. Luna : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus) Olive : “Ta.. serius kamu suka Bondan??” Meta : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu) Olive : “Halah...!! gak usah bo‟ong deh... aku dengar kok!” (dengan nada agak tinggi) Luna : “Kamu salah dengar kali...” (berusaha menengahi) Olive : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka sama Bondan udah lama banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-marah) Echy : “Heh udah diam semua!!” Meta : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang merebut gebetan teman sendiri, kamu aja yang naksir sama cowok lain, ngapain pake nyuruh aku??!” Luna : “Udah, udah... jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!” Echy : “Kita udah temanan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena masalah sepele kayak gini!” Olive : “Tidak. Aku tak akan terima semua ini!” (meninggalkan teman-temannya dan pergi menyendiri) Dan tak lama kemudian mereka masuk kelas dan pada saat itu bel pulang pun telah berbunyi. Ibu Guru pun segera mengakhiri pelajaran yang diberikan. 2
  • 3. Ibu Guru : “Baiklah anak-anak, karena bel pulang telah berbunyi kita akhiri pelajaran ini dengan hamdalah dan ucapan salam, silakan... Semua siswa : “Alhamdulillahi rabbil „alamin... Assalamu‟alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.” Ibu Guru : “Wa‟alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh” Kemudian semua siswa keluar kelas dengan membawa tasnya masing-masing. Dan ketika itu Olive tidak pulang dan merenung sendiri. Sialnya, tiga orang yang sangat jahat ini sudah mengetahui penyebab Olive merenung dan menyendiri dari teman-temannya. Alexa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan persahabatan mereka berlima. Dengan dua orang temannya yang setia yaitu Dela dan Syilfa, mereka mempengaruhi Olive supaya memusuhi dan membenci semua sahabatnya itu. Olive : (duduk termenung sendiri dan terdiam) Alexa : “Ehm.. kok cemberut sih??” (berusaha menarik simpati Olive) Syilfa : “Ada masalah ya, Liv?” Olive : “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget, kan??” Alexa : “Sabar aja deh, mending sementara nggak usah temanan deh sama mereka. Nanti kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu) Syilfa : “Iya, benar tuh,” (meyakinkan Olive) Olive : “Gitu, ya...?” Alexa : “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung sama kita berdua. Nanti kita akan bantu kamu ngalahin si Meta!” Dela : “Iya, benar Liv. Kita bela kamu kok.” Olive : “Emang boleh...??” Alexa, Syilfa, Dela : “Ya boleh, lah!!” Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak keputusannya ini, dia tidak begitu peduli saat itu. Dan setelah itu mereka pun pulang kerumahnya masing-masing. Disisi lain, keadaan rumah tangga orang tua Luna sedang dilanda pertengkaran hebat. Papanya yang selalu marah-marah bersikap keras dan memukul Mama Luna. Sementara itu Putri, adik Luna hanya bisa diam tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Papa Pratama : “Kamu ini bisanya bikin susah suami aja!!” Mama Mey : “Aku salah apa, Pa...?? 3
  • 4. Papa Pratama : “Kerjaan kamu seharian cuma shopping, arisan, ngumpul sama teman-teman. Nggak pernah ada dirumah. Lihat ni anak kamu jadi nggak ke urus!” Mama Mey : “Tapi Papa juga sibuk sendiri sama klaen-klaen di kantor. Nggak peduli sama istri dan anak-anak!!” (menangis dan memeluk Putri) Papa Pratama : (Plaak...! tamparan keras singgah di wajah Mama Mey) Putri : “Ma, Papa kok mukul-mukul Mama?” Mama Mey : (menagis) Disaat itu pula Luna datang dan terkejut melihat semua yang terjadi. Luna : “Mama...?!” (datang memeluk Mamanya) Keesokan harinya pada istirahat pertama Echy menceritakan semua yang terjadi kemarin antara Meta dan Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua itu. Echy : “Menurutku kamu harus cepat bikin keputusan. Kasih kepastian buat mereka berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.” Bondan : “Oke, oke...! Aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak bertengkar sia-sia.” Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya. Bondan : “Ta, Echy udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin. Benar kamu suka sama aku...? Meta : “Echy gak bohong kok soal yang kemarin itu!” Bondan : “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu jadi bertengkar sama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius didunia musikku.” Meta : “Oke. Aku ngerti kok. Cuma kayaknya sekarang Olive udah terlanjur terpengaruhi sama Alexa dan teman-temannya. Kayaknya bakal sulit buat ngembaliin dia kayak dulu lagi.” Olive, Alexa, Syilfa dan Dela pun datang dan berjalan melewati Bondan dan Meta. Namun bersikap tak acuh dan sama sekali tak peduli. Bondan : “Olive...?!” Olive berjalan terus tanpa berhenti. Tak lama kemudian bel masuk kelas berbunyi. Setelah itu Ibu Guru pun masuk, anak-anak duduk dengan rapi. 4
  • 5. Ibu Guru : “Assalamu‟alaikum, anak-anak...” Siswa : “Wa‟alaikumsalam Bu Guru...” Ibu Guru : “Baiklah anak-anak kita lanjutkan pelajaran kemarin tentang drama. Buka bukunya halaman 65.” Siswa : (semua siswa membuka buku Bahasa Indonesia) Ibu Guru : “Baiklah sebelum melanjutkan pelajaran Ibu mau bertanya dulu tentang yang telah kita bahas kemarin. Siapa yang masih ingat apa saja yang termasuk langkah-langkah dalam pementasan drama? Ayo siapa yang mau jawab...” Meta : (mengangkat tangan) “Buk...!? saya...” Ibu Guru : “Kamu mau jawab Meta???” Meta : “Saya mau permisi ke toilet buk...” Semua pun tertawa. Ibu Guru : “Ohh... silakan...” (sambil mengangguk) Sementara itu Alexa, Dela dan Syilfa merencanakan untuk mengerjai Meta. Alexa : “Dela, gimana kalau kita kerjain aja Meta?!” Dela : “Oke, tapi gimana caranya...?!” Alexa : (berpikir, lalu bertepuk sebelah tangan) “Ahaa... aku dapat ide..” Alexa membisikkan rencananya kepada Dela. Dela : “Bagus juga idemu...! (lalu Dela memberitahu kepada Syilfa, mereka saling memberi kode oke) Syilfa pun menghasut Olive untuk ikut melakukan rencananya itu. Syilfa : “Liv, kita kerjain aja yuk si Meta...” Olive : “Gimana caranya?” Lalu Syilfa membisikkan kepada Olive. Olive : “Buk, permisi...” (langsung menuju ke toilet untuk melaksanakan rencananya itu) Olive : “Hmm... mampus kamu!!! (tidak lama kemudian Olive kembali ke kelasnya tetapi Meta belum juga kembali ke kelas) Luna curiga, kenapa Meta belum kembali ke kelas, ia pun ingin menyusulnya. 5
  • 6. Luna : “Buk, permisi...” Ibu Guru : “Ya... silahkan. Sesampai Luna di toilet, Luna mendengar ada orang yang minta tolong. Meta : “Toloong... tolong buka pintu, siapa saja yang diluar... tolong aku...” Luna : “Eh... siapa di dalam...??” Meta : “Eh... Luna tolong bukakan pintunya. Ini aku Meta...!!” Luna : (membukakan pintunya) “Siapa yang ngerjain kamu Met...??” Meta : “Aku tidak tahu!! Ah... lupain ajalah...” (lalu mereka kembali ke kelasnya) Tidak lama kemudian bel pulang pun berbunyi. Keesokan harinya, Alexa, Syilfa, Dela, Meta, Olive, Luna dan Bondan mereka disuruh oleh Ibu Gurunya mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama. Mereka mengerjakan di rumah Luna. Meta : (mengetuk pintu) Meta, Echy : “Assalamu‟alaikum.” Luna : “Wa‟alaikumsalam... (dari belakang rumah) Echy : “Kenapa sih kalian tidak ngucapin salam?” Dela : “Iih ogah deh aku ngucapin salam.” Luna membukakan pintu. Luna : “Masuk yuk?” Mereka langsung mengerjakan tugasnya. Meta : “Apa tema yang kita angkat dalam drama kita ini?” Syilfa : “Terserah aja deh! Pokoknya aku pemeran pertama.” Echy : “Baiklah, kita ambil aja temanya tentang pendidikan. Bagaimana pendapat kalian, setuju apa gak!” Dela : “Itch, terserah kamu aja deh! Pokoknya kita terima bersih aja!” Alexa : “Eh... awas ya kalau, kamu, kamu dan kamu (sambil menunjuk Meta, Echy dan Luna) bilang sama Ibu Guru, aku gantung kalian.” Luna : “Ngapain kamu ngatur-ngatur kami...” 6
  • 7. Echy : “Udahlah Luna, kita kerjain ajalah!” Alexa, Syilfa dan Dela bergegas keluar rumah. Tiba-tiba Papa Luna pulang! Alexa, Syilfa, Dela : “Eh... om!! Udah pulang ya om.” Papa Pratama : “Iya!! Om masuk dulu ya???” (lalu masuk ke dalam rumah) Mama Mey : “Eh... Papa (sambil membuka jas Papa, Mama pun berkata) Mama Mey : “Pa... Papa tahu gak, tetangga sebelah udah beli mobil baru. Kita kapan Pa?? Masak pakai mobil itu terus!! Malu la Pa?” Papa Pratama : “Kamu ini ya? Ada-ada aja, suami baru pulang kerja, bukannya di sediakan minum, ini malah mintak duit, duit, duit dan duit, capek tahu??” Mama Mey : “Kok Papa marah-marah. Kan Mama cuma mintak mobil baru aja, gak lebih kok! Putri : “Papa, Mama, kok berantem terus sih. Mama Papa gak malu! Tuh lihat teman-teman kakak pada ngerjain tugas.” Luna : “Cuma malu Pa! Malu!!!” Putri : “Udahlah kak, gak ada gunanya kita marah kayak gini, gak ada manfaatnya.” Tiba-tiba teman Luna berpamitan untuk pulang! Bondan : “Luna! Kami pulang dulu ya...” Luna : “Ya!! Maaf ya teman-teman suasananya lagi gak enak!” Echy : “Kami pulang dulu ya Lun...” (mereka semua pun pulang) Keesokan harinya.Echy bermaksud ingin mengunjungi rumah Luna dan di perjalanannya ketika sudah sampai di depan rumah Luna ia melihat Putri berjalan sambil memegang kepalanya (cepat-cepat Echy membawa Putri ke Rumah Sakit). Sesampainya di Rumah Sakit ia langsung menelpon Luna. Echy : “Halo, Luna? Adik kamu di Rumah Sakit. Cepatan kamu ke Rumah Sakit Cempaka Husada.” Luna : “Hah, di Rumah Sakit?? Kenapa bisa?? Gimana keadaannya??” Echy : “ Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepatan kesini! Jangan lupa bilangin Mama dan Papa kamu!” Dan tak lama kemudian Luna datang terengah-engah, sambil berlari tergesa-gesa.” 7
  • 8. Luna : “Ya ampun... Putri!!” Dan tak lama pula Echy datang setelah menghadap dokter. Echy : “Tenang aja Luna, barusan dokter bicara sama aku, katanya Putri nggak apa-apa! Cuma sakit kepala biasa aja.” Luna : “Syukur deh kalau gitu.” Echy : “Oh ya, aku ke toilet dulu ya. Kamu disini aja jagain Putri sambil nunggu orang tua kamu datang.” Luna : “Iya, tapi jangan lama-lama. Aku takut sendirian disini.” Echy : “Oke.” Saat Echy berada di toilet, dia ingat akan teman-temannya yang pasti juga harus diberi tahu tentang ini. Tanpa menunggu lagi, Echy menelepon Meta dan Bondan. Setelah selesai memberitahu mereka, Echy keluar dari toilet dan hendak berjalan kembali ke ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan bahu seseorang. Betapa kagetnya Echy saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak adalah bahu Olive. Olive : “Aduuuuh...!” Echy : “Oh, maaf, maaf... nggak sengaja, lagi buru-buru.” Olive : “Iya, iya. Nggak apa-apa kok.” Echy : “Lho? Olive?? Ngapain kamu disini...?” Olive : “Eh, Echy.. Iya, aku habis ngantarin Mama check-up, tapi aku ada perlu, jadi Mama aku pulang duluan. Terus... kamu sendiri lagi ngapain disini?” Echy : “Ini, Putri adiknya Luna sedang sakit, sekarang lagi dirawat dikamar 555. Ini aku lagi nungguin Bondan sama Meta datang.” Olive : “Oooh..” Echy : “Kamu masih marah sama kita, Liv? Olive : “Awalnya aku memang marah! Tapi, stelah aku pikir-pikir ternyata kalian itu adalah sahabat yang berarti bagi aku.” Echy : “Liv, aku cuma mau beritahu, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia manfaatin keadaan kita yang lagi retak ini dengan menghasut kamu. Ingat Liv, kita udah lama sahabatan. Kita semua tahu siapa aja yang layak di ajak temanan. Dan Alexa nggak termasuk dalam kategori itu. Dia itu cuma mau ngehancurin kita aja.” Olive : “Tapi si Meta itu lho...” 8
  • 9. Echy : “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti kok. Masak kamu nggak bisa ngerti?” Olive : “Mmmh... gimana ya?? Iyasih, aku lihat Alexa itu nggak baik, tapi...” Echy : (menunggu Olive sambil menatap matanya dengan tajam) Olive : “...mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya sama Meta..?” Echy : „Nah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya Putri. Nanti kita tunggu Meta dan Bondan datang...” Olive : “Ya udah deh, yuk. Eh, tapi aku ke toilet dulu ya. Kamu jalan aja duluan, ntar aku nyusul kok.” Echy : “Oke, cepatan ya!” (langsung pergi) Sementara itu di kamar Putri.... Mama Mey : “Putri!! Anakku sayang, kenapa kamu nak...?” Papa Pratama : “Lihat ini! Ngurus anak aja nggak becus!!” Mama Mey : “Ini juga salah Papa! Selalu sibuk sampai nggak punya waktu buat nemanin Putri!” Luna : “Udah berhenti...!! Mama sama Papa kelakuannya sama aja! Putri lagi sakit masih aja bertengkar, Luna capek, Ma, Pa, dengarinnya!! Masalah itu gak bakal selesai kalau nggak diselesaiin baik-baik.. yang ada kejadian malah tambah berantakan. Coba deh Papa sama Mama ngertiin aku sama Putri. Kita nggak pengen Papa, Mama bertengkar terus! Luna mohon Pa, Ma!!” (sedikit menangis) Putri : “Mama... Papa... Putri pengen Mama sama Papa baikan seperti dulu lagi!” Papa Pratama : “Mama... Putri... Luna... Papa minta maaf, ya? Papa janji buat bakal nyediain waktu buat ngumpul bareng-bareng kalian semua. Papa sadar selama ini Papa terlalu sibuk di kantor.” (berbicara setelah termenung sejenak) Putri : “Iya.. kita semua maafin Papa! Tapi Papa janji ya nggak boleh mukul Mama lagi...?” Papa Pratama : “Iya sayang...” (sambil tersenyum) Kemudian Echy telah kembali dari toilet bersamaan dengan Meta dan Bondan. Tak lama kemudian Olive mengetuk pintu. Olive : “Ehm... aku boleh masuk, kan?” (sedikit ragu) Putri : “Eh, kak Olive. Nggak apa-apa, masuk aja kak.” 9
  • 10. Olive : “Sebenarnya... selain mau jenguk Putri, aku datang juga untuk minta maaf atas semua kesalahanku sama kalian selama ini. Echy udah jelasin semua ke aku. Kalian mau kan maafin aku...?” Meta : “Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku juga ya?” Bondan : “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, teman??” Echy : “Aku juga senang kalau kita semua akur lagi kayak dulu.” Luna : “Makanya, lain kali kalau mau naksir cowok nggak usah pake acara kompakan...!” Semua : (tertawa bersama-sama) Syilfa : “Eh, sorry kalau ganggu. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian. Selama ini aku salah memilih teman.” (tiba-tiba muncul bersama Dela) Dela : “Ya, kami berdua sadar kalau Alexa cuma manfaatin aku aja. Kalian mau kan, terima kami jadi teman kalian??” Semua : “Ya boleh, lah...!!” Sesaat kemudian handphone Syilfa berdering nyaring, mengejutkan semua orang. Ternyata dari orang tua Alexa yang mengatakan bahwa Alexa mengalami kecelakaan. Meta : “Lho kok...?!” Syilfa : “Alexa mengalami kecelakaan...” Bondan : “Terus keadaannya gimana sekarang...?” Olive : “Di Rumah Sakit mana?” Luna : “Parah apa nggak?” Putri : “Alexa itu siapa ?” Syilfa : (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu) Echy : “Gini aja. Sekarang biar Syilfa ceritain semua yang dia tahu tentang keadaan Alexa.” Putri : “Iya, ayo cerita. Putri juga ingin tahu!” Syilfa hanya diam. Dia masih shock dengan banjir pertanyaan barusan. Olive : “Syilfa??” 10
  • 11. Syilfa : “Hm, jadi gini. Sekitar satu jam yang lalu Alexa ceritanya mau kesini. Dan tadi berita dari orang tuanya bilang kalau Alexa ditemuin jatuh diperempatan dekat sini. Katanya keadaannya cukup kritis.” Meta : “Rumah sakit mana?” Syilfa : “Emm, Cempaka apaan gitu, lupa aku...” Bondan : “Cempaka Husada, Ta?” Syilfa : “Nah, itu! Benar!” Bondan : “Ya ampun Ta, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo, ayo kita tanya ruangan mana!” Olive : “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. Om, Tante, kita semua permisi dulu ya!!” Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat Alexa dirawat. Syilfa : “Alexa... kamu nggak apa-apa kan?” Alexa : “Aku udah agak mendingan kok... makasih ya kalian semua udah mau jenguk aku.” Meta : “Ya.. walaupun kita masih agak kesal sama kamu.” Bondan : “Udahlah... yang kemarin nggak usah di ungkit-ungkit lagi...” Alexa : “Hmm, aku minta maaf ya, selama ini aku banyak banget salah sama kalian. Mau kan, maafin aku??” Meta : “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!” Alexa : “Apa syaratnya?” Meta : “Kalau kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!” Luna : “Eitz... satu lagi, adik aku juga di ajak ya?” Semua : (tertawa bersama-sama dengan bahagia) 11
  • 12. DRAMA ARTI SAHABAT D I S U S U N OLEH: KELOMPOK I 1. Desi Lasmi sebagai Olive 2. Reska Zahera sebagai Meta 3. Yustania sebagai Echy 4. Henny Yoriza sebagai Luna 5. Fadhli Syar sebagai Bondan 6. Wahdi Saputra sebagai Papa Pratama 7. Ani Yuliza sebagai Mama Mey 8. Rida Helyani sebagai Putri 9. Ayu Atika sebagai Ibu Guru 10. Novita Safitri sebagai Alexa 11. Fitri. K sebagai Syilfa 12. Wiwik Slastari sebagai Dela 12