2. QS Al A’raf:96
ْوَقَّتا َو واُنَمآ ٰىَرُقْال َلْهَأ َّنَأ ْوَل َومِهْيَلَع اَنْحَتَفَل ااَك َرَبتَنِِّم
َف واُبَّذَك نِكٰـَل َو ِض ْرَ ْاْل َو ِاءَمَّسالِسْكَي واُناَك اَمِب مُهاَنْذَخَأَونُب
﴿٩٦﴾
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.
3. Makna Barokaat
• Secara etimologi, kata barokaat adalah bentuk jamak dari kata
barkah, mashdar (infinitif) dari kata baroka-yabriku-barkan-
barakatan. Di dalam al-Quran kata barokaat dan kata-kata yang
seakar dengannya terulang sebanyak 32 kali.
– An Ni’mah - nikmat
– Dalam Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi disebutkan,
berkah memiliki dua arti:
• (1) tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan
• (2) kebaikan yang berkesinambungan. Menurut Imam Nawawi, asal makna
berkah ialah “kebaikan yang banyak dan abadi”
– Ziyadatul khair, yakni “bertambahnya kebaikan” (Imam Al-Ghazali,
Ensiklopedia Tasawuf)
4. Maka Barokaat
• Secara Istilah:
– Barokaat (berkah) adalah suatu rahmat yang istimewa yang
dianugerahkan Allah kepada makhluk-Nya atas dasar kasih
sayang Allah dengan memberikan berbagai kenikmatan baik
berupa materi maupun non materi sebagai bentuk timbal balik
dari ketaatannya kepada Allah SWT.
5. Al Barokah dalam Al Qur’an
• QS. Al-Fushshilat: 10
َو اَهِق ْوَف نِم َيِسا َو َر اَهيِف َلَعَج َوَك َارَبَّدَق َو اَهيِفامَّيَأ ِةَعَب ْرَأ يِف اَهَتا َوْقَأ اَهيِف َرَينِلِئاَّسلِِّل ًءا َوَس
• Artinya: Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di
atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-
makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban)
bagi orang-orang yang bertanya.
• Keberkahan yang dilimpahkan oleh Allah SWT bagi seluruh mahluk melalui
penciptaan gunung-gunung, tanah, manusia dan fauna yang beraneka ragam
dengan beraneka ragam manfaat yang terkandung di dalamnya.
6. • QS. Al-Naml: 8
نَأ َيِدوُن اَهَءاَج اَّمَلَفَك ِورُبَل ْوَح ْنَم َو ِارَّنال يِف نَمَينِمَلاَعْال ِِّبَر ِ َّاَّلل َانَحْبُس َو اَه
• Artinya: Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia: "Bahwa
telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-
orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam". (QS. Al-Naml: 8).
• Kebahagiaan yang dianugerahkan kepada orang yang memiliki keimanan
yang kuat, kelebihan dan keistimewaan tersendiri.
7. • QS. Hud: 48.
َو اَّنِِّم م ََلَسِب ْطِبْها ُحوُن اَي َليِقٍَاتكَرَبَلَع َو َْكيَلَعُهُعِِّتَمُنَس ٌمَمُأ َو ۚ َكَعَّم نَّمِِّم مَمُأ ٰىٌابَذَع اَّنِِّم مُهُّسَمَي َّمُث ْم
ٌميِلَأ
• Artinya: Difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan
penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari
orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri
kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan
ditimpa azab yang pedih dari Kami". (QS. Hud: 48).
• Karunia Allah yang diberikan kepada setiap makhluk atas dasar kemurahan
Allah dan kasih sayang Allah.
• Al A’raf;96
8. • QS. Al-An’am: 92,
ُهَانْلَنزَأ ٌَابتِك اَذَٰه َوٍكَارَبُمَْنيَب يِذَّلا ُقِِّدَصُّمَح ْنَم َو ٰى َرُقْال َّمُأ َرِذنُتِل َو ِهْيَدَيَونُنِمْؤُي َينِذَّلا َو ۚ اَهَل ْو
ِفاَحُي ْمِهِت ََلَص ٰىَلَع ْمُه َو ۖ ِهِب َونُنِمْؤُي ِة َر ِخ ْاْلِبَونُُظ
• Artinya: Dan ini (Al-Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang
diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar
kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan
orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada
adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Quran) dan mereka
selalu memelihara sembahyangnya. (QS. Al-An’am: 92)
• Diberikan keistimewaan
• Al-An’am: 155, al-Anbiya: 50, Shod: 29
9. • QS Al-Dukhon: 3.
ةَلْيَل يِف ُهَانْل َنزَأ اَّنِإةَك َارَبُّمَۚين ِرِذنُم اَّنُك اَّنِإ
• Artinya: sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam
yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan. (QS. Al-Dukhon: 3)
• Berlipat gandanya pahala orang yang beribadah karena kebaikan
Allah.
• Al-Nur: 35, 61, al-Qoshshash: 30,
10. Tiga Bentuk Keberkahan
1. Berkah dalam Usia/Waktu
2. Berkah dalam Makanan/Harta
3. Berkah dalam Keturunan
11. Berkah Dalam Usia/Waktu
• Usia/waktu yang ada dimanfaatkan untuk kebaikan, baik dalam
bentuk mencari harta, memperluas ilmu maupun
memperbanyak amal yang shaleh.
﴿ ِرْصَعْال َو١﴿ رْسُخ يِفَل َانَسنِ ْاْل َّنِإ ﴾٢َت َو ِتاَحِلاَّصال واُلِمَع َو واُنَمآ َينِذَّلا ََّّلِإ ﴾ِِّقَحْالِب ا ْوَصا َو
﴿ ِْربَّصالِب ا ْوَصا ََوت َو٣﴾
• ”Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta
saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk
kesabaran.”(al-Ashr: 1-3)
12. Berkah Dalam Makanan/Harta
• Makanan yang halal dan thayyib
– Halal jenis/zatnya
– Halal cara memperolehnya
– Makanan yang diberkahi juga adalah yang thayyib, yakni yang sehat dan bergizi
اًبِِّيَط ًَّل ََلَح ُهـَّلال ُمُكَق َز َر اَّمِم واُلُك َوواُقَّتا َو َۚۚهـَّلالَأ يِذَّلا﴿ َونُنِمْؤُم ِهِب مُتن٨٨﴾
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya (Al
Maidah:88)
– Agar berkah, makanan itu harus dimakan sewajarnya atau secukupnya, hal ini
karena Allah sangat melarang manusia berlebih-lebihan dalam makan maupun
minum
ْسُت ََّل َو واُب َرْشا َو واُلُك َو د ِجْسَم ِِّلُك َدنِع ْمُكَتَني ِز واُذُخ َمَدآ يِنَب اَيواُف ِريِف ِرْسُمْال ُّب ِحُي ََّل ُهَّنِإ ۚۚ﴿ َن٣١﴾
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indak di setiap memasuki masjid, makan
dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan (Al A’raf:31).
13. • Harta yang berkah adalah harta yang digunakan untuk
meringankan beban orang lain. Menolong orang yang
membutuhkannya. Harta yang tidak berkah adalah harta
yang disimpan, seperti air yang tidak mengalir, sehingga
menjadi sarang berbagai kuman (penyakit). Pemiliknya
menjadi serakah dan orang di sekitarnya mendengkinya.
14. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada Hakim bin
Hizam,
َذَخَأ ْنَمَف ، ٌة َوْلُح ٌةَر َِضخ َلاَمْال اَذَه َّنِإ ُميِكَح اَيِهيِف ُهَل َك ِورُب سْفَن ِة ََاوخَسِب ُهُهَذَخَأ ْنَم َو ،
ُكْأَي ىِذَّلاَك ِهيِف ُهَل ْكَارَبُي ْمَل سْفَن ِافَرْشِإِبٌْريَخ اَيْلُعْال ُدَيْال ، َُُبْشَي ََّل َو ُلَلْفُّسال ِدَيْال َنِمى
“Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa
yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan
tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun
barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu
tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak
kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di
bawah”
HR. Bukhari no. 1472.
15. Berkah Dalam Keturunan
• Keturunan yang berkah adalah keturunan yang
mendatangkan kebaikan.
• Lahirnya generasi yang shaleh. Generasi yang shaleh
adalah yang kuat imannya, luas ilmunya dan banyak
amal shalehnya.
16. Seluruh Kebaikan dan Keberkahan
Berasal dari Allah SWT
َت ْنَم َكْلُمْال يِتْؤُت ِكْلُمْال َكِلاَم َّمُهَّلال ِلُقَت ْنَّمِم َكْلُمْال ُع ِزْنَت َو ُءاَشُءاَشَت ْنَم ُّزِعُت َو ُءاَش
ُءاَشَت ْنَم ُّلِذُت َوُْريَخْال َكِدَيِبىَلَع َكَّنِإٌيرِدَق ءْيَش ِِّلُك
”Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau
berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan
orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu” (QS. Ali Imron: 26).
17. اَم َوِ َّاَّلل َنِمَف ةَمْعِن ْنِم ْمُكِب
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-
lah (datangnya)” (QS. An Nahl: 53).
ِ َّاَّلل ِدَيِب َلْضَفْال َّنِإ ْلُق
“Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah” (QS. Ali Imron:
73).
18. Dua Syarat Meraih
Keberkahan
1. Beriman kepada Allah SWT
َّالُظ ُهُبَسحَي ةَعقيِب رابَسَك مُهُلٰـعمَأ رواَفَك َذينَّلا َوُهد ِجَي مَل ُهَءجا ذاِإ ٰىِّتَح ًءما ُنأمـ
ُهَبسا ِح ُهٰىِّف َوَف ُهَدنِع َهـَّلال َدَج َو َو أًيـَشَّلال َو ۚ﴿ ِبسا ِالح ُُريَس ُهـ٣٩﴾
Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-
orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak
mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah
disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-
amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-
Nya (An Nur:39)
19. نَم ًءباَه ُهٰـلنَعَجَف لَمَع نِم لواِمَع ما ٰلىِإ مناِدَق َو﴿ اًثور٢٣﴾
Kami berikan balasan kepada mereka atas amal yang mereka
lakukan dan Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang
beterbangan.” (Al Furqon:23)
20. 2. Taqwa dan Amal saleh, yaitu menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya sesuai dengan syariat yang diajarkan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW).
َّنَيِيحُنَلَف ٌنِؤمُم َوُه َو ٰنثىُأ وَأ رَكَذ نِم اًحِلٰـص َلِمَع نَمُهًةَبِِّيَط ًة ٰيوَحَجرَأ مُهَّنَي َِجزنَل َو ۖۚمُه
َلونَمعَي كانوا ما ِنَسحَأِب﴿٩٧﴾
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan
Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan (An Nahl:97)
21. ُهَل لَعجَي َهـَّلال ِقَّتَي نَم َواًجَخرَم﴿٢َّل ُيثَح نِم ُهقُرزَي َو ﴾ُبِسَتحَي
.... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. (At-Tholaq:2)
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-
sangkanya.... (At Tholaq:3)
نَم َوُهَل لَعجَي َهـَّلال ِقَّتَياًسرُي ِه ِمرَأ نِم﴿٤﴾
ِقَّتَي نَم َوَهـَّلالِهِتأـِِّيَس ُهنَع رِِّفَكُيمِعُظُي َواًجرَأ ُهَل﴿٥﴾
.... Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah
menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya (At Tholaq:4)
... dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat
gandakan pahala baginya (At Tholaq:5)
22. Penutup
• Keberkahan adalah sesuatu hal yang sangat bernilai.
Wujud nyatanya nampak susah diukur, akan tetapi
sejatinya dapat dirasakan dalam bentuk pencitraan,
derajat, dan kemuliaan.
• Maka, seseorang yang memperoleh keberkahan akan
menjadi manusia yang memiliki tambahan nilai, baik di
mata manusia maupun di sisi Allah SWT.