Sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik dapat dikelompokkan berdasarkan parameter teknis seperti arus, tegangan, jarak, dan konstruksi, serta dilengkapi peralatan pengamanan untuk mendistribusikan tenaga dari pusat pembangkit ke konsumen dengan aman.
1. SISTEM TRANSMISI
• Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan
tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat
beban melalui saluran transmisi.
• Saluran transmisi akan mengalami rugi-rugi
tenaga, maka untuk mengatasi hal tersebut
tenaga yang akan dikirim dari pusat
pembangkit ke pusat beban harus
ditransmisikan dengan tegangan tinggi
maupun tegangan ekstra tinggi.
2.
3. SISTEM DISTRIBUSI
Sistem Distribusi berfungsi
mendistribusikan tenaga listrik ke
konsumen yang berupa pabrik, industri,
perumahan dan sebagainya. Transmisi
tenaga dengan tegangan tinggi maupun
ekstra tinggi pada saluran transmisi di
rubah pada gardu induk menjadi
tegangan menengah atau tegangan
distribusi primer, yang selanjutnya
diturunkan lagi menjadi tegangan untuk
konsumen
4.
5.
6. • Saluran Transmisi Tegangan Tinggi PLN
kebanyakan mempunyai tegangan 70 KV,
150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan
500 KV dalam praktek saat ini disebut
sebagai tegangan ekstra tinggi.
• Tegangan Distribusi primer yang dipakai PLN
adalah : 20 KV, 12 KV dan 6 KV.
Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa
tegangan distribusi primer PLN yang
berkembang adalah 20 KV
7.
8.
9.
10. Kapasitas terpasang: 19.615 MW
Daya Mampu Netto : 18.402 MW Generation Mix 2004:
Jumlah pembangkit: 216unit. - Coal = 47.7% - Gas = 17.4%
Panjang transmisi: 18.532 kms. - Oil = 21.6% - Hydro = 5.3%
Jumlah trafo: 45.526 MVA - Geothermal = 6.9
Data 2004 : Produksi : 92.6 TWh
Data 2005 : Beban Puncak tertinggi : 14.821 MW (29 April 2005)
PT Indonesia Power : 8.952 MW - 122 unit
PT PJB : 6.471 MW - 70 unit
PLN PMT : 858 MW - 6 unit
IPPs : 3.334 MW - 18 unit
InstalledCapacity : 19.615MW - 216unit
MUARA KARANG
SOPP (OIL) : 300 MW
SOPP (G) : 400 MW
CCPP : 508 MW
MUARA TAWAR
CCPP (OIL) : 920 MW
CIRATA
HEPP : 1008 MW
SURALAYA
SCPP 1-4 : 1600 MW
SCPP 5-7 : 1800 MW
P R I O K
SOPP (OIL) : 100 MW
GTPP (OIL) : 52 MW
CCPP : 1180 MW
SALAK IPP
Geo.PP : 183 MW
KRACAK/UBRUG
HEPP : 37 MW
JATILUHUR (PJT)
HEPP : 180 MW
SUNYARAGI
GTPP : 80 MW
JELOK/TIMO/KD.OMBO
HEPP : 55 MW
PLENGAN/LAMAJAN
HEPP : 47 MW
KAMOJANG
Geo.PP : 140 MW
W.LINTANG/SEMPOR
HEPP : 19 MW
MRICA/GARUNG/KETENGER
HEPP : 215 MW
WONOGIRI/MICRO HYDRO
HEPP : 16 MW
BRANTAS
HEPP : 275 MW
G R E S I K
SOPP (OIL) : 200 MW
SOPP (G) : 400 MW
GTPP : 40 MW
CCPP : 1578 MW
TAMBAK LOROK
SOPP (OIL) : 300 MW
CCPP : 1034 MW
P E R A K
SOPP (OIL) : 100 MW
G R A T I
GTPP : 302 MW
CCPP : 462 MW
PAITON PLN
SCPP : 800 MW
PESANGGARAN
Diesel PP : 66 MW
GTPP : 125 MW
SAGULING
HEPP : 700 MW
GILIMANUK
GTPP : 134 MW
CILACAP
GTPP (OIL) : 55 MW
PAITON IPP
SCPP : 2450 MW
SALAK PLN
Geo.PP : 180 MW
DARAJAT PLN
Geo.PP : 55 MW
WAYANG WINDU
Geo.PP : 110 MW
DIENG
Geo.PP : 50 MW
PEMARON
GTPP : 98 MW
CIKARANG LISTRINDO
CCPP : 150 MW
GILITIMUR
GTPP : 40 MW
DARAJAT IPP
Geo.PP : 95 MW
MUARA TAWAR
GTPP (OIL) : 858 MW
Sistem Tenaga Listrik JAMALI
CLGON
SLAYA
KMBNG BKASI
GNDUL
CWANG
CBATU
CIBNG CRATA
SGLNG BDSL
N
CRBON
KLTEN
UNGAR PWRDI
SBBR
T
GRSIK
SBLTN
PITON
KDIRI
MADURA
BLRJA
DEPOK
MRTWR
CSKAN
TJATI
BABAT
GRATI
TSMYA
11. SISTEM PEMBANGKITAN
Tenaga listrik dibangkitkan dan dibangun di
pusat-pusat listrik. Menurut asal dan sumber
dari mana tenaga listrik ini dibuat, maka dapat
dikenal :
Energi alam yang berasal dari fossil seperti
batu bara, minyak bumi dan gas alam akan
menghasilkan pembangkit thermal berupa Pusat
Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga
Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD),
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
Energi Alam yang berupa bahan galian seperti
uranium dan thorium akan menghasilkan
pembangkit thermal seperti Pusat Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)
12. SISTEM PEMBANGKITAN
– Energi alam yang berasal dari air terjun
maupun aliran sungai akan
menghasilkanpembangkit hidro berupa Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA)
– Energi alam berupa tenaga angin, tenaga
pasang naik dan pasang surut air laut masih
belum termanfaatkan dengan baik
– Energi alam yang berasal dari tenaga matahari
masih dikembangkan terus, sehingga belum
dipasarkan secara komersial.
14. Apakah sel surya ?
• Sel Surya terbuat dari bahan Silikon Polikristalin dengan
tebal +/- 0,5 mm berupa keping.
• Setiap keping silikon merupakan hubungan p – n dengan
kontak logam dibelakang dan didepan ( bagian yang
menghadap sinar matahari ).
• Logam bagian depan dibuat sepotong sepotong shg tidak
menghalangi sinar matahari untuk mencapai keping silikon.
• Didalam keping ,sinar matahari memberikan energinya dan
dipakai untuk memisahkan pembawa muatan listrik positip
(hole) dari pembawa muatan negatip (elektron)
• Hole (+) yang terjadi dikumpulkan pada sisi type p,
elektronnya pada sisi type n
• Pemisahan ini terjadi karena ada medan listrik pada daerah
antar muka type p dan n terjadilah BATERAI.
16. SISTEM PEMBANGKITAN
Sistem Pembangkitan tenaga listrik pada
umumnya dapat dikategorikan hanya dua
macam pembangkit yakni :
Pembangkit listrik tenaga thermal; seperti
PLTU, PLTG, PLTD, PLTPB, dan PLTN
Pembangkit listrik tenaga hydro, seperti :
PLTA, PLT Minihydro, PLT Micorhro, PLT
Picohydro
17. PLTA
– Jenis aliran sungai langsung (run of river), PLTA jenis ini
menggunakan aliran sungai langsung secara alamiah. Besar
daya listrik yang dibangkitkan tergantung pada deras air sungai
yang cukup untuk dapat mengoperasikan turbin dengan
generatornya. Bila aliran air sungai dapat cukup lama
dipergunakan untuk pembangkit maka PLTA jenis ini dapat
dipergunakan untuk memikul beban dasar dari system tenaga
listrik.
– Jenis dengan kolam pengatur untuk mengatur aliran sungai,
bangunan kolam pengatur dapat melintang sungai dan
membangkitkan tenaga listrik sesuai dengan perubahan beban.
PLTA dapat dikategorikan berdasarkan aliran
air menjadi 3 macam :
18. PLTA
• Jenis waduk, mempunyai
bendungan yang besar yang
dibangun melintang sungai,
sehingga terjadi danau buatan.
Tenaga listrik yang dihasilkan dapat
di manfaatkan sepanjang tahun.
• Jenis dipompa, memanfaatkan
tenaga listrik yang berlebihan pada
saat tenaga pemakaian listrik
berkurang pada tengah malam untuk
memompa air dari bagian yang
mempunyai elevasi rendah ke
bagian penyimpanan yang
mempunyai elevasi yang lebih tinggi,
air ini dimanfaatkan untuk
pembangkitan tenaga listrik selama
jam beban puncak untuk memenuhi
permintaan tenaga listrik dari
system.
23. SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK
Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari
pusat-pusat pembanngkit tenaga listrik yang jauh dari
pusat-pusat beban, dan juga untuk saluran interkoneksi
antara system tenaga listrik yang satu dengan system
tenaga listrik yang lain, yang pada dasarnya dapat
dikategorikan menjadi :
• Berdasarkan arus terdiri dari saluran transmisi arus
bolak-balik dan saluran transmisi arus searah.
• Berdasarkan tegangan terdiri dari saluran tegangan
rendah, saluran tegangan menengah, saluran
tegangan tinggi, dan saluran ekstra tinggi, yang
masing-masing mengikuti standar tertentu.
24. SISTEM PENYALURAN TENAGA
LISTRIK
• Berdasarkan penempatan terdiri dari saluran udara dan
saluran bawah tanah.
• Berdasarkan jarak terdiri dari saluran transmisi jarak
pendek sekitar sampai dengan 50 mil saluran transmisi
jarak menengah antara 50 mil sampai dengan 150 mil
dan saluran transmisi jarak jauh lebih dari 150 mil.
• Berdasarkan karakteristiknya saluran transmisi
mempunyai parameter yang terdiri dari resistans,
induktans, kapasitans dan konduktans.
25. SISTEM DISTRIBUSI
Sistem distribusi tenaga listrik berfungsi untuk membagi tenaga listrik ke
konsumen baik pabrik, industri, komersial dan umum untuk kebutuhan
tenaga listrik perumahan yang dapat di klasifikasikan menjadi :
• Berbagai tipe saluran distrbusi yang terdiri dari :
– Menurut arus, searah dan bolak-balik
– Menurut besar tegangan yang dipakai
– Menurut frekuensi yang dipakai
– Menurut jenis konstruksi yang dipakai
– Menurut beban, penerangan, komersial dan industri
– Menurut bentuk sambungan, 3 fasa 3 kawat, 3 fasa 4
kawat, fasa tunggal
– Menurut hubungan rangkaian, radial, tertutup (loop), dan
jaringan jala (network)
– Menurut sistem pentanahan titik netralnya
26. SISTEM DISTRIBUSI
• Berdasarkan peralatan terdiri dari tiang
penyangga, penghantar, isolator, dan trafo
distribusi
• Berdasarkan pengamanan gangguan sistem
distribusi :
– Pengamanan terhadap arus lebih dapat
mempergunakan pengamanan lebur, penutup balik
otomatis dan pemutus tenaga untuk distribusi
saluran udara; pengaman lebur dan pemutus
tenaga untuk saluran distribusi bawah tanah.
– Pengaman terhadap gangguan tegangan lebih,
untuk saluran distribusi udara memakai arester
atau penangkal petir