Kurikulum 2013 bertujuan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terintegrasi. Proses pembelajaran yang mendorong kreativitas meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba secara personal dan kolaboratif. Penilaian yang mendukung kreativitas meliputi tugas dengan jawaban fleksibel, mentolerir jawaban nyeleneh, menekank
2. Ucapan Terima Kasih
Kepada Yang Saya Hormati:
Tim Nara Sumber
Tim Pengarah
Tim Inti (Perumus)
Tim Kerja (Penyusun) Kurikulum
Tim Kerja (Penulis) Buku
Partisipan Penggalangan Masukan
Partisipan Uji Publik
Serta
semua yang menunggu berlakunya kurikulum 2013 ini
3. Daftar Isi
1 Apa Urgensi Pengembangan Kurikulum 2013?
2 Mengapa Harus Ada Pengembangan Kurikulum 2013?
3 Apa Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 2013?
4 Apa Tema Pengembangan Kurikulum 2013?
5 Apa Saja Yang Berubah Pada Kurikulum 2013?
6 Seperti Apa Rumusan SKL Pada Kurikulum 2013?
7 Seperti Apakah Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013?
8 Apa Saja Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013?
9 Perbaikan Apa Yang Dapat Diharapkan Dari Kurikulum 2013?
10 Bagaimana Strategi Implementasi Kurikulum 2013?
11 Jadwal Sosialisasi
3
5. Bonus Demografi Sebagai Modal
"Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan
Modal
Kompeten
SDM Pembangunan -Kurikulum
- PTK
Usia Produktif Transformasi Melalui Pendidikan
-Sarpras
Melimpah Beban -Manajemen
Tidak Kompeten
Pembangunan 5
6. Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade Akhir Abad 20 Abad 21 - dst
Pembangunan
Pembangunan Ekonomi
Kesejahteraan Berbasis
Berbasis Sumberdaya
Peradaban
Sumber Daya Alam
Transformasi Peradaban sebagai
sebagai
Modal Pembangunan
Modal Pembangunan Melalui
Sumber Daya Manusia Pendidikan SDM Beradab
sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan
Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai
Pasar/Pengguna Pelaku/Produsen
Kekayaan
Kekayaan Alam Peradaban
SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya
[Berkarakter kuat]
7. Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Sosial
Pembangunan
Kesejahteraan
Modal Modal
Modal Budaya
Peradaban SDM
Modal
Pengetahuan/
Keterampilan
7
8. 2
Mengapa Harus Ada
Pengembangan Kurikulum 2013?
8
9. Dinamika Kurikulum
Pedagogi, Psikologi
Perkembangan Perubahan SDM yang
Kebutuhan Kompeten
Pengembangan
Kurikulum
Akademik Pengetahuan Pengetahuan
Industri Keterampilan Keterampilan
Sosial-Budaya Sikap Sikap
9
10. Refleksi dari Hasil TIMSS 2007
Reasoning
Applying
Knowing
Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance
[memerlukan reasoning], sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78% siswa
Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori rendah [hanya memerlukan knowing, atau
hafalan] , sedangkan hanya 10% siswa Korea yang hanya dapat mengerjakan soa-soal semacam itu.
Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning
11. Refleksi dari Hasil PISA 2009
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60% Level 6
50% 50% Level 5
40% 40%
30% 30% Level 4
20% 20% Level 3
10% Matematika IPA
10%
0% 0% Level 2
Level 1
Below Level 1
100% Level 6
90%
80%
70% Level 5 Hampir semua siswa Indonesia hanya
60%
50% menguasai pelajaran sampai level 3
40% Level 4
30% saja, sementara negara lain banyak yang sampai
20%
10% Bahasa Level 3 level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa
0%
semua manusia diciptakan sama, interpretasi
Level 2
dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan
Level 1b berbeda dengan tuntutan zaman
Level 1a penyesuaian kurikulum
12. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
(tersedia dimana saja, kapan saja) observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
Komputasi merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
(lebih cepat memakai mesin) menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
Otomasi analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
(menjangkau segala pekerjaan rutin) mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
Komunikasi kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
(dari mana saja, ke mana saja) masalah
12
13. Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir Pembelajaran dan Inovasi Informasi, Media and
• Fleksibel dan adaptif • Kreatif dan inovasi Teknologi
• Berinisiatif dan mandiri • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Melek informasi
• Keterampilan sosial dan budaya • Komunikasi dan kolaborasi • Melek Media
• Produktif dan akuntabel • Melek TIK
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Kerangka ini menunjukkan bahwa
berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif, a
daptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 13
14. Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
•Mendukung Keseimbangan
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
penilaian: tes satandar serta
penilaian normatif dan sumatif hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
•Menekankan pada pemanfaatan termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
umpan balik berdasarkan kinerja dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembe-
lajaran, dukungan SDM dan
infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengala-man
dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan konteks
dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan
komunitas dalam
pembelajaran, baik langsung
maupun online 14
16. Strategi Peningkatan Capaian Pendidikan
Pembelajaran
siswa aktif
berbasis
kompetensi
Efektivitas
Pembelajaran
(Kurikulum,
Guru, ....)
0 SD 6 SMP 9 SM 12
Wajar Dikdas 9 Tahun PMU
Periode 1994-2012 Mulai 2013
16
17. Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran
Iklim Pembelajaran yang mengedepankan
akademik, bud pengalaman personal melalui Mengamati
aya sekolah/ (menyimak, melihat, membaca, mendengar),
kampus, .... Menanya, Menalar, Mencoba, Mengkomunik
asikan, ....
Sistem Nilai:
-Universal Efektivitas Efektivitas Efektivitas Transformasi
-Nasional Interaksi Pemahaman Penyerapan Nilai
-Lokal
Penilaian pada
Manajemen dan kemampuan Kesinambungan
Kepemimpinan proses, nilai dan Pembelajaran
pengetahuan, serta secara horisontal
kemampuan menilai dan vertikal
sendiri
17
18. Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
No Rasionalitas
1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan
melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam
pelajaran
2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT
(Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]
3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi
didukung dengan pembelajaran tutorial
18
19. Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
Ages 12 to 14
10 000
Total number of intended instruction hours
Ages 9 to 11
9 000 Ages 7 to 8
8 000
7 000
6 000 = 15%
5 000
4 000
3 000
2 000
1 000
0
Luxembourg
Italy
Turkey
Germany
Hungary
Estonia
Australia
Ireland
Portugal
Iceland
Greece
Indonesia
Chile
France
England
Poland
Korea
Austria
Israel
Netherlands
Canada
Japan
Spain
Sweden2
Finland
Denmark
Norway
Russian Federation
Belgium (Fr.)3
Slovak Republic
Czech Republic1
Mexico
Slovenia
Belgium (Fl.)
OECD average
1. Minimum number of hours per year.
2. Estimated because breakdown by age is not available.
3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.
Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.
Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). 19
21. Kebudayaan Pendidikan
Bangsa yang Cerdas
Sosial
Kultural
Spiritual
Kinestesis
Intelektual
Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya
Bangsa yang Beradab
Afektif
Kreatif
Inovatif
Produktif
Peran Pendidikan dan Kebudayaan
Bangsa yang
Kolaboratif-Kompetitif
21
22. Tema Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan
yang terintegrasi
22
24. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar] Personal
- Experimenting [mencoba]
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui
proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 24
24
25. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn
from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua
jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan
pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban
nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian
25
spontanitas/ekspresif, dll
25
26. Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the
Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of
Executive Function.
• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan
neuron yang terkait satu sama lain
• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang
sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang
[low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills
untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high
order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui
pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses
mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta
didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk
26
pengambilan keputusan
27. Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Watak/Perilaku Kolektif
Kompetensi: Watak/
Sistem -Sikap Aktualisasi Internalisasi
Perilaku
Nilai -keterampilan (Action) (Reflection)
-Pengetahuan Individu
Kurikulum
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
Pembelajaran
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
27
30. Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
Lulusan aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
pelajaran matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
(ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) • Tematik Integratif • Mata • Mata pelajaran • Mata
dalam semua pelajaran wajib dan pilihan Pelajaran
mata pelajaran wajib, pilihan,
dan vokasi
30
31. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Struktur • Holistik dan • TIK menjadi media • Perubahan • Penyesuaian jenis
Kurikulum integratif berfokus semua sistem: ada keahlian
(Mata pada alam, sosial, matapelajaran matapelajaran berdasarkan
pelajaran dan budaya) • Pengembangan diri wajib dan ada spektrum kebutuhan
dan alokasi • Pembelajaran terintegrasi pada matapelajaran saat ini
waktu) dilaksanakan setiap pilihan • Penyeragaman mata
(ISI) dengan pendekatan matapelajaran dan • Terjadi pelajaran dasar
sains ekstrakurikuler pengurangan umum
• Jumlah • Jumlah matapelajaran • Produktif
matapelajaran dari matapelajaran dari yang harus disesuaikan dengan
10 menjadi 6 12 menjadi 10 diikuti siswa tren perkembangan
• Jumlah jam • Jumlah jam • Jumlah jam Industri
bertambah 4 bertambah 6 bertambah 2 • Pengelompokkan
JP/minggu akibat JP/minggu akibat JP/minggu mata pelajarn
perubahan perubahan akibat produktif sehingga
pendekatan pendekatan perubahan tidak terlau rinci
pembelajaran pembelajaran pendekatan pembagiannya
pembelajaran
31
31
32. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Proses • Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
pembelajaran
• Tematik dan • IPA dan IPS • Adanya mata • Kompetensi keterampilan
terpadu masing- pelajaran wajib yang sesuai dengan
masing dan pilihan standar industri
diajarkan sesuai dengan
secara bakat dan
terpadu minatnya
32
33. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
Penilaian hasil
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • Pramuka (wajib)
• UKS • OSIS
• PMR • UKS
• Bahasa Inggris • PMR
• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
33
35. Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara Meta-kognitif PT
Sosial-Ekonomi-Budaya
SMA/K
Pendidikan
Keluarga
Peserta Prosedural
Sat
Didik
SMP
Konseptual
SD
Faktual
SD
SMP
PT SMA/K 35
36. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Proses
Mengamalkan
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN),
SIKAP Individu RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
Proses
KETERAMPILAN Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA
Konkret
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
Proses
PENGETAHUAN Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan 36
37. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
SIKAP
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
ABSTRAK DAN KONKRET
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
37
39. Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar
Standar Kompetensi SK-KD Lama Mapel
Lulusan Baru per kelas
• Mempertahankan SK KD lama yang
Evaluasi sesuai dengan SKL Baru
• Merevisi SK KD lama disesuaikan
dengan SKL Baru
• Menyusun SK KD Baru
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
39
40. SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD
Standar Kompetensi Lulusan SD Kompetensi Inti Kelas I SD
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, Menerima dan menjalankan ajaran agama
menghayati, mengamalkan] perilaku yang dan kepercayaan yang dianutnya.
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
guru.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, Menyajikan pengetahuan faktual dalam
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kepadanya. beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, Memahami pengetahuan faktual dengan
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan cara mengamati berdasarkan rasa ingin
konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain
40
41. Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD
S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan
Menyajikan pengetahuan
faktual dalam:
+ pengetahuan konseptual
• Bahasa yg jelas dan logis + secara sistematis
IV (K) • Karya yg estetis
+ secara kritis
• Gerakan yang sehat Penguatan Penguatan
• Tindakan akhlak mulia
Memahami pengetahuan
+ konseptual
faktual
III (P) Mengamati & Menanya
+ tempat bermain + Mencoba
Penguatan Penguatan
Di rumah dan sekolah
Jujur, disiplin, tanggung jawab,
(+ cinta tanah air)
II (S) santun, peduli, percaya diri (+tetangga)
(keluarga, teman, guru) Penguatan Penguatan
Menerima dan menjalankan
I (S) ajaran agamanya
+ menghargai
KI I II III IV V VI
Kelas
41
42. Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari
Kompetensi Inti Untuk PPKN Kelas I SD DASAR
Kompetensi Inti KD lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
1. Menerima dan 1. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, 1. Menerima keberagaman karakteristik
menjalankan ajaran agama, dan suku bangsa individu (agama, suku, fisik, psikis) sebagai
agama yang 2. Memberikan contoh hidup rukun melalui anugerah Tuhan
dianutnya. kegiatan di rumah dan di sekolah
2. Memiliki perilaku 3. Menerapkan hidup rukun di rumah dan di 1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin,
jujur, disiplin, sekolah tanggung jawab, santun, peduli/kasih
tanggung jawab, sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi
4. Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah
santun, peduli, dan dengan keluarga, teman, dan guru, sebagai
dan di sekolah
percaya diri dalam perwujudan nilai dan moral Pancasila.
5. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di
berinteraksi dengan 2. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata
sekolah
keluarga, teman, tertib dan aturan yang berlaku dalam
dan guru. 6. Menjelaskan hak anak untuk bermain,
kehidupan sehari-hari di rumah dan
belajar dengan gembira dan didengar
sekolah.
pendapatnya
3. Memiliki sikap toleran terhadap
7. Melaksanakan hak anak di rumah dan di
keberagaman karakteristik individu (agama,
sekolah
suku, fisik, psikis) di rumah dan sekolah.
8. Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
4. Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam
9. Melaksanakan aturan yang berlaku di keberagaman di rumah dan sekolah
masyarakat
42
43. Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari
Kompetensi Inti Untuk PPKN Kelas I SD DASAR
Kompetensi Inti KD lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
3. Memahami pengetahuan 1. Mengenali keberagaman karateristik
faktual dengan cara individu melalui pengamatan di
mengamati [mendengar, rumah dan sekolah
melihat, membaca] dan
2. Mengetahui tata tertib dan aturan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang yang berlaku dalam kehidupan
dirinya, makhluk ciptaan sehari-hari di rumah dan sekolah
Tuhan dan kegiatannya, 3. Mengetahui arti bersatu dalam
dan benda-benda yang keberagaman melalui pengamatan di
dijumpainya di rumah dan rumah dan sekolah
di sekolah 4. Mengenal Pancasila dan simbol-
simbol sila Pancasila dalam lambang
negara “Garuda Pancasila” melalui
lagu, gambar, dan/atau permainan
43
44. Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi
Inti Untuk PPKN Kelas I SD DASAR
Rumusan Kompetensi
Kompetensi Inti KD lama
Dasar Usulan
4. Menyajikan 1.Menyajikan kebersamaan
pengetahuan faktual dalam keberagaman
dalam bahasa yang jelas karakteristik individu di
dan logis, dalam karya
rumah dan sekolah
yang estetis, dalam
gerakan yang melalui permainan
mencerminkan anak 1.Menyajikan Pancasila dan
sehat, dan dalam simbol-simbol sila
tindakan yang Pancasila melalui
mencerminkan perilaku lagu, cerita, gambar, dan/
anak beriman dan atau permainan
berakhlak mulia.
44
46. Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum Faktor Penentu
dan buku teks
Lulusan yang
Kompeten
Peserta Didik
Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai Penguatan peran Penguatan
bahan ajar dan sumber belajar pemerintah dalam manajemen dan
yang mengintegrasikan standar pembinaan dan budaya sekolah Faktor
pembentuk kurikulum pengawasan Pendukung
46
47. Sistem Implementasi Kurikulum
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
Pendidik dan
Sarana
KURIKULUM Tenaga
Prasarana
Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
47
48. Strategi Penyiapan Guru
TIM PENGEMBANG
KURIKULUM
Unsur Dinas Pendidikan, Dosen,
INSTRUKTUR DIKLAT Widyaiswara, Guru Inti, Pengawas,
Kepala Sekolah
GURU UTAMA Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah
GURU Guru kelas, guru mata pelajaran, SD,
SMP, SMA, SMK
48
49. PEYIAPAN DAN PEMBINAAN GURU 1. Rekruitmen Guru Pela
DALAM RANGKA IMPLEMENTASI • Berbasis Skor UKA, UKG, Diklat
Pasca UKA, dan PLPG.
KURIKULUM 2013 • Portofolio Guru
2. Pendekatan Diklat:
PENYIAPAN DAN
PEMBINAAN GURU
• Tatap Muka
• Peer Teaching
3. Penilaian
• Berbasis Kompetensi
• PAP
• Memberi keputusan layak dan
tidak layak bagi guru.
4. Master Teacher
• Nasional dan Daerah
• Tidak pendekatan TOT
INDEKS KEBERHASILAN
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
UJI PUBLIK
SOSIALISASI
DUKUNGAN
EXTERNAL STAKEHOLDERS
49
51. Dampak Pengembangan Kurikulum 2013
No Entitas Perubahan Yang Diharapkan
Pendidikan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar
2 Pendidik dan Lebih bergairah dalam mengajar
Tenaga Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
Kependidikan
3 Manajemen Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan
Satuan dan penyuluhan
Pendidikan Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran
4 Negara dan Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkan
Bangsa Meningkatkan daya saing
Berkembangnya Peradaban Bangsa
5 Masyarakat Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten
Umum Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya 51
53. Kerangka Implementasi Kurikulum
Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum
Perangkat Perangkat Pembelajaran Implementasi Implementasi
Kurikulum dan Buku Teks Terbatas Meluas
Uji Publik dan Sosialisasi pelatihan guru dan tenaga kependidikan
Reflective Evaluation (Validitas Isi,
Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui: Formative Evaluation Summative Evaluation
diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar
Des 2012 Juni 2013 Juni 2016
Mar 2013
• Kerangka Dasar Penilaian menyeluruh
• Buku Babon Guru Implementasi Terbatas
• Struktur terhadap pelaksanaan
(Silabus, kurikulum baru secara
Kurikulum dan Panduan
Beban Belajar nasional
Pembelajaran
• Kompetensi dan Penilaian Alternatif :
(SKL, KI, Mata Pelajaran) 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah
SKMP/K, • Buku Teks 2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah
KDMP) Pelajaran
53
54. Jadwal Implementasi
No Jenjang Kelas Tahun
Satuan 2013 2014 2015
1 SD I
II
III
IV
V
VI
2 SMP VII
VIII
IX
3 SMA/SMK X
XI
XII
56. Jadwal Uji Publik
(29 November – 23 Desember 2012)
A. Dialog Tatap Muka
I. Tingkat Nasional
a) Jakarta
b) Yogyakarta
c) Medan
d) Makassar
e) Denpasar
II. Tingkat Daerah (33 Provinsi)
B. Dialog Virtual
http:// kurikulum2013.kemdikbud.go.id
C. Tertulis (bahan dikirim ke perguruan tinggi dan lembaga
kemasyarakatan pemerhati pendidikan)
56