1. Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd.
081335010373
Emai: anfatirul@gmail.com dan
anfatirul@unipasby.ac.id
2. • Bagaimana saudara MENJELASKAN
Sesuatu Materi pada Orang Lain ?
• Teknik dan Metode Apa yang menurut
saudara lakukan ?
• Bagaimana saudara memecahkan
masalah yang ada dalam
pembelajaran ?
6. Pendidikan sbg faktor kunci dlm pembangunan
bangsa & negara.
1. Apakah Teknologi Komunikasi & Informasi
pendidikan dapat membantu memecahkan
masalah ?
2. Bagaimana meningkatkan mutu pendidikan yg
menghasilkan manusia yg memberi kontribusi yg
mampu bersaing dlm kancah percaturan global ?
3. Bagaimana memberi pelayanan pendidikan &
belajar yg seluas-luasnya ?
7. APA PENYEBAB DASARNYA ?
• Sadarkah masyarakat manusia bahwa ia tengah terlibat
dalam pergumulan politik dan ideologi melalui arena
pendidikan ?.
• Pendidikan yang dimuliakan, sakral dan penuh kebajikan
ternyata juga mengandung penindasan
• Sumber kesulitan terutama pada ketidakmampuan kita
yang bersifat manusiawi untuk dapat secara cepat
merubah kebiasaan berpikir dan struktur sosial dalam
masyarakat untuk melaksanakan perubahan-perubahan
tersebut.
• Dalam proses globalisasi budaya yang kuat dan agresif
akan mempengaruhi budaya yang lemah dan pasif.
8. 1. Pendidikan di Indonesia sudah pada kondisi yang
menghawatirkan.
2. Sudah seharusnya pendidikan dan pembelajaran mengacu
pada perkembangan yang mempunyai sifat progresif, bukan
penindasan yang selama ini terjadi dalam situasi kelas yang
terkekang.
3. Peserta didik (Pebelajar) dihadapkan pada suatu kegiatan
yang dari tahun ke tahun mempunyai kebiasaan
mendapatkan materi yang sama, jawaban dalam ujian yang
juga harus sama dengan apa yang telah dijelaskan oleh
Pendidik/Guru/Dosen (Pembelajar) dan bahkan apabila
tidak sama dengan bahan ajar atau buku yang pembelajar
berikan pada pebelajar dianggap tidak menguasai
kompetensi yang diharapkan.
Bagaimana Pendidikan Kita ?
9. 4. Pendidik dalam pembelajaran seakan-akan hanya untuk
mentransfer materi dan target kurikulum yang telah
ditetapkan tanpa memperdulikan bagaimana sebenarnya
membelajarkan siswa untuk menguasai kemampuan sesuai
dengan perkembangan atau strategi dalam
pembelajarannya,
5. Pendidik kurang memperhatikan strategi pembelajarannya.
Umumnya proses pembelajaran yang diterapkan bersikap
pasif, dengan mempertahankan gaya yang telah usang dan
tidak diikuti dengan perubahan yang menuntut pada
perubahan tingkahlaku pebelajar.
Lanjutan:
10. Bagaimana Seharusnya ?
Pembelajaran dibentuk dengan proses pembelajaran
mengacu pada bagaimana proses pembelajaran menjadi
lebih bermakna tanpa adanya tekanan-tekanan.
Di Indonesia dalam undang-undang Peraturan Pemerintah
tentang Standar Proses yaitu: PP.No. 19 Tahun 2005, Pasal
19, ayat 1 yaitu:
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi pebelajar untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis pebelajar.
11. K0NSEP TEKNOLOGI
Berkembang sejak peradaban & budaya
manusia.
Bentuk & cara pendidikan telah mengalami
perubahan sesuai perubahan jaman &
tuntutan kebutuhan.
12. KAPAN PENDIDIKAN
TERSTRUKTUR TERLAKSANA ?
•SOCRATES: Mengajarkan bagaimana
cara memperoleh kebenaran,
keindahan & kebajikan dgn cara
dialog berdasarkan kehidupan sehari-
hari.
•PLATO: Kebenaran, keindahan &
kebajikan adalah bersifat universal,
mk pendidikan juga bersifat universaL
13. •ARISTOTELES: Manusia sbg makhluk yg
rasional.
•Oleh krn itu manusia memiliki
kemampuan mengamati & memahami
hukum alam yg mengatur kehidupan.
•Manusia mampu menerapkan
pikirannya dlm perilaku etik & politik.
•Tujuan manusia adalah BAHAGIA, oleh
krn itu perlu keselarasan.
•Aristoteles menekan perlunya
pendidikan kalau tidak masyarakat akan
terpuruk.
14. JAN KOMENSKY (1592-1970)
PendidikdrMORAVIA
1. Lingkungan sekolah hrs didasarkan pd
prinsip pertumbuhan & perkembangan
anak secara wajar, dengan
memperbolehkan segala kegiatan yg
sesuai.
2. Pengajaran hrs berlangsung dlm
suasana menyenangkan
(menggunakan bahasa yg dikenal &
mempresentasikan objek yg dikenal
pula)
15. JEAN JACQUES ROUSSEAU (1712-1778)
PendidikasalPERANCISkelahiranSWISS
1. Masyarakat telah memenjarakan anggotanya
melalui serangkaian lembaga.
2. Anak2 hrs dibebaskan dr penjara yg paling
menekan yaitu sekolah yg mengharuskan anak unt
menerima gagasan, kebiasaan & perilaku yang
ditentukan sebelumnya.
3. Lingkungan alam merupakan guru yang paling baik.
4. Pengetahuan berkembang melalui pengindraan &
perasaan, oleh karena itu..........
5. Rousseau menganjurkan adanya kebebasan dan
kemajuan, semua yg membatasi harus ditiadakan.
16. JOHANN PESTALOZZI (1747-1827)
Pendidikasal SWISS
1. Hakekatnya manuasia terlahir BAIK,tetapi RUSAK
tertular oleh masyarakat yg KORUPTIF.
2. Ini tercermin dgn sekolah TRADISIONAL yg
membosankan yg menekankan Pengulangan &
hafalan.
3. Sekolah Tradisional HARUS dirombak.
4. Karena Pembelajaran hrsmengikuti perkembangan
alamiah: Kongrit ke Abstrak, Lingkungan dekat ke
jauh, mudah ke sukar dll)
17. FREIDRICH FROEBEL (1782-1852)
Pendidikasal JERMAN
1. Terkenal dengan Pendidikan Usia Dini
(Kingdergarten)
2. Cara mengajar sebaiknya yg berbasis pd
AKTIVITAS DIRI.
3. Oleh krn itu perlu diciptakan lingkungan yg
sesuai saat mengikuti pembelajaran.
4. Pendidikan harus berlangsung dengan
memperhatikan harga diri siswa.
18. JOHANN HERBART (1776-1841)
Pendidikasal JERMAN
1. Manusia pada dasarnya baik, akan tetapi bila Moral
tdk dikembangkan cenderung membuat kesalahan.
2. Proses Pendidikan hendaknya berlangsung 5 tahap:
Persiapan, Persentasi, Asosiasi, Sistematisasi &
Aplikasi.
3. Pembelajar hrs mampu menjawab:
• Apa yg telah diketahui oleh pebelajar ?
• Pertanyaan apa yg seharusnya saya ajukan ?
• Peristiwa apa yg hrs saya kaitkan ?
• Kesimpulan apa yg hrs ditarik ?
• Bagaimana spebelajar menerapkan apa yg telah dipelajari?
19. HERBERT SPENCER (1820-1903)
Pendidikasal INGGRIS
1. Pendidikan harus dikembangkan sesuai dengan
bakat dan tuntutan lingkungan.
2. Individu yang paling kuat dalam suatu generasi
akan selamat, oleh karena itu...........
3. Pendidikan yang dikembangkan manusia harus
mampu bertahan hidup.
4. Mampu menguasai kegiatan secara efisien, dan
5. Mampu meningkatkan efektifitas kinerja dalam
hidup.
20. JOHN DEWEY (1859-1952)
Pendidikasal AMERIKA
1. Pendidikan merupakan proses sosial dimana
anggota masyarakat yg belum matang diajak
ikut berpartisipasi dl masyarakat.
2. Tujuan Pendidikan adalah memberikan
kontribusi dalam perkembangan pribadi dan
sosial seseorang, melalui pengalaman &
pemecahan masalah yg berlangsung secara
reflektif.
3. Metode Reflektif merupakan metode ilmiah
yg berlangsung dengan langkah-langkah......
21. JOHN DEWEY (1859-1952)
Pendidikasal AMERIKA
1. Pembelajar mempunyai pengalaman langsung dr
keterlibatannya dlm suatu kegiatan yg diminatinya.
2. Berdasarkan pengalaman tsb pembelajar
mempunyai masalah khusus yg merangsang
pikirannya.
3. Pembelajar mempunyai atau mencari informasi yg
diperlukan unt memecahkan masalah tsb.
4. Pembelajar mengembangkan berbagai kemungkinan
& solusi tentatif unt. Memecahkan masalah.
5. Pembelajar menguji kemungkinan dgn jalan
menerapkannya unt. Memecahkan masalah.
22. IVAN ILLICH (1926-1990)
Pendidikasal NEWYORK-AMERIKA
1. Pendapat radikalnya sewaktu di MEKSIKO ttg
DESCHOOLING SOCIETY ( masyarakat bebas sekolah).
2. Krn masyarakat di sekolah membelenggu
perkembangan pribadi & masyarakat.
3. Masyarakat dibebaskan dr sekolah krn belajar
sepanjang hayat.
4. Belajar sebenarnya berlangsung di luar sekolah
tanpa arahan guru
5. Objek pendidikan (sumber pengetahuan diperoleh)
adalah perpustakaan,workshop, galeri seni dll)
23. PAULO FREIRE ( ? -1997)
Pendidikasal BRASIL
1. Tujuan pendidikan adalah pembebasan yg permanen
yg berlangsung 2 tahap.
2. Pertama tahap kesadaran akan penindasan.
3. Kedua tahap membangun kemantapan dgn aksi
budaya yg membebaskan.
4. Freire prihatin adanya kesenjangan antara yg kaya
dan yg miskin.
5. Sekolah telah menjadi elitis & terisolasi dr
masyarakat &kemudian dibawa ke program
pembelajaran & akhirnya kembali ke realitas nyata
deng paksisbaru.
24. KI HAJAR DEWANTARA ( 1889 -1959)
Pendidikasal INDONESIA
1. TUT WURI HANDAYANI, HING MADYA MANGUN
KARSA, HING NGARSA SUNG TULADA.
2. Tujuan Pendidikan di kalisifikasi dgn istilah TRI-NGA
(NGA adalah hurug terakkhir abjad Jawa Ajisaka)
3. NGA yg pertama: “ngerti” (memahami atau
aspek Intelektual).
4. NGA yg kedua: “ngrasa” (merasakan atau
aspek afeksi)
5. NGA yg ketiga: “nglakoni” (mengerjakan atau
aspek psikomotorik).
25. KI HAJAR DEWANTARA ( 1889 -1959)
Pendidikasal INDONESIA
6. Ini dilakukan sebelum BLOOM merumuskan
taxonominya.
7. Menurut Dewantara: Hak setiap orang untuk
mengatur dirinya,oleh krn itu ..........
8. Pembelajaran hrs mendidikan anak menjadi
manusia yg merdeka batin, pikiran dan
tenaga.
9. Pengajaran jgn terlampau mengutamakan
kecerdasan pikiran karena hal itu dpt
memisahkan orang terpelajar dengan rakyat.
26. MOHAMMAD SYAFEI ( 1889 -1969)
Pendidik asal SUMATRABARAT -INDONESIA
1. Dasar Pendidikan adalah berpikir secara logis &
rasional dan meninggalkan cara berpikir mistik &
tahayul.
2. Isi pendidikan disesuaikan dgn kebutuhan masyarakat
& kegunaan hsl pendidikan unt kemajuan masyarakat.
3. Pendidikan hrs menanamkan rasa percaya diri &
berani bertanggung jawab.
4. Masyarakat yg menilai lulusan & memberikan
pengakuan, jadi tdk perlu mengikuti aturan
pemerintah (jaman penjajahn Belanda) yg mendidik
secara elitis unt kepentingan jajahan.
27. (Education Technology)
1. Teknologi untuk Pendidikan (Technology for
Education)
2. Teknologi Informasi (Information Technology /
IT)
3. Teknologi Komunikasi dan Informasi
(Information and Communication Technology /
ICT)
Apapun istilahnya....diyakini sebagai salah satu
cara strategis mengatasi masalah pendidikan
PENDAYAGUNAAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
28. Myanmar, Singapura, Vietnam, Filipina,
Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia
Semua berusaha meningkatkan mutu
masyarakat & bangsanya memasuki era
globalisasi melalui pendidikan
Apa Pengalaman tersebut ?
PENGALAMAN NEGARA TETANGGA
29. 1. Terlepas dr perkembangan ekonominya.....ia sama2
mendayakan teknologi pendidikan unt meningkatkan
mutu dan kesempatan belajar dengan memakai istilah
bervariasi IT, ICT dll.
2. Diperlukan dukungan dan kemampuan politis yang kuat
dari pemerintah dengan dikuatkan dgn undang-undang.
Jgn sampai BELOT FUNGSI spt:TPI.
3. Pendayagunaan teknologi pendidikan bukan semata-
mata tanggung jawab Departemen Pendidikan.
4. Ada kecenderungan teknologi mendahului pendidikan.
Teknologi hendaknya dikemudikan Pembelajar bukan
Teknologi.
30. 5. Keberhasilan penggunaan teknologi bukan terletak
seberapa canggihnya peralatan teknologinya, tetapi
pada manusia (GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS,
PENGEMBANG, PRODUSER BAHAN AJAR, SISWA,
WARGA BELAJAR LAINNYA)
Teknologi digunakan sbg bagian integral PBM di luar
maupun di dalam sekolah.
Pelatihan guru,instruktur, kepala sekolah & tenaga
pendidik lainnya dilakukan secara kontinyu &
berkesinambungan.
Materi ajar berkaitan dengan teknologi pendidikan
(IT/ICT), menjadi bagian integral dr kurikulum & proses
pendidikan calon guru.
31. 6. Pendayagunaan teknologi untuk pendidikan
memerlukan dukungan infrastruktur fisik & teknologis.
Kalau tdk akan memperlebar jurang perbedaan kota-
desa & kaya-miskin.
7. Diperlukan agen2 perubahan di setiap jenjang.
8. Untuk memasyarakatkan pendayagunaan diperlukan
petunjuk yang jelas.
9. Penggunaan teknologi yg di integrasikan dlm PBM
memerlukan perubahan pendekatan pembelajaran.
10. Pada tingkatan mikro keterlibatan orang tua serta
masyarakat sangat membantu menjembatani dan
memperkuat hubungan sekolah dengan rumah.
32. Definisi Teknologi Pendidikan AECT 2004.
(Association for Educational Communications and
Technology / Asosiasi Komunikasi & Teknologi
Pendidikan)
Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika
praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan
meningkatkan kinerja melalui penciptaan,
penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber
daya teknologi
33. 33
KONDISI
METODE
HASIL
1
2
1 = DESKRIPTIF : apabila diberikan metode X
dalam kondisi Y maka hasilnya A
2 = PRESKRIPTIF : agar supaya hasil B dengan
kondisi Y lakukanlah metode X
35. • PERUBAHAN PARADIGMA DENGAN PENDEKATAN
BARU
• TIDAK SEKEDAR :
• MENAMBAH JUMLAH YANG SUDAH ADA
(MEMBANGUN SEKOLAH, MENAMBAH GURU DSB.)
• MENAMBAH JUMLAH DENGAN LEBIH BAIK (GURU
DARI SPG D II S1 DSB.)
• MENAMBAH UNSUR/KOMPONEN BARU
(MENYEDIAKAN PESAWAT TELEVISI & KOMPUTER
UNTUK SEKOLAH DSB.)
35
37. YM/UNIPA/091010 37
Lapis
Lapis Top-down Bottom-up
Pusat Penetapan ketentuan
untuk pembudayaan
peserta didik
Terjaminnya aturan
pokok & ketersediaan
anggaran
Daerah Penerbitan petunjuk
operasional
Tersusunnya program
sesuai kondisi &
kebutuhan
Sekolah Pelaksanaan petunjuk
& pengawasan pelak-
sanaan
Terkembangnya
program & kompetensi
SDM
Kelas Peserta didik merespon
pelajaran sesuai yang
diberikan
Peserta didik kompeten
& mampu berkembang
lebih lanjut
PEMBAHARUAN PENDEKATAN
38. PENDEKATAN SISTEM
SISTEMIK
Melibatkan semua komponen yang terkait (Dinas,
pengawas, kepala sekolah, guru, komite sekolah)
Melaksanakan secara tuntas termasuk diikuti
tindak lanjut pembinaan
SISTEMATIK
Bertahap melalui analisis kondisi dan kebutuhan
Terencana sesuai kondisi & kemampuan
SINERGISTIK – adanya komitmen untuk memper-
oleh nilai tambah (added value)
41. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PERBAIKAN KINERJA MELALUI KONSEP
ORGANISASI BELAJAR :
PENGUASAAN KEMAMPUAN
PERORANGAN
VISI BERSAMA
BELAJAR BEREGU (Berkelompok)
PENEGAKAN POLA MENTAL
BERPIKIR SISTEM
AKSES INFORMASI (Segala Sumber Belajar)