Makalah ini membahas hubungan antara ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta pengaruh ilmu pengetahuan terhadap perkembangan budaya nasional. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan saling mempengaruhi satu sama lain, dimana perkembangan ilmu bergantung pada kondisi kebudayaan sedangkan ilmu juga mempengaruhi perkembangan kebudayaan. Peranan ilmu pengetahuan dalam pengembangan budaya nasional adalah sebagai sumber nilai dan peng
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembangan Budaya Nasional
1. MAKALAH FILSAFAT IPA
HUBUNGAN IPA DENGAN KEBUDAYAAN SERTA
IPA DAN PENGEMBANGAN BUDAYA NASIONAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Andini Rheina S. (17030244001/Biologi 2017 D)
Fauziah Khoirun Nisa (17030244003/Biologi 2017 D)
Syefrina Rosyada (17030244014/Biologi 2017 D)
Mita Endah W. (17030244015/Biologi 2017 D)
Rony Afif Hidayat (17030244030/Biologi 2017 D)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebudayaan merupakan hasil karya manusia yang meliputi hasil akal,
rasa, dan kehendak manusia. Oleh karena itu kebudayaan tidak pernah berhenti,
terus berlangsung sepanjang zaman. Ilmu pengetahuan merupakan bagian dari
unsur kebudayaan yang memiliki hubungan timbal balik. Ilmu pengetahuan
tergantung pada perkembangan kebudayaan sedangkan perkembangan ilmu
pengetahuan memberikan pengaruh dalam kebudayaan. Ilmu pengetahuan dapat
diperoleh melalui beberapa cara yang memiliki objek formal dan objek material.
Karena ilmu pengetahuan adalah unsur dari kebudayaan, maka ilmu pengetahuan
dengan sendirinya menjadi bagian dari kebudayaan (Daruni, 1991).
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi
kebudayaan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan akan
mempengaruhi berkembangnya kebudayaan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan
budaya memiliki hubungan yang saling ketergantungan satu dengan yang lainnya.
Pada satu pihak perkembangan ilmu pengetahuan tergantung pada kondisi
masyarakat tersebut dan perkembangan ilmu pengetahuan yang akan
mempengaruhi berkembangnya budaya dalam masyarakat maupun
berkembangnya kebudayaan nasional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan antara ilmu pengetahuan (IPA) dengan kebudayaan?
2. Bagaimana pengaruh ilmu pengetahuan (IPA) terhadap kebudayaan yang
ada di lingkungan masyarakat?
3. Bagaimana peranan ilmu pengetahuan (IPA) dengan perkembangan
budaya nasional?
3. C. TUJUAN
1. Mengetahui hubungan antara ilmu pengetahuan (IPA) dengan kebudayaan.
2. Mengetahui pengaruh ilmu pengetahuan (IPA) terhadap kebudayaan yang
ada di lingkungan masyarakat.
3. Mengetahui peranan ilmu pengetahuan (IPA) dengan perkembangan
budaya nasional.
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. IPA DAN KEBUDAYAAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Manusia memiliki unsur-unsur
potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Ilmu dan
kebudayaan merupakan dua hal tidak dapat dipisahkan, karena ketika ilmu
berkembang akan menopang perkembangan kebudayaan, begitupun sebaliknya.
Ketika ilmu-ilmu berkembang maka penemuan-penemuan baru bermunculan.
Penemuan-penemuan ini selanjutnya akan turut membentuk kebudayaan yang
baru (Suriasumantri, 2009). Dengan berkembangnya ilmu dan teknologi nilai-nilai
kemanusiaan mulai luntur. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
memiliki ranah perkembangan menuju aspek teknologi dan industri dari pada
aspek sosial dan budaya. Akibatnya, pembangunan terasa hampa karena masih
kurang muatan nilai-nilai manusia. Pembangunan yang kurang nilai kemanusian,
menjadikan pembangunan yang penuh dengan permasalahan, seperti korupsi.
Disinilah sebenarnya budaya memiliki peran penting dalam mendampingi ilmu.
Sehingga dalam pelaksanaan keilmuan tetap berada pada kebudayaan yang
memiliki nilai-nilai kemanuisaan (Herwandi, 2007).
Pembelajaran IPA dalam pendidikan juga tidak lepas dari unsur budaya.
Unsur budaya sendiri ada tujuh yaitu sistem religius, sistem organisasi
masyarakat, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem bahasa dan sistem
kesenian. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan berbagai
tindakan, yang tindakan tersebut selanjutnya menjadi budaya. Kebudayaan inilah
yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia memiliki lima kebutuhan
mendasar, yakni kebutuhan fisiologi, rasa aman, afiliasi, harga diri
danpengembangan potensi. Sedangkan binatang hanya membutuhkan dua hal
yang mendasar yakni fisiologi dan rasa aman. Manusia memang tidak memiliki
insting seperti binatang, akan tetapi sebagai gantinya manusia memiliki budi yang
5. mendorong manusia hidup secara mendasar, perasaan, pikiran, kemauan, dan
fantasi. Hal tersebut menyebabkan manusia memiliki penilaian terhadap kejadian
dan objek sebagai acuan untuk memilih. Hal inilah yang menjadi tujuan dan
nilai kebudayaan (Suriasumantri, 2009).
Kebudayaan secara tidak langsung merupakan wujud dari pendidikan,
karena kebudayaan diperoleh dari proses belajar yang selanjutnya diturunkan ke
generasi selanjutnya. Kebudayaan diturunkan dari waktu ke waktu, oleh
karenanya kebudayaan mengikat waktu. Nilai-nilai dalam kebudayaan dapat
menjadi masalah di kemudian hari jika penanaman nilai-nilai tersebut tidak tepat.
Untuk itu dalam mempersiapkan generasi penerus yang unggul perlu dilakukan
analisis untuk menerapkan nilai-nilai yang tepat. Nugroho dan Muchji (1996)
mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama yang
benar-benar dihayati oleh para pendukung kebuayaan tersebut pada kurun waktu
tertentu. Wujud-wujud kebudayaan berupa :
Gagasan, Konsep, dan Pikiran Manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan
berpusat pada pikiran-pikiran masyrakat penganutnya.
Kompleks Aktivitas
Wujud ini berupa aktivitas manusia sehari-hari yangbersifat konkret dan
dapat diamati.
Berupa Benda
Berwujud fisik mulai dari benda diam hingga benda yang dapat
digerakkan.
Menurut Surisumantri (2009), Ilmu adalah bagian dari pengetahuan dan
pengetahuan adalah penyusun kebudayaan. Kebudayaan nasional merupakan
wujud aspirasi dan cita-cita suatu bangsa yang diwujudkan dengan kehidupan
bernegara. Ilmu dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dilepaskan dan saling memberikan pengaruh satu sama lain. Di dalam
pengembangan kebudayaan nasional ilmu berperan dalam dua hal:
1. Ilmu sebagai sumber nilai pendukung terselenggaranya pengembangan
kebudayaan nasional.
2. Ilmu sebagai sumber nilai pengisi pembentukan watak suatu bangsa.
6. Ilmu sebagai suatu cara berfikir dalam pengembangan kebudayaan
memiliki manfaat yang dapat diambil dari karakteristik ilmu itu sendiri, yakni
rasional, logis, objektif, kritis, terbuka. Karakter-karakter tersebut juga dapat
digunakan dalam mengahadapi masalah bangsa dalam berbagai bidang. Ilmu
sebagai asas moral bersifat otonom dan terbebas dari kekuasaan di luar bidang
keilmuan. Oleh karenanya seorang ilmuan sudah selayaknya meninggikan
kebenaran ilmiah dan mengabdi kepada masyarakat secara luas, bukan hanya
untuk golongan.
Pengembangan kebudayaan nasional pada hakikatnya adalah perubahan
kebudayaan yang sekarang bersifat konvensional ke arah situasi kebudayaan yang
lebih mencerminkan apresiasi dan tujuan nasional. Proses pengembangan
kebudayaan ini pada dasarnya adalah penafsiran kembali nilai-nilai konvensional
agar nilai sesuai dengan tuntunan zaman serta pertumbuhan nilai-nilai baru yang
fungsional.
B. IPA DAN PENGEMBANGAN BUDAYA NASIONAL
1. Pengaruh Timbal Balik Antara Ilmu Dan Kebudayaan
Menurut surajiyo (2007:137) Ilmu adalah bagian dari pengetahuan. Untuk
mendapatkan ilmu diperlukan cara-cara tertentu, ialah adanya suatu metode dan
mempergunakan sistem, mempunyai objek formal dan material. Karena
pengetahuan adalah bagian dari unsur kebudayaan, maka ilmu yang merupakan
bagian dari pengetahuan dengan sendirinya juga merupakan salah satu unsur
kebudayaan.
Kecuali ilmu merupakan unsur dari kebudayaan, antar ilmu dan
kebudayaan ada hubungan timbal balik. Perkembangan ilmu tergantung pada
perkembangan kebudayaan, sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan
pengaruh pada kebudayaan. Keadaan sosial dan kebudayaan, saling tergantung
dan saling mendukung. Pada beberapa kebudayaan, ilmu dapat berkembang
dengan subur.
7. 2. Peranan Ilmu Pengetahuan Alam Terhadap Pengembangan
Kebudayaan Nasional
Menurut surajiyo (2007:140) Pengembangan kebudayaan Nasional pada
hakikatnya adalah perubahan dari kebudayaan yang sekarang ini bersifat
konvensional ke arah situasi kebudayaan yang lebih mencerminkan aspirasi tujuan
Nasional. Langkah-langkah yang sistematik menurut Asdi (1991), adalah sebagai
berikut :
1. Ilmu dan kegiatan keilmuan disesuaikan dengan kebudayaan yang ada
dalam masyarakat kita, dengan pendekatan edukatif dan persuasif yang
menghindari konflik-konflik, bertitik tolak dari reinspretasi nilai yang ada
dalam argumentasi keilmuan.
2. Menghindari scientisme dan pendasaran terhadap akal sebagai satu-
satunya sumber kebenaran.
3. Meningkatkan integritas ilmuwan dan lembaga keilmuan, dan
melaksanakan dengan konsekuen kaidah moral kegiatan keilmuan.
4. Pendidikan keilmuan sekaligus dikaitkan dengan pendidikan moral. Etika
dalam kegiatan keilmuan mempunyai kaidah imperatif.
5. Pengembangan ilmu disertai pengembangan bidang filsafat. Filsafat ilmu
hendaknya diberikan di pendidikan tinggi. Walaupun demikian, kegiatan
ilmiah tidak berarti lepas dari kontrol pemerintah dan kontrol masyarakat.
Dengan berkembangan Ilmu pengetahuan alam, tentunya kebudayaan
nasional juga akan mengalami pergeseran dari suatu yang tradisional kini berubah
menjadi hal yang modern. Dari pemikiran yang dinamisme berubah menjadi suatu
pemikiran yang rasional.
8. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan dan budaya memiliki hubungan yang saling
ketergantungan satu dengan yang lainnya. Ilmu dan kebudayaan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dilepaskan dan saling memberikan pengaruh satu sama
lain. Ilmu pengetahuan adalah unsur dari kebudayaan, maka ilmu pengetahuan
dengan sendirinya menjadi bagian dari kebudayaan. Dengan berkembangan Ilmu
pengetahuan alam, tentunya kebudayaan nasional juga akan mengalami
pergeseran dari suatu yang tradisional kini berubah menjadi hal yang modern.
B. SARAN
Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun dari dosen pengampu dan rekan-rekan
supaya kami bisa lebih baik lagi dan untuk menambah pengetahuan kami.
9. DAFTAR PUSTAKA
Asdi, Endang Daruni. 1997. Imperatif Kategoris dalam Filsafat Moral Immanuel
Kant, Lukman Ofset. Yogyakarta.
Daruni, Endang A. 1991. Hubungan Ilmu dan Kebudayaan dalam Majalah Jurnal
Filsafat. Yogyakarta: UGM.
Herwandi. 2007. Peran Ilmu-Ilmu Budaya dalam Strategi Pengembangan
Budaya Nasional. Humaniora 19(3): 302-308.
Nugroho, W. dan A. Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Gunadarma. Jakarta. Hal.
12-29.
Surajiyo. 2007. Hubungan dan Peranan Ilmu terhadap Pengembangan
Kebudayaan Nasional. http://research.mercubuana.ac.id/?p=84. Diakses
tanggal 3 April 2019.
Suriasumantri, J. S. 2009. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Popular. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan. Hal. 259-288.