SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
PENGETAHUAN LINGKUNGAN 
“ETIKA LINGKUNGAN HIDUP” 
Kelompok 3 : 
1. MUHAMMAD FAISAL JUANDA 
2. NOVA OKTAVIANI ARIANTO 
3. BUNGA FATIMAH YUNUS 
4. ROSWITA YUNIRNA 
5. NURUL ZAKIAH 
6. BERTUS MAHOBA 
JURUSAN GEOGRAFI 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 
2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Sebagian besar manusia saat ini sudah tidak peduli lagi dengan 
sesama dan lingkungannya karena merasa berkelimpahan.Setelah sejarah 
panjang inovasi teknologi dan eksploitasi sumberdaya alam, manusia lalu 
mengalami kritis keterbatasan. Disisi lain, kekuatan yang dimiliki manusia 
sebenarnya justru merusak, bahkan membunuh manusia sendiri lewat 
kerusakan ekologik. Pada situasi seperti ini, manusia pada dasarnya sudah 
mulai kehilangan orientasi dan harapan hidup. 
Risiko berupa pudarnya orientasi dan harapan hidup yang mungkin 
telah dicanangkan, dipersiapkan dan diusahakan selama proses 
kehidupannya melalui penciptaan bentuk-bentuk peradaban yang 
digunakan untuk memanfaatkan dan mengolah sumber daya alam guna 
keberlangsungan hidup spesies manusia itu sendiri. Manusia lantas terlena 
dengan potensi dan kekuatannya sendiri dalam merengkuh kenikmatan 
fasilitas yang diberikan alam dan melupakan satu sisi dalam dirinya sendiri 
yang sesungguhnya merupakan kelemahan dan sekaligus menjadi 
kekuatannya, yaitu sikap mental. 
Atas dasar itu dalam pendidikan lingkungan setiap persoalan selalu 
dibahas dalam kaitannya dengan pembangunan dalam meningkatkan 
kualitas hidup (manusia) secara keseluruhan.Pendidikan etika lingkungan, 
terutama yang menekankan pada paham ekosentrisme, sangat penting 
untuk dilakukan dan dan diberikan pada generasi muda. Mengingat 
merekalah yang kelak akan meneruskan mengelolah alam semesta ini. 
B. RUMUSAN MASALAH 
1. Apa saja teori dalam etika lingkungan ? 
2. Bagaimana dasar-dasar etika untuk mewujudkan kesadaran 
lingkungan? 
3. Bagaimana prinsip-prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup? 
4. Bagaimana penerapkan etika lingkungan/ membiasakan diri melakukan 
aturan etika lingkungan? 
C. TUJUAN 
1. Mengetahui teori-teori yang berkaitan dalam etika lingkungan 
2. Menjelaskan dasar-dasar etika dan kesadaran lingkungan 
3. Mengetahui penerapan etika lingkungan 
4. Mengetahui cara-cara/ respon yang digunakan untuk mengefektifkan 
penerapan etika lingkungan
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Teoti-teori Etika Lingkungan Hidup 
Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan 
oleh bagaimana pandangan seseorang terhadap sesuatu itu.Manusia 
memilki pandangan tertentu terhadap alam, dimana pandangan itu telah 
menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap 
alam.Pandangan tersebut dibagidalam tiga teori utama, yang dikenal 
sebagai Shallow Environmental Ethics, Intermediate Environmental 
Ethics, and Deep Environmental Ethics.Ketigateori ini dikenal juga 
sebagai Antroposentrisme, Biosentrisme, dan Ekosentrisme. 
a. Antroposentrisme 
Dinamakan berdasar kata antropos = manusia, adalah suatu 
pandanganyang menempatkan manusia sebagai pusat dari 
sistem alam semesta. Karena pusat pemikiran adalah manusia, 
maka kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk 
mengabdi pada kepentingan manusia.Alam dilihat hanya 
sebagai objek, alat dansarana bagi pemenuhan kebutuhan 
manusia.Dengan demikian alam dilihat tidak memiliki nilai 
dalam dirinya sendiri.Alam dipandang dan diperlakukan 
hanyasebagai alat bagi pencapaian tujuan manusia.Namun, 
dalam sikapnya yang dianggap semena-mena terhadap alam, 
pandangan ini juga peduli terhadap alam.Manusia 
membutuhkan lingkunganhidup yang baik, maka demi 
kepentingan hidupnya, manusia memiliki 
kewajibanmemeliharan dan melestarikan 
alamlingkungannya.Kalaupun manusia bersifat peduli terhadap 
alam, hal itu dilakukan semata-mata demi menjamin 
kebutuhandan kepentingan hidup manusia, dan bukan atas 
pertimbangan bahwa alammempunyi nilai pada dirinya 
sendiri.Teori ini jelas bersifat egoistis, karena hanya 
mengutamakan kepentingan manusia.Itulah sebabnya teori ini 
dianggap sebagaisebuah etika lingkungan yang dangkal dan 
sempit (Shallow EnvironmentalEthics). 
b. Biosentrisme 
Adalah suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai 
yangmempunyai nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari 
kepentingan manusia.Dengandemikian, biosentrisme menolak 
teori antroposentrisme yang menyatakan bahwahanya 
manusialah yang mempunyai nilai dalam dirinya sendiri.Teori 
biosentrisme berpandangan bahwa makhluk hidup bukan 
hanya manusia saja.Pandangam biosentrisme mendasarkan
kehidupan sebagai pusat perhatian.Maka, kehidupan setiap 
makhluk dibumi ini patut dihargai, sehingga harusdilindungi 
dan diselamatkan.Biosentrisme melihat alam dan seluruh 
isinyamemilki harkat dan nilai dalam dirinya sendiri.Alam 
memiliki nilai justru karenaada kehidupan yang terkandung 
didalamnya.Manusia hanya dilihat sebagai salahsatu bagian 
saja dari seluruh kehidupan yang ada dimuka bumi, dan 
bukanlahmerupakan pusat dari seluruh alam semesta.Maka 
secara biologis, manusia tidak ada bedanya dengan makhluk 
hidup lainnya. 
c. Ekosentrisme 
Pandangan ini didasarkan pada pemahaman bahwa secara 
ekologis, baik makhluk hidup maupun benda-benda abiotik 
saling terkait satu sama lain. Air disungai, yang termasuk 
abiotik, sangat menentukan bagi kehidupan yang 
adadidalamnya.Udara, walaupun tidak termasuk makhluk 
hidup, namun sangatmenentukan bagi kelangsungan seluruh 
makhluk hidup.Jadi, ekosentrisme selainsejalan dengan 
biosentrisme (dimana kedua-duanya sama-sama menentang 
teoriantroposentrisme) juga mencakup komunitas yang lebih 
luas, yakni komunitasekologis seluruhnya. 
Ekosentrisme disebut juga Deep Environtmental Ethics. 
Deep ecolog menganut prinsip biospheric egolitarian-ism, 
yaitu pengakuan bahwa seluruhorganisme dan makhluk hidup 
adalah anggota yang sama statusnya dari suatukeseluruhan 
yang terkait. Sehingga mempunyai suatu martabat yang sama. 
Inimenyangkut suatu pengakuan bahwa hak untuk hidup dan 
berkembang untuk semua makhluk (baik hayati maupun non-hayati) 
adalah sebuah hak universalyang tidak bisa diabaikan. 
B. Dasar Etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat 
Empat tingkat kesadaran lingkungan mengiodentifikasi 
bahwaawalnya pemikiran etika lingkungan itu muncul karena adanya 
krisis lingkungan yang sebab utamanya adalah gaya hidup manusia dan 
perkembangan peradabannya. Pola hidup konsumtif, tanmpa 
memperhitungkan bagaimana ketersediaan/ daya dukung lingkungan 
serta didukung pengangkatan-pengangkatan teknologi membuahkan 
perilaku eksploitasi. Namun, sering berjalannya waktu, manusia mulai 
menghadapi masalah persaingan mendapatkan sumber daya alam yang 
ironisnya justru semakin berkurang dan tingkat daya dukungnya pun 
mulai menurun. Masalah ini lah yang memaksa manusia untuk melihat 
kembali bagaimana kedudukan, fungsi dan interaksinya dengan alam 
semesta yang melahirkan gagasan kesadaran dan etika lingkunga.
Dasar-dasar pemikiran/pendekatan etika lingkungan, yaitu: 
1. Dasar pendekatan ekologis, mengenalkan suatu pemahaman adanya 
keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana 
tindakan manusia pada masa lalu, sekarang, dan yang kan datang, akan 
memberi dampak yang tak dapat di perkirakan. Kita tidak bisa 
melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa sepenuhnya 
memahami bagaimana alam bekerja kita pun tidak akan pernah bisa 
mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada 
organisme lain, sekarang atau akan datang. 
2. Dasar pendekatan humanisme, setara dengan pendekatan ekologis, 
dasar pendekatan ini menekankan pada pentingnya tanggung jawab kita 
untuk hak dan kesejahteraan manusia lain atas sumber daya alam. 
3. Dasar pendekatan teologis, merupak dasar dari keduan pendekatan 
sebelumnya, bersumber pada agama yang nilai-nilai luhur dan mulia 
ajarannya menunjukkan bagaiman alam sebenarnya diciptakan dan 
bagaimana kedudukan dan fungsi manusia serta interaksi yang 
selayaknya terjalin antara alam dan manusia 
4. kesadaran-kesadaran lingkungan selayaknya ada bagi kepentingan 
keberlanjutan bumi dan sumber daya alam, yaitu: 
 Manusia bukanlah sumber utama dari segala nilai 
 Keberadaan alam dan segala sumber dayanya bukanlah untuk manusia 
semata, tetapi untuk seluruh spesies organisme yang ada didalamnya. 
 Tujuan kehidupan manusia dibumi bukan hanya memproduksidan 
mengonsumsi, tetapi sekaligus mengkonservasi dan memperbarui 
sumber daya alam. 
 Meningkatkan kualitas hidup, sebagaiman dasar ketiga diatas, harus 
pula menjadi tujuan kehidupan. 
 Sumber daya alam itu sangat terbatas dan harus dihargai 
sertadiperbaharui. 
 Hubungan antara manusia dengan alam sebaiknya kesetaraan antara 
manusia dan alam, sebuah hubungan dengan organisme hidup dalam 
kerja sama ekologik. 
 Kita harus memelihara stabilitas ekologik dengan mempertahankan dan 
meningkatkan keanekaragaman biologis dan budaya. 
 Fungsi utama negara adalah mencanangkan dan pengawasan 
pemberdayaan sumber daya alam, melindungi individu dan kelompok 
masyarakat dari eksploitasi dan perusakan lingkungan. 
 Manusia hendaknya saling berbagi dan mengasihi, tidak individualis 
dan mendominasi.
 Setiap manusia di pelanet bumi adalah unik dan memilii hak berbagai 
atas sumber daya alam. 
 Tidak satu pun individu manusia, pihak industri atau negara berhak 
untuk meningkatkan haknya atau sumber daya alam. 
C. Prinsip-prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup 
Etika lingkungan hidup yang menuntut manusia untuk 
berinteraksidalam alam semesta.Dengan ini bisa dikemukakan bahwa 
krisis lingkungan global yang kitaalami saat ini sebenarnya bersumber 
pada kesalahan pemahaman atau cara pandang manusia mengenai dirinya, 
alam, dan tempat manusia dalam keseluruhanekosistem. Manusia keliru 
memandang dan keliru menempatkan diri dalamkonteks alam semesta 
seluruhnya.Dan inilah awal dari semua bencana lingkunganhidup yang kita 
alami sekarang. Oleh karena itu, pembenahan harus pulamenyangkut 
pembenahan cara pandang dan perilaku manusia dalam berinteraksi baik 
dengan alam maupun dengan manusia lain dalam keseluruhan ekosistem. 
Kesalahan cara pandang ini bersumber dari etika antroposentrisme, 
yangmemandang bahwa manusia sebagai pusat alam semesta, dan hanya 
manusia yangmempunya nilai, sementara alam dan segala isinya sekedar 
alat bagi pemuasankebutuhan dan kepentingan hidup manusia. Manusia 
dianggap berada diluar,diatas dan terpisah dari alam. Bahkan, manusia 
dipahami sebagai penguasa atasalam yang boleh melakukan apa saja. Cara 
pandang seperti ini melahirkan sikapdan perilaku eksploitatif tanpa 
kepedulian sama sekali terhadap alam dan segalaisinya yang dianggap 
tidak mempunyai nilai pada diri sendiri.Oleh karena itu, dapat 
disampaikan beberapa prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup. 
Prinsip-prinsip ini yang dilatar belakangi oleh krisis ekologiyang 
bersumber pada cara pandang dan perilaku manusia. 
1. Prinsip sikap hormat terhadap alam (Respect for Nature) 
Dari ketiga teori lingkungan hidup, ketiganya sama-sama 
mengakui bahwaalam perlu dihormati. Hormat terhadap alam 
merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam 
semesta seluruhnya. Dengan kata lain,alam mempunyai hak untuk 
dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia bergantung pada 
alam, tetapi terutama karena kenyataan bahwa manusiaadalah satu 
kesatuan dari alam. 
2. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature) 
Setiap bagian dan benda dialam semesta ini diciptakan oleh Tuhan 
dengantujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk 
kepentinganmanusia atau tidak.Oleh karena itu, manusia sebagai 
bagian dari alam semesta bertanggung jawab pula untuk 
menjaganya.Prinsip ini menuntut manusiauntuk mengambil usaha, 
kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam 
semesta dengan segala isinya.Itu berarti kelestarian dankerusakan
alam semesta merupakan tanggung jawab bersama seluruh 
umatmanusia. Wujud konkretnya, semua orang harus bisa bekerja 
sama, bahu-membahu untuk menjaga dan melestarikan alam, dan 
mencegah sertamemulihkan kerusakan alam dan segala isinya. Hal ini 
juga akan terwujud dalam bentuk mengingatkan, melarang dan 
menghukum siapa saja yang secarasengaja ataupun tidak sengaja 
merusak dan membahayakan keberadaan alam. 
3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity) 
Terkait dengan kedua prinsip tersebut yakni prinsip solidaritas. 
Prinsip initerbentuk dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian 
dari alam semesta.Oleh karena itu, manusia mempunyai kedudukan 
yang sejajar dengan alam,maka akan membangkitkan perasaan 
solider, perasaan sepenanggungandengan alam dan dengan sesama 
makhluk hidup lain. Manusia lalu bisamerasakan apa yang 
dirasakan oleh makhluk hidup lain. Manusia bisamerasakan sedih 
dan sakit ketika berhadapan dengan kenyataan memilukan betapa 
rusak dan punahnya makhluk hidup tertentu.Ia ikut merasa apa 
yangterjadi dalam alam, karena ia merasa satu dengan alam.Prinsip 
ini lalu mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan 
dansemua kehidupan yang ada di alam semesta. Prinsip ini juga 
mencegahmanusia untuk tidak merusak dan mencemari alam dan 
seluruh kehidupandidalamnya, sama seperti manusia tidak akan 
merusak kehidupannya sertamerusak rumah tangganya 
sendiri.Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral, yakni untuk 
mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas keseimbangan 
kehidupan. Prinsip ini jugamendorong manusia untuk mengambil 
kebijakan yang pro-alam, pro-lingkungan, atau menentang setiap 
tindakan yang merusak alam.Khususnyamendorong manusia untuk 
mengutuk dan menentak pengrusakan alam dankehidupan 
didalamnya. Hal ini semata-mata karena mereka merasa sakit 
samaseperti yang dialami oleh alam yang rusak. 
4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulain terhadap Alam (Caring for 
Nature) 
Prinsip ini juga muncul dari kenyataan bahwa sesama 
anggota komunitasekologis mempunyai hak untuk dilindungi, 
dipelihara, tidak disakiti, dandirawat.Prinsip kasih sayang dan 
kepedulian adalah prinsip tanpamengharapkan balasan yang tidak 
didasarkan atas kepentingan pribadi tetapi semata-mata karena 
kepentingan alam.Semakin mencintai dan peduli kepadaalam, 
manusia semakin berkembang menjadi manusia yang matang, 
sebagai pribadi yang identitasnya kuat.Manusia semakin tumbuh 
berkembang bersama alam, dengan segala watak dan kepribadian 
yang tenang, damai, penuh kasih sayang, luas wawasannya seluas 
alam.
5. Prinsip³ No Harm´ 
Berdasarkan keempat prinsip moral tersebut, prinsip moral 
lainnya yangrelevan adalah prinsip no harm.Artinya, karena 
manusia memiliki kewajibanmoral dan tanggung jawab terhadap 
alam, paling tidak manusia tidak akanmau merugikan alam secara 
tidak perlu. Dengan mendasarkan diri pada biosentrisme dan 
ekosentrisme, manusia berkewajiban moral untuk melindungi 
kehidupan dialam semesta ini.Sebagaimana juga dikatakan oleh 
Peter Singer, manusia diperkenankanuntuk memanfaatkan segala 
isi alam semesta, termasuk binatang dantumbuhan, untuk 
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu dilakukan dengan 
bijaksana untuk tetap menghargai hak binatang dan tumbuhan 
untuk hidup danhanya dilakukan sejauh memenuhi kebutuhan 
hidup manusia yang palingvital. Jadi, pemenuhan kebutuhan hidup 
manusia yang bersifat kemewahandan di luar batas-batas yang 
wajar ditentang karena dianggap merugikankepentingan makhluk 
hidup lain (binatang dan tumbuhan).Dengan kata lain, kewajiban 
dan tanggung jawab moral bisa dinyatakandalam bentuk maksimal 
dengan melakukan tindakan merawat (care),melindungi, menjaga 
dan melestarikan alam. Sebaliknya, kewajiban dantanggung jawab 
moral yang sama bisa mengambil bentuk minimal dengantidak 
melakukan tindakan yang merugikan alam semesta dan segala 
isinya :tidak menyakiti binatang, tidak meyebabkan musnahnya 
spesies tertentu, tidak menyebebkan keanekaragaman hayati di 
hutan terbakar, tidak membuanglimbah seenaknya, dan sebagainya. 
3. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras Dengan Alam 
Yang dimaksudkan dengan prinsip moral hidup sederhana dan 
selarasdengan alam adalah kualitas, cara hidup yang baik. Yang 
ditekankan adalahtidak rakus dan tamak dalam mengumpulkan 
harta dan memiliki sebanyak- banyaknya.Prinsip ini penting, 
karena krisis ekologis sejauh ini terjadi karena pandangan 
antroposentrisme yang hanya melihat alam sebagai objek 
eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia.Selain itu, pola 
dan gayahidup manusia modern konsumtif, tamak dan rakus.Tentu 
saja tidak berarti bahwa manusia tidak boleh memanfaatkan alam 
untuk kepentingannya. Kalaumanusia memahami dirinya sebagai 
bagian integral dari alam, ia harusmemanfaatkan alam itu secara 
secukupnya. Ini berarti, pola konsumtif dan produksi manusia 
modern harus dibatasi.Harus ada titik batas yang bisaditolerir oleh 
alam.
D. Penerapan Etika Lingkungan Hidup 
Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi sesatu 
kebiasaan yangdilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan 
kehidupan baik dalam lingkungankeluarga, sekolah, dan lingkungan 
masyarakat. 
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membudayakan sikap 
tersebut antara lain,dengan : 
a. Lingkungan Keluarga 
Lingkungan keluarga adalah salah satu tempat yang sangat 
efektif menanamkannilai-nilai etika lingkungan. 
Hal itu dapat dilakukan dengan : 
1. Menanam pohon dan memelihara bunga di pekarangan rumah. 
Setiap orangtua memberi tanggung jawab kepada anak-anak 
secara rutin untukmerawatnya dengan menyiram dan memberi 
pupuk. 
2. membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Secara 
bergantian,setiap anggota keluarga mempunyai kebiasaan untuk 
menjaga kebersihandan merasa malu jika membuang sapah 
sembarang tempat. 
3. Memberikan tanggung jawab kepada anggota keluarga untuk 
menyapurumah dan pekarangan rumah secara rutin. 
b. lingkungan Sekolah 
Kesadaran mengenai etika lingkungan hidup dapat 
dilakukan di lingkungan sekolahdengan memberikan pelajaran 
mengenai lingkungan hidup dan etika lingkungan,melalui kegiatan 
ekstrakulikuler sebagi wujud kegiatan yang konkret 
denganmengarahkan pada pembentukan sikap yang berwawasan 
lingkungan seperti: 
 Pembahasan atau diskusi mengenai isu lingkungan hidup 
 Pengelolaan sampah 
 Penanaman Pohon 
 penyuluhan kepada siswa 
 Kegiatan piket, dan jumsih (jumat bersih)
c. Lingkungan Masyarakat 
Pada lingkungan masyarakat , kebiasaan yang berdasarkan 
pada etika lingkungan dapat ditetapkan melalui : 
1.Membuangan sampah secara berkala ke tempat pembuangan 
sampah 
2.Kesiadaan untuk memisahkan antara sampah organic dan sampah 
nonorganik 
3.Melakukan kegiatan gotong 
berkala dilingkungan tempat tinggal 
4.Menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan-bahan yang 
masihdiperbaharui
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
1. Teori-teori etika Lingkunga Hidup meliputi antroposentrisme, 
biosentrisme, ekosentrisme 
2. Dasar etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat meliputi Dasar 
pendekatan ekologis, dasar pendekatan humanisme, dan dasar 
pendekatan teologis 
3. Prinsip-prinsip yang relevan dalam lingkungan hidup yaitu Prinsip sikap 
hormat terhadap alam (Respect for Nature), Prinsip Tanggung Jawab 
(Moral Responsibility for Nature), Solidaritas Kosmis (Cosmic 
Solidarity), . Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulain terhadap Alam 
(Caring for Nature), Prinsip³ No Harm´, Prinsip Hidup Sederhana dan 
Selaras Dengan Alam. 
4. Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi lingkungan keluarga, 
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. 
B. SARAN 
Guna menjamin kelangsungan hidup kita dan generasi 
mendatangdiharapkan agar tetap memiliki kehidupan dan lingkungan dalam 
suasana yang baik dan menyenangkan, banyak hal yang dilakukan untuk 
menjaminkelangsungan hidup alam semesta, setidaknya kita harus merubah 
sikap dalammemandang dan memperlakukan alam sebagai hal bukan sebagai 
sumber kekayaan yang siap dieksploitasi, kapan dan dimana saja.

Contenu connexe

Tendances

Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemTitoSelaluEnjoy
 
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaDicky Edwin Hindarto
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahSiti Farida
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3Joel mabes
 
Sebutkan ciri ciri teknologi tepat guna
Sebutkan ciri ciri teknologi tepat gunaSebutkan ciri ciri teknologi tepat guna
Sebutkan ciri ciri teknologi tepat gunaFitri Yanti
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganShoetiaone
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungAisyah Turidho
 
Ppt review jurnal
Ppt review jurnalPpt review jurnal
Ppt review jurnalAsrilazis
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodaMeniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodaFun Learning
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaZuhriana Hasanah
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaArvina Frida Karela
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 

Tendances (20)

Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Ppt pemanasan global
Ppt pemanasan globalPpt pemanasan global
Ppt pemanasan global
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang Ekosistem
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
 
Sebutkan ciri ciri teknologi tepat guna
Sebutkan ciri ciri teknologi tepat gunaSebutkan ciri ciri teknologi tepat guna
Sebutkan ciri ciri teknologi tepat guna
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Essay kse
Essay kseEssay kse
Essay kse
 
Ppt review jurnal
Ppt review jurnalPpt review jurnal
Ppt review jurnal
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodaMeniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannya
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 

En vedette

Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupSari Ferviani
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkunganyosifarah
 
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XBuku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XRian Maulana
 
Rasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganRasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganAdis Daddis
 
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupEtika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupNadya Syabilla Arviadea
 
Membiasakan diri memelihara lingkungan hidup
Membiasakan diri memelihara lingkungan hidupMembiasakan diri memelihara lingkungan hidup
Membiasakan diri memelihara lingkungan hidupSilva Dera
 
Etika Lingkungan
Etika LingkunganEtika Lingkungan
Etika LingkunganNajib_1824
 
Analisis Etika Lingkungan pada Unilever
Analisis Etika Lingkungan pada UnileverAnalisis Etika Lingkungan pada Unilever
Analisis Etika Lingkungan pada UnileverCarl Prananda
 
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-201920150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019Advisory Specialist for P2KP
 
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahUndang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerahinfosanitasi
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupYoga Firmansyah
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupAto Bazahona
 

En vedette (20)

Penerapan etika lingkungan
Penerapan etika lingkunganPenerapan etika lingkungan
Penerapan etika lingkungan
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XBuku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
 
Rasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganRasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika Lingkungan
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
PLH teori etika lingkungan
PLH teori etika lingkunganPLH teori etika lingkungan
PLH teori etika lingkungan
 
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupEtika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
 
Membiasakan diri memelihara lingkungan hidup
Membiasakan diri memelihara lingkungan hidupMembiasakan diri memelihara lingkungan hidup
Membiasakan diri memelihara lingkungan hidup
 
Etika Lingkungan
Etika LingkunganEtika Lingkungan
Etika Lingkungan
 
Analisis Etika Lingkungan pada Unilever
Analisis Etika Lingkungan pada UnileverAnalisis Etika Lingkungan pada Unilever
Analisis Etika Lingkungan pada Unilever
 
Desa budaya
Desa budaya Desa budaya
Desa budaya
 
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-201920150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
 
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahUndang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
 
Etika politik
Etika politikEtika politik
Etika politik
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Fragmented
FragmentedFragmented
Fragmented
 

Similaire à Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)

Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...iinmaryarizka
 
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docxMAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docxelsaraihana210
 
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasiAnalisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasidewi_utari
 
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...JanuriaSafitri
 
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...FatinahGhiyats1
 
Etika lingkungan 3b
Etika lingkungan 3bEtika lingkungan 3b
Etika lingkungan 3bagnes68_
 
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaManusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaTantik Dahlia
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANEnvaPya
 
Ppt part 7 ekologi pab sma tmi
Ppt part 7 ekologi pab sma tmiPpt part 7 ekologi pab sma tmi
Ppt part 7 ekologi pab sma tmitiyo noiss
 
Ppt lingkungan
Ppt lingkunganPpt lingkungan
Ppt lingkunganSahalArief
 
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...beny adhi
 
Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Ersafany19
 

Similaire à Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan) (20)

Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
 
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
 
Makalah erosi tugas PLH
Makalah erosi tugas PLH Makalah erosi tugas PLH
Makalah erosi tugas PLH
 
Etika lingkungan
Etika lingkungan Etika lingkungan
Etika lingkungan
 
Plh baru
Plh baruPlh baru
Plh baru
 
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docxMAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
 
6 Etika LH.pptx
6 Etika LH.pptx6 Etika LH.pptx
6 Etika LH.pptx
 
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasiAnalisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
Analisis mata kuliah falsafah etika dan moral konservasi
 
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
 
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
 
Etika lingkungan 3b
Etika lingkungan 3bEtika lingkungan 3b
Etika lingkungan 3b
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaManusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 
Ppt part 7 ekologi pab sma tmi
Ppt part 7 ekologi pab sma tmiPpt part 7 ekologi pab sma tmi
Ppt part 7 ekologi pab sma tmi
 
Ppt lingkungan
Ppt lingkunganPpt lingkungan
Ppt lingkungan
 
Ppt lingkungan
Ppt lingkunganPpt lingkungan
Ppt lingkungan
 
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...
3, be & gg, beny adhi, hapzi ali, environmental ethics , universitas merc...
 
Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Etika Lingkungan
Etika Lingkungan
 
Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Etika Lingkungan
Etika Lingkungan
 

Plus de Nurul Afdal Haris

Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Nurul Afdal Haris
 
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarFormat Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarNurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Nurul Afdal Haris
 
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahLaporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahNurul Afdal Haris
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinNurul Afdal Haris
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalNurul Afdal Haris
 
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiMateri Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 

Plus de Nurul Afdal Haris (20)

Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
 
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarFormat Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
 
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahLaporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
 
Laporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi DasarLaporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi Dasar
 
Laporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi DasarLaporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi Dasar
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
 
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiMateri Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
 

Dernier

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 

Dernier (20)

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 

Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)

  • 1. PENGETAHUAN LINGKUNGAN “ETIKA LINGKUNGAN HIDUP” Kelompok 3 : 1. MUHAMMAD FAISAL JUANDA 2. NOVA OKTAVIANI ARIANTO 3. BUNGA FATIMAH YUNUS 4. ROSWITA YUNIRNA 5. NURUL ZAKIAH 6. BERTUS MAHOBA JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagian besar manusia saat ini sudah tidak peduli lagi dengan sesama dan lingkungannya karena merasa berkelimpahan.Setelah sejarah panjang inovasi teknologi dan eksploitasi sumberdaya alam, manusia lalu mengalami kritis keterbatasan. Disisi lain, kekuatan yang dimiliki manusia sebenarnya justru merusak, bahkan membunuh manusia sendiri lewat kerusakan ekologik. Pada situasi seperti ini, manusia pada dasarnya sudah mulai kehilangan orientasi dan harapan hidup. Risiko berupa pudarnya orientasi dan harapan hidup yang mungkin telah dicanangkan, dipersiapkan dan diusahakan selama proses kehidupannya melalui penciptaan bentuk-bentuk peradaban yang digunakan untuk memanfaatkan dan mengolah sumber daya alam guna keberlangsungan hidup spesies manusia itu sendiri. Manusia lantas terlena dengan potensi dan kekuatannya sendiri dalam merengkuh kenikmatan fasilitas yang diberikan alam dan melupakan satu sisi dalam dirinya sendiri yang sesungguhnya merupakan kelemahan dan sekaligus menjadi kekuatannya, yaitu sikap mental. Atas dasar itu dalam pendidikan lingkungan setiap persoalan selalu dibahas dalam kaitannya dengan pembangunan dalam meningkatkan kualitas hidup (manusia) secara keseluruhan.Pendidikan etika lingkungan, terutama yang menekankan pada paham ekosentrisme, sangat penting untuk dilakukan dan dan diberikan pada generasi muda. Mengingat merekalah yang kelak akan meneruskan mengelolah alam semesta ini. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja teori dalam etika lingkungan ? 2. Bagaimana dasar-dasar etika untuk mewujudkan kesadaran lingkungan? 3. Bagaimana prinsip-prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup? 4. Bagaimana penerapkan etika lingkungan/ membiasakan diri melakukan aturan etika lingkungan? C. TUJUAN 1. Mengetahui teori-teori yang berkaitan dalam etika lingkungan 2. Menjelaskan dasar-dasar etika dan kesadaran lingkungan 3. Mengetahui penerapan etika lingkungan 4. Mengetahui cara-cara/ respon yang digunakan untuk mengefektifkan penerapan etika lingkungan
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Teoti-teori Etika Lingkungan Hidup Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana pandangan seseorang terhadap sesuatu itu.Manusia memilki pandangan tertentu terhadap alam, dimana pandangan itu telah menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap alam.Pandangan tersebut dibagidalam tiga teori utama, yang dikenal sebagai Shallow Environmental Ethics, Intermediate Environmental Ethics, and Deep Environmental Ethics.Ketigateori ini dikenal juga sebagai Antroposentrisme, Biosentrisme, dan Ekosentrisme. a. Antroposentrisme Dinamakan berdasar kata antropos = manusia, adalah suatu pandanganyang menempatkan manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Karena pusat pemikiran adalah manusia, maka kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk mengabdi pada kepentingan manusia.Alam dilihat hanya sebagai objek, alat dansarana bagi pemenuhan kebutuhan manusia.Dengan demikian alam dilihat tidak memiliki nilai dalam dirinya sendiri.Alam dipandang dan diperlakukan hanyasebagai alat bagi pencapaian tujuan manusia.Namun, dalam sikapnya yang dianggap semena-mena terhadap alam, pandangan ini juga peduli terhadap alam.Manusia membutuhkan lingkunganhidup yang baik, maka demi kepentingan hidupnya, manusia memiliki kewajibanmemeliharan dan melestarikan alamlingkungannya.Kalaupun manusia bersifat peduli terhadap alam, hal itu dilakukan semata-mata demi menjamin kebutuhandan kepentingan hidup manusia, dan bukan atas pertimbangan bahwa alammempunyi nilai pada dirinya sendiri.Teori ini jelas bersifat egoistis, karena hanya mengutamakan kepentingan manusia.Itulah sebabnya teori ini dianggap sebagaisebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit (Shallow EnvironmentalEthics). b. Biosentrisme Adalah suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai yangmempunyai nilai dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan manusia.Dengandemikian, biosentrisme menolak teori antroposentrisme yang menyatakan bahwahanya manusialah yang mempunyai nilai dalam dirinya sendiri.Teori biosentrisme berpandangan bahwa makhluk hidup bukan hanya manusia saja.Pandangam biosentrisme mendasarkan
  • 4. kehidupan sebagai pusat perhatian.Maka, kehidupan setiap makhluk dibumi ini patut dihargai, sehingga harusdilindungi dan diselamatkan.Biosentrisme melihat alam dan seluruh isinyamemilki harkat dan nilai dalam dirinya sendiri.Alam memiliki nilai justru karenaada kehidupan yang terkandung didalamnya.Manusia hanya dilihat sebagai salahsatu bagian saja dari seluruh kehidupan yang ada dimuka bumi, dan bukanlahmerupakan pusat dari seluruh alam semesta.Maka secara biologis, manusia tidak ada bedanya dengan makhluk hidup lainnya. c. Ekosentrisme Pandangan ini didasarkan pada pemahaman bahwa secara ekologis, baik makhluk hidup maupun benda-benda abiotik saling terkait satu sama lain. Air disungai, yang termasuk abiotik, sangat menentukan bagi kehidupan yang adadidalamnya.Udara, walaupun tidak termasuk makhluk hidup, namun sangatmenentukan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup.Jadi, ekosentrisme selainsejalan dengan biosentrisme (dimana kedua-duanya sama-sama menentang teoriantroposentrisme) juga mencakup komunitas yang lebih luas, yakni komunitasekologis seluruhnya. Ekosentrisme disebut juga Deep Environtmental Ethics. Deep ecolog menganut prinsip biospheric egolitarian-ism, yaitu pengakuan bahwa seluruhorganisme dan makhluk hidup adalah anggota yang sama statusnya dari suatukeseluruhan yang terkait. Sehingga mempunyai suatu martabat yang sama. Inimenyangkut suatu pengakuan bahwa hak untuk hidup dan berkembang untuk semua makhluk (baik hayati maupun non-hayati) adalah sebuah hak universalyang tidak bisa diabaikan. B. Dasar Etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat Empat tingkat kesadaran lingkungan mengiodentifikasi bahwaawalnya pemikiran etika lingkungan itu muncul karena adanya krisis lingkungan yang sebab utamanya adalah gaya hidup manusia dan perkembangan peradabannya. Pola hidup konsumtif, tanmpa memperhitungkan bagaimana ketersediaan/ daya dukung lingkungan serta didukung pengangkatan-pengangkatan teknologi membuahkan perilaku eksploitasi. Namun, sering berjalannya waktu, manusia mulai menghadapi masalah persaingan mendapatkan sumber daya alam yang ironisnya justru semakin berkurang dan tingkat daya dukungnya pun mulai menurun. Masalah ini lah yang memaksa manusia untuk melihat kembali bagaimana kedudukan, fungsi dan interaksinya dengan alam semesta yang melahirkan gagasan kesadaran dan etika lingkunga.
  • 5. Dasar-dasar pemikiran/pendekatan etika lingkungan, yaitu: 1. Dasar pendekatan ekologis, mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan manusia pada masa lalu, sekarang, dan yang kan datang, akan memberi dampak yang tak dapat di perkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja kita pun tidak akan pernah bisa mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme lain, sekarang atau akan datang. 2. Dasar pendekatan humanisme, setara dengan pendekatan ekologis, dasar pendekatan ini menekankan pada pentingnya tanggung jawab kita untuk hak dan kesejahteraan manusia lain atas sumber daya alam. 3. Dasar pendekatan teologis, merupak dasar dari keduan pendekatan sebelumnya, bersumber pada agama yang nilai-nilai luhur dan mulia ajarannya menunjukkan bagaiman alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana kedudukan dan fungsi manusia serta interaksi yang selayaknya terjalin antara alam dan manusia 4. kesadaran-kesadaran lingkungan selayaknya ada bagi kepentingan keberlanjutan bumi dan sumber daya alam, yaitu:  Manusia bukanlah sumber utama dari segala nilai  Keberadaan alam dan segala sumber dayanya bukanlah untuk manusia semata, tetapi untuk seluruh spesies organisme yang ada didalamnya.  Tujuan kehidupan manusia dibumi bukan hanya memproduksidan mengonsumsi, tetapi sekaligus mengkonservasi dan memperbarui sumber daya alam.  Meningkatkan kualitas hidup, sebagaiman dasar ketiga diatas, harus pula menjadi tujuan kehidupan.  Sumber daya alam itu sangat terbatas dan harus dihargai sertadiperbaharui.  Hubungan antara manusia dengan alam sebaiknya kesetaraan antara manusia dan alam, sebuah hubungan dengan organisme hidup dalam kerja sama ekologik.  Kita harus memelihara stabilitas ekologik dengan mempertahankan dan meningkatkan keanekaragaman biologis dan budaya.  Fungsi utama negara adalah mencanangkan dan pengawasan pemberdayaan sumber daya alam, melindungi individu dan kelompok masyarakat dari eksploitasi dan perusakan lingkungan.  Manusia hendaknya saling berbagi dan mengasihi, tidak individualis dan mendominasi.
  • 6.  Setiap manusia di pelanet bumi adalah unik dan memilii hak berbagai atas sumber daya alam.  Tidak satu pun individu manusia, pihak industri atau negara berhak untuk meningkatkan haknya atau sumber daya alam. C. Prinsip-prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup Etika lingkungan hidup yang menuntut manusia untuk berinteraksidalam alam semesta.Dengan ini bisa dikemukakan bahwa krisis lingkungan global yang kitaalami saat ini sebenarnya bersumber pada kesalahan pemahaman atau cara pandang manusia mengenai dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhanekosistem. Manusia keliru memandang dan keliru menempatkan diri dalamkonteks alam semesta seluruhnya.Dan inilah awal dari semua bencana lingkunganhidup yang kita alami sekarang. Oleh karena itu, pembenahan harus pulamenyangkut pembenahan cara pandang dan perilaku manusia dalam berinteraksi baik dengan alam maupun dengan manusia lain dalam keseluruhan ekosistem. Kesalahan cara pandang ini bersumber dari etika antroposentrisme, yangmemandang bahwa manusia sebagai pusat alam semesta, dan hanya manusia yangmempunya nilai, sementara alam dan segala isinya sekedar alat bagi pemuasankebutuhan dan kepentingan hidup manusia. Manusia dianggap berada diluar,diatas dan terpisah dari alam. Bahkan, manusia dipahami sebagai penguasa atasalam yang boleh melakukan apa saja. Cara pandang seperti ini melahirkan sikapdan perilaku eksploitatif tanpa kepedulian sama sekali terhadap alam dan segalaisinya yang dianggap tidak mempunyai nilai pada diri sendiri.Oleh karena itu, dapat disampaikan beberapa prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup. Prinsip-prinsip ini yang dilatar belakangi oleh krisis ekologiyang bersumber pada cara pandang dan perilaku manusia. 1. Prinsip sikap hormat terhadap alam (Respect for Nature) Dari ketiga teori lingkungan hidup, ketiganya sama-sama mengakui bahwaalam perlu dihormati. Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Dengan kata lain,alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia bergantung pada alam, tetapi terutama karena kenyataan bahwa manusiaadalah satu kesatuan dari alam. 2. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature) Setiap bagian dan benda dialam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengantujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentinganmanusia atau tidak.Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta bertanggung jawab pula untuk menjaganya.Prinsip ini menuntut manusiauntuk mengambil usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan segala isinya.Itu berarti kelestarian dankerusakan
  • 7. alam semesta merupakan tanggung jawab bersama seluruh umatmanusia. Wujud konkretnya, semua orang harus bisa bekerja sama, bahu-membahu untuk menjaga dan melestarikan alam, dan mencegah sertamemulihkan kerusakan alam dan segala isinya. Hal ini juga akan terwujud dalam bentuk mengingatkan, melarang dan menghukum siapa saja yang secarasengaja ataupun tidak sengaja merusak dan membahayakan keberadaan alam. 3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity) Terkait dengan kedua prinsip tersebut yakni prinsip solidaritas. Prinsip initerbentuk dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian dari alam semesta.Oleh karena itu, manusia mempunyai kedudukan yang sejajar dengan alam,maka akan membangkitkan perasaan solider, perasaan sepenanggungandengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain. Manusia lalu bisamerasakan apa yang dirasakan oleh makhluk hidup lain. Manusia bisamerasakan sedih dan sakit ketika berhadapan dengan kenyataan memilukan betapa rusak dan punahnya makhluk hidup tertentu.Ia ikut merasa apa yangterjadi dalam alam, karena ia merasa satu dengan alam.Prinsip ini lalu mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan dansemua kehidupan yang ada di alam semesta. Prinsip ini juga mencegahmanusia untuk tidak merusak dan mencemari alam dan seluruh kehidupandidalamnya, sama seperti manusia tidak akan merusak kehidupannya sertamerusak rumah tangganya sendiri.Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral, yakni untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas keseimbangan kehidupan. Prinsip ini jugamendorong manusia untuk mengambil kebijakan yang pro-alam, pro-lingkungan, atau menentang setiap tindakan yang merusak alam.Khususnyamendorong manusia untuk mengutuk dan menentak pengrusakan alam dankehidupan didalamnya. Hal ini semata-mata karena mereka merasa sakit samaseperti yang dialami oleh alam yang rusak. 4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulain terhadap Alam (Caring for Nature) Prinsip ini juga muncul dari kenyataan bahwa sesama anggota komunitasekologis mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dandirawat.Prinsip kasih sayang dan kepedulian adalah prinsip tanpamengharapkan balasan yang tidak didasarkan atas kepentingan pribadi tetapi semata-mata karena kepentingan alam.Semakin mencintai dan peduli kepadaalam, manusia semakin berkembang menjadi manusia yang matang, sebagai pribadi yang identitasnya kuat.Manusia semakin tumbuh berkembang bersama alam, dengan segala watak dan kepribadian yang tenang, damai, penuh kasih sayang, luas wawasannya seluas alam.
  • 8. 5. Prinsip³ No Harm´ Berdasarkan keempat prinsip moral tersebut, prinsip moral lainnya yangrelevan adalah prinsip no harm.Artinya, karena manusia memiliki kewajibanmoral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akanmau merugikan alam secara tidak perlu. Dengan mendasarkan diri pada biosentrisme dan ekosentrisme, manusia berkewajiban moral untuk melindungi kehidupan dialam semesta ini.Sebagaimana juga dikatakan oleh Peter Singer, manusia diperkenankanuntuk memanfaatkan segala isi alam semesta, termasuk binatang dantumbuhan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu dilakukan dengan bijaksana untuk tetap menghargai hak binatang dan tumbuhan untuk hidup danhanya dilakukan sejauh memenuhi kebutuhan hidup manusia yang palingvital. Jadi, pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang bersifat kemewahandan di luar batas-batas yang wajar ditentang karena dianggap merugikankepentingan makhluk hidup lain (binatang dan tumbuhan).Dengan kata lain, kewajiban dan tanggung jawab moral bisa dinyatakandalam bentuk maksimal dengan melakukan tindakan merawat (care),melindungi, menjaga dan melestarikan alam. Sebaliknya, kewajiban dantanggung jawab moral yang sama bisa mengambil bentuk minimal dengantidak melakukan tindakan yang merugikan alam semesta dan segala isinya :tidak menyakiti binatang, tidak meyebabkan musnahnya spesies tertentu, tidak menyebebkan keanekaragaman hayati di hutan terbakar, tidak membuanglimbah seenaknya, dan sebagainya. 3. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras Dengan Alam Yang dimaksudkan dengan prinsip moral hidup sederhana dan selarasdengan alam adalah kualitas, cara hidup yang baik. Yang ditekankan adalahtidak rakus dan tamak dalam mengumpulkan harta dan memiliki sebanyak- banyaknya.Prinsip ini penting, karena krisis ekologis sejauh ini terjadi karena pandangan antroposentrisme yang hanya melihat alam sebagai objek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia.Selain itu, pola dan gayahidup manusia modern konsumtif, tamak dan rakus.Tentu saja tidak berarti bahwa manusia tidak boleh memanfaatkan alam untuk kepentingannya. Kalaumanusia memahami dirinya sebagai bagian integral dari alam, ia harusmemanfaatkan alam itu secara secukupnya. Ini berarti, pola konsumtif dan produksi manusia modern harus dibatasi.Harus ada titik batas yang bisaditolerir oleh alam.
  • 9. D. Penerapan Etika Lingkungan Hidup Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi sesatu kebiasaan yangdilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam lingkungankeluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membudayakan sikap tersebut antara lain,dengan : a. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga adalah salah satu tempat yang sangat efektif menanamkannilai-nilai etika lingkungan. Hal itu dapat dilakukan dengan : 1. Menanam pohon dan memelihara bunga di pekarangan rumah. Setiap orangtua memberi tanggung jawab kepada anak-anak secara rutin untukmerawatnya dengan menyiram dan memberi pupuk. 2. membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Secara bergantian,setiap anggota keluarga mempunyai kebiasaan untuk menjaga kebersihandan merasa malu jika membuang sapah sembarang tempat. 3. Memberikan tanggung jawab kepada anggota keluarga untuk menyapurumah dan pekarangan rumah secara rutin. b. lingkungan Sekolah Kesadaran mengenai etika lingkungan hidup dapat dilakukan di lingkungan sekolahdengan memberikan pelajaran mengenai lingkungan hidup dan etika lingkungan,melalui kegiatan ekstrakulikuler sebagi wujud kegiatan yang konkret denganmengarahkan pada pembentukan sikap yang berwawasan lingkungan seperti:  Pembahasan atau diskusi mengenai isu lingkungan hidup  Pengelolaan sampah  Penanaman Pohon  penyuluhan kepada siswa  Kegiatan piket, dan jumsih (jumat bersih)
  • 10. c. Lingkungan Masyarakat Pada lingkungan masyarakat , kebiasaan yang berdasarkan pada etika lingkungan dapat ditetapkan melalui : 1.Membuangan sampah secara berkala ke tempat pembuangan sampah 2.Kesiadaan untuk memisahkan antara sampah organic dan sampah nonorganik 3.Melakukan kegiatan gotong berkala dilingkungan tempat tinggal 4.Menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan-bahan yang masihdiperbaharui
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Teori-teori etika Lingkunga Hidup meliputi antroposentrisme, biosentrisme, ekosentrisme 2. Dasar etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat meliputi Dasar pendekatan ekologis, dasar pendekatan humanisme, dan dasar pendekatan teologis 3. Prinsip-prinsip yang relevan dalam lingkungan hidup yaitu Prinsip sikap hormat terhadap alam (Respect for Nature), Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature), Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity), . Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulain terhadap Alam (Caring for Nature), Prinsip³ No Harm´, Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras Dengan Alam. 4. Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. B. SARAN Guna menjamin kelangsungan hidup kita dan generasi mendatangdiharapkan agar tetap memiliki kehidupan dan lingkungan dalam suasana yang baik dan menyenangkan, banyak hal yang dilakukan untuk menjaminkelangsungan hidup alam semesta, setidaknya kita harus merubah sikap dalammemandang dan memperlakukan alam sebagai hal bukan sebagai sumber kekayaan yang siap dieksploitasi, kapan dan dimana saja.