2. Penularan melalui tanah (Soil Transmitted Helmint)
Ascaris lumbricoides
Ancylostoma duodenale cacing tambang
Necator americanus cacing tambang
Trichuris trichiura
Toxocara canni pada anjing
Toxocara cati pada kucing
Strongyloides stercoralis
Penularan tidak melalui tanah
Oxyuris oxyura
Trichinella spiralis pada babi
3. Larva Rhabditiform
lebih kecil ukuran 0,25-0,30 mikrometer, rongga mulutnnya
panjang dan sempit, tidak aktif
Larva Filariform
aktif, langsing berukurab panjang 500-600 micrometer, bisa
menembus kulit atau dinding usus
Memiliki 2 bentuk larva :
7. Ascaris lumbricoides
Penyakit Ascariasis
Penyebaran hampir di seluruh dunia
Frekuensi tinggi di Indonesia (99%)
Host manusia, kemungkinan besar juga
ditemukan pada monyet
Ukuran tubuh dewasa
♂ 150-200 mm x 2-4 mm
♀ 200-350 mm x 4-6 mm
8. Lubang genital ⅓ dari mulut
Biasanya mulut lebih runcing dari pada bagian
ekor
Mulut terdiri dari 3 bagian : 1 bibir dorsal dan
2 bibir ventral/lateral
Bagian ekor yang jantan bengkok ( terdapat
penial setae), yang betina lurus (tidak
bengkok)
9. Siklus hidup cacing Ascaris lumbricoides
Dari telur tertelan
hingga dewasa di usus
2 bulan
Setelah dewasa di usus
bisa hidup 10-12 bulan
Telur matang pada
tinja dan bersifat
infektif setelah 1-2
minggu
Telur matang bisa
tahan hingga berbulan
bahkan bertahun-tahun
di tanah pada kondisi
lingkungan yang
sesuai, lembab, suhu
rendah (25ºC)
10. Gejala :
Cacing dewasa (mengambil sari makanan)
dapat menyebabkan gangguan makanan,
kekurangan gizi
Badan kurus, makan banyak, perut buncit, tahi
mata banyak
Kadang cacing sampai ke apendix, saluran
pankreas (ductus cheloductus)
Gangguan pernafasan (larva cacing di paru-
paru)
11. Diagnosa :
Ditemukan telur Ascaris lumbricoides pada
feses/tinja
Telur berukuran 60x40 µ, dinding agak
bergerigi, batas dinding tebal, bentuk oval
13. Cacing Tambang
Pertama kali ditemukan pada orang-orang
yang bekerja di tambang
Disamping memakan sari makanan juga
menghisap darah
Bisa menyebabkan anemia, lesu, menurunkan
gairah dan semangat kerja
Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus
14. Ancylostoma duodenale
Telur oval, berlobus 4, ukuran 60x40 µ
Panjang tubuh ♀ 1 cm ♂ 0,8 cm
Bentuk tubuh hampir seperti huruf C
Mempunyai 2 pasang gigi
Lebih banyak ditemukan pada dataran tinggi (suhu
23-25°C)
Menghasilkan telur 10.000 butir/hari
Menyebabkan kehilangan darah 0,08-0,34 cc/hari
15. Necator americanus
Telur oval, berlobus 4, ukuran 70x38 µ
Bentuk tubuh hampir seperti huruf S
Mempunyai rongga mulut yang besar,
mempunyai lempeng pemotong
Lebih banyak ditemukan pada dataran rendah
(suhu 28-32°C)
Menghasilkan telur 9000 butir/hari
Menyebabkan kehilangan darah 0,005-0,1 cc/hari
17. Penyakit Ancylostomiasis
Pengobatan Pirantel, Combatrin
Penularan sering ditemukan pada tanah yang
tercemar tinja
18. Gejala :
1. Larva :
Ground-itch pada kulit
Paru-paru ; gangguan pernafasan
Gangguan pada kapiler darah
2. Dewasa :
Anemia
Telur pada feses
Pemupukan telur, identifikasi larva
19. Strongyloides stercoralis
Penyakit Strongyloidiasis
Banyak ditemukan di daerah tropis, terutama
Indonesia
Yang dewasa yang dikenal hanya ♀ panjang 2
mm
Hidup di jonjot usus/villi duodenum dan
jejunum
21. Gejala :
Kelainan mukosa usus
Gejala intestinum ; nyeri-nyeri di usus
Banyak larva di paru-paru batuk dan menyebabkan
iosinofili/hyperiosinofili (meningkatnya sel darah
putih)
Pengobatan Thiabendazole
Diagnosis ditemukan larva pada tinja segar
(selama tidak kering)
22. Trichuris trichiura (cacing cambuk)
Penyakit Trichuriasis pada manusia
Tidak punya siklus paru
Penyebaran melalui tanah
Frekuensi tinggi di Indonesia
Hidup di colon ascendens dan caecum
Gejala biasanya ringan, infeksi berat pada
anak, juga terjadi disentri, prolaksis anni
24. Ukuran tubuh ♂ 30-45 mm ♀ 35-50 mm
Telur berbentuk tempayan 50 x 23 µ
Telur matang di tanah 3-5 minggu tertelan
pematangan pada manusia 3 bulan sampai
dewasa di usus
26. Enterobius vermicularis
= Oxyuris vermicularis
= Oxyuris oxyura
Cacing kremi
Penyakit Enterobiasis atau Oxyuriasis
Frekuensi tinggi di Indonesia terutama anak-
anak
Hidup di Caecum, colon ascendens dan
apendix (usus buntu)
27.
28. Ukuran tubuh ♀ 8-23 mm ♂ 2-5 mm
♂ setelah kawin mati ♀ pergi bertelur ke dekat
anus, setelah bertelur ♀ mati
1 ekor ♀ menghasilkan 10.000 telur
Telur agak gepeng ukuran 55x25 µ
Telur matang 6 jam
Umumnya terjadi autoinfeksi, atau bisa lewat
debu, alat-alat mandi dll
Bisa masuk ke vagina – tuba fallopii
menyebabkan pembengkakan anus
30. Trichinella spiralis
Manusia, babi, tikus, beruang, kucing, anjing
Penyakit Trichinosis
Cosmopolit, terutama yang mengkonsumsi
daging babi
Ukuran ♀ 3-4 mm ♂ 1,5 mm
Vivipar dan biasanya masuk ke dalam mukosa
usus muda
1 ekor 1500 larva
34. Gejala :
Usus mencret, diare
(1-2 hari setelah infeksi)
Otot membentuk benjolan
(dapat hidup sampai beberapa bulan)
terjadi pengapuran
35. Hari ke 8-14 ditemukan larva pada darah dan
cairan otak
Ditemukan larva pada biopsi otot
Apabila ditemukan 5000 larva/kg berat badan
dapat menyebabkan kematian
Reaksi imunologi
Tes kulit
Diagnosa :
Pengobatan :
Thiabendazole