SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN
KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG
DENGANDENGAN
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON
SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN
WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT
Oleh :
Fiddy Semba Prasetiya
SIDANG KOMPREHENSIFSIDANG KOMPREHENSIF
O10. 02020
UNIVERSITAS PADJADJARANUNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JATINANGORJATINANGOR
20072007
o, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.o, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.
HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN
KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG
DENGANDENGAN
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON
SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN
WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT
Latar Belakang
Pendekatan Masalah
Alat dan Bahan Penelitian
Metode Penelitian
Waktu & Tempat penelitian
Parameter Utama
Parameter Penunjang
Hasil & Pembahasan
Latar BelakangLatar Belakang
 Waduk Ir. H. Djuanda-Waduk Ir. H. Djuanda-
Jatiluhur adalah wadukJatiluhur adalah waduk
dengan sifatdengan sifat multi purposemulti purpose
(Sukimin(Sukimin et al.et al. 2000) :2000) :
- Sebagai prasarana irigasi,- Sebagai prasarana irigasi,
- PLTA, pengendali banjir,- PLTA, pengendali banjir,
penyedia air baku air minumpenyedia air baku air minum
dan industri,dan industri,
- Sumber daya yang- Sumber daya yang
potensial bagi sektorpotensial bagi sektor
pariwisata danpariwisata dan perikananperikanan
usaha budidaya ikanusaha budidaya ikan
sistem KJAsistem KJA
Usaha KJAUsaha KJA
 Berdampak positif terhadap
peningkatan produksi perikanan
 Timbulnya permasalahan lingkungan :Timbulnya permasalahan lingkungan :
- Peningkatan bahan organik- Peningkatan bahan organik
- Perubahan sifat fisik dan kimiawi perairan- Perubahan sifat fisik dan kimiawi perairan
 Fitoplankton sebagai bioindikatorFitoplankton sebagai bioindikator
Peningkatan kepadatan KJAPeningkatan kepadatan KJA
Peningkatan limbah organikPeningkatan limbah organik
EutrofikasiEutrofikasi
Kematian massalKematian massal
Identifikasi Masalah
 Sejauh mana hubungan tingkat
kepadatan KJA dengan struktur
komunitas fitoplankton di Waduk Ir. H.
Djuanda, Jawa Barat
Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui struktur komunitas
fitoplankton di kawasan budidaya ikan
sistem KJA dengan tingkat kepadatan
yang berbeda di Waduk Ir. H. Djuanda,
Jawa Barat
Kegunaan Penelitian
 Menjadi bahan informasi mengenai hubungan
tingkat kepadatan KJA dengan struktur komunitas
fitoplankton pada akhir musim penghujan
khususnya, sebagai salah satu pertimbangan bagi
pengelolaan budidaya ikan sistem KJA
di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat
Pendekatan MasalahPendekatan Masalah
Masukan bahan
organik dari sisa
pakan dan
metabolisme
KJA dengan
kepadatan rendah
KJA dengan
kepadatan tinggi
Dekomposisi
Aerob Anaerob
Fisik-Kimiawi
Perairan
Struktur Komunitas Fitoplankton
Cukup oksigen Minim oksigen
NO3, PO4 CH4, H2S
• Setiawan (2002): Indeks diversitas 0,086-0,24 & tingginya kelimpahan Microcystis
• Krismono (2003): Peningkatan bahan organik, tingginya kelimpahan Microcystis
• Penelitian ini telah dilaksanakan
pada bulan Februari sampai
dengan April 2007
• Parameter fisik dilakukan
secara insitu, di Waduk Ir. H.
Djuanda, Kabupaten
Purwakarta, Jawa Barat
• Analisis parameter kimiawi air
dilakukan di Laboratorium
Akuatik, Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan (PPSDAL)
Lembaga Penelitian Universitas
Padjadjaran Bandung
Waktu dan Tempat Penelitian
Alat dan Bahan Penelitian
 Alat Penelitian :
- Termometer
- Secchi disk
- pH meter
- Botol sampel volume 1000 dan 600 ml
- Ember plastik volume 5 L
- Botol Winkler volume 150 ml
- Spektrofotometer
- Water Sampler
- Cool box
- Plankton net dengan mesh size 60 x 60 μm
• Bahan Penelitian
 Sampel plankton dan air
 Larutan lugol 0,5%
 Pecahan es
 Bahan pereaksi untuk amonia (larutan Siegnette,
Larutan Nessler dan larutan standar amonia)
 Bahan pereaksi untuk analisis nitrat, yaitu Phenol
disulfonic acid, NH4OH dan larutan standar nitrat.
 Bahan pereaksi untuk analisis ortofosfat, yaitu larutan
reduktor SnCl2, ammonium molibdat dan larutan
standar fosfat.
 Bahan pereaksi untuk analisis total bahan organik
(Total Organic Meter/TOM), yaitu KMnO4, H2SO4 dan
asam oksalat.
Metode Penelitian
 Metode survey, dimana kepadatan karamba
jaring apung (KJA) disesuaikan dengan kondisi
kepadatan yang telah terbentuk sebelumnya
Lokasi
Pengambilan
Sampel
1. Inlet pasokan air dari Sungai
Cilalawi (kawasan bebas KJA I)
2. KJA Ubrug (KJA dengan
kepadatan rendah)
3. KJA Tanggul Usman (KJA
dengan kepadatan tinggi)
4. Intake PLTA (kawasan bebas
KJA II)
Parameter UtamaParameter Utama
Kelimpahan FitoplanktonKelimpahan Fitoplankton (Sachlan 1982)(Sachlan 1982)
N = n x (vr/vo) x (1/vs)N = n x (vr/vo) x (1/vs)
Keterangan :Keterangan :
N = Jumlah plankton (ind/L)N = Jumlah plankton (ind/L)
n = Jumlah plankton yang diamatin = Jumlah plankton yang diamati
vr = Volume plankton yang tersaring (ml)vr = Volume plankton yang tersaring (ml)
vo = Volume plankton yang diamati (ml)vo = Volume plankton yang diamati (ml)
vs = Volume air yang disaring (L)vs = Volume air yang disaring (L)
Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)
 Indeks Diversitas (Krebs 1985)Indeks Diversitas (Krebs 1985)
C = 1 –C = 1 – ΣΣ (ni/N)(ni/N)22
Keterangan :Keterangan :
ni = Jumlah individu dalam spesiesni = Jumlah individu dalam spesies
N = Jumlah total individuN = Jumlah total individu
Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)
 Indeks Dominansi (Krebs 1985)Indeks Dominansi (Krebs 1985)
D =D = Σ(Pi)Σ(Pi)22
Keterangan :Keterangan :
D = Indeks Dominansi SimpsonD = Indeks Dominansi Simpson
Pi = Proporsi genus dalam total genusPi = Proporsi genus dalam total genus,, dimana Pi = ni/Ndimana Pi = ni/N
ni = Jumlah individu dalam spesiesni = Jumlah individu dalam spesies
N = Jumlah total individuN = Jumlah total individu
Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)
 Koefisien Kesamaan SorensonKoefisien Kesamaan Sorenson (Magurran 1988)(Magurran 1988)
CN =CN = 2jN2jN
(aN + bN)(aN + bN)
Keterangan :Keterangan :
CN = Koefisien kesamaan SorensonCN = Koefisien kesamaan Sorenson
aN = Jumlah total individu stasiun AaN = Jumlah total individu stasiun A
bN = Jumlah total individu stasiun BbN = Jumlah total individu stasiun B
jN = Jumlah terkecil dari spesies yang ditemukanjN = Jumlah terkecil dari spesies yang ditemukan
pada stasiun A dan stasiun Bpada stasiun A dan stasiun B
Parameter Penunjang
Parameter Alat & Metode Tempat Satuan
Fisik
- Transparansi
- Suhu
Secchi disk/visual
Termometer/visual
Insitu
Insitu
cm
ºC
Kimiawi
- pH
- DO
- Amonia
- Nitrat
- Orthofosfat
- Total bahan organik
(TOM)
pH meter/potensiometrik
DO meter/potensiometrik
Spektrofotometer/Titrimetrik
Spektrofotometer/Titrimetrik
Spektrofotometer/Titrimetrik
Spektrofotometer/Titrimetrik
Insitu
Insitu
Lab
Lab
Lab
Lab
-
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
Biologis
- Plankton Mikroskop/identifikasi dan enumerasi Lab Ind/L
Hubungan Tingkat Kepadatan KJA
dengan Struktur Komunitas Fitoplankton
 Keeratan hubungan antara tingkat kepadatan
KJA dengan struktur komunitas fitoplankton
dianalisis dengan korelasi (Steele dan Torrie
1980), dengan menggunakan software SPSS 12
(Statistical Product and Solution Service 12).
 Komposisi Fitoplankton di perairan WadukKomposisi Fitoplankton di perairan Waduk
Ir. H. Djuanda berdasarkan Kelas dan GeneraIr. H. Djuanda berdasarkan Kelas dan Genera
HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN
KelasKelas Jumlah GeneraJumlah Genera
BacillariophyceaeBacillariophyceae
ChlorophyceaeChlorophyceae
CyanophyceaeCyanophyceae
DinophyceaeDinophyceae
55
88
33
22
Jumlah totalJumlah total 1818
 Adanya kemiripan genera yang ditemukan
(khususnya Stasiun I, II dan III)
Persentase Fitoplankton BerdasarkanPersentase Fitoplankton Berdasarkan
Kelas di Perairan Waduk Ir. H. DjuandaKelas di Perairan Waduk Ir. H. Djuanda
0.96%
2.08%
96.80%
0.16%
0%
Bacillariophyceae
Chlorophyceae
Cyanophyceae
Dinophyceae
Euglenophyceae
Komponen Penyusun KomunitasKomponen Penyusun Komunitas
Cyanophyceae
Chlorophyceae
Bacillariophyceae
Dinophyceae
Kelimpahan FitoplanktonKelimpahan Fitoplankton
Organisme Kelimpahan rata-rata
Individu/L Persentase (%)
I II III IV Rata-rata I II III IV
Fitoplankton
Bacillariophyceae
Chlorophyceae
Cyanophyceae
Dinophyceae
78 52 37 3 42,5 19,4 4,4 1,58 0,02
100 114 74 5 73,25 24,87 9,65 3,19 0,03
220 1008 2201 14409 4459,5 54,73 85,35 94,83 99,9
4 7 9 6 6,5 1,00 0,6 0,4 0,05
Jumlah Total (Ind/L) 402 1181 2321 14423 100 100 100 100
• Cyanophyceae : Kelimpahan rata-rata terbesar adalah dari
genera Microcystis (4428 Ind/L)
• Chlorophyceae : Kelimpahan rata-rata kedua terbesar adalah
dari genera Ankistrodesmus (5 ind/L)
Nilai Kelimpahan FitoplanktonNilai Kelimpahan Fitoplankton
Selama PenelitianSelama Penelitian
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
1 2 3 4 5 6
Waktu Sampling (minggu ke- )
Kelimpahan(Ind/L)
Stasiun I
Stasiun II
Stasiun III
Stasiun IV
Parameter Fisik Kimiawi AirParameter Fisik Kimiawi Air
Parameter Stasiun
I II III IV
Fisik
Suhu (0
C) r
k
30,25
28-32
30,33
28,5-32
30,25
28-31,5
29,83
29-32
Transparansi (m) r
k
0,845
0,7-1,12
0,95
0,8-1,2
1,225
1,1-1,4
0,783
0,55-1
Kimiawi
pH r
k
8,3
8,2-8,4
8,4
8,3-8,5
8,5
8,2-9
8,6
8,4-8,7
DO (mg/L) r
k
7,4
6,4-7,8
7,5
6,5-8,1
6,3
5,7-6,8
7,5
6,3-8,3
Ammonia (mg/L) r
k
0,06
0,03-0,09
0,075
0,03-0,09
0,21
0,07-0,4
0,085
0,03-0,1
Nitrat (mg/L) r
k
0,184
0,163-0,194
0,195
0,18-0,207
0,202
0,197-0,222
0,205
0,186-0,241
Orthofosfat (mg/L) r
k
0,204
0,19-0,23
0,208
0,193-0,243
0,217
0,186-0,235
0,209
0,169-0,23
TOM (mg/L) r
k
7,64
6,9-8,01
7,75
6,9-8,14
8,9
8,59-9,42
8,84
6,82-11,36
Indeks Dominansi danIndeks Dominansi dan
Keanekaragaman SimpsonKeanekaragaman Simpson
StasiunStasiun IndeksIndeks
DominansiDominansi
IndeksIndeks
KeanekaragamanKeanekaragaman
Rata-rataRata-rata KisaranKisaran Rata-rataRata-rata KisaranKisaran
II
IIII
IIIIII
IVIV
0,3360,336
0,6480,648
0,7720,772
0,9330,933
0,229-0,4970,229-0,497
0,377-0,7430,377-0,743
0,353-0,9410,353-0,941
0,810-1,0000,810-1,000
0,6640,664
0,3520,352
0,2280,228
0,0670,067
0,503-0,7710,503-0,771
0,257-0,6230,257-0,623
0,059-0,6470,059-0,647
0,000-0,1900,000-0,190
Nilai Indeks KeanekaragamanNilai Indeks Keanekaragaman
Selama PenelitianSelama Penelitian
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1 2 3 4 5 6
Waktu Sampling (minggu ke- )
IndeksDiversitasSimpson
Stasiun I
Stasiun II
Stasiun III
Stasiun IV
Stasiun Nilai Koefisien Kesamaan Sorenson
Rata-rata Kisaran
I-II
I-III
I-IV
II-III
II-IV
III-IV
0,015
0,008
0,023
0,037
0,108
0,242
0,006-0,116
0,004-0,021
0,001-0,062
0,002-0,188
0,001-0,298
0,002-0,563
Nilai Rata-rata KoefisienNilai Rata-rata Koefisien
Kesamaan SorensonKesamaan Sorenson
Hubungan Tingkat Kepadatan KJAHubungan Tingkat Kepadatan KJA
dengan Nilai Kelimpahan Fitoplanktondengan Nilai Kelimpahan Fitoplankton
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
1 2 3 4 5 6
Waktu Sampling (minggu ke- )
Kelimpahan(Ind/L)
Stasiun I
Stasiun II
Stasiun III
Stasiun IV
Nilai koefisien korelasi : 0,794
Hubungan Tingkat Kepadatan KJAHubungan Tingkat Kepadatan KJA
dengan Nilai Indeks Keanekaragamandengan Nilai Indeks Keanekaragaman
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1 2 3 4 5 6
Waktu Sampling (minggu ke- )
IndeksDiversitasSimpson
Stasiun I
Stasiun II
Stasiun III
Stasiun IV
Nilai koefisien korelasi : -0,835
KESIMPULANKESIMPULAN
 Fitoplankton di perairan Waduk Ir. H. Djuanda terdiri dariFitoplankton di perairan Waduk Ir. H. Djuanda terdiri dari
18 genus yang terbagi kedalam kelas :18 genus yang terbagi kedalam kelas :
- Bacillariophyceae (5 genera),- Bacillariophyceae (5 genera),
- Chlorophyceae (8 genera),- Chlorophyceae (8 genera),
- Cyanophyceae (3 genera),- Cyanophyceae (3 genera),
- Dinophyceae (2 genera)- Dinophyceae (2 genera)
 Indeks diversitas fitoplankton tertinggi adalahIndeks diversitas fitoplankton tertinggi adalah 0,771 pada0,771 pada
muara Sungai Cilalawi yang merupakan daerah bebasmuara Sungai Cilalawi yang merupakan daerah bebas
KJA, dan terendah adalah nol pada daerahKJA, dan terendah adalah nol pada daerah intakeintake PLTAPLTA
 Terdapat korelasi positif antara kepadatan KJA denganTerdapat korelasi positif antara kepadatan KJA dengan
kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton dikelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton di
perairan Waduk Ir. H. Djuandaperairan Waduk Ir. H. Djuanda
SARANSARAN
 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untukPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
menentukan lokasi, kepadatan, ukuran ataumenentukan lokasi, kepadatan, ukuran atau
penentuan jumlah jaring apung yang didasarkanpenentuan jumlah jaring apung yang didasarkan
pada pergerakan air dan kemampuan air alamipada pergerakan air dan kemampuan air alami
untuk menguraikan kotoran ikan dan limbah pakanuntuk menguraikan kotoran ikan dan limbah pakan
 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenaiPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
struktur komunitas fitoplankton di musim kemaraustruktur komunitas fitoplankton di musim kemarau
untuk mendapatkan data yang lebih lengkap danuntuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan
juga perlu dipelajari daya dukung waduk terutamajuga perlu dipelajari daya dukung waduk terutama
kaitannya dengan kegiatan perikanan.kaitannya dengan kegiatan perikanan.
Thank You very
much indeed…
Until the last tree had been cutten
Until the last fish had been caught
Until the river and the sea had been poisoned
And we found that the money could not be eaten
(The Indian prophets)
HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN
KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG
DENGANDENGAN
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON
SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN
WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT
Latar Belakang
Kerangka Pemikiran
Alat dan Bahan Penelitian
Metode Penelitian
Waktu & Tempat penelitian
Parameter Utama
Parameter Penunjang
Hasil & Pembahasan
ono, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.
Lokasi Pengambilan Sampel

More Related Content

Similar to Impact of aquaculture activity on phytoplankton diversity in djuanda reservoir_fiddy SEMBA PRASETIYA_bach_thesis

PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
EkaAndiani
 
PPT Kelimpahan Gastropoda di Terumbu Karang
PPT Kelimpahan Gastropoda di Terumbu KarangPPT Kelimpahan Gastropoda di Terumbu Karang
PPT Kelimpahan Gastropoda di Terumbu Karang
Olan Yusuf
 
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxOverview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Hana949769
 
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
Repository Ipb
 
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
Repository Ipb
 
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
SudarminSudarmin3
 
Laporan fix
Laporan fixLaporan fix
Laporan fix
Ima
 

Similar to Impact of aquaculture activity on phytoplankton diversity in djuanda reservoir_fiddy SEMBA PRASETIYA_bach_thesis (20)

Tambak udang
Tambak udangTambak udang
Tambak udang
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
 
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
 
PPT Kelimpahan Gastropoda di Terumbu Karang
PPT Kelimpahan Gastropoda di Terumbu KarangPPT Kelimpahan Gastropoda di Terumbu Karang
PPT Kelimpahan Gastropoda di Terumbu Karang
 
Nugroho, galih adi
Nugroho, galih adiNugroho, galih adi
Nugroho, galih adi
 
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptxOverview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
Overview_jahajajsjnsjsvVbsjjs090922.pptx
 
Tugas 5 lingkungan
Tugas 5 lingkunganTugas 5 lingkungan
Tugas 5 lingkungan
 
Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016
 
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDABIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
BIO-ECOLOGI KERANG LAMIS (Meretrix meretrix) DI PERAIRAN MARUNDA
 
Jurnal uji fisik air
Jurnal uji fisik airJurnal uji fisik air
Jurnal uji fisik air
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
Romi novriadi pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan pancur tower 22 april ...
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
 
Laporan praktikum fix
Laporan praktikum fixLaporan praktikum fix
Laporan praktikum fix
 
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
 
Laporan fix
Laporan fixLaporan fix
Laporan fix
 

More from Fiddy Prasetiya

Water pollution in indonesia
Water pollution in indonesiaWater pollution in indonesia
Water pollution in indonesia
Fiddy Prasetiya
 
Diversity copepods in deep sea coral
Diversity copepods in deep sea coralDiversity copepods in deep sea coral
Diversity copepods in deep sea coral
Fiddy Prasetiya
 
Assessment sg detection by remote sensing
Assessment sg detection by remote sensingAssessment sg detection by remote sensing
Assessment sg detection by remote sensing
Fiddy Prasetiya
 
Lecture toxicity testing
Lecture   toxicity testingLecture   toxicity testing
Lecture toxicity testing
Fiddy Prasetiya
 
Oceangraphic data formats
Oceangraphic data formatsOceangraphic data formats
Oceangraphic data formats
Fiddy Prasetiya
 
Data mining – introduction
Data mining – introductionData mining – introduction
Data mining – introduction
Fiddy Prasetiya
 
Data management principles
Data management principlesData management principles
Data management principles
Fiddy Prasetiya
 
Water quality degradation & cyanobacterial blooms
Water quality degradation & cyanobacterial bloomsWater quality degradation & cyanobacterial blooms
Water quality degradation & cyanobacterial blooms
Fiddy Prasetiya
 
Sea bird mortality at cabo san luca: presentation_fiddy
Sea bird mortality at cabo san luca: presentation_fiddySea bird mortality at cabo san luca: presentation_fiddy
Sea bird mortality at cabo san luca: presentation_fiddy
Fiddy Prasetiya
 
Primary production in Spuikom lagoon, Belgium
Primary production in Spuikom lagoon, BelgiumPrimary production in Spuikom lagoon, Belgium
Primary production in Spuikom lagoon, Belgium
Fiddy Prasetiya
 
Study on the behavior of the heavy metals
Study on the behavior of the heavy metalsStudy on the behavior of the heavy metals
Study on the behavior of the heavy metals
Fiddy Prasetiya
 
Benthic fauna of the inner part of ariake
Benthic fauna of the inner part of ariakeBenthic fauna of the inner part of ariake
Benthic fauna of the inner part of ariake
Fiddy Prasetiya
 
Allelopatic haslea ostrearia on different species of diatoms
Allelopatic haslea ostrearia on different species of diatomsAllelopatic haslea ostrearia on different species of diatoms
Allelopatic haslea ostrearia on different species of diatoms
Fiddy Prasetiya
 
2 presentasi pemulihan lahan borobudur 01 juni 2011 ya
2 presentasi pemulihan lahan borobudur 01 juni 2011 ya2 presentasi pemulihan lahan borobudur 01 juni 2011 ya
2 presentasi pemulihan lahan borobudur 01 juni 2011 ya
Fiddy Prasetiya
 
2 proper 01 juni 2011 rt ok
2 proper 01 juni 2011 rt ok2 proper 01 juni 2011 rt ok
2 proper 01 juni 2011 rt ok
Fiddy Prasetiya
 

More from Fiddy Prasetiya (20)

Water pollution in indonesia
Water pollution in indonesiaWater pollution in indonesia
Water pollution in indonesia
 
Diversity copepods in deep sea coral
Diversity copepods in deep sea coralDiversity copepods in deep sea coral
Diversity copepods in deep sea coral
 
Assessment sg detection by remote sensing
Assessment sg detection by remote sensingAssessment sg detection by remote sensing
Assessment sg detection by remote sensing
 
Rq evaluation
Rq evaluationRq evaluation
Rq evaluation
 
Lecture toxicity testing
Lecture   toxicity testingLecture   toxicity testing
Lecture toxicity testing
 
Era2010
Era2010Era2010
Era2010
 
Relational databases
Relational databasesRelational databases
Relational databases
 
Oceangraphic data formats
Oceangraphic data formatsOceangraphic data formats
Oceangraphic data formats
 
Data policies
Data policiesData policies
Data policies
 
Data mining – introduction
Data mining – introductionData mining – introduction
Data mining – introduction
 
Data management principles
Data management principlesData management principles
Data management principles
 
Vliz poster fiddy
Vliz poster fiddyVliz poster fiddy
Vliz poster fiddy
 
Water quality degradation & cyanobacterial blooms
Water quality degradation & cyanobacterial bloomsWater quality degradation & cyanobacterial blooms
Water quality degradation & cyanobacterial blooms
 
Sea bird mortality at cabo san luca: presentation_fiddy
Sea bird mortality at cabo san luca: presentation_fiddySea bird mortality at cabo san luca: presentation_fiddy
Sea bird mortality at cabo san luca: presentation_fiddy
 
Primary production in Spuikom lagoon, Belgium
Primary production in Spuikom lagoon, BelgiumPrimary production in Spuikom lagoon, Belgium
Primary production in Spuikom lagoon, Belgium
 
Study on the behavior of the heavy metals
Study on the behavior of the heavy metalsStudy on the behavior of the heavy metals
Study on the behavior of the heavy metals
 
Benthic fauna of the inner part of ariake
Benthic fauna of the inner part of ariakeBenthic fauna of the inner part of ariake
Benthic fauna of the inner part of ariake
 
Allelopatic haslea ostrearia on different species of diatoms
Allelopatic haslea ostrearia on different species of diatomsAllelopatic haslea ostrearia on different species of diatoms
Allelopatic haslea ostrearia on different species of diatoms
 
2 presentasi pemulihan lahan borobudur 01 juni 2011 ya
2 presentasi pemulihan lahan borobudur 01 juni 2011 ya2 presentasi pemulihan lahan borobudur 01 juni 2011 ya
2 presentasi pemulihan lahan borobudur 01 juni 2011 ya
 
2 proper 01 juni 2011 rt ok
2 proper 01 juni 2011 rt ok2 proper 01 juni 2011 rt ok
2 proper 01 juni 2011 rt ok
 

Recently uploaded

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 

Impact of aquaculture activity on phytoplankton diversity in djuanda reservoir_fiddy SEMBA PRASETIYA_bach_thesis

  • 1. HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG DENGANDENGAN STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT Oleh : Fiddy Semba Prasetiya SIDANG KOMPREHENSIFSIDANG KOMPREHENSIF O10. 02020 UNIVERSITAS PADJADJARANUNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JATINANGORJATINANGOR 20072007 o, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.o, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.
  • 2. HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG DENGANDENGAN STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT Latar Belakang Pendekatan Masalah Alat dan Bahan Penelitian Metode Penelitian Waktu & Tempat penelitian Parameter Utama Parameter Penunjang Hasil & Pembahasan
  • 3. Latar BelakangLatar Belakang  Waduk Ir. H. Djuanda-Waduk Ir. H. Djuanda- Jatiluhur adalah wadukJatiluhur adalah waduk dengan sifatdengan sifat multi purposemulti purpose (Sukimin(Sukimin et al.et al. 2000) :2000) : - Sebagai prasarana irigasi,- Sebagai prasarana irigasi, - PLTA, pengendali banjir,- PLTA, pengendali banjir, penyedia air baku air minumpenyedia air baku air minum dan industri,dan industri, - Sumber daya yang- Sumber daya yang potensial bagi sektorpotensial bagi sektor pariwisata danpariwisata dan perikananperikanan usaha budidaya ikanusaha budidaya ikan sistem KJAsistem KJA
  • 4. Usaha KJAUsaha KJA  Berdampak positif terhadap peningkatan produksi perikanan  Timbulnya permasalahan lingkungan :Timbulnya permasalahan lingkungan : - Peningkatan bahan organik- Peningkatan bahan organik - Perubahan sifat fisik dan kimiawi perairan- Perubahan sifat fisik dan kimiawi perairan  Fitoplankton sebagai bioindikatorFitoplankton sebagai bioindikator
  • 5. Peningkatan kepadatan KJAPeningkatan kepadatan KJA Peningkatan limbah organikPeningkatan limbah organik EutrofikasiEutrofikasi Kematian massalKematian massal
  • 6. Identifikasi Masalah  Sejauh mana hubungan tingkat kepadatan KJA dengan struktur komunitas fitoplankton di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat Tujuan Penelitian  Untuk mengetahui struktur komunitas fitoplankton di kawasan budidaya ikan sistem KJA dengan tingkat kepadatan yang berbeda di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat
  • 7. Kegunaan Penelitian  Menjadi bahan informasi mengenai hubungan tingkat kepadatan KJA dengan struktur komunitas fitoplankton pada akhir musim penghujan khususnya, sebagai salah satu pertimbangan bagi pengelolaan budidaya ikan sistem KJA di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat
  • 8. Pendekatan MasalahPendekatan Masalah Masukan bahan organik dari sisa pakan dan metabolisme KJA dengan kepadatan rendah KJA dengan kepadatan tinggi Dekomposisi Aerob Anaerob Fisik-Kimiawi Perairan Struktur Komunitas Fitoplankton Cukup oksigen Minim oksigen NO3, PO4 CH4, H2S • Setiawan (2002): Indeks diversitas 0,086-0,24 & tingginya kelimpahan Microcystis • Krismono (2003): Peningkatan bahan organik, tingginya kelimpahan Microcystis
  • 9. • Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2007 • Parameter fisik dilakukan secara insitu, di Waduk Ir. H. Djuanda, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat • Analisis parameter kimiawi air dilakukan di Laboratorium Akuatik, Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan (PPSDAL) Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran Bandung Waktu dan Tempat Penelitian
  • 10. Alat dan Bahan Penelitian  Alat Penelitian : - Termometer - Secchi disk - pH meter - Botol sampel volume 1000 dan 600 ml - Ember plastik volume 5 L - Botol Winkler volume 150 ml - Spektrofotometer - Water Sampler - Cool box - Plankton net dengan mesh size 60 x 60 μm
  • 11. • Bahan Penelitian  Sampel plankton dan air  Larutan lugol 0,5%  Pecahan es  Bahan pereaksi untuk amonia (larutan Siegnette, Larutan Nessler dan larutan standar amonia)  Bahan pereaksi untuk analisis nitrat, yaitu Phenol disulfonic acid, NH4OH dan larutan standar nitrat.  Bahan pereaksi untuk analisis ortofosfat, yaitu larutan reduktor SnCl2, ammonium molibdat dan larutan standar fosfat.  Bahan pereaksi untuk analisis total bahan organik (Total Organic Meter/TOM), yaitu KMnO4, H2SO4 dan asam oksalat.
  • 12. Metode Penelitian  Metode survey, dimana kepadatan karamba jaring apung (KJA) disesuaikan dengan kondisi kepadatan yang telah terbentuk sebelumnya
  • 13. Lokasi Pengambilan Sampel 1. Inlet pasokan air dari Sungai Cilalawi (kawasan bebas KJA I) 2. KJA Ubrug (KJA dengan kepadatan rendah) 3. KJA Tanggul Usman (KJA dengan kepadatan tinggi) 4. Intake PLTA (kawasan bebas KJA II)
  • 14. Parameter UtamaParameter Utama Kelimpahan FitoplanktonKelimpahan Fitoplankton (Sachlan 1982)(Sachlan 1982) N = n x (vr/vo) x (1/vs)N = n x (vr/vo) x (1/vs) Keterangan :Keterangan : N = Jumlah plankton (ind/L)N = Jumlah plankton (ind/L) n = Jumlah plankton yang diamatin = Jumlah plankton yang diamati vr = Volume plankton yang tersaring (ml)vr = Volume plankton yang tersaring (ml) vo = Volume plankton yang diamati (ml)vo = Volume plankton yang diamati (ml) vs = Volume air yang disaring (L)vs = Volume air yang disaring (L)
  • 15. Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)  Indeks Diversitas (Krebs 1985)Indeks Diversitas (Krebs 1985) C = 1 –C = 1 – ΣΣ (ni/N)(ni/N)22 Keterangan :Keterangan : ni = Jumlah individu dalam spesiesni = Jumlah individu dalam spesies N = Jumlah total individuN = Jumlah total individu
  • 16. Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)  Indeks Dominansi (Krebs 1985)Indeks Dominansi (Krebs 1985) D =D = Σ(Pi)Σ(Pi)22 Keterangan :Keterangan : D = Indeks Dominansi SimpsonD = Indeks Dominansi Simpson Pi = Proporsi genus dalam total genusPi = Proporsi genus dalam total genus,, dimana Pi = ni/Ndimana Pi = ni/N ni = Jumlah individu dalam spesiesni = Jumlah individu dalam spesies N = Jumlah total individuN = Jumlah total individu
  • 17. Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)  Koefisien Kesamaan SorensonKoefisien Kesamaan Sorenson (Magurran 1988)(Magurran 1988) CN =CN = 2jN2jN (aN + bN)(aN + bN) Keterangan :Keterangan : CN = Koefisien kesamaan SorensonCN = Koefisien kesamaan Sorenson aN = Jumlah total individu stasiun AaN = Jumlah total individu stasiun A bN = Jumlah total individu stasiun BbN = Jumlah total individu stasiun B jN = Jumlah terkecil dari spesies yang ditemukanjN = Jumlah terkecil dari spesies yang ditemukan pada stasiun A dan stasiun Bpada stasiun A dan stasiun B
  • 18. Parameter Penunjang Parameter Alat & Metode Tempat Satuan Fisik - Transparansi - Suhu Secchi disk/visual Termometer/visual Insitu Insitu cm ºC Kimiawi - pH - DO - Amonia - Nitrat - Orthofosfat - Total bahan organik (TOM) pH meter/potensiometrik DO meter/potensiometrik Spektrofotometer/Titrimetrik Spektrofotometer/Titrimetrik Spektrofotometer/Titrimetrik Spektrofotometer/Titrimetrik Insitu Insitu Lab Lab Lab Lab - mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L Biologis - Plankton Mikroskop/identifikasi dan enumerasi Lab Ind/L
  • 19. Hubungan Tingkat Kepadatan KJA dengan Struktur Komunitas Fitoplankton  Keeratan hubungan antara tingkat kepadatan KJA dengan struktur komunitas fitoplankton dianalisis dengan korelasi (Steele dan Torrie 1980), dengan menggunakan software SPSS 12 (Statistical Product and Solution Service 12).
  • 20.  Komposisi Fitoplankton di perairan WadukKomposisi Fitoplankton di perairan Waduk Ir. H. Djuanda berdasarkan Kelas dan GeneraIr. H. Djuanda berdasarkan Kelas dan Genera HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN KelasKelas Jumlah GeneraJumlah Genera BacillariophyceaeBacillariophyceae ChlorophyceaeChlorophyceae CyanophyceaeCyanophyceae DinophyceaeDinophyceae 55 88 33 22 Jumlah totalJumlah total 1818  Adanya kemiripan genera yang ditemukan (khususnya Stasiun I, II dan III)
  • 21. Persentase Fitoplankton BerdasarkanPersentase Fitoplankton Berdasarkan Kelas di Perairan Waduk Ir. H. DjuandaKelas di Perairan Waduk Ir. H. Djuanda 0.96% 2.08% 96.80% 0.16% 0% Bacillariophyceae Chlorophyceae Cyanophyceae Dinophyceae Euglenophyceae
  • 22. Komponen Penyusun KomunitasKomponen Penyusun Komunitas Cyanophyceae Chlorophyceae Bacillariophyceae Dinophyceae
  • 23. Kelimpahan FitoplanktonKelimpahan Fitoplankton Organisme Kelimpahan rata-rata Individu/L Persentase (%) I II III IV Rata-rata I II III IV Fitoplankton Bacillariophyceae Chlorophyceae Cyanophyceae Dinophyceae 78 52 37 3 42,5 19,4 4,4 1,58 0,02 100 114 74 5 73,25 24,87 9,65 3,19 0,03 220 1008 2201 14409 4459,5 54,73 85,35 94,83 99,9 4 7 9 6 6,5 1,00 0,6 0,4 0,05 Jumlah Total (Ind/L) 402 1181 2321 14423 100 100 100 100 • Cyanophyceae : Kelimpahan rata-rata terbesar adalah dari genera Microcystis (4428 Ind/L) • Chlorophyceae : Kelimpahan rata-rata kedua terbesar adalah dari genera Ankistrodesmus (5 ind/L)
  • 24. Nilai Kelimpahan FitoplanktonNilai Kelimpahan Fitoplankton Selama PenelitianSelama Penelitian 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 1 2 3 4 5 6 Waktu Sampling (minggu ke- ) Kelimpahan(Ind/L) Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV
  • 25. Parameter Fisik Kimiawi AirParameter Fisik Kimiawi Air Parameter Stasiun I II III IV Fisik Suhu (0 C) r k 30,25 28-32 30,33 28,5-32 30,25 28-31,5 29,83 29-32 Transparansi (m) r k 0,845 0,7-1,12 0,95 0,8-1,2 1,225 1,1-1,4 0,783 0,55-1 Kimiawi pH r k 8,3 8,2-8,4 8,4 8,3-8,5 8,5 8,2-9 8,6 8,4-8,7 DO (mg/L) r k 7,4 6,4-7,8 7,5 6,5-8,1 6,3 5,7-6,8 7,5 6,3-8,3 Ammonia (mg/L) r k 0,06 0,03-0,09 0,075 0,03-0,09 0,21 0,07-0,4 0,085 0,03-0,1 Nitrat (mg/L) r k 0,184 0,163-0,194 0,195 0,18-0,207 0,202 0,197-0,222 0,205 0,186-0,241 Orthofosfat (mg/L) r k 0,204 0,19-0,23 0,208 0,193-0,243 0,217 0,186-0,235 0,209 0,169-0,23 TOM (mg/L) r k 7,64 6,9-8,01 7,75 6,9-8,14 8,9 8,59-9,42 8,84 6,82-11,36
  • 26. Indeks Dominansi danIndeks Dominansi dan Keanekaragaman SimpsonKeanekaragaman Simpson StasiunStasiun IndeksIndeks DominansiDominansi IndeksIndeks KeanekaragamanKeanekaragaman Rata-rataRata-rata KisaranKisaran Rata-rataRata-rata KisaranKisaran II IIII IIIIII IVIV 0,3360,336 0,6480,648 0,7720,772 0,9330,933 0,229-0,4970,229-0,497 0,377-0,7430,377-0,743 0,353-0,9410,353-0,941 0,810-1,0000,810-1,000 0,6640,664 0,3520,352 0,2280,228 0,0670,067 0,503-0,7710,503-0,771 0,257-0,6230,257-0,623 0,059-0,6470,059-0,647 0,000-0,1900,000-0,190
  • 27. Nilai Indeks KeanekaragamanNilai Indeks Keanekaragaman Selama PenelitianSelama Penelitian 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 2 3 4 5 6 Waktu Sampling (minggu ke- ) IndeksDiversitasSimpson Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV
  • 28. Stasiun Nilai Koefisien Kesamaan Sorenson Rata-rata Kisaran I-II I-III I-IV II-III II-IV III-IV 0,015 0,008 0,023 0,037 0,108 0,242 0,006-0,116 0,004-0,021 0,001-0,062 0,002-0,188 0,001-0,298 0,002-0,563 Nilai Rata-rata KoefisienNilai Rata-rata Koefisien Kesamaan SorensonKesamaan Sorenson
  • 29. Hubungan Tingkat Kepadatan KJAHubungan Tingkat Kepadatan KJA dengan Nilai Kelimpahan Fitoplanktondengan Nilai Kelimpahan Fitoplankton 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 1 2 3 4 5 6 Waktu Sampling (minggu ke- ) Kelimpahan(Ind/L) Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV Nilai koefisien korelasi : 0,794
  • 30. Hubungan Tingkat Kepadatan KJAHubungan Tingkat Kepadatan KJA dengan Nilai Indeks Keanekaragamandengan Nilai Indeks Keanekaragaman 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 2 3 4 5 6 Waktu Sampling (minggu ke- ) IndeksDiversitasSimpson Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV Nilai koefisien korelasi : -0,835
  • 31. KESIMPULANKESIMPULAN  Fitoplankton di perairan Waduk Ir. H. Djuanda terdiri dariFitoplankton di perairan Waduk Ir. H. Djuanda terdiri dari 18 genus yang terbagi kedalam kelas :18 genus yang terbagi kedalam kelas : - Bacillariophyceae (5 genera),- Bacillariophyceae (5 genera), - Chlorophyceae (8 genera),- Chlorophyceae (8 genera), - Cyanophyceae (3 genera),- Cyanophyceae (3 genera), - Dinophyceae (2 genera)- Dinophyceae (2 genera)  Indeks diversitas fitoplankton tertinggi adalahIndeks diversitas fitoplankton tertinggi adalah 0,771 pada0,771 pada muara Sungai Cilalawi yang merupakan daerah bebasmuara Sungai Cilalawi yang merupakan daerah bebas KJA, dan terendah adalah nol pada daerahKJA, dan terendah adalah nol pada daerah intakeintake PLTAPLTA  Terdapat korelasi positif antara kepadatan KJA denganTerdapat korelasi positif antara kepadatan KJA dengan kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton dikelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton di perairan Waduk Ir. H. Djuandaperairan Waduk Ir. H. Djuanda
  • 32. SARANSARAN  Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untukPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan lokasi, kepadatan, ukuran ataumenentukan lokasi, kepadatan, ukuran atau penentuan jumlah jaring apung yang didasarkanpenentuan jumlah jaring apung yang didasarkan pada pergerakan air dan kemampuan air alamipada pergerakan air dan kemampuan air alami untuk menguraikan kotoran ikan dan limbah pakanuntuk menguraikan kotoran ikan dan limbah pakan  Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenaiPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai struktur komunitas fitoplankton di musim kemaraustruktur komunitas fitoplankton di musim kemarau untuk mendapatkan data yang lebih lengkap danuntuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan juga perlu dipelajari daya dukung waduk terutamajuga perlu dipelajari daya dukung waduk terutama kaitannya dengan kegiatan perikanan.kaitannya dengan kegiatan perikanan.
  • 33. Thank You very much indeed… Until the last tree had been cutten Until the last fish had been caught Until the river and the sea had been poisoned And we found that the money could not be eaten (The Indian prophets)
  • 34. HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG DENGANDENGAN STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT Latar Belakang Kerangka Pemikiran Alat dan Bahan Penelitian Metode Penelitian Waktu & Tempat penelitian Parameter Utama Parameter Penunjang Hasil & Pembahasan ono, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.