SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Tsunami Istilah Jepang yang berarti gelombang (“nami”) di pelabuhan

(“tsu”). Serangkaian gelombang yang berjalan sangat jauh dengan periode waktu

yang    panjang,   biasanya   ditimbulkan   oleh   guncangan-guncangan        yang

berhubungan dengan gempa bumi yang terjadi di bawah atau dekat dasar laut

akibat lempeng-lempeng pada kerak bumi yang memisahkan beberapa daerah di

dunia yang terdiri dari subduksi, collision, back-arc thrusting dan opening faults.

Interaksi antar lempeng-lempeng tersebut menyebabkan terjadi gempa di

berbagai belahan dunia atau disebut juga gelombang laut seismik, dan secara

keliru sering disebut gelombang pasang surut. Letusan - letusan gunung berapi,

tanah longsor bawah laut, dan terbanan karang pantai seperti halnya meteor

besar yang menimpa lautan dan dapat pula memicu tsunami.

       Tsunami bergerak keluar dari daerah pembangkitannya dalam bentuk

serangkaian gelombang. Kecepatannya bergantung pada kedalaman perairan,

akibatnya gelombang tersebut mengalami percepatan atau perlambatan sesuai

dengan bertambah atau berkurangnya kedalaman dasar laut. Dengan proses ini

arah pergerakan gelombang juga berubah dan energi gelombang bisa menjadi

terfokus atau juga menyebar. Pada laut dalam, gelombang tsunami mampu

bergerak pada kecepatan 500 sampai 1,000 kilometer per jam. Sedangkan dekat

pantai, kecepatannya melambat menjadi beberapa puluh kilometer per jam.

Ketinggian tsunami juga bergantung pada kedalaman air. Sebuah gelombang

tsunami yang hanya memiliki ketinggian satu meter di laut dalam bisa meninggi

hingga puluhan meter pada garis pantai. Berbeda dengan gelombang laut yang

terjadi karena terpaan angin yang hanya mengganggu permukaan laut, maka

energi gelombang tsunami meluas sampai ke dalam lautan. Di dekat pantai,

energi gelombang ini terkonsentrasi pada arah vertikal karena berkurangnya

kedalaman air dan berubah arah menjadi horizontal ketika memendeknya

panjang gelombang yang diakibatkan perlambatan gerak gelombang.
Tsunami memiliki beberapa periode (waktu untuk siklus satu gelombang)

yang bisa berkisar dari beberapa menit hingga satu jam, atau untuk beberapa

kasus bisa lebih. Di tepi pantai, tsunami dapat memiliki ekspresi yang berbeda-

beda bergantung pada ukuran dan periode gelombanggelombangnya, batimetri

dekat pantai dan bentuk garis pantai, keadaan pasang surut serta faktorfaktor

lainnya. Dalam beberapa kasus, tsunami hanya menghasilkan banjir yang tidak

berbahaya pada wilayah pantai rendah lalu menuju ke daratan seperti air pasang

yang cepat. Sementara dalam kasus lainnya tsunami dapat masuk ke daratan

menyerupai sebuah dinding air vertikal yang bergolak dan membawa puing-puing

yang bisa menghancurkan. Dalam banyak kasus, terjadi pula muka air laut surut

secara tak lazim (dapat mencapai satu kilometer atau lebih). Ini terjadi sebelum

terbentuknya puncak gelombang tsunami. Arus laut yang kuat dan tidak seperti

biasanya dapat pula menyertai tsunami yang kecil sekalipun.      Kerusakan dan

kehancuran karena tsunami merupakan hasil langsung dari tiga faktor: banjir

bandang, dampak gelombang terhadap struktur, dan erosi. Sementara korban

jiwa muncul karena tenggelamnya orang-orang dan dampak fisik atau trauma

disebabkan terjebaknya korban dalam golakan gelombang tsunami yang

membawa puingpuing. Arus kuat yang disebabkan oleh tsunami menyebabkan

terjadinya erosi pada pondasi dan rubuhnya jembatan atau dinding air laut.

     Pengambangan dan tekanan arus menyeret rumah dan membalikkan

kendaraan. Tekanan gelombang tsunami juga meruntuhkan kerangka bangunan

dan struktur lainnya. Sementara, kerusakan yang lumayan parah juga

disebabkan oleh puing-puing yang mengapung termasuk kapal, mobil dan

pepohonan yang dapat menjadi benda-benda berbahaya ketika menghantam

gedung, dermaga dan kendaraan. Tekanan kencang yang tiba-tiba dari tsunami

juga menghancurkan kapal-kapal dan fasilitas pelabuhan, bahkan oleh tsunami

kecil sekalipun. Api yang berasal dari tumpahan minyak atau ledakan dari kapal

yang hancur di pelabuhan, dan pecahnya tempat penyimpanan minyak serta
fasilitas kilang minyak di pantai dapat menyebabkan kerusakan yang terkadang

lebih parah daripada dampak langsung gelombang tsunami. Kerusakan lain yang

biasanya menyusul juga bisa disebabkan oleh polusi kotoran dan bahan kimia.

Kerusakan dari fasilitas tempat pemasokan, pelepasan dan penyimpanan dapat

pula mengakibatkan masalah yang berbahaya. Kekhawatiran lain yang juga

mulai menjadi perhatian dari dampak potensial dari surutnya tsunami adalah

ketika air surut akan mempengaruhi suplay air pendingin pada pembangkit listrik

tenaga nuklir.

      Indonesia merupakan salah satu daerah yang aktif di dunia dari sudut

geofisik karena terletak di ujung selatan lempeng Eurasia yang berbatasan

dengan Lempeng IndiaAustralia memanjang dari Andaman sampai Selatan

Sumba dan menerus ke Laut Banda. Di sepanjang sisi sebelah Barat Daya

Maluku, Lempeng Australia berbatasan dengan Lempeng Caroline. Interaksi

lempeng-lempeng ini menyebabkan terjadinya gempa yang menyebabkan

deformasi bawah laut yang kemudian diasumsikan sama dengan deformasi

muka laut.       Sekitaran 106 kejadian tsunami, 90% disebabkan oleh gempa

tektonik, 9% disebabkan oleh letusan gunung merapi dan 1% disebabkan oleh

tanah longsor.

      Beberapa dokumentasi elektronika tentang Tsunami di Indonesia seperti

lintasberita.com (2004) melangsir tentang bencana gempa dan tsunami Aceh, 26

desember 2004 merupakan kisah kelam di ujung tahun. Gempa bumi tektonik

berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT di

kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh,

Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami)

yang menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera

Utara), Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.

Dilangsir pula oleh Kompas.com (2010) tentang sedikitnya 200 rumah di dua

desa di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, tersapu gelombang
tsunami sesaat setelah gempa 7,2 skala Richter menguncang wilayah tersebut,

Senin (25/10/2010) sekitar pukul 21.42. Ratusan rumah warga di dua desa

tersebut hanyut tersapu tsunami yang datang tak lama setelah gempa terjadi.

Informasi di lapangan menunjukkan bahwa rumah warga yang hanyut tersebut

disapu gelombang tsunami yang ketinggiannya diperkirakan mencapai dua meter

lebih. Seperti apa perkembangan yang terjadi di Mentawai saat ini, hal itu belum

dapat digambarkan secara detail karena telepon seluler sejumlah pihak dan

warga tidak dapat tersambung ketika coba dihubungi. Jaringan telepon diduga

terputus akibat gempa yang diduga memorak-porandakan infrastruktur di wilayah

tersebut.

      Sejauh ini studi mengenai tsunami di Indonesia sendiri sebelumnya telah

dilakukan oleh Hamzah latief dkk (2004) mengenai pendugaan parameter

kerentanan kerusakan akibat tsunami dengan Identifikasi teknologi dalam kajian

kapasitas dan karakteristik suatu daerah sekitaran Laut Flores & Selatan

Sumatra. Untuk Fitria (2009) membahas kajian bahaya tsunami pada variasi

ketinggian run-up dan arah tsunami dengan pendekatan koefsien lahan tanpa

melakukan model tsunami daerah Bantul. LAPAN (2007) membahas peta rute

evakuasi bencana tsunami Makasar Sulawesi Selatan menggunakan data satelit

inderaja.

       Sementara itu melihat dari besarnya potensi tsunami di Indonesia

amatlah tinggi tidak sebanding dengan jumlah riset yang berkembang terutama

untuk wilayah selatan Indonesia khususnya daerah Jawa Timur yang merupakan

tingkat aktivitas di pesisirnya tinggi serta ciri khas laut pantai Selatan merupakan

lautan bebas, keadaan gelombang dan arus sangat besar. Arus yang besar di

pantai Selatan dikenal dengan nama arus katulistiwa Selatan (Shout eauatorial

current) yang sepanjang tahun menuju ke Barat. Tetapi pada musim Barat

terdapat jalur sempit yang menyusur pantai Selatan Jawa dengan arus menuju

ke Timur, berlawanan dengan arus katulistiwa Selatan. Arus tersebut dikenal
dengan arus pantai Jawa (java coastal Current). Pada musim Timur di atas

perairan lautan ini berhembus kuat angin Tenggara yang membuat arus

katulistiwa Selatan ini makin melebar ke Utara, menggeser sepanjang pantai

Selatan Jawa hingga Sumbawa, kemudian memaksanya membelok ke arah

Barat Daya. Jadi saat itu arus permukaan di daerah ini menunjukkan pola

sirkulasi anti siklonik atau berputar ke kiri. Karena arus ini membawa serta air

permukaan ke luar menjahui pantai, maka akan terjadi kekosongan yang

berakibat naiknya air dari bawah (upwelling). Air naik di sini terjadi kira-kira dari

Selatan Jawa hingga ke sebelah Selatan Sumbawa, diawali sekitar bulan Mei

dan berakhir sekitar bulan September. Kecepatan air naik ini sekitar 0,0005

Cm/detik. Jenis upwelling di Selatan Jawa yaitu jenis berkala (periodic tipe) yang

terjadi pada musim Timur. Kedalaman laut Selatan Jawa sejauh 1.575- 2.625 km

mempunyai kedalam hingga mencapai 200 m. Kemudian sejauh 2.625 -4.375

km, mempunyai kedalamam mencapai 3000 m.


       Wilayah Malang Selatan daerah Sendang Biru termasuk didalamnya.

Riset untuk Sendang Biru ini sendiri amatlah minim. Kawasan pesisir pantai

Malang Selatan ditinjau dari kondisi fisik daratnya menunjukkan, bahwa

ketinggian wilayah perencanaan berada pada ketinggi 0-2000 meter di atas

permukaan laut, sebagian besar wilayahnya berada pada kelerangan 5 -15%

(39,42% dari luas wilayah pesisir Kabupaten Malang), kondisi lahannya

bervariasi yaitu terjal sampai pegunungan. Semakin mendekati daerah pantai

umumnya memiliki karateristik daerah pegunungan kapur dan kemiringannya

sebagian besar > 40%. Daerah yang memiliki kelerengan >40% adalah

Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo.


      Kondisi hidrologi di kawasan pesisir Malang Selatan meliputi kondisi air

permukaan dan kondisi air tanah. Pantai -pantai yang memiliki sumber air

permukaan atau aliran sungai dan bermuara sampai lautan adalah Pantai Licin,
Sipelot, LenggoksonfJ, Tamban, Wonogoro dan Kondang Merak. Kondisi muara

sungai pada musim kemarau pada umumnya tertutup pasir, sehingga aliran

sungai terhenti di mulut muara dan baru terbuka pada musim penghujan. Muara

sungai yang terletak di Pantai Licin dipenuhi oleh pasir yang berasal dari Gunung

Semeru. Pasir inilah yang mengakroatkan pasir di Pantai Licin yang semula putih

menjadi kehitaman. Selama Gunung Semeru masih aktif diperkirakan sungai dan

muaranya akan terus penuh dengan pasir. Adapun sungai-sungai yang melewati

wilayah perencanaan yaitu Kali Giok yang bermuara di Pantai Licin, Kali

Bambang (Kecamatan Sumbermanjing Wetan), Kali Duron, Bopakang, Bopak

dan Sumberbulus. Kali Sumberbulus bermuara di Pantai Wonogoro, Kali

Balekambang (Kecamatan Bantur) dan Kali Sumbermanjing (Kecamatan

Donomulyo).

       Daya tarik Pantai Sendang Biru selain pemandangan pantainya, juga

berpotensi sebagai obyek wisata memancing. Ada beberapa lokasi pemancingan

di Pantai Sendang Biru, antara lain


1. Tepi Pantai Sendang

2. Di tepi-tepi dermaga Pantai Sendang Birth

3. Kegiatan lain dengan menggunakan perahu.

     Berdasarkan kondisi topografinya Desa Tambak Rejo berada pada

ketinggian 15 meter dari permukaan laut. Secara umum iklim Desa Tambak Rejo

memiliki iklim tropis dan setiap tahun terjadi musim penghujan dan kemarau,

sedangkan curah hujan rata-rata 1.350 mm per tahun dengan suhu rata-rata

32oC. Wilayah Desa Tambak Rejo sebagian besar merupakan perpanjangan dari

lereng gunung dan jajaran pantai selatan yang berhutan serta terdapat sendang

(sumber mata air) yang merupakan sumber air tawar bagi masyarakat setempat.

Desa Tambak Rejo memilki luas wilayah keseluruhan sebesar 2.735,850 km2.

Sebagian besar dari luas desa tersebut digunakan sebagai areal hutan dan tegal,
sisanya berupa pekarangan, kebun, sawah, perumahan penduduk, tempat

ibadah, jalan desa, pemakaman maupun prasarana umum lainya. Kondisi

Perairan Sendang Biru sangat menunjang dalam aktivitas perikanan maupun

pariwisata. Hal tersebut ditunjang dengan adanya pulau kecil, yaitu Pulau sempu

yang terletak disebelah tenggara, memiliki fungsi sebagai cagar alam maupun

penahan serangan gelombang dan tiupan angin secara langsung dari arah laut

lepas. Lebar selat antara daratan Sendang Biru dengan Pulau Sempu berkisar

antara 600 – 1.500 meter, dengan panjang kira-kira 4 kilometer.Perairan

Sendang Biru rata-rata memiliki kedalaman lebih dari 1.000 meterpada jarak 50

meter dari pantai. Perairan ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia

dan umumnya memiliki gelombang yang relatif besar terutama pada daerah-

daerah yang masuk ke pantai – pantai yang curam dan terjal (DKP Kabupaten

Malang, 2008).

     Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang

permodelan simulasi serta dampak terhadap perubahan zonasi di daerah malang

selatan khususnya Sendang Biru untuk meningkatkan kontribusi aktif dalam

penanggulan bahaya tsunami sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA


http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/1032/Tsunami.Mentawai
Tsunami di Indonesia

More Related Content

What's hot (20)

Teks eksplanasi tsunami
Teks eksplanasi tsunamiTeks eksplanasi tsunami
Teks eksplanasi tsunami
 
Fisika - tsunami
Fisika - tsunamiFisika - tsunami
Fisika - tsunami
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)
Kumpulan garuda (bencana tsunami di aceh)
 
Tsunami fix[1]
Tsunami fix[1]Tsunami fix[1]
Tsunami fix[1]
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Bencana tsunami
Bencana tsunamiBencana tsunami
Bencana tsunami
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Bencana Laut
Bencana LautBencana Laut
Bencana Laut
 
Deskripsi mengenai Tsunami
Deskripsi mengenai TsunamiDeskripsi mengenai Tsunami
Deskripsi mengenai Tsunami
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropis
 
Teori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalTeori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggal
 
MATERI LENGKAP TENTANG TSUNAMI
MATERI LENGKAP TENTANG TSUNAMIMATERI LENGKAP TENTANG TSUNAMI
MATERI LENGKAP TENTANG TSUNAMI
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
Teks eksplanasi gempa
Teks eksplanasi gempaTeks eksplanasi gempa
Teks eksplanasi gempa
 
Teks Eksplanasi
Teks EksplanasiTeks Eksplanasi
Teks Eksplanasi
 
10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam
10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam
10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
 
Cuaca buruk
Cuaca burukCuaca buruk
Cuaca buruk
 

Viewers also liked

Music Magazine Questionnaire Analysis
Music Magazine Questionnaire AnalysisMusic Magazine Questionnaire Analysis
Music Magazine Questionnaire Analysis07wilsk
 
Unit 51 evaluation
Unit 51 evaluationUnit 51 evaluation
Unit 51 evaluationLuke Finlay
 
cerrajeria para auto citroen en Moron
cerrajeria para auto citroen en Moroncerrajeria para auto citroen en Moron
cerrajeria para auto citroen en Morongrouchyneophyte21
 
Descobrim el sistema solar
Descobrim el sistema solarDescobrim el sistema solar
Descobrim el sistema solarMAICA CIMA
 
Mercedes perkinsdonyalebrooks directorsnb
Mercedes perkinsdonyalebrooks directorsnbMercedes perkinsdonyalebrooks directorsnb
Mercedes perkinsdonyalebrooks directorsnbEnglishKrause
 
Plastic pop
Plastic popPlastic pop
Plastic popNatalie
 
LdEduTalk April 24th
LdEduTalk April 24thLdEduTalk April 24th
LdEduTalk April 24thLdEduTalk
 
Aos moradores dos bairros: Silmara, Juliana e Andréa
Aos moradores dos bairros: Silmara, Juliana e AndréaAos moradores dos bairros: Silmara, Juliana e Andréa
Aos moradores dos bairros: Silmara, Juliana e AndréaRogerio Catanese
 

Viewers also liked (20)

Folleto PINCA
Folleto PINCAFolleto PINCA
Folleto PINCA
 
Trevo
TrevoTrevo
Trevo
 
Of 364
Of 364Of 364
Of 364
 
Music Magazine Questionnaire Analysis
Music Magazine Questionnaire AnalysisMusic Magazine Questionnaire Analysis
Music Magazine Questionnaire Analysis
 
Unit 51 evaluation
Unit 51 evaluationUnit 51 evaluation
Unit 51 evaluation
 
cerrajeria para auto citroen en Moron
cerrajeria para auto citroen en Moroncerrajeria para auto citroen en Moron
cerrajeria para auto citroen en Moron
 
Descobrim el sistema solar
Descobrim el sistema solarDescobrim el sistema solar
Descobrim el sistema solar
 
Mercedes perkinsdonyalebrooks directorsnb
Mercedes perkinsdonyalebrooks directorsnbMercedes perkinsdonyalebrooks directorsnb
Mercedes perkinsdonyalebrooks directorsnb
 
Drink water2
Drink water2Drink water2
Drink water2
 
Plastic pop
Plastic popPlastic pop
Plastic pop
 
LdEduTalk April 24th
LdEduTalk April 24thLdEduTalk April 24th
LdEduTalk April 24th
 
Evaluation
Evaluation Evaluation
Evaluation
 
Grammar
Grammar Grammar
Grammar
 
Final front cover
Final front coverFinal front cover
Final front cover
 
El computador
El computadorEl computador
El computador
 
Magazine draft 1
Magazine draft 1Magazine draft 1
Magazine draft 1
 
Zero hour
Zero hourZero hour
Zero hour
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 
Aos moradores dos bairros: Silmara, Juliana e Andréa
Aos moradores dos bairros: Silmara, Juliana e AndréaAos moradores dos bairros: Silmara, Juliana e Andréa
Aos moradores dos bairros: Silmara, Juliana e Andréa
 
Layouts
LayoutsLayouts
Layouts
 

Similar to Tsunami di Indonesia

Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase GelombangVicky Anggara
 
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...Nurul Shufa
 
Bentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.pptBentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.pptichsan41
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPINanda Reda
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Nanda Reda
 
Pengenalan tsunami
Pengenalan tsunamiPengenalan tsunami
Pengenalan tsunamiferosiscaa
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempengMul Hadramy
 
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptxIlmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptxodinmr
 
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alam
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alamPendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alam
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alamsonia putri govina
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxabqary1107
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxdesyomaolidya
 
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013Desi Naspin
 
Pengantar geologi rekayasa
Pengantar geologi rekayasaPengantar geologi rekayasa
Pengantar geologi rekayasaBertha Caroline
 

Similar to Tsunami di Indonesia (20)

MAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docxMAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docx
 
PPT TSUNAMI.pptx
PPT TSUNAMI.pptxPPT TSUNAMI.pptx
PPT TSUNAMI.pptx
 
MAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docxMAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docx
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase Gelombang
 
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
 
Bentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.pptBentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.ppt
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Teks Eksplanasi Gempa Bumi
Teks Eksplanasi Gempa BumiTeks Eksplanasi Gempa Bumi
Teks Eksplanasi Gempa Bumi
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
 
Pengenalan tsunami
Pengenalan tsunamiPengenalan tsunami
Pengenalan tsunami
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempeng
 
Jenis Batas Lempeng
Jenis Batas LempengJenis Batas Lempeng
Jenis Batas Lempeng
 
Pak
PakPak
Pak
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptxIlmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
 
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alam
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alamPendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alam
Pendidikan Lingkungan Hidup tentang kerusakan alam
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
 
Pengantar geologi rekayasa
Pengantar geologi rekayasaPengantar geologi rekayasa
Pengantar geologi rekayasa
 

More from fikrul islamy

Akar persamaan2 metnum
Akar persamaan2 metnumAkar persamaan2 metnum
Akar persamaan2 metnumfikrul islamy
 
Convert an auto cad file to a shapefile and georeferencing
Convert an auto cad file to a shapefile and georeferencingConvert an auto cad file to a shapefile and georeferencing
Convert an auto cad file to a shapefile and georeferencingfikrul islamy
 
Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI fikrul islamy
 
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...fikrul islamy
 
Prospectus FPIK Brawijaya university (concept 2012)
Prospectus FPIK Brawijaya university  (concept 2012)Prospectus FPIK Brawijaya university  (concept 2012)
Prospectus FPIK Brawijaya university (concept 2012)fikrul islamy
 
Lirik & chord lagu mix 1
Lirik & chord lagu mix 1Lirik & chord lagu mix 1
Lirik & chord lagu mix 1fikrul islamy
 
Lirik & chord lagu mix 3
Lirik & chord lagu mix  3Lirik & chord lagu mix  3
Lirik & chord lagu mix 3fikrul islamy
 
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasiKoreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasifikrul islamy
 
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemenTeknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemenfikrul islamy
 
Secrets of supercomputing
Secrets of supercomputingSecrets of supercomputing
Secrets of supercomputingfikrul islamy
 
Pendekatan unt-membangun-sistem
Pendekatan unt-membangun-sistemPendekatan unt-membangun-sistem
Pendekatan unt-membangun-sistemfikrul islamy
 
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasiKoreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasifikrul islamy
 
Bangun datar dan bangun datar
Bangun datar dan bangun datarBangun datar dan bangun datar
Bangun datar dan bangun datarfikrul islamy
 
Pengolahan sst satelit modis
Pengolahan sst satelit modisPengolahan sst satelit modis
Pengolahan sst satelit modisfikrul islamy
 

More from fikrul islamy (20)

Python arch wiki
Python   arch wikiPython   arch wiki
Python arch wiki
 
Module net cdf4
Module net cdf4 Module net cdf4
Module net cdf4
 
Akar persamaan2 metnum
Akar persamaan2 metnumAkar persamaan2 metnum
Akar persamaan2 metnum
 
sedimen transport
sedimen transportsedimen transport
sedimen transport
 
Marine mammals
Marine mammalsMarine mammals
Marine mammals
 
Convert an auto cad file to a shapefile and georeferencing
Convert an auto cad file to a shapefile and georeferencingConvert an auto cad file to a shapefile and georeferencing
Convert an auto cad file to a shapefile and georeferencing
 
Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI
 
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
 
SIM
SIMSIM
SIM
 
Prospectus FPIK Brawijaya university (concept 2012)
Prospectus FPIK Brawijaya university  (concept 2012)Prospectus FPIK Brawijaya university  (concept 2012)
Prospectus FPIK Brawijaya university (concept 2012)
 
Lirik & chord lagu mix 1
Lirik & chord lagu mix 1Lirik & chord lagu mix 1
Lirik & chord lagu mix 1
 
Lirik & chord lagu mix 3
Lirik & chord lagu mix  3Lirik & chord lagu mix  3
Lirik & chord lagu mix 3
 
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasiKoreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
 
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemenTeknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
 
Secrets of supercomputing
Secrets of supercomputingSecrets of supercomputing
Secrets of supercomputing
 
Quali tas movie
Quali tas movieQuali tas movie
Quali tas movie
 
Pendekatan unt-membangun-sistem
Pendekatan unt-membangun-sistemPendekatan unt-membangun-sistem
Pendekatan unt-membangun-sistem
 
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasiKoreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
 
Bangun datar dan bangun datar
Bangun datar dan bangun datarBangun datar dan bangun datar
Bangun datar dan bangun datar
 
Pengolahan sst satelit modis
Pengolahan sst satelit modisPengolahan sst satelit modis
Pengolahan sst satelit modis
 

Recently uploaded

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Recently uploaded (20)

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

Tsunami di Indonesia

  • 1. Tsunami Istilah Jepang yang berarti gelombang (“nami”) di pelabuhan (“tsu”). Serangkaian gelombang yang berjalan sangat jauh dengan periode waktu yang panjang, biasanya ditimbulkan oleh guncangan-guncangan yang berhubungan dengan gempa bumi yang terjadi di bawah atau dekat dasar laut akibat lempeng-lempeng pada kerak bumi yang memisahkan beberapa daerah di dunia yang terdiri dari subduksi, collision, back-arc thrusting dan opening faults. Interaksi antar lempeng-lempeng tersebut menyebabkan terjadi gempa di berbagai belahan dunia atau disebut juga gelombang laut seismik, dan secara keliru sering disebut gelombang pasang surut. Letusan - letusan gunung berapi, tanah longsor bawah laut, dan terbanan karang pantai seperti halnya meteor besar yang menimpa lautan dan dapat pula memicu tsunami. Tsunami bergerak keluar dari daerah pembangkitannya dalam bentuk serangkaian gelombang. Kecepatannya bergantung pada kedalaman perairan, akibatnya gelombang tersebut mengalami percepatan atau perlambatan sesuai dengan bertambah atau berkurangnya kedalaman dasar laut. Dengan proses ini arah pergerakan gelombang juga berubah dan energi gelombang bisa menjadi terfokus atau juga menyebar. Pada laut dalam, gelombang tsunami mampu bergerak pada kecepatan 500 sampai 1,000 kilometer per jam. Sedangkan dekat pantai, kecepatannya melambat menjadi beberapa puluh kilometer per jam. Ketinggian tsunami juga bergantung pada kedalaman air. Sebuah gelombang tsunami yang hanya memiliki ketinggian satu meter di laut dalam bisa meninggi hingga puluhan meter pada garis pantai. Berbeda dengan gelombang laut yang terjadi karena terpaan angin yang hanya mengganggu permukaan laut, maka energi gelombang tsunami meluas sampai ke dalam lautan. Di dekat pantai, energi gelombang ini terkonsentrasi pada arah vertikal karena berkurangnya kedalaman air dan berubah arah menjadi horizontal ketika memendeknya panjang gelombang yang diakibatkan perlambatan gerak gelombang.
  • 2. Tsunami memiliki beberapa periode (waktu untuk siklus satu gelombang) yang bisa berkisar dari beberapa menit hingga satu jam, atau untuk beberapa kasus bisa lebih. Di tepi pantai, tsunami dapat memiliki ekspresi yang berbeda- beda bergantung pada ukuran dan periode gelombanggelombangnya, batimetri dekat pantai dan bentuk garis pantai, keadaan pasang surut serta faktorfaktor lainnya. Dalam beberapa kasus, tsunami hanya menghasilkan banjir yang tidak berbahaya pada wilayah pantai rendah lalu menuju ke daratan seperti air pasang yang cepat. Sementara dalam kasus lainnya tsunami dapat masuk ke daratan menyerupai sebuah dinding air vertikal yang bergolak dan membawa puing-puing yang bisa menghancurkan. Dalam banyak kasus, terjadi pula muka air laut surut secara tak lazim (dapat mencapai satu kilometer atau lebih). Ini terjadi sebelum terbentuknya puncak gelombang tsunami. Arus laut yang kuat dan tidak seperti biasanya dapat pula menyertai tsunami yang kecil sekalipun. Kerusakan dan kehancuran karena tsunami merupakan hasil langsung dari tiga faktor: banjir bandang, dampak gelombang terhadap struktur, dan erosi. Sementara korban jiwa muncul karena tenggelamnya orang-orang dan dampak fisik atau trauma disebabkan terjebaknya korban dalam golakan gelombang tsunami yang membawa puingpuing. Arus kuat yang disebabkan oleh tsunami menyebabkan terjadinya erosi pada pondasi dan rubuhnya jembatan atau dinding air laut. Pengambangan dan tekanan arus menyeret rumah dan membalikkan kendaraan. Tekanan gelombang tsunami juga meruntuhkan kerangka bangunan dan struktur lainnya. Sementara, kerusakan yang lumayan parah juga disebabkan oleh puing-puing yang mengapung termasuk kapal, mobil dan pepohonan yang dapat menjadi benda-benda berbahaya ketika menghantam gedung, dermaga dan kendaraan. Tekanan kencang yang tiba-tiba dari tsunami juga menghancurkan kapal-kapal dan fasilitas pelabuhan, bahkan oleh tsunami kecil sekalipun. Api yang berasal dari tumpahan minyak atau ledakan dari kapal yang hancur di pelabuhan, dan pecahnya tempat penyimpanan minyak serta
  • 3. fasilitas kilang minyak di pantai dapat menyebabkan kerusakan yang terkadang lebih parah daripada dampak langsung gelombang tsunami. Kerusakan lain yang biasanya menyusul juga bisa disebabkan oleh polusi kotoran dan bahan kimia. Kerusakan dari fasilitas tempat pemasokan, pelepasan dan penyimpanan dapat pula mengakibatkan masalah yang berbahaya. Kekhawatiran lain yang juga mulai menjadi perhatian dari dampak potensial dari surutnya tsunami adalah ketika air surut akan mempengaruhi suplay air pendingin pada pembangkit listrik tenaga nuklir. Indonesia merupakan salah satu daerah yang aktif di dunia dari sudut geofisik karena terletak di ujung selatan lempeng Eurasia yang berbatasan dengan Lempeng IndiaAustralia memanjang dari Andaman sampai Selatan Sumba dan menerus ke Laut Banda. Di sepanjang sisi sebelah Barat Daya Maluku, Lempeng Australia berbatasan dengan Lempeng Caroline. Interaksi lempeng-lempeng ini menyebabkan terjadinya gempa yang menyebabkan deformasi bawah laut yang kemudian diasumsikan sama dengan deformasi muka laut. Sekitaran 106 kejadian tsunami, 90% disebabkan oleh gempa tektonik, 9% disebabkan oleh letusan gunung merapi dan 1% disebabkan oleh tanah longsor. Beberapa dokumentasi elektronika tentang Tsunami di Indonesia seperti lintasberita.com (2004) melangsir tentang bencana gempa dan tsunami Aceh, 26 desember 2004 merupakan kisah kelam di ujung tahun. Gempa bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT di kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami) yang menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara), Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand. Dilangsir pula oleh Kompas.com (2010) tentang sedikitnya 200 rumah di dua desa di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, tersapu gelombang
  • 4. tsunami sesaat setelah gempa 7,2 skala Richter menguncang wilayah tersebut, Senin (25/10/2010) sekitar pukul 21.42. Ratusan rumah warga di dua desa tersebut hanyut tersapu tsunami yang datang tak lama setelah gempa terjadi. Informasi di lapangan menunjukkan bahwa rumah warga yang hanyut tersebut disapu gelombang tsunami yang ketinggiannya diperkirakan mencapai dua meter lebih. Seperti apa perkembangan yang terjadi di Mentawai saat ini, hal itu belum dapat digambarkan secara detail karena telepon seluler sejumlah pihak dan warga tidak dapat tersambung ketika coba dihubungi. Jaringan telepon diduga terputus akibat gempa yang diduga memorak-porandakan infrastruktur di wilayah tersebut. Sejauh ini studi mengenai tsunami di Indonesia sendiri sebelumnya telah dilakukan oleh Hamzah latief dkk (2004) mengenai pendugaan parameter kerentanan kerusakan akibat tsunami dengan Identifikasi teknologi dalam kajian kapasitas dan karakteristik suatu daerah sekitaran Laut Flores & Selatan Sumatra. Untuk Fitria (2009) membahas kajian bahaya tsunami pada variasi ketinggian run-up dan arah tsunami dengan pendekatan koefsien lahan tanpa melakukan model tsunami daerah Bantul. LAPAN (2007) membahas peta rute evakuasi bencana tsunami Makasar Sulawesi Selatan menggunakan data satelit inderaja. Sementara itu melihat dari besarnya potensi tsunami di Indonesia amatlah tinggi tidak sebanding dengan jumlah riset yang berkembang terutama untuk wilayah selatan Indonesia khususnya daerah Jawa Timur yang merupakan tingkat aktivitas di pesisirnya tinggi serta ciri khas laut pantai Selatan merupakan lautan bebas, keadaan gelombang dan arus sangat besar. Arus yang besar di pantai Selatan dikenal dengan nama arus katulistiwa Selatan (Shout eauatorial current) yang sepanjang tahun menuju ke Barat. Tetapi pada musim Barat terdapat jalur sempit yang menyusur pantai Selatan Jawa dengan arus menuju ke Timur, berlawanan dengan arus katulistiwa Selatan. Arus tersebut dikenal
  • 5. dengan arus pantai Jawa (java coastal Current). Pada musim Timur di atas perairan lautan ini berhembus kuat angin Tenggara yang membuat arus katulistiwa Selatan ini makin melebar ke Utara, menggeser sepanjang pantai Selatan Jawa hingga Sumbawa, kemudian memaksanya membelok ke arah Barat Daya. Jadi saat itu arus permukaan di daerah ini menunjukkan pola sirkulasi anti siklonik atau berputar ke kiri. Karena arus ini membawa serta air permukaan ke luar menjahui pantai, maka akan terjadi kekosongan yang berakibat naiknya air dari bawah (upwelling). Air naik di sini terjadi kira-kira dari Selatan Jawa hingga ke sebelah Selatan Sumbawa, diawali sekitar bulan Mei dan berakhir sekitar bulan September. Kecepatan air naik ini sekitar 0,0005 Cm/detik. Jenis upwelling di Selatan Jawa yaitu jenis berkala (periodic tipe) yang terjadi pada musim Timur. Kedalaman laut Selatan Jawa sejauh 1.575- 2.625 km mempunyai kedalam hingga mencapai 200 m. Kemudian sejauh 2.625 -4.375 km, mempunyai kedalamam mencapai 3000 m. Wilayah Malang Selatan daerah Sendang Biru termasuk didalamnya. Riset untuk Sendang Biru ini sendiri amatlah minim. Kawasan pesisir pantai Malang Selatan ditinjau dari kondisi fisik daratnya menunjukkan, bahwa ketinggian wilayah perencanaan berada pada ketinggi 0-2000 meter di atas permukaan laut, sebagian besar wilayahnya berada pada kelerangan 5 -15% (39,42% dari luas wilayah pesisir Kabupaten Malang), kondisi lahannya bervariasi yaitu terjal sampai pegunungan. Semakin mendekati daerah pantai umumnya memiliki karateristik daerah pegunungan kapur dan kemiringannya sebagian besar > 40%. Daerah yang memiliki kelerengan >40% adalah Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo. Kondisi hidrologi di kawasan pesisir Malang Selatan meliputi kondisi air permukaan dan kondisi air tanah. Pantai -pantai yang memiliki sumber air permukaan atau aliran sungai dan bermuara sampai lautan adalah Pantai Licin,
  • 6. Sipelot, LenggoksonfJ, Tamban, Wonogoro dan Kondang Merak. Kondisi muara sungai pada musim kemarau pada umumnya tertutup pasir, sehingga aliran sungai terhenti di mulut muara dan baru terbuka pada musim penghujan. Muara sungai yang terletak di Pantai Licin dipenuhi oleh pasir yang berasal dari Gunung Semeru. Pasir inilah yang mengakroatkan pasir di Pantai Licin yang semula putih menjadi kehitaman. Selama Gunung Semeru masih aktif diperkirakan sungai dan muaranya akan terus penuh dengan pasir. Adapun sungai-sungai yang melewati wilayah perencanaan yaitu Kali Giok yang bermuara di Pantai Licin, Kali Bambang (Kecamatan Sumbermanjing Wetan), Kali Duron, Bopakang, Bopak dan Sumberbulus. Kali Sumberbulus bermuara di Pantai Wonogoro, Kali Balekambang (Kecamatan Bantur) dan Kali Sumbermanjing (Kecamatan Donomulyo). Daya tarik Pantai Sendang Biru selain pemandangan pantainya, juga berpotensi sebagai obyek wisata memancing. Ada beberapa lokasi pemancingan di Pantai Sendang Biru, antara lain 1. Tepi Pantai Sendang 2. Di tepi-tepi dermaga Pantai Sendang Birth 3. Kegiatan lain dengan menggunakan perahu. Berdasarkan kondisi topografinya Desa Tambak Rejo berada pada ketinggian 15 meter dari permukaan laut. Secara umum iklim Desa Tambak Rejo memiliki iklim tropis dan setiap tahun terjadi musim penghujan dan kemarau, sedangkan curah hujan rata-rata 1.350 mm per tahun dengan suhu rata-rata 32oC. Wilayah Desa Tambak Rejo sebagian besar merupakan perpanjangan dari lereng gunung dan jajaran pantai selatan yang berhutan serta terdapat sendang (sumber mata air) yang merupakan sumber air tawar bagi masyarakat setempat. Desa Tambak Rejo memilki luas wilayah keseluruhan sebesar 2.735,850 km2. Sebagian besar dari luas desa tersebut digunakan sebagai areal hutan dan tegal,
  • 7. sisanya berupa pekarangan, kebun, sawah, perumahan penduduk, tempat ibadah, jalan desa, pemakaman maupun prasarana umum lainya. Kondisi Perairan Sendang Biru sangat menunjang dalam aktivitas perikanan maupun pariwisata. Hal tersebut ditunjang dengan adanya pulau kecil, yaitu Pulau sempu yang terletak disebelah tenggara, memiliki fungsi sebagai cagar alam maupun penahan serangan gelombang dan tiupan angin secara langsung dari arah laut lepas. Lebar selat antara daratan Sendang Biru dengan Pulau Sempu berkisar antara 600 – 1.500 meter, dengan panjang kira-kira 4 kilometer.Perairan Sendang Biru rata-rata memiliki kedalaman lebih dari 1.000 meterpada jarak 50 meter dari pantai. Perairan ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan umumnya memiliki gelombang yang relatif besar terutama pada daerah- daerah yang masuk ke pantai – pantai yang curam dan terjal (DKP Kabupaten Malang, 2008). Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang permodelan simulasi serta dampak terhadap perubahan zonasi di daerah malang selatan khususnya Sendang Biru untuk meningkatkan kontribusi aktif dalam penanggulan bahaya tsunami sejak dini.