2. Manusia adalah makhluk Allah yang diberi kelebihan
dari mahkluk lain dengan akalnya sehingga ia memiliki
tingkat berfikir yang paling tinggi.
3. • Dalam al-qur’an diperintahkan bahwa manusia
diberi akal untuk menyelidiki alam semesta,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan.
• Semakin manusia menyelidiki, semakin banyak
pertanyaan bermunculan.
• Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah suatu
kebenaran yang tergambar pada dataran ke
filsafatan.
4. • Kata filsafat atau falsafah (philosophia) memiliki arti yakni
seorang “pecinta kebijaksanaan” atau “ilmu”.
• Pengertian filsafat adalah berpikir secara sistematis,
radikal dan universal untuk mengetahui tentang hakikat
segala sesuatu yang ada, seperti hakikat alam,
manusia, masyarakat dll.
• Sedangkan pengertian filsafat islam adalah berpikir
secara sistematis, radikal dan universal berdasarkan
ajaran islam.
• Menurut para ahli
5. PENGERTIAN FILSAFAT ISLAM
• Ibrahim Madkur : pemikiran yang lahir dalam dunia
islam untuk menjawab tantangan zaman, yang
meliputi Allah dan alam semesta, wahyu dak akal,
agama dan filsafat
• Ahmad Fu’ad Al-Ahwanly : pembahasan tentang
alam dan manusia yang disinari ajaran islam
• Muhammad “Athif Al- Iraqy : didalamnya
tercangkup ilmu kalam, ilmu ushul fiqih, ilmu
tasawuf, dan ilmu pengetahuan lainnya.
6. • Seorang manusia menggunakan akal dan
logikanya dalam memecahkan suatu masalah
• Namun sebagai seorang muslim kita harus
berorientasi pada dasar filsafat kita, yaitu Al –
Qur’an dan hadist dalam mencari jawaban
mengenai masalah tersebut.
7. • Setelah rasul wafat, jalan satu – satunya untuk mencari
jawaban adalah melalui al – qur’an dengan berbagai
pemahaman.
• Terdapat tiga model kajian resmi yang nyatanya
mempunyai relevansi filosofis. Antara lain :
pengunaan takwil : mengungkap atau menjelaskan
masalah yang sedang dibahas dengan pengawasan
ketat
pembedaan : membedakan istilah/pengertian yang
mengandung lebih dari satu makna
penggunaan qiyas (analogi) : mencari jalan keluar
untuk masalah yang tidak tertulis dalam al – qur’an.
8. Tujuan filsafat bersifat teori yaitu mengetahui kebenaran
dan bersifat amalan yaitu mewujudkan kebenaran
tersebut dalam tindakan.
9. 5 CIRI MENGETAHUI FILSAFAT ISLAM
dilihat dari segi sifat dan corak
Dilihat dari segi ruang lingkup
pembahasan
dilihat dari segi kedudukannya
dilihat dari segi datang
dilihat dari segi mengembangkannya
10. 5 CIRI MENGETAHUI FILSAFAT ISLAM
• 1. dilihat dari segi sifat dan corak, berdasarkan alquran
dan hadist, tidak seperti Yunani.
• 2. Dilihat dari segi ruang lingkup pembahasan, berupa
bidang metafisika, masalah kehidupan didunia dan
akhirat, ilmu pengetahuan serta budaya dll
• 3. dilihat dari segi datang, sejalan dengan
perkembangan ajaran islam itu sendiri
• 4. dilihat dari segi mengembangkannya, filsafat islam
dalam arti materi pemikiran filsafatnya, bukan kajian
sejarah
• 5. dilihat dari segi kedudukannya, sejajar dengan
bidang studi keislaman lainnya seperti fiqih, ilmukalam,
tasawuf dll
11. LATAR BELAKANG FILSAFAT ISLAM
Filsafat muncul sebagai imbas dari gerakan penerjemahan besar –
besaran dari buku – buku peradapan Yunani dan peradapan –
peradapan lainnya pada masa kejayaan Daulah Abbasiah, dimana
pemerintahan yang berkuasa waktu itu memberikan sokongan penuh
terhadap gerakan penerjemah ini, sehingga para ulama bersemangat
untuk melkukan penerjemahan dari berbagai macam keilmuan yang
dimiliki peradapan Yunani kedalam bahasa arab, dan prestasi yang
gemilang dari pergerakan ini adalah ketika para ulama berhasil
menerjemahkan ilmu filsafat yang menjadi maskot dari peradapan
Yunani waktu itu, baik filsafat plato, aristoteles, maupun yang lainnya
12. KONTRIBUSI FILSAFAT DALAM
PERADAPAN ISLAM
Para ilmuan muslim seringkali menerima kesimpulan ilmiah dari pihak lain,
kemudian mengujinya dengan melakukan verifikasi atau juga sering
melalui observasi dan eksperimen terhadapt masalah – masalah baru
hingga menghasilkan penemuan – penemuan baru. Parailmuan muslim
biasa menggunakan pendeketan praktis bagi permasalahan ilmiah yang
memuat pemikiran – pemikiran abstrak. Para ilmuan muslim sudah
mengenal aspek fisik maupun aspek matematis dari suatu ilmu
pengetahuan. Mereka melakukan penelitan terhadap aspek tersebut
dari berbagai problem ilmiah. Sebagai contoh : Ibnu khurdabbeh
menghitung derajat lintang dan busur berbagai tempat. Sementara al-
Biruni menghitung gaya tarik dari sejumlah zat kimia