1. i
ABSTRAKSI
Diera modern ini, masyarakat banyak sekali yang tidak dapat merawat
mebel dengan baik. Padahal untuk di zaman sekarang ini banyak mebel yang
berbentuk unik dan menarik.
Sekarang inipun tidak banyak ditemukan pengrajin mebel dan orang yang
memproduksi mebel. Karena bahan utamanya yang harus diimpor dari luar kota
dan harganya pun tidak murah. Masyarakat seharusnya bisa menjaga dan merawat
mebel dengan baik supaya mebel tetap bersih dan enak dipandang.
Di sekeliling kita, sudah banyak peralatan rumah yang berbahan kayu,
salah satu yang sering kita pakai adalah meja dan kursi. Kayu jati memang
harganya tidak murah tetapi manfaat yang dapat kita rasakan, jika dapat merawat
dengan baik adalah keawatan dan keunikannya.
Didalam karya tulis ini kami akan membahas masalah mebel dan
bagaimana cara merawatnya. Mebel akan hanya bermanfaat untuk kenyamanan
dan kerapian rumah saja tetapi juga mengusung makna sosial yang menegaskan
status sosial memang ada kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk semata,
tetapi ada kursi yang menegaskan kekuasaan. Karena kursi juga mempunyai arti
kekuasaan, maka kursi kekuasaan berlainan dengan kursi yang sebagai tempat
duduk.
Pada zaman sekarang, sudah jarang ada status raja. Kursi bisa dijadikan
sarana menyampaikan status ekonomi seseorang. Biasanya mebel mewah itu
adalah mebel klasik. mebel minimalis juga bisa mewah jika bahannya mahal,
misal dari kayu jati berdiameter besar dan berukuran besar. Tanpa bicara secara
verbal, kursi sudah berbicara bahwa pemilik mebel ini adalah orang kaya.
saran dari penulis, jaga kebersihan peralatan mebel di rumah kita supaya
kemewahannya tetap terjaga dan juga kebersihannya.
i
2. ii
PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel di Desa Bulung Kulon” ini
telah disetujui oleh pembimbing pada :
Hari
:
Tanggal
:
dan telah diterima sebagai syarat menempuh ulangan kenaikan kelas XI IPS 2
tahun pelajarn 2012 / 2013.
Kudus,
Februari 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Sri Fatonah S.Pd
Ika Dian Nilasari
Mengetahui
Kepala Madrasah
Dra. Hj. Zulaikah MT, M.PdI
NIP. 195812119 198303 2 003
ii
3. iii
MOTTO
1. Do’a, ikhtiar dan tawakal adalah kunci dari kesuksesan
2. Jangan bilang tidak, jika belum mencoba
3. Hidup berawal dari mimpi
4. Kekompakkan, kedisiplinan dan tanggung jawab adalah bekal meraih
prestasi.
PERSEMBAHAN
Karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel di Desa Bulung Kulon” ini
kami persembahkan untuk wali kelas kami Bapak H. Pandoyo.
iii
4. iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan
karuniayanya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
penyusunan karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel di Desa Bulung
Kulon” merupakan tugas siswa kelas XI MAN 1 Kudus tahun ajaran 2012
/ 2013 .
Dalam penyusunan karya tulis ini membutuhkan waktu yang relatif
cukup karena banyak media pengetahuan yang kita butuhkan terselesainya
karya tulis ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang terlibat
dalam membantu dalam penyusunan karya tulis ini, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Dra. Hj. Zulaikah MT, MPdI selaku Kepala Sekolah atas segala
motifasi yang telah diberikan.
2. Ibu Ika Dian Nilasari dan Ibu Sri Fatonah guru pembimbing atas
segala arahan dan bimbingan yang telah diberikan.
3. Bapak H. Pandoyo selaku wali kelas kami atas segala dukungannya
4. Ayah, Ibu dan sahabat yang telah memberikan masukan, informasi
dan dorongannya yang sangat berguna dalam penyusunan karya
tulis ini
Harapan penulis, semoga dengan sedikit ilmu pengetahuan yang
penulis sampaikan melalui karya tulis ini bisa memberikan wawasan dan
iv
5. v
pengetahuan yang berguna dan menyadari begitu pentingnya merawat
mebel di sekitar kita.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna, maka
itu kami sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca demi baiknya
karya tulis ini.
Kudus, 15 Januari 2013
Penulis
v
6. vi
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan beberapa nama,
yakni :
1. Lutfatun nikmah
2. Wiwik Ratnasari S.
Benar –benar telah melakukan observasi “Produksi Mebel di Desa
Bulung Kulon” di rumah Bapak Sutomo di alamat Desa Bulung kulon
pada tanggal 03 februari 2013 dalam rangka memenuhi tugas sekolah.
Kudus, 03 Februari 2013
Pemilik Usaha
Sutomo
vi
7. vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………. i
Abstraksi ………………………………………………………………… i
Lembar Pengesahan ……………………………………………………… ii
Motto dan Persembahan ………………………………………………….. iii
Kata Pengantar ……………………………………………………………. iv
Lembar Pernyataan ...……………………………………………………… vi
Daftar Isi …..……………………………………………………………... vii
BAB I PENDAHULUAN .……………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah .……………………………………………….. 2
1.3 Tujuan …………………………………………………………….. 2
1.4 Manfaat …………………………………………………………… 2
1.5 Metode Penilitian ..……………………………………………….. 3
1.6 Sistematika Penulisan …………………………………………….. 3
BAB II LANDASAN TEORI ….………………………………………...
4
2.1 Pengertian Desain mebel …………………………………………... 4
BAB III PEMBAHASAN …………………………………………………. 7
3.1 Konsep Desain mebel …..………………………………………… 7
3.2 Proses Pembuatan Mebel ..……………………………………….. 11
3.2.1
Bahan Pembuatan Mebel ....................................................... 11
3.2.2
Alat Pembuatan Mebel ........................................................... 11
3.2.3
Proses PembuatanMebel ........................................................ 12
8. viii
3.2.4
Modal Awal Pembuatan Mebel ........................................... 13
3.2.5
Laba Pembuatan Mebel .......................................................... 14
3.2.6
Kendala Dalam Pembuatan Mebel ......................................... 14
3.3 Tips Merawat Mebel ..……………………………………………. 17
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………… 20
4.1 Simpulan ..……………………………………………………........ 20
4.2 Saran …………..………………………………………………….. 20
Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 21
Wawancara ……………………………………………………………….. 22
Lampiran ………………………………………………………………….. 24
viii
10. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mebel digunakan banyak orang karena kegunaan mabel banyak
sekali, antara lain untuk pintu, kursi, jendela dan lain-lain. Pada umumnya,
sebuah rancangan mebel lahir karena adanya kebutuhan terhadap fungsi
mebel tersebut.
Dalam upaya merancang mebel selain beranjak dari berbagai
pertimbangan praktis, ada pula pertimbangan rasa, yang mempertimbangkan
bagaimana olahan estetik atau bentuk rancangan dari suatu mebel.
Perancangan dapat berawal pula dari dorongan kebutuhan akan sesuatu
tampilan yang indah.
Mebel harganya standart tidak murah dan bisa juga dikatakan tidak
mahal. Biasanya pemakai mebel kebanyakan adalah industri rumah tangga.
Berapa besar biaya pembuatannya dan juga harga jualnya, serta pada
akhirnya memikirkan bagaimana tampilan mebel tersebut akan dibuat.
Berkaitan dengan ihwal tampilan, ternyata terdapat banyak sekali
sumber yang dapat memberikan inspirasi bagi perancangan sebuah mebel.
Namun pada dasarnya, kreativitas si perancanglah yang akan berperan untuk
mewujudkan tampilan mebel yang unik.
Mebel yang paling mahal dan terbuat dari kayu jati asli adalah
almari, almari harga jualnya lebih 500 ribu. Pembuatan mebel tidak mudah,
butuh waktu beberapa hari untuk membuatnya. Apalagi kalau musim
1
11. 2
penghujan, para pembuat mebel kesulitan mengeringkan kayu yang akan
dirangkai menjadi salah satu mebel dengan harga jual tinggi.
Sering kali sebuah status sosial turut menentukan bentuk sebuah
mebel. Sebagai contoh adalah bentuk kursi yang akan dipakai raja diruang
balairung atau hakim-hakim di ruang sidang pengadilan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
2.
Bagaimana prosses pembuatan mebel ?
3.
1.3
Bagaiman konsep desain mebel ?
Bagaimana Tips merawat mebel ?
Tujuan
1. Untuk memenuhi syarat kenaikan kelas
2. Untuk mengetahui kelebihan mebel dalam kehidupan sehari-hari
3. Untuk menambah wawasan tentang mebel.
1.4
Manfaat Penulisan
Manfaat yang bisa diambil dari penulisan karya tulis yang
berjudul”Produksi Mebel” antara lain :
a. Bagi penulis
Bisa mengetahui dan melakukan penelitian secara langsung
Menambah wawasan
b. Bagi pembaca
Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai mebel
12. 3
Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara memilih mebel
yang baik
1.5
Bisa menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari
Metode Penelitian
Penyusunan
karya
tulis
yang
berjudul
“Produksi
Mebel”
menggunakan metode observasi yaitu :
1. Metode wawancara
Metode
dimana
penulis
mewancarai
kelokasi
untuk
mengadakan wawancara dan penelitian secara langsung.
2. Metode literatur
Metode dengan mengumpulkan data dengan mencari bahan
dari buku atau internet.
1.6
Sistematika Penulisan
Dalam karya tulis yang berjudul “Produksi Mebel” terdiri dari 4 bab
yaitu :
Bab 1 pendahuluan, terdiri latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
Bab II landasan teori, berisi teori-teori yang melandasi pokok
permasalahan penulisan karya tulis.
Bab III Pembahasan, Dalam bab pembahasan ini terdapat semua
masalah yang akan dijabarkan secara sitematis.
Bab IV penutup, pada bagian ini terdiri dari simpulan dan saran.
13. 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Desain Mebel
Istilah desain akan muncul apabila terjadi pertemuan antara seni
dengan industri, dan apabila orang mulai membuat keputusan untuk
memproduksi benda atau produk yang dibutuhkan. Kata desain berasal dari
kata disegno dalam bahasa italia dan diterjemahkan sebagai desain atau
menggambar. Istilah designo yang dikenal di eropa, mempunyai arti gambar
rancangan pematung atau pelukis sebelum membuat patung atau karya
lukisannya. Sedangkan kata design (bahasa inggris) memiliki banyak
pengertian, sehingga pemahamannya harus dibatasi sesuai dengan
konteksnya. Pengertian desain secara harfiah diterjemahkan menjadi bentuk,
model, pola, konstruksi, mode tujuan atau maksud yang berhubungan
dengan perencanaan bentuk.
Dalam konteks budaya industri, desain adalah suatu upaya penciptaan
model, kerangka bentuk, pola atau corak yang direncanakan dan dirancang
sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia pemakai, dalam hal ini
konsumen akhir. Dengan ungkapan lain, kegiatan desain merupakan suatu
kegiatan yang dimulai dari gagsan-gagasan movatif, atau kemampuan untuk
menghasilkan karya cipta yang dapat memahami permintaan pasar. Desain
yang baik memiliki kecenderungan untuk memenagkan persaingan dan
menguasai pasar.
4
14. 5
Pada awalnya desain dibuat untuk menghasilkan produk-produk
kerajinan yang menggunakan berbagai hiasan tumbuhan, hewan, manusia
atau bentuk tersebut diperoleh dari percobaan yang lama, bahkan memakan
waktu bertahun-tahun sehingga kemudian muncul sebagai suatu tradisi saat
itu, desain dibuat tanpa bantuan desainer yang terdidik. Meskipun demikian,
produk yang dihasilkan sangat indah, terkadang teramat rumit dengan
beragam hiasan. Sedangkan proses pembuatannya sangat sederhana. Setelah
melalui proses pencairan yang lama tersebut, kemudian timbul suatu ide
untuk mempercepat proses pembuatan produk dengan menggunakan gambar
skala. Desain digambar dengan teliti terlebih dahulu sebelum proses
produksi berlangsung.
Jika kita amati secara cermat, dalam kasus desain mebel, realitifitas
dalam mendesain mebel memang bukan hanya kerja seni semata namun
juga bukan kerja tukang. Terdapat perbedaan diantara keduanya seniman
bekerja karena dorongan dari dalam nalurinya. kepekaan naluri artistiknya
hadir karena dorongan dari dalam jiwanya sendiri. Sedangkan seorang
tukang bekerja karena pesanan orang lain, artinya ia bekerja karena
dorongan dari luar dirinya. Berdasarkan perintah dari pihak lain yaitu
konsumen. Kerja tukang mengikuti kehendak pemesan. Uniknya, kerja
desain meliputi kedua aspek tersebut, walaupun tidak selalu terjadi
hubungan kerja yang ideal antara desainer dan konsumennya.
Desain mebel termasuk dalam katagori desain fungsional, yaitu desain
yang banyak memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup
15. 6
manusia. Untuk membuat desain mebel diperlukan persyaratan dan prinsip
yang berorientasi pada seluruh anatomi dan ukuran manusia, keadaan
jasmani, cara bergerak, cara bersikap dan tuntutan selera manusia. Ttiik
tolak perencanaan mebel adalah manusia secara keseluruhan yang memiliki
beragam kegiatan dengan berbagai tuntutannya. keinginan tidur secara
nyaman. Keinginan duduk santai. Keindahan , keinginan keselamatan
didalam pekerjaan, lainnya semua itu merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi secara sistematik.
Pada masa sekarang, profesi desainer ditantang untuk memenuhi
semua tuntutan manusi, baik secara fisik maupun psikologis. Oleh sebab itu,
ketika seseorang desainer akan membuat desain diperlukan pemikiran yang
konseptual agar desain yang diciptakan dapat memenuhi pemakainya.
16. 7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Konsep desain Mebel
Desain lahir ditengah masyarakat modrn. yaitu masyarakat industri
yang berawal dari revolusi industri. Desain hadir sebagai upaya
kreativitasnya. Prosed kreatif dan inovativ manusia untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan aktifitasnya. Proses kreatif dan inovatif ini dihembuskan
oleh kekuatan otak kiri dan otak kanan manusia yang diolah oleh alam
pikiran manusia itu sendiri. Jadi desain itu ada, karena ada pemikiran kreatif
dan inovatif dari dalam diri manusia. Pemikiran kreatif dan inovatif
manusia. Pemikiran kreatif dan konsep yang terperogram. Didalamprofesi
desain, pemrogaman desain itu dikenal dengan istilah konsep desain.
Konsep berasal dari kata concept dalam bahasa inggris yang artinya
adalah pengertian, bagan, gambaran atau konsepsi. Konsep nerupakan dasar
atau awal dari perencanaan. Konsep merupakan jalan pemecahan masalah
secara rasional, yakni untuk mengetahui nilai positif dan negatif dari sebuah
pemikiran. Selain itu konsep juga digunakan untuk menghindari kegagalan
dalam perencanaan. Konsep berfungsi sebagai alat kontrol untuk melatih
disiplin dan tanggung jawab desainer. konsep juga berguna untuk
menghindari penyelewengan dan membangun sikap konsekuen erhadap
bagan pemikiran yang telah dipilih.
jadi konsep adalah gagasan sistematik dan rasional yang dapat
disajikan dalam bentuk bagan, sketsa atau kerangka berfikir untuk kemudian
7
17. 8
direalisasikan menjadi bentuk-bentuk serta pola-pola yang optimal. Bentukbentuk tersebut merupakan hasil konsep rasional-rasional yang juga
mempertimbangkan unsur emosional berupa nilai-nilai estetika rupa.
Konsep desain yang mempertimbangkan unsur rasional dan emosional harus
disukung dengan alasan-alasan konkret tentang penciptaan desain. Konsep
desain harus disertai gambar kerja lengkap dengan skala ukuran, konstruksi,
warna dan bahan-bahan yang digunakan.
Konsep sebuah desain adalah suatu jalan yang harus dilalui didalam
urutan perencanaan. konsep juga berfungsi untuk mmenghasilkan ekspresi
dalam wujud perencanaan. Perencanaan tersebut dioptimalkan semaksimal
mungkin sesuai dengan tuntutan selera estetika manusia. Untuk mendukung
pemikiran tersebut, dalam konteks ini dipiliah konsep desain yang mengacu
pada metode glass box. Prinsip metode glass box adalah cara
menganalisisdesain secara sistematik. deseiner berfikir seperti komputertapi
bukan sebagai mesin komputer. Sisi rasional – fungsional menggunakan
glass box
dan sisi kreatif-imajinatif dengan lompatan emosional
menggunakan black box. Desainer hendaknya mengambilposisi seimbang
antara glass box dan black box.
Jones mengungkapkan bahwa desainer yang rasional atau sistematika
amat mirip dengan gambaran sebuah komputer manusiawi. Desainer adalah
individu yang bekerja atas informasi yang diumpan kepadanya dalam satu
siklus analisis, sintesis dan evaluatifsampai memperoleh pemecahan desain
yang optimum. Bla box cenderug seperti pesulap yang kreatif, tetapi
18. 9
irasional. Desain diciptakan manusia dari dua sisi yang berbeda yaitu :
rasional – irasional
jiwa – raga, atau ying-yang, untuk mencapai
keselarasan dan keseimbangan hidup manusia. Oleh sebab itu, desain dibuat
sesuai dengan tuntutan kebutuhan aktivitas manusia.
Tuntutan kebutuhan manusia bukan hanya tuntutan terhadap selera
yang berkaitan secara emosional saja. Yang hanya berpijak pada aspek
estetika, akan tetapi juga berupaya untuk memenuhi tuntutan fungsional
yang rasional. Dalam hal ini, faktor manusia menjadi tolak ukur sebuah
desain. Desain tidak hanya indah, tetapi juga berguna bagi kegiatan
manusia, sehingga manusia servive dalam kehidupan yang dijalaninya.
Sebelum divisualisasikan, desain direkayasa dibenak disainer dalam bentuk
konsep.
Konsep
dapat
pula
dipahami
sebagai
pedoman
untuk
memvisualisasikan berbagai gagasan desain, agar hasil akhirnya sesuai
dengan tuntutan kebutuhan aktivitas manusia pemskainnya.
Proses berfikir desain mengacu pada metode glass box dengan
sistematika proses sebagai berikut : 1. data diklasifikasikan dan dianalisis,2.
dibuat sintesis 3. dievaluasi 4. hasil proses berfikir tersebut dijadikan
landasan atau pedoman dalam menciptakan desain. Pedoman atau landasan
tersebut bisa disebut sebagai konsep desain.
19. 10
Sepuluh masalah yang diolah dalam proses desain meliputi :
1. Studi aktivitas manusia pemakai
2. Studi gerak manusia dan antropometrika / ukuran / dimensi
3. Studi fungsi dan ergonomi
4. Studi bentuk dasar dan estetika
5. Studi bahan utama dan tekstur
6. Studi warna
7. Studi struktur dan konstruksi
8. Studi ragam hias
9. Studi bahan penunjang
10. Studi gaya (style) dalamdesain
Bila sudah dipresentasikan atau di konsultasikan pada pemesan,
pelanggan atau pengguna, maka produk mebel yang sudah dievaluasi itu
dibuatkan gambar kerja dengan menggunakan skala. Proses terakhir bagi
desainer adalah mewujudkan produk tiga dimensional kedalam proses
produksi yang sesuai pesanan pelanggan.
Perlu kita ingat bahwa selama proses evaluasi, tidak menutup
kemungkinan konsep akan bergeser atau direvisi sesuai tuntutan
pemesanannya. Usahakan agar tetap konsisten dengan pemikiran yang
sudah direncanakan dalam konsep desain sebelumnya.
20. 11
3.2
Proses Pembuatan Mebel
3.2.1
Bahan Pembuatan Mebel
Dalam
membuat
mebel
diperlukan
bahan
kayu
jatiglondongan berukuran besar. Setiap bahan (material) memiliki
karakter dan juga tekstur (kesan raba) yang berbada - beda pada
permukaannya. Bahan juga menampilkan warna asli bawaan dari
bahan itu sendiri.
Secara garis besar, bahan terbagi menjadi 2 jenis. Pertama,
bahan dari alam seperti kayu , rotan , bambu , besi , kulit , pandan ,
dan sejenisnya . kedua , bahan buatan atau sintetis seperti plastik ,
fibeglass , upholstery , kulit imitasi , dan sejenisnya .
Setiap aktivitas desain membutuhkan pengetahuan tentang
karakteristik bahan . bahan harus sesuai dengan fungsi mebel yang
dirancang . jenis bahan yang dapat digunakan untuk membuat mebel
adalah kayu jati , kayu ramin , kayu nyatoh , meranti , kayu karet ,
pinus , sono keling , dan masih banyak lagi.
Selain itu , bahan kayu juga dapat diolah menjadi kayu lapis
(plywood) , blockboard , particleboard , dan MDF. Bahan – bahan
olahan dari kayu ini juga dapat digunakan dalam pembuatan mebel ,
terutama memel – mebel yang dikenal dengan sebutan panelwood .
3.2.2
Alat Pembuatan Mebel
Alat yang diperlukan dalam membuat mebel adalah sebagai
berikut :
21. 12
1. Pasah listrik
2. Gergaji
3. Palu
4. Meteran lipat , meteran panjang
5. Meteran teleskop.
3.2.3
Proses Pembuatan Mebel
Dan proses pmbuatan mebel sangat singkat antara lain :
1. Proses penggergajian dengan mesin gergaji menjadi lembaran
papan
2. Dilanjutkan dengan proses pengeringan berdiri dan diangin –
anginkan selama kurang lebih 3 hari .
3. Selanjutnya kayu jati dimasukkan kedalam oven untuk
pengeringan lanjutan dengan suhu yang menengah sehinngga
kayu tidak pecah dan akan kering sempurna .
4. Tahap yang selanjutnya adalah penyemprotan zat penguat dan
pemendaman dalam cairan ramah lingkungan untuk memperkuat
kayu.
5. Proses pengerjaan menjadi furniture dan dilanjutkan dengan
finishing untuk meningkatkan daya ikat , ketahanan goresan dan
menajamkan warna dengan pliture , cat duco , maupun cat warna
natural .
6. Penyortiran produk yang terbaik dilempar kepasar luar negeri
dan kualitas 2 digunakan untuk pasar domestik.
23. 14
No
Tahun
Nama Pemilik
Keterangan
1
2000 s/d 2003
Sumaji
Pemilik utama
2
2003 s/d 2005
Sulikin
Adik Sumaji
3
2005 s/d 2007
Wakerso
Keponakan
Sumaji
4
2007 s/d 2010
Yono
Keponakan
Sulikin
5
2010 s/d sekarang
Sutomo
Adik
Ipar
Bp.
Wakerso
3.2.5
Laba Pembuatan Mebel
Laba dalam membuat mebel setiap tahunnya tidak tentu. bisa
naik bisa turun. berikut laba setiap tahun
No
Tahun
Pemilik
Bulan
Laba
Ket
1
2000 s/d 2003
Sumaji
Jan-Des
Rp 24.000.000
2
2003 s/d 2005
Sulikin
Jan-Nov
Rp. 20.000.000 11 bulan
3
2005 s/d 2007
Wakerso
Des-Okt
Rp. 26.000.000 10 bulan
4
2007 s/d 2010
Yono
Nov-Des
Rp 10.000.000
2 bulan
5
2010 s/d sekarang
Sutomo
Jan-Feb
Rp. 5.000.000
2 bulan
3.2.6
12 bulan
Kendala Dalam Pembuatan Mebel
Tidak begitu banyak kendala yang di hadapi dalam membuat
mebel. Hanya saja kalau masa finishing para pekerja tidak hati-hati
24. 15
bisa jadi mengerikan mebel yang sudah di plitur dan akan mengulur
waktu pembuatan.
Pemasaran juga salah satu kendala dalam membuat mebel, di
masyarakat sudah dikasih harga terjangkau tapi, menurut mereka
sangat mahal dan pemasaran di masyarakat sangat sulit.
Pemasaran yang cepat laku habis melalui media online (
internet ). di sana banyak kolngmerat memesan mebel yang antik
dengan harga jual tinggi.
Setiap aktivitas desain membutuhkan pengetahuan tentang
karakteristik bahan dan tekstur. Keduanya harus sesuai dengan
fungsi mebel yang dirancang. Jenis bahan yang dipergunakan untuk
membuat mebel selain kayu jati adalah kayu ramin, nyatoh, meranti,
kayu karet, pinus, sono keling dan nasih banyak lagi.
Selain itu, bahan kayu juga dapat diolah kayu lapis
(Plywood), (blockboard), (particleboard), dan MDF. Bahan-bahan
olahan darikayu ini juga dapat digunakan dalam pembuatan mebel,
terutama mebel yang dikenal dengan sebutan panelwood furniture.
Modal yang pertama kali dalam memulai usaha mebel sekitar
10 juta. Itu saja bisa dikatakan tidak cukup. Memang memulai
sebuah usaha biaya modalnya tidak sedikit apalagi usaha mebel yang
kayu jatinya sangat mahal. Selain modal yang cukup dalam
membuat usaha mebel yang akan juga kreativitas yang tinggi dalam
25. 16
membentuk mebel yang akan dijadikan prabot rumah tangga yang
perlu dirawat dengan baik.
Sesungguhnya
pentingnya
prabot
merupakan
dalam
satu
kesadaran
pemilik
akan
ruangan,
dengan
cara
mempertahankan bangunan lama, prabot lama menjadi daya tarik
sendiri.
Beberapa mebel lama yang antik, seperti peninggalan atau
bangunan lama yang hingga kini masih bisa dinikmati keindahannya,
misalnya gedung sekaligus interiornya, merupakan hasil karya yang
abadi, makin lama menjadi makin disukai dan makin dicari.
Penting untuk diperhatikan dalam melahirkan sebuah mebel
adalah bentuk secara keseluruhan, serat kayu dan tampak dari depan
serta konstruksiyang sesuai dengan keadaan yang diharapkan,
artinya konstruksi dapat knok down (bongkar pasang) atau mati,
dapat didorong atau berdiri tetap itu semua harus dipikirkannya
sebelum mebel diproduksi .
Proses penyedian bahan mebel mulai dari bahan gelondongan
kayu/kayu bulat menjadi bahan mebel adalah kayu gelondongan
digergaji dengan ukuran sesuai dengan perencanaan menghasilkan
bahan mentah kayu masip, sedang sisanya / limbahnya dapat
diproses menjadi bahan block.
Satu bagian benda kerja serta bahan yang terkait diselesaikan
secara bersama-sama dan satu kali jalan, misalnya bahan dasar, lis-
26. 17
lis sisi, kelengkapan. Keuntungannya adalah penyelesaian yang lebih
fleksibel pada suatu proses kerja. Penyelesaian secara blok
memberikan informasi tentang volume dan keterangan suatu benda
kerja yang nyata. Terutama pada pekerjaan seri dapat dilaksanakan
pengerjaan
tanpa
gambar
kerugiannya
adalah
tercampurnya
kelompok bahan.
Modal sangat penting dalam pembelian bahan mebel adalah
kayu jati yang bagus, tetapi keuntungan yang diperoleh dari usaha
mebel tidak tentu, kalau sedang banyak pembeli juga banyak, tetapi
kalau sedang tidak ada sangat sedikit.
3.3 Tips Merawat Mebel
Mebel furniture antik yang kita miliki tidak harus berusia puluhan
tahun atau ratusan tahun, tetapi bisa juga hasil reproduksi dengan gaya dan
bentuk furniture pada suatu era atau memang produksi baru yang tetap
mempertahankan keaslian desain. Tetapi untuk perawatan sama saja. Mebel
jati antik tetap dapat kinclong setelah bertahun-tahun kita miliki apabila
dirawat dengan baik. Mebel Furniture harus mendapatkan penanganan tepat,
berikut beberapa tips untuk menjaga mebel jati kita agar tetap baik dan awet
:
1. Jagalah permukaan furniture dengan baik, menghindari adanya goresan,
noda maupun warna yang semakin kusam, misalnya dengan selalu
menggunakan taplak diatas permukaan meja atau kursi dan sofa diberi
busa
sebagai
alasnya.
Taplak
tersebut
dapat
meminimalkan
27. 18
kemungkinan-kemungkinan yang dapat merusak mebel antik secara
perlahan.
2. Tempatkanlah furniture antik ditempat yang memiliki suhu normal dan
tidak lembab. Usahakan pula agar furniture tersebut tidak terkena
matahari atau sumber panas lainnya secara langsung, karena dapat
membuat mebel terlihat kusam, lapisan retak atau melengkung.
3. bersihkan sela-sela ukiran atau sudut mebel jati atau teak furniture
dengan menggunakan kuas halus berukuran kecil. Di titik-titik inilah
debu dan jamur sering bersarang. Kuas kecil akan menyapu sudut-sudut
yang susah dijangkau dengan kain lap. Sapukan kuas dengan halus
sampai bersih.
4. Gunakan pledge untuk membersihkan permukaan furniture Indonesia.
Semprotkan pledge kepermukaan mebel dan sela-sela mebel kayu.
Semprotkan seperlunya, jangan sampai berlebihan. Pledge bisa anda
dapatkan ditoko furniture atau pasaran.
5. Permukaan mebel jati yang sudah dibersihkan dengan pledge harus
dibersihkan dengan kain ball. Kemudian dibiarkan kering. Kain ball
bisa dibeli ditoko material.
6. Bersihkan mebel jati antik dengan cara diatas paling tidak satu bulan
sekali. untuk membersihkan Wood Furniture harian, sukup sapu
permukaan mebel atau meja kayu dengan kemoceng secara rata.
7. Setiap penanganannya juga harus dilakukan dengan hati-hati misalnya,
cara memindahkan sebuah kursi antik harus diangkat dari bagian
28. 19
dudukannya, bukan digeser atau hanya dipegang dari bagian lengan
atau sandarannya saja. karena anda tidak akan pernah tahu, apabila
sambungan kursi tersebut tidak sekuat sebelumnya.
8. Memoles ulang furniture antik, setidaknya 2 – 3 tahun sekali untuk
membuatnya tetap menawan. Dengan perawatan rutin tersebut dijamin
furniture jati anda baik yang minimalis maupun ukiran akan awet
sepanjang masa sehingga menjadi perabot warisan keluarga.
29. 20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Mebel bukan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian
rumah saja tetapi juga mengusung makna-makna sosial yang menegaskan
status sosial yang menegaskan status sosial. Memang ada kursi yang
berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi ada kursi yang menegaskan
kekuasaan.
dan di istana, kursi raja paling bagus dan paling besar. Merawat mebel
juga sangat penting dalam kehidupan kita, supaya mebel yang kita miliki
tetap awet.
4.2 Saran
Mari kita tingkatkan pemakaian mebel jati dalam negeri untuk
membantu melestarikan seni ukir dan mebel serta mengembangkannya
sebagai salah satu kekayaan produk asli Indonesia.
20
30. 21
Daftar Pustaka
Agus Sachri, ed . Paradigma Desain Indonesia . Jakarta : CV. Rajawali , 1986
Bagas Prasetyo Wibowo . Desain Produk Industri . Bandung : Yayasan Delapan
sepuluh , 1999
Umar Kayam . Seni, Tradisi, Masyarakat .jakarta : Sinar Harapan , 1981
Holztechnik-Fachkundle, Dipl , Ing Wolfgang Nutsch, 2005
21
31. 22
Wawancara
Lutfatun
: Assalamu’alaikum Pak, Maaf mengganggu waktu Bapak,
saya akan tanya-tanya tntang mebel Pak, khususnya kursi.
Sutomo
: Oh iya silahkan.
Lutfatun
: Sejak kapan Bapak mulai usaha mebel ini ?
Sutomo
: Sejak tahun 2000
Lutfatun
: Berapa modal pertama Bapak memulai usaha mebel ini ?
Sutomo
: Masalah pemasaran terutamanya, dipasaran harga mebel
sudah terjangkau tapi banyak masyarakat yang kurang
memahami keadaan tersebut.
Lutfatun
: Oh, gitu Pak, lalu apa saja alat dan bahan yang Bapak
butuhkan dalam membuat mebel ?
Sutomo
: Pasah, gergaji, palu, meteran.
Lutfatun
: Keuntungan yang Bapak peroleh dalam membuat mebel
setiap bulanya berapa ?
Sutomo
: Tidak tentu
Lutfatun
: Kerugian yang Bapak alami ?
Sutomo
: Barang rusak, jatuh, kadang dalam proses finishing jatuh
dan patah dan sangat rugi.
22
32. 23
Lutfatun
: Apakah Bapak mengalami kesulitan dalam membuat
mebel kursi ?
Sutomo
: Kalau hujan sulit untuk mengeringkan, dan para pekerja
tidak bisa bekerja.
Lutfatun
: Terima kasih Bapak sudah meluangkan waktu untuk saya
wawancarai. Pemirsi Pak, assalamu’alaikum.
Sutomo
: Oh iya sama-sama, wa’alaikumsalam.