Makalah ini membahas tentang asas kewarganegaraan dan hak serta kewajiban warga negara Kuba berdasarkan undang-undang. Negara Kuba menganut asas ius sanguinis dimana kewarganegaraan ditentukan berdasarkan keturunan orang tua. Hak-hak warga negara Kuba antara lain mendapat pendidikan gratis, kebebasan berserikat, dan jaminan sosial; sedangkan kewajibannya meliputi kepatuhan terhad
1. MAKALAH
KEWARGANEGARAAN KUBA
Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
Firlita Nurul Kharisma
Ivonasari Kuntari Dewi
Afiah Setyaningrum
Erviyan Tri Ambarwati
(A420120008)
(A420120014 )
(A420120025 )
(A420120032)
FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2013
2. KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat segala limpahan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai.
Pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, baik berupa materi maupun jasa.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dengan alam kebaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini masih banyak sekali pemuda-pemudi yang kurang memahami
makna dari seorang warga negara. Tidak hanya itu saja, bahkan tidak mengetahui apa saja
hak dan kewajiban yang dimilikinya sebagai warga negara. Hal tersebut dikarenakan masih
kurangnya kesadaran dari para generasi muda terhadap statusnya sebagai warga negara
atau kurangnya sikap nasionalisme terhadap negaranya.
Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu
penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah ini dahulu biasa disebut hamba atau
kawula negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai
orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, karena
warga negara mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu negara,yakni
peserta dari persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas dasar
tanggung jawab barsama dan untuk kepentingan bersama. Untuk itu, setiap warga
negara mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara
memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab (Winarno, 2007).
Adapun definisi warga negara dengan anggota negara. Sebagai anggota
negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap
negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik
terhadap negaranya.
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui asas kewarganegaraan Kuba.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah sistematauasaspenentuan status warganegaraKuba ?
2. Apa saja hakdankewajibanwarganegara Kuba yang dijaminberdasarkanUndangUndang?
C. Tujuan
1. Mengetahui sistematauazazpenentuan status warga negaraKuba.
2. Mengetahui
UndangKuba.
hakdankewajibanwarganegara
yang
dijaminberdasarkanUndang-
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Asas Kewarganegaraan
Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa warga negara merupakan anggota sebuah
negara yang mempunyai tanggung jawab dan hubungan timbal balik terhadap negaranya.
Seseorang yang diakui sebagai warga negara dalam suatu negara haruslah ditentukan
berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dalam negara tersebut. Ketentuan itu menjadi
asas atau pedoman untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang. Setiap negara
mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan
seseorang (Srijayanti, 2007).
Dalam menerapkan asas kewarganegaraan ini, dikenal dengan 2 (dua) pedoman,
yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarakan
perkawinan. Dari sisi kelahiran, ada 2 (dua) asas kewarganegaraan yang sering dijumpai,
yaitu ius soli (tempat kelahiran) dan ius sanguinus (keturunan). Sedangkan dari sisi
perkawinan dikenal pula asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.
1. Dari Sisi Kelahiran
Pada umumnya, penentuan kewarganegaraan berdasarkan pada sisi kelahiran
seseorang (sebagimana disebut di atas) diknal dengan 2 (dua) asas kewarganegaraan, yaitu
ius soli dan ius sanguinus. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa latin. Ius berarti
hukum, dalil atau pedoman, soli berasal dari kata solum yang berarti negeri, tanah atau
daerah sanguinus berasal dari kata sanguis yang berarti darah. Dengan demikian, ius soli
berarti padoman kewarganegaraan yang berdasarkan tempat atau daerah kelahiran,
sedangkan ius sanguinus adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan darah atu
keturunan.
2. Dari Sisi Perkawinan
Selain hukum kewarganegaraan dilihat dari sudut kelahiran, kewarganegaraan
seseorang juga dapat dilihat dari sisi perkawinan yang mencakup asas kesatuan hukum dan
asas persamaan derajat. Asas Kesatuan Hukum berdasarkan paradigma bahwa suamiisteri ataupun ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang menghendaki suasana
sejahtera, sehat dan tidak terpecah. Dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
suami-istri atupun keluarga yang baik perlu mencerminkan adanya suatu kesatuan yang
bulat.
Untuk merealisasikan terciptanya kesatuan dalam keluarga atau suami-isteri, maka
semuanya harus tunduk pada hukum yang sama. Dengan adanya kesamaan pemahaman
dan komitmen menjalankan kebersamaan atas dasar hukum yang sama tersebut,
menghendaki adanya kewarganegaraan yang sama, sehingga masing-masing tidak terdapat
perbedaan yang dapat mengganggu keutuhan dan kesejahteraan keluarga.
5. Sedangkan dalam asas persamaan derajat ditentukan bahwa suatu perkawinan
tidak menyebakan perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak. Baik suami
ataupun isteri tetap berkewarganegaraan asal, atau dengan kata lain sekalipun sudah
menjadi suami-isteri, mereka tetap memiliki status kewarganegaraan sendiri, sama halnya
ketika mereka belum diikatkan menjadi suami-isteri.
Negara Kuba menggunakan asas Ius Sanguinis, adalah asas pemberian
kewarganegaraan berdasarkan keturunan orang tuanya. Negara yang menganut asas ini
akan mengakui kewarganegaraan seorang anak sebagai warga negaranya apabila orang tua
dari anak tersebut adalah memiliki status kewarganegaraan negara tersebut (dilihat dari
keturunannya). Asas ini akan berakbibat munculnya suatu negara dengan etnis yang
majemuk. Contoh negara yang menganut asas ini adalah negara-negara yang memiliki
sejarah panjang seperti negara-negara Eropa dan Asia. Contoh negara yang menganut asas
ius sanguinis ini yakni Brunai, Jordania, Malaysia, Belanda, Cina, Kuba.
Masalah yang timbul dari kedua asas ini:
a. Bipatride, yakni timbulnya 2 kewarganegaraan. Hal ini terjadi karena seorang Ibu
berasal dari negara yang menganut asas ius sanguinis melahirkan seorang anak di
negara yang menganut asas ius soli. Sehingga kedua negara (negara asal dan negara
tempat kelahiran) sama-sama memberikan status kewarganegaraannya.
b. Apatride, yakni kasus dimana seorang anak tidak memiliki kewarganegaraan. Keadaan
ini terjadi karena seorang Ibu yang berasal dari negara yang menganut asas ius soli
melahirkan seorang anak di negara yang menganut asas ius sanguinis. Sehingga tidak
ada negara baik itu negara asal Ibunya ataupun negara kelahirannya yang mengakui
kewarganegaraan anak tersebut.
B.HakdanKewajibanWarga Negara yang DijaminBerdasarkanUndang- Undang
Apabila seseorang telah menjadi warga negara suatu negara, maka ia memiliki
suatu hubungan dengan negaranya. Hubungan tersebut pada umumnya berupa
peranan.Peranan pada dasarnya adalah tugas yang diakukan oleh seseorang yang sesuai
dengan statusnya sebagai warga negara. Secara teori, status warga negara meliputi status
pasif, aktif, negatif, dan positif (Ubaedilah,2003).
Peranan aktif merupakan aktifitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta
ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan
publik.Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku.Peranan positif merupakan aktifitas warga negara untuk meminta
pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan mereka.Sedangkan peranan negatif
merupakan aktifitas warga negara untuk menolak campur tangan negara dalam persoalan
pribadi.Selain itu, peranan itu juga dapat berupa hak dan kewajiban.
Walau hidup dengan kemiskinan akibat embargo ekonomi Amerika, Kuba masih
sanggup menggratiskan seluruh biaya pendidikan rakyatnya, mulai dari tingkat Sekolah
Dasar (SD) hingga pendidikan doktor (S3).Sedangkan bagi mahasiswa asing, pemerintah
Kuba juga memberikan beasiswa. Slogan-slogan untuk membangkitkan gairah belajar
6. bersama semacamthe people should teach the people atau if you know, teach; if you dont
know learn, sengaja dipublikasikan besar-besaran di lahan-lahan pertanian, perkebunan,
dan pabrik-pabrik. Bahkan di media-media massa Kuba sering tampil seruan every Cuban
a teacher, every hause a school. Berkat usaha itu, tingkat melek huruf di Kuba terbilang
tinggi.
Sebelum Castro memimpin Kuba (1959), angka buta huruf mencapai 30% dan
sejak 1961 Kuba bebas dari buta huruf. Demi memajukan dunia pendidikan, Kuba juga
membenahi proporsi jumlah tenaga gurunya hingga mencapai tingkat ideal.Di sekolah
dasar setiap dua puluh orang murid dilayani oleh seorang guru. Sedangkan di sekolah
menengah, satu orang guru mengajar lima belas orang siswa. Dengan demikian, hubungan
guru murid dipastikan berlangsung efektif.
Menjadi seorang guru haruslah berasal dari lulusan universitas.Guru juga harus
selalu mendapat pelatihan yang berkualitas secara intens.Bersama orang tua dan pegawai
administrasi sekolah, mereka menyelesaikan setiap masalah pendidikan.
Sejak
tahun
2000,
pemerintha
Kuba
menggelar
program
yang
dinamakan University for all. Program ini memberi kesempatan bagi seluruh rakyat Kuba
laki-laki perempuan, menikah ataupun belum, untuk menempuh pendidikan hingga
universitas. Tujuannya untuk menjadikan Kuba sebagai negara nation be come university.
Salah satu program ini adalah pendidikan melalui televisi.Bayangkan saja, siaran
pendidikan melalui televisi ini diberikan oleh para profesor. Pemerintah memberikan
waktu tayang sebanyak 394 jam siar untuk program pendidikan setiap minggunya. Ini
berarti senilai 36 persen dari total waktu siaran televisi.
Dengan kondisi semacam itu tidak mengherankan Kuba berada di posisi ke-52
dalam peringkat indeks pembangunan manusia (HDI) di dunia.Seperti diketahui ada tiga
indikator HDI, yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Hak warga negara Kuba antara
lain:
a. Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.
b. Berhak mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan atau demi kesejahteraan hidupnya.
c. Setiap orang berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
d. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta pengakuan yang sama di depan hukum.
e. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
f. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperileh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tesedial.
g. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negera lain.
h. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
i. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagaim manusia yang bermartabat.
7. j.
Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
k. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikian dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
l. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu.
Sebagai warga negara selain memiliki hak, juga memiliki kewajiban terhadap
negaranya.Kewajiban ini dilakukan sebelum seseorang mendapatkan haknya sebagai
warga negara.Jadi, kewajiban itu harus diutamakan, setelah itu baru meminta haknya
sebagai warga negara.
Adapun kewajiban warga negara Kuba:
a. Wajib membela pertahanan dan keamanan negarannya
b. Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang tertuang
dalam dalam peraturan
c. Wajib menjunjung hukum hukum dan pemerintah.
d. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
e. Wajib tunduk terhadap pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain.
f. Wajib mengikuti pendidikan dasar.
8. BAB III
SIMPULAN
1. Asas kewarganegaraan Kuba menggunakan asas ius sangguinis.
2. Hak adalah sesuatu yang seharusnya didapat oleh warga negara setelah melaksanakan
segala sesuatu yang menjadi kewajibannya sebagai warga negara.Sebagai warga negara
selain memiliki hak, juga memiliki kewajiban terhadap negaranya. Kewajiban ini
dilakukan sebelum seseorang mendapatkan haknya sebagai warga negara. Jadi,
kewajiban itu harus diutamakan, setelah itu baru meminta haknya sebagai warga negara.
3. Hak warga negara Kuba dalam bidang pendidikan antara lain:
a. Seluruh biaya pendidikan gratis untuk rakyatnyamulai dari tingkat Sekolah Dasar
(SD) hingga pendidikan doktor (S3)
b. Memberi kesempatan bagi seluruh rakyat Kuba laki-laki perempuan, menikah
ataupun belum, untuk menempuh pendidikan hingga Universitas.
4. Adapun kewajiban warga negara Kuba:
a. Wajib membela pertahanan dan keamanan negarannya
b. Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang tertuang
dalam dalam peraturan
c. Wajib menjunjung hukum hukum dan pemerintah.
d. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
e. Wajib tunduk terhadap pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain.
f. Wajib mengikuti pendidikan dasar.
9. DAFTAR PUSTAKA
Srijanti,dkk.2007.Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Mengembangkan
Etika Bewarganegara.Jakarta: Salemba Empat.
Ubaedillah,A,dkk.2003.Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Jakarta:
Prenada Media.
Winarno.2007.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di
Perguruan Tinggi.Jakarta: Bumi Aksara,.