SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
26/11/2013

PRESENTASI FRANKY DONTIN TOBING

DENGAN JUDUL KEDAULATAN NEGARA DALAM HUKUM
INTERNASIONAL.
YANG DI SUSUN OLEH :
Franky Dontin Tobing
1
Latar Belakang

26/11/2013

Negara merupakan pribadi terpenting dalam hukum internasional. Hukum
internasional pada dasarnya merupakan produk dari hubungan antara negaranegara baik melalui praktek yang membentuk hukum internasional atau melalui
kesepakatan (perjanjian) internasional negara-negara itu sendiri.

Berdirinya suatu negara untuk menjadi negara yang berdaulat dapat
melalui negara bekas kolonialisasi menjadi negara yang merdeka,
perpecahan dari suatu negara, penggabungan beberapa negara menjadi
suatu negara baru atau penggunaan kekerasan untuk menduduki suatu
negara.

2
LANDASAN TEORI

26/11/2013

1. Syarat-syarat Terbentuknya Negara
Negara adalah subjek hukum internasional dan hal ini sudah ada sejak
munculnya hukum internasional. Banyak para ahli yang telah memberikan
berbagai definisi yang mengggambarkan negara.
Pasal 1 Konvensi Montevideo (Pan American) “Convention on Rights and
Duties of States of 1933” mengenai hak-hak dan kewajiban-kewajiban negara
mengemukakan karateristik-karateristik suatu negara. Pasal tersebut berbunyi
sebagai berikut:
a. Permanent population
Harus ada rakyat yang permanen.
b. Defined Territory
Harus ada wilayah atau daerah yang tetap.
c. A government
Harus ada pemerintah
d. A capacity to enter into relations with other states
Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain

3
26/11/2013

TEORI PENGAKUAN
A. Teori Konstitutif
Teori ini berpendapat bahwa suatu negara menjadi subjek hukum
internasional hanya melalui pengakuan, jadi hanya dengan pengakuanlah suatu
negara baru itu dapat diterima sebagai anggota masyarakat internasional. Dan
karenanya memperoleh status sebagai subjek hukum internasional.

B. Teori Deklaratif
Menurut teori ini pengakuan hanyalah merupakan penerimaan suatu negara
baru oleh negara-negara lainnya. Suatu negara mendapatkan semuanya dalam
hukum internasional bukan berdasarkan kesepakatan dari negara-negara yang telah
ada terlebih dahulu, namun berdasarkan situasi-situasi nyata tertentu. Kemampuan
tersebut secara hukum ditentukan oleh usaha-usahanya serta keadaan-keadaannya
yang nyata dan tidak perlu menunggu negara lain mengakuinya. Negara tersebut
mempunyai kompetensi menurut hukum internasionalnya.

4
26/11/2013

BENTUK-BENTUK PENGAKUAN
1. Pengakuan Negara Baru
Kebanyakan negara diakui setelah negara tersebut merdeka dan
memenuhi empat unsur negara menurut hukum internasional.
2. Pengakuan Pemerintah Baru
Jika suatu negara menolak pengakuan suatu pemerintahan baru yang
berkuasa di suatu negara tidak mengakibatkan negara tersebut kehilangan
statusnya sebagai subjek hukum internasional. Dalam memberikan
pengakuan biasanya ada beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan
negara untuk memutuskan mengakui atau tidak mengakui pemerintahan
baru tersebut.

5
Macam-macam Pengakuan Negara
Pengakuan Kolektif
Pengakuan Terpisah
Pengakuan Mutlak
Pengakuan Bersyarat

26/11/2013

Macam-Macam Pengakuan Pemerintahan Baru
Pengakuan de facto
Pengakuan de jure
Cara-cara Pemberian Pengakuan
Pengakuan yang tegas (express recognition)
Pengakuan diam-diam
6
26/11/2013

2. KEDAULATAN NEGARA DAN HAK BERDAULAT
A. Pengertian Unsur-unsur Negara
Menurut Hendry C. Black, Negara yaitu sekumpulan orang yang secara
permanen menempati suatu wilayah yang tetap, diikat oleh ketentuan-ketentuan
hukum yang melalui pemerintahan, mampu menjalankan kedaulatannya yang
merdeka dan mengawasi masyarakat dan harta bendanya dalam wilayah
perbatasannya, mampu menyatakan perang dan damai serta mampu
mengadakan hubungan internasional dengan masyarakat internasional lainnya.
Unsur-unsur suatu negara diatur dalam Pasal 1 Montevideo (Pan American)
Convention on Rights and Duties of State of 1933.
B. Bentuk-bentuk Negara
1. Negara kesatuan
Negara dengan bentuk ini (unitary states) yaitu suatu negara yang memiliki
suatu pemerintah yang bertanggung jawab mengatur seluruh wilayahnya.
Contoh : Negara Indonesia

7
26/11/2013

2. Dependent states
Adalah negara-negara yang bertanggung jawab kepada negara-negara
lain baik karena adanya perjanjian untuk menyerahkan hubungan luar
negeri kepada negara lain atau karena adanya pendudukan sebagai akibat
perang.
Contoh: Negara Jerman.
3. Federal states
Bentuk dasar dari negara federal ini yaitu bahwa wewenang terhadap
urusan dalam negeri dibagi menurut konstitusi antara pejabat federal
dengan anggota-anggota federasi. Sedangkan urusan luar negerinya
biasanya dipegang oleh pemerintah federal pusat.
Contoh : Negara Amerika Serikat.

8
26/11/2013

4. Members of Commonwealth (Negara Persemakmuran)
Persemakmuran dilatarbelakangi oleh adanya proses dekolonisasi pada
negara-negara tersebut.Proses dekolonisasi terjadi karena ada 2
kemungkinan. Pertama, negara tersebut merdeka penuh, berdaulat, dan
terpisah dari negara yang pernah mendudukinya. Kedua, negara tersebut
terpaksa tergantung kepada negara yang mendudukinya karena negara
tersebut kecil atau terbelakang (miskin), sehingga memberinya kemerdekaan
bukanlah jalan yang terbaik. Untuk negara-negara ini kekuasaan untuk
mengatur urusan dalam negerinya tetap berada pada kekuasaannya, namun
ketergantungannya kepada negara yang pernah mendudukinya dalam
beberapa urusan-urusan luar negeri dan pertahanan diserahkan kepada
negara induknya.
Contoh: Negara Inggris

5. Negara netral
Adalah suatu negara yang kemerdekaan, politik, dan wilayahnya
dengan kokoh dijamin oleh suatu perjanjian bersama negara-negara
besar dan negara-negara ini tidak akan pernah berpegang melawan
negara lain, kecuali untuk pertahanan diri, dan tidak akan pernah
mengadakan perjanjian aliansi yang dapat menimbulkan peperangan.
Contoh : Negara Swiss
9
DOKTRIN HAK DAN KEWAJIBAN DASAR NEGARA
26/11/2013







1. Hak-hak negara:
hak atas kemerdekaan
hak untuk melaksanakan jurisdiksi terhadap wilayah, orang dan benda yang
berada di dalam wilayahnya
hak untuk mendapatkan kedudukan hukum yang sama dengan negara-negara lain
hak untuk menjalankan pertahanan diri sendiri atau kolektif.

2. Kewajiban negara:
 kewajiban untuk tidak melakukan intervensi terhadap masalah-masalah yang
terjadi di negara lain
 kewajiban untuk tidak menggerakkan pergolakan sipil di negara lain
 kewajiban untuk memperlakukan semua orang yang berada di wilayahnya dengan
memperhatikan hak-hak asasi manusia.
 kewajiban untuk menjaga wilayahnya agar tidak membahayakan perdamaian dan
keamanan internasional
 kewajiban untuk menyelesaikan sengketa secara damai
 kewajiban untuk tidak menggunakan kekuatan atau ancaman senjata
 kewajiban untuk tidak mengakui wilayah-wilayah yang diperoleh melalui cara-cara
kekerasan.

10
3. KEDAULATAN ATAS WILAYAH DARAT
26/11/2013

Kedaulatan Tertorial adalah kedaulatan yang dimiliki oleh suatu
negara dalam melaksanakan jurisdiksi eksklusif di wilayahnya. Kedaulatan
teritorial suatu negara mencakup tiga dimensi, yang terdiri dari tanah atau
daratan, laut dan udara.
Prinsip dan Cara Memperoleh Wilayah
1. Prinsip Efektivitas
Prinsip ini diperkenalkan oleh Hans Kelsen bahwa kepemilikan negara
atas suatu wilayah ditentukan oleh berlakunya secara efektif peraturan
hukum nasional di wilayah tersebut. Disamping menggunakan prinsip ini,
Martin Dixon juga memperkenalkan 2 prinsip lain, yaitu (a) adanya kontrol
atau pengawasan dari negara terhadap suatu wilayah dan (b) adanya
pelaksanaan fungsi-fungsi negara di wilayah tersebut secara damai.

11
26/11/2013

2. Prinsip Uti Possidetis
Menurut prinsip ini, pada prinsipnya batas-batas wilayah suatu negara
baru akan mengkuti batas-batas wilayah dari negara yang mendudukinya.
Dinyatakan pada prinsipnya karena dalam kenyataannya batas-batas
wilayah suatu negara (yang atau yang baru) dapat saja berubah.
Karena cukup banyaknya sengketa perbatasan diselesaikan dengan
menerapkan prinsip ini, Martin Dixon berpendapat bahwa prinsip usi
possidetis sudah menjadi suatu prinsip hukum kebiasaan yang berlaku
umum (a principle of cutomary law of general application) :
a. Pendudukan (Occupation)
b. Penaklukan atau Aneksasi (Annexation)
c. Akresi atau Pertambahan (Accretion dan Avulsion)
d. Preskripsi (Prescription)
e. Cessi (Cession)
f. Plebisit (Plebiscite)

12
26/11/2013

DEMIKIANLAH HASIL PRESENTASI
saya, SEMOGA DENGAN ADANYA
PRESENTASI saya INI DAPAT BERGUNA
DAN MENAMBAH ILMU PENGETAHUAN
TEMAN-TEMAN AKAN KEDAULATAN
NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL.

13

More Related Content

What's hot

Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketadionteguhpratomo
 
sistem peradilan di indonesia
sistem peradilan di indonesiasistem peradilan di indonesia
sistem peradilan di indonesiaDheyaini Mazaya
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
PPT Kel 3 Dasar Berlakunya Hukum Internasional
PPT Kel 3 Dasar Berlakunya Hukum InternasionalPPT Kel 3 Dasar Berlakunya Hukum Internasional
PPT Kel 3 Dasar Berlakunya Hukum Internasionaldayurikaperdana19
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataLisa SYP
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiRyan Danny
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi NegaraMuslimin B. Putra
 

What's hot (20)

Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
sistem peradilan di indonesia
sistem peradilan di indonesiasistem peradilan di indonesia
sistem peradilan di indonesia
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
sumber sumber hukum
 sumber sumber hukum sumber sumber hukum
sumber sumber hukum
 
Lembaga peradilan
Lembaga peradilanLembaga peradilan
Lembaga peradilan
 
PPT Kel 3 Dasar Berlakunya Hukum Internasional
PPT Kel 3 Dasar Berlakunya Hukum InternasionalPPT Kel 3 Dasar Berlakunya Hukum Internasional
PPT Kel 3 Dasar Berlakunya Hukum Internasional
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Upaya hukum
Upaya hukumUpaya hukum
Upaya hukum
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusi
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Sejarah hukum internasional
Sejarah hukum internasionalSejarah hukum internasional
Sejarah hukum internasional
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
 

Similar to Kedaulatan Negara Dalam Hukum Internasional

Silabus hukum-internasional-pp1
Silabus hukum-internasional-pp1Silabus hukum-internasional-pp1
Silabus hukum-internasional-pp1Bambang Rimalio
 
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"aliffya_irlandha
 
Kelompok 1 bangsa dan negara
Kelompok 1   bangsa dan negaraKelompok 1   bangsa dan negara
Kelompok 1 bangsa dan negaradayurikaperdana19
 
HUKUM INTERNASIONAL, hukum internasionalppt
HUKUM INTERNASIONAL, hukum internasionalpptHUKUM INTERNASIONAL, hukum internasionalppt
HUKUM INTERNASIONAL, hukum internasionalpptjurmiahtanjung1960
 
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalBab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalArini Nurmala Sari
 
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxPANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxrmsrenaldi
 
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesia
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesiaPemerintahan negara kesatuan republik indonesia
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesiaBonadea Visakha
 
Buku PKN kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Buku PKN  kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)Buku PKN  kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Buku PKN kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)Pebri Anto
 
HUKUM_INTERNASIONAL_Tanggung_Jawab_Negar.docx
HUKUM_INTERNASIONAL_Tanggung_Jawab_Negar.docxHUKUM_INTERNASIONAL_Tanggung_Jawab_Negar.docx
HUKUM_INTERNASIONAL_Tanggung_Jawab_Negar.docxYusBaimbangBilabora
 
Teori terbentuknya negara
Teori terbentuknya negaraTeori terbentuknya negara
Teori terbentuknya negaraDony Rizal
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negarasanto72
 
Makalah warga negara dan negara
Makalah warga negara dan negaraMakalah warga negara dan negara
Makalah warga negara dan negaraAldi Aldi
 

Similar to Kedaulatan Negara Dalam Hukum Internasional (20)

Silabus hukum-internasional-pp1
Silabus hukum-internasional-pp1Silabus hukum-internasional-pp1
Silabus hukum-internasional-pp1
 
presentasi pkn kel.Reza
presentasi pkn kel.Rezapresentasi pkn kel.Reza
presentasi pkn kel.Reza
 
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
pendidikan kewarganegaraan "Warga dan Negara"
 
Hi pengakuan
Hi pengakuanHi pengakuan
Hi pengakuan
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Kelompok 1 bangsa dan negara
Kelompok 1   bangsa dan negaraKelompok 1   bangsa dan negara
Kelompok 1 bangsa dan negara
 
HUKUM INTERNASIONAL, hukum internasionalppt
HUKUM INTERNASIONAL, hukum internasionalpptHUKUM INTERNASIONAL, hukum internasionalppt
HUKUM INTERNASIONAL, hukum internasionalppt
 
Pengakuan
PengakuanPengakuan
Pengakuan
 
Pengakuan
PengakuanPengakuan
Pengakuan
 
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalBab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
 
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxPANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
 
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesia
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesiaPemerintahan negara kesatuan republik indonesia
Pemerintahan negara kesatuan republik indonesia
 
Buku PKN kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Buku PKN  kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)Buku PKN  kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Buku PKN kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
 
Ilmu Negara
Ilmu NegaraIlmu Negara
Ilmu Negara
 
HUKUM_INTERNASIONAL_Tanggung_Jawab_Negar.docx
HUKUM_INTERNASIONAL_Tanggung_Jawab_Negar.docxHUKUM_INTERNASIONAL_Tanggung_Jawab_Negar.docx
HUKUM_INTERNASIONAL_Tanggung_Jawab_Negar.docx
 
Teori terbentuknya negara
Teori terbentuknya negaraTeori terbentuknya negara
Teori terbentuknya negara
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Negara
NegaraNegara
Negara
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
 
Makalah warga negara dan negara
Makalah warga negara dan negaraMakalah warga negara dan negara
Makalah warga negara dan negara
 

Kedaulatan Negara Dalam Hukum Internasional

  • 1. 26/11/2013 PRESENTASI FRANKY DONTIN TOBING DENGAN JUDUL KEDAULATAN NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL. YANG DI SUSUN OLEH : Franky Dontin Tobing 1
  • 2. Latar Belakang 26/11/2013 Negara merupakan pribadi terpenting dalam hukum internasional. Hukum internasional pada dasarnya merupakan produk dari hubungan antara negaranegara baik melalui praktek yang membentuk hukum internasional atau melalui kesepakatan (perjanjian) internasional negara-negara itu sendiri. Berdirinya suatu negara untuk menjadi negara yang berdaulat dapat melalui negara bekas kolonialisasi menjadi negara yang merdeka, perpecahan dari suatu negara, penggabungan beberapa negara menjadi suatu negara baru atau penggunaan kekerasan untuk menduduki suatu negara. 2
  • 3. LANDASAN TEORI 26/11/2013 1. Syarat-syarat Terbentuknya Negara Negara adalah subjek hukum internasional dan hal ini sudah ada sejak munculnya hukum internasional. Banyak para ahli yang telah memberikan berbagai definisi yang mengggambarkan negara. Pasal 1 Konvensi Montevideo (Pan American) “Convention on Rights and Duties of States of 1933” mengenai hak-hak dan kewajiban-kewajiban negara mengemukakan karateristik-karateristik suatu negara. Pasal tersebut berbunyi sebagai berikut: a. Permanent population Harus ada rakyat yang permanen. b. Defined Territory Harus ada wilayah atau daerah yang tetap. c. A government Harus ada pemerintah d. A capacity to enter into relations with other states Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain 3
  • 4. 26/11/2013 TEORI PENGAKUAN A. Teori Konstitutif Teori ini berpendapat bahwa suatu negara menjadi subjek hukum internasional hanya melalui pengakuan, jadi hanya dengan pengakuanlah suatu negara baru itu dapat diterima sebagai anggota masyarakat internasional. Dan karenanya memperoleh status sebagai subjek hukum internasional. B. Teori Deklaratif Menurut teori ini pengakuan hanyalah merupakan penerimaan suatu negara baru oleh negara-negara lainnya. Suatu negara mendapatkan semuanya dalam hukum internasional bukan berdasarkan kesepakatan dari negara-negara yang telah ada terlebih dahulu, namun berdasarkan situasi-situasi nyata tertentu. Kemampuan tersebut secara hukum ditentukan oleh usaha-usahanya serta keadaan-keadaannya yang nyata dan tidak perlu menunggu negara lain mengakuinya. Negara tersebut mempunyai kompetensi menurut hukum internasionalnya. 4
  • 5. 26/11/2013 BENTUK-BENTUK PENGAKUAN 1. Pengakuan Negara Baru Kebanyakan negara diakui setelah negara tersebut merdeka dan memenuhi empat unsur negara menurut hukum internasional. 2. Pengakuan Pemerintah Baru Jika suatu negara menolak pengakuan suatu pemerintahan baru yang berkuasa di suatu negara tidak mengakibatkan negara tersebut kehilangan statusnya sebagai subjek hukum internasional. Dalam memberikan pengakuan biasanya ada beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan negara untuk memutuskan mengakui atau tidak mengakui pemerintahan baru tersebut. 5
  • 6. Macam-macam Pengakuan Negara Pengakuan Kolektif Pengakuan Terpisah Pengakuan Mutlak Pengakuan Bersyarat 26/11/2013 Macam-Macam Pengakuan Pemerintahan Baru Pengakuan de facto Pengakuan de jure Cara-cara Pemberian Pengakuan Pengakuan yang tegas (express recognition) Pengakuan diam-diam 6
  • 7. 26/11/2013 2. KEDAULATAN NEGARA DAN HAK BERDAULAT A. Pengertian Unsur-unsur Negara Menurut Hendry C. Black, Negara yaitu sekumpulan orang yang secara permanen menempati suatu wilayah yang tetap, diikat oleh ketentuan-ketentuan hukum yang melalui pemerintahan, mampu menjalankan kedaulatannya yang merdeka dan mengawasi masyarakat dan harta bendanya dalam wilayah perbatasannya, mampu menyatakan perang dan damai serta mampu mengadakan hubungan internasional dengan masyarakat internasional lainnya. Unsur-unsur suatu negara diatur dalam Pasal 1 Montevideo (Pan American) Convention on Rights and Duties of State of 1933. B. Bentuk-bentuk Negara 1. Negara kesatuan Negara dengan bentuk ini (unitary states) yaitu suatu negara yang memiliki suatu pemerintah yang bertanggung jawab mengatur seluruh wilayahnya. Contoh : Negara Indonesia 7
  • 8. 26/11/2013 2. Dependent states Adalah negara-negara yang bertanggung jawab kepada negara-negara lain baik karena adanya perjanjian untuk menyerahkan hubungan luar negeri kepada negara lain atau karena adanya pendudukan sebagai akibat perang. Contoh: Negara Jerman. 3. Federal states Bentuk dasar dari negara federal ini yaitu bahwa wewenang terhadap urusan dalam negeri dibagi menurut konstitusi antara pejabat federal dengan anggota-anggota federasi. Sedangkan urusan luar negerinya biasanya dipegang oleh pemerintah federal pusat. Contoh : Negara Amerika Serikat. 8
  • 9. 26/11/2013 4. Members of Commonwealth (Negara Persemakmuran) Persemakmuran dilatarbelakangi oleh adanya proses dekolonisasi pada negara-negara tersebut.Proses dekolonisasi terjadi karena ada 2 kemungkinan. Pertama, negara tersebut merdeka penuh, berdaulat, dan terpisah dari negara yang pernah mendudukinya. Kedua, negara tersebut terpaksa tergantung kepada negara yang mendudukinya karena negara tersebut kecil atau terbelakang (miskin), sehingga memberinya kemerdekaan bukanlah jalan yang terbaik. Untuk negara-negara ini kekuasaan untuk mengatur urusan dalam negerinya tetap berada pada kekuasaannya, namun ketergantungannya kepada negara yang pernah mendudukinya dalam beberapa urusan-urusan luar negeri dan pertahanan diserahkan kepada negara induknya. Contoh: Negara Inggris 5. Negara netral Adalah suatu negara yang kemerdekaan, politik, dan wilayahnya dengan kokoh dijamin oleh suatu perjanjian bersama negara-negara besar dan negara-negara ini tidak akan pernah berpegang melawan negara lain, kecuali untuk pertahanan diri, dan tidak akan pernah mengadakan perjanjian aliansi yang dapat menimbulkan peperangan. Contoh : Negara Swiss 9
  • 10. DOKTRIN HAK DAN KEWAJIBAN DASAR NEGARA 26/11/2013     1. Hak-hak negara: hak atas kemerdekaan hak untuk melaksanakan jurisdiksi terhadap wilayah, orang dan benda yang berada di dalam wilayahnya hak untuk mendapatkan kedudukan hukum yang sama dengan negara-negara lain hak untuk menjalankan pertahanan diri sendiri atau kolektif. 2. Kewajiban negara:  kewajiban untuk tidak melakukan intervensi terhadap masalah-masalah yang terjadi di negara lain  kewajiban untuk tidak menggerakkan pergolakan sipil di negara lain  kewajiban untuk memperlakukan semua orang yang berada di wilayahnya dengan memperhatikan hak-hak asasi manusia.  kewajiban untuk menjaga wilayahnya agar tidak membahayakan perdamaian dan keamanan internasional  kewajiban untuk menyelesaikan sengketa secara damai  kewajiban untuk tidak menggunakan kekuatan atau ancaman senjata  kewajiban untuk tidak mengakui wilayah-wilayah yang diperoleh melalui cara-cara kekerasan. 10
  • 11. 3. KEDAULATAN ATAS WILAYAH DARAT 26/11/2013 Kedaulatan Tertorial adalah kedaulatan yang dimiliki oleh suatu negara dalam melaksanakan jurisdiksi eksklusif di wilayahnya. Kedaulatan teritorial suatu negara mencakup tiga dimensi, yang terdiri dari tanah atau daratan, laut dan udara. Prinsip dan Cara Memperoleh Wilayah 1. Prinsip Efektivitas Prinsip ini diperkenalkan oleh Hans Kelsen bahwa kepemilikan negara atas suatu wilayah ditentukan oleh berlakunya secara efektif peraturan hukum nasional di wilayah tersebut. Disamping menggunakan prinsip ini, Martin Dixon juga memperkenalkan 2 prinsip lain, yaitu (a) adanya kontrol atau pengawasan dari negara terhadap suatu wilayah dan (b) adanya pelaksanaan fungsi-fungsi negara di wilayah tersebut secara damai. 11
  • 12. 26/11/2013 2. Prinsip Uti Possidetis Menurut prinsip ini, pada prinsipnya batas-batas wilayah suatu negara baru akan mengkuti batas-batas wilayah dari negara yang mendudukinya. Dinyatakan pada prinsipnya karena dalam kenyataannya batas-batas wilayah suatu negara (yang atau yang baru) dapat saja berubah. Karena cukup banyaknya sengketa perbatasan diselesaikan dengan menerapkan prinsip ini, Martin Dixon berpendapat bahwa prinsip usi possidetis sudah menjadi suatu prinsip hukum kebiasaan yang berlaku umum (a principle of cutomary law of general application) : a. Pendudukan (Occupation) b. Penaklukan atau Aneksasi (Annexation) c. Akresi atau Pertambahan (Accretion dan Avulsion) d. Preskripsi (Prescription) e. Cessi (Cession) f. Plebisit (Plebiscite) 12
  • 13. 26/11/2013 DEMIKIANLAH HASIL PRESENTASI saya, SEMOGA DENGAN ADANYA PRESENTASI saya INI DAPAT BERGUNA DAN MENAMBAH ILMU PENGETAHUAN TEMAN-TEMAN AKAN KEDAULATAN NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL. 13